Kategori: LIPUTAN KHUSUS

  • KNKT Investigasi Kebakaran Mutiara

    KNKT Investigasi Kebakaran Mutiara

    MERAK, BANPOS – Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun ke Pelabuhan Indah Kiat Merak, Kota Cilegon untuk mencari tahu penyebab KMP Mutiara Berkah I yang terbakar pada Rabu (6/9) lalu.

    Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT, Bambang Safari Alwi mengatakan, pihaknya pada hari pertama investigasi akan melakukan langkah awal dengan wawancara dengan awak kapal dan penumpang.
    “Nanti kita juga akan melakukan wawancara terhadap perusahaan, terhadap pelabuhan ini,” kata Bambang saat ditemui di lokasi, Kamis (7/9).

    Untuk memastikan penyebab kapal terbakar, kata Bambang, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kapal. Namun saat ini, investigasi belum dapat dilakukan karena kapal tengah dalam proses pendinginan.
    “Sekarang proses masih cooling (pendinginan), karena panas, kita KNKT belum bisa masuk. Jadi sekarang kami coba mencari informasi melakukan wawancara ke awak kapal dan juga penumpang yang saat itu mungkin menyaksikan kejadian,” tuturnya.

    “Jadi KNKT pure semata-mata mencari tahu akar permasalahannya. Apa sih penyebabnya sampai kapal mengalami terbakar. Karena kita tahu kapal saat itu belum berlayar,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala KSOP Banten, Brigjen Pol Capt Hermanta menyatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dugaan penyebab kebakaran. Ia menyatakan, proses penyelidikan juga akan melibatkan KNKT.

    “Masih dalam proses penyelidikan, dan sedang berjalan dan proses investigasi masih dilakukan nanti juga tim dari KNKT akan turun untuk melakukan investigasi,” terangnya.

    Hermanta menyebutkan, jumlah penumpang yang ada saat kejadian terjadi tercatat sebanyak 139 orang. Di dalam kapal juga tercatat ABK sebanyak 23 orang, petugas kantin 5 orang serta 8 orang pembawa acara yang berada sebagai fasilitas kapal. Untuk jumlah kendaraan, pihaknya masih belum dapat memastikan dan akan dilakukan investigasi.

    “Untuk kendaraan masih kita investigasi, karena saat terjadi kebakaran itu, operasi muatan sedang berjalan,” paparnya.

    Pihaknya berterimakasih, pemadaman Kapal mutiara Berkah I dapat dilakukan berkat kerjasama seluruh pihak kemaritiman di Banten serta TNI Polri. Dimana seluruh pihak bersama sama bersinergi untuk menangani kebakaran yang terjadi.

    “Alhamdulilah berkat kerjasama yang erat dari seluruh civitas maritim di wilayah Pelabuhan Banten dan TNI Polri. Dimana bantuan kendaraan pemadam dan kapal secara bersama sama bersinergi melakukan pemadaman dan pendinginan,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Kelurahan Pabean Bangun Gedung Balai Budaya

    Kelurahan Pabean Bangun Gedung Balai Budaya

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta tengah membangun gedung balai budaya.

    Hal itu dilakukan menyusul telah ditetapkanya Pabean sebagai Desa Budaya oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian melalui Surat Keputusan (SK) Nomor : 140/Kep.281-dindik/2022.

    Lurah Pabean Nurul Hadiyati mengatakan, pembangunan balai budaya merupakan salah satu hasil rekomendasi dalam kajian desa budaya yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon.

    “Pembangunan Balai Budaya adalah hasil rekomendasi dalam kajian desa budaya yang dibuat oleh Bappeda,” kata Nurul, Rabu (6/9).

    Dijelaskan Nurul, pembangunan gedung balai budaya tersebut menggunakan anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon. “Anggaran dari PU (DPUPR-red) sebesar Rp 200 juta,” jelasnya.

    Gedung balai budaya tersebut, tambah Nurul, nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti pelatihan dan pementasan budaya.

    “Masyarakat bisa memakai balai budaya untuk pelatihan dan pementasan,” tambahnya.

    Nurul mengimbau kepada masyarakat agar pasca ditetapkannya Pabean sebagai desa budaya bisa menjaga keaslian budaya dan melestarikannya.

    “Pabean sebagai desa budaya, perlu kiranya masyarakat menjaga keaslian dan melestarikan budaya yang sudah ada,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Faktor Ekonomi Penyebab Tingginya Perceraian di Kota Baja

    Faktor Ekonomi Penyebab Tingginya Perceraian di Kota Baja

    CILEGON, BANPOS – Faktor ekonomi jadi penyebab tingginya kasus perceraian di Kota Cilegon. Diketahui sepanjang tahun 2023, Pengadilan Agama Kota Cilegon telah memutus perkara sebanyak 450 kasus perceraian. Dimana, dari kasus tersebut didominasi faktor ekonomi. “Ya, meski Pandemi Covid-19 selesai. Kasus perceraian di Kota Cilegon masih didominasi faktor ekonomi,” kata Humas Pengadilan Agama Cilegon Hafifi.

    Dikatakan Hafifi, masalah ekonomi masih menjadi fokus perhatian, lantaran masih banyaknya kasus perceraian yang didominasi oleh faktor tersebut.

    “Di Pengadilan Agama Cilegon sendiri, setiap bulannya memutus puluhan perkara kasus perceraian tapi kebanyakan kasus yang ditangani masalah ekonomi, disusul masalah perselisihan, beda prinsip dan darurat akhlak,” tuturnya.

    Kendati demikian, kasus perceraian di Cilegon mengalami penurunan bila dibanding dengan tahun sebelumnya.

    “Kasus perceraian yang sudah diputus di tahun ini dari Januari-Juli sebanyak 450 perkara. Sedangkan tahun sebelumnya di periode yang sama (Januari -Juli 2022-red) ada 608 perkara yang diputus,” ujarnya.

    Dirinya juga menyebut, bahwa Pengadilan Agama Cilegon terus berupaya memaksimalkan mediasi kedua belah pihak. Dan terbukti dari upaya tersebut, Pengadilan Agama Cilegon mendapatkan penghargaan juara tingkat Nasional dalam hal mediasi.

    “Kami sangat antusias dalam memediasi dan diusahakan, sehingga bisa kami tekan perkara perceraian di Cilegon ini,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Peringati Hari Pelanggan, PT ASDP Bagi-bagi Doorprize Pada Pengguna Jasa di Pelabuhan Merak

    Peringati Hari Pelanggan, PT ASDP Bagi-bagi Doorprize Pada Pengguna Jasa di Pelabuhan Merak

    CILEGON, BANPOS – Peringatan Hari Pelanggan Nasional 2023 menjadi momentum untuk PT ASDP Indonesia Ferry untuk berbagi dengan pengguna jasa, Minggu (3/9) tepat di Dermaga Eksekutif, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, PT ASDP berinteraksi langsung dengan pengguna jasa dengan menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan salah satunya membagi-bagikan doorprize kepada pengguna jasa.

    Kegiatan seremonial Peringatan Hari Pelanggan Nasional dilaksanakan di Halaman Mal Sosoro, Dermaga Eksekutif. Hadir dalam kegiatan, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry, Yusuf Hadi dan pejabat lainnya.

    Dirut ASDP Ira Puspadewi tampak berinteraksi langsung dengan pengguna jasa. Saat berinteraksi, Ira membagikan doorprize bentuk apresiasi kepada pengguna jasa yang setia menggunakan jasa penyeberangan PT ASDP. Pada kesempatan itu, Ira juga turun ke kantong parkir menghampiri pengguna jasa lalu membagikan doorprize.

    Dirut ASDP Ira Puspadewi mengatakan, pihaknya melaksanakan Harpelnas 2023 sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan. Ia mengatakan, ASDP selalu berkomitmen dengan berdialog mendengarkan masukan dari pelanggan dapat melakukan perbaikan. Dengan begitu pelayanan dapat lebih ditingkatkan.

    “ASDP berkomitmen selalu melakukan perbaikan dan melakukan dialog dengan stakeholder termasuk tentu saja pelanggan. Dengan begitu kami melihat disitulah keluhan kami untuk lebih baik lagi melayani, dengan berdialog dengan pelanggan,” kata Ira kepada awak media di Pelabuhan Merak.

    Dikatakan Ira, sejauh ini upaya ASDP melakukan perbaikan untuk meningkatkan pelayanan sudah dilakukan. Mulai dari perbaikan infrastruktur yakni dengan adanya penambahan dermaga atau terminal. Kemudian dari sisi penyediaan sistem pembelian tiket online lewat aplikasi Ferizy juga sudah lebih baik.
    Dari berbagai masukan pelanggan, ASDP akan terus berbenah dan melakukan perbaikan. Hal itu demi meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa.

    “Pertama perkembangan infrastrukturnya, dermaga bertambah, terminalnya sudah makin baik. Kedua sistem ticketing karena itu penting sekali untuk melengkapi pelayanan dengan lancar. Ketiga kualitas pelayanan. Ini semua, kami setiap tahunnya mengevaluasi,” tuturnya.
    “Terutama terkait masukan dari pelanggan bagaimana kita pastikan setiap apa yang menjadi aspirasi pelanggan sedapat mungkin kita penuhi. Selama, itu dipastikan untuk kebaikan bagi pelanggan,” terangnya.

    Sementara itu salah satu pelanggan asal Lampung, Taufik mengaku pelayanan maupun fasilitas yang diberikan ASDP sudah sangat baik. Salah satunya perjalanan tempuh menggunakan kapal di Dermaga Eksekutif jauh lebih cepat. Ia berharap pelayanan dapat terus ditingkatkan kepada pengguna jasa.

    “Sangat nyaman dan kapal, Alhamdulillah cepat. Pelayanannya maksimal. Semoga kedepan lebih baik lagi baik pelayanan dan fasilitasnya,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Pejabat Lapas Rangkasbitung dan Napi Panen Singkong

    Pejabat Lapas Rangkasbitung dan Napi Panen Singkong

    RANGKASBITUNG, BANPOS – LAPAS Rangkasbitung menuai panen singkong perdana hasil tanam para narapidana (Napi) WBP. Hal tersebut sebagai representasi dari manfaat pembinaan kemandirian yang diberikan oleh Lapas kepada para Napi, Sabtu (2/9).

