Kategori: KESEHATAN

  • Supir Truk Divaksin di Atas Kapal

    Supir Truk Divaksin di Atas Kapal

    CILEGON, BANPOS – Satu persatu supir truk yang hendak nyebrang lewat Pelabuhan Merak di vaksin di atas Kapal Ferry untuk mempercepat akselerasi vaksinasi nasional serta mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

    Hasil pantauan BANPOS di lapangan, pelaksanaan yang digelar pertama diatas KMP Batu Mandi di Dermaga 6 Eksekutif, Pelabuhan Merak ditinjau langsung oleh Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto bersama jajaran, Rabu (7/7).

    Kapolda Banten Irjen Rudi Heriyanto melalui Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edi Sumardi mengatakan program gerai presisi di Kapal Ferry merupakan terobosan dari Polda Banten dalam rangka mempercepat akselerasi vaksinasi nasional.

    “Kenapa kegiatan ini berlangsung di kapal ferry?, yang pertama sasaran kita adalah kepada teman-teman para driver sopir truk ataupun sopir kendaraan yang dimana truk itu diberikan fasilitas, karena tidak memiliki kartu vaksin untuk bisa ikut nyebrang karena status pekerjaannya,” kata Kabid Humas disela kegiatan vaksinasi di atas Kapal Ferry, Rabu (7/7).

    Edi mengatakan alasan dilakukan vaksinasi di atas kapal untuk menghindari kemacetan di pintu masuk pembayaran tiket.

    “Kalau kita lakukan di pintu masuk pada saat dia membeli tiket atau pada saat melakukan verifikasi maka akan terjadi kemacetan. Nah untuk itu pak Kapolda berinisiatif untuk menggelar vaksinasi di Kapal Ferry ini untuk memanfaatkan satu setengah sampai dua jam sebelum kapal ini bergerak,” katanya.

    “Pada saat bergerak ataupun nanti kembalinya, petugas dari Urkes (Urusan Kesehatan) Polres Cilegon bersama Biddokkes Polda Banten bekerjasama dengan ASDP ini secara sinergis melakukan layanan mobile di Kapal Ferry ini dengan tujuan masyarakat bisa dilakukan vaksinasi sehingga bisa aman,” sambungnya.

    Kata dia untuk penumpang yang belum sempat divaksin, pihaknya siap melayani secara mobile.

    “Karena tidak diwajibkan itulah kepolisian dalam hal ini bapak Kapolda Banten berinisiatif untuk mempercepat pelayanan, karena inikan dalam rangka percepatan pelayanan vaksinasi massal. Nah karena teman-teman sopir truk itu mendapat skala prioritas untuk tidak dibebankan kartu vaksin karena pekerjaannya melintas antar kota sehingga kita proaktif memberikan pelayanan disini.

    Inilah yang kita harapkan supaya mempercepat vaksinasi kepada seluruh masyarakat yang lain baik sopir pribadi ataupun penumpang yang belum sempat divaksin kita siap melayani secara mobile jadi berangkat kita vaksin yang dari Lampung pun sebelum masuk Banten dan Jakarta kita akan bantu vaksin disini. Insyaallah dengan kerja sama dan kesadaran masyarakat kita bisa mempercepat proses vaksinasi ini,” terangnya.

    Edi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 60 dosis, apabila antusias dari masyarakat tinggi akan ditambah kembali.

    “Untuk dosisnya kita siapkan 60 sampai 30, tapi apabila animonya tinggi kita tambah. Intinya kita akan siapkan berapapun yang dibutuhkan untuk mempercepat pelayanan vaksinasi. Jadi mulai hari ini sesuai dengan komitmen bapak kapolda sampai dengan tanggal 20 untuk tahap awal kita lakukan terus setiap hari berangkat dan pulang nanti manakala masih diperlukan kita akan lihat perkembangan dan akan kita lanjutkan,” tuturnya.

    Salah satu supir truk Idris mengaku baru pertama kali di vaksin dan ia pun bersyukur telah di fasilitasi. Ia berangkat dari Subang Jawa Barat dengan tujuan Lampung untuk mengantarkan barang bawaan milik salah satu perusahaan.

    “Iya ini baru pertama di vaksin, bersyukur bisa difasilitasi disini. Tadi efeknya cuman pegal-pegal sedikit sih,” ungkapnya.(LUK/PBN)

  • Pemkab Rekrut Relawan Perawat

    Pemkab Rekrut Relawan Perawat

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat lakukan perekrutan relawan perawat untuk membantu percepatan penanganan Covid-19.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid mengatakan, dalam perekrutan relawan perawat tersebut melibatkan mahasiswa kedokteran dan alumni serta para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

    “Perekrutan yang melibatkan semua universitas jurusan kedokteran di Kabupaten Tangerang ini mengajak para mahasiswa dan alumni bisa membantu untuk menjadi relawan di Kabupaten Tangerang,” kata Maesyal. Rabu (7/7).

    Menurutnya, dalam jangka pendek Pemkab Tangerang juga sudah melakukan komunikasi dengan Universitas Atmajaya, Universitas Pelita Harapan (UPH) dan perguruan tinggi lainnya untuk bisa membantu pelayanan vaksinasi.

