Kategori: NASIONAL

  • Putusan MK Hari Ini Soal Batas Usia Capres 70 Tahun Molor 40 Menit Prabowo Aman?

    Putusan MK Hari Ini Soal Batas Usia Capres 70 Tahun Molor 40 Menit Prabowo Aman?

    JAKARTA, BANPOS – Calon presiden (capres) Prabowo Subianto akhirnya bisa melenggang ke KPU, Rabu (25/10) nanti. Pasalnya, Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menolak gugatan yang meminta usia capres dibatasi maksimal 70 tahun.

    Putusan MK ini dibacakan langsung oleh Ketua MK Anwar Usman. Meskipun bacaan putusan sempat molor hingga 40 menit dari yang dijadwalkan pukul 10.00 WIB.

    “Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya,” kata Anwar Usman Senin (23/10). “Kehilangan objek,” sambungnya.

    Perlu diketahui, sebelumnya gugatan yang meminta batasan maksimal usia capres 70 tahun itu diajukan oleh tiga orang yakni Wiwit Ariyanto, Rahayu Fatika Sari, dan Rio Saputro. Lalu gugatan itu dikuasakan kepada Aliansi 98.

    Gugatan dengan nomor perkara 102/PUU-XXI/2023 ini meminta MK agar membatasi usia capres maksimal 70 tahun. Selain itu, mereka juga meminta agar capres tidak pernah terlibat dalam kasus pelanggaran HAM.

    Pemohon lain, Rudi Hartono juga mengajukan uji Materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Perkara dengan nomor 107/PUU-XXI/2023 juga diputuskan hari ini.

    Dalam gugatannya, Rudy Hartono juga meminta agar usia capres/cawapres dibatasi 70 tahun. Karena menurutnya, usia sangat menentukan kemampuan seseorang dalam memimpin.

    Sementara gugatan pemohon Gulfino Guevarrato meminta MK agar capres yang sudah dua kali maju di Pilpres tidak lagi diperkenankan nyapres. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/pemilu/193813/putusan-mk-hari-ini-soal-batas-usia-capres-70-tahun-molor-40-menit-prabowo-aman

  • MMB UI Jalin Kerja Sama Dengan Tsinghua University

    MMB UI Jalin Kerja Sama Dengan Tsinghua University

    JAKARTA, BANPOS – Program Studi Manajemen Bencana Universitas Indonesia (Prodi MMB UI) turut berpartisipasi secara aktif pada penyelenggaraan EDRR (Emergency Disaster Response and Rescue) Indonesia Expo tanggal 19-21 Oktober 2023 di JIEXPO Kemayoran Jakarta.

    EDRR Expo merupakan pameran teknologi terbaru dari aspek-aspek Darurat dan Penanggulangan Bencana serta Penyelamatan yang dilaksanakan atas kerja sama antara Dewan Promosi Perdagangan Internasional Tiongkok (China Council for the Promotion of International Trade/CCPIT), Kamar Dagang Internasional Tiongkok dan Kementerian Perdagangan Tiongkok bersama dengan Comexposium Singapore Pte.ltd, sebuah Perusahaan penyelenggara expo yang memiliki anak perusahaan di Indonesia sebagai pelaksana bernama PT. Amara Pameran Internasional.

    Selain membuka booth dalam EDRR Expo selama 3 hari penuh, Prodi MMB UI juga melakukan pertemuan penjajakan kerja sama pendidikan dan penelitian dengan Hefei Institute for Public Safety, Tsinghua University Cina.

    Pada pertemuan tersebut Prodi MMB UI diwakili oleh Kaprodi Dr. Fatmah, SKM, MSc, Prof. Rachmadhi Purwana, SKM, MS, Andri Syahreza, SE mewakili mahasiswa MMB UI dan Direktorat Kerjasama UI, menawarkan beberapa alternatif topik penelitian dengan skema pembiayaannya, serta bentuk-bentuk pendidikan seperti pertukaran dosen dan mahasiswa antara Indonesia dan Cina.

    Tsinghua University diwakili oleh Prof. Fan Guanbing, Deputy Dean of Hefei Institute for public safety, Tsinghua University; Prof. Chen Jianguo, Director of Urban Lifelines Center; Dr. Zhang Xiaole, Assistant Professor, Executive Director of International Cooperation Center; dan Dr. Dupeng Principal investigator, Tsinghua University.

    Saat ini UI sudah memiliki MoU (Memorandum of Understanding) dengan Tsinghua University Cina sejak Tahun 2020 dan berakhir Tahun 2025. Diharapkan setelah pertemuan kedua universitas tersebut akan melahirkan Perjanjian Kerjasama antara Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI dengan Tsinghua University Cina.(RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/nasional/193823/dorong-kemajuan-pendidikan-dan-penelitian-bencana-mmb-ui-jalin-kerja-sama-dengan-tsinghua-university

  • Relawan Nelayan Ganjar Bagikan Jaring Ikan Agar Tangkapan Ikan Lebih Banyak

    Relawan Nelayan Ganjar Bagikan Jaring Ikan Agar Tangkapan Ikan Lebih Banyak

    SUMATERA SELATAN, BANPOS – Komunitas Nelayan Pesisir Sumatera Selatan dukung Ganjar Pranowo memberikan bantuan ratusan jaring ikan kepada para nelayan di Desa Pandan, Kec. Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Minggu (22/10/2023).

    Wakil Koordinator Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Sumsel dukung Ganjar, Aspin Madid mengatakan pemberian jaring sebagai bentuk kepedulian kepada nelayan agar tangkapan ikan mereka lebih banyak dari biasanya.

    “Kami membagikan jaring kepada nelayan di Kab. Pali. Semoga bermanfaat, biar semangat lagi nelayan berlayarnya, supaya tangkapan ikan banyak,” ucap Aspin di lokasi.

    Aspin menuturkan pemberian jaring ikan ini juga sebagai simbol kepedulian Ganjar Pranowo kepada nelayan di seluruh negeri, yang saat ini di wakili oleh para sukarelawan.

    Menurut dia, Ganjar yang berprinsip ‘Tuanku ya Rakyat’ tersebut telah memiliki kepedulian kepada nelayan. Hal itu terlihat dalam kebijakan Ganjar saat menjadi Gubernur Jawa Tengah.

    Program Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah yang telah sukses membuat nelayan maju dan sejahtera diantaranya dengan program Asnel, subsidi BBM bagi nelayan dan bantuan keuangan.

    Selain itu, Ganjar mengucurkan anggaran Rp 60 miliar untuk disalurkan kepada mereka yang berhak mendapatkan, termasuk untuk para nelayan.

    Sementara, Koordinator Daerah Komunitas Nelayan Kab. Pali, Soleha mengungkapkan bahwa jaring ikan ini sangat dibutuhkan oleh nelayan di wilayah tersebut. Adapaun jaring ikan yang diberikan ada ratusan untuk setiap nelayan.

    “Kita serahkan atas kebutuhan masyarakat khususnya nelayan sendiri,” ucapnya.

    Sementara, Ketua Nelayan Desa Pandan, Mariko menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh para sukarelawan. Menurutnya, nelayan yang kesehariannya mencari ikan ini sulit mendapatkan ikan apabila tidak memakai jaring.

    “Kami sampaikan terima Makasih atas bantuan jaring ini, sangat bermanfaat bagi kami nelayan, dengan jalan jaring kita bisa menangkap ikan. Kalau tidak menggunakan jaring sangat sulit menangkap ikan,” tutur Mariko.

    Menurut Mariko, para nelayan di wilayah tersebut biasanya menangkap ikan di Sungai Lematang. Dengan jaring yang diberikan oleh sukarelawan, para nelayan bisa mendapatkan ikan sebesar 3 kg sampai 15 kg dengan berbagai macam ikan seperti Patin, Baung, Lampam, Tirusan hingga Mujair. Harga jual dimulai Rp 18 ribu sampai Rp 25 ribu per kg.

    Mariko juga menyatakan kesiapannya mendukung pasangan Ganjar-Mahfud untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.

    Dukungan diberikan karena para nelayan menilai Ganjar-Mahfud MD merupakan pasangan yang mempunyai kapasitas untuk menjadikan Indonesia menjadi poros ekonomi maritim dunia.

    “Kami siap mendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” pungkas dia. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/nasional/193822/relawan-nelayan-ganjar-bagikan-jaring-ikan-agar-tangkapan-ikan-lebih-banyak

  • Prabowo-Gibran Akhirnya Berjodoh

    Prabowo-Gibran Akhirnya Berjodoh

    JAKARTA SELATAN, BANPOS – Tiga hari menjelang penutupan pendaftaran Capres-Cawapres, akhirnya Prabowo Subianto menemukan jodohnya. Sosok yang dipilih Ketum Gerindra itu, jatuh ke politisi muda yang baru berumur 36 tahun. Dia adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo selama hampir 3 tahun ini.

    Penetapan Gibran sebagai Cawapres diumumkan langsung oleh Prabowo, di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023) malam.

    Prabowo sudah tiba di rumahnya pada pukul 4 sore. Menteri Pertahanan itu, baru saja pulang dari Surabaya, Jawa Timur, mendampingi Jokowi hadiri apel Hari Santri.

    Tepat pukul 7 malam, para petinggi parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo, mulai berdatangan ke rumah Prabowo. Mobil yang mengangkut bos parpol wara-wiri, membuat arus lalu lintas di Jalan Kertanegara, sedikit tersendat. Tiba lebih dulu di lokasi adalah Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang didampingi Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

    Sepuluh menit berselang, Ketum Gelora Anis Matta datang didampingi Waketum Gelora Fahri Hamzah. Setelah itu, datang Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra. Disusul Ketum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Waketum PAN Yandri Susanto dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Semua bergegas masuk. Namun, Gibran tak terlihat di lokasi.

    Sekitar pukul 7.45 malam, Prabowo keluar dari pintu rumah, diikuti para ketum parpol KIM. Kepada para wartawan, Prabowo mengatakan, seluruh parpol KIM sepakat mengusung Gibran sebagai Cawapres. Kata dia, keputusan ini diambil usai petinggi KIM melaksanakan rapat. Rapat tersebut digelar dalam tempo yang singkat dengan suara bulat.

    “Seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029, dan Saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju. Saya kira, itu pengumuman yang sudah ditunggu-tunggu,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan, acara malam tersebut juga sebagai deklarasi duet Prabowo-Gibran. Rencananya, dirinya dan Gibran akan mendaftar sebagai Capres-Cawapres ke KPU, Rabu (25/10/2023). “Kita siap maju untuk Indonesia maju,” kata Prabowo, mengakhiri pidato singkatnya.

    Zulkifli Hasan menambahkan, duet Prabowo-Gibran akan mendaftar ke KPU pada pukul 10 pagi. Terkait ketidakhadiran Gibran saat pengumuman tersebut, Zulkifli tak memberi penjelasan.

    Selama ini, Prabowo memang berusaha untuk menggaet Gibran. Sebelum ramai mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia minimum Capres-Cawapres, Prabowo sudah “pedekate” dengan Gibran. Keduanya beberapa kali melakukan pertemuan yang begitu akrab.

    Kabar Gibran menjadi Cawapres menguat setelah MK mengeluarkan putusan usia di bawah 40 tahun boleh ikut Pilpres asal pernah menjabat atau sedang menjabat sebagai kepala daerah, Senin (16/10/2023). Sabtu (21/10/2023) Golkar secara resmi mengusung Gibran sebagai Cawapres. Bersamaan dengan itu, Gibran mendatangi sejumlah ketua umum parpol KIM.

    Jokowi juga sudah memberikan memberikan komentar atas pencawapresan Gibran ini. “Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui. Karena sudah dewasa, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita,” kata Jokowi, usai menghadiri apel Hari Santri 2023 di Surabaya, Minggu (22/10/2023).

    Namun, Jokowi tidak mau berkomentar banyak. Dia bilang, pertanyaan terkait pencalonan Gibran sebagai Cawapres lebih tepat ditanyakan ke partai politik.

    “Tanyakan, tanyakan ke partai politik. Itu wilayahnya partai politik atau koalisi partai politik, atau gabungan partai politik, bukan urusan presiden,” kata Jokowi.

    Ibu Iriana juga tampak setuju putra sulungnya menjadi Cawapres Prabowo. Saat ditanya mengenai hal ini oleh wartawan, Iriana memberikan acungan jempol dan melempar senyum.

    Gibran Terus Sowan
    Sebelum namanya resmi diumumkan menjadi Cawapres Prabowo, Gibran menemui Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023) pagi.

    Gibran tiba di lokasi pukul 08.22 WIB dengan menggunakan mobil Innova hitam. Turun dari mobil, langsung disambut AHY dan kemudian bersalaman.

    Terlihat ada perbincangan sedikit di antara keduanya, hingga langsung masuk ke dalam rumah.

    Pukul 09.26 WIB, Gibran dan AHY keluar dari rumah. Sambil berjalan, Gibran melambaikan tangan kepada para wartawan yang menungguinya.

    Gibran dan AHY berjalan menghampiri wartawan di luar gerbang. Keduanya berdiri bersandingan kemudian saling berjabat tangan.

    Gibran enggan membeberkan isi pertemuan dengan AHY. Dia langsung masuk ke mobil dan pergi dari kediaman AHY.

    Sementara itu, DPP PDIP belum merespons mengenai deklarasi duet Prabowo-Gibran. Yang baru bicara Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo. Dia mengatakan, Gibran otomatis keluar dari PDIP setelah deklarasi tersebut.

    “Setelah deklarasi, sekarang otomatis to (keluar) kalau sudah dari partai A ke partai B, sekarang sudah anggota partai B. KTA tergantung beliau sendiri,” ujar Rudy, di kediamannya. (RMID)

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (23/10), dengan judul “Diumumkan di Kertanegara, Prabowo-Gibran Akhirnya Berjodoh”. (RMID)

  • Hari Santri Nasional Lahir dari Gagasan Ulama Banten

    Hari Santri Nasional Lahir dari Gagasan Ulama Banten

    SERANG, BANPOS – Tak banyak yang tahu, gagasan awal Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober justru lahir dari Banten, tepatnya melalui Piagam Perjuangan Al Fathaniyah.

    Piagam Penghargaan itu ditanatangani Calon Presiden RI Joko Widodo pada 5 Juli 20214. Kemudian Joko Widodo menjadi presiden dua perioden, dan Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober.

    Peringatan Hari Santri Nasional itu dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 22 tahun 2015.

    KH Matin Syarkowi, Pimpinan Ponpes Al Fathaniyah merupakan pelaku dan penggagas awal hingga munculnya Hari Santri Nasional.

    Ditemui di Kebon Kebangsaaan di Walantaka, KH Matin Syarkowi menuturkan, sebelum Pemilu 2014, hampir seluruh pesantren tradisional atau sering disebut pesantren kobong di Banten berkeinginan lulusan pesantren ini diakui oleh pemerintah.

    Pengakuan pemerintah itu dalam bentuk pemberian sertifikasi kelulusan berdasarkan keahlian dan kompetensi santri seperti ahli fiqih, ahli sunah, penghafal Al Quran adan sebagainya.

    Termasuk pengakuan itu dalam bentuk memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan kepada para santri yang kebanyakan dari kalangan masyarakat kalangan bawah.

    “Kelak gagasan ini ditangkap menjadi Kartu Indonesia Pintar untuk santri,” kata KH Matin Syarkowi.

    Di tingkat Provinsi Banten, semua gagasan tentang kepedulian terhadap Ponpes Kobong diusung dengan mendirikan Majlis Pesatren Salafiyah (MPS) Banten.

    Salah satu usulan mendasar adalah menggagas Perda Pesantren Salafiyah, baik ke DPRD Banten. Namun entah mengapa usulan ini menghilang begitu saja, meski sudah disampaikan ke para tokoh dan politisi nasional.

    Menurut KH Matin, menjelang pelaksanaan Pilpres tahun 2014, pihaknya kedatangan utusan dari tim pemenangan pasangan Pilpres Jokowi dan Jusuf Kala.

    Sadar bahwa perubahan terhadap ponpes Kobong di Banten juga menjadi bagian dari keputusan politik, maka dukungan terhadap Presiden dan Wapres saat itu disetujui dengan syarat jika pasangan ini menang maka mereka mesti memberikan perhatian dan kebijakan yang dapat mengubah wajah pesantren tradisional di seluruh Indonesia, khususnya di Banten.

    Kesepakatan itu dituangkan dalam bentuk Piagam Perjuangan Al Fathaniyah yang ditandatangani Joko Widodo, Calon Presiden tahun 2014 pada 5 Juli 2014.
    “Bisa dikatakan ini merupakan kontrak politik untuk memperjuangkan nasib pesantren tradisional atau kobong,” kata KH Matin Syarkowi.

    Kesepakatan itu bersiti tiga poin penting. Yaitu pertama, Ponpes tradisional diberikan peran dan menjadi jembatan dalam menghadapi problem keotentikan dan kemoderanan persoalan bangsa.

