Kategori: KESEHATAN

  • Pulang Vaksinasi, KADIN Beri Sembako dan Daging Sapi

    Pulang Vaksinasi, KADIN Beri Sembako dan Daging Sapi

    LEBAK, BANPOS – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak menggelar vaksinasi Covid-19 di Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles, Rabu (29/9).

    Acara yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut diserbu warga setempat. Masyarakat setempat antusias mengikuti vaksin Covid-19, bagaimana tidak, setelah di vaksin mereka bisa membawa pulang sembako dan daging sapi yang disiapkan pelaksana.

    “Alhamdulillah banyak masyarakat yang mau berpartisipasi dalam acara Vaksinasi Covid-19 Kadin Banten dan Lebak,” kata Wakil Ketua Kadin Banten, M. Azhari Jayabaya saat memberikan sambutan.

    Menurutnya, vaksinasi yang dilaksanakan oleh pihaknya ini dalam rangka membantu pemerintah untuk mewujudkan herd immunity dan kebaikan kita semua.

    “Ini semua demi kebaikan kita. Jangan takut divaksin, inshaAllah aman,” ujarnya.

    Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Kabupaten Lebak, Moch. Nabil Jayabaya mengatakan, saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Lebak masih rendah. Karenanya, pihaknya, menggandeng Kadin Banten untuk bersama-sama menggairahkan masyarakat agar mengikuti vaksinasi Covid-19.

    Nabil menegaskan, bila masih ada kabar bahwa vaksin itu berbahaya, maka masyarakat jangan mudah percaya terhadap kabar atau informasi yang belum tentu kebenarannya.

    “Jangan percaya vaksin itu berbahaya. Itu semua hoaks. Kita harus vaksin biar bisa kumpul lagi, normal lagi dan ekonomi kembali pulih,” tegasnya.

    Ketua KADIN Lebak Vivi Sumantri Jayabaya mengungkapkan, dalam acara tersebut, masyarakat yang telah divaksin juga diberikan bantuan sembako dan daging sapi.

    “Kita siapkan bantuan sembako, daging sapi dan santunan untuk anak yatim juga jompo,” ungkap Vivi.

    Vivi menjelaskan, lebih dari 1.500 masyarakat setempat yang mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Namun, karena keterbatasan tenaga kesehatan maka pihaknya membatasi hingga 800 orang.

    “Tetap patuhi prokes. Jangan takut divaksin. Kita ingin semuanya segera pulih kembali,” jelasnya. (CR-01/PBN)

  • Gara-gara Rokok, Nyawa Pria Renta Hampir Melayang

    Gara-gara Rokok, Nyawa Pria Renta Hampir Melayang

    LEBAK, BANPOS – Hanya gegara tidak diberi rokok, Suryanto (28) tega membacok Rasdi (65) ayah kandungnya sendiri warga Kampung Bangkalok, Desa Girimukti, Kecamatan Cimarga.

    Pelaku kini telah diamankan di Mapolsek, sementara korban harus dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka cukup parah.

    Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi, Selasa (28/9) sekira pukul 18.15 WIB. Saat itu, pelaku meminta rokok pada korban. Namun korban tidak dapat memenuhi permintaan pelaku karena tidak ada.

    Tidak lama kemudian, pelaku tiba-tiba membawa senjata tajam berupa parang dan langsung membacokannya ke tubuh korban, sehingga korban mengalami luka bacok di bagian kepala, punggung dan lengannya.

    Mengetahui adanya peristiwa pembacokan tersebut, keluarga dan masyarakat langsung berusaha untuk melerai dan mengamankan pelaku dan membawa korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cimarga. Karena luka yang diderita korban cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

    “Korban dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis, tapi karena lukanya parah, korban dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung,” kata Kanit Reskrim Polsek Cimarga, Bripka Ali Maghfur kepada wartawan, Rabu (29/9).

    Kapolsek mengungkapkan, pihaknya tidak hanya mengamankan pelaku, tetapi barang bukti berupa sebilah parang yang diduga dijadikan alat untuk membacok korban juga turut amankan.

    “Pelaku telah diamankan, dan anggota yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga mengamankan barang bukti berupa parang yang diduga dijadikan alat untuk membacok korban,” ungkapnya.

    Hasil pemeriksaan sementara jelas Kapolsek, pelaku yang tega membacok ayah kandungnya sendiri itu hanya karena gegara permintaannya tidak dipenuhi oleh korban saat meminta rokok. Pelaku tersebut diketahui pernah di rawat di rumah sakit jiwa pada tahun 2020 lalu.

    Untuk menindaklanjuti perkara ini kata Kapolsek, pihaknya akan melakukan pengembangan baik itu psikologi pelaku maupun motifnya.

    “Karena, berdasarkan keterangan keluarga korban, pelaku pernah dirawat di RS jiwa, dan dipulangkan secara paksa. Pelaku sudah kita amankan, dan kita akan kembangkan motifnya apa maupun psikologi pelaku,” tandasnya. (CR-01/WDO/PBN)

  • Helldy: Penanganan Krisis Kesehatan Harus Diutamakan

    Helldy: Penanganan Krisis Kesehatan Harus Diutamakan

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon, Helldy Agustian membuka acara pelatihan penguatan SDM Penanggulangan Krisis Kesehatan dan Simulasi SOP, di salah satu hotel di Kota Cilegon, Senin (27/9).

    Helldy menjelaskan bahwa dinas kesehatan merupakan komponen yang fundamental dalam menanggulangi krisis kesehatan. “Dinas kesehatan merupakan komponen penting dalam penanggulangan krisis kesehatan dan selaku penanggung jawab terhadap berbagai persoalan mengenai kesehatan sampai ke pelayanan masyarakat,” katanya.

    Lebih lanjut, Helldy mengajak seluruh tenaga kesehatan supaya melakukan persiapan untuk menangani krisis kesehatan. “Kita perlu menyamakan persepsi dalam penanggulangan masalah kesehatan dengan dinas terkait supaya tidak ada SOP yang berbeda-beda,” tuturnya.

    “Intinya saya mengajak kepada teman-teman untuk berpikir positif, bekerja secara positif supaya bisa membangun Cilegon kedepan kearah yang lebih baik,” sambung Helldy.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari menjelaskan bahwa Kota Cilegon rawan akan bencana terhadap krisis kesehatan. “Maka perlu dilakukan pelatihan untuk penanggulanan krisis kesehatan dan simulasi standar operasional prosedur penanggulangan krisis kesehatan, untuk menghadirkan Tim Krisis Kesehatan yang terampil dan berkualitas di Kota Cilegon,” ungkapnya.

    “Kegiatan ini diadakan selama 3 hari dengan melibatkan lintas program dan sektor, yang terdiri dari 43 peserta lintas program UPT Puskesmas,” jelas Ratih. (LUK/RUL)

  • BCS Logistics Vaksinasi Dosis Lengkap

    BCS Logistics Vaksinasi Dosis Lengkap

    CILEGON, BANPOS,- Program vaksinasi terus digencarkan Pemerintah dan sejumlah pihak. Selain di lingkungan instansi, vaksinasi juga digelar perusahaan swasta. Seperti yang dilakukan di kawasan industri PT Buana Centra Swakarsa Logistics (BCS Logistics) di Kota Cilegon, Banten.

    Perusahaan milik anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhamad Mardiono itu telah menyumbangkan capaian vaksinasi untuk Provinsi Banten, lebih dari 1.500 orang dengan dosis lengkap, Senin (27/9).

    Ketua Tim Penanganan Covid 19 BCS Logistics, Ikhnaton mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dosis dua sudah selesai. Antusiasme masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya untuk divaksin cukup baik.

    Ia menjelaskan, pada saat vaksinasi dosis pertama yang diselenggarakan pada 30 Agustus 2021 lalu, dari 1.673 orang yang mendaftar, tercatat sebanyak 1.573 orang yang mengikuti vaksin. Sedangkan pada vaksinasi dosis kedua Senin, kemarin tercatat ada 1.501 orang.

    Menurutnya, warga masyarakat yang tidak tervaksin sebagian besar karena faktor kondisi yang tidak memungkinkan pada saat pemeriksaan kesehatan. Namun demikian secara umum pelaksanaan vaksinasi di BCS Logistics berjalan lancar.