    “Pada pelaksanaan vaksinasi, kami juga sudah lakukan komunikasi untuk perbantuan tenaga kesehatan yang ada di universitas pada wilayah Kabupaten Tangerang, seperti Universitas Atmajaya, lalu dari UPH yang memiliki sertifikasi, sudah kami rekrut,” terangnya.

    Selain itu, lanjut Maesyal, Pemkab Tangerang juga ikut melibatkan para CPNS dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CP3K) dalam jangka panjang.

    “Disamping itu, Pemkab Tangerang juga sedang membuka formasi yang diberikan Pemerintah Pusat terkait dengan tenaga kesehatan yang akan dijadikan sebagai CPNS dan CP3K. Hal ini dapat membantu pemulihan Covid-19 di Kabupaten Tangerang dalam jangka panjang,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Gugus Tugas Percepatan Penyembuhan Covid-19 Kabupaten Tangerang, saat ini sudah menunjukkan angka kesembuhan yang terus meningkat, baik pasien yang berada di rumah sakit, rumah singgah, ataupun yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

    Sementara itu, persentase kesembuhan mencapai 100 persen bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah singgah Covid-19 dan kembali dalam keadaan sehat. Termasuk kluster keluarga yang sempat menjalani isolasi penyembuhan di rumah singgah.(DHE/ENK)

  • Harga Obat di Cilegon Naik 400 persen

    Harga Obat di Cilegon Naik 400 persen

    CILEGON, BANPOS – Sejumlah apotek di Kota Cilegon diketahui menjual obat maupun vitamin di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga 400 persen. Padahal pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah membuat surat edaran dan menetapkan harga eceran tertinggi obat dalam masa pandemi Covid-19.

    Informasi yang berhasil dihimpun sejumlah apotek menaikkan harga seperti, FLUVIR Oseltamivir 75mg dengan HET yang ditetapkan pemerintah Rp253.440,- harga jual di apotik Rp400.000, Azithromycin 500mg dengan HET Rp. 17.000,- harga jual di apotik Rp. 132.000.

    Selanjutnya, Tablet Fapifilavir dengan HET Rp22.500 – harga jual Rp750.000,- per setrip isi 10 tablet, Ivermectin 12mg dengan HET Rp7.500 – harga jual di apotik Rp350.000,- per setrip isi 10 tablet.

    Kemudian Favipiravir 200mg dengan HET yg ditetapkan pemerintah Rp22.500 per tablet,- harga jual di apotik Rp211.200,- per 10 tablet dengan resep dokter, Oseltamivir 75mg dengan HET Rp26.000,- harga jual di apotik Rp211.200,- per 10 tablet dengan resep dokter,

    Lalu, Azithromycin 500mg dengan HET Rp17.000,- harga jual Rp125.000 isi 10 Tablet dan Rp80.000 isi 6 Tablet, Azithromycin 500mg dengan HET Rp17.000,- harga jual Rp110.000 per 10 Tablet, Oseltamivir 75mg dengan HET yang ditetapkan pemerintah Rp26.000,- harga jual di apotik Rp190.000 per lembar isi 10 tablet, Azithromycin 500mg dengan HET Rp17.000,- harga jual di apotik Rp50.000, Tablet Fapifilavir dengan HET Rp22.500,- harga jual di Apotik Rp72.000,- satu tablet.

    Kepala Kejari Cilegon (Kajari) Ely Kusumastuti mengatakan apotik yang menjual obat di masa Covid-19 diketahui menjual di atas HET atau harga eceran tertinggi.

    “Kita telusuri, tapi kita tegur-tegur dulu, kalau misalkan teguran lisan tidak diindahkan, maka tidak menutup kemungkinan (dipidana), kan sanksinya ada,” kata Ely bersama jajaran disela kegiatan membagikan stiker terkait aturan sanksi tipiring PPKM Darurat, Rabu (7/7).

    Dari hasil sidak di beberapa apotek, kata Ely masih ditemukan harga obat dijual jauh diatas HET.

    “Iya masih ada yang menjual di atas harga eceran tertinggi. Kita mengimbau juga agar tidak menjual di atas harga eceran, kasian lah konsumen, kasian lah masyarakat, jangan mencari keuntungan disaat seperti ini, ke depan kan lah nurani. Boleh mencari keuntungan tetapi, jangan gitu caranya, menjual di atas harga eceran, harga HET aja sudah,” tegasnya.

    Ely mengingatkan agar para pedagang segera menjual sesuai aturan dari pemerintah, bilamana masih tidak diindahkan, pihaknya akan menindak secara hukum.

    “Diundang-undang pidana pun sudah ada , berarti kan melawan penyelenggara negara pada saat kondisi PPKM Darurat. Mau ancaman lebih tinggi pun bisa, seperti undang-undang perlindungan konsumen, ancaman banyak, tetapi saya juga tidak langsung begitu saja. Kita tegur-tegur dulu,” katanya.