    Kedua, mewujudkan tujuan dasar syariat Islam dalam bentuk keadailan dan kemaslahatan umat manusia. Dan ketiga, menghadirkan negara dalam bentuk kebijakan politik regulasi dan politik anggaran.

    Sejak ditandatangani piagam tersebut, KH Matin Syarkowi menggulirkan gagasan untuk melahirkan peringatan Hari Santri Nasional, sekaligus berkampanye kehadiran nagera dalam Ponpes Trasional jika Jokowi – JK menang.

    Gagasan hari santri itu juga disampaikan KH Matin Syarkowi ke politisi nasional seperti Jusuf Kala (Cawapres), Surya Paloh, Rieke Diyah Pitaloka, para akademisi Untirta (di antaranya Ikhsan Ahmad) dan lainnya.

    Ketika isu hari santri terus bergulir, ketetapan mengenai tanggal berapa hari santri sebaiknya diperingati, diputuskan oleh PB NU. “Saya sebagai orang NU ya harus mematuhi keputusan tersebut,” katanya

    Sebenarnya masih banyak lagi program yang diusulkan berkaitan dengan hari santri, seperti membangun rumah pangan santri dan sebagainya yang hingga sekarang belum terwujud. (**)

  • Said Aqil: Putusan MK Harus Dihormati

    Said Aqil: Putusan MK Harus Dihormati

    JAKARTA, BANPOS – Prof Dr KH Said Aqil Siraj, tokoh muslim Indonesia dan mantan ketua umum PBNU, menyampaikan pandangannya mengenai putusan MK terkait batasan umur capres/cawapres, menekankan pentingnya kemaslahatan bangsa dan mengajak masyarakat untuk menghargai setiap calon pemimpin.

    Suasana hening membungkus ruangan ketika Prof Dr KH Said Aqil Siraj, seorang tokoh muslim terkemuka dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), berbicara mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan umur calon presiden dan calon wakil presiden. Dengan kedalaman dan ketenangannya, ulama terkemuka Indonesia ini menyampaikan pandangan dan harapannya untuk masa depan demokrasi dan kepemimpinan di Indonesia.

    “Putusan MK, salah atau benar, sudah menjadi keputusan yang mengikat dan harus dijalankan oleh semua pihak,” ujar Prof Dr KH Said Aqil Siraj.

    Dengan nada penuh kebijaksanaan, Kiai Said berharap agar Mahkamah Konstitusi di masa mendatang dapat selalu mengedepankan kemaslahatan bangsa dan negara dalam setiap putusannya.

    Dalam konteks kepemimpinan, sebagai seorang ulama dan guru bangsa, Kiai Said menyampaikan doa dan harapannya agar kader-kader bangsa, baik muda maupun tua yang memiliki kapasitas dan integritas, dapat memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin bangsa ini.

    “Yang terpenting adalah membawa kemaslahatan dan kemajuan bagi bangsa dan negara,” tegasnya.

    Kiai Said juga mengajak masyarakat untuk memiliki sikap yang bijaksana dalam menyikapi setiap calon pemimpin. Menghimbau agar masyarakat tidak mudah menghujat atau bersikap buruk terhadap para calon. “Mari kita belajar menjadi bangsa yang bermartabat, yang mampu menghargai dan menghormati siapapun,” tuturnya.

    Dengan suara yang penuh harap, Kiai Said mengakhiri pesannya dengan doa, agar Indonesia selalu dalam keadaan aman, tentram, dan damai, siapapun yang menjadi pemimpinnya. “Saya berdoa agar Indonesia sejahtera siapapun presidennya,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

    Berbicara di hadapan para jurnalis, aura ketenangan dan kebijaksanaan terpancar dari sosok Prof Dr KH Said Aqil Siraj. Ia tampak dipenuhi dengan energi positif dan harapan untuk masa depan demokrasi yang lebih matang dan kepemimpinan yang lebih bijaksana di Indonesia.

    Pesan yang disampaikan oleh tokoh muslim ini adalah manifestasi dari keprihatinan dan harapan besar untuk melihat Indonesia yang lebih baik. Tentu, dengan pemimpin yang memiliki integritas, kapabilitas, dan komitmen yang kuat untuk membawa Indonesia kepada kemaslahatan dan kemajuan yang berkelanjutan.