    Adapun peserta vaksin di BCS Logistics bukan hanya karyawan dan keluarga, tetapi pelajar SMA/SMK se- Kota Cilegon, serta masyarakat di sekitar perusahaan.

    Salah seorang karyawan bernama Idam Holid mengucapkan terima kasih kepada BCS Logistics yang telah mengikutsertakan masyarakat sekitar untuk vaksin.

    “Warga dan karyawan banyak yang belum divaksin, karena vaksinasi di Puskesmas jumlah terbatas. Dengan adanya vaksinasi di BCS ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Wantimpres Bapak Mardiono,” ucap pria yang beralamat di Link Gerem Kulon itu, kemarin.

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Provinsi Banten, termasuk pemerintah kabupaten dan kota untuk menggenjot program vaksinasi.

    Hal itu disampaikan Presiden pada saat memberi pengarahan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banten di Aula Kantor Gubernur Banten, Selasa 21 September lalu.

    “Vaksin sudah banyak di atas 30 persen, tetapi hati-hati masih ada yang di bawah 20, Pandeglang, Lebak, Kabupaten Serang, saya minta Pangdam, Kapolda, bantu 3 kabupaten ini untuk mengejar, paling tidak di atas 30 persen,” ujarnya.

    Presiden juga menyoroti daerah yang menyetok vaksin dan meminta agar dihabiskan.

    “Jangan ada yang menyetok vaksin, karena stok saya lihat masih banyak sekali di kabupaten kota di Banten, jangan ada stok vaksin, begitu datang segera habiskan,” pintanya.

    Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Banten saat ini telah menjangkau sebanyak 3,6 juta lebih sasaran atau 39,56% telah divaksinasi dosis pertama.

    Sementara untuk dosis kedua tercatat sebanyak 2 juta atau 20,55% masyarakat Banten yang sudah mengikuti vaksinasi.(BAR)

  • Pingin Divaksin, Warga Carenang Serbu Kantor Desa Teras

    Pingin Divaksin, Warga Carenang Serbu Kantor Desa Teras

    SERANG, BANPOS- Dalam upaya membantu percepatan vaksinasi menuju Indonesia Sehat, Polres Serang kembali menggelar Gerai Serbuan Vaksinasi Presisi.

    Bekerjasama dengan aparat Desa Teras, Polres Serang melalui Polsek Carenang menggelar vaksinasi massal Covid-19 di Kantor Desa Teras, Kecamatan Carenang, Sabtu (25/9/2021).

    Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengatakan, kolaborasi dengan aparat desa tersebut merupakan program keberlanjutan dari kegiatan Gerai Vaksin Presisi sebagai langkah percepatan penanganan Covid-19 menuju Indonesia Herd Immunity.

    “Program vaksinasi ini merupakan program keberlanjutan dari kegiatan Gerai Vaksin Presisi yang dilaksanakan Polres Serang untuk mempercepat proses pelaksanaan vaksinasi bagi warga,” kata Kapolres didampingi Kapolsek Carenang Iptu Samsul Fuad.

    Alumni Akpol 2002 ini menuturkan, untuk menyukseskan vaksinasi Polri tidak dapat bekerja sendiri, namun seluruh elemen masyarakat harus bergandengan tangan satu sama lain membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi.

    “Jadi, Polri tidak dapat bekerja sendiri dan harus bergandengan tangan dengan seluruh elemen masyarakat membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi. Saya mengucapkan terimakasih aparatur desa maupun kecamatan yang telah membantu program vaksinasi ini,” kata mantan Kasubdit 3 Ditreskrimsus Polda Banten.

    Sementara itu, Kapolsek Carenang Iptu Samsul Fuad menambahkan bahwa target sasaran dari vaksinasi massal di kantor desa ini sebanyak 250 orang. Dalam tugas sosial ini, pihaknya dibantu personil Koramil, Staf Desa serta Pengurus RT dan RW.

    “Untuk tenaga kesehatan, kami dibantu tenaga dari Puskesmas Carenang. Jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinovac sebanyak 125 vial untuk 250 orang,” kata Kapolsek.