    Ely mengimbau agar apotek di Kota Cilegon menjual obat sesuai apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

    “Tolong patuhi imbauan dari pemerintah pusat, bagi mereka yang menjual obat Covid, hanya menjual dengan harga HET saja dan tolong di patuhi,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Polsek Vaksinasi Massal di Stasiun

    Polsek Vaksinasi Massal di Stasiun

    Polsek Rangkasbitung Seksi Dokes Polres Lebak melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara massal di Stasiun Rangkasbitung, Rabu, (7/7)

    Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolsek Rangkasbitung, AKP Malik Abraham, didampingi PS Kasidokes Polres Lebak Bripka Said Sudibyo berikut personil Polsek dan Personil Kodim 0603 Lebak.

    “Hari ini Polsek Rangkasbitung bersama Si Dokes Polres Lebak melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara massal di stasiun Kereta Api Rangkasbitung,” ujar Kapolres Lebak, AKBP Teddy Rayendra, melalui Kapolsek Rangkasbitung AKP Malik Abraham.

    Dikatakan Malik, upaya tersebut ditujukan untuk pegawai kereta api dan juga penumpang. “Sasarannya adalah para petugas Kereta Api dan para penumpang kereta, para peserta akan mendapatkan kartu telah di vaksin dari petugas,” ujarnya.

    Menurutnya, program Gerai Vaksin itu sesuai instruksi kapolri guna percepatan penanganan covid.

    “Kegiatan ini merupakan program Kapolri dengan membuka Gerai Vaksin Presisi Mobile guna percepatan penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Lebak,” kata Malik

    Sementara, Kasi Humas Polres Lebak, Iptu Jajang Junaedi mengajak warga masyarakat untuk ikut mensukseskan program vaksinasi massal yang diadakan setiap instansi.

    “Kami mengajak kepada warga masyarakat untuk proaktif mensukseskan program vaksinasi massal di gerai Vaksin Presisi Polres Lebak,” tutur Jajang.

    Kata dia, pihaknya juga mengimbau agar tidak lupa melakukan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

    “Kami juga menghimbau kepada masyarakat baik yang sudah di vaksin ataupun yang belum, agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi kebijakan pemerintah melalui PPKM Darurat yang dimulai dari tanggal 03 Juli s/d 20 Juli 2021,” paparnya.(WDO/PBN)

  • RSUD Malingping Akan Fasilitasi Layanan Isolasi

    RSUD Malingping Akan Fasilitasi Layanan Isolasi

    BAKSEL, BANPOS – Kondisi Lebak yang masih terpantau zona merah dan kini tengah menerapkan PPKM Darurat mulai 3 hingga 20 Juli mendatang, tentunya harus diperkuat kesiapan fasilitas penanganan yang segera, khususnya untuk kawasan Lebak dan Banten selatan (Baksel).

    Informasi terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Banten bahwa RSUD Malingping sedang dipersiapkan agar bisa menerima pelayanan penanganan isolasi pasien Covid-19, hal tersebut dilakukan agar warga Baksel tidak kesulitan mendapatkan pelayanan cepat.

    Kadinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan akan menjadikan penanganan covid karena atas permintaan warga Lebak. “RSUD Malingping sedang mempersiapkan membuka tempat tidur untuk isolasi Covid-19,” ujar Ati, baru-baru ini.

    Menurutnya, agar RSUD Malingping bisa segera melayani pasien covid, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tenaga kesehatan (Nakes) dan alat kesehatan (Alkes) yang dibutuhkan.

    “Sedang dipersiapkan semuanya,” kata Mantan Direktur Utama RS Kota Tangerang,

    Dijelaskan Ati, saat ini positive rate Covid-19 di Provinsi Banten mencapai 5,44 persen. Bahkan kini diakuinya kemampuan beberapa laboratorium gratis melemah. “Karena semakin menipisnya persediaan alat untuk tes swab antigen dan PCR,” jelasnya.

    Menurutnya, jika hal itu akan segera diatasi dikarenakan Banten akan mendapatkan bantuan 100 ribu alat rapid antigen dari Kemenkes. “Untuk mengurangi penyebaran dan penularan Covid-19, daerah zona merah kategori 3 seperti Lebak akan diperlakukan sama dengan daerah zona merah kategori 4, seperti di Kota Tangerang,” paparnya.

    Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis di RSUD Malingping saat dikonfirmasi BANPOS, dr Sobran Yulindra membenarkan terkait rencana tersebut. Menurutnya, hal itu bukan berati tempat penanganan totalnya, tapi hanya memfasilitasi penanganan isolasi sementara.

    “Insyaallah lagi dipersiapkan oleh Dinkes, cuma bukan RS covid murni, tapi kita hanya fasilitasi perawatan sementara sebelum dirujuk, karena harus antri di RS Covid yang lengkap. Dan untuk layanan umum non covid tetap jalan,” ujarnya, Rabu malam (7/7).

    Dikatakannya, rencana itu mengingat kondisi penyebaran covid mengkhawatirkan dan Lebak masuk zona merah. “Kadang pasien harus nunggu diantri, sehari dua hari, jadi hanya untuk memperingan beban nakes di rumah sakit rujukan,” terang Sobran.(WDO/PBN)

  • Vaksinasi Massal Kodim Disambut Antusias

    Vaksinasi Massal Kodim Disambut Antusias

    Kodim 0601/Pandeglang menggelar vaksinasi massal Covid-19, yang diperuntukkan kepada masyarakat umum di Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/7).

    Ratusan masyarakat sangat antusias mendapatkan vaksin sinovac, bahkan dari pukul 07.00 WIB, warga sudah mulai antri di lapangan Makodim Pandeglang.

    Dandim 0601/Pandeglang, Letkol Kav Dedi Setiadi mengatakan, vaksinasi ini untuk mempercepat target satu juta vaksinasi per hari yang dicanangkan pemerintah pusat.

    “Untuk target vaksinasi adalah 800 dosis, dimana akan dilakukan dalam empat gelombang, yang masing-masing gelombang itu 200 dosis,” terangnya.

    Dikatakannya, kegiatan penyelenggaraan vaksin massal juga sedang berlangsung di Yonif 320 dengan target keseluruhan sekitar 3600 vaksin.

    “Apabila nanti masyarakat yang ingin divaksin bertambah, maka Kodim Pandeglang akan berkoordinasi dengan Dinkes Pandeglang untuk penambahan vaksin,” kata Dedi.

    Ia berharap, vaksinasi dapat membantu kebutuhan masyarakat akan vaksin. Terlebih sebagai salah satu persyaratan warga, untuk mendapatkan berbagai bantuan tunai dari pemerintah.

    “Melihat antusias warga yang sangat besar sekali, sehingga akan menjadi evaluasi untuk mendukung Pemda dan Polres melakukan vaksinasi skala besar,” ucap Dandim.

    Dandim juga menginstruksikan para Babinsa di 16 Koramil jajarannya, agar mengedukasi masyarakatnya untuk bersedia divaksin.

    “Vaksin adalah upaya pencegahan, sedangkan yang paling ampuh agar tidak terkena covid adalah disiplin prokes 5 M yakni memakai Masker, Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi,” ujarnya.(CR-02/PBN)

  • Satgas Covid-19 Gelar Sidak dan Swab Antigen  Seratusan Karyawan PT Lung Cheong Positif

    Satgas Covid-19 Gelar Sidak dan Swab Antigen Seratusan Karyawan PT Lung Cheong Positif

    KRAGILAN, BANPOS- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Serang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Lung Cheong Brothers Industri di Jalan Raya Jakarta Kecamatan Kragilan, Rabu (7/7). Sidak itu dilakukan guna memastikan adanya laporan sebanyak 101 karyawan pabrik produksi mainan anak-anak reaktif, usai dilakukan swab antigen.

    Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Serang, Nanang Supriatna didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Ajat Sudrajat, Kepala Dinkes drg Agus Sukmayadi, perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Wakapolres Serang, Kompol Didi Imawan dan Unsur Muspika Kecamatan Kragilan tiba dilokasi sekira pukul 13.00 WIB, dan diterima langsung oleh Direktur PT Lung Cheong Brothers Industri, Mister He, Konsultan Manajemen, Agus Sutrisnadi dan HRD Nita Basarah.

    Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Serang, Nanang Supriatna mengatakan bahwa Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Serang mendapatkan laporan adanya sebanyak 101 reaktif atau positif hasil swab antigen. Sehingga, pihaknya langsung melaporkan kepada pimpinan dan ditugaskan untuk mengecek.

    “Mohon masukan atas data tersebut apakah lebih atau kurang, dan kriterianya seperti apa saja. Jika benar atas laporan tersebut, Dinkes akan melakukan mapping berapa karyawan yang terpapar. Kemudian, apa saja upaya yang dilakukan pihak perusahaan terhadap karyawan yang terpapar apakah dilakukan perawatan, isolasi mandiri (Isoman) atau di liburkan,” jelasnya kepada pihak PT Lung Cheong.

    Nanang mengatakan, pihaknya nanti jika mengetahui tingginya angka karyawan yang terpapar positif Covid-19, menyarankan agar perusahaan perlu ditutup atau pengurangan produksi atau karyawan yang masuk kerja.

    “Jadi mohon kebijakannya, kami mengurus masyarakat se Kabupaten Serang, sedangkan pimpinan perusahaan pun harus mengurus karyawannya. Kalau ada upaya, boleh bisa diatur dengan baik, karena kesehatan lebih penting ketimbang yang lainnya,” tuturnya.

    Nanang menegaskan, sidak yang dilakukan juga sebagai implementasi Implementasi Intruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat dan Intruksi Bupati Serang Nomor 02 Tahun 2021. Apakah PT Lung Cheong Brothers Industri sudah menerapkan atau belum atas intruksi tersebut dengan mengurangi karyawan 50 persen.

    Usai meninjau, ia menemukan beberapa tempat atau perusahaan sudah menerapkan tapi ada juga yang belum. Maka, untuk perusahaan PT Lung Cheong wajib menjaga 3.400 karyawan yang harus kita lindungi bersama-sama.

    “Kami bukan mempersulit, mengurangi produksi atau pendapatan perusahaan tapi untuk mengamankan kesehatan nyawa seluruh masyarakat,” ucapnya.

