Kategori: NASIONAL

  • Jenazah Arifin Panigoro Dimakamkan Secara Militer, Dihadiri Presiden Jokowi

    Jenazah Arifin Panigoro Dimakamkan Secara Militer, Dihadiri Presiden Jokowi

    Jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Arifin Panigoro dimakamkan secara kenegaraan, di taman pemakaman keluarga, Jalan Benda, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (8/3). Prosesi pemakaman dilakukan dengan upacara militer pukul 11.00 WIB.

    “Atas nama keluarga menyerahkan jenazah almarhum Arifin Panigoro kepada Pemerintah untuk dimakamkan di taman pemakaman keluarga di Jalan Benda, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan upacara militer,” kata Yani Panigoro, yang mewakili pihak keluarga, saat prosesi pemakaman, seperti dikutip Antara.

    Sejumlah pejabat publik turut menghadiri prosesi pemakaman ini. Di antaranya Presiden Jokowi, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mensesneg Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

    “Atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia, saya menerima jenazah almarhum Arifin Panigoro,” kata Pratikno.

    Arifin Panigoro meninggal dunia dalam usia 76 tahun di Amerika Serikat pada Minggu (27/2) pukul 02.29 waktu setempat atau Senin (28/2) pukul 03.29 waktu Indonesia. Ia menghembuskan napas terakhirnya saat mendapatkan perawatan intensif di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat.

    Arifin Panigoro merupakan pengusaha Indonesia berdarah Gorontalo yang dijuluki Raja Minyak Indonesia. Dia dikenal sebagai pendiri sekaligus pemilik MedcoEnergi, yang merupakan perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia. [USU]

     

  • Dubes RI Sambut Pelonggaran Aturan Covid-19 Di Saudi

    Dubes RI Sambut Pelonggaran Aturan Covid-19 Di Saudi

    Arab Saudi mencabut hampir seluruh pembatasan Covid-19 terhadap pendatang. Mulai aturan menjaga jarak di ruang publik, karantina bagi pendatang dari luar negeri, hingga soal penggunaan masker.

    Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menyambut baik pelonggaran tersebut Dalam pernyataan resmi yang diposting di akun Instagram KBRI Riyadh, Minggu (6/3), Abdul Aziz mengatakan, keputusan ini diharapkan mampu mendorong pelaksanaan umrah bagi jamaah Indonesia, serta besarnya peluang pelaksanaan haji.

    “Semoga kabar baik ini menjadi peluang bagi kemungkinan pelaksanaan haji tahun ini. Mudah-mudahan, Insya Allah ya,” lanjutnya.

    Dalam pernyataan resmi yang diposting di akun Instagram KBRI Riyadh, Minggu (6/3), Abdul Aziz mengatakan, keputusan ini diharapkan mampu mendorong pelaksanaan umrah bagi jamaah Indonesia, serta besarnya peluang pelaksanaan haji.

    “Semoga kabar baik ini menjadi peluang bagi kemungkinan pelaksanaan haji tahun ini. Mudah-mudahan, Insya Allah ya,” lanjutnya.

    Dubes Abdul Aziz mengatakan, bagi pemegang visa kunjungan atau ziarah atau calling visa, wajib memiliki asuransi yang nanti akan diperiksa. Namun, lanjutnya, Saudi belum menjelaskan soal asuransi apa saja yang diwajibkan dibawa.

    “Sekarang PCR dan vaksinasi, tidak diperiksa. Justru yang diperiksa adalah asuransi. Bagi pemegang visa ziarah ini, ada ketentuan yang berlaku. Nanti kami akan beritahukan lebih lanjut kepada mereka yang akan datang ke Saudi Arabia,” sambungnya.

    Pada kesempatan ini, Dubes Abdul Azis juga menjelaskan soal jemaah umrah yang sudah membayar biaya karantina. Menurut dia, biaya tersebut memang akan dikembalikan. Namun, untuk prosesnya seperti apa, belum ada keterangan lebih lanjut.

    Dalam waktu dan kesempatan lain, janjinya, akan disampaikan ke masyarakat, bagaimana detail pengembalian yang dibayarkan jemaah maupun para pendatang melalui visa ziarah.

    Sebelumnya, Kepala Bidang Umrah Kementerian Agama, Zaky Zakaria menyatakan, kebijakan pelonggaran aturan Covid-19 disampaikan Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatan dan kementerian terkait.

    Kebijakan ini pun dianggap menjadi angin segar bagi jemaah haji dan umrah. Pencabutan protokol kesehatan ini membuat ibadah haji berpeluang besar digelar tahun ini. Namun, kuota jamaah internasional diyakini masih dibatasi.[DAY]

  • KPK Bantu UBB Susun Aturan Tata Kelola Kampus Berintegritas

    KPK Bantu UBB Susun Aturan Tata Kelola Kampus Berintegritas

    JAKARTA,BANPOS-Universitas Bangka Belitung (UBB) melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyusun aturan terkait tata kelola universitas yang berintegritas. Hal itu merupakan bagian dari nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara KPK dengan UBB yang ditandatangani kemarin, Senin (7/3), di Kampus UBB.

    Dalam pelaksanaannya, KPK akan membantu UBB mewujudkan tata kelola kampus yang akuntabel dan transparan, dimulai dari rekrutmen sumber daya manusia berbasis antikorupsi.

    Kemudian, KPK juga akan membantu UBB menerapkan pengelolaan anggaran dan keuangan kampus yang transparan, yakni melalui platform JAGA. Dengan mengakses JAGA.id, mahasiswa hingga penyedia barang dan jasa terkait bisa mengetahui pengelolaan keuangan UBB dan sejumlah data lainnya.

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, dengan menerapkan tata kelola kampus yang berintegritas, UBB telah memberi teladan antikorupsi kepada mahasiswanya. Contoh nyata pencegahan korupsi menjadi penting, karena pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan hanya dengan penindakan.

    Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum bertema “Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi”, yang berlangsung di Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (UBB), Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

    “Mata kuliah antikorupsi jangan hanya sekedar menjadi teori di ruang kelas. Tapi juga harus menjadi jiwa, dipraktikkan oleh pihak kampus, dan dicontohkan kepada mahasiswa,” beber Ghufron.

    Ia juga mendorong para mahasiswa UBB agar tidak takut menjadi praktisi hukum. Karena dengan terjun ke dun”UBB harus bisa mencetak mahasiswa yang bukan hanya pintar dalam keilmuan, tapi juga berintegritas. Pasalnya, korupsi bisa terjadi di mana pun bagi orang yang orientasinya salah,” pesannyaSementara itu, Rektor UBB Ibrahim menyambut baik MoU ini, dan akan meminta dukungan KPK dalam pelaksanaan pendidikan antikorupsi di kampusnya. Ibrahim menyampaikan, UBB sudah memiliki mata kuliah antikorupsi, yaitu “UBB dan Kemajuan Peradaban” yang diwajibkan kepada mahasiswa semester 1 dan semester 2.

    Namun, dengan arahan dari KPK, UBB siap melakukan perbaikan. MoU KPK dengan UBB juga menyebutkan, kedua pihak bisa melakukan kegiatan bersama untuk melaksanakan pendidikan antikorupsi.

    Di antaranya melalui pengembangan materi dan promosi pendidikan antikorupsi, pembinaan dan pengembangan tenaga edukatif, penyelenggaraan seminar/sosialisasi/lokakarya/ pelatihan/kursus antikorupsi, dan peningkatan kesadaran dan budaya antikorupsi.

    Namun yang perlu diingat, setiap penyelenggaraan kegiatan pendidikan antikorupsi tidak boleh untuk tujuan komersial atau mencari keuntungan.

    Di sisi lain, nota kesepahaman antara keduanya juga memungkinkan UBB memberikan bantuan kepada KPK. Yakni dengan menjadi ahli dalam persidangan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

    MoU antara KPK-UBB juga berisi kerja sama pelaksanaan kegiatan pengkajian dan penelitian terkait korupsi, serta pendirian pusat kajian antikorupsi di UBB yang prosesnya dibantu KPK.