    Pandangan dan harapan yang disampaikan oleh Prof Dr KH Said Aqil Siraj, seorang ulama yang tidak hanya dihormati di kalangan muslim, namun juga memiliki pengaruh dan kontribusi besar dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, yang cukup adem. Sebuah refleksi dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik dan adil bagi seluruh rakyatnya. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/nasional/193419/said-aqil-putusan-mk-harus-dihormati-pemimpin-bangsa-harus-sosok-terbaik

  • Peringati Sumpah Pemuda, OPSHID Bangun 66 Rumah Layak Huni Untuk Kaum Dhuafa

    Peringati Sumpah Pemuda, OPSHID Bangun 66 Rumah Layak Huni Untuk Kaum Dhuafa

    JAKARTA, BANSPOS – Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa (OPSHID FKYME) yang merupakan salah satu organisasi di lingkungan Thoriqoh Shiddiqiyyah, mensyukuri peristiwa Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya.

    Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan membangun 66 unit rumah gratis untuk masyarakat yang membutuhkan.

    Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kiai Moch Muchtar Mu’thi menjelaskan bahwa Sumpah Pemuda adalah nikmat besar yang harus disyukuri terutama oleh Pemuda Shiddiqiyyah.

    “Selain peristiwa Sumpah Pemuda-nya yang ditasyakkuri, juga men-tasyakkuri lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kedua peristiwa penting itu terjadi pada Kongres Pemuda ke II, 28 Oktober 1928,” ujar dia dalam keterangannya, Selasa (14/10/2023).

    Pembangunan 66 unit tersebut dimulai serentak pada 17 September 2023 atau 1 Robi’ul Awwal 1445 H ditandai dengan syukuran peletakan batu pertama bangunan rumah.

    Penerima Rumah Syukur akan menerima paket lengkap rumah beserta perabotannya, fasilitas air dan listrik, juga menerima fasilitas penunjang kesehariannya.

    “Salah satu prinsip yang mendasari tindakan ini adalah keinginan kita sebagai bangsa Indonesia untuk menjadi raja di Tanah Airnya sendiri. Setiap manusia berhak atas kebutuhan dasar dalam hidup, dan setiap lapisan masyarakat berhak untuk menikmati fasilitas yang dapat menunjang kesehariannya. Karena rakyat Indonesia selayaknya memiliki, menikmati, dan mensyukuri Indonesia seutuhnya,” ujarnya.

    Ketua OPSHID FKYME Jakarta Timur Wiwik Diantoro menambahkan, seluruh warga Thoriqoh Shiddiqiyyah di Jakarta Timur dan para relawan terlebih dahulu akan membangun Rumah Syukur untuk Mamih (65) warga Rawa Kuning, Pulo Gebang, Jakarta Timur.

    “Karena kondisi beliau saat ini yang kurang sehat, maka jarang sekali Ibu Mamih siap menerima untuk melayani apabila ada tetangga yang membutuhkan jasanya,” tambah Wiwik.

    Mamih diketahui memiliki tiga orang putra, dua di antaranya masih dalam tahap pemulihan karena pernah dirawat di RSJ.

    Aktivitas putra pertama dan ke dua Mamih mengandalkan imbalan dan belas kasih dari para tetangga lingkungan sekitar.

    “Saat tim survei mengunjungi rumah Ibu Mamih, kondisi fisik bangunan yang kami pandang sudah sangat tidak layak di tempati. Elevasi rumah yang turun 60 cm dari jalan dan masih beralaskan tanah. Kondisi rumah yang tidak memiliki kamar mandi dan dapur,” terang Wiwik.

    Wiwik juga menjelaskan 66 unit Rumah Syukur yang sudah dibangun OPSHID tersebar di berbagai daerah Tanah Air.

    Mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/nasional/193136/peringati-sumpah-pemuda-opshid-bangun-66-rumah-layak-huni-untuk-kaum-dhuafa

  • BMKG Ajak Generasi Muda Aktif Lestarikan Lingkungan

    BMKG Ajak Generasi Muda Aktif Lestarikan Lingkungan

    JAKARTA, BANPOS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkomitmen untuk melakukan edukasi perihal perubahan cuaca dan iklim. Salah satu strateginya adalah berkolaborasi dengan Institut Hijau Indonesia dalam penyelenggaraan program pendidikan Green Leadership Indonesia (GLI).

