Kategori: NASIONAL

  • KPK Fokus Pada Sumber Duit Lukas Enembe

    KPK Fokus Pada Sumber Duit Lukas Enembe

    JAKARTA, BANPOS – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, tak mengurusi aktivitas judi yang dilakukan Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe.

    Namun, jaksa komisi antirasuah fokus mengusut sumber uang yang digunakan terdakwa kasus dugaan suap, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) itu untuk berjudi.

    “Pertanyaannya dari mana sumber uangnya, itu yang menjