Kategori: KESEHATAN

  • Belasan Warga Baduy Digigit Ular Tanah

    Belasan Warga Baduy Digigit Ular Tanah

    LEBAK, BANPOS – Selama kegiatan pembukaan ladang, terdapat belasan laporan gigitan ular tanah yang dialami oleh warga Baduy. Dari belasan kasus tersebut, satu di antaranya meninggal dunia akibat bisa dari ular agkistrodon rhodostoma itu.

    Diketahui, belasan orang menjadi korban dari ular berbisa mematikan tersebut. Dalam satu bulan terakhir, tercatat sebanyak 12 warga Baduy telah menjadi korban gigitan ular.

    ”Korban meninggal itu atas nama Pulung (43), warga Kampung Cipiit, Desa Kanekes yang masuk kawasan permukiman Baduy” kata Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat, Selasa (12/9).

    Arif menjelaskan, korban meninggal dunia lantaran keterlambatan dalam penanganan karena diketahui keluarga korban mencari serum anti bisa ular ke puskesmas terdekat. Para korban gigitan ular tersebut beraktivitas pertanian dikawasan hutan yang merupakan habitat populasi ular tanah.

    Ia memaparkan, dari 12 warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular berbisa itu, tiga di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten dan lima ke puskesmas setempat, untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan tiga korban lainnya ditangani keluarga di rumah.

    ”Kami meminta warga Baduy jika menjadi korban gigitan ular mematikan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan, sehingga bisa ditangani oleh tenaga medis” paparnya.

    Lanjut Arif, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Puskesmas Cirinten dan Cisimeut yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Baduy. Selama ini, masyarakat Baduy yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS PBI dari pemerintah cukup banyak, karena mereka tidak memiliki identitas KTP.

    ”Kami bersama tim relawan siaga untuk menyelamatkan nyawa warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular berbisa ke RSUD Banten, karena digratiskan, meski pasien tersebut tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan” tandasnya.

    Sementara itu, warga Baduy, Santa, mengatakan bahwa dirinya sejak membuka ladang di Blok Cicuraheum Gunungkencana menemukan sebanyak enam ekor ular tanah. Beruntung ia tidak menjadi korban gigitan ular itu.

    ”Kami cukup waspada dan hati-hati ketika membuka ladang pertanian karena rawan gigitan ular berbisa yang mematikan itu” singkat Santa.

    Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah, mengatakan bahwa masyarakat Baduy jika menjadi korban gigitan ular berbisa bisa ditangani di puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

    ”Kami terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melayani puskesmas rawat inap” tandasnya. (MYU/DZH/ANT)

  • Target Imunisasi 95 Persen

    Target Imunisasi 95 Persen

    CILEGON, BANPOS – Memasuki pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon menggelar rapat koordinasi lintas sektor di Aula Dinkes Kota Cilegon, Jumat (8/9).

    Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Masyarakat Dinkes Kota Cilegon Febri Naldo mengatakan, rapat koordinasi lintas sektor tersebut perlu digelar demi tercapainya target imunisasi, yakni sebanyak 95 persen.

    “Kami songsong pelaksanaan kegiatan imunisasi di Kota Cilegon, sekalian dengan pembinaan bidan se Kota Cilegon. Tujuannya supaya kita mencapai target imunisasi,” kata Febri.

    Diungkapkannya, saat ini capaian imunisasi di Kota Cilegon baru mencapai 91,28 persen. Untuk itu, dibutuhkannya sinergitas tenaga kesehatan di setiap kelurahan untuk mensosialisasikan dan mengajak untuk imunisasi.

    “Imunisasi diberikan kepada anak kelas 1 sampai 5 SD. Mereka didatangi ke sekolah dan disuntik langsung oleh para bidan,” ujarnya.

    Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon untuk pemberian imunisasi kepada para siswa di sekolah.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan Dindikbud Kota Cilegon untuk mengetahui sekolah mana yang belum diberikan imunisasi,” jelasnya.

    Menurut Febri, pentingnya imunisasi rutin lengkap kepada anak untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

    “Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit berbahaya sehingga mudah tertular penyakit, dan dapat menjadi sumber penyakit bagi orang lain,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Optimalkan Keluarga, DP2KBP3A dan BKKBN Banten Sosialisasi Tribina

    Optimalkan Keluarga, DP2KBP3A dan BKKBN Banten Sosialisasi Tribina

    PANDEGLANG, BANPOS – Optimalkan fungsi keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menggelar sosialisasi dan pembinaan kepada kader yang tergabung dalam Tribina diantaranya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

    Tribina merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga guna mencapai kesejahteraan di dalam keluarga.

