Kategori: KESEHATAN

  • Minim APD Lawan Covid-19, Tenaga Kesehatan : Kami Seperti Perang Tanpa Senjata

    Minim APD Lawan Covid-19, Tenaga Kesehatan : Kami Seperti Perang Tanpa Senjata

    SERANG, BANPOS – Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam melawan pandemi Covid-19. Bukan hanya mereka yang ada di rumah sakit rujukan saja, melainkan juga para tenaga kesehatan yang berada di seluruh Puskesmas.

    Sebagai garda terdepan dalam ‘peperangan’ ini, sudah pasti mereka memiliki ketakutan tersendiri atas Covid-19. Karena, mereka juga memiliki keluarga, kerabat dan teman-teman yang menunggu mereka agar pulang dengan selamat.

    Seperti yang diceritakan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Banten Girang, Uwen Yuheni. Menurutnya, pada awal mula penyebaran Covid-19 para tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas Banten Girang biasa saja dalam menyikapinya. Sebab, mereka sebagai tenaga kesehatan sudah terbiasa dengan adanya suatu wabah.

    “Namun ternyata semakin lama, kami para tenaga kesehatan khususnya di Puskesmas pun timbul rasa takut. Karena ternyata ini menjadi pandemi, artinya seluruh dunia terpapar virus ini,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (25/3).

    Terlebih, ketersediaan Alat Perlindungan Diri (APD) sangat minim pada fasilitas kesehatan, khususnya Puskesmas, yang ada di Kota Serang. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor timbul rasa takut dari para tenaga kesehatan.

    “Tentunya kami sebagai manusia yah, walaupun dokter ataupun perawat tentu akan timbul rasa takut. Apalagi dengan ketersediaan APD yang sangat minimal sekali,” terangnya.

    Dengan minimnya APD tersebut, ia pun menggambarkan bahwa saat ini, pihaknya sebagai garda terdepan dalam melawan Covid-19, seolah-olah seperti berperang tanpa membawa senjata.

    “Kami ini memang seperti berperang tanpa membawa senjata. Senjata yang kami butuhkan yaitu APD, disinfektan, dan perlengkapan medis lainnya. Tapi karena minim, jadinya seperti itu. Makanya kami sangat senang ketika baik pemerintah pusat maupun daerah akan mendistribusikan senjata kami dalam waktu dekat ini,” katanya.

    Senada disampaikan oleh Kapus Serang Kota, Yayat Cahyati. Ia mengatakan bahwa wajar saja jika tenaga kesehatan sekalipun merasakan takut dengan Covid-19 ini.

    “Karena kan kita ketahui bahwa penularan Covid-19 ini cukup cepat. Jadi meskipun kami ini dokter ataupun perawat sekalipun tentu merasakan takut,” ujarnya.

    Bahkan menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan ‘senjata perang’, beberapa Puskesmas termasuk yang ia pimpin, menggunakan alat alternatif. Meskipun ia akui alat tersebut belum tentu memenuhi standar.

    “Karena kan kami ini palingan hanya memiliki masker dan sarung tangan saja. Sedangkan APD itu tidak ada. Makanya kami inisiatif menggunakan jas hujan, meskipun mungkin tidak sesuai dengan standar,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa saat ini masyarakat banyak yang menyerbu Puskesmas untuk melakukan tes kesehatan. Mayoritas mereka bahkan tidak benar-benar sakit, hanya tersugesti oleh rasa takut mereka.

    “Jadi awalnya kami kira dengan adanya imbauan agar tidak keluar rumah, masyarakat yang datang ke Puskesmas akan berkurang. Tapi justru malah melonjak drastis. Dan ternyata, dari banyaknya yang berobat justru yang sakit benar-benar hanya setengahnya saja,” tuturnya.

    Mengenai upaya pencegahan yang dilakukan Puskesmas Serang Kota, ia mengatakan bahwa setiap orang yang datang ke Puskesmas, akan di skrining terlebih dahulu di gerbang masuk. Sehingga, pihak Puskesmas dapat membedakan ruang tunggu setiap pasien.

    “Jadi kami berlakukan juga social distancing atau jaga jarak di ruang tunggu. Kami juga mengimbau agar pasien yang berobat jangan banyak-banyak yang mengantar. Karena banyak kasus yang sakitnya satu, sekeluarga ikut mengantar. Jadi kayak piknik,” tandasnya. (DZH)

  • Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    Berada di Garis Depan Melawan Virus Korona, 6 Dokter Meninggal Dunia

    JAKARTA,BANPOS- Tenaga medis salah satu elemen yang berada di garis depan menyelamatkan pasien suspek korona. Mulai dari dokter, perawat, dan tenaga medis lainnnya. Mereka menyadari tugas yang menyelamatkan para pasien itu bertaruh nyawa. Risiko terbesarnya adalah kematian.

    Risiko itu ternyata benar adanya. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan ada enam dokter meninggal dunia saat bertugas dalam memberantas Covid-19. Para dokter tersebut tertular dari pasien yang mereka tangani.

    “Iya (benar ada 6 dokter) sudah di-publish oleh PB IDI,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT kepada JawaPos.com, Minggu (22/3).
    Keenam pahlawan yang meninggal saat berjuang menyelamatkan pasien yang terinfeksi korona itu adalah dr. Hadio Ali, SpS; dr. Joko Judodjoko, Sp.B; dr. Laurentius P., Sp.Kj; dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT; dr. Ucok Martin, Sp.P; dan dr. Toni D. Silitonga.

    Moh Adib Khumaidi menyatakan, salah satu catatan dalam penanggulangan pasien korona adalah keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan tenaga medis lainnya.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto ikut angkat bicara atas meninggalnya para dokter. Atas nama pemerintah, Yurianto mengucapkan rasa berduka kepada rekan sejawatnya itu.

    “Pemerintah prihatin dan berduka cita yang mendalam, sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa menjadi korban COVID-19. Kami semua bersedih ini menimpa kita namun juga menghargai kerja luar biasa dan dedikasi para tenaga kesehatan yang sudah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara,” kata Yurianto.

    “Pemerintah bersedih untuk ini dan belasungkawa. Yakinlah kita dalam pengabdian dan profesional, memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” tambahnya.

    Salah satu dari 6 dokter yang meninggal dunia adalah dr. Hadio Ali, Sp.S. Selama hidupnya, Hadio dikenal sebagai dokter yang bertugas di RS Premier Bintaro. Hadio sempat dirujuk ke RS Persahabatan setelah mengalami perburukan dengan kondisi menggunakan ventilator. Hadio meninggal pada usia 34 tahun.

    “Benar (confirmed almarhum bertugas di RS Premier Bintaro). Sudah di-publish di Instagram kami,” tutup Corporate Marketing Communication Aviv Ready kepada JawaPos.com. (RED)

  • Ada 6 ODP Di Tirtayasa, Masyarakat Diajak Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19

    Ada 6 ODP Di Tirtayasa, Masyarakat Diajak Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19

    TIRTAYASA, BANPOS – Pemilik akun media sosial Facebook Setara_Syahid, membagikan sebuah postingan dari akun Berita Pontirta, berkaitan dengan adanya 6 ODP di Kecamatan Tirtayasa. Dikonfirmasi, ia yang bertempat tinggal di Kecamatan Pontang ini sebelumnya telah mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak terkait, yaitu Camat dan Puskesmas.

    “Sebelum saya share, saya tanyakan terlebih dahulu ke pihak Puskesmas dan Pak Camat, bahwa informasi tersebut, diiyakan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia mengaku, setelah mendapatkan konfirmasi, barulah ia membagikan postingan tersebut melalui akun media sosialnya.

    “Kalau belum ada informasi, saya pun tidak berani (membagikan),” tuturnya.

    Sementara itu, pada postingan tersebut memuat bahwa Camat Tirtayasa Kabupaten Serang menyatakan, terdapat 6 orang dalam pantauan (ODP) di tiga desa, Kecamatan Tirtayasa. Hal itu dipublikasikan olehnya, berdasarkan koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Muspika Tirtayasa.

    “Kepada yang terhormat, Ibu Bupati Serang, mohon ijin menyampaikan dan melaporkan, terkait penyakit menular virus Covid-19 Corona untuk Kecamatan Tirtayasa, terdapat ada 6 Orang Dalam Pemantauan (ODP), berdasarkan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Tirtayasa, Ibu Nunung Nuraeni, bahwa benar adanya ODP tersebut sebanyak 6 orang,” ujar Sadik, Camat Tirtayasa, yang juga dimuat dalam media sosial Facebook.

    Diketahui, 6 ODP tersebut terdiri dari satu orang karyawan Bandara Soekarno-Hatta, asal Desa Lontar. Kemudian tiga orang yang merupakan suami-istri beserta anaknya, yang baru pulang dari Malaysia, asal warga Desa Kebuyutan.

    “Dua orang yaitu suami-istri yang juga baru pulang dari Malaysia asal Desa Tirtayasa,” tuturnya.

    Sadik pun menjelaskan, langkah yang sudah diambil oleh pihaknya yaitu mengecek kesehatan keenam ODP tersebut dan memberikan arahan untuk tidak keluar rumah (isolasi) selama 14 hari ke depan.

    “Koordinasi dengan Muspika dan melaporkan hal tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten Serang,” katanya.

    Menurutnya, status ODP tersebut diberikan, karena khawatir. Mengingat, kelima ODP baru saja pulang dari luar Kabupaten Serang.

    “Sekalipun hasil cek medis, sementara belum ada,” terangnya.

    Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Agus Sukmayadi menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa mereka sudah memahami bagaimana dengan status ODP diperlakukan.

    “Alhamdullilah, berarti sdh memahami bgmana masyarakat dengan status OPD harus diperlakukan, dan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Puskesmas,” singkatnya. (MUF)

  • Satu PDP di RSDP Serang Meninggal Dunia

    Satu PDP di RSDP Serang Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Pandeglang meninggal dunia di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang. Kendati demikian, pihak rumah sakit masih belum dapat memastikan penyebab kematiannya.

    Humas RSDP Serang, Khoirul Anam, mengatakan bahwa PDP asal Pandeglang tersebut berumur 54 tahun. Pasien masuk ke IGD RSDP pada Jumat (20/3) sekitar pukul 15.40 WIB. Pasien dipindahkan ke ruang perawatan khusus Covid-19 pukul 22.24 WIB.

    “Pada Sabtu (21/3) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, pasien dinyatakan meninggal dunia,” ujar Khoirul Anam dalam keterangannya kepada awak media.

    PDP nomor 8 yang tinggal di Kecamatan Mekarjaya tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, tepatnya ke Tanah Abang.

    “(Hasil penelusuran) riwayat bepergian PDP 8 dari Tanah Abang Blok F,” terangnya.

    Sementara untuk kepastian penyebab meninggalnya PDP 8 itu masih belum dapat dipastikan. Sehingga untuk memastikannya, sampel uji swab dari PDP telah dikirimkan untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.

    “Swab sudah dilakukan dan sudah dikirim ke Jakarta. Standar pasien infeksius meskipun belum tau hasilnya, tetapi kewaspadaan lebih baik daripada kejadian,” tandasnya. (DZH)

  • RSDP Tangani 5 PDP, Dua Berasal Dari Kota Serang

    RSDP Tangani 5 PDP, Dua Berasal Dari Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Pasien dalam pengawasan (PDP) pada Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) bertambah dua orang. Sehingga, jumlah keseluruhan PDP pada salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Banten itu menjadi sebanyak lima orang.

    Selain itu, pihak RSDP pun telah menambahkan ruangan perawatan khusus Covid-19 yang sebelumnya telah penuh. Penambahan tersebut dengan merubah pavilliun Muzdalifah menjadi ruang perawatan dengan penambahan kapasitas 11 ruangan.

    Humas RSDP, Khoirul Anam, menuturkan bahwa dengan adanya penambahan dua PDP itu, maka jumlah keseluruhan PDP yang ditangani RSDP menjadi lima orang.

    “Ada penambahan dua PDP. Jadi total (yang ditangani RSDP) lima PDP,” ujar Khoirul Anam melalui aplikasi perpesanan, Jumat (20/3).

    Ia mengatakan bahwa dua PDP yang dirujuk ke RSDP merupakan warga Kota Serang. Adapun PDP 4 merupakan laki-laki dan PDP 5 merupakan perempuan.

    “PDP 4 laki-laki, keluhan demam, batuk. Umur 35 tahun, dimasukkan kriteria berdasarkan rontgen. PDP 5 perempuan, keluhan demam, infeksi paru dan kelainan gula darah. Umur 48 tahun, ada riwayat ke Depok tanggal 10 Maret,” katanya.

