Kategori: KESEHATAN

  • Kasus Positif Lebih dari 54 Ribu, Angka Kematian Tertinggi di DUnia

    Kasus Positif Lebih dari 54 Ribu, Angka Kematian Tertinggi di DUnia

    JAKARTA, BANPOS – Kasus Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor lagi. Hari ini, Rabu (14/7), penambahan kasus Covid-19 kembali menyentuh rekor tertinggi yakni 54.517 sehari. Angka itu lebih tinggi dari Selasa (13/7) yang sebanyak 47.899 orang. Sementara, dua hari yang lalu Provinsi Banten mengalami 2.051 penambahan kasus baru.

    Dari toal kasus yang terjadi secara nasional, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta, yakni sebanyak 12.667 kasus. Kini total sudah 2.670.046 orang terinfeksi Covid-19 se-Indonesia. Angka kematian dalam sehari ini ada 991 jiwa.

    Angka itu lebih rendah dari Minggu (11/7) yakni 1.004 jiwa dan Rabu (7/7) yakni 1.040 jiwa. Namun lebih tinggi dari Selasa (6/7) 728 jiwa dan Senin (5/7) yakni 558 jiwa.

    Ada 4 provinsi mencatat kematian tertinggi. Berturut-turut yaitu Jawa Timur 234 jiwa, Jawa Tengah 237 jiwa, Jawa Barat 142 jiwa, dan DKI Jakarta 63 jiwa.

    Kasus aktif juga naik drastis dalam sehari sebanyak 35.764 kasus. Ini adalah rekor tertinggi. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 443.473 orang.

    Ada 240.724 spesimen yang diperiksa. Dan ada total 172.859 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 31,54 persen.

    Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 12.667 kasus. Jawa Barat 10.444 kasus. Jawa Timur 7.088 kasus. Jawa Tengah 5.110 kasus. Banten 3.889 kasus.

    Pasien sembuh harian bertambah 17.762 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di Jawa Barat sebanyak 4.119 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 2.157.363 orang.

    Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada satupun provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.

    Sementara, dalam info perkembangan kasus Covid-19 yang dikutip dari akun istagram Dinkes Banten, ketika tulisan ini dibuat, belum ada perkembangan unutk hari Rabu (14/7). Sementara, sehari sebelumnya diketahui penambahan kasus konfirmasi baru di Banten mencapai 2.051 kasus.

    Dengan demikian, akumulasi kasus konfirmasi Covid-19 di Banten hingga Selasa (13/7) adalah 73.529 kasus. Dengan 12.185 kasus aktif, 59.514 sembuh dan 1.830 meninggal dunia.

    Sementara, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Indonesia meminta agar masyarakat lebih sadar diri akan kondisi yang terjadi saat ini. Kasus posisitf yang terus memecahkan rekor, dan kasus kematian per hari yang menjadi rekor tertinggi di dunia harus menyadarkan seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

    Diketahui, per 13 Juli 2021 sebanyak 47.899 orang dikonfirmasi positif. Sehingga total menjadi 2.615.529 kasus. Sedangkan per 12 Juli angka kematian 891 kasus adalah yang tertinggi di dunia. Setelah itu, tercatat beberapa kali juga angka kematian menembus angka 1.000 jiwa dalam sehari.

    Untuk itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Said Aqil Siroj pun meminta agar masyarakat lebih sadar diri akan kondisi yang terjadi saat ini. Protokol kesehatan harus dilakukan agar kasus tidak terus pecah rekor.

    “Mematuhi instruksi, himbauan, protokol serta kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sebagai upaya untuk melakukan perlindungan, dan bentuk kontribusi nyata pada penanganan ionjakan kasus Covid-19,” ujar dia dalam surat edaran yang diterima JawaPos.com, Rabu (14/7).

    Apalagi penyebaran Covid-19 tidak lagi hanya di daerah perkotaan saja, tetapi sudah menjalar ke berbagai daerah dengan jumlah kasus yang ikut meningkat. Oleh sebab itu, PBNU mendorong para kiai, ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.(ENK)

  • Himbau Masyarakat Sholat Idul Adha di Rumah

    Himbau Masyarakat Sholat Idul Adha di Rumah

    Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon, Idris Jamroni mengimbau masyarakat agar melaksanakan Sholat Idul Adha Tahun 2021/1442 H di rumah masing-masing.

    “Sementara ini Sholat Sunah Idul Adha yang dilaksanakan baik di Masjid maupun di ruangan terbuka ditiadakan, jadi sementara sholatnya itu di rumah masing-masing. Kami ingin bagaimana SE Nomor 17 Tahun 2021 ini dapat ditaati oleh masyarakat,” kata Kepala Kantor Kemenag Cilegon H. Idris Jamroni, Rabu (14/7).