     

    Lalu, KPK dan UBB juga bisa saling bertukar informasi dan/atau data yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewenangan masing-masing. Tapi tidak termasuk informasi yang dikecualikan oleh Peraturan perundang-undangan.

    Penandatanganan MoU dan Kuliah Umum ini juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerjasama Dwi Haryadi; Dekan Fakultas Hukum Derita Prapti Rahayu; Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Yokotani; serta Sekretaris Jurusan Hukum A. Cery Kurnia. [OKT]

  • Politisi Muda Ini Kembali Didaulat Jadi Ketua Bappilu DPD Demokrat Banten, Momentum Kebangkitan Bagi Kaum Muda

    Politisi Muda Ini Kembali Didaulat Jadi Ketua Bappilu DPD Demokrat Banten, Momentum Kebangkitan Bagi Kaum Muda

    SERANG, BANPOS – Nama Azwar Anas dikenal sebagai politisi muda di Provinsi Banten yang memiliki jaringan luas maupun komunikasi yang cakap dalam mengelola citra partai dan kolega-koleganya.

    Pada pelantikan DPD Partai Demokrat Banten Sabtu (26/2/2022) kemarin, Azwar Anas diketahui memiliki andil besar dalam suksesnya gelaran acara tersebut. Pasalnya dia didaulat sebagai Ketua Panitia Pelaksana.

    Pelantikan DPD Demokrat Banten yang digelar secara hybrid bersamaan dengan DPD Provinsi Riau, berjalan sukses meski hanya dihadiri secara virtual oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    Namun indikator suksesnya gelaran pelantikan Iti Octavia Jayabaya di periode keduanya ini, terlihat dari semaraknya acara yang berlangsung. Termasuk kehadiran sejumlah petinggi DPP Partai Demokrat.

    Di periode kedua kali ini, Azwar Anas juga kembali diangkat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (Bappiluda) DPD Demokrat Banten. Anas mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara pelantikan.

    “Ini momentum terbaik untuk kebangkitan politik kaum muda di Banten. Partai Demokrat yang dipimpin oleh Teh Iti Jayabaya sebagai representasi pemimpin muda, terbukti banyak diapresiasi. Dan saya juga bagian dari kaum muda, diberikan amanah lagi untuk memimpin Bappilu,” ujar Anas kepada wartawan, Senin (28/2/2022).

    Dikatakan Anas, sejumlah petinggi DPP yang hadir secara langsung di Banten diantaranya, Ketua BPOKK DPP Herman Khoiron, Ketua Bappilu DPP Andi Arief, Wakil Sekjen DPP Renanda Bachtar, Direktur Eksekutif DPP Sigit Raditya dan juga sejumlah pengurus DPP lainnya.

    Sementara hadir secara virtual, Wakil Ketua Umum DPP Edhie Baskoro Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya.

    Selain dari internal dan juga Gubernur Banten Wahidin Halim, diketahui pelantikan DPD Demokrat Banten dihadiri sejumlah pimpinan parpol lain dan para kepala daerah di Banten, seperti Ketua DPW PAN yang juga Wakil Walikota Serang Syafrudin, Ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin, Ketua DPW Partai Berkarya yang juga Walikota Cilegon Helldy Agustian, DPD Golkar yang diwakili Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan dan Wakil Bupati Tangerang Mad Romli, pimpinan Gerindra, PDIP, dan lainnya.

    “Saya berterimakasih dan bersyukur para pimpinan di DPP Demokrat mau hadir dan memberikan dukungan penuh untuk Banten,” ujar Anas

    “Begitu juga sahabat-sahabat pimpinan partai lain di Banten juga berkenan hadir dan mau bersama-sama menjalin silaturahmi. InsyaAllah kita bisa saling menyamakan persepsi dan bekerjasama untuk membangun Banten,” imbuhnya.