    Mengenai tiga PDP yang lebih dahulu masuk, Khoirul Anam mengaku bahwa hasil tes swab masih belum ada. Ia mengaku selama RSDP masih sanggup merawat ketiganya, maka perawatan akan terus dilakukan.

    “Selama masih bisa kami lakukan perawatan, kami lakukan di RSDP. Tetapi kalau perlu dirujuk, akan kami rujuk. Ini sama seperti penyakit-penyakit yang lain,” terangnya.

    Untuk ruang perawatan, ia mengatakan RSDP telah merubah pavilliun Muzdalifah menjadi ruang perawatan. Sehingga, terdapat penambahan sebanyak 11 ruangan.

    “Sekarang RSDP merubah pavilliun Muzdalifah menjadi tempat perawatan pasien Covid-19. Jadi ada 11 ruangan (tambahan). Secara total RSDP ada 14 ruangan yang dapat digunakan,” katanya.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan informasi yang ia dapat Kota Serang ‘menyumbang’ dua PDP di RSDP.

    “Tadi pagi saya lihat belum ada. Pas siangnya itu sudah ada dua. Lalu untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) sudah menjadi 14 orang,” tandasnya. (DZH)

  • Cegah Virus Corona, Penumpang Kapal di Merak Diberikan Hand Sanitizer

    Cegah Virus Corona, Penumpang Kapal di Merak Diberikan Hand Sanitizer

    CILEGON, BANPOS – Guna mengantisipasi penyebaran virus Corona, salah satu operator kapal penyeberangan Merak – Bakauheni, yaitu PT. Dharma Lautan Utama, memberikan hand sanitizer bagi penumpangnya dan juga melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala pada fasilitas-fasilitas di kapal seperti akses tangga, ruang informasi, kafetaria, tempat duduk, pintu, toilet, hingga ke ruang anak buah kapal, Kamis (19/3).

    Manager Cabang PT. Dharma Lautan Utama Cabang Merak, Wiweko Agung Wicaksono menerangkan selain pemberian hand sanitizer dan penyemprotan desinfektan, pihaknya juga melakukan himbauan kepada masyarakat tentang upaya pencegahanan penyebaran virus corona melalui  pemutaran video serta himbauan melalui standing banner yang terpasang di beberapa tempat di atas armada kapal miliknya.

    “Pemberian hand sanitizer ini dilakukan oleh petugas kapal di pintu masuk ruang penumpang. Setiap penumpang langsung diberikan cairan pembersih kuman secukupnya,” kata Wiweko, Kamis (19/3).

    Lebih lanjut, Wiweko mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona yang kini telah menjadi pendemi global.

    Sebagaimana juga diketahui pemerintah menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kekebalan tubuh. 

    “Virus corona sudah menyebar hampir di seluruh negara di dunia dan ini sangat rawan. Mudah-mudahan kegiatan yang  kami lakulan ini paling tidak kita bisa mencegah penyebaran virus corana dan bisa memberi rasa nyaman bagi masyarakat,” harapnya.

    Dengan kegiatan yang dilakukan ini, Wiweko berharap agar masyarakat dapat terhindar dari penularan virus corona atau Covid-19. Dan tetap beraktivitas normal, serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk tetap menggunakan transpotasi penyeberangan. (LUK)

  • Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mapolres Serang Disemprot Disinfektan

    SERANG,BANPOS- Tim Detasemen Gegana Satuan Brimobda Banten melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Serang, Rabu (18/3/2020). Kegiatan penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona atau covid-19.

    “Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan bagian dari perintah Kapolda Banten untuk melakukan upaya mencegah penyebaran virus corona di lingkungan kerja sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan di Mapolres Serang.

    Mantan Kapolres Majalengka menjelaskan pelaksanaan disinfektan serta bersih-bersih lingkungan sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi dini penyebaran virus corona. Meski demikian, kata Kapolres, kegiatan oleh personil Detasemen Gegana ini tidak mengganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat karena dilakukan di luar jam dinas.

    “Penyemprotan disinfektan di lingkungan polres dilakukan di seluruh ruangan kerja, ruang pelayanan SIM dan SKCK, lobby, ruang tunggu dan mesjid. Selama berlangsungnya penyemprotan tidak mengganggu proses pelayanan karena dilakukan di luar jam dinas,” ujar Mariyono.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu mentaati informasi yang telah disosialisasikan oleh pemerintah, diantaranya menghindari lokasi kerumunan massa, membatasi aktifitas di luar rumah, sering cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, serta mengkonsumsi gizi seimbang.