    Namun ungkap Idris, bila nanti ada wilayah dilingkungan Pemerintah Kota Cilegon melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid atau di ruangan terbuka, pihaknya telah menyiapkan petugas untuk melakukan pemantauan.

    Idris juga mengaku, pihaknya tidak akan melakukan pembubaran atau membubarkan masyarakat yang sedang melaksanakan Sholat Idul Adha tersebut.

    “Bila ada, kita akan mencatat dan melakukan evaluasi setelah masyarakat melaksanakan Sholat Idul Adha, apakah di wilayah itu ada peningkatan Covid-19 atau tidak setelah masyarakat melaksanakan sholat sunnah. Kita juga tidak akan membubarkan,” ungkapnya.

    Selain menyampaikan imbauan agar masyarakat melaksanakan sholat Idul Adha di rumah masing-masing, Kepala Kantor Kemenag Cilegon juga mengimbau agar penyembelihan hewan qurban dilaksanakan di Rumah Penyembelihan Hewan (RPH). (CR-01/RUL)

  • Tipiring Bakal Fokus ke Pelaku Usaha, Di Cilegon Sasar Tiga Wilayah

    Tipiring Bakal Fokus ke Pelaku Usaha, Di Cilegon Sasar Tiga Wilayah

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang mulai fokus menyasar pengelola usaha mulai dari rumah makan, kafe hingga tempat hiburan yang melanggar aturan PPKM Darurat untuk dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring). Sementara di Kota Cilegon, Tipiring mulai dilaksanakan dengan menyasar tiga wilayah.
    Kepala Satpol PP Kota Serang, Kusna Ramdani, mengatakan bahwa untuk pelaksanaan tipiring selanjutnya, Pemkot Serang akan menyasar para pengelola usaha, terutama terutama usaha kuliner yang melanggar aturan. Menurutnya, sejauh ini, sudah ada 15 pengelola usaha yang melanggar aturan dan dikenakan sanksi tipiring.
    “Pelaksanaan tipiring berikutnya itu kami akan coba ke rumah makan, ke pengelola usaha yang melanggar. Kalau ke masyarakat sebetulnya kan kasihan,” ujarnya di kantor Diskominfo Kota Serang, Rabu (14/7).
    Kusna menuturkan, terdapat beberapa restoran dan rumah makan yang masih menyediakan makan di tempat yang dilarang selama PPKM Darurat. Selain itu, masih ditemukan pula beberapa tempat usaha yang melanggar jam operasional.
    “Iya, mereka masih menyediakan dine in atau makan di tempat. Semuanya ada 15 titik atau restoran di Kota Serang yang kedapatan melanggar. Kami tutup sementara selama 3×24 jam,” tuturnya.
    Ia menegaskan, Pemkot Serang sama sekali tidak melarang pengusaha, pedagang ataupun masyarakat untuk menjalankan usaha. Namun perlu diingat bahwa usaha tersebut harus sesuai dengan aturan.
    “Ya tidak apa-apa, boleh usaha, berjualan. Asalkan mengikuti aturan, tidak menyediakan dine in, kemudian jam operasionalnya sesuai, tentu dibolehkan,” terangnya.
    Namun, apabila para pengusaha atau pun pedagang tersebut melanggar, dan sudah diperingatkan tetap membandel, maka pihaknya akan memberikan sanksi Tipiring.
    “Nanti kami kasih tipiring, kalau mereka masih tetap melanggar. Karena kan itu jalan satu-satunya agar mereka patuh terhadap aturan pemerintah,” tuturnya.
    Berdasarkan data yang pihaknya miliki, hingga 14 Juli 2021 terdapat 151 orang yang tertangkap melanggar protokol kesehatan. Dari keseluruhan, hanya 40 pelanggar yang dikenakan sanksi tipiring berupa denda, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu. Sisanya, hanya dikenakan sanksi sosial.
    “Secara keseluruhan, sampai hari ini ada 151 orang yang melanggar. 40 orang sudah ditipiring, dan selebihnya diberikan teguran lisan, tertulis, dan sanksi sosial. Kami edukasi saja dulu,” tandasnya.

    Terpisah, kemarin, 28 pelanggar protokol kesehatan (prokes) di masa PPKM darurat di Kota Cilegon divonis dalam sidang dan dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) berupa denda. Diketahui para pelanggar prokes tersebut terjaring razia patroli gabungan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Cilegon di wilayah Kecamatan Pulomerak. Setelah itu, Satgas juga akan menyasar ke beberapa wilayah di Kota Cilegon.

    Kepala Bidang Penegakkan Perda pada Dinas Satpol PP Kota Cilegon, Sofan Maksudi mengatakan pihaknya terus melakukan penegakan aturan di masa PPKM darurat kepada masyarakat.