    Kapolsek mengungkapkan pada vaksinasi massal ditarget hanya untuk 250 peserta namun warga yang lolos dari screening mencapai 272 orang. Oleh karena itu, pihaknya terpaksa harus menunda 22 pemohon.

    “Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin cukup menggembirakan karena melebihi target yang kami siapkan. Untuk yang tertunda akan kami arahkan di tempat lain,” kata Kapolsek.

    Dalam kesempatan itu, Samsul juga mengingatkan bahwa virus corona variannya terus bermutasi sehingga dibutuhkan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan meski telah menjalani vaksinasi.

    “Jadi sekali lagi, meski telah menjalani vaksinasi kita harus tetap berjaga diri dengan tetap melaksanakan protokol. Mudah-mudahan dengan melakukan vaksinasi dan prokes, kita semua imun dan terhindar dari pandemi Covid-19,” tandasnya. (MUF)

  • 730 Dokter Gugur Akibat Pandemi

    730 Dokter Gugur Akibat Pandemi

    JAKARTA, BANPOS – Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat total jumlah dokter yang gugur akibat pandemi COVID-19 mencapai 730 dokter.

    “Kematian teman sejawat dokter, sampai Kamis ini, terhitung 730 dokter yang meninggal. Terbanyak dokter umum 385, diikuti oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis penyakit dalam, dan kesehatan anak,” papar Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI, Adib Khumaidi dalam webinar bertema “Penatalaksanaan COVID-19 dan Sosialisasi Standar Perlindungan Dokter” dipantau via daring di Jakarta, Kamis (9/9) dilansir dari Antara.

    Ia menambahkan, kematian tertinggi dokter akibat Covid-19 terjadi pada Juli 2021, hingga mencapai 216 orang. Pada Agustus 2021 lalu, Tim Mitigasi PB IDI mencatat sebanyak 72 dokter juga gugur akibat Covid-19.

    “Artinya, kematian dokter masih tinggi. Kita berharap pada September dan bulan selanjutnya tidak ada lagi kematian teman sejawat dokter,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Adin juga menyampaikan, jumlah dokter yang gugur berdasarkan wilayah paling banyak terjadi di Jawa Timur, yakni sebanyak 165 orang.

    Disusul Jawa Barat sebanyak 111 dokter, Jawa Tengah sebanyak 103 dokter, DKI Jakarta sebanyak 95, dan Sumatera Utara sebanyak 52 dokter meninggal. “Kematian tertinggi pada usia 50-60 tahun,” papar Adib.

    “Kita sudah kehilangan 43 guru besar yang tentunya itu akan sangat berarti bagi profesi, sangat berarti bagi negara, dan sangat berarti bagi masyarakat,” tuturnya.

    Sebagai upaya mengendalikan pandemi dan membantu para dokter, Adib juga mengatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan sumbangan alat pelindung diri (APD) ke sejumlah daerah, di antaranya Gorontalo, Kupang, Papua, Jawa Timur, dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

    “Di Jabodetabek, kami langsung serahkan kepada teman-teman yang ada di fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit dan Puskesmas,” ujarnya.

    Sementara, untuk perkembangan kasus Covid-19, kemarin terjadi penambahan sebanyak 5.990 kasus. Jumlah itu terdeteksi dari 231 ribu spesimen.

    Angka kematian Covid-19 turun separuhnya yakni 334 jiwa dibanding kemarin yang tercatat 626 jiwa. Kini total sudah 4.153.355 orang terinfeksi Covid-19 di tanah air.

    Sementara angka kematian sudah 138.116 jiwa meninggal dunia karena Covid-19. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Tengah 78 jiwa, Jawa Timur 45 jiwa, Riau 22 jiwa.

    Kasus harian Covid-19 terbanyak disumbang Jawa Tengah 710 kasus, Jawa Barat 690 kasus, Jawa Timur 613 kasus, Sumatera Utara 459 kasus, DKI Jakarta 428 kasus.

    Kasus aktif turun 4.994 sehari. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 127.829 orang. Ada 148.458 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 4,03 persen.

    Pasien sembuh harian bertambah 10.650 orang. Paling banyak kasus sembuh paling banyak di Sumatera Utara yakni 900 orang. Total angka kesembuhan saat ini sebanyak 3.887.410 orang.

    Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Hanya ada 2 provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.(ENK/JPG)

  • Puskesmas Pabuaran Bakal Naik Kelas , Bangun Ruang Rawat Inap

    Puskesmas Pabuaran Bakal Naik Kelas , Bangun Ruang Rawat Inap

    SERANG, BANPOS – Kepala Puskesmas Pabuaran, dr Siti Lolo Sundari, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik dengan adanya wacana naik kelas dengan pembangunan ruang rawat inap apabila kantor kecamatan Pabuaran nantinya dipindahkan di dekat Alun-alun Pabuaran. Akan tetapi, ia meminta agar memperhatikan jumlah tenaga kesehatan (nakes) dan status Puskesmas ditingkatkan.

    “Alhamdulillah saja kalau memang ada wacana seperti itu, tapi perlu diperhatikan juga untuk jumlah nakesnya. Sekarang kalau ada yang melahirkan saja kami kewalahan,” ujarnya, kemarin.

    Ia mengatakan, untuk dijadikan Puskesmas rawat inap, semua fasilitas harus terpenuhi, mulai dari peralatan hingga nakes yang bertugas. Bahkan, untuk lahan parkir pun perlu diperhatikan, agar tidak menggunakan bahu jalan.

    “Karena untuk rawat inap ini kan harus 24 jam, jadi kita perlu tenaga cukup ekstra. Terlebih kita dipinggir jalan banget kan,” katanya.

    Lolo menekankan agar mengutamakan jumlah nakes baik saat ini atau nanti ketika wacana menjadi perencanaan. Menurutnya, apabila ada rencana baik, maka pihaknya tentu akan mendukung dengan keputusan yang ditetapkan oleh Pemda Serang.

    “Kami tentu akan mendukung apapun keputusan Pemda, karena itu untuk kebaikan pelayanan kesehatan di Pabuaran,” tandasnya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang, TB Baenurzaman, mendorong Kantor Kecamatan Pabuaran dipindahkan ke lingkungan alun-alun Pabuaran yang berada di Kampung Kadubeureum. Hal itu dilakukan agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat lebih maksimal.

    “Saat ini kantor kecamatan kan berada di pinggir jalan, bising kendaraan lalu-lalang. Terlebih itu jalan akses utama yang digunakan masyarakat ke arah Ciomas dan Padarincang,” ujarnya, Selasa (7/9).

    Nantinya, eks Kantor Kecamatan akan digunakan untuk ruang rawat inap Puskesmas Pabuaran, yang letaknya tepat disamping Kecamatan. Dengan begitu, Puskesmas akan ditingkatkan menjadi rawat inap, dan tersedia lahan parkir yang cukup luas.

    “Jadi pelayanan Puskesmas juga lebih maksimal, karena saat ini Puskesmas Pabuaran masih belum rawat inap mengingat nakes belum mencukupi. Diharapkan ketika sudah tersedia ruang rawat inap, kapasitas tenaga kesehatan pun ditambah,” tuturnya.

    Meskipun alun-alun Pabuaran saat ini belum rampung dibangun, namun ia berharap pembangunan segera diselesaikan. Sehingga dapat disusul dengan pembangunan kantor Kecamatan yang representatif dan kondusif.

    “Kalau sekarang ini pelayanan bising ya, pinggir jalan banget soalnya. Masyarakat juga meminta agar kantor kecamatan ini dipindahkan,” ucapnya.

    Politisi Golkar ini mengatakan, dekatnya kantor kecamatan dengan alun-alun, secara otomatis memudahkan untuk parkir karena ada lahan khusus parkir kendaraan. Berbeda dengan saat ini, parkir terpaksa dipinggir jalan, bahkan memakan bahu jalan.