    Kembali dipilihnya mantan aktivis mahasiswa di Banten sebagai Ketua Bappilu, diakui Azwar Anas bahwa hal tersebut sebagai bukti bahwa Demokrat merupakan partai yang memberikan kesempatan luas untuk partisipasi kaum muda.

    “Pengurus DPD Demokrat Banten kali ini terbukti banyak diisi oleh kaum muda, bahkan para milenial diberikan kesempatan. Ini salahsatu keunggulan Ketum AHY sebagai pemimpin muda yang memiliki visi masa depan yang luar biasa, bahwa anak-anak muda harus diberikan kesempatan membuktikan kemampuan dan belajar untuk aktif terlibat dalam mengelola pembangunan, melalui partisipasi politik,” jelas Anas.

    Anas mengaku siap mencurahkan segenap fikiran dan tenaga untuk merancang dan menggerakkan segala potensi demi memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024 di Banten.

    “Sebagaimana tema yang kami usung dalam pelantikan kemarin, Banten Juara. Pembuktiannya adalah, energi kami yang tak akan pernah habis untuk memenangkan Partai Demokrat dan Ketum AHY sebagai Presiden RI di 2024 mendatang,” tandas Anas. (RED)

  • Raden Aria Wangsakara Jadi Pahlawan Nasional

    Raden Aria Wangsakara Jadi Pahlawan Nasional

    SERANG, BANPOS – Pemerintah pusat menetapkan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan asal Provinsi Banten, Raden Aria Wangsakara sebagai Pahlawan Nasional. Diharapkan menjadi teladan dan inspirasi bagi penerus bangsa dan menjadikan Indonesia lebih kuat dan baik lagi dikancah dunia internasioanal.

    Gubernur Banten Wahidin Halim (WH),Selasa (2/11) menyabut baik atas penetapan pahlawan nasional kepada Raden Aria Wangsakara.

    “Saya mengucapkan terima kasih atas ditetapkannya Raden Aria Wangsakara sebagai pahlawan nasional,” kata WH.

    Menurutnya, sepak terjang Raden Aria Wangsakara di Banten khususnya untuk wilayah Tangerang sangat luar biasa. Kiprahnya dalam berjuang, diharapkan bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi penerus bangsa.

    “Semoga menjadi contoh bagi kita selaku penerus, khususnya dalam membangun di Provinsi Banten,” katanya.

    Pemerintah melalui Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan mengumumkan tokoh pejuang dari daerah yang akan dianugerahi gelar pahlawan nasional. Salah satu tokoh yang akan dianugerahi gelar pahlawan nasional adalah tokoh pejuang asal Tangerang, yaitu Raden Aria Wangsakara.

    Raden Aria Wangsakara dikenal sebagai tokoh pendiri Tangerang sekaligus ulama kharismatik juga sebagai tokoh sentral perlawanan terhadap Penjajah Belanda pada zamannya.

    Penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Raden Aria Wangsakara merupakan gelar pahlawan nasional keempat untuk tokoh pejuang Banten. Sebelumnya, tokoh pejuang Banten yang sudah memperoleh gelar pahlawan nasional adalah Sultan Ageng Tirtayasa (gelar Pahlawan Nasional tahun 1970), Syafruddin Prawiranegara (gelar Pahlawan tahun 2015), dan Brigjen KH Syam’un gelar Pahlawan Nasional tahun 2018).

    Sementara tiga tokoh lainnya yang akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun ini ialah Tombolotutu (tokoh dari Sulawesi Tengah), Sultan Aji Muhammad Idris (tokoh dari Kalimantan Timur), dan Aji Usmar Ismail (tokoh dari DKI Jakarta).

    Pengumuman ini disampaikan Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (28/10).

    Mahfud MD yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo akan memberikan gelar pahlawan nasional untuk empat tokoh bangsa tersebut pada Hari Pahlawan 10 November 2021, di Istana Bogor.

    “Bapak Presiden telah mengeluarkan keputusan untuk memberi gelar pahlawan kepada empat pejuang yang menginspirasi untuk membangun Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan atau ikut berjuang untuk memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan itu lebih bermakna,” ujar Mahfud MD.