    Untuk itu, dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan kepada kader tersebut, DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Banten. Kegiatan Ketahanan Keluarga Berbasis Tribina tersebut diselenggarakan di Aula Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Jumat (8/9).

    Ketua Pokja Tribina BKKBN Provinsi Banten, Ida Maulida mengatakan, Tribina memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan orang tua maupun anggota keluarga lainnya dalam membina balita, remaja maupun Lansia.

    “Tri Bina dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah, Bina Keluarga Balita atau BKB itu sasarannya adalah Keluarga yang mempunyai Balita. Kemudian Bina Keluarga Remaja atau BKR itu sasarannya adalah keluarga yang mempunyai remaja usia 10 sampai 24 tahun. Dan yang terakhir, Bina Keluarga Lansia atau BKL yang sasarannya adalah keluarga yang tinggal dengan Lansia atau Keluarga Lansia,” kata Ida Maulida kepada BANPOS.

    “Tujuan dari pertemuan ini adalah, untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada Kader Tribina terkait dengan Program BKKBN melalui kegiatan Tribina di Kecamatan Majasari ini,” sambungnya.

    Dengan adanya kegiatan ini, Ida meyakini bahwa langkah awal dalam revolusi karakter bangsa adalah penanaman nilai-nilai karakter bangsa yang luhur sejak dini pada anggota keluarga, terutama kepada anak selaku generasi penerus bangsa.

    “Penanaman karakter atau pendidikan karakter pada anak, dilakukan oleh orang tua melalui pengasuhan yang baik. Maka, dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan,” terangnya.

    Sementara, Kepala Bidang Keluarga Berencana DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Dodi Supriatna menerangkan bahwa sosialisasi yang dikhususkan untuk para kader tersebut tentang bagaimana merawat Balita, Remaja, dan juga Lansia.

    “Ini adalah kegiatan sosialisasi, dan yang menjadi sasarannya adalah kader-kader Tribina supaya mereka nanti bisa membina keluarga lain yang mempunyai balita, anak remaja, dan juga lansia. Bagaimana cara merawat dan mendampingi balita, anak usia remaja, dan juga lansia,” singkatnya.(dhe/PBN)

  • Terlibat Aktif Tangani Stunting, Berbagai Pejabat Diangkat Jadi BAAS

    Terlibat Aktif Tangani Stunting, Berbagai Pejabat Diangkat Jadi BAAS

    LEBAK, BANPOS – Berbagai pejabat di Kabupaten Lebak diangkat menjadi Bapak/Bunda Asuh Anak
    Stunting (BAAS). Para pejabat itu terdiri dari Kepala Kejaksaan, hingga Ketua Persatuan Advokat
    Indonesia (Peradi). Pengangkatan BAAS itu disebut pertama kali di Indonesia, yang berasal dari unsur
    Forkopimda dan Aparat Penegak Hukum (APH).

    Seperti yang disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lebak, Ade
    Sumardi, di hadapan awak media, kemarin. Ade mengatakan, Pemkab Lebak memberikan penghargaan
    kepada unsur Forkopimda dan APH tersebut, sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatannya dalam
    pengentasan stunting di Kabupaten Lebak.

    "Ini pertama kali di Indonesia, dipelopori oleh ibu Kajari dan Kapolres. Namanya APH Peduli Stunting.
    Saya selaku ketua tim berterimakasih atas dedikasinya," ungkapnya.

    Adapun APH yang dikukuhkan menjadi BAAS di Lebak yakni, Kepala Kejaksaan Negeri Lebak, Kepala
    Kepolisian Resor Lebak, Ketua Pengadilan Negeri Kelas II Rangkasbitung. Selain itu, ada pula Kepala
    Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung, Ketua IPPAT Kabupaten Lebak dan Ketua Peradi DPC
    Rangkasbitung.

    Kepala Kejaksaan Negeri Lebak, Mayasari, mengatakan bahwa pihaknya beserta APH lain merasa
    terpanggil untuk perduli terhadap generasi muda. Bukan hanya masalah hukum, pihaknya ingin ikut
    membangun dan memberikan kepedulian terhadap generasi muda.

    "Intinya panggilan hati untuk ikut membantu mengentaskan stunting," kata Mayasari.
    Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan kegiatan bersama dengan Satgas Pengentasan Stunting di
    salah satu kecamatan dengan memberikan bantuan. Tentu kami merasa terhormat untuk bisa
    bergabung dalam pengentasan stunting, tandasnya.

