Kategori: KESEHATAN

  • Kusta di Banjar Agung Mengkhawatirkan, Penderita Menyembunyikan Diri

    Kusta di Banjar Agung Mengkhawatirkan, Penderita Menyembunyikan Diri

    Ilustrasi Kusta
    Ilustrasi Kusta. NET

    CIPOCOKJAYA , BANPOS – Puskesmas Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya saat ini tengah menangani 16 kasus penyakit kusta. Penyakit yang dapat menular melalui pernapasan, udara, dan kontak langsung dengan penderita yang belum terobati, merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan fisik.

    Kepala Puskesmas Banjar Agung, Rosidah mengatakan, adanya 16 penderita kusta yang ditangani oleh Puskesmas Banjar Agung merupakan sesuatu yang harus segera ditangani dengan serius.

    “Dengan angka pengidap tersebut harus sudah di eliminasi. Ada lima pengidap saja sudah tinggi, apalagi sampai 16 orang yang mengidap,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/9).

    Rosidah menuturkan, tingginya angka tersebut berdasarkan hasil kerja dari Tim Puskesmas Banjar Agung yang melakukan peninjauan langsung ke lingkungan masyarakat.

    “Pengidap kusta itu kebanyakan susah untuk diajak berobatnya, karena yang mereka rasakan tidak sakit, dan tidak mengetahui apa itu kusta dan apa bahayanya. Makanya kami blusukan jemput bola ke masyarakat dan sekaligus lakukan sosialisasi,” tuturnya.

    Rosidah menuturkan bahwa penyakit kusta yang dapat membuat kecacatan fisik ini, dapat menular melalui kontak fisik dan udara.

    “Kusta ini menular loh. Penyakit tersebut menular melalui kontak fisik dan pernapasan, ya walaupun efek menularnya bisa sampai 3-4 tahun, tergantung dari daya tahan tubuh seseorang yang terpapar. Dan yang paling beresiko terpapar itu keluarga dan tetangga atau orang terdekat, maka dari itu kami juga lakukan pemeriksaan kepada keluarga terdekat,” jelasnya.

    Ia juga mengimbau untuk masyarakat yang mengidap kusta, agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Pemeriksaan tersebut, lanjutnya, tidak dipungut biaya.

    “Yang mempunyai ciri-ciri seperti panu dan mati rasa, tidak bisa merasakan perubahan suhu hingga kehilangan sensasi sentuhan dan rasa sakit pada kulit. Segera lakukan pemeriksaan, berobatnya gratis di Puskesmas,” ucapnya.

    Sementara itu, salah satu penderita kusta, Olis, mengatakan bahwa pada awalnya ia tidak mengetahui dirinya mengidap penyakit kusta.

    “Awalnya tidak tahu. Dan ini juga dibarengi dengan penyakit gula. Tapi penyakit gula justru sudah membaik sekarang,” tuturnya.

    Karena penyakit ini, sebelah matanya menjadi tidak dapat melihat. Bahkan di pagi hari, ia hanya memandang lingkungan seperti berkabut. Ia pun berharap matanya dapat kembali sembuh.

    “Harapan saya sih mata saya dapat kembali melihat. Karena ini hanya sebelah mata saja yang bisa melihat. Kalau pagi itu seperti berkabut, kalau malam terlihat terang sekali,” tandasnya. (DZH/AZM)