    “Generasi muda harus berperan aktif dalam upaya melestarikan lingkungan dan menyelamatkan bumi dari perubahan iklim. Indonesia butuh ide, pemikiran, sekaligus tindakan nyata yang inovatif dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk menciptakan linkungan yang berkelanjutan,” tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, setelah menjadi pembicara program GLI, Selasa (17/10).

    GLI mengangkat tema “Pemahaman tentang Isu Perubahan Iklim Bagi Green Leaders”. Acara diikuti ratusan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.

    Pada acara tersebut disampaikan fakta bahwa kondisi bumi saat ini yang mengkhawatirkan akibat dari perubahan iklim. Tidak hanya bencana yang secara intensitas dan durasi semakin bertambah, namun juga krisis air yang juga berimbas pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya yang terdampak adalah sektor pertanian dimana Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi dunia akan mengalami ancaman krisis pangan pada 2050.

    “Belum lama ini, India menolak rencana impor beras dari Indonesia karena tengah mengetatkan kebijakan ekspor guna memenuhi kebutuhan domestiknya. Situasi ini menggambarkan bahwa negara lain juga berupaya mengamankan stok pangan mereka. Kondisi cuaca dan iklim yang tidak menentu membuat banyak negara yang juga mengalami situasi sulit,” papar Dwikorita.

    BMKG mencatat, secara keseluruhan, 2016 merupakan tahun terpanas di Indonesia dengan nilai anomali sebesar 0,8 derajat celsius relatif terhadap periode klimatologi 1981 hingga 2020. Tahun 2020 menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,7 derajat celsius dengan tahun 2019 berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali sebesar 0,6 derajat celsius.

    “Perubahan iklim memberikan tekanan tambahan pada sumber daya air yang sudah semakin langka dan menghasilkan apa yang dikenal sebagai water hotspot. World Meteorolgical Organization mencatat bahwa tahun 2023 menjadi tahun dengan pernuh rekor temperatur. Diantaranya adalah sepanjang Juni-Agustus menjadi 3 bulan terpanas sepanjang sejarah serta gelombang panas (heatwave) terjadi di banyak tempat secara bersamaan,” ujar Dwikorta.

    Dampak perubahan iklim sudah sangat terasa di Indonesia. Namun, banyak dari masyarakat Indonesia yang belum memahami bahwa cuaca ekstrem yang kerap terjadi merupakan dampak perubahan iklim. Kondisi ini membutuhkan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

    “Generasi muda harus terlibat dalam berbagai aksi mitigasi dan perubahan iklim termasuk mencegah laju perubahan iklim untuk menjaga keberlanjutan alam dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Untuk memitigasi ancaman krisis pangan BMKG terus melakukan literasi iklim melalui Sekolah Lapang Iklim. Sasarannya adalah petani Indonesia, dimana mereka diajarkan dan dilatih keterampilannya untuk terampil dalam memahami bagaimana strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia,” ungkap Dwikorita.(RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/nasional/192933/green-leadership-indonesia-bmkg-ajak-generasi-muda-aktif-lestarikan-lingkungan

  • Erick Thohir: Kita Bawa Indonesia Terbang Tinggi

    Erick Thohir: Kita Bawa Indonesia Terbang Tinggi

    JAKARTA, BANPOS – Koordinator Dewan Presidium IAPPI, Erick Thohir, melantik pengurus harian IAPPI di Smesco Convention Hall, Jakarta.

    Erick berharap IAPPI dapat menjadi penggerak masa depan bangsa.

    “Kita hanya punya satu momentum, ketika piramida kita saat ini sedang sangat baik. Kita sebagai bangsa harus punya visi masa depan kita. Baik di bidang ekonomi, baik di bidang politik. Pertanyaannya siapa penggeraknya? tentu tokoh-tokoh muda,” ucap Erick.

    Situasi global yang penuh tekanan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Erick mengatakan cepat atau lambat Indonesia akan dipertanyakan arah politiknya.

    “Saya juga mengajukan pertanyaan mau ke mana bangsa Indonesia? Secara politik kita ditanyakan arah kita ke mana. Saat bicara globalisasi, apakah kita ikut yang sedang berjalan saat ini, atau ala Indonesia? Perbaikan ekonomi, berjalan ala kadarnya atau ala Indonesia? Tantangan di depan sangat berat. Mulai dari tekanan terhadap pangan hingga digitalisasi AI. Kita tidak punya waktu banyak,” tutur Erick.