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menyampaikan bahwa kegiatan panen singkong
    itu merupakan program Lapasnya dalam pembinaan kemandirian di bidang pertanian terhadap para
    Napi.

    ”Alhamdulilah, kita bisa panen perdana komoditas singkong. Ini hasilnya sudah ditunggu untuk
    memenuhi pangsa pasar yang ada, hal ini merupakan wujud eksistensi keberadaan SAE, sebagai sarana
    pembinaan dan juga latihan kerja produksi. Sekaligus wujud nyata WBP berkontribusi untuk Negeri” ujar Suriyanta.

    ”Tentunya kita berharap dengan adanya program ini dapat memberikan bekal ilmu kepada warga binaan agar bermanfaat di masyarakat ketika telah selesai menjalani masa pidana” imbuhnya.

    Sementara, Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara, menambahkan bahwa singkong hasil pembinaan ini
    kualitasnya sangat baik dan bisa bersaing dipasaran Lebak.

    ”Hasilnya bagus ya, perkiraan saat ini kita bisa panen 4.5 kwintal, ini bukti bahwa kompetensi WBP , dibidang pertanian sudah mumpuni, dan mereka bisa implementasikan nanti saat bebas. Di sini tentu tidak hanya singkong, tapi hasil komoditas yang lain juga ada banyak,”papar Eka Yogaswara. (WDO/DZH)

  • Ekstrem Panjang Bikin Waspada

    Ekstrem Panjang Bikin Waspada

    BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II memprediksi cuaca ekstrim El Nino akan terus berlangsung hingga awal tahun 2024.

    Tidak hanya itu saja, akibat cuaca ekstrim tersebut, BMKG pun juga memprakirakan Provinsi Banten akan mengalami kekeringan meteorologis hingga akhir Oktober 2023.

    Sebab itu, gubernur dan bupati serta walikota se-Provinsi Banten diminta waspada serta melakukan  antisipasi puncak musim kemarau dan dampak El Nino yang berlangsung masih lama, dan diprediksi hingga tahun depan, 2024.

    Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto melalui surat resminya yang dikirim kepada Pj Gubernur Banten serta bupati/walikota se-Banten tertanggal 29 Agustus kemarin mengungkapkan,  berdasarkan monitoring musim kemarau dan dampak El Nino Provinsi Banten

    tahun 2023, berpotensi terjadi kekeringan meteorologis.

    “Bersama ini kami sampaikan bahwa seluruh wilayah Provinsi Banten telah

    memasuki musim kemarau. Fenomena El Nino Intensitas Moderat masih aktif dan

    diprakirakan masih aktif hingga awal tahun 2024. Berkurangnya curah hujan pada musim

    kemarau yang dipengaruhi oleh El Nino Moderat yang berpotensi mengakibatkan kekeringan meteorologis diprakirakan masih berlangsung hingga akhir Oktober 2023,” demikian salah satu poin dalam surat tersebut.

    Hartanto menjelaskan, berdasarkan analisis curah hujan dasarian III Agustus 2023, yakni

    potensi curah hujan rendah dan potensi kekeringan meteorologis.

    “Pertama, potensi curah hujan rendah, yaitu kurang dari 50 mm/dasarian berpeluang terjadi di seluruh Provinsi Banten. Kondisi curah hujan rendah ini dapat mengakibatkan peningkatan peluang terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau kekeringan lahan

    pertanian,” katanya.

    Kemudian, potensi terjadinya kekeringan meteorologis pada Dasarian III Agustus 2023 di Provinsi Banten. Ada beberapa kategori, Waspada dan siaga.

    “Untuk waspada terjadi di Kabupaten Pandeglang, meliputi Kecamatan Angsana, Cibaliung, Cibitung, Cimanggu, Karang Tanjung, Koroncong, Mandalawangi, Munjul, Pandeglang, Sumur, Warung Gunung,” ujarnya.

    Kemudian daerah yang masuk kategori waspada lainnya adalah Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Anyer, Bandung, Baros, Bojonegara, Cikande, Cikeusal, Cinangka, Kramatwatu, Mancak, Pabuaran, Pamarayan, Petir, Puloampel, Tunjung Teja.

    “Kategori Waspada lagi, Kota Serang  meliputi Kecamatan Baros, Curug, Pabuaran, Taktakan. Kota Tangerang meliputi, Benda, Cibodas, Cipondoh, Tangerang.  Kota Cilegon meliputi Kecamatan Cibeber, Cilegon, Citangkil, Ciwadan, Grogol, Jombang, Pulomerak, Purwakarta,” ujarnya.

    Begitupun dengan  Kabupaten Tangerang meliputi Kecamatan Kosambi, Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Pasar Kemis, Sepatan, Sepatan Timur, Sukadiri, Teluknaga masih menurut Hartanto masuk kategori waspada.

