Kategori: KESEHATAN

  • Banyak Keluhan dari Masyarakat, Fraksi PAN Soroti Fasilitas RSUD Cilegon

    Banyak Keluhan dari Masyarakat, Fraksi PAN Soroti Fasilitas RSUD Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Lakukan kunjungan dan meninjau kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD), hingga ruangan isolasi Covid-19 di RSUD Cilegon, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Cilegon menyoroti sejumlah fasilitas yang ada.

    Dalam kunjungannya, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Edison Sitorus, di dampingi Wakil Ketua Fraksi Anugerah Chaerullah, menilai kondisi fisik sejumlah fasilitas di RSUD Cilegon dinilainya masih kurang terawat dengan baik. Bahkan kata dia, keramik saja banyak yang sudah pecah-pecah dan terkesan dibiarkan.

    “Saya lihat keramik sudah pecah-pecah. Seperti kurang terawat, atau memang keramiknya kurang bagus. Cat kusam, kabel engga rapih, ada CT Scan juga ada yang rusak,” kata Edison, Selasa (24/8).

    Menurutnya, hal itu perlu segera dibenahi oleh manajemen dan pemerintah agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat itu berjalan maksimal.

    Anggota Badan Anggaran DPRD Cilegon tersebut mengaku, dirinya siap membantu menambahkan anggaran biaya untuk RSUD hingga 20 persen dari anggaran yang telah tersedia. Penambahan anggaran tersebut juga harus disertai dengan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

    “Karena banyak keluhan dari masyarakat, kami siap membantu untuk menambah anggaran biaya asalkan pelayanan kesehatan di RSUD ini juga ditingkatkan,” ujarnya.

    Selain meninjau kondisi RSUD Cilegon langsung, kunjungan yang dilakukannya jelas Edison, untuk menyerap aspirasi dari manajemen RSUD Cilegon terkait sejumlah hal yang dianggap masih kurang dan membutuhkan dukungan legislatif. “Iya kita ingin tahu aspirasi dari manajemen langsung terutama terkait kebutuhan di RSUD Cilegon itu apa saja,” jelasnya.

    Wakil Ketua Fraksi PAN Anugerah Chaerullah menjelaskan, setelah mengetahui persoalan di RSUD, pihaknya akan membahas persoalan tersebut di legislatif.

    Anugerah menegaskan, persoalan di RSUD Cilegon yang didapat oleh pihaknya akan menjadi bahan pembahasan di rapat Rencana Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022. “Dengan seperti ini, pembahasan yang akan dilakukan lebih objektif, sesuai dengan kondisi di lapangan,” tegasnya.

    Sementara itu, Plt Direktur RSUD Kota Cilegon Ujang Iing menuturkan, dengan kunjungan Anggota DPRD Cilegon dari Fraksi PAN tersebut, legislatif dapat mengetahui secara langsung persoalan yang sedang dihadapi rumah sakit. “Dewan sudah melihat kekurangan RSUD. Tadi sudah dibahas soal fisik dan juga nakesnya,” tuturnya.

    Selain kondisi infrastruktur menurut Iing, yang perlu mendapatkan perhatian serius itu tenaga kesehatan (Nakes) yang perlu ada penambahan. Itu perlu dilakukan, lantaran pendaftaran relawan Nakes yang diadakan RSUD waktu itu banyak yang mengundurkan diri. “Nakes juga minta ekstra puding, karena kemarin butuh 33 orang tapi yang keterima hanya 15 orang saja,” tandasnya (CR-01/RUL)

  • Akhirnya, WH di Vaksin Covid- 19

    Akhirnya, WH di Vaksin Covid- 19

    GUBERNUR Banten Wahidin Halim (WH) terima vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Pemberian dosis pertama vaksin Pfizer itu dilakukan oleh tenaga vaksinator Dinas Kesehatan Provinsi Banten di kediaman Gubernur WH Jlalan Haji Jiran, Pinang, Kota Tangerang (Selasa, 24/8).

    Sebelum menerima suntikan vaksin, WH menjalani penapisan terlebih dahulu mulai dari pengecekan suhu tubuh hingga pemeriksaan tekanan darah yang semuanya normal.

    “Mudah-mudahan vaksinasi salah satu upaya mencegah Covid-19,” ungkap WH.

    Usai menerima suntikan, WH mengaku biasa saja, tidak merasakan adanya keluhan.

    Sebagai informasi, data Dinas Kesehatan Provinsi Banten per 22 Agustus 2021, sasaran vaksinasi Covid-19 Provinsi Banten sebanyak 9.229.383 orang. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama cakupannya sudah mencapai 26,18 persen atau 2.416.414 sasaran. Untuk vaksinasi Covid-19 dosis kedua cakupannya mencapai 13,51 persen atau 1.246.616 orang. Sedangkan untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga sudah mencapai 17.022 sasaran atau 37,36 persen dari 45.566 tenaga kesehatan. (RUS/AZM)

  • Vaksinasi Ibu Hamil Baru Mencapai 65 Orang

    Vaksinasi Ibu Hamil Baru Mencapai 65 Orang

    LEBAK, BANPOS –Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, mengaku sudah menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tentang Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pihaknya sudah mendata di bulan Agustus sekitar 7530 ibu hamil yang bisa divaksin di wilayah Lebak. Sesuai surat edaran bahwa umur kehamilan yang bisa divaksinasi antara 14 sampai 33 Minggu.

    Ia mengungkapkan, terdapat kendala untuk vaksinasi ibu hamil. Dengan alasan masih ada kekhawatiran dampak yang akan dialami pasca vaksinasi. Ada juga tidak diizinkan oleh kepala rumah tangganya. Bahkan, ia mengungkapkan dari 7530 ibu hamil, baru sekitar 65 ibu hamil di Kabupaten Lebak yang sudah melakukan vaksinasi.

    “Ya memang agak susah juga untuk ibu hamil ini, karena mereka mungkin masih banyak yang khawatir. Kemudian setelah kita sampaikan penjelasannya, kebetulan mereka kebanyakan tidak diizinkan oleh suaminya. Kita sendiri baru ada 65 ibu hamil yang kita vaksin itu, 65 orang dari 7530 sasaran kita,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Triatno Supiono, saat ditelepon oleh BANPOS, Selasa (24/8).

    Menurutnya, tidak ada perlakuan dan skrining khusus untuk ibu hamil pada proses pelaksanaan vaksinasi Tetapi hanya memperhatikan hal-hal yang dikeluhkan ibu hamil dan lebih diperhatikan dari usia kehamilan yang sudah ditentukan.

    Pernyataan berbeda disampaikan oleh Ketua Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FOPKIA), Atif mengatakan, proses skrining bagi ibu hamil harus dikhususkan, karena dari skrining tersebut terdapat margin error yang setiap orang tidak bisa divaksin dan akan berdampak fatal jika dipaksakan.

    “Itu harus ada, saya itu kan kemarin kerjasama dengan Perekat Demokrasi, GP Anshor terkait 1000 vaksinasi, nah proses skrining nya itu dari 1000 itu ada margin error yang memang tidak bisa ada yang orang memang yang harus divaksin itu tidak bisa divaksin karena hasil dari skrining, begitu. Karena kenapa, karena dampaknya nanti fatal ketika dipaksakan, begitu,” ungkapnya.

    Ia pun menjelaskan, solusi dari kendala tersebut yaitu, dinas kesehatan harus menggandeng organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat agar ikut berperan aktif melakukan motivasi dan edukasi agar ibu hamil mau di vaksin.

    “Maka harus ada memang, menggandeng tokoh masyarakat atau organisasi masyarakat yang memang harus memotivasi dan mengedukasi terhadap itu. Jadi yang bergandengan tangan itu tidak hanya tenaga kesehatan atau dinas terkait yang berjuang untuk memvaksinasi ibu hamil. Jadi harus semua elemen masyarakat membantu itu,” terangnya.(MG-01/PBN)

  • Pastikan Berjalan Lancar dan Terapkan Prokes, Dandim 0510/Trs Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi

    Pastikan Berjalan Lancar dan Terapkan Prokes, Dandim 0510/Trs Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi

    TANGERANG, BANPOS – Komandan Kodim (Dandim) 0510/Trs, Letkol Inf Bangun I.E Siregar SH,M.I.Pol melakukan monitoring pelaksanaan Vaksinasi Corona Vac Produksi Bio Farma tahap ke 2 diwilayah Kodim 0510/Trs.

    Kegiatan vaksinasi yang diadakan di Aula Makoramil 04/Cikupa jalan Syech Nawawi Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dengan target 500 orang/ 50 Vial, Selasa (24/8).

    Dari keseluruhan peserta vaksin, sebanyak 460 orang teregister, dimana untuk Vaksin Tahap 1 diikuti 2 orang dan tahap II sebanyak 438 orang. Sedangkan yang tidak dapat di vaksin sebanyak 20 orang.

    Sementara itu, 2 tenaga kesehatan sebagai Vaksinator langsung dari Kesdim Daan Mogot dibantu 6 orang Nakes STIKES YATSI serta 8 orang input data peserta vaksin.

    Dandim 0510/Trs, Letkol Inf Bangun I.E Siregar mengatakan, pihaknya ingin memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan lancar dan mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes).

    “Ini merupakan bentuk dukungan Kodim 0510/Trs dalam mensukseskan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah untuk menghentikan Pandemi Covid-19,” kata Dandim disela memantau jalannya vaksinasi.

    Menurutnya, vaksinasi sangat penting dilaksanakan agar dapat membentuk dan memperkuat kekebalan dalam tubuh, sehingga dapat tercapai percepatan Herd Immunity.

    “Vaksinasi ini untuk membentuk antibody yang akan memperkuat kekebalan tubuh kita dalam rangka percepatan Herd Immunity,” terangnya.

    Dandim juga berpesan kepada seluruh peserta agar tetap disiplin protokol kesehatan meskipun sudah di vaksin, karena itu salah satu langkah efektif terhindar dari pendemi. “Selain itu, ajak yang lainnya untuk mengikuti vaksinasi karena vaksin ini aman dan halal, sehingga tidak perlu takut dan khawatir untuk divaksin,” ujarnya.
    “Mari kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 ini. Semoga wabah ini dapat segera dihentikan dan kita dapat bangkit lagi dan perekonomian juga berjalan seperti semula,” ungkapnya. (DHE/RUL)

  • Meski Ditengah Pandemi Covid-19, Tren Ekspor Cenderung Stabil

    Meski Ditengah Pandemi Covid-19, Tren Ekspor Cenderung Stabil

    TANGERANG, BANPOS – Berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, tren ekspor ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Tangerang cenderung stabil.

    Adapun komoditi terbesar dalam kegiatan ekspor saat ini yaitu alas kaki, makanan olahan, tekstil, produk tekstil, barang plastik dan gula. Beberapa komoditas lainnya juga tetap berjalan lancar selama masa pandemi.

    Diketahui saat ini China, Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, Korea, Thailand, Australia, Malaysia, Filipina dan India menjadi daftar negara tujuan ekspor terbesar pada tahun 2021.

    Sedangkan beberapa perusahaan besar diwilayah Kabupaten Tangerang dalam kegiatan ekspor pada tahun ini adalah PT Mayora Indah Tbk, PT KMK Global Sport, PT Victory Chingluh Indonesia, PT Adis Dimension Footwear, PT Ching Luh Indonesia, PT Tuntex Garment Indonesia, PT Astari Niagara Internasional, PT Tung Mung Textile Bintan, PT Torabika Eka Semesta dan PT Bumi Pangan Utama.

    Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan, tercatat saat ini nilai ekspor pada tahun 2021 mencapai Rp 22 triliyun. Tetapi angka tersebut tidak merepresentasikan secara keseluruhan data ekspor di Kabupaten Tangerang, dikarenakan tidak semua perusahaan melapor.

    “Perusahaan ekspor yang terdata di Kabupaten Tangerang, merupakan perusahaan yang memang melapor ke kita (Disperindag,red),” katanya.

    Iskandar menambahkan, pada tahun sebelumnya, kegiatan ekspor di Kabupaten Tangerang sempat mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan banyak usaha yang terdampak dengan adanya pandemic dan saat ini adanya pembatasan yang dilakukan oleh beberapa negara.

    “Khusus ekspor, hal ini sangat terpengaruh pada buyer diluar negeri. Pada akhir tahun lalu, beberapa negara melakukan pembatasan kegiatan ekspor impor dan hal ini berdampak bagi produk yang akan kita ekspor, khususnya di tahun 2020 lalu,” ujarnya.