    “Kita akan terus melakukan operasi, selama ini penyidik, PPNS, kepada pelanggar akan kita tindak,” katanya.

    Ia berharap kesadaran masyarakat agar taat prokes supaya dengan adanya aturan PPKM darurat agar bisa menekan penyebaran Covid-19 di Kota Cilegon.

    “Masyarakat harus disiplin. Masyarakat harus percaya, karena Covid-19 ini ada. Kalau perlu virus Covid ini harus mati,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, PPNS pada Dinas Satpol PP Kota Cilegon, Muhlisin memaparkan bahwa, penerapan sanksi tipiring PPKM darurat guna menindaklanjuti amanah Perda Provinsi Banten Nomor 1 tahun 2021 tentang Penanggulangan Pandemi Covid-19 dan Peraturan Walikota Cilegon Nomor 40 Tahun 2020 terkait pelanggaran Covid-19.

    “Pelanggar divonis mengacu pada dua aturan ini. Rata-rata divonis Rp100 ribu sampai Rp150 ribu,” imbuhnya.

    Muhlisin mengatakan dari hasil penegakan aturan PPKM darurat di wilayah Pulomerak ini akan menjadi bahan evaluasi Pemkot Cilegon menyasar pelanggar di wilayah kecamatan lainnya.

    Kata dia, dalam waktu dekat, Pemkot akan lanjut menyasar pelanggar di tiga kecamatan yang banyak terindikasi tidak mematuhi prokes Covid-19.

    “Rencananya, ke depan kita akan melakukan tipiring baik di kota, Cibeber dan Jombang. Karena di daerah tersebut banyak pelanggaran yang terjadi baik perorangan maupun pelaku usaha,” tandasnya.(DZH/ENK/LUK)

    LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

    PPNS pada Dinas Satpol PP Kota Cilegon, Muhlisin.

    Kepala Bidang Penegakkan Perda pada Dinas Satpol PP Kota Cilegon, Sofan Maksudi.

    Suasana sidang tipiring di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Selasa (13/7).

  • Ikhtiar Hadapi pandemi Covid-19 , Napi Lapas Cilegon Gelar Dzikir dan Istighosah

    Ikhtiar Hadapi pandemi Covid-19 , Napi Lapas Cilegon Gelar Dzikir dan Istighosah

    CILEGON BANPOS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon melakukan dzikir dan istighosah bersama Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan sebagai bentuk ikhtiar hadapi pandemi Covid-19.

    Bertempat di Masjid Al-Muhajirin Lapas Kelas IIA Cilegon, kegiatan dzikir dan istighosah diawali dengan pengajian rutin warga binaan dengan pemateri ustadz Alimansyah dari Majlis Mahabbah Cilegon dengan materi “Pentingnya Istighfar, Sabar dan Syukur di Tengah Pandemi Corona”.

    Kalapas Cilegon Erry Taruna DS mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya pembinaan rohani yang ada di Lapas Kelas IIA Cilegon agar para napi lebih semangat dalam menjalankan ibadah serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. “Rencananya kegiatan tersebut akan kami laksanakan rutin selama dalam masa pandemi,” katanya.

    Kalapas berharap kegiatan tersebut dapat diikuti oleh seluruh warga binaan yang ada dalam Lapas Cilegon. “Selain karena pandemi, kegiatan ini di harapkan dapat menyentuh hati setiap warga binaan dan merubah perilaku mereka ketika sudah keluar lapas nanti,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasi Binadik Lapas Cilegon M. Khafi menuturkan bahwa kegiatan doa dan dzikir bersama dilakukan untuk Indonesia sebagai bentuk ikhtiar batin.

    “Ini untuk menyempurnakan upaya lahir yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam menangani pandemi Covid-19 ini,” tandasnya. (LUK)

  • Rumah Singgah Pasien Covid-19  Ditambah

    Rumah Singgah Pasien Covid-19 Ditambah

    SERANG, BANPOS- Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan untuk mengurangi keterisian tempat tidur rumah sakit yang saat ini mencapai 91 persen, pemprov segera menambah rumah singgah untuk pasien Covid-19. Rencananya, penambahan ini akan membuat kapasitas rumah singgah mencapai 400 tempat tidur.

    “Kami sekarang konsentrasi di hulu. Bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat mengadakan sosialisasi untuk mencegah kepanikan di masyarakat,” kata WH pada telekonferensi Rapat Penanganan Covid-19 di Provinsi Banten bersama Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, dari rumah Dinas Gubernur di Serang, Rabu (14/7).

    Ia mengungkapkan Pemerintah Provinsi Banten akan meningkatkan sosialisasi protokol kesehatan di samping membatasi mobilitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk penanganan di hulu.

    Menurutnya, untuk menekan peningkatan kasus Covid-19 Pemprov Banten akan menggunakan pendekatan model Program Keluarga Berencana (KB). “Ada petugas di lapangan, ada posko, melibatkan tokoh masyarakat, serta tokoh agama,” ujarnya.

    Terkait vaksinasi Covid-19, katanya, vaksin yang dikirim ke Provinsi Banten masih terbatas. Sementara Bupati dan Walikota mengharapkan vaksin segera dikirim. “Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, petugas akan melakukan jemput bola,” katanya.

    Untuk mengurangi tekanan tingkat keterisian (Bed Occupancy Rate/BOR) rumah sakit yang saat ini mencapai 91 persen, pihaknya akan menambah rumah singgah hingga 400 Tempat Tidur (TT).

    Sebelumnya data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, seiring meningkatnya kasus Covid-19 di delapan kabupaten/kota di Banten. maka Bor TT juga meningkat. Data Dinkes Banten per 13 Juli 2021 jam 13.00 WIB ruang ICU (BOR) sebesar 92,72 persen atau kapasitas TT ICU sebanyak 426 TT, yang terpakai 396 TT dan masih tersedia 31 unit.

    Kemudian BOR tempat tidur isolasi 90,99 persen yakni kapasitas 4218 TT, sudah terpakai 3838 unit TT dan masih tersedia 380 unit TT. Selanjutnya BOR rumah singgah 89,29 persen yakni kapasitas 906 unit, yang terpakai 744 unit TT dan tersedia 162 unit TT rumah singgah.

    Ditambahkan Wahidin, kelangkaan obat dan oksigen di pasaran, turut mendorong masyarakat yang melakukan isolasi mandiri untuk mendapatkan obat dan oksigen dari rumah sakit. Selain itu, rumah sakit di Provinsi Banten juga tidak bisa menolak pasien Covid-19 dari luar wilayah.

    WH juga berharap Kementerian Kesehatan segera mengirimkan vaksin, obat-obatan, dan bahan untuk testing yang saat ini ketersediaannya terbatas.

    Rapat kordinasi penanganan Covid-19 secara virtual tersebut juga diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Kepala BNPB Ganip Warsito, Forkopimda Provinsi Banten, Bupati dan Walikota se-Provinsi Banten, serta Forkopimda Kabupaten dan Kota se-Provinsi Banten.

    Terpisah, Pemkab Tangerang akan mengoperasikan Gedung Eks Mapolresta dijadikan tempat isolasi OTG Covid-19. Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesal Rasyid mengatakan, angka kasus Covid-19 terus meningkat sehingga Pemerintah Kabupaten Tangerang membuat fasilitas kesehatan penuh, sehingga pemkab membuat keputusan untuk melakukan penambahan tempat isolasi.

    “Angkanya masih tinggi, apalagi kasus OTG (Orang Tanpa Gejala), makanya kita tambah lagi faskesnya disini (gedung eks Mapolresta Tangerang), karena kan sudah ada gedung polres yang baru, jadi yang lama kita manfaatkan. Dan sebelum ini, kita juga ada di Pondok Legok, dan Hotel Isolasi Yasmin Curug,” kata Sekda, Rabu (13/7).

    Lanjut Sekda, gedung tersebut nantinya akan mampu menampung 100 hingga 150 tempat tidur atau pasien. Katanya, selain itu lokasinya juga dianggap sangat strategis karena dekat dengan kawasan Pemerintahan Kabupaten Tangerang, sehingga bisa terus terpantau.

    “Disini bisa sampai 150-an tempat tidur atau pasien. Kami terus tambah faskesnya, agar pasien Covid-19 dengan kasus OTG bisa terkonsentrasi dipantaunya, karena sekarang itu kebanyakan dirawat di rumah. Lokasi juga dekat, ” katanya.

    Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi menambahkan dengan dibukanya tenpat isolasi baru, diharapkan kasus Covid-19 bisa menurun dan Kabupaten Tangerang bisa kembali normal.
    “Masih dalam peninjauan, nanti nunggu keputusan pimpinan kapan akan dioperasikan, ” tambahnya.(Alfian/RUS/enk/bnn)

  • Vaksin dan Alat Terbatas

    Vaksin dan Alat Terbatas

    SERANG, BANPOS – Penanganan Covid-19 di Kabupaten Serang dan Kota Serang, menemui banyak kendala. Soal vaksin dan keterbatasan peralatan membuat target mengejar herd immunity terhambat dan menyebabkan penyebaran virus tersebut sulit dikendalikan.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengungkapkan bahwa saat ini, untuk vaksinasi di masyarakat, sudah memasuki tahap tiga dosis pertama. Menurutnya, sebetulnya saat ini animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi cukup tinggi, hanya terkendala dari ketersediaan vaksin yang diperoleh dari Pemprov Banten.