    Senada, Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menyambut baik atas pengukuhan
    dirinya sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Kabupaten Lebak.

    Ia memaparkan, dengan mendapatkan kepercayaan ini, tentu pihaknya siap mendukung terlaksananya
    program-program yang telah ditetapkan.

    Melalui program Bapak Asuh Anak Stunting, diharapkan akan memperkuat program edukasi dan
    sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang," singkat Suriyanta.
    (MYU/DZH)

  • Ratusan Masyarakat Lebak Terima Pelayanan KB Gratis

    Ratusan Masyarakat Lebak Terima Pelayanan KB Gratis

    LEBAK, BANPOS – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian
    Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak bekerjasama dengan Ikatan Bidan
    Indonesia (IBI) Kabupaten Lebak, memberikan pelayanan KB Gratis bagi masyarakat, Rabu (6/9) di
    Kecamatan Rangkas bitung.

    Kabid Dalduk-KB DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan
    100 akseptor dalam pelayanan tersebut. Ternyata, realisasinya melebihi target yakni mencapai 125
    akseptor dengan rincian 122 KB Implan dan tiga IUD.

    Selain pelayanan itu, kami juga menyediakan pelayanan IVA Test atau pengecekan dini kanker dinding
    rahim," kata Tuti kepada BANPOS.

    Tuti menjelaskan, KB yang saat ini digalakan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak bukan hanya sekadar
    pemasangan alat kontrasepsi saja. Namun, merupakan pemahaman tentang keberencanaan terhadap
    membentuk sebuah keluarga agar dapat mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.

    Kita kembali kepada pemahaman awal bahwa KB ini bagaimana kita membentuk sebuah keluarga yang
    siap. Dalam artian mandiri dan berkualitas mulai dari usia muda, remaja, remaja tua, pra-nikah,
    menikah, merencanakan anak,KB jelasnya.

    Ia berharap, masyarakat bisa lebih serius dalam merencanakan sebuah keluarga yang baik. Salah
    satunya dengan mempersiapkan seribu hari kehidupan pertama.

    Jadi dalam pelayanan KB juga kita senantiasa menggencarkan KB pasca persalinan. Tujuannya agar
    mejaga kesehatan ibu dan bayi. Nah, si ibu bisa fokus dalam merawat bayi tanpa harus memikirkan
    kehamilan," tandasnya.

    Sementara itu, salah satu masyarakat penerima pelayanan KB gratis, Nisa, mengatakan bahwa dirinya
    mengikuti kegiatan pelayanan ini untuk mencegah terjadinya kehamilan. Ibu dari dua anak ini mengaku
    telah sering menggunakan KB jenis implan.

    "Ini sudah kesekian kalinya pak, saya pilih implan karena lumayan lama bisa 3 tahun efek nya baru
    pasang lagi," singkatnya. (MYU/DZH)

  • Privat Silat Jadi Solusi Produktifkan Waktu Luang

    Privat Silat Jadi Solusi Produktifkan Waktu Luang

    SERANG, BANPOS – Melihat anak menggunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat menjadi salah satu keinginan semua orang tua.

    Di jaman sekarang, teknologi kian berkembang dengan pesat. Hal tersebut juga nampaknya juga memberikan dampak negatif pada anak. Saat ini, anak-anak cenderung menghabiskan waktunya dengan bermain smartphone ketimbang mengasah keterampilannya. Permainan permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak anak usia dini sudah mulai tidak nampak.

    Banyak cara yang bisa di lakukan oleh orang tua untuk memberikan pendidikan yang lebih untuk kebaikan anaknya salah satunya dengan mengikutsertakan anaknya pada kegiatan yang bersifat positif.

    Pencak silat menjadi salah satu kegiatan positif yang bisa menjadi pilihan bagi para orang tua guna membentuk karakter kuat, cekatan, mandiri dan juga religius. Selain itu, dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan pencak silat, anak juga didorong untuk ikut serta melestarikan budaya bangsa Indonesia.

    Salah satu pendiri privat Pencak Silat Tapak Suci Sayap Merpati di Kota Serang, Tuti Alawiyah mengatakan, Privat Pencak Silat ini muncul sebagai respons terhadap fenomena modern di mana banyak anak muda lebih sering terpaku pada perangkat elektronik dan gadget daripada melakukan kegiatan yang positif.