    Karena banyaknya pembatasan diluar negeri pada saat pandemic diawal tahun, lanjut Iskandar, sehingga terjadi penurunan, namun pada pertengahan hingga akhir tahun, karena kegiatan pembatasan sudah lebih longgar maka ekspor bisa lebih baik.

    “Jumlah penurunan ekspor tercatat menurun, karena para eksportir tidak bisa mengirim barang ke negara tujuan. Misalnya seperti ekspor ke China terhambat karena terjadi penutupan akses disana, namun di bulan Desember tahun 2020 ekspor mampu tumbuh kembali dengan tren yang positif pada kuartal keempat (Q4),” jelasnya.

    Oleh karena itu, Iskandar berharap, semoga pandemi dapat segera berakhir sehingga ekspor di Kabupaten Tangerang dapat kembali tumbuh secara stabil, tidak ada penurunan dan mengalami kenaikan setiap tahunnya dan komoditas lainnya dapat ikut serta dalam kegiatan ekspor tersebut. (DHE/RUL)

  • PPKM Berlanjut, Ribuan Kendaraan Diputar Balikan

    PPKM Berlanjut, Ribuan Kendaraan Diputar Balikan

    SERANG, BANPOS- Sejak Covid-19 menjadi pandemi, Polda Banten terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polda Banten, baik itu upaya preventif maupun upaya preemtif. Dan itu dilakukan serentak oleh Polres dan Polresta jajaran Polda Banten. Dalam waktu 6 hari, Polda Banten putarbalikkan ribuan kendaraan

    Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto mengatakan, Polda Banten komitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat tentang percepatan penanganan Covid-19. Menyikapi hal tersebut, Kapolda Banten meminta kepada jajaran Polda dan Polres jajaran agar terus lakukan 3T.

    “Agar jajaran Polda dan Polres/Ta terus mengupayakan mengurangi isolasi mandiri (isoman), namun dapat kosentrasi di isolasi terpusat (isoter) yang dilakukan secara terkoordinasi. Sehingga dapat terpantau langsung oleh tenaga kesehatan yang ada,” kata Rudy.

    Ia menyampaikan, untuk semua komponen TNI-Polri, pemerintah daerah, kejaksaan, dan relawan membangun kerja sama dalam hal pelaksanaan vaksinasi demi percepatan penanganan Covid-19.

    “Agar semua pihak, baik TNI-Polri, Pemda, Kejaksaan dan relawan, dapat bekerja bahu membahu dan senantiasa mengawal pelaksanaan vaksinasi untuk percepatan herd immunity,” ucapnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Polda Banten dan Polres/Ta jajaran Polda Banten untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di masa PPKM level 3 dan 4.

    “Hingga saat ini, di masa PPKM level 3 dan 4 ini, kami dari Polda Banten melakukan upaya pengendalian mobilitas dan pembatasan mobilitas, melakukan patroli dan sosialisasi, melakukan pembubaran kerumunan hingga operasi yustisi yang tujuannya adalah untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polda Banten,” terangnya.

    Ia mengungkapkan, hasil yang dicapai dari upaya-upaya tersebut yang dilakukan mulai dari tanggal 15 hingga 20 Agustus 2021 sudah ribuan kendaraan diputarbalik di beberapa titik perbatasan wilayah, seperti di pertigaan Citra, Jayanti perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang, dan Jasinga.

    “Dalam waktu 6 hari ini, dari hasil yang kami peroleh untuk pengendalian mobilitas dan pembatasan mobilitas, ada 3836 unit kendaraan R2, 2530 unit kendaraan R4, 159 unit Bus dan 124 unit mobil barang yang diputarbalikkan di 31 titik penyekatan yang tersebar di wilayah hukum Polda Banten,” jelas Shinto Silitonga.

    Menurutnya, Operasi yustisi juga tetap dilakukan di kawasan Royal, Kota Serang dengan melakukan himbauan hingga pembubaran di tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan serta toko-toko ataupun tempat makan yang masih buka di waktu yang sudah ditetapkan selama PPKM sesuai dengan peraturan bupati.

    “Sedangkan untuk kegiatan pembubaran kerumunan, petugas berhasil membubarkan 1036 kegiatan. Dan untuk operasi yustisi, petugas menemukan ada 2.941 orang yang kedapatan tidak memakai masker,” terangnya.