    “Kita harap untuk distribusi dari Provinsi ini kita peroleh dengan cepat, karena Kabupaten Serang kan harus mencapai health imunitynya, kita kan masih cukup jauh. Dari jumlah penduduk 1,6 juta orang, diperkirakan 1,2 juta masyarakat harus tervaksin,” jelasnya.

    Sedangkan melihat progres hari ini, Agus menjelaskan bahwa vaksinasi masyarakat Kabupaten Serang masih dibawah 10 persen. Hal ini menjadi tugasnya baik sebagai Satgas maupun Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes).

    “Tapi, walaupun masyarakat antusias mengikuti vaksinasi, tetapi kalau vaksinnya tidak tersedia di Kabupaten Serang, agak menyulitkan,” tandasnya.

    Sementara, animo masyarakat Kabupaten Serang terbilang cukup tinggi dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di masing-masing Kecamatan. Mereka rela mengantri untuk mendapatkan kuota vaksinasi, meskipun stok vaksin saat ini masih terbatas sesuai dengan kuota yang diajukan oleh masing-masing Puskesmas.

    Diketahui, berdasarkan anjuran WHO dengan jumlah penduduk Kabupaten Serang sebanyak 1,6 juta orang, maka herd immunity bisa dicapai dengan memvaksin sebanyak 1,2 penduduk se Kabupaten Serang. Namun, faktanya hari ini bahwa pemerintah Kabupaten Serang mencatat vaksinasi belum mencapai 10 persen, yaitu dibawah 100.000 penduduk yang sudah mendapatkan vaksin.

    Kepala Puskesmas Mancak, dr Sumeri, mengungkapkan bahwa di wilayahnya masih banyak masyarakat yang meminta divaksin. Baik secara individu maupun melalui pihak desa, yang mengajukan ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi.

    “Kalau di Mancak alhamdulilllah untuk yang sudah divaksin, karena vaksin kan kita juga jadwalnya menyesuaikan dengan dinas sama droping vaksinnya,” ujar tenaga kesehatan (nakes) yang akrab disapa dr Meri.

    Ia menyebutkan bahwa seluruh sasaran vaksin di Mancak sudah tercapai, baik Nakes dan juga guru yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Pada tanggal 27 mendatang, kata dia, akan dilaksanakan vaksinasi bagi masyarakat umum untuk dosis kedua.

    “Alhamdulillah dari semua sasaran tercapai, baik dari nakes, kecuali satu nakes yang tidak mengikuti vaksin karena memiliki komorbit, guru sampai dengan dosis kedua. Kemudian vaksinasi untuk masyarakat, dari target vaksinasi sebanyak 600, sudah tervaksin sebanyak 735 orang,” jelasnya.

    Ia mengaku, memang antusias masyarakatnya sangat bagus dalam mengikuti vaksinasi Covis-19. Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang mendaftar, namun tidak kebagian.

    “Kemarin juga masih ada beberapa desa yang meminta divaksin, hanya karena memang kami untuk droping vaksinnya memgikuti droping vaksinasi dari dinas. Jadi kalau ada juga kami selalu menginformasikan, kita bikin surat pemanggilan ke desa-desa dan juga woro-woro,” tandasnya.

    Sementara, Plt Camat Waringinkurung, Ikhwanussofa mengungkapkan bahwa antusias masyarakatnya sangat tinggi untuk mendapatkan vaksin. Karena tingginya animo masyarakat itu, dari target 600 masyarakat yang divaksin, hingga kini mencapai 1.000 masyarakat yang sudah divaksin.

    “Sekarang masyarakat sedang menunggu kuota baru, karena hari ini (kemarin) kita akan melaksanakan vaksin yang tahap dua. Yang sudah kita lakukan diatas seribu orang yang sudah vaksin di Waringinkurung,” ujarnya.

    Selain menunggu yang tahap dua, pihaknya juga sebetulnya sedang menunggu kuota vaksinasi tahap pertama bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. Karena masyarakat saat ini sudah mulai mencari kapan lagi ada vaksinasi tahap satu dilaksanakan kembali.

    “Animonya besar, kebetulan Waringin kurung ini kan masyarakat transisi antara kabupaten Serang dan Cilegon. Dimana banyak masyarakat yang kegiatan usahanya sudah di industri dan sebagainya, kebetulan domisilinya di Waringin kurung. Jadi lebih aware terhadap vaksinasi. Memang titik-titik yang meminta vaksinasi ini ada di desa yang zona merah di Waringin kurung,” tandasnya.