    Keempat tokoh yang ditetapkan sebagai penerima anugerah gelar pahlawan nasional tersebut berdasarkan Keputusan Presiden No 109/TK/2021 tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional. Diketahui, pada tahun 2021 ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengusulkan tiga nama tokoh pejuang untuk mendapat anugerah Pahlawan Nasional.(RUS/ENK)

  • Gina Maslahat / Hobi yang Menghasilkan, Selebgram Beauty Creator

    Gina Maslahat / Hobi yang Menghasilkan, Selebgram Beauty Creator

    Gina Maslahat

    Selebriti Instagram atau yang dikenal dengan sebutan “selebgram” beberapa tahun terakhir cukup beken di kalangan anak muda masa kini. Selebgram berasal dari berbagai latar belakang. Mereka bukan hanya selebriti yang sudah top terlebih dulu di layar kaca.

    Selebgram bisa seorang pencinta fotografi, pehobi travelling, pencinta kopi, penggila make-up, pencinta binatang, atau sekadar penyuka humor. Mereka memiliki ribuan hingga jutaan followers.

    Seperti yang dicoba oleh Gina Maslahat (21), selebgram beauty enthusiast asal Bandung yang kini menempuh pendidikan di Kota Serang, Banten dan telah memiliki followers sebanyak 30k.

    Menurut gina, alasan dirinya mencoba sebagai selegram berawal dari hobi make up dan suka di foto. Sehingga dirinya memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai ajang promosi dirinya dan produk yang telah terjalin kerjasama dengannya.

    “Awalnya karena hobi dandan (make up) dan suka di foto. Sehingga, pada akhirnya kenal dengan beberapa angency influenser produk-produk skin care, make up, fashion, dan beberapa jenis makanan,” ujar Gina.

    Lebih lanjut gina mengatakan, bahwa pengalamannya menjalani profesi selebgram hingga saat ini, lebih banyak sukanya ketimbang dukanya.

    “Sudah pasti banyak sukanya selama menjalani profesi sebagai selegram. Saya jadi lebih banyak teman di medsos maupun teman yang bertemu langsung. Tidak hanya itu, saya juga menjadi banyak menambah pengalaman untuk tahu produk-produk yang telah saya promosikan,” kata Gina.

    Gina menuturkan, jika dalam sebulan dirinya kini telah menerima beberapa brand endorse untuk dia promosikan di medsos miliknya. “Alhamdulillah, saat ini sudah lumayan banyak brand produk yang masuk ke saya untuk di promosikan. Dalam sebulan sekitar puluhan produk. Dan, secara otomatis pendapatan juga semakin banyak,” tutur Gina dengan sedikit gelak tawanya.

    Adapun tarif untuk sekali endorse, dirinya tak pernah memasang harga, namun pendapatan dirinya berkisar ratusan ribu hingga jutaan.

    “Saya berharap, profesi yang saya jalani saat ini dapat bermanfaat untuk saya dan orang lain. Tidak hanya itu, penghasilan yang saya dapat dari profesi selegram ini dapat membantu orang tua dan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari serta bisa menambah uang kuliah,” ujarnya.

    DIDUKUNG KELUARGA

    Menjalani profesi sebagai selegram, diakui Gina didukung oleh keluarga. “Keluarga saya sangat dukung, namun pesan mereka untuk tidak melupakan pendidikan dan menjadi orang yang tidak sombong,” katanya.

    Buat keluarga, ibadah dan pendidikan harus tetap nomor satu untuk ditekuni, sebab tidak selamanya saya menjadi selegram. “Harapan keluarga, kelak saya dapat menjadi orang yang beriman dan memiliki pendidikan yang baik. Sehingga, nanti dapat bekerja dengan bekal ilmu yang saya raih.” Pungkasnya. (RULIE SATRIA)

  • Kajati Banten Raih Penghargaan Dari Risma, Dinilai Turut Menyelamatkan Uang Bansos

    Kajati Banten Raih Penghargaan Dari Risma, Dinilai Turut Menyelamatkan Uang Bansos

    JAKARTA,BANPOS,- Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Reda Mathovani hari ini, Selasa (24/8) menerima penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini.