    Ia menambahkan, jika kegiatan pengendalian mobilitas dilaksanakan dengan melakukan penyekatan terhadap kendaraan R2 dan R4 yang akan berpergian tanpa di lengkapi persyaratan-persyaratan yang sudah di tentukan dalam Inmendagri No. 34 Tahun 2021. Terakhir, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

    “Mari bersama-sama kita patuhi 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga Jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Semoga dengan menerapkan protokol Kesehatan ini kita semua terhindar dari Penularan Covid-19,” tukasnya. (MG02/AZM)

  • Pemkot Gandeng Forkopimda Kebut Vaksinasi

    Pemkot Gandeng Forkopimda Kebut Vaksinasi

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang bersama dengan Forkopimda terus menggencarkan pemberian vaksinasi untuk masyarakat. Percepatan vaksinasi digencarkan agar pada akhir Desember nanti, target seluruh masyarakat Kota Serang telah divaksin dapat tercapai.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan vaksinasi, pihaknya sudah lama bekerja sama dengan Forkopimda baik itu TNI, Polri hingga Kejaksaan.

    “Pemkot Serang bekerjasama dengan Polres Serang Kota, melaksanakan Gebyar Vaksin yang kesekian kalinya,” ujarnya di kantor Kecamatan Cipocok Jaya, Kamis (19/8).

    Menurut Subadri, kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka percepatan pemberian vaksin untuk masyarakat Kota Serang. Dengan adanya kerja sama yang baik dengan Forkopimda, realisasi target vaksinasi dapat semakin cepat.

    “Gebyar-gebyar ini dilakukan dalam rangka mengejar ketertinggalan kita. Kita ketahui bahwa per hari kemarin, persentase kita baru di angka 49 persenan. targetnya Desember itu kita mencapai 100 persen. Kalau pun pahit di 80 persen, ya itu tetap sudah mencapai target,” ungkapnya.

    Dalam gerbyar vaksinasi yang dilakukan oleh Polres Serang Kota tersebut, diketahui bahwa Polres Serang Kota melakukan inisiatif untuk memberikan bantuan sembako kepada masyarakat, yang mau mengikuti vaksinasi.

    “Ini juga terobosan yah dengan memberikan bantuan bagi mereka yang mau ikut vaksinasi. Saya lihat ada beras dan lain-lain. Ini bisa menjadi penarik bagi masyarakat, agar mau ikut vaksinasi,” ucapnya.

    Subadri pun mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh Forkopimda, dalam membantu Pemkot Serang memenuhi target capaian warga tervaksin di Kota Serang.

    “Saya bangga dan bersyukur TNI-Polri selalu men-support Pemkot Serang. Terima kasih, mudah-mudahan bantuan apapun yang diberikan kepada masyarakat, dapat bermanfaat,” jelasnya.

    Sementara itu, Wakil Kapolres Serang Kota, Kompol Andie Firmansya, mengatakan bahwa Gebyar Vaksinasi yang dilakukan oleh pihaknya tersebar di 4 titik lokasi, yang masih berada di wilayah hukum Polres Serang Kota.

    “Empat titik itu yakni di Kelurahan Serang, Kelurahan Banjar Agung, Polsek Walantaka dan Kecamatan Kramatwatu. Masing-masing titik mendapatkan 600 dosis vaksin. Sehingga keseluruhannya itu 2.400 dosis vaksin yang disalurkan,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Presiden Ijinkan PTM Setelah Vaksinasi Pelajar

    Presiden Ijinkan PTM Setelah Vaksinasi Pelajar

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah saat ini sedang gencar melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap pelajar untuk usia 12-17 tahun. Ini dilakukan untuk menekan angka penularan virus korona.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan kepada para perserta didik untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) kepada para siswa dan siswi. Namun pembelajaran tatap muka tersebut bisa dilakukan apabila para pelajar sudah divaksin Covid-19.

    “Jadi kalau semuanya, untuk semuanya, untuk semua pelajar di seluruh tanah air kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka,” ujar Jokowi saat meninjau vaksinasi pelajar di Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8).

    Menurut Jokowi pelajar bisa melakukan pembelajaran tatap muka lantaran sudah adanya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), atau yang disebut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri. “Karena SKBnya empat menteri sudah ada,” katanya.