    “Kalau didekat alun-alun kan gampang parkirnya, lalu kalau mau upacara pun ada lapangannya. Lebih enak dan fleksibel jika ada tamu, kendaraan tidak bikin macet,” tandasnya. (MUF/AZM)
    Puskesmas Pabuaran Bakal Naik Kelas

  • Vaksinasi Disabilitas Dilakukan Door to Door

    Vaksinasi Disabilitas Dilakukan Door to Door

    PUSKESMAS Malingping bersama Polsek setempat menggelar giat vaksinasi covid secara massal dengan sasaran kaum disabilitas di tiga desa kecamatan Malingping massal. Yakni di Desa Malingping Selatan, Sukaraja dan Kadujajar, dengan target minimal 100 orang disabilitas.

    Kepala Puskesmas Malingping, Juju Suardi mengatakan vaksinasi itu dilaksanakan dengan kerjasama bersama Polsek Malingping, dan dilaksanakan secara door to door mendatangi rumah sasaran. Menurutnya, dalam pelaksanaan vaksin itu pihaknya melibatkan sebanyak delapan vaksinator dari Puskesmas Malingping dan dibantu anggota Polsek.

    “Dilaksanakan secara jemput bola ke kediaman kaum disabilitas yang ada di 3 desa. Kita turunkan 8 orang Tim Vaksinator dari Puskesmas dan dari Polres Lebak,” ujar Juju kepada BANPOS, Senin (6/9).

    Sementara, Kapolres Lebak AKBP Teddy Rayendra, melalui Kapolsek Malingping, Kompol Eko Widodo menyebut pihaknya akan terus berupaya melaksanakan vaksinasi secara masif.

    “Untuk kali ini di Malingping kita bersama Puskesmas Malingping melaksanakan vaksinasi dengan sasaran disabilitas dilakukan secara door to door,” katanya.

    Ditambahkan Eko, pelaksanaan vaksinasi terhadap disabilitas memang tidak mudah namun harus tetap lakukan, karena mereka pun berhak mendapatkan vaksin agar Herd immunity tercapai, ini akan terus digenjot, dengan target minimal 100 orang per hari.

    “Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Malingping,” tutur Kompol Eko.

    Kata dia, pihaknya mengucapkan apresiasi kepada jajaran petugas medis yang terus bekerja tanpa lelah dalam giat program vaksin covid.

    “Saya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para petugas medis (vaksinator) yang tak kenal lelah dalam menjalankan tugasnya. Mudah mudahan vaksinasi di wilayah Malingping dapat secepatnya selesai,” paparnya.(WDO/PBN)

  • Hari Pertama PTM, Sebagian Siswa Masih Daring

    Hari Pertama PTM, Sebagian Siswa Masih Daring

    SERANG, BANPOS – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sekolah di Kota Serang dimulai hari ini, Senin (6/9). Akan tetapi, dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dua model yaitu di dalam kelas dan secara virtual atau dalam jaringan (daring) diperuntukkan bagi pelajar yang belum divaksin.

    Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Alpedi. Ia mengatakan bahwa untuk teknisnya, pembelajaran dilakukan secara bergiliran dengan tujuan memudahkan pemantauan.

    “Apakah nanti yang ganjil PTM, atau yang genap yang virtual, hari berikutnya bergiliran tuh. Tujuannya untuk apa? Untuk memudahkan kami mantau,” ujarnya, Sabtu (4/9).

    Ia menjelaskan, model pembelajaran tersebut dilakukan guna menekan angka penyebaran Covid-19. Disisi lain, model tersebut diterapkan agar pelajar mau segera divaksin secara menyeluruh.

    “Bukan nggak boleh. Prinsipnya boleh, hanya karena persyaratannya harus divaksin guru maupun siswanya, maka dilakukan pengaturan. Yang belum vaksin sementara daring,” jelasnya.

    Alpedi mengaku, mata pelajaran (mapel) yang diajarkan pada saat PTM terbatas yaitu hanya mapel esensial. Karena selama ini virtual, mungkin siswa tidak bisa menanyakan langsung kepada gurunya, saat ada persoalan yang dianggap sulit oleh siswanya.

    “Pada saat inilah, momen mereka untuk mengonfirmasi kepada guru tersebut akan pelajaran yang dirasa sulit ketika virtual. Biasanya anak-anak itu pelajaran-pelajaran yang sulit, maka itu yang akan dikonfirmasi kepada gurunya pada saat PTM terbatas,” terangnya.