    Terpisah, Pemkot Serang mengakui pihaknya kesulitan dalam melakukan testing, tracking dan treatment (3T), khususnya testing dan tracking, terhadap masyarakat Kota Serang yang berstatus kontak erat maupun suspek. Sebab, Pemkot Serang kekurangan alat untuk melaksanakan 3T, lantaran belum dikirim oleh pemerintah pusat.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa saat ini pihaknya kesulitan untuk memenuhi target testing dan tracking untuk masyarakat Kota Serang. Sebab, alat untuk melakukan hal tersebut saat ini terbatas dan belum juga dikirim oleh pemerintah pusat.

    “3T ini dilaksanakan dengan rapid test antigen dan swab yang terbatas. Jadi memang kami agak kesulitan untuk melaksanakan 3T, karena barangnya belum dikirim dari pusat,” ujarnya usai melakukan rapat virtual bersama dengan pemerintah pusat di Diskominfo Kota Serang, Rabu (14/7).

    Syafrudin mengakui bahwa hal itu menjadi salah satu penghambat Pemkot Serang dalam menangani kasus Covid-19. Karena yang seharusnya dapat dilakukan tracking dan testing menyeluruh, jadi hanya sebagian saja yang dapat dilakukan.

    “Yah akhirnya kami saat ini kesulitan untuk melakukan tracking dan testing. Karena memang alatnya terbatas, sarana dan prasarananya terbatas. Misalkan yang harus ditesting itu 1.000, mungkin kami hanya mampu 30 persen atau 40 persen saja,” ucapnya.

    Maka dari itu, Syafrudin pun menyampaikan kesulitan yang tengah dihadapi oleh pihaknya, kepada pemerintah pusat. Pemerintah pusat pun akan segera mengirimkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan 3T ke pemerintah daerah.

    “Ini juga akhirnya menjadi catatan untuk Menteri Kesehatan untuk segera men-drop (menyalurkan alat-alat untuk testing dan tracking) ke pemerintah-pemerintah daerah yang ada di Banten,” ungkapnya.

    Kabid Komunikasi dan Informasi Publik pada Satgas Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa proses testing terhadap masyarakat terus dilakukan oleh Pemkot Serang. Menurutnya, dari target 1.500 testing per hari, saat ini terealisasi di angka 900 hingga 1.000 testing.

    “Memang untuk 3T itu sudah hampir tercapai yah. Kalau kemarin itu laporannya dalam sehari mencapai 900 hingga 1.000 testing. Targetnya 1.500 per hari,” tandasnya.(MUF/DZH/ENK)

  • Gedung Eks Mapolresta Untuk Isoman Pasien OTG

    Gedung Eks Mapolresta Untuk Isoman Pasien OTG

    TANGERANG, BANPOS – Dalam rangka menekan tingginya angka Covid-19 dan penanganannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menjadikan gedung eks Mapolresta Tangerang untuk dijadikan Gedung Isolasi Mandiri (Isoman) bagi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan kapasitas 150 tempat tidur.

    Sekda Kabupaten Tangerang, Moch. Maesal Rasyid saat melakukan kunjungan di gedung Eks Mapolreta Tangerang menjelaskan bahwa, sesuai arahan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar yang meminta kepada Satgas Covid Kabupaten Tangerang, Unsur Forkopimda dan seluruh anggota dimanapun berada supaya berupaya mencari tempat yang bisa dijadikan tempat Isoman.

    Karena saat ini tingkat penularan masih tinggi dan hasil positif dari hasil antigen/PCR, sehingga mendesak untuk segera dilakukan menyediakan tempat untuk Isoman agar pasien bisa terkontrol, istirahat dan melaksanakan aktivitasnya yang diawasi oleh para medis yang ada.

    “Saya kira ini Gedung Eks Mapolres Tangerang bisa dijadikan alternatif sebagai tempat isolasi mandiri untuk OTG di Kabupaten Tangerang, khususnya juga untuk para anggota Polres yang terkonfirmasi dan masih positif, keluarganya dan masyarakat setempat,” kata Maesyal saat melakukan peninjauan, Rabu (14/7).

    Menurutnya, Gedung Eks Mapolresta Tangerang tersebut bisa memuat sekitar 100 sampai dengan 150 tempat tidur dan diharapkan dapat menopang rumah singgah isolasi mandiri di Hotel Yasmin yang sudah overload dan Pondok Singgah isolasi mandiri di Kecamatan Legok.

    “Secepatnya kita akan siapkan kelengkapannya, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, gedung ini bisa segera difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien OTG,” ungkapnya. (DHE/RUL)

  • Antisipasi Kelangkaan Oksigen, Zaki Bentuk Satgas Oksigen

    Antisipasi Kelangkaan Oksigen, Zaki Bentuk Satgas Oksigen

    TANGERANG, BANPOS – Untuk mengatasi terbatasnya ketersediaan tabung oksigen di Kabupaten Tangerang, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Oksigen dengan Keputusan Bupati Tangerang Nomor : 360/Kep.990-Huk/2021.