    Namun demikian jika PTM sudah digelar, Presiden Jokowi berpesan kepada para pelajar untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencehagan Covid-19. “Kita semua berharap anak-anak belajar tatap muka. Tetapi juga kita semuanya harus hati-hati jangan sampai nanti kalau pas dibuka belajar tatap muka ada yang terpapar Covid. Ini yang harus kita hindari,” ungkapnya.

    Jokowi mengatakan, disiplin pelajar dalam menerapkan protokol kesehatan sangatlah penting. Mengingat saat ini virus korona selalu bermutasi. Sehingga hal ini diharapkan Jokowi bisa diterapkan oleh semua pelajar. “Oleh sebab itu saya titip agar yang namanya pakai masker ini harus meskipun sudah divaksin, tetap, karena yang namanya Covid, virus corona ini selalu bermutasi,” pungkasnya.

    Diketahui, sebelum Covid-19 mengganas di dalam negeri, pemerintah pernah memutuskan membuka kembali kegiatan belajar tatap muka di sekolah pada Juli 2021. Kapasitas siswa yang hadir dalam kegiatan belajar tatap muka hanya 25 persen, dari sebelumnya 50 persen. Selain itu, pembelajaran tatap muka kepada peserta didik tersebut hanya dilakukan selama dua jam dan dua kali dalam seminggu.(ENK/JPG)

  • Polda Banten dan Kementerian PUPR Gelar Vaksinasi

    Polda Banten dan Kementerian PUPR Gelar Vaksinasi

    SERANG, BANPOS- Polda Banten bersinergi bersama Mahasiswa Cipayung Plus Banten gelar vaksinasi dan pembagian paket sembako untuk mahasiswa di kantor Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kota Serang, Rabu (18/8).

    Kabid. Humas Polda Banten. AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga, mengatakan, Program vaksinasi hari ini bersinergi dengan mahasiswa sebagai target vaksinasi, serta pelajar di wilayah Kota dan Kabupaten Serang. Pihaknya akan terus galakkan vaksinasi hingga tercapainya target estimasi.

    “Kami akan terus melakukan vaksinasi sebanyak 250 dosis setiap hari, sampai kapan? Sampai tercapainya target estimasi yang sudah ditentukan,” ucapnya.

    Ia mengakui, kegiatan vaksinasi bagi pelajar, masyarakat unum, difabel, pekerja, dan mahasiswa sudah dilakukan vaksinasi oleh Polda Banten.

    “Sampai saat ini yang sudah kita lakukan vaksinasi untuk pelajar dari SMAN 1 sampai SMAN 3 Kota Serang, Kemudian Minggu depan sudah terjadwal mulai tanggal 23 Agustus sampai awal Desember, SMAN 4 sampai SMAN 8. Dan hari ini, ke SMA Ciruas, pak Kapolda tadi abis dari sini ke sana, kita laksanakan disana,” terangnya.

    Ia menjelaskan, target vaksinasi hari ini mencapai 500 dosis vaksin dan pelajar SMA Ciruas 1500 dosis vaksin. Pihaknya juga mengaku minggu lalu sudah memvaksin pelajar SMAN1, 2, dan 3, serta MAN 2 dan Madrasah Tsanawiyah.
    “Yang sudah tervaksin SMAN 1,2,3 MAN 2, terus kemudian Madrasah Tsanawiyah, saya lupa, dilaksanakan Minggu kemarin. Total per SMA itu sekitar 1500 dosis vaksin, itu yang daftar sekitar 1.250 pelajar. Klo 1.250 pelajar kali tiga berarti 3.750 pelajar, ditambah MAN 500 jadi 4.250, tambah Madrasah Tsanawiyah di hari Minggu lebih kurang 250, gitu,” jelasnya.

    Ia pun menerangkan, pihaknya menggunakan jenis vaksin sinovac yang dipakai untuk masyarakat. Kemudian memfungsikan tenaga kesehatan dari Biddokes untuk penyuntikannya, lalu di acara-acara besar pihaknya bekerjasama dengan mahasiswa.

    “Jenis vaksinnya sinovac, tenaga kesehatan, kalo masih seperti ini, kita fungsikan, kita jalankan tenaga kesehatan kita dari Biddokes. Kemudian bila ada event-event tertentu yang targetnya besar kita berkolaborasi dengan rekan-rekan mahasiswa, misalnya dari Faletehan, dari UIN, kemudian dengan PMI dan dinas kesehatan setempat,” ucapnya.