    “Bila batuk, pilek berkelanjutan serta sesak nafas, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Masyarakat tidak perlu takut dan hendaknya tetap waspada dengan mengikuti anjuran yang sudah disampaikan,” tandasnya. (AZM)

  • Polsek dan Koramil Cikande Rangkul Ormas BPPKB Cegah COVID-19

    Polsek dan Koramil Cikande Rangkul Ormas BPPKB Cegah COVID-19

    CIKANDE,BANPOS- Virus Corona atau bisa di kenal sebagai Covid-19.l, kini,l membuat resah masyarakat Banten maupun Pemerintah Setempat. Hal itupun terbukti, dari berbagai langkah maupun upaya untuk mencegah adanya penyebaran Virus Corona.

    Dalam upaya mencegah berkembangnya virus corona ini Polsek bersama Koramil Cikande mengajak masyarakat untuk mengurangi aktivitas di tempat umum atau ramai untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di masyarakat.

    Himbauan tersebut disampaikan, Kanit Binmas Polsek Cikande AKP Tata Sutara dan Babinsa Serma Wismanton dalam kegiatan silaturahmi TNI-Polri bersama organisasi masyarakat DPC Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Serang, Selasa (17/3/2020).

    “Kami mengajak kepada Ormas BBPKB untuk bersama-sama menyosialisasikan upaya mencegah mengurangi wabah virus Corona (COVID-19),” tutur AKP Tata Sutara saat sambutan.

    Menurut Tata Sutara, satu langkah yaitu mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa serta menjaga kebersihan lingkungan. “Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi. Virus corona dapat ditangkal dengan pola hidup yang sehat,” paparnya.

    Pernyataan yang sama dikatakan Babinsa Koramil Cikande Serma Miswanto mengatakan, untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini terutama dalam rangka memerangi virus corona yang sudah menjadi momok menakutkan di dunia, masyarakat diminta turut aktif membantu sesama masyarakat.

    “Mari bersama sama menjadi pelindung masyarakat serta membantu masyarakat apabila terjadi suatu permasalahan dan meningkatkan jiwa nasionalisme,” katanya.

    Sementara Ketua DPC BPPKB Rudi mengapresiasi kepolisan dan Koramil Cikande sebagai aparat keamanan telah berperan aktif dalam menjaga kondusifitas. Dan dia berjanji, pihaknya akan membantu kinerja TNI/Polri terutama dalam upaya membantu pemerintah memerangi mewabahnya virus corona, serta menjaga kondusifitas menjelang perhelatan Pilkada Serang 2020.
    “Dan saya harap anggota BPPKB dalam pengurusan dikewilayahan dapat membuat kondusifitas wilayah dengan membantu pihak Kepolisian menjaga keamanan dengan mengurangi tindak premanisme di wilayah,” tuturnya. (RED)

  • Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    SERANG, BANPOS – Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno dan Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengerahkan personel mereka untuk melakukan giat bersih-bersih dan penyemprotan desinfektan di sejumlah fasilitas umum dan sarana ibadah, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona di Kabupaten Serang.

    Selain personel TNI dan Polri, giat bakti sosial yang dipusatkan di Pondok Pesantren An-Nawawi di Kecamatan Tanara, juga didukung unsur Forkopimda Kabupaten Serang serta Detasemen POM Serang dan Brimobda Banten.

    Bahkan dalam kegiatan tersebut Kapolres, Danrem, Dandim serta Dandenpom juga tak sungkan-sungkan mengumpulkan sampah di lingkungan ponpes dan membuang ke tempat yang sudah disiapkan.

    “Kegiatan kerja bakti bersama ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus Covid 19 atau Corona yang telah mewabah di Indonesia,” ujar Kapolres Serang, AKBP Mariyono, Sabtu (14/3).

    Selain membersihkan lingkungan pondok pesantren, para pimpinan TNI-Polri yang hadir juga memberikan penyuluhan kepada para santri, agar tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersebarnya penyakit di lingkungan Pondok Pesantren.

