SERANG, BANPOS – Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Banten gelar FGD (Focus Group Discussion) membahas sinergi menuju Kota Serang ODF (Open Defecation Free) dan bebas stunting di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten pada hari Selasa, 18 Januari 2021.
FGD kali ini dihadiri oleh dr. Yeni Purnamasari, MKM selaku General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, H. Syafrudin, S.Sos, M.Si Walikota Serang, Asisten Daerah 3 Kota serang, Dr. dr. Hj. Atik Pramuji Astuti, MARS Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Kabid kesmas Dinkes Kota Serang. Selain itu hadir juga sejumlah peserta dari Bappeda Kota Serang, Dinas Perkim Kota Serang, BKKBN kota Serang, pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Kepala LKC Pusat, Puskesmas Curug dan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Sukajaya, Forum Kota Sehat Serang dan STBM Lentera Sanitasi
Dalam sambutannya dr. Yeni Purnamasari menjelaskan LKC merupakan salah satu pilar dari program kesehatan yang sudah tersebar di 12 provinsi di seluruh Indonesia.
“Pada program kesehatan, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan kesehatan melalui beberapa prioritas program, termasuk akses layanan kesehatan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan program prioritas kawasan sehat dimana salah satu indikator nya adalah peningkatan status kesehatan Ibu dan Anak, pencegahan stunting, akses sanitasi dg pilar stop Buang Air Besar Sembarangan ( stop BABS) dan indikator lain yang sejalan dengan prioritas program pemerintah baik pusat maupun daerah. Salah satunya di kota Serang, untuk mendukung upaya kota serang sehat,” kata Yeni.
Sementara itu, Syafrudin dalam sambutannya mengungkapkan gerakan ODF dan stunting ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah Kota Serang.
“Atas nama pemerintah Kota Serang mengapresiasi dengan hadirnya Dompet Dhuafa di tengah-tengah masyarakat dalam upaya percepatan ODF dan pencegahan stunting yg menjadi prioritas program pemerintah kota serang dan berharap dapat bekerjasama dengan lintas sektor untuk tercapainya indikator yg di harapkan bersama” ungkap Syafrudin.
Diskusi FGD selanjutnya dibuka dengan pemaparan oleh Atik Pramuji yang bertindak sebagai keynote speaker hari ini. Dalam paparannya, Atik menerangkan peran semua sektor menjadi hal penting untuk percepatan target pemerintah khususnya pencegahan dan penurunan stunting yg erat kaitannya dengan akses sanitasi yang layak di masyarakat.
“Keterlibatan semua sektor sangat penting, karena akan berperan satu sama lain, karena bukan sektor kesehatan saja yang harus diperhatikan atau intervensi gizi spesifik saja, tetapi intervensi gizi sensitif yg terkait dengan kerjasama lintas sektor termasuk bidang pemukiman, pendidikan, pemerintah desa dan komponen masyarakat juga memiliki peranan penting,” tutur Atik.
Untuk data ODF Di kota serang, dari 67 kelurahan, baru 10 keluhan yg sudah terverifikasi ODF selebihnya belum ODF. Data stunting di kota serang sdh menurun dari 28 % menjadi 23 % dan masih perlu ditingkatkan sampai mencapai target pemerintah tahun 2024 sebesar 14 %. Indikator ODF menjadi salah satu parameter penilaian kota sehat.
Pada kesempatan ini, Danan Panggih Wisastra selaku Kepala LKC-Dompet Dhuafa Banten memaparkan sejumlah data terkait program LKC Dompet Dhuafa Banten yang berlangsung selama tahun 2018-2019 yang fokus pada program sanitasi serta capaian program kawasan sehat dan kawasan cekal corona dengan 7 indikator kesehatan tahun 2020-2021.
Diskusi berjalan interaktif dan menghasilkan kesepakatan tindak lanjut untuk menjadi bahan masukan dalam penyusunan RAD (Rencana Aksi Daerah) Kota Serang, rencana prioritas percepatan ODF dan penurunan angka stunting serta kolaborasi bersama seluruh stakeholder dan OPD di kota Serang.(MUF)