    Ia menghimbau, bahwa proses yang paling utama sebelum vaksinasi ialah skrining harus ditekankan semaksimal dan seoptimal mungkin. Karena untuk mengurangi kejadian fatal akibat infeksi vaksin dan pelaksanaan skrining dilakukan oleh dokter.

    “Tolong disampaikan ke masyarakat bahwa proses yang paling utama divaksinasi ini adalah skrining, skrining harus kita tekankan semaksimal mungkin, dan seoptimal mungkin. Kenapa? Karena untuk mengurangi kejadian fatalitiy post infeksi vaksin. Pelaksanaan skrining, kita laksanakan oleh dokter, kalo pun dokter terbatas, misalnya kita sedang vaksinasi dengan target 5000, kita atur 5 meja skrining kita kendalikan satu dokter, karena jumlah terbatas. Sehingga skrining itu nanti bisa terkontrol, yang dilaksanakan adalah mengukur tekanan darah, tensi harus di bawah 180 per 90 kalo di atas itu tidak bisa.

    Kemudian yang kedua kita anamnese, anamnese yang paling penting penyakit-penyakit yang diderita, misalnya punya alergi, kalo peserta vaksin ini punya alergi, apalagi alerginya berat, sering Jumat sebulan dua kali, kita tunda. Kemudian kencing manis dan penyakit-penyakit yang lain. Kita sarankan ditunda dan diarahkan periksa dulu ke fasilitas kesehatan terkait dengan sakitnya,” imbuhnya.

    Ditempat yang sama, Ketua Umum PMII Banten, Ahmad Solahudin menyatakan, prinsipnya mahasiswa Cipayung Banten mendukung sepenuhnya kegiatan vaksinasi dan mendirong percepatan vaksinasi di wilayah Propinsi Banten.

    “Kami bersama ketua-ketai Cipayung di Propinsi Banten, prinsipnya kita Cipayung Banten mendukung sepenuhnya kegiatan vaksinasi dan mendorong percepatan vaksinasi yang ada di Propinsi Banten. Untuk itu ini langkah awal kita bekerjasama dengan stakeholder di Propinsi Banten, terutama dengan Kapolda beserta jajaran Polda Banten, bekerjasama dengan kita, ini menjadi bagian langkah strategis untuk percepatan vaksinasi di Propinsi Banten,” ungkapnya.

    “Kami mengucapkan juga terima kasih kepada jajaran Polda Banten yang juga telah banyak memberikan supporting terhadap kelompok mahasiswa di Propinsi Banten terutamanya terkait dengan percepatan vaksinasi ini. Kita tentu supporting sistem juga dari kelompok mahasiswa di organisasi-organisasi Cipayung untuk Polda Banten terkait dengan target-target yang strategis dalam percepatan vaksin ini ,” ungkapnya.

    Ia pun mengaku, acara tersebut dihadiri 6 organisasi diantaranya, PMII, GMNI, HMI, IMM, dan GMKI, kader-kader berjumlah 300 orang melakukan vaksinasi dan diberikan sembako.

    “Untuk hari ini, kader-kader kita yang ada di Cipayung Banten yang 300 ader kita yang melakukan vaksinasi pun juga diberikan sembako, dan itu juga kita berterima kasih kepada Polda Banten,” ujarnya.

    Di tempat yang berbeda, Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melaksanakan vaksinasi untuk pegawai PUPR, BPWS3, BPJN, BP2JK, BPPW, dan Saker Perumahan termasuk keluraga pegawai di wilayah Banten yang di selenggarakan di Gedung Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
    Kabag Umum dan Tata Usaha, Sigit Irawan mengatakan kegiatan vaksinasi lanjutan tersebut untuk tahap kedua terdapat dosis pertama dan kedua yang sudah dilakukan bulan kemarin.

    “Acara vaksinasi ini adalah acara vaksinasi lanjutan, untuk tahap dua ada dosis pertama dan dosis yang kedua, dosis kedua itu kelanjutan dari yang pertama bulan lalu, kurang lebih ada 350 an ya. Kemudian ada dosis pertama yang baru ditahap kedua ini kurang lebih ada 400 an , jadi ada 750 sampai 800 ya kurang lebih, jadi rencan yang tertulis ada 800, biasanya ada koreksi di akhir jelasnya.