    Selain itu, demi menyambut Indonesia Emas, Erick menantang tokoh-tokoh muda IAPPI untuk membuat blueprint Indonesia 2045.

    Erick menargetkan dalam satu bulan kepengurusan, blueprint tersebut sudah ada.

    “Saya men-challange blue print Indonesia 2045 dari perspektif kalian. Bukan dari perspektif pemerintah, tapi kalian. Sebagai tokoh masa depan Indonesia. Ini merupakan keseriusan, sehingga bukan hanya wacana yang dibicarakan. Saya berharap dengan dilantiknya kepengurusan, dalam satu bulan ini sudah ada blueprint-nya. Mau dibawa ke mana Indonesia ke depan,” tutup Erick. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/nasional/192404/dipercaya-sebagai-ketua-alumni-mahasiswa-luar-negeri-erick-thohir-kita-bawa-indonesia-terbang-tinggi

  • Soal Usia Capres-Cawapres, Ini Kata Denny JA

    Soal Usia Capres-Cawapres, Ini Kata Denny JA

    JAKARTA, BANPOS – Pembahasan terkait usia Capres-Cawapres di bawah 40 tahun tengah menjadi topik hangat menjelang pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) uji materi terkait batas usia Capres-Cawapres Senin, 16 Oktober 2023.

    “Hari-hari ini kita menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi. Apakah lembaga ini akan menggugurkan undang-undang yang mensyaratkan usia minimal 40 tahun untuk Capres ataupun Cawapres di Indonesia,” kata pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA, dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Jumat (13/10)

    Menurut Denny, ada empat alasan tak ada salahnya jika Capres-Cawapres usianya di bawah 40 tahun. Pertama, perbandingan dengan negara-negara demokrasi lain. Dia mencontohkan di Amerika Serikat, syarat menjadi Capres-Cawapres hanya 35 tahun.

    “Padahal kita tahu Amerika Serikat ini negara super power. Yang menjadi presiden di negara ini sekaligus juga menjadi pemimpin informal sebagian dari dunia. Di sana, 35 tahun menjadi Capres atau Cawapres tak ada masalah,” ujarnya.

    Kedua, di negara-negara demokrasi lain yang terpilihnya pemimpin muda usia sudah terjadi. Di Prancis, Emmanuel Macron pada 2017 terpilih menjadi presiden ketika usianya 39 tahun. Lalu, di Selandia Baru, Jacinda Ardern terpilih sebagai perdana menteri di usia 37 tahun.

    “Sudah ada contohnya, di dunia-modern sekalipun mereka menjadi pemimpin nasional di bawah 40 tahun,” sambungnya

    Ketiga, alasan demografi di Indonesia. Saat ini, mereka yang usianya di bawah 40 tahun atau generasi milenial, yaitu generasi yang lahir setelah 1982, jumlahnya sudah 47 persen berdasarkan hasil survei LSI Denny JA Agustus 2023.

    Sehingga, kata Denny, wajar jika generasi milenial yang usianya di bawah 40 tahun, yang jumlahnya hampir separuh populasi Indonesia, memiliki wakilnya sebagai Capres-Cawapres.

    Keempat, sudah ada tokoh generasi milenial yang potensial menjadi Cawapres walau usianya di bawah 40 tahun. Namanya tak lain dan tak bukan adalah Gibran Rakabuming Raka.

    Gibran lahir pada 1987 dan kini usianya baru 36 tahun. Namun, Gibran sudah menjadi Wali Kota Solo. Dia juga sudah berpengalaman menang di Pilkada Solo pada 2020.

    Berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023, tingkat pengenalan Gibran lebih dari 60 persen. Dari tingkat pengenalan ini, Gibran pun sudah menjadi tokoh nasional dan dikenal lebih dari 50 persen populasi Indonesia.

    Selain itu, pada ujungnya yang akan memilih adalah rakyat. Maka, kata Denny, biarlah rakyat yang nanti menentukan, apakah mereka akan memilih atau tidak memilih pemimpin yang usianya di bawah 40 tahun. “Apa salahnya kita memiliki cawapres yang usianya memang di bawah 40 tahun jika memang MK nanti menggugurkan syarat minimal usia 40 tahun sebagai syarat,” tutup Denny. (RMID)