    “Dalam era teknologi digital yang semakin mendominasi, anak-anak dan remaja cenderung menghabiskan banyak waktu di depan layar, mengakibatkan berkurangnya kegiatan fisik, interaksi sosial langsung, dan pengembangan keterampilan praktis,” ujarnya, Selasa (5/9).

    Dirinya mengatakan, dengan didirikannya les Pencak Silat, tujuannya adalah untuk menghadirkan alternatif yang sehat dan produktif bagi anak-anak muda.
    “Seni bela diri ini menekankan pada disiplin diri, latihan fisik, konsentrasi mental dan pengembangan keterampilan yang dapat membantu mengalihkan perhatian dari gadget,” katanya.

    Salah satu orang tua siswa peserta didik privat, Diana Supriyani mengatakan bahwa dirinya senang. Karena kegiatan ini merupakan suatu hal positif dan baik. Mengurangi aktivitas anak bermain hp dan terfokus game yang meresahkan.

    “Tujuan lain untuk jaga bela diri karena dikehidupan kedepan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, maka saya bekali anak dengan senibela diri,” ucapnya. (CR-01)

  • Ratusan Pegawai Pemkot Tangerang Di tes Urine Mendadak

    Ratusan Pegawai Pemkot Tangerang Di tes Urine Mendadak

    TANGERANG, BANPOS – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Setda Kota Tangerang, dilakukan tes urine. Tes dadakan tersebut untuk memastikan bahwa para pegawai di lingkungan Pemkot Tangerang, tidak ada yang menggunakan obat-obatan terlarang.

    Pelaksanaan tes urine itu merupakan program gabungan antara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
    (Bakesbangpol) dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tangerang. Setidaknya, sebanyak 291
    pegawai Pemkot Tangerang yang dilakukan tes urine itu pada Selasa (5/9).

    “Ini dilakukan secara dadakan. Semua pegawai wajib mengikuti kegiatan ini tanpa penolakan. Ini bukan
    kali pertama di tahun 2023 ini tes urine dilakukan di lingkup pegawai Pemkot Tangerang. Sebelumnya,
    pastinya di lingkup Kesbangpol sendiri dan hasil alhamdulillah negatif semua. Sebelumnya juga kita gelar di lingkup maskapai Bandara Soekarno-Hatta dan jelang lebaran dengan target supir bus antar kota,” ungkap Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, Teguh Supriyanto.

    Ia pun menjelaskan, jika dari 291 pegawai yang mengikuti tes urine kali ini didapati atau terbukti
    menyalahgunakan obat terlarang atau narkoba, maka Kesbangpol dan BNN akan memproses secara
    aturan yang berlaku.

    “Ini sekali lagi bagian dari komitmen Pemkot Tangerang untuk memerangi narkoba. Sejumlah OPD
    lainnya, yang belum terjadwal di hari ini tengah dipersiapkan pelaksanaanya hingga akhir tahun nanti.

    Pastinya, tes urine akan dilakukan ke seluruh elemen baik ASN maupun elemen masyarakat lainnya,”
    tegas Teguh.

    Sementara itu, Kepala BNN, Kota Tangerang, Kombes Pol Ichlas Gunawan menyatakan kegiatan ini
    sebagai bentuk sinergitas serta mendukung atau memfasilitasi, dimana BNN sebagai institusi yang
    mempunyai otoritas terkait pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran narkoba.

    “Dengan ini, masyarakat umum, lembaga atau komunitas lainnya pun dapat melakukan permohonan
    pendampingan pada BNN untuk menggelar tes urine. Sehingga, semua elemen bersama-sama memiliki
    kesadaran untuk menjaga dan memberantas penyalahgunaan narkotika di lingkup Kota Tangerang,” jelasnya.

    Diketahui, kegiatan tersebut menjadi langkah nyata dari penerapan Peraturan Daerah (Perda) nomor 1
    tahun 2023 tentang Fasilitasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
    Narkoba (P4GN). Terlebih, guna memastikan tidak adanya pegawai di lingkup Pemkot Tangerang yang
    terjerembap dalam lubang hitam penyalahgunaan narkotika. (DZH)

  • Anjing Warga Kecamatan Maja Divaksin Rabies

    Anjing Warga Kecamatan Maja Divaksin Rabies

    KECAMATAN MAJA, BANPOS – UPAYA vaksinasi hewan peliharaan warga setempat di Lebak kini dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) setempat. Seperti vaksinasi rabies yang dilaksanakan di daerah Kecamatan Maja, Selasa (5/9).

    Kepala Disnakeswan Lebak, Rahmat Yuniar, mengatakan bahwa sasaran vaksinasi rabies itu dilakukan
    terhadap hewan anjing peliharaan milik warga. Disampaikannya, untuk tahap pertama vaksinasi rabies
    dilaksanakan di Kecamatan Maja.

    "Tahap pertama, vaksinasi baru dilaksanakan di Kecamatan Maja, salah satunya di kawasan Perumahan
    Citra Maja Raya (CMR),” ujar Rahmat.

    Ia menerangkan, vaksinasi rabies tersebut juga akan dilaksanakan dibeberapa kecamatan lainnya di
    Kabupaten Lebak, seperti Cibeber, Cilograng dan Muncang. "Iya selanjutnya, kita nanti akan laksanakan
    vaksinasi juga ke kecamatan lainnya,” katanya.

    Menurut Rahmat, meski di Kabupaten Lebak saat ini belum ditemukan kasus penyakit pada hewan
    anjing liar maupun peliharaan warga. Akan tetapi, upaya vaksinasi tetap perlu dilakukan untuk
    mencegah penyakit menular pada hewan itu.

    "Tujuan vaksinasi rabies ini untuk mencegah rabies pada hewan seperti salah satunya hewan piaraan
    jenis Anjing,” jelasnya.

    Kata Rahmat, vaksinasi selain penting untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan, pemberian vaksin
    anti rabies itu akan memberikan perlindungan pada manusia dari dampak gigitan hewan rabies itu
    sendiri.

    "Jadi mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini di wilayah Kabupaten Lebak tidak ditemukan kasus
    ada yang terkena penyakit rabies,” paparnya. (WDO)

  • Manfaatkan Kendaraan Medis Gratis Kota Cilegon

    Manfaatkan Kendaraan Medis Gratis Kota Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon terus meningkatkan penguatan pelayanan kesehatan, termasuk terkait pelayanan kegawatdaruratan medis dan bantuan hidup dasar yang dapat diakses melalui call center 119.

    Pelayanan yang dibuka selama 24 jam melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (PPKT) Kota Cilegon itu juga memberikan pelayanan kendaraan medis gratis, seperti ambulan dan mobil jenazah bagi masyarakat Kota Cilegon.

    “Masyarakat Kota Cilegon dapat memanfaatkan pelayanan kegawatdaruratan medis dan bantuan hidup dasar secara gratis, termasuk pelayanan ambulan serta mobil jenazah secara gratis,” kata Sumirah, Bagian Promosi Kesehatan (Promkes) Ahli Muda Dinkes Kota Cilegon, Selasa (5/9).

    Dijelaskan Sumirah, bagi masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan atau membutuhkan ambulan untuk rujukan ke rumah sakit bisa langsung menghubungi PPKT Kota Cilegon melalui call center 119.

    “PPKT bisa membantu masyarakat dirumah atau pasien rujukan rumah sakit yang membutuhkan ambulan untuk pergi ke pelayanan kesehatan rujukan lain atau masyarakat yang membutuhkan mobil jenazah. Semua pelayanannya tidak dipungut biaya alias gratis bagi seluruh masyarakat Kota Cilegon,” jelasnya.

    Perawat PPKT Kota Cilegon Elvi Khairani menambahkan, pihaknya dapat memberikan sejumlah pelayanan kesehatan kepada masyarakat, diantaranya pelayanan kedaruratan Call Center 119, kendaraan ambulan dan mobil jenazah gratis.

    “Jika masyarakat menemukan kegawatdaruratan, baik dirumah atau ada kecelakaan dijalan misalnya bisa langsung menghubungi kami melalui call center 119 atau WhatsApp 087741655706,” tambahnya.

    Diterangkan Elvi, bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kendaraan, baik ambulan atau mobil jenazah bisa langsung datang ke kantor PPKT Kota Cilegon.

    “Kalau ada masyarakat atau pasien yang membutuhkan ambulan untuk ke rumah sakit Jakarta misalnya, tinggal datang ke PPKT untuk daftar dengan membawa surat rujukan rumah sakit serta KTP. Semuanya gratis bagi masyarakat Kota Cilegon,” terangnya.

    Sementara itu, Dokter PPKT Kota Cilegon dr Robi Aji Aryadillah mengatakan, pelayanan kegawatdaruratan medis dan bantuan hidup dasar itu sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama sebagai upaya untuk memberikan pertolongan kepada pasien yang mengalami penurunan kesadaran.

