Kategori: KESEHATAN

  • Update Data Covid-19 di Banten, Tambah 9 Pasien Positif di Hari Raya Idul Fitri

    Update Data Covid-19 di Banten, Tambah 9 Pasien Positif di Hari Raya Idul Fitri

    SERANG, BANPOS – Penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid -19) di Banten belum berhenti. Di Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, yang jatuh pada Minggu (24/5/2020), terjadi penambahan 9 kasus positif Covid -19.

    Berdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi kemarin menjadi 731 kasus. Sehari sebelumnya, pasien terkonfirmasi terpapar virus yang dikenal dengan sebutan virus Wuhan itu adalah 722 kasus.

    Dengan penambahan itu, rincian penyebaran kasus positif Covid-19 kemarin, Kota Tangerang menjadi 337 kasus, Kota Tangsel menjadi 221 kasus, Kabupaten Tangerang menjadi 148 kasus, Kota dan Kabupaten Serang masing-masing 8 kasus, Kota Cilegon 5 kasus, Kabupaten Pandeglang 3 kasus dan Kabupaten Lebak 1 kasus positif Covid-19.

    Sedangkan untuk kasus meninggal dunia dari kelompok positif Covid-19, kemarin berjumlah 65 kasus. Jumlah ini sudah bertahan selama tiga hari tanpa penambahan.

    Pada sisi lain, penambahan angka positif juga dibarengi peningkatan pasien sembuh. Kemarin pasien positif yang dinyatakan sembuhberjumlah 252 orang. Adapun jumlah pasien terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan juga tetap 414 orang.

    Sementara, kasus pasien yang meninggal dunia dari kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada hari raya Idul Fitri bertambah 2 kasus. Sehingga jumlah korban meninggal dunia dari kelompok PDP mencapai 242 jiwa.

    Rincian PDP meninggal adalah Kota Tangerang 77 kasus, Kota Tangsel 78 kasus, Kabupaten Tangerang 32 kasus, Kota Cilegon 19 kasus, Kabupaten Serang 18 kasus, Kabupaten Pandeglang 10 kasus, Kabupaten Lebak 7 kasus dan Kota Serang 1 kasus PDP meninggal dunia.

    Adapun, jumlah PDP yang terdata hingga kemarin adalah 2.196 kasus dengan 941 masih menjalani perawatan dan 1.013 lainnya dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian penyebaran PDP di Banten adalah Kota Tangerang 886 kasus, Kota Tangsel 629 kasus, Kabupaten Tangerang 472 kasus, Kabupaten Serang 64 kasus, Kota Cilegon 52 kasus, Kabupaten Lebak 35 kasus, Kota Serang 30 kasus, serta Kabupaten Pandeglang 28 kasus.

    Sementara, rincian jumlah PDP yang masih menjalani perawatan adalah di Kota Tangerang 251 kasus, Kota Tangsel 259 kasus, Kabupaten Tangerang 365 kasus, Kabupaten Serang 17 kasus, Kota Cilegon 23 kasus, Kota Serang 6 kasus, Kabupaten Lebak 19 kasus dan Kabupaten Pandeglang 1 kasus.

    Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang dirilis dalam situs tersebut hingga kemarin telah mencapai 8.553 orang. Namun, dari jumlah itu hanya 1.277 orang yang masih dilakukan pemantauan, karena 7.276 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian ODP yang masih dipantau, terbanyak ada di Kota Tangsel dengan 469 ODP. Setelah itu Kota Tangerang (354 ODP), Kabupaten Tangerang (266 ODP) Kabupaten Serang (81 ODP), Kota Cilegon (61 ODP), Kabupaten Pandeglang (25 ODP), Kabupaten Lebak (11 ODP) dan Kota Serang dengan 10 ODP.(ENK)

  • Kota Serang Tambah Pasien Sembuh, “Pede” Nol Kasus Asalkan…

    Kota Serang Tambah Pasien Sembuh, “Pede” Nol Kasus Asalkan…

    SERANG, BANPOS – Pasien positif yang dinyatakan sembuh di Kota Serang terus bertambah. Saat ini tercatat sudah 4 pasien yang dinyatakan sembuh.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa satu pasien yang dinyatakan sembuh merupakan AM warga Kelurahan Trondol Kecamatan Serang.

    “Pasien sembuh pria berinisial AM, umur 53 tahun. Tinggal di Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (22/5).

    Menurutnya, pasien yang merupakan orang tanpa gejala (OTG) ini sudah melakukan tes Swab ulang pada 18 Mei yang lalu.

    “Tes Swab sudah dilakukan pada 18 Mei kemarin di rumah sakit Sari Asih Cipondoh, Tangerang. Hasilnya keluar hari ini dan dinyatakan negatif Covid-19,” ucapnya.

    Kepala Diskominfo Kota Serang ini mengatakan, meskipun AM sudah dinyatakan sembuh, namun ia tetap harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.

    “AM tetap harus mengikuti anjuran isolasi mandiri selama 14 hari. Setelahnya baru bisa kembali beraktifitas dengan normal,” terang Hari.

    Dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19, Hari mengaku percaya diri Kota Serang dapat kembali nol positif. Akan tetapi, Hari menegaskan bahwa tujuan tersebut dapat tercapai apabila masyarakat juga mengikuti imbauan pemerintah.

    “Apa artinya segala hal yang dilakukan pemerintah dan tenaga kesehatan yang ada, apabila tidak ada peningkatan kedisiplinan masyarakat Kota Serang,” tuturnya.

    Ia pun mengajak masyarakat Kota Serang untuk tetap mengikuti imbauan pemerintah terkait dengan menjaga jarak, tidak berkerumun dan tetap dirumah.

    “Fenomena jedogan harus disikapi secara arif oleh semua orang. Bukan semata-mata tugas pemerintah saja, tetapi seluruh elemen masyarakat juga punya perhatian yamg sama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya. (DZH)

  • Petani Lebak Yang Jarang Mobilitas Jadi Pasien Pertama Covid-19

    Petani Lebak Yang Jarang Mobilitas Jadi Pasien Pertama Covid-19

    LEBAK, BANPOS – Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah mengungkapkan, sudah menerjunkan tim untuk melakukan tracking riwayat pasien positif Corona pertama di Lebak.

    Informasi dari lapangan, pasien tersebut berprofesi sebagai petani dan tidak pernah berpergian kemana-mana.

    “Pasien sakit berobat ke faskes Cihara, nggak sembuh, dirujuk ke RS malingping lalu dirujuk ke RSU Banten namun dengan diagnosa radang paru. Hasil swab pcrnya positif,” ungkap Firman Rahmatullah kepada BANPOS, Kamis (21/5)

    “Iya, kita sudah terjunkan tim untuk tracking riwayat pasien positif Corona di Cihara,” imbuhnya

    Kepala Puskesmas Kecamatan Cihara Hermansyah mengatakan, dirinya belum bisa memberikan keterangan benar apa tidaknya karena belum melihat hasil swab nya.

    “Saya belum bsa jawab benar gak karena belum liat hasil swab nya. Sampe saat ini saya belum liat hasil swab nya. Kalau bilang positif takut salah, karna untuk menentukan diagnosa reaktif Covid salah satunya hasil swab,” katanya.

    “Nanti kalau ada perkembangan di infokan. Sama gugus tugas kita hanya suruh mengecek keberadaan pasen apakah udah pulang apa di rumah,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Lebak mencatat pasien positif untuk pertamakalinya setelah sempat bertahan sebagai daerah hijau.
    (CR-01/PBN)

  • Lebak Tak Lagi Hijau, 1 Positif Covid-19 Terkonfirmasi

    Lebak Tak Lagi Hijau, 1 Positif Covid-19 Terkonfirmasi

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Provinsi Banten sebelumnya, mengkategorikan Kabupaten Lebak dalam warna hijau atau zona aman.

    Namun, melalui laman siagacovid19.lebakkab.go.id, Kamis (21/5), Pemerintah Kabupaten Lebak menginformasikan ada satu warga yang dinyatakan positif terpapar virus Covid19.

    Dalam situs resmi perkembangan kasus Covid-19 Pemerintah Kabupaten Lebak tidak merinci alamat pasien yang positif terpapar virus Covid19.

    Diketahui, pasien tersebut merupakan seorang pria berusia rentang 19-59 tahun.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lebak, Doddy Irawan, Kamis (21/5) membenarkan, satu orang warga Lebak terkonfirmasi positif terpapar virus Covid19.

    Untuk lebih jelas, Ia menyarankan BANPOS untuk menghubungi Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

    “Betul, keterangan jelas bisa dengan juru bicara Gugus Covid19 Lebak. Dinkes atau dr Firman,” katanya.

    Kasus pasien yang terjangkit virus Covid19 di Kabupaten Lebak baru kali ini terjadi. Pasien tersebut kini dalam perawatan tenaga kesehatan.

    Data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Lebak yang terdapat dalam situs resmi siagacovid19.lebakkab.go.id berjumlah 31 orang. Diantaranya, 16 orang masih dalam perawatan, 8 orang aman dan 7 orang meninggal dunia.

    Selain itu, kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 539 orang. Dengan rincian, 36 orang masih dalam pemantauan dan 503 telah dinyatakan aman. Sedangkan, Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 41 orang.

    Sampai berita ini dilansir, BANPOS belum mendapat konfirmasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan masih berupaya melakukan konfirmasi. (CR-01/PBN)

  • Rekor Tertinggi, Jumlah Kasus Baru Covid-19 Tembus Angka 973

    Rekor Tertinggi, Jumlah Kasus Baru Covid-19 Tembus Angka 973

    JAKARTA, BANPOS – Terjadi lonjakan besar kasus baru Covid-19. Per hari ini, Kamis (21/5), ada penambahan 973 kasus baru. Ini merupakan rekor penambahan kasus baru terbanyak dalam sehari sejak awal Covid-19 ditemukan pada 2 Maret lalu.

    “Kasus positif corona hari ini meningkat 973 orang,” ujar Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, lewat YouTube BNPB, dikutip dari RMCO.id Kamis (21/5)

    “Peningkatan ini luar biasa. Dan peningkatan inilah yang tertinggi ini terjadi di Jawa Timur khususnya,” tambah Yuri.

    Dengan tambahan ini, Jumlah komulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 20.162 kasus. Dari jumlah itu, 4.838 orang dinyatakan sembuh dan 1.278 orang lainnya meninggal.

    Pasien sembuh hari ini tercatat bertambah 263 orang dari hari sebelumnya. Sedangkan untuk pasien meninggal naik sebanyak 36 orang dari hari sebelumnya. Di hari Rabu (20/5), jumlah kasus corona tercatat mencapai 19.189. Dari jumlah itu, 4.575 orang dinyatakan sembuh, dan 1.242 orang lainnya meninggal.

    Per hari ini, terdapat 50.187 orang dalam pemantauan (ODP) dan 11.066 pasien dalam pengawasan (PDP). Kasus Covid-19 hari ini tersebar di 392 kabupaten/kota.

    Hal yang sama juga terjadi di Banten, berdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, Rabu (20/5/2020), jumlah pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi kemarin menjadi 670 kasus. Sehari sebelumnya, pasien terkonfirmasi terpapar virus yang dikenal dengan sebutan virus Wuhan itu adalah 628 kasus.

    Dengan begitu, kemarin terjadi penambahan sebanyak 42 kasus positif Covid-19 di Banten. Sebelumnya, rekor penambahan jumlah pasien positif korona per hari adalah 30 kasus, yang terjadi pada Rabu (13/5/2020) lalu.[USU/PBN/RMCO/ENK]

  • Rekor Baru, Pasien Positif Tambah 40 Kasus dalam Sehari

    Rekor Baru, Pasien Positif Tambah 40 Kasus dalam Sehari

    SERANG, BANPOS – Tampaknya penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Banten masih sulit dikendalikan. Buktinya jumlah penyebaran kasus positif terus meningkat. Bahkan, kemarin jumlah penambahan pasien terkonfirmasi mengidap korona kembali memecahkan rekor.

    Berdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, Rabu (20/5/2020), jumlah pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi kemarin menjadi 670 kasus. Sehari sebelumnya, pasien terkonfirmasi terpapar virus yang dikenal dengan sebutan virus Wuhan itu adalah 628 kasus.

    Dengan begitu, kemarin terjadi penambahan sebanyak 42 kasus positif Covid-19 di Banten. Sebelumnya, rekor penambahan jumlah pasien positif korona per hari adalah 30 kasus, yang terjadi pada Rabu (13/5/2020) lalu.

