SERANG, BANPOS – Kekhawatiran atas merebaknya virus Corona di sejumlah negara, membuat Indonesia mengantisipasi kehadiran virus penyebab penyakit n-CoV. Pengawasan dan perlakuan terhadap warga negara asing yang masuk ke Indonesia, termasuk melalui Provinsi Banten, makin diperketat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Serang, Riris Sinaga mengaku menerapkan perlakuan khusus untuk warga negara asing yang berasal dari negara yang sudah terpapar n-CoV, terutama dari negeri asalnya, China. TKA Maupun turis dari 13 negara terpapar akan langsung diisolasi serta akan dirujuk ke rumah sakit yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.
Pihaknya terus mengkoordinasikan bersama Puskesmas-puskesmas di setiap kecamatan untuk terus melakukan peninjauan langsung kepada masyarakat.
“Semua masyarakat diduga terdapat gejala seperti terinfeksi n-CoV akan diperiksa. Jika memang terpapar, akan diupayakan diisolasi selama tiga hari, kemudian masa inkubasi orang yang baru saja masuk ke Kabupaten Serang selama 14 hari,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati. Ia mengintruksikan dinas terkait untuk melakukan langkah antisipasi penyebaran n-CoV, salah satunya melakukan pemeriksaan terhadap tenaga kerja asing asal China yang bekerja di Kota Cilegon.
“Dinas terkait perlu mengantisipasi keberadaan TKA asal China yang kerja di Kota Cilegon. Mudah-mudahan di Cilegon tidak ada yang terserang virus Corona tersebut,” kata Ati ditemui usai kegiatan Rapat Kerja Pengawas Sekolah Dindik Kota Cilegon 2020 di Aula DPRD Cilegon, Selasa (28/1).
Ati yang juga merupakan bakal calon Walikota Cilegon itu meminta agar masyarakat tidak resah terkait penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu. Ia juga meminta warga Cilegon untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari virus yang sangat mematikan tersebut.
Di Lebak, kekhawatiran penyebaran wabah virus corona asal Wuhan China yang dikhawatirkan menerpa juga pada TKA asal China yang bekerja di PT Cemindo Gemilang (CG) Bayah. Dalam hal ini pihak pabrik Semen Merah Putih PT CG akan terus mengawasi dan menjamin karyawannya yang berasal dari China itu tidak terjangkit virus berbahaya itu.
Sebagaimana disampaikan GM Plant PT CG, Tan Min Tan kepada wartawan yang menyatakan pihak perusahaan akan mengawasi pekerjaan WNA baru begitu juga WNA yang tengah berlibur ke China.
“Kita harus fokus orang yang datang di atas tanggal 20 saja bukan semua (WNA yang sudah lama kerja, Red). Yang sudah lama ada di sini sama dengan kita-kita ini. Jika mereka semua harus diperiksa. Karena apakah semua penduduk indonesia harus di medical check juga,” ujar Tan, Selasa (27/01).
Dijelaskannya, atas nama Perusahaan CG, pihaknya juga sangat perhatian dengan ribuan karyawan di lingkungan pabrik semen merah putih itu jika benar adanya wabah virus corona menular kesalah satu karyawannya.
“Terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah sangat perhatian pada Cemindo. Kami juga sayang sama nyawa 1000-an karyawan kami di sini, kami juga sudah lakukan langkah-langkah antisipatif,” kata Tan.
Namun, Tanmin tidak menampik jika memang virus corona tersebut bisa menular jika memang ada pegawai baru yang terjangkit virus itu.
“Betul bisa menular. Tapi kalau yang terjangkit belum ada, bagaimana dia bisa menularkan? Makanya kita nggak fokus pada pekerja yang sudah ada dan menetap sejak beberapa waktu lalu. Kita fokus pada yang mau datang atau masuk, jangan sampai ada yang terjangkit yang masuk,” paparnya.
Pada Bagian lain, Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg. Agus Sukmayadi menyatakan pihaknya menindaklanjuti setiap informasi terkait penyebaran virus yang dikenal dengan nama virus Wuhan itu. Petugas kesehatan akan langsung mendatangi lokasi potensial terpapar virus asal China tersebut.
Seperti yang terjadi Selasa (28/1). Dinkes yang mendapat informasi soal suspect virus Corona di sebuah pabrik di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Diinformasikan ada dua orang TKA asal negeri tirai bambu yang memiliki gejala virus Corona.
Dinkes kemudian mengkoordinasikan dengan Puskesmas setempat yang langsung mengecek kebenaran informasi tersebut.
“Kami sudah menurunkan petugas Puskesmas terdekat untuk masuk ke perusahaan, tapi hingga kini belum ada hasil dan belum ditemukan kebenaran berita tersebut,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg. Agus Sukmayadi.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, mengantisipasi penyebaran n-Cov, Dinkes Kabupaten Serang akan membuat tim satuan tugas (Satgas). Selain itu, Dinkes Kabupaten Serang juga telah menindaklanjuti surat edaran Direktorat Jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) tentang kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit yang sedang mewabah hari ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Drg. Agus Sukmayadi mengatakan semua kasus yang terduga terinfeksi Virus Corona, akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr Suryati Saroso di Jakarta agar mendapat penanganan lebih lanjut. Akan tetapi sebelum perujukan tersebut dilakukan pihaknya akan melakukan penanganan tahap awal terlebih dahulu.
“Untuk pencegahan penularan, karena sudah bersifat lintas batas Regional-Nasional bahkan Internasional, penanganan lebih lanjut dilakukan melalui koordinasi Dinkes Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Kami telah melakukan upaya-upaya melalui surat edaran ke puskesmas dan Rumah Sakit (RS), kewaspadaan dini di Puskesmas dengan pengenalan dini gejala suspect dan segera dirujuk ke RS yang telah ditetapkan oleh Kemenkes,” ujarnya.
Sementara itu, telah ditetapkan sore hari itu, Selasa (28/1) bahwa RS rujukan adalah RS Sunyati Soeharso yang berlokasi di Jakarta. Kendati demikian, jika memang banyak masyarakat yang terpapar dan RS rujukan utama sudah penuh, akan dibuka kembali RS rujukan lainnya di Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.
“Rujukan penyakit infeksi menggunakan standar internasional, sebab ada Standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilalui,” katanya.
Di Kota Cilegon, Dinkes setempat juga telah menyurati seluruh layanan Kesehatan yang ada di Cilegon untuk waspada terhadap Corona Virus tersebut.
“Hari ini saya membuat surat kepada semua layanan kesehatan baik puskesmas atau klinik melalui Asosiasi Klinik dan semua rumah sakit. Saya membuat surat terkait kewaspadaan terhadap Corona Virus. Kita buatkan protapnya sehingga mereka tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika menemukan pasien yang ternyata dia habis berpergian ke daerah terpapar Corona Virus,” ujar Kepala Dinkes Cilegon dr. Arriadna, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (28/1).
Dikatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan kantor Kesehatan Pelabuhan guna mewaspadai paparan penyakit yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
“Karena mereka (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang mempunyai kewenangan untuk karantina bagi siapapun yang masuk ke negara kita,” ungkapnya.
Di Kota Tangerang, dinkes setempat juga terus melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
“Puskesmas dan Rumah Sakit (RS), memantau ketat dan melakukan isolasi penderita dengan gejala pneumonia dan mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi, Selasa, (28/1).
Selain itu, lanjut Liza pihaknya juga secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penularan Novel Coronavirus melalui media elektronik, media sosial dan penyuluhan langsung baik di dalam dan di luar gedung.
“Kami juga membuat surat edaran kewaspadaan terhadap Pneumonia Novel Coronavirus (nCoV) kepada rumah sakit, puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan, menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan mengatur alur rujukan pasien terduga pneumonia akibat Novel Coronavirus,” paparnya.(MUF/WDO/LUK/IRFAN/MADE/ENK/BNN)