    “Cukup dengan menekan 119, maka kami akan datang untuk membantu. Misalnya, ada kecelakaan atau pingsan di rumah kami bisa bantu. Saat menghubungi nanti, sebelum petugas datang akan dipandu untuk menangani kegawatdaruratan , terutama bagi yang mengancam jiwa seperti serangan jantung, kecelakaan di jalan atau sejenisnya. Apa sih yang bisa dilakukan sebelum tim medis datang,” katanya.

    Untuk pelayanan kendaraan medis, Robi menerangkan, jika kebutuhannya darurat maka akan langsung diberikan bantuan hidup dasar melalui langkah pertolongan pertama untuk selanjutnya diantarkan ke rumah sakit rujukan terdekat. “Sementara jika tidak darurat, misalnya untuk kemoterapi kanker ke Jakarta, maka akan kita jadwalkan sesuai kebutuhan pasien.

    Mekanismenya harus ada rujukan dulu dari rumah sakit dan KTP Kota Cilegon,” terangnya.

    Dalam hal ini, Robi mengaku, pihaknya akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Kota Cilegon. “Setiap hari, kami menunggu dan monitoring pelayanan serta memberikan pertolongan langsung. Kita fokusnya kegawatdaruratan medis. Petugas kita siap melayani selama 24 jam sehari. Siang malam tunggu panggilan,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Kesehatan Terancam Kemarau Panjang

    Kesehatan Terancam Kemarau Panjang

    CILEGON, BANPOS – Kesehatan warga Cilegon terancam, dampak dari musim kemarau panjang pada 2023 ini yang disebabkan oleh El Nino.

    Kepala Unit Donor Darah pada Palang Merah Indonesia (PMI) Cilegon Arriadna mengatakan, musim kemarau panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan warga Cilegon. Kata dia, bukan hanya kesehatan, masalah kemarau panjang juga bisa mengganggu ketersediaan pangan yang bisa berujung ke kasus kelaparan.

    “Ketersediaan pangan bisa terganggu dan malnutrisi di masyarakat. Kekurangan air juga bisa berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dari masyarakat,” kata Arriadna ditemui usai Sosialisasi dan Koordinasi Kebencanaan Dampak El Nino di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilegon, Senin (4/9).
    Arriadna yang berprofesi dokter ini mengatakan, krisis air bisa berdampak pada menurunnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. Kebersihan perorangan bisa terganggu akibat krisis air dampak kemarau panjang.

    “Bisa saja terjadi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air, bisa diare, bisa tifus, itu penyakit dampak dari kekeringan. Kekurangan air, mandinya jadi kurang, sikat giginya jadi kurang,” ujarnya.

    Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon ini berharap dengan musim kemarau panjang ini berhemat dalam menggunakan air. Ketersediaan air yang ada diminta untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

    “Dengan mengupayakan PHBS sebaik-baiknya, semoga bisa terhindar dari penyakit itu,” ucapnya. Arriadna juga meminta agar warga tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

    “Dengan adanya hujan, udara kotornya dapat diminimalisir. Sarannya, kalau bepergian tetap menggunakan masker, bagi orang yang sakit, apabila di tempat kerumunan atau banyak orang,” pintanya.

    Di tempat yang sama, Kepala Bidang Sistem Data dan Informasi pada BPBD Cilegon Bustanil Arifin mengatakan, Rapat Koordinasi dilakukan sebagai bentuk antisipasi dampak El Nino yang lebih luas.

    Pihaknya mengundang dari BMKG Serang, PMI Cilegon dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Cilegon.

    “Daerah mana saja yang betul-betul terdampak El Nino ini. Di Cilegon ini di 3 wilayah Grogol, Pulomerak dan Purwakarta. Tapi semua sudah tertangani,” kata Bustanil.

    Mantan Lurah Gunung Sugih ini juga mengimbau agar bisa mencegah terjadinya kebakaran dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan atau membakar sampah sembarangan. Terkait gagal panen, di Cilegon saat ini tidak terjadi.

    “Sebelum kemarau ini, memang petani Sudha diimbau untuk menanam tanaman yang bisa bertahan di saat kemarau,” ujarnya.

    Bustanil mengatakan, ketahanan pangan di Cilegon masih sangat kuat dan dipastikan tidak akan ada krisis pangan.

    “Terkait buffer stok di Dinsos (Dinas Sosial) juga masih aman, bahkan beberapa daerah terdampak juga telah disalurkan sembako,” tandasnya.(LUK/pbn)