    Selain kepada Reda, penghargaan serupa diberikan kepada Kajati Kalimantan Barat dari perwakilan aparat penegak hukum (APH) karena telah membantu menyelamatkan uang negara dalam program bantuan sosial kementerian sosial.

    “Iya masih di Jakarta ini. Kita, Kajati Banten dan Kajati Kalbar yang diundang Bu Menteri Risma untuk mendapatkan penghargaan,” ujar Reda.

    Menurutnya, pemberian penghargaan ini diberikan kepadanya di Kantor Kemensos Jakarta, pagi tadi.

    Mantan Kabiro Perencanaa Kejaksaan Agung, Reda Mathovani kepada Banten Pos mengatakan, pemberian penghargaan ini dijadikan sebagai motivasi untuk terus berjuang dalam bidang penegakan dan penyuluhan hukum, khususnya di Banten.

    Mantan Kajari Cilegon ini mengungkapkan bahwa, penghargaan ini tidak menjadikan pihak kejati Banten berpuas dan bangga diri namun malah dijadikan motivasi utk berbuat lebih baik lagi dalam menangani kasus-kasus korupsi bansos.

    “Semoga peran Kejaksaan Tinggi Banten dan jajarannya dapat lebih bermanfaat utk masyarakat Banten pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ucap Reda.

    Menurutnya, Kejati Banten dan jajarannya terus berkomitmen menegakkan hukum, khususnya program bansos agar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

    “Sudah menjadi komitmen kami sebagai jaksa bahwa program pemerintah khususnya bantuan sosial harus kita kawal aga sesuai dengan aturan yang ada. Penghargaan ini tentu menjadi motivasi dalam bekerja dan pengabdian kepada negara,” tandas Reda.(BAR/PBN)

  • Soleh Suaedi Ingin Tuntaskan Pembangunan Desa Cilabanbulan

    Soleh Suaedi Ingin Tuntaskan Pembangunan Desa Cilabanbulan

    PEMILIHAN Kepala Desa serentak di Kabupaten Pandeglang rencana baru akan digelar 22 Agustus 2021 mendatang atas keputusan penundaan yang di keluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Penundaan ini barang tentu akan berpengaruh terhadap persiapan bagi para calon kepala Desa.

    Soleh Suaedi, Seorang calon Kepala Desa incumbent Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes Pandeglang mengatakan tetap menghormati dan menghargai regulasi pemda kabupaten pandeglang atas penundaaan ini.

    Dengan pengundurkan jadwal pilkades yang disebabkan adanya perpanjangan pemberlakuan PPKM ini, bias menjadikan jeda waktu untuk masyarakat Desa Cilabanbulan untuk berpikir lebih obyektif dalam memilih calon kadesnya.

    “Walaupun pemilihan kades terjadi penundaan. Namun tidak mengurangi semangat para calon kepala Desam,” ujarnya.

    Untuk diketahui, di Desa Cilabanbulan sendiri terdapat dua calon kepala Desa salah satunya Soleh Suaedi sebagai calon incumbent yang dalam pengakuannya selama satu periode ini telah membangun jalan pavingblok kurang lebih sepanjang 5 KM.

    Kemudian, Posyandu 5 unit, saluran irigasi 6 lokasi, perbaikan rumah kumuh 42 unit, listrik desa 140 rumah, sertifikasi Tanah, mobil Angkutan Perdesaan., Pamsimas (Air Bersih), Lapangan Olah Raga, gedung baca, rehab Baledesa dan lain lain.

    Dengan berbekal niat untuk memajukan desa dan menuntaskan pembangunan yang belum selesai yakni menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan potensi sumberdaya masyarakat Desa.