    Berdasarkan peninjauan vaksinasi yang dilakukan beberapa pekan lalu, ada sekitar 15 dari total 27 SMPN di Kota Serang yang siap melaksanakan PTM terbatas. Belasan sekolah ini disebut telah melaksanakan vaksinasi Covid-19, serta menyiapkan berbagai penunjang protokol kesehatan (prokes).

    “SMPN yang sudah divaksin ada 15 sekolah, artinya sudah siap PTM. Sedangkan jumlah SMP swasta ada sekitar 35 sekolah. Untuk SMP swasta ada dua sekolah, sekolah swasta yang lainnya sudah duluan (PTM), karena mereka sudah divaksin duluan,” ungkapnya.

    Pihaknya telah membuat instruksi untuk menjadi pedoman bagi SMP se-Kota Serang, kaitan pelaksanaan PTM terbatas. Instruksi tersebut berdasarkan dari instruksi Walikota Serang.

    “Dalam hal ini tentu kami juga harus waspada terkait dengan prokes. Bahwa PTM terbatas sebuah keniscayaan, karena memang situasi kondisi yang sudah membaik, dan persentasenya sudah hampir 50 persen. Berarti PTM sudah dimulai hari Senin besok (hari ini),” tuturnya.

    Meskipun demikian, tercatat hingga Jumat (3/9), vaksinasi bagi pelajar sudah mencapai 47,51 persen atau sebanyak 12 ribu dari total 26 ribu pelajar. Jumlah tersebut sudah hampir 50 persen total keseluruhan pelajar tingkat SMP di Kota Serang.

    “Artinya jika diwajibkan 50 persennya, berarti sudah masuk standar untuk melaksanakan PTM terbatas,” tandasnya.

    Walikota Serang, Syafrudin menegaskan, kegiatan PTM terbatas di sekolah sudah bisa dilaksanakan. Namun sebelum itu, lebih baik pelajar dan tenaga pendidik sudah divaksin.

    “Sementara vaksinasi dapat berjalan sambil PTM berlangsung,” ucapnya.

    Ia mengatakan, untuk pelaksanaan PTM, tidak harus menunggu vaksinasi selesai. Sejak pekan yang lalu, kata dia, sekolah SMP ada yang sudah siap, ada juga yang belum siap PTM terbatas.

    “Dari Minggu kemarin itu sudah ada yang siap, ada juga yang belum siap karena masih dalam persiapan dan simulasi. InsyaAllah hari Senin (6/9), sudah serentak semua dilaksanakan,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Kembangkan Kemandirian dan Dakwah, ITMI Kabupaten Serang Dibentuk

    Kembangkan Kemandirian dan Dakwah, ITMI Kabupaten Serang Dibentuk

    PABUARAN, BANPOS – Sejumlah warga penyandang tunanetra Kabupaten Serang menggelar deklarasi peresmian organisasi masyarakat sipil Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) daerah Kabupaten Serang, Sabtu (4/9). Bertempat di desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, kegiatan dihadiri oleh pimpinan wilayah (PW) ITMI Banten, Muhammad Jaeni serta jajaran, pendamping ITMI dan anggota DPRD Kabupaten Serang dapil setempat, Tb Baenurzaman.

    Ketua PW ITMI Banten, Muhammad Jaeni, mengatakan bahwa dengan dibentuknya ITMPI Kabupaten Serang, diharapakan dapat menjadi pusat dakwah, belajar Al-Qur’an dan membentuk kemandirian bagi penyandang tunanetra. Selain itu, pihaknya meminta kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang agar lebih memperhatikan keberadaan organisasi masyarakat tersebut.

    “Alhamdulillah hari ini sudah terbentuk ITMI pengurus daerah (PD) Kabupaten Serang, semoga di tanah Banten yang terlenal dengan religiusnya ini, ITMI bisa menorehkan prestasi yang lebih lagi,” ujarnya, usai kegiatan deklarasi.