    Dengan penambahan itu, rincian penyebaran kasus positif Covid-19 kemarin, Kota Tangerang menjadi 308 kasus, Kota Tangsel menjadi 208 kasus, Kabupaten Tangerang menjadi 132 kasus, Kota dan Kabupaten Serang masing-masing 8 kasus, Kabupaten Pandeglang dan Kota Cilegon masing-masing 3 kasus. Hingga kemarin, Kabupaten Lebak masih nihil kasus positif Covid-19.

    Sedangkan untuk kasus meninggal dunia dari kelompok positif Covid-19, kemarin bertambah sebanyak 4 kasus, setelah sebelumnya tidak mengalamai penambahan selama 4 hari. Dengan demikian, jumlah korban jiwa akibat virus asal negeri tirai bambu itu menjadi 63 kasus.

    Pada sisi lain, penambahan angka positif juga dibarengi peningkatan pasien sembuh. Kemarin pasien positif yang dinyatakan sembuhberjumlah 225 orang. Adapun jumlah pasien terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan juga tetap 382 orang.

    Sementara, kasus pasien yang meninggal dunia dari kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kemarin tidak bertambah. Sehingga jumlah korban meninggal dunia dari kelompok PDP mencapai 232 jiwa.

    Rincian PDP meninggal adalah Kota Tangerang 77 kasus, Kota Tangsel 79 kasus, Kabupaten Tangerang 27 kasus, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon masing-masing 16 kasus, Kabupaten Pandeglang 9 kasus, Kabupaten Lebak 7 kasus dan Kota Serang 1 kasus PDP meninggal dunia.

    Adapun, jumlah PDP yang terdata hingga kemarin adalah 2.089 kasus dengan 907 masih menjalani perawatan dan 950 lainnya dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian penyebaran PDP di Banten adalah Kota Tangerang 874 kasus, Kota Tangsel 628 kasus, Kabupaten Tangerang 399 kasus, Kabupaten Serang 59 kasus, Kota Cilegon 44 kasus, Kabupaten Lebak dan Kota Serang masing-masing 29 kasus, serta Kabupaten Pandeglang 27 kasus.

    Sementara, rincian jumlah PDP yang masih menjalani perawatan adalah di Kota Tangerang 268 kasus, Kota Tangsel 288 kasus, Kabupaten Tangerang 298 kasus, Kabupaten Serang 14 kasus, Kota Cilegon 18 kasus, Kota Serang 6 kasus, Kabupaten Lebak 14 kasus dan Kabupaten Pandeglang 1 kasus.

    Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang dirilis dalam situs tersebut hingga kemarin telah mencapai 8.321 orang. Namun, dari jumlah itu hanya 1.433 orang yang masih dilakukan pemantauan, karena 6.888 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian ODP yang masih dipantau, terbanyak ada di Kota Tangsel dengan 613 ODP. Setelah itu Kota Tangerang (369 ODP), Kabupaten Tangerang (227 ODP) Kabupaten Serang (82 ODP), Kota Cilegon (65 ODP), Kabupaten Pandeglang (31 ODP), Kabupaten Lebak (37 ODP) dan Kota Serang dengan 9 ODP.(ENK)

  • Ratusan Karyawan PEMI Asal Kota Serang Jalani Rapid Test, Lima Dibawa ke Wisma Atlet

    Ratusan Karyawan PEMI Asal Kota Serang Jalani Rapid Test, Lima Dibawa ke Wisma Atlet

    SERANG,BANPOS- Sebanyak 233 orang yang bekerja di PT PEMI dan berkontak dengan mereka yang berada di 5 kelurahan di Kota Serang menjalani rapid test. Hasilnya sebanyak 5 pegawai PT PEMI diberangkatkan ke Wisma Atlet setelah hasil rapid test mereka menunjukkan reaktif.

    Demikian yang dikatakan Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, kepada BANPOS.CO, Kemarin.

    “Dari 233 orang, 5 menunjukkan hasil reaktif. Lalu sebanyak 10 orang menjalani PCR/swab,” ungkap Hari.

    Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kota Serang, Ratu Ani Nuraeni, mengatakan bahwa saat ini cukup banyak pasien berstatus OTG yang berada di sejumlah perusahaan di luar Kota Serang.