    “Saya siap maju di 2 periode untuk menjadi calon kepala desa di Pilkades tahun ini, tepatnya di desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes yang akan dilaksanakan secara serentak di bulan Agustus mendatang, saya akan fokus terhadap penciptaan lapangan pekerjaan sesuai dengan potensi sumberdaya masyarakat Desa dan Semoga niat ini di ridhoi Allah SWT,” pungkas tegas Edi. (RED)

  • Jadi Profesor Termuda se-Untirta, Agus Ingin Majukan Almamater

    Jadi Profesor Termuda se-Untirta, Agus Ingin Majukan Almamater

    BUKAN hal mudah untuk mendapatkan gelar guru besar, sebab banyak hal yang harus dilalui oleh seorang dosen yang ingin mendapat sebutan Profesor. Penilaian yang sangat panjang, mulai dari penilaian akademis, non akademis hingga rekam jejak semasa ia menekuni profesi sebagai dosen.

    Hal itu juga dirasakan oleh seorang Agus Ismaya Hasanudin. Meski usianya baru menginjak 43 tahun, namun ia berhasil menyandang gelar Profesor termuda dengan urutan ke 14 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

    “Alhamdulillah, Allah meninggikan derajat saya melalui gelar ini. Tetapi disatu sisi, menjadi tugas yang berat juga buat saya, karena saya harus bisa memberikan nilai lebih minimal untuk pribadi saya dan maksimal untuk Untirta (almamater sarjana hukum),” ujar Agus, saat dijumpai BANPOS di kediamannya, Minggu (14/3).

    Di Untirta sendiri terdapat lebih dari 800 dosen yang terdiri dari 7 Fakultas. Ia sendiri merupakan Profesor kedua di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

    “Jujur mengapa saya mempunyai cita-cita menjadi Profesor di usia muda, karena melihat dulu ayah saya yang sempat fokus untuk pendidikan anak, sehingga beliau mendapatkan gelar Profesor di usia menjelang 65 tahun, usia pensiun,” jelasnya.

    Ayahnya yang merupakan salah satu pendiri Untirta dan pernah menjadi rektor di Universitas ternama di Banten tersebut, usai menyandang gelar profesor, tak lama kemudian meninggal. Sehingga, melihat perjuangan sang ayah itu, pada tahun 2014, ia menetapkan salah satu capaian saat dinyatakan lulus menjadi Doktor, ingin menjadi Profesor termuda di Untirta.

    “Alhamdulillah semuanya mendoakan, meskipun memang perjalanan menjadi Profesor ini banyak yang harus dilalui. Banyak yang mengajukan sebagai profesor ke Jakarta, tapi ada yang dari tahun 2015 sampai sekarang surat keputusan (SK) Profesornya tidak kunjung turun,” katanya.

    Beruntungnya, Dosen yang sempat mencalonkan diri sebagai Rektor Untirta ini selalu dapat menempuh setiap tahapan. Tak semuanya mulus, ia bahkan sempat akan digagalkan karena adanya sebuah kesalahpahaman.

    “Sempat mau dicancel (digagalkan) oleh Kemendikbud, karena pihak Kemendikbud mengira saya mendaftar untuk screening menjadi Profesor ini dengan mengikuti aturan yang baru, per Juli 2020. Padahal, saya mendaftar pada tanggal 22 Juni 2020, sehingga tidak memerlukan adanya sintesa dan disertasi, cukup jurnal internasional,” tuturnya.

    Didukung penuh oleh keluarga, ia pun menerima SK dan terhitung mulai tanggal (TMT) Januari 2021 ia ditetapkan sebagai Profesor. Sehingga ia cukup menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk menyelesaikan screening menjadi Profesor.

    “Meski sudah ditetapkan melalui SK, namun di Untirta sendiri belum dikukuhkan sebagai Profesor. Mudah-mudahan ilmu saya bisa berkah dunia dan akhirat,” katanya.

    Memiliki motto ikhtiar, doa dan pasrah, ia menyerahkan semua hasil yang akan dicapai kepada Allah SWT. Tidak menuntut untuk diberikan hasil yang terbaik, karena menurutnya apa yang terbaik versi manusia belum tentu terbaik menurut Allah Swt.

    “Alhamdulillah diberi kesempatan memiliki dua gelar sarjana, pertama akuntansi di Unisba dan kedua hukum di Untirta,” ucapnya.

    Memiliki gelar sarjana hukum, ia pun mengikuti tes sebagai anggota persatuan advokat Indonesia (Peradi). Dengan gelar akuntansinya, ia membekali diri untuk mengaudit dana kampanye anggota dewan di Papua dan Jawa Barat.

    “Dengan dua gelar tadi, membawa saya menjadi lebih bermanfaat untuk umat. Kemudian, saya pribadi berharap dengan gelar Profesor ini bisa lebih menebar manfaat serta ilmu yang saya miliki berkah,” tandas Sekretaris kantor hukum Senopati. (MUF)

  • Aan Nurhandiat Terus Bergerak untuk Kegiatan Sosial

    Aan Nurhandiat Terus Bergerak untuk Kegiatan Sosial

    AAN Nurhandiat, namanya mungkin banyak dikenal publik sejak dirinya menjadi anggota DPRD Kota Serang dari Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014. Meski tak kembali mencalonkan diri menjadi wakil Rakyat, Kang Aan, sapaan akrab Banpos kepada Aan Nurhandiat tetap eksis di kegiatan sosial dan kerap ditawari memimpin organisasi-organisasi kepemudaan dan organisasi lainnya.

    “Untuk saat ini saya masih aktif di beberapa organisasi pegiat kepemudaan, organisasi usaha maupun organisasi pergerakan lainnya. Bahkan beberapa organisasi meminta untuk saya pimpin, tapi masih saya pikir-pikir lagi. Yang jelas memang belakangan saya konsen pada kegiatan yang bersifat sosial,” kata Aan.

    Aan mengaku ingin berbuat lebih banyak untuk masyarakat dengan jalur organisasi atau yayasan sosial. Tujuannya agar lebih banyak pula orang yang turut serta dalam gerakan sosial tersebut.

    “Di organisasi non pemerintahan tentu kita bisa lebih bebas menggelar kegiatan sosial. Tanpa menggunakan anggaran pemerintah yang sejatinya perlu dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kepada rakyat dan kepada Tuhan,” ujar Aan.

    Aan mengaku tak apatis kepada politik, karenanya ia masih tercatat sebagai kader Partai Demokrat. Meski demikian, ia mesti berpikir 2 kali jika harus terjun ke politik praktis atau mencalonkan sebagai wakil rakyat kembali.

    “Harus kita sadari, hari ini yang langka dicari adalah, pemimpin yang bisa membawa masyarakat kearah yang lebih baik. Ciri pemimpin yang bisa membawa masyarakat ke arah lebih baik itu, pemimpin yang tidak meminta jabatan, tidak pengin dan tidak berharap dengan jabatan,” terang Aan.

    Aan menambahkan, namanya pemimpin itu harus di minta oleh rakyat, agar kelak jika mereka menjadi pemimpin, malu hati jika perilakunya tidak amanah dalam memimpin. Malu pada Tuhannya dan malu dengan masyarakat yang sudah memberikan suaranya.

    “Saat ini muncul banyak fenomena yang memprihatinkan, banyak pemimpin yang tidak tau malu meski janji janji politiknya banyak yang tidak teralisasi karena hari ini banyak pemimpin penggila jabatan, bukan lagi peminta jabatan akan tetapi pemimpin penggila jabatan,” pungkas Aan.

    Untuk itu, lebih jauh mengatakan, sebaiknya ia mencari jalan lain dalam hal berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat. Meski tidak lewat jalur ikhtiar politik, banyak hal yang bisa dikerjakan lewat jalan jalan lainnya.

    “Kuncinya ada kemauan berbuat yang manfaat untuk masyarakat, dan dalam proses perjalanannya kita harus berpegang pada tali jujur, sabar dan ikhlas,” Aan menambahkan. (MUF)