    Sementara itu, kategori Siaga berada di Kabupaten Tangerang mepiputi  Kecamatan Balaraja, Cikupa, Gunungkaler, Jayanti, Kemiri, Kresek, Mekarbaru, Rajeg, Sindangjaya, Sukamulya, Tigaraksa.

    “Kategori Siaga lainya berada di Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Banjarsari, Bayah, Cibeber, Cigemblong, Cihara, Cijaku, Cileles, Cilograng, Cirinten, Gunung Kencana, Panggarangan, Warung Gunung.  Kota Tangerang meliputi Kecamatan Batuceper,

    Ciledug, Jati Uwung, Karang Tengah, Karawaci, Periuk, Pinang,” ujarnya.

    Adapun kecamatan di Kabupaten Serang yang masuk kategori Siaga yakni,

    Binuang, Carenang, Ciruas, Kasemen, Kibin, Kragilan, Pontang, Tanara, Tirtayasa,

    Waringinkurung. Sementara di Kabupaten Pandeglang berada di Bojong, Cigeulis, Cikeusik, Jiput, Labuan, Mekar Jaya, Panimbang, Patia, Picung, Sobang, Sukaresmi,” paparnya.

    Dan Kota Serang masuk Siaga adalah  Kecamatan Cipocokjaya, Kasemen, Pontang, Serang, Walantaka. Di Kota Tangerang Selatan ada dua kecamatan yakni,  Pamulang dan Serpong Utara.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan

    dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kedua kondisi

    tersebut,” harap Hartanto dalam suratnya.

    Mendapati adanya kabar tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, berencana akan memperpanjang rencana pelaksanaan modifikasi cuaca untuk hujan buatan di Provinsi Banten.

    Rencananya pelaksanaan program modifikasi buatan itu dilaksanakan hingga 13 Oktober 2023. Pihak Pemprov Banten mengaku telah melakukan pengajuan kembali kepada pemerintah pusat untuk dapat dilaksanakannya program tersebut.

    “Pak Gubernur sudah menyampaikan surat ke BNPB, pak Gubernur mintakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan dari tanggal 15 Agustus sampai 13 Oktober 2023,” kata Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana kepada BANPOS.

    Namun ia menjelaskan, apabila kekeringan itu masih terus berlangsung, maka bukan tidak mungkin usulan perpanjangan pelaksanaan modifikasi cuaca untuk hujan buatan juga akan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten.

    “Kalau lewat Oktober yang dimintakan oleh pak Gubernur ternyata masih mengalami kekeringan di Provinsi Banten, kita nanti melakukan permohonan kembali ke BNPB untuk dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca,” imbuhnya.

    Selain melakukan modifikasi cuaca, Pemprov Banten juga akan terus melakukan penyaluran air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

    Menyinggung soal penetapan beberapa wilayah di Provinsi Banten masuk dalam status siaga, ia berharap, kondisi kekeringan di Banten dapat segera pulih.

    “Tentu kita berharap level nya kembali ke level satu, yaitu level normal,” harapnya.

    Sementara, BPBD Lebak telah mencatat sudah ada 15 desa yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

    Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama kepada wartawan mengatakan untuk kekeringan akan terus berlangsung berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    “Kekeringan yang membuat warga kesulitan air bersih diprediksi masih akan bertambah, seiring dengan prediksi BMKG hingga September 2023 mendatang,” katanya baru-baru ini.

    Menurut Febby, dalam mengatasi kondisi tersebut saat ini pihaknya sudah mengirimkan 30 tangki air bersih ke berbagai titik wilayah yang kesulitan untuk mendapatkan air.

    “Dari tanggal 22 Agustus 2023 sudah 90.400 liter atau 15 tangki lebih yang menjangkau 15 desa yang terdampak krisis air bersih. Hingga saat ini sudah lebih 30 tangki,” ungkap Febby.

    Dikatakannya, dari hasil pemetaan BPBD Lebak, ada 16 kecamatan yang merupakan wilayah rawan mengalami kekeringan dan juga krisis air bersih. Namun delapan diantaranya sudah mendapat intervensi dari pemerintah melalui program Pamsimas dan lainnya.

    “Ya kepada masyarakat yang masih memiliki air bersih untuk memanfaatkan sebaik mungkin, agar tidak terjadi krisis air bersih,” ujar Febby.

    Ada pun 16 kecamatan yang sering dilanda kekeringan, menurut pemetaan BPBD Lebak, di antaranya Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah, dan Kecamatan Cibadak. Selanjutnya Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara, dan Kecamatan Cilograng. Sementara delapan kecamatan yang rawan kekeringan parah yakni kecamatan Cimarga, Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Curugbitung, Cirinten, Bojongmanik dan Wanasalam.

    Sementara, warga Malingping, Ali mengaku kesulitan air bersih ini terjadi sudah lebih satu bulan lamanya.

    “Sebagian sumur kami sudah pada kering, dan itupun suka rebutan dengan tetangga. Untuk mandi, cuci dan minum warga yang lain sebagian mencari air ke kali yang terdekat. Bahkan yang punya PDAM pun sering gangguan aliran,” ungkapnya.