    Dengan demikian, pihaknya pun mengimbau untuk masyarakat yang bekerja di perusahaan di luar Kota Serang, untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

    “Karena yang berbahaya itu kan OTG, kami tidak tahu kemana saja. Maka, kami mengimbau agar masyarakat rutin memeriksakan kesehatannya. Karena beberapa perusahaan di luar Kota Serang, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cukup banyak. Jadi, untuk masyarakat segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan setempat,” tuturnya.

    Untuk perusahaan dan masyarakat yang ingin melakukan rapid tes, Ratu Ani mengatakan mereka dapat menghubungi Gugus Tugas penanganan Covid-19 dan berkoordinasi dengan Dinkes.

    “Untuk perusahaan kami sangat mengharap untuk melakukan rapid kepada karyawannya. Dan untuk masyarakat kami minta kesadarannya dalam memeriksa kesehatan,” tandasnya.

    Untuk diketahui, hingga saat ini Kota Serang telah mengonfirmasi sebanyak 8 kasus positif. Tiga orang dinyatakan sembuh, empat masih dalam perawatan dan satu meninggal dunia. (DZH)

  • HMI MPO Lebak Tolak Kenaikan BPJS

    HMI MPO Lebak Tolak Kenaikan BPJS

    LEBAK, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Lebak melakukan aksi pembentangan spanduk di Gedung DPRD Lebak dalam rangka menolak dengan keras keputusan Presiden Indonesia Joko Widodo yang telah menaikan kembali iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

    Koordinator aksi, Muhamad Wahyu mengatakan, HMI MPOdengan tegas menolak dan meminta Presiden agar mencabut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Pasalnya, Perpes yang telah menaikan iuan BPJS kesehatan ini dinilai telah mencekik rakyat.

    “Kenaikan ditengah Pandemi Covid-19 ini hanya akan menambah beban rakyat, yang saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi, maka untuk itu kami dengan tegas menolak Perpres tersebut,” kata Wahyu kepada awak media.

    Wahyu mengaku heran dengan keputusan presiden, pasalnya menurut Wahyu putusan MA yang sebelumnya telah menolak kenaikan BPJS merupakan putusan final yang berlaku bagi setiap warga negara, bahkan presiden sekalipun.

    “Tapi kenapa ditengah pandemi covid-19 ini presiden masih mengajukan kembali untuk penaikan BPJS, padahal kita tau sendiri keadaan ekonomi seluruh masyarakat pasti sedang terganggu, ditambah angka kasus positif korona di Indonesia kian hari kian meningkat,” kata Wahyu.

    Selain kenaikan BPJS, pihaknya juga mengkritisi sikap pemerintah yang tidak segera menurunkan harga BBM, padahal saat ini diketahui harga minyak bumi tengah anjlok.

    “Sekarang, dimana keseriusan pemerintah dalam melindungi keamanan, kenyamanan serta kesejahteraan rakyat? Saya rasa pemerintah kurang serius dalam menangani pandemi ini, bukannya membuat tenang malah meresahkan rakyat,” tandasnya.

    Dirinya berharap Pemerintah segera melakukan evaluasi, dan mengeluarkan kebijakan yang dapat menjamin kelangsungan hidup banyak orang ditengah Covid-19 ini. Ia juga meminta agar pihak legislatif yakni DPR dapat berpihak kepada rakyat.

    “Seharusnya lakukan efisiensi anggaran, jangan malah menaikan iuran yang dapat membebani rakyat. Kita harap pemerintah dapat berfokus mengatasi Pandemi ini, sehingga semua dapat kembali dengan normal,” tandasnya.(PBN)

  • Tertular Dari Cilegon, Pasien Positif Kota Serang Bertambah

    Tertular Dari Cilegon, Pasien Positif Kota Serang Bertambah

    SERANG, BANPOS – Kota Serang kembali menambah daftar kasus terkonfirmasi positif di Kota Serang. Pasien positif ke 8 ini merupakan warga Ciracas Kelurahan,Kecamatan Serang.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diduga pasien tersebut tertular dari rekan kerjanya di pabrik yang lokasinya di Cilegon.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa pasien 08 berumur 37 tahun dengan inisial K.