    Satgas Oksigen ini merupakan gabungan dari beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Se-Kabupaten Tangerang, yang terdiri dari Perumdam Tirta Kerta Raharja, Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja, PT. LMK Artha Raharja Gemilang (Perseroda), PT. BPR Kerta Raharja Gemilang (Perseroda) dan PT. Mitra Kerta Raharja (Perseroda).

    Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, seluruh BUMD yang ada di Kabupaten Tangerang bergotong royong dan bekerjasama dalam mengatasi kelangkaan tabung maupun oksigennya. Sehingga dapat membantu pasokan oksigen dan tabungnya ke rumah sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya di Kabupaten Tangerang.

    “Ini bagian dari kerjasama, gotong royong seluruh BUMD Kabupaten Tangerang dan Pemda Kabupaten Tangerang, untuk membantu ketersediaan oksigen dan tabung oksigen baik untuk rumah sakit, puskesmas maupun klinik kesehatan yang membutuhkan,” kata Zaki di Gedung Perumdam Tirta Kerta Raharja, Rabu (13/7).

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perumdam TKR yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Measal Rasyid menjelaskan, sesuai arahan Bupati, selaku Ketua Satgas Covid Kabupaten Tangerang, memerintahan kepada para Direktur BUMD untuk terlibat langsung dalam penanganan Covid-19, memerintahkan kepada semua direktur BUMD untuk terlibat langsung dalam Satgas Oksigen, walaupun sebelumnya semua sudah terlibat dalam penanggulangan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang.

    Hal tersebut sesuai dengan SK Bupati Tangerang tentang Pengangkatan Satgas Oksigen Kabupaten Tangerang dipercayakan kepada para Direktur BUMD.

    “Alhamdulillah, pada hari ini sesuai arahan Pak Bupati selaku Ketua Satgas Covid Kabupaten Tangerang, memerintahkan kepada Direktur PDAM, Direktur PT. LKM, Direktur PD Pasar, PT. MKR dan Direktur BPR, untuk terlibat langsung dalam Satuan Tugas Oksigen Covid-19 di Kabupaten Tangerang, yang Ketuanya adalah Direktur PDAM, Wakil Ketua PD Pasar,” katanya.

    Menurutnya, Satgas ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah, bukti nyata kepedulian BUMD untuk terlibat nyata dalam pencegahan penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang. Perumdam TKR dipilih sebagai depo, karena lokasi PDAM itu representatif, sentral dan strategis.

    “Dan ini merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah daerah, bukti nyata kepedulian BUMD untuk terlibat dan berbagi rasa dalam pencegahan penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang. Saat ini pasokan sudah ada 55 dan sebagian lagi dalam perjalanan yang akan mencapai target 200 tabung, untuk memenuhi kebutuhan seluruh rumah sakit maupun Puskesmas di Kabupaten Tangerang,” terangnya.

    Maesyal menambahkan, Satgas Oksigen siap melayani, support semua rumah sakit dan Puskesmas di Kabupaten Tangerang, tidak hanya melayani rumah sakit pemerintah tapi juga rumah sakit swasta.

    “Semua rumah sakit, rumah sakit swasta, rumah sakit mitra, apabila perlu bisa kesini bahkan sampai ke puskesmas. Ini bagian daripada tanggungjawab Satgas Kabupaten Tangerang, semua aspek pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang”, ungkapnya.

    Untuk diketahui, Satgas oksigen dalam laporannya saat ini menargetkan sekitar 200 tabung oksigen dengan berbagai ukuran, realisasi sampai dengan 13 Juli 2021, telah ada 61 tabung oksigen dengan rincian 6 tabung ukuran 1m³ dan 55 tabung ukuran 6m³ dan sebanyak 4 tabung ukuran 6m² telah diserahkan ke RS Qadr. (DHE/RUL)

  • DPD Demokrat Banten Berikan Bantuan Kepada Pasien Isoman

    DPD Demokrat Banten Berikan Bantuan Kepada Pasien Isoman

    SERANG, BANPOS-
    DPD Partai Demokrat Banten peduli, memberikan bantuan oksigen, vitamin hingga Sembako kepada pasien Covid-19 yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman). Untuk mendapatkan bantuan tersebut, pasien Covid-19 menghubungi pengurus yang ada disetiap daerah.

    Wakil Ketua DPD Demokrat Banten, Syahril Fauzi mengatakan, bagi warga yang sedang melakukan Isoman tidak menganggap atau merasa terasing dan sendirian, karena masih banyak yang peduli kepada mereka.

    “Dalam rangkai Partai Demokrat peduli, masyarakat kita yang sedang Isoman diberikan sedikit Sembako, ada obat-obatan, vitamin, agar saudara kita yang sedang Isoman bisa sedikit terbantu,” kata Syahril Fauzi, Selasa (13/7).