    Ia menjelaskan, tujuan dibentuknya ITMI, selain untuk menghimpun masyarakat penyandang tunanetra, juga untuk mengasah keahlian yang dimiliki oleh masing-masing individu. Saat ini, tercatat beberapa anggota ITMI Kabupaten Serang sudah menghafal Al-Qur’an mulai 4 juz sampai 30 juz.

    “Dengan prestasi tersebut, kami meminta agar Pemkab Serang juga dapat melirik kami. Tidak mudah untuk bisa terlihat oleh pemerintah, oleh karena itu dengan wadah ITMI mudah-mudahan mempermudah mengkoordinir dan pemerintah pun mau turut serta mendampingi kami,” katanya.

    Ketua ITMI Kabupaten Serang, Surji, mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan sentuhan dari pemerintah. Ia mengatakan akan fokus membina sesama tunanetra dari berbagai usia untuk belajar membaca Al-Qur’ann dan menulis braile.

    “Karena masih banyak yang belum mengetahui, biasanya untuk menghafal Al-Qur’an itu bisa dengan mendengar. Tapi yang saya tekankan disini bagaimana teman-teman ini juga bisa membaca serta menulis Al-Qur’an braile,” ungkapnya.

    Meski begitu, ia mengatakan perlu adanya sekretariat khusus untuk digunakan sebagai tempat belajar dan mengembangkan bakat, yang disertai dengan alat-alat pendukung lainnya. Seperti dirinya yang kini menekuni message, maka ia pun ingin memberikan keilmuan tentang message tersebut kepada penyandang tunanetra lainnya agar dapat lebih mandiri.

    “Inginnya ada bantuan tempat atau Sekretariat untuk belajar mengaji dan message. Kalau message ini kan untuk penghasilan, karena nyangkul atau bangunan kita tidak bisa. Agar kami ini tidak terlalu berharap kepada pemerintah, utamanya belajar Al-Qur’an dan dakwah,” tuturnya.

    Apabila ada kesempatan pelatihan, Surji mengaku dengan senang hati akan menerima dan merekomendasikan kepada para pengurus dan anggota ITMI. Sebab, ia tidak menginginkan penyandang tunanetra hanya bisa duduk diam tanpa ada aktivitas apapun.

    “Jangan sampai kami hanya duduk manis, ngopi dan sebagainya, tapi tidak menghasilkan. Kami juga ingin produktif, maka apabila ada dorongan dari pemerintah, kami memerima dengan senang hati,” ungkapnya.

    Hadirnya anggota dewan saat itu, membuat dirinya semakin semangat. Ia tidak mau didatangi oleh calon anggota dewan yang hanya membutuhkan suara ketika pemilihan legislatif.

    “Alhamdulillah saya didampingi terus oleh pak dewan, pahaji Beben. Karena memang dari dulu beliau selalu mensupport kegiatan baik mengaji dan message, semoga suara kami sampai ke gedung rakyat Kabupaten Serang,” tandasnya.

    Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Serang, TB Baenurzaman yang juga merupakan politisi Golkar ini mengaku akan terus mendukung kegiatan ITMI. Menurutnya, mereka pun sama-sama warga Kabupaten Serang yang berhak mendapatkan pelayanan dan fasilitas seperti warga dengan kondisi jasmani normal pada umumnya.

    “Ketika pak Surji ini mengatakan ingin deklarasi ormas, tentu saya senang. Artinya akan ada wadah resmi untuk belajar dan berlatih,” katanya.

    Anggota Komisi IV ini juga berupaya untuk menyampaikan aspirasi ITMI agar didengar oleh pimpinan Kabupaten Serang yaitu Bupati Ratu Tatu Chasanah dan wakil Bupati Pandji Tirtayasa. Selain itu, ia mengaku siap menjembatani apabila ITMI ingin bertemu muka dengan pimpinan legislatif di Kabupaten Serang.

    “Semoga dengan adanya wadah ITMI ini dapat dengan mudah tersampaikan aspirasinya. Kemudian untuk pembangunan pun kami dorong untuk ramah disabilitas, itu juga hak bagi teman-teman ITMI dan tunanetra lainnya agar merasakan pelayanan dan fasilitas yang sesuai,” tandasnya.(MUF/PBN)