    Nanang mengatakan, pimpinan perusahaan harus bertanggung jawab, jika para karyawan sehat produksi pun naik sebaliknya jika para karyawan sakit berdampak produksi menurun.

    “Intinya pimpinan wajib menjaga kesehatan karyawan disini,” tandasnya.

    Konsultan Manajemen PT Lung Cheong Brothers Industri, Agus Sutrisnadi mengatakan, saat ini pihak perusahaan tengah melakukan swab antigen bagi 3.429 karyawan yang sudah berjalan selama dua hari. Meski begitu, pihaknya membantah jika sebanyak 101 karyawan terpapar Covid-19.

    “Belum ada 100 sekian karyawan (yang positif covid-19) belum ada. Tidak ada yang ditutup-tutupi, kalau terakhir hasil swab antigen cuma 21 orang reaktif atau positif dari 1.400 karyawan yang sudah di swab antigen,” katanya.

    Ia memastikan jika 21 karyawan yang reaktif hasil swab antigen, karena mungkin kondisi badannya sedang flu biasa. Tetapi, dari 21 orang itu sudah diliburkan oleh pihak perusahaan, dan dilakukan tes Swab PCR.

    “Terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, dia juga memastikan sudah dilakukan sejak awal adanya pandemi. Sudah kami terapkan di wajibkan memakai masker, menjaga jarak dan membiasakan mencuci tangan,” jelasnya.

    Agus mengakui bahwa perusahaan belum menerapkan atas Inmendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Hanya saja, pihaknya terus berupaya mengingat karyawannya untuk melaksanakan prokes Covid-19.

    “Perusahaan kami adalah perusahaan padat karya bukan padat modal, jadi produksinya lebih banyak menggunakan tangan. Namun kami akan upaya terkait aturan tersebut,” ucapnya.

    Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi menyampaikan, swab ada dua jenis yaitu swab antigen dan swab PCR atau Polymerase Chain Reaction. Swab Antigen dinyatakan positif, belum tentu positif hasil Swab PCR.

    “Jadi kami sarankan agar di swab PCR, tapi selama menunggu hasil 21 orang itu harus melakukan isolasi mandiri. Kami juga meminta data lengkap dari 21 karyawan yang dinyatakan positif hasil swab antigen,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Meninggal Dunia 1.000 Jiwa Sehari

    Meninggal Dunia 1.000 Jiwa Sehari

    JAKARTA, BANPOS – Situasi Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor lagi. Hari ini, Rabu (7/7) menyentuh rekor tertinggi dengan 34.379 kasus. Dari angka tersebut, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta.

    Sementara Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta menyumbang angka kematian terbanyak. Kini total sudah 2.379.397 orang terinfeksi Covid-19.

    Kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada hari ini menyumbang rekor tertinggi yakni 9.366 kasus. Paling miris terjadi pada angka kematian. Dalam sehari ada 1.040 jiwa.

    Lebih tinggi dari Selasa (6/7) 728 jiwa. Senin (5/7) yakni 558 jiwa. Lebih tinggi dari Minggu (4/7) yakni 555 jiwa dalam sehari. Jumat (2) 539 jiwa meninggal dunia. Lalu Kamis (1/7) sebanyak 504 jiwa.

    Angka kematian juga mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh. Apalagi ditambah dengan semakin krisisnya oksigen di Indonesia.

    Jawa Tengah mencatatkan kematian rekor paling tinggi sebanyak 480 jiwa dalam sehari. Kemarin, Selasa (6/7) 232 jiwa sehari. Lalu DKI Jakarta 142 jiwa. Jawa Timur 155 jiwa.

    Angka kematian tak bisa dibendung sebab pasien sulit mendapatkan layanan fasilitas kesehatan karena BOR RS kian penuh. Apalagi saat ini tantangannya semakin kritis dengan langkanya pasokan oksigen di sejumlah RS salah satunya yang terbaru adalah di RS dr. Sardjito Jogjakarta.

    Kasus aktif juga naik drastis yakni 18.504 kasus. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 343.101 orang. Tercatat ada 199.143 spesimen yang diperiksa. Dan ada total 141.957 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 24,22 persen.

    Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 9.366 kasus. Jawa Barat 8.591 kasus. Jawa Tengah 3.823 kasus. Jawa Timur 2.548 kasus. Jogjakarta 1.370 kasus.

    Pasien sembuh harian bertambah 14.835 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di Jawa Barat sebanyak 3.705 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 1.973.388 orang.

    Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.

    Berdasarkan data Kemenkes, saat ini total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton/hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton/hari. Dengan demikian, ditargetkan untuk wilayah Jawa-Bali bisa mensuplai oksigen sebanyak 2.262 ton/hari.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab terjadinya kelangkaan stok oksigen di beberapa daerah disebabkan rantai distribusi yang belum optimal. Untuk itu, pemerintah mengupayakan agar penyaluran ke daerah-daerah yang kasusnya tinggi lebih dipercepat.

    “Kami menyadari ada isu terkait distribusi. Karena memang di Jawa Tengah adalah daerah paling sedikit produksi oksigennya, paling banyak di Jawa Barat dan Jawa Timur, jadi kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana,” katanya.