    “Kami berikan penyuluhan agar para santri menjaga kebersihan baik lingkungan maupun tempat pemondokan agar terhindar dari penyakit,” kata Kapolres.

    Mariyono mengatakan, persoalan kebersihan harus diperhatikan secara serius. Apabila kesehatan lingkungan kerja terjaga dengan baik, akan berdampak positif bagi diri sendiri ataupun masyarakat yang datang.

    “Kegiatan kali ini menjadi langkah awal, berikutnya dimungkinkan di fasilitas umum dan pusat kegiatan masyarakat lainnya. Karena apabila lingkungan sehat, otomatis seluruh warga akan semakin nyaman,” terangnya.

    Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga mengimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.

    “Hal lainya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa. Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi,” terangnya.

    Mantan Kapolres Majalengka ini juga mengimbau supaya masyarakat yang merasa sakit segera berobat ke rumah sakit. Menurutnya, kesadaran diri itu penting guna mencegah penyebaran virus.

    “Di setiap daerah, rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi. Saya harap juga masyarakat memang kalau ada keraguan silakan periksa tapi enggak perlu panik. Tapi kalau gejalanya mirip, segera aja ke RS rujukan pemerintah, semua pasti siap tampung, ini yang kita harapkan,” tandasnya. (DZH)

  • Polsek Kota Pandeglang Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

    Polsek Kota Pandeglang Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

    PANDEGLANG, BANPOS – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek ) Pandeglang, Komisaris Polisi, Doharon Siregar bekerjasama dengan Lurah dan Babinsa mengadakan kegiatan kerja bakti di lingkungan wilayah Pandeglang, adapun kegiatan ini berdasarkan instruksi dari Kapolres Pandeglang. dalam rangka mengantisipasi merebaknya virus Korona di wilayah Hukum Polsek Pandeglang.

    “Kegiatan ini dalam rangka mengantisipasi merebaknya virus Korona yang saat ini sudah menjadi isu besar di wilayah kita maupun secara nasional,” ucapnya kepada BANPOS, Sabtu (14/3).

    Dia berharap, kegiatan seperti ini bisa juga dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dimana pun berada, sebagai antisipasi dan upaya untuk menangkal virus Korona.

    “Harapan kita kegiatan ini dilakukan oleh seluruh masyarakat karena ini adalah sebagai antisipasi dan upaya-upaya kita melakukan kegiatan bersih-bersih baik itu di lingkungan sepanjang jalan raya, pasar, tempat ibadah, terminal, lingkungan rumah dan di sekolah,” tambahnya.

    Lurah Pandeglang, Muhamad Apendi juga mengatakan bahwa kegiatan ini sudah dilaksanakan 3 bulan yang lalu, dari sejak bulan Januari sampai sekarang, dan kegiatan ini selaludi laksanakan dengan Polsek Pandeglang setiap hari Sabtu dan Minggu.

    “Tentunya yang pertama kegiatan K3 dilaksanakan sesuai Perda, kita sudah laksanakan 3 bulan yang lalu dari mulai bulan Januari dan selalu bersama-sama dengan Kepolisian Sektor Pandeglang. Makanya, kegiatan ini bukan hal yang baru buat kami, karena kami pun mengadakan kegiatan ini setiap hari Sabtu dan Minggu,” katanya.

    Apendi menambahkan bahwa kegiatan ini selain mencegah isu virus Korona yang sudah menyebar dimasyarakat dan membuat resah, kegiatan seperti ini bisa mempererat tali silaturahmi antar warga di daerah hukum Polsek Pandeglang dan di wilayah Kelurahan Pandeglang.

    “Karena memang selain isu Korona yang merebak dan membuat resah di masyarakat, juga yang paling penting adalah penyakit Demam Berdarah ” lanjutnya.

    Masyarakat di Kelurahan Pandeglang sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Polsek Kota dan Kelurahan Pandeglang, itu diungkapkan oleh ketua Rt 02/05, Umar Said.

    “Saya sebagai ketua Rt disini sangat merasa bangga, karena kegiatan ini sudah betul-betul berjalan dan dilaksanakan oleh Anggota Polsek, Anggota Kodim dan dari Kelurahan juga. Saya mewakili masyarakat sangat bangga sekali kepada seluruh jajaran yang terkait dalam kegiatan ini,” ungkapnya.(MG-02/PBN)