    Untuk saat ini, lanjut Syahril, DPD Demokrat Banten sementara baru menyediakan sekitar 300 paket bantuan dan diutamakan kepada warga kurang mampu. Kedepannya, berharap makin banyak donatur yang membantu.

    Syahril menambahkan, jika warga kebingungan untuk mendapatkan bantuan, bisa menghubungi Pokja Relawan Banten, FesbukBantenNews, Lebak Sehati hingga Charity yang sudah bekerjasama dengan DPD Demokrat Banten.

    “Kita dapat info dari relawan di Banten, kemudian disampaikan ke DPD Banten. Bisa koordinasi ke relawan yang sudah ada, Pokja Banten,” ungkapnya.(DHE/AZM)

  • 5 Karyawan di Kopo Positif Hasil Swab Antigen

    5 Karyawan di Kopo Positif Hasil Swab Antigen

    KOPO, BANPOS- Satgas Covid-19 Kabupaten Serang menerima pengakuan pihak perusahaan produksi tekstil, PT Shinta Woo Sung bahwa sebanyak 5 karyawannya dinyatakan positif hasil swab antigen, satu diantaranya merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA). Hal itu diketahui ketika Satgas melakukan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan kain yang berada di Desa Gabus, Kecamatan Kopo, Selasa (13/7).

    Tim Satgas yang terlibat dalam sidak tersebut dipimpin oleh Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintahan, Nanang Supriatna, perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Puskesmas setempat, Polres Serang, dan unsur Muspika Kecamatan Kopo. Hadir pula saat itu, Manajer Hrd PT Shinta Woo Sung, Bambang Nuradi.

    “Terkait adanya lima karyawan reaktif (positif, red) hasil swab antigen, pihak perusahaan diwajibkan melakukan tracking yang pernah kontak dengan bersangkutan,” ujar Nanang.

    Disamping itu, meski yang bersangkutan menjalani isolasi mendiri (isoman), pihaknya menyarankan harus ada perhatian dari perusahaan. Karyawan yang isoman, harus dipenuhi kebutuhannya dengan diberikan sembako dan vitamian, agar segera sembuh.

    “Pihak perusahaan harus perhatikan karyawan yang isolasi mandiri, jangan hanya menyarankan untuk istirahat,” tegasnya.

    Menurut Nanang, dengan banyaknya karyawan yang sakit atau terpapar Covid-19 ini berdampak akan berkurangnya produksi. Namun, dengan kondisi karyawan sehat, otomatis akan berdampak sebaliknya yaitu produksi akan banyak dan bagus.

    “Kesehatan itu lebih penting, lebih berharga nyawa masyarakat ketimbang lainnya,” ucapnya.

    Ia pun berpesan kepada pihak perusahaan untuk tidak bosan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan oleh para karyawannya. Kata dia, perusahaan harus tegas, meski kondisi saat ini sedang dilema.

    “Tolong sebelum masuk (perusahaan), prokes dijalankan, cek suhu tubuh kalau demam sedikit suruh pulang. Sedangkan karyawan yang bandel, security-nya tegor saja, bilamana keluarkan,” tegas Nanang.

    Diakhir ia mengatakan, maksud kedatangannya sebagai Tim Satgas Covid-19 adalah meninjau implementasi Instruktsi Mendagari (Inmendagri) Nomor 15 Tahun 2021, dan revisi dengan Inmendagri Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Menteri dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

    “Untuk perusahaan, harus ada esensial karyawan yang masuk 50 persen,” tandasnya.
    Manajer Hrd PT Shinta Woo Sung, Bambang Nuradi mengungkap hasil swab antigen yang dilakukan perusahaan pada pekan lalu. Dari 600 orang karyawan, lima orang diantaranya positif hasil swab antigen.

    “Dari lima orang tersebut, satu diantaranya merupakan TKA. Sudah kita pulangkan untuk isolasi mandiri, tapi saat ini untuk satu karyawan sudah negatif hasil swab antigen. Jadi sisa empat orang, rencana akan diSwab PCR kalau masih reaktif hasil swab antigen,” katanya.

    Berkaitan dengan karyawan yang sedang menjalani isoman, Bambang memastikan pihak perusahaan sudah memberikan perhatian dengan memberikan sembako dan vitamin. Sementara, untuk prokes, ia mengaku sudah melaksanakan semenjak pandemi tahun 2020 lalu dengan menyiapkan tempat cuci tangan, dan menjaga jarak antar karyawan.

    “Untuk karyawan sebelum adanya aturan melaksanakan protokol kesehatan di perusahan kami untuk jarak mesin dan orang sudah berjarak sekitar dua meter. Sedangkan untuk bagian kantor juga sama berjarak sekitar satu meter,” tandasnya. (MUF/AZM)