    Menkes juga menambahkan, kesulitan lain yang dihadapi dalam proses distribusi oksigen adalah kurang liquidnya proses pengisian oksigen. Hal ini disebabkan karena banyaknya RS yang menggunakan tabung, seiring dengan penambahan Tempat Tidur (TT) darurat, sehingga yang harusnya bisa dikirimkan dalam truk besar dan dipindahkan ke tanki besar, untuk kemudian disalurkan dalam jaringan oksigen, namun untuk saat ini harus dimasukkan ke dalam tabung-tabung.

    Menurutnya, hal ini turut mempengaruhi waktu pengisian oksigen. Untuk memenuhi ruang-ruang perawatan darurat di RS, Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk melakukan impor tabung oksigen 6 meter kubik dan 1 meter kubik dalam waktu dekat ini.(HES/ENK/JPC)

  • Ratusan Warga Cilegon Isolasi Mandiri

    Ratusan Warga Cilegon Isolasi Mandiri

    CILEGON, BANPOS – Memasuki hari kelima pemberlakuan PPKM Darurat, penyebaran Covid-19 di Kota Cilegon masih mengalami lonjakan. Sebanyak 789 warga Cilegon melakukan isolasi mandiri di rumah. Dari jumlah tersebut, per tanggal 5 Juli 2021 Kecamatan Citangkil menempati posisi tertinggi yang warganya melakukan isolasi mandiri di rumah, berjumlah 192 orang. Sedangkan warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah dengan jumlah terendah, berada di Kecamatan Ciwandan, yakni 38 orang.

    Jubir Satgas Covid-19 Kota Cilegon Aziz Setia Ade Putra, mengatakan jumlah itu akan terus berubah setiap harinya mengikuti laju penyebaran Covid-19 di Kota Cilegon. “Lama isolasi mandiri untuk warga yang terpapar Covid-19 minimalnya adalah 10 hari.
    Jadi setiap hari berubah,” kata Aziz saat dikonfirmasi, Rabu (7/7)

    Kata Aziz, PPKM Darurat yang diberlakukan sejak 3 Juli lalu diharapkan bisa memutus mata rantai Covid-19. Selain itu, Aziz juga berharap, masyarakat terlibat aktif dalam menekan laju penyebaran Covid-19 ini. “Semua warga bisa sama-sama memantau, membantu warga yang sedang melakukan isolasi itu dan kedepan warga yang sedang melakukan isolasi ini akan diberi juga oleh Pemerintah kota Cilegon melalui Dinas Sosial,” harapnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kota Cilegon Dana Sujaksani mengatakan paparan Covid-19 juga menyasar tenaga medis. Saat ini, sekitar 20 orang nakes terpapar Covid-19, dua diantaranya dikabarkan meninggal dunia. “Nakes juga manusia biasa dia juga punya penyakit, kecapekan juga ya,” kata Dana.

    Dengan banyaknya nakes yang terpapar Covid-19, Dana mengatakan telah mengintruksikan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. “Saya perintahkan ditutup puskesmasnya, pelayanan dialihkan ke PKM terdekat,” tegasnya.

    Hal itu dilakukan Dana guna menyekat penularan Covid-19. “Saya gak mau ketika ada yang positif, malah jadi menular ke yang lainnya
    Meski demikian,” tegasnya.

    Meski banyak nakes yang terpapar, Dana berkeyakinan, nakes di Kota Cilegon akan terus mengupayakan pelayan kesehatan terhadap masyarakat semaksimal mungkin.

    “Kita atur, kita manajerial, jangan sampe tugas kita jadi terbengkalai karena kekurangan nakes. Jadi yang ada tetep kita atur tugas pokoknya nanti,” tuturnya.

    Kendati tidak merinci kapan bantuan disalurkan kepada nakes yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah, pihak Dinkes mengaku saat ini tengah mengupayakan bantuan tersebut.

    “Kita, Pemkot Cilegon sedang mempertimbangkan perhatian untuk tidak hanya nakes tetapi semua masyarakat yang sedang isman di rumahnya, kita akan berikan bantuan logistik. Nanti itu ranahnya Dinas Sosial,” paparnya.

    Dana juga berpesan kepada seluruh nakes di Kota Cilegon, untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. “Oleh karena itu, tetap lakukan protokol kesehatan yang ketat, hemat enerji , jaga stamina, atur semuanya dengan baik sehingga kita tetap sehat dan masyarakat tetap terlayani oleh kita semua,” tandasnya.

    Dilihat dari laman dinkes.cilegon.go.id sebaran Covid-19 di Kota Cilegon, yang di update pada 6 Juli 2021 mencapai 904 orang dirawat, 6.832 sembuh, dan 251 meninggal. (LUK)

  • Oksigen Aman, Nakes Bertumbangan

    Oksigen Aman, Nakes Bertumbangan

    SERANG, BANPOS – Melonjaknya penyebaran Coronavorus Desease 2019 (Covid-19) di Banten, menyebabkan tingginya kebutuhan oksigen di rumah sakit-rumah sakit. Untungnya, sejumlah rumah sakit mengklaim ketersediaan oksigen masih cukup untuk melayani para pasien Covid-19. Yang jadi masalah, tenaga kesehatan (Nakes) di sejumlah rumah sakit mulai bertumbangan karena ikut terpapar viru asal negeri tirai bambu itu.

    Di Kabupaten pandeglang, setidaknya 132 Nakes terkonfirmasi positif covid-19. Mereka terpapar setelah melakukan tracking pasien dan saat menangani pasien covid-19 yang tidak jujur saat diperiksa.

    Ke-132 tenaga kesehatan tersebut tersebar di 36 Puskesmas. Mereka terdiri dari perawat, bidan, apoteker, hingga bagian administrasi. Akibatnya, pelayanan kepada masyarakat terhambat, dan beberapa puskesmas terpaksa ditutup sementara dua hingga tiga hari untuk dilakukan sterilisasi.

    “Ya saat ini kami data ada 132 Nakes, tapi bukan nakes saja ada bidan apoteker, dan bagian administrasi pun terpapar, jadi ada beberapa puskesmas yang tutup sehingga mengganggu pelayanan kepada masyarakat,” kata Juru Bicara Satgas covid-19 Kabupaten Pandeglang, Ahmad Sulaeman, Selasa (6/7).

    Sulaeman mengatakan, tenaga kesehatan yang terpapar covid-19 diakibatkan ketidakjujuran masyarakat saat diperiksa di pelayanan kesehatan dan saat melakukan tracking. “Mereka terpapar karena tracking, dan adanya pasien yang tidak jujur kalau sudah terpapar covid,” terangnya.

    Ia menyebutkan, saat ini para nakes tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di tempat tinggal masing masing. Pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, dengan menerapkan 5 m, seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

    “Sekarang nakes isolasi mandiri. Pokoknya kita terutama masyarakat harus menerapkan proses yang lebih ketat,” tuturnya.

    Kondisi serupa juga terjadi di RSUD Kota Cilegon. Pelayanan di rumah sakit pelat merah itu terhambat karena tingginya jumlah pasien Covid-19 yang membuat ruangan untuk pasien Covid-19 penuh, dan mulai berjatuhannya nakes di rumah sakit itu.

    Kepala Bagian (Kabag) Umum RSUD Kota Cilegon, Faruk Oktavian menjelaskan, pihak rumah sakit saat ini membutuhkan tenaga relawan untuk membantu pelayan Covid-19 di Kota Cilegon. Jumlah relawan yang dibutuhkan adalah 33 perawat dan 3 dokter. “Sudah kami ajukan untuk nakes sukarela,” ujar Faruk.

    Lebih lanjut Faruk menjelaskan bahwa, standarisasi penanganan pasien Covid-19 ditangani oleh tiga orang perawat. Hingga kini, lanjut Faruk, pihaknya tidak menerima pasien corona virus akibat ruangan perawatan maupun ruang isolasi penuh.

    “Sudah terurai, tapi yang menunggu masih banyak, untuk hal lain seperti ketersediaan oksigen masih aman,” tuturnya.

    Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Kota Cilegon, Ujang Iing mengatakan nakes saat ini ada 29 orang, terdiri dari tiga orang dokter dan perawat, bidan hingga fisiotherapis sampai saat ini mereka masih menjalani isolasi mandiri, sebagian lainnya menjalani perawatan. “Saat ini kami membutuhkan sukarelawan tenaga kesehatan,” kata Ujang Iing, Selasa (6/7).

    Kata dia, relawan nakes nantinya diharapkan bisa membantu menangani perawatan Covid-19 di rumah sakit, dia pun berharap nakes sukarela berasal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan perawat.

    “Kita berharap nakes sukarela berasal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan perawat,” tutupnya.

    Terpisah, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik pada Satgas Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa saat ini ketersediaan oksigen tabung di Kota Serang terbilang cukup aman. Sebab, Kota Serang masih tergantung dengan instalasi oksigen milik RS Dradjat Prawiranegara (RSDP).

    “Mereka kan punya tuh instalasi sendiri. Jadi kalau untuk lingkup rumah sakit, bisa dikatakan masih aman untuk oksigen,” ujarnya kepada BANPOS melalui sambungan telepon.

    Namun memang ia mengakui bahwa oksigen tabung yang dijual di pasaran dan sedang dicari oleh masyarakat, sedang langka. Sebab, pendistribusian dari pusat pun mengalami gangguan.

    “Kalau yang berbentuk tabung di pasaran memang sedang ada kelangkaan sedikit karena distribusi dari pusatnya terbatas. Tapi insyaAllah Kamis atau Jumat ini sudah mulai stabil,” terangnya.

    Oleh karena itu, ia memastikan bahwa ketersediaan oksigen masih dalam kondisi yang aman dan stabil. Sedangkan untuk oksigen tabung yang di pasaran, pusat telah menjanjikan Kamis atau Jumat telah terdistribusi dengan baik.
    “Masih relatif stabil kalau untuk pelayanan medisnya. Kalau pak Menko Manves kemarin bilang Kamis atau Jumat suplainya sudah mulai lancar lagi,” tuturnya.