    Ia mengaku, penerima vaksin terdiri dari pegawai PUPR wilayah Banten terdapat 5 kantor diantaranya BPWS3, BPJN, BP2JK, BP2JK, dan Sarker Perumahan termasuk keluarganya. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi Banten untuk Tenaga Kesehatannya.

    “Penerimanya adalah dari pegawai PUPR Wilayah Banten ada 5 kantor, kita sendiri BPWS3, BPJN jalan ya, kemudian BP2JK, BPPW, dan Sarker pendiri perumahan, oh iya dia pegawai dan termasuk keluarganya. Makannya angkanya sampe lumayan banyak 800, untuk tenaga kesehatannya dari Dinas Kesehatan Propinsi Banten, kami melanjutkan yang sebelumnya mulai dari skrining hingga vaksinasi oleh Dinas Kesehatan, kami hanya bantu pendaftaran. Kami menargetkan 2000 dosis dan yang baru tervaksin kurang lebih 1000 orang warga PUPR yang ada di Banten menggunakan jenis vaksin sinovac,” ungkapnya. (MG-02/AZM)

  • Covid-19 Seminggu Turun 17 Persen

    Covid-19 Seminggu Turun 17 Persen

    JAKARTA, BANPOS – Angka kasus Covid-19 nasional dalam sepekan terakhir turun 17 persen menurut data Kementerian Kesehatan RI.

    “Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di daerah Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Maluku Utara,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Jakarta, Rabu sore (18/8).

    Nadia mengatakan, angka kasus Covid-19 baru harian secara nasional telah berangsur menurun menjadi 20.741 kasus pada Selasa (17/8).

    Jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan juga berangsur turun setelah sempat mencapai 92.567 orang. “Pasien yang dirawat di ruang perawatan isolasi maupun intensif sejak 22 Juli 2021 sampai 17 Agustus 2021 secara nasional mencapai angka 50.487 orang,” kata Nadia.

    Menurut Nadia, angka keterpakaian ruang isolasi maupun ruang perawatan intensif di DKI Jakarta saat ini 28 persen dari kapasitas ruang perawatan isolasi dan ruang perawatan intensif (17.584 unit). Ia menambahkan, angka keterpakaian ruang perawatan rumah sakit di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur juga sudah menurun.

    Nadia mengatakan bahwa penurunan angka kasus penularan Covid-19 tidak lepas dari upaya pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemerintah sejak 3 Juli 2021 menerapkan PPKM darurat, PPKM skala mikro, dan kemudian PPKM Level 1 sampai 4 guna menekan penularan virus korona.

    Sementara, perkembangan terbaru kasus Covid-19 harian terlihat turun, yakni 15.768 kasus pada Rabu (18/8). Namun turunnya kasus disebabkan tes yang anjlok.

    Kemarin, hanya 137.182 ribu spesimen saja yang dites. Lebih rendah dari Selasa (17/8) yakni 182.216. Total, sudah 3.892.479 orang terinfeksi Covid-19.

    Jumlah tes menurun di bawah 200 ribu spesimen. Padahal pemerintah pernah menargetkan tes harus dilakukan melebihi 400 ribu tes.

    Angka kematian masih tinggi di atas seribu jiwa. Dalam sehari ada 1.128 jiwa meninggal dunia. Angka kematian tinggi karena pasien yang datang dalam kondisi sedang dan berat.

    Kematian mulai banyak terjadi di luar Jawa-Bali. Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Tengah 278 jiwa. Jawa Timur 235 kasus. Kalimantan Timur 72 jiwa. Bali 66 jiwa.

    Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang Jawa Tengah 3.072 kasus. Jawa Timur 1.499 kasus. Jawa Barat 1.377 kasus. DKI Jakarta 1.029 kasus. Sumatera Utara 869 kasus.

    Kasus aktif turun 15.154 kasus sehari. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 343.203 orang. Hanya 78.626 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 20,05 persen.

    Pasien sembuh harian bertambah 29.754 orang. Paling banyak kasus sembuh paling banyak di Jawa Barat 4.678 kasus. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 3.443.903 orang.

    Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.(ENK/JPG)