    Ditambahkannya, untuk saat ini warga harus memanfaatkan air bersih sebaik mungkin agar tidak sampai kehabisan total. “Kalau air sumur buat keperluan masak dan minum. Kalau air sungai itu buat mandi dan nyuci. Ke kita belum ada bantuan air bersih,” terangnya.

    Senada, warga Sajira tepatnya di Desa Paja, Fitri pun mengalami hal sama. “Kekeringan sekarang sangat parah, satu bulan ini kita kesulitan air. Tapi Kemarin kami mendapatkan bantuan air dari BPBD, Alhamdulillah,” katanya.

    Masyarakat di Serang dan Cilegon (Sergon) meminta kepada semua pemerintah daerah, baik bupati maupun walikota agar menerjunkan petugas guna mengecek langsung dilapangan melihat kondisi kekeringan ekstrem saat ini.

    Salah seorang warga Kabupaten Serang, Risna mengungkapkan, kemarau panjang tahun 2023 bukan hanya menyebabkan air sumur kering serta kesehatan warga terganggu, akan tetapi membuat kebutuhan pangan harganya terus melonjak.

    “Kondisi kemarau sekarang semakin sulit. Mungkin ini adalah ujian dari Allah SWT. Kita saat ini dihadapkan kurang air, banyak yang sakit. Ditambah harga-harga kebutuhan naik,” katanya.

    Atas kondisi tersebut Risna berharap Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mesti sering melakukan kunjungan kerja kelapangan.

    “Kalau memang Ibu Bupati tidak bisa karena sibuk, setidaknya mengirimkan tim ke kampung-kampung. Sehingga tahu secara nyata apa yang dialami warganya,” ujarnya.

    Senada diungkapkan Hendra, ia berharap ada pejabat turun ke kampung-kampung melihat kondisi warganya yang susah karena kondisi cuaca saat ini.

    “Saya warga Cilegon. Berharap Pak Helldy selaku Walikota melihat masyarakatnya yang ada di pelosok-pelosok. Mereka membutuhkan bantuan pangan dan air bersih,” jelasnya.

    Selama ini kata dia, banyak warga yang merasa bingung harus meminta bantuan ke siapa. “Karena hampir semua warga di pelosok Kota Cilegon menghadapi problematika  yang sama. Kalau pak walikota tidak bisa datang, minimal ada orang jajaranya yang melihat langsung,” ujarnya berharap.

    Sementara itu, Kusno warga Kota Serang berharap ada bantuan secara nyata dari Pemkot kepada masyarakat yang saat ini menghadapi kemarau panjang.

    “Hampir semua butuh air bersih. Karena mengandalkan air bawah tanah tidak cukup. Kami  minta ada kepedulian dari Pak Syafrudin selaku Walikota,” ujarnya.

    Stok Beras Aman Hingga Desember 2023

    Meski kemarau panjang dan dampak El Nino, namun potensi produksi padi di Provinsi Banten sampai akhir tahun 2023 masih terjaga cukup baik.

    Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten Agus M Tauchid, Kamis (31/8).

    “Di bulan Agustus ini potensi produksi kita mencapai 242.943 ton, kemudian bulan September 192.140 ton, bulan Oktober 157.503 ton, bulan November 174.151 ton dan bulan Desember 223.869 ton,” katanya.

    Ia menjelaskan, jika dikalkulasi sampai Masa Tanam (MT) II tahun 2023 ini potensi produksi padi Banten mencapai 2.388.432 ton, melebihi dari target yang direncanakan sebanyak 2 juta ton, yang jika dikonversi menjadi beras diperkirakan mencapai 1.510.206 ton.

    Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi bersama Presiden Jokowi Al mengaku siap menjalankan segala arahan pemerintah pusat dalam rangka pengendalian inflasi.

    “Kami bersama seluruh jajaran Forkopimda, TPID, Pemda serta tim PKK terus menggiatkan itu, dengan peran dan fungsinya masing-masing, seperti penanaman cabai merah serentak yang dalam waktu dekat kita akan melakukan panen raya dan langsung disambung dengan penanaman kembali,” katanya.

    Kemudian, berkenaan dengan stok daging ayam ras pihaknya mengaku terus melakukan koordinasi dengan para pengusaha peternak ayam yang ada di Provinsi Banten untuk memastikan kondisi pasokan di pasaran tetap aman dan terkendali.

    “Kalau untuk beras, meskipun saat ini sedang masa kemarau panjang dan El Nino, tapi beberapa titik sudah melakukan panen raya, bahkan sampai akhir tahun nanti. Sehingga kita bisa pastikan kondisi kebutuhan beras di Provinsi Banten cukup terjaga,” jelasnya.

    Sebelumnya, Presiden Jokowi mengapresiasi atas kinerja seluruh Kepala Daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota yang telah bekerja dengan baik sehingga angka inflasi nasional terjaga dengan baik, bahkan menjadi negara terendah angka inflasinya di negara G20.

    Jokowi juga memberikan arahan kepada seluruh Kepala Daerah agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok yang dalam meningkatkan angka inflasi seperti cabai merah, daging ayam serta beras.

    “Ini persoalan yang selalu muncul ketika inflasi meningkat, padahal solusinya sangat mudah dan bisa dilakukan oleh seluruh Pemda. Penanaman cabai serentak itu bisa, atau mengundang investor untuk peternakan ayam ras,” kata Jokowi

    Kemudian yang paling penting juga adalah menjaga stok kebutuhan beras. Ini yang paling penting. Dan Alhamdulillah stok kita untuk tahun ini aman, ada sekitar 1,6 juta ton yang biasanya hanya 1,3 juta ton. (MG-01/WDO/RUS/PBN)

  • BPTD Banten Tanam Ratusan Pohon di Terminal Tipe A Labuan

    BPTD Banten Tanam Ratusan Pohon di Terminal Tipe A Labuan

    PANDEGLANG, BANPOS – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, melaksanakan penanaman ratusan pohon kayu keras dan buah-buahan di Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (31/8).

    Hadir dalam kegiatan penanaman pohon tersebut, Kepala BPTD Kelas II Banten, Benny Nurdin Yusuf, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Camat Pagelaran, perwakilan Polsek dan Koramil Pagelaran, serta beberapa tokoh masyarakat di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

    Dalam kesempatan itu, Kepala BPTD Kelas II Banten, Benny Nurdin Yusuf mengatakan, kegiatan penanaman pohon di Terminal ini merupakan ke sekian kalinya dilakukan BPTD Banten. Sebelumnya kata Benny, pihaknya melakukan penanaman pohon di Terminal Terpadu Merak (TTM), di kantor BPTD

    Banten, jembatan Timbang Cimanuk dan kali ini dilakukan di Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang.

    “Kegiatan hari ini merupakan rangkaian Jumat bersih yang saya canangkan di BPTD Kelas II Banten dan kali ini saya melaksanakan penanaman seratus pohon kayu keras dan buah di Terminal Tipe A Labuan, Pandeglang,” ujar Benny di sela-sela kegiatan penanaman pohon.

    Benny menyampaikan, tujuan dilakukannya penanaman pohon ini dalam rangka mendukung program Go-Green pemerintah yang sekaligus menyikapi persoalan polusi udara yang dinilai tidak baik untuk kesehatan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya.

    “Harapan kami ini bagian daripada BPTD dalam rangka mendukung program Go-Green dan juga seiring dan sejalan kondisi udara kita yang sedang tidak baik-baik saja,” ucap Benny.

    Terkait program penanaman pohon yang dicanangkannya, Benny mengaku akan menerima bantuan sebanyak 1.000 pohon dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang untuk ditanam di sejumlah lokasi kantor milik BPTD Banten.

    “Saya pikir gaung penanaman pohon ini bisa sampai ke masyarakat, sehingga bisa diikuti dan dapat menciptakan situasi lingkungan terminal menjadi asri,” katanya.

    Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran Lingkungan pada DLH Kabupaten Pandeglang, Diah Lufitaningsih mengapresiasi langkah yang dilakukan BPTD Kelas II Banten dalam menjaga lingkungan agar tetap sejuk dan asri. Menurutnya, melalui program penanaman pohon tersebut dapat menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH)ndi lingkungan Terminal.

    “Memang kita harapkan di setiap titik lokasi atau tempat fasilitas umum seperti Terminal ini memiliki RTH untuk masyarakat,” ucap Diah.

    Diah menyampaikan, selain untuk mengelola lingkungan hidup. Melalu penanaman pohon ini juga banyak manfaat yang didapat oleh masyarakat ketika berada di RTH.

    “Karena fungsi RTH itu banyak sekali, pertama untuk ketersediaan oksigen, menyerap karbon dioksida, peneduh dan penyerap air pada yang sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim hujan,” ujarnya.

    Untuk mendukung program BPTD itu, Diah mengaku pihaknya akan menyumbang sebanyak 1.000 pohon agar ditanam di lokasi-lokasi perkantoran milik BPTD Banten. Namun demikian, dirinya belum bisa menyampaikan jenis pohon apa saja yang akan sumbangkan tersebut.

    “Sebenarnya sesuai dengan kebutuhan, kalau memang kebutuhannya 1.000 pohon mangga disesuaikan dan mungkin disesuaikan dengan lokasi yang ada,” tandasnya. (LUK/DHE/DZH)

  • Pengedar Obat Tanpa Izin Diamankan

    Pengedar Obat Tanpa Izin Diamankan

    LEBAK, BANPOS – JAJARAN Satuan Resnarkoba Polres Lebak kembali berhasil mengungkap kasus peredaran obat tanpa izin edar, yang berada di wilayah hukum Polres Lebak.

    Pelaku MY (29) yang merupakan warga Bireun Aceh, berhasil diamankan di pinggir jalan Kampung Sawah Baru Desa Malingping Utara Kecamatan Malingping pada Rabu (09/08) lalu, sekitar Pukul 20.00 WIB.

    Adapun barang bukti (BB) satu buah tas selempang warna hitam merk ‘RDLN’, ratusan butir obat jenis heximer, uang tunai hasil penjualan dan satu unit handphone.

    Dalam siaran pers, Kapolres Lebak, AKBP Suyono, melalui Kasat Resnarkoba Polres Lebak, AKP Ngapip Rujito, membenarkan penangkapan dan pemeriksaan terhadap pelaku tersebut.

    “Pelaku mengedarkan obat-obatan tersebut, di daerah Kecamatan Malingping dan sekitarnya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 197 atau Pasal 196 UU RI. No. 36 Tahun 2009, tentang kesehatan, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara” terang Ngapip, Kamis (31/8).

    Ia pun menuturkan bahwa, jajarannya berhasil mengamankan pelaku beserta BB, dalam penangkapan tersebut.

    “Jajaran Sat Resnarkoba Polres Lebak mengamankan Pelaku MY beserta BB nya, yaitu 1 buah tas selempang warna hitam merk ‘RDLN’, 845 butir obat jenis heximer, uang hasil penjualan sebesar Rp 80 ribu, dan 1 unit handphone merk Oppo warna merah,” tuturnya.

    Menurutnya, Polres Lebak di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Suyono akan tetap komitmen memberantas narkoba.

    “Di bawah kepemimpinan AKBP Suyono, Polres Lebak melalui Program Lebak improvisasinya berkomitmen untuk terus memberantas peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di daerah hukum Polres Lebak,” terang Ngapip.

    “Mari bersama-sama kita berantas peredaran Narkotika dan obat-obatan terlarang, apabila di wilayah atau lingkungan sekitar, di duga ada peredaran Narkoba segera hubungi kami Sat Resnarkoba Polres Lebak atau layanan 110 Polres Lebak,” kata Ngapip mengingatkan. (WDO/DZH)

  • LMDH Rimba Lestari Mulya Sosialisasi Antisipasi Bencana Alam Dampak El Nino

    LMDH Rimba Lestari Mulya Sosialisasi Antisipasi Bencana Alam Dampak El Nino

    LEBAK, BANPOS – Dalam rangka mengantisipasi dampak fenomena El Nino, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari Mulya BKPH Gunung Kencana menggelar sosialisasi di Daerah Wisata Raja Cikujang, Desa Ciginggang, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Rabu, (30/8).

    Kegiatan sosialisasi yang mengusung tema ‘LMDH Rimba Lestari Mulya Siap Antisipasi Bencana Alam Kebakaran Hutan, Banjir dan Tanah Longsor Akibat Fenomena El Nino Guna Menciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif di Kecamatan Gunung Kencana’ tersebut diikuti kurang lebih 60 orang peserta.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasubdit II Ditintelkam Polda Banten, Kompol Amrin Siregar; Kasubdit V Ditintelkam Polda Banten, Kompol Adil Pasaribu; Kanit III Subdit II Ditintelkam Polda Banten, AKP Iip Setiadi; Kepala Desa Ciginggang, Hendra; Asper BKPH Gunung Kencana, Dedi Junaedi; Ketua LMDH Kabupaten Lebak, Wawan; Ketua LMDH Rimba Lestari Mulya, Dedi Hidayat.

    Ketua LMDH Rimba Lestari Mulya, Dedi Hidayat, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini untuk mengantisipasi fenomena El Nino dalam pengelolaan lahan perhutani untuk bertani dan berkebun, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti bencana kebakaran hutan, tanah longsor atau banjir akibat cuaca ekstrem yang tidak menentu, agar tidak terjadi gangguan Kamtibmas.

    “LMDH Rimba Lestari Mulya mempunyai 800 orang anggota. Dalam kesempatan ini yang bisa hadir sebanyak 50 orang penggarap. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan masyarakat menjadi mengerti dan memahami dampak dari fenomena El Nino, sehingga bisa mengantisifasi dampaknya, dan masyarakat yang kesehariannya bermata pencaharian dari pertanian dan berkebun, tetap bisa beraktifitas untuk bertani dan berkebun dengan baik dan aman,” jelasnya.

    Ketua Paguyuban LMDH Kabupaten Lebak, Wawan, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang telah mendorong berlangsungnya kegiatan sosialisasi antisipasi fenomena dampak El Nino.

    “Terima kasih diucapkan kepada jajaran Polda Banten yang telah mendorong berlangsungnya kegiatan ini, sehingga masyarakat dapat mendengar arahan langsung serta dapat menyampaikan permasalahan yang ada di lingkungannya sebagai langkah untuk menciptakan situasi kondusifitas, khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Kencana, sesuai semboyan yang ada di masyarakat, yaitu ‘Leuweng Hejo Masyarakat Ngejo’. Artinya hutannya tetap hijau dan masyarakatnya tetap bisa makan,” tuturnya.

    Kepala Desa Ciginggang, Hendra, mengatakan bahwa dirinya mewakili masyarakat sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini.

    “Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini para penggarap lahan perhutani yang tergabung dengan LMDH Rimba Lestari Mulya dapat mamanfaatkan lahan perhutani dengan baik dan benar, tidak terjadi kerusakan alam, apalagi sekarang menghadapi musim kemarau akibat fenomena El Nino. Jangan sampai menggarap lahan dengan cara memabakar. Mudah-mudahan Desa Ciginggang menjadi percontohan dalam mengembangkan pertanian dan perkebunan. Saya mewakili masyarakat sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini,” tuturnya.

    Kanit 3 Subdit 2 Ditintelkam, AKP Iip Setiadi, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerja sama pihak Kepolisian Polda Banten dengan masyarakat dari LMDH Rimba Lestari Mulya yang ada di Kecamatan Gunung Kencana.

    “Kegiatan ini penting, mengingat saat ini secara global alam sedang menghadapai penomena El Nino, yaitu suatu kondisi iklim atau cuaca yang ekstrem yang bisa menimbulkan bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir dan longsor jika terjadi hujan. Untuk itu, mari kita sama-sama antisipasi fenomena alam ini agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Langkah nyata yang bisa kita lakukan, yaitu kita tetap bertani dan berkebun agar mata pencaharian kita tetap berjalan, namun jangan sekali- kali melakukan pembakaran ranting atau semak, karena hal teraebut akan berakibat fatal,” jelasnya.

    Kasubdit II Ditintelkam, Kompol Amrin Siregar, menyampaikan bahwa dalam menghadapi fenomena alam El Nino, pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan inovatif dalam melakukan usaha dengan cara bertani dan berkebun.

    “Kami juga berpesan, dengan adanya pembukaan lahan tidak dengan cara dibakar, karena dihawatirkan dapat terjadi kebakaran, baik dalam sekala kecil maupun besar, lebih baik mencegah dari pada memadamkan kebakaran hutan,” tandasnya.

    Ia juga menyarankan, dalam pembukaan lahan sebaiknya dilakukan dengan ditimbun sebagai kompos organik.

    “Warga juga diharapkan mau menanam pohon-pohon yang mempunya nilai ekonomis seperti pohon buah buahan. Karena di lahan perhutani seperti di Gunung Kencana ini kalau menanam tanaman jenis palawija ketika memasuki musim kemarau akan cepat kering, kemudian mati dan mudah terbakar,” ujarnya.

    Sementara itu, Asper BKPH Gunung Kencana, Dedi Junaedi, dalam sambutannya berharap, saat musim kemarau ini masyarakat diharapkan tidak membakar tanaman atau semak belukar untuk membersihkan lahan untuk persiapan nanam di musim penghujan yang akan datang. Karena bila terjadi kebakaran meskipun kecil, dapat terjadi hot spot dan terlihat melalui satelit.

    “Saya sepakat dengan Pak Kasubdit Ekonomi Polda Banten agar masyarakat atau anggota LMDH ini mau mengelola tanah Perhutani tidak hanya menanam Palawija, namun menanam tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti buah-buahan alpukat, duren, pete, manggis, sehingga pohon tersebut selain menghasilkan buah-buahan juga menghasilkan kayu-kayuan, serta jarang sekali terjadi kebakaran hutan,” tuturnya.

    “Dengan menanam pohon tersebut, juga bisa menjaga erosi tanah saat musim penghujan, dan bisa menyimpan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau. Bila kesulitan bibit, kita bisa fasilitasi, baik dari Perum Perhutani ataupun Dinas-dinas Pemda Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten,” tandasnya. (DZH)

  • Polres Bantu Sumur Bor Warga Mogana

    Polres Bantu Sumur Bor Warga Mogana

    PANDEGLANG, BANPOS – Jajaran Polres Pandeglang, menyerahkan bantuan sumur bor kepada warga di Kampung Batu Karut, Desa Mogana, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.

    Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah melalui Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Pandeglang, Kompol Abul Mufahir mengatakan, bantuan sumur bor diberikan karena warga di kampung tersebut kesulitan air bersih di musim kemarau panjang seperti sekarang.

    “Dalam rangka Polri Peduli Lingkungan, kami dari Polres Pandeglang melaksanakan Program dari Bapak Kapolri untuk memberikan bantuan sumur bor kepada warga yang terdampak kekeringan agar mendapatkan air bersih,” kata Abul Mufahir, Rabu (30/8).

    Dengan diberikannya bantuan sumur bor tersebut, lanjut Abul Mufahir, ia berharap bantuan itu bisa bermanfaat untuk warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

    “Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga Kampung Batu Karut, untuk dipergunakan dengan baik dan seefisien mungkin. Semoga saja program seperti ini, bisa kami lanjutkan di tempat lain di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Kampung Batu Karut, Eha mengatakan, bantuan sumur bor yang diberikan Polres Pandeglang sangat membantu warga saat ini yang sedang dilanda kekeringan.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran Polres Pandeglang, yang telah melaksanakan program dari Bapak Kapolri yang sangat peduli dengan kondisi kami di Kampung Batu Karut ini,” katanya.

    “Tentunya bantuan ini sangat berarti bagi kami, yang sangat membutuhkan ketersediaan air bersih untuk makan, minum, dan lainnya,” ungkapnya. (dhe/pbn)