    “Inisial K, jenis kelamin laki-laki umur 37 tahun. Dia tinggal Ciracas berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG),” ujarnya, Jumat (15/5).

    Selain itu, Hari mengatakan bahwa K bekerja sebagai salah satu pegawai pabrik di Cilegon. Diduga K terpapar dari rekan kerjanya.

    “K bekerja di Cilegon, diduga terpapar dari rekan kerja yang juga terkonfirmasi positif di Cilegon. Untuk keluarganya baru mau rapid test,” ucapnya.

    Pasien 08 menurut Hari telah melakukan tes swab di RSKM pada 13 Mei yang lalu. Hasilnya baru keluar pada 15 Mei hari ini.

    “Hasilnya cepat keluar mungkin karena RSKM bukan rujukan yah. Sesuai permintaan dari perusahaan, K diminta untuk dikirim ke Wisma Atlet di Jakarta,” tandasnya.

    Untuk diketahui, hingga saat ini Kota Serang telah mengonfirmasi sebanyak 8 kasus positif. Tiga orang dinyatakan sembuh, empat masih dalam perawatan dan satu meninggal dunia.(DZH)

  • Sempat Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Warga Perumahan Arga Baja Di-Rapid Test

    Sempat Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Warga Perumahan Arga Baja Di-Rapid Test

    CILEGON, BANPOS – Kontak dengan KSN, pekerja harian lepas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang terkonfirmasi positif virus Corona. 14 warga di Perumahan Arga Baja Pura, Kecamatan Grogol Kota Cilegon menjalani Rapid Test, Kamis (14/5).

    Kepala Puskesmas Grogol, Pebriant Damayanti mengatakan, warga di rapid test setelah dilakukan pelacakan dengan KSN. Dari hasil rapid test warga ini seluruhnya dinyatakan non reaktif.

    Diketahui, KSN merupakan pekerja harian lepas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang bekerja sebagai buruh sub kontraktor PT Krakatau Enginering. Sebelum bekerja, KSN di swab test oleh perusahaan di RSKM dan hasilnya terkonfirmasi positif virus Corona.

    “Tadi ada 14 orang yang di-rapid test. Alhamdulillah, semua hasil testnya negatif,” katanya, saat dikonfirmasi, Kamis (14/5).

    Rapid test tersebut, kata dia, merupakan hasil pelacakan (tracing) yang dilakukan terhadap orang-otang yang pernah kontak erat dengan KSN. Mereka yang di rapid test diantaranya tetangga di kontrakan KSN dan sejumlah warga sekitar.

    “Secara protap kita prioritaskan yang ada kontak erat dengan yang positif. Yang pasti di dalam satu rumah kontrakan disitu kita rapid test. Ada juga warga yang di-rapid karena kontak dengan pasien,” ungkapnya.

    Terkait 5 orang yang satu kontrakan dengan KSN, paparmya, sudah diiisolasi di Hotel The Royale Krakatau oleh perusahaan. Kelimanya sudah diambil sampel swab test dan saat ini tengah menunggu hasil PCR.

    Mengenai KSN yang terkonfirmasi Postif Covid-19, lanjutnya, dugaan dimana terpapar belum dapat dipastikan. Namun yang bersangkutan kemungkinan terpapar dari lokasi tempatnya berasal atau saat ke Cilegon dengan kendaraan umum.

    “Kita belum bisa memastikan dia terpapar dimana. Kemungkinan cukup luas, karena dia berasal dari jawa barat yang merupakan zoba merah. Kemungkinan dia sudah terpapar saat dia datang. Tidaktahu juga dia terpapar, karena dia juga naik angkutan umum. Yang pasti kita tetap tingkatkan kewaspadaan saja,” terang wanita yang disapa Maya ini.

    Sebagai Kepala Puskesmas Grogol, ia meminta agar warga tidak perlu panik. Penanganan kasus sudah dilakukan sesuai protokol percepatan penanganan penularan Covid-19.

    “Saya pikir warga tidak perlu panik. Antisipasi dari RT dan RW dan kelurahan sudah maksimal. Pemilik kontrakan juga kooperatif melakukan disinfeksi untuk ruangan di kontrakan. Untuk saat ini, mudah-mudahan aman,” tandasnya.(LUK)