    Hari pun meminta kepada masyarakat untuk tenang dan tidak perlu panik. Ia juga meminta agar masyarakat tidak serta-merta memborong oksigen tabung ketika persediaan pasar sudah ada.

    “Untuk warga masyarakat, kami meminta agar jangan sampai panic buying. Artinya dengan brutal melakukan pembelian oksigen dalam jumlah yang banyak. Jadi sesuai kebutuhan saja. Apalagi kalau menimbun, ada sanksi pidana menunggu,” ungkapnya.

    Sementara, pihak RSDP juga mengklaim pasokan oksigen masih aman. Hal itu dikarenakan adanya pasokan oksigen dari PT Krakatau Steel (KS) dan Chandra Asri.

    “Alhamdulilah aman, karena ada pasokan oksigen dari PT KS dan Chandra Asri, bukan tabungnya tapi isinya,” ujar Humas RSDP Kabupaten Serang, Dr Khoirul Anam, Selasa (6/7).

    Ia mengungkapkan bahwa PT KS bersedia mengisi ulang oksigen dengan jumlah 300 tabung. Sehingga hal itu dianggap mencukupi kebutuhan setiap ruangan atau pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen.

    “Oksigennya cukup. Tapi kan tidak semua ruangan ada oksigennya, karena oksigen di RSDP itu sentral. Jadi kalau ada pasien yang belum tersentral itu kita pakai tabung oksigen,” jelasnya.

    Lebih jauh Anam menjelaskan bahwa di RSDP ada dua jenis penyaluran oksigen yaitu tersentral dan menggunakan tabung. Khusus ruangan ICU, memakai oksigen sentral yaitu berupa likuid yang dialirkan ke setiap ruangan yang ada saluran oksigen sentralnya.

    “Kalau ICU pakai oksigen sentral, pakai likuid yang dialirkan ke ICU, lalu ke ruang-ruang isolasi tertentu yang ada jaringannya, jadi tidak pakai tabung,” tuturnya.

    Menurutnya, ada beberapa ruangan isolasi Covid-19 yang tidak mendapatkan aliran sentral oksigen, seperti ruang Flamboyan dan Tulip.

    “Kalau tidak ada jaringannya, kita pakai tabung, kayak di Flamboyan, tidak semua ada oksigennya, di Tulip juga tidak semuanya ada saluran oksigen sentralnya,” ujar Anam.

    Ia mengungkapkan bahwa untuk stok tabung oksigen yang dimiliki RSDP sejumlah 40-an. Meski begitu, ia menegaskan bahwa kebutuhan oksigen tersebut hanya diperuntukkan bagi pasien rawat inap di RSDP Kabupaten Serang.

    “(Untuk) Pasien non rawat inap di RSDP, (selain itu) tidak bisa,” tegasnya.

    Meski masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan membutuhkan oksigen, pihak RSDP tidak dapat memberikannya. Sehingga Anam menyarankan untuk berkomunikasi dengan pihak PT KS atau Chandra Asri untuk kebutuhan isi ulang oksigen bagi masyarakat umum.

    “Waktu awal-awal memang susah mendapatkan refill oksigen, tapi sekarang diperintahkan oleh elektoral untuk membantu Oksigen terlebih dahulu, kan mereka BUMN, oksigennya oksigen media begitu. Bisa ditanyakan ke KS apakah bisa membantu masyarakat umum untuk refill oksigen,” tandasnya.

    Terpisah, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Serang, meninjau PT Samator Gas di Jalan Kawasan Industri Modern Cikande, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Selasa (6/7). Peninjauan dilakukan untuk memastikan stok pasokan oksigen untuk kebutuhan medis di Kabupaten Serang aman.

    “Kunjungan ke PT Samator Gas untuk memastikan ketersediaan oksigen aman,” ujar Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Nanang Supriatna disela-sela kegiatan.

    Ia menegaskan, PT Samator Gas menjamin bahwa untuk suplai oksigen Wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Banten aman.

    Bahkan, perusahaan juga telah menaikan kapasitas produksi perhari dari 5 ribu m3 menjadi 7.500 m3, dengan meminta jaminan pasokan listrik dari PLN terjaga dan tinggi. “PT Samator Gas, menyuplai oksigen untuk kesehatan 80 persen dan untuk kebutuhan industri 20 persen,” terangnya.

    Nanang memastikan, apabila ada kelangkaan di kalangan masyarakat, hal tersebut permasalahannya berada pada pendistribusiannya. Pihaknya pun kemudian meminta Kapolres Serang beserta jajaran, untuk melakukan patroli distribusi oksigen di agen dan masyarakat.

    “Kalau ada kelangkaan di masyarakat itu masalah distribusi. Kami meminta Pa Kapolres Serang beserta jajaran untuk patroli, agar pasokan kebutuhan oksigen untuk pasien tidak terhambat dan menjaga agar kejadian di Rumah Sakit Sarjito Yogyakarta, tidak terjadi di Kabupaten dan Kota Serang,” tegasnya.(CR-02/MUF/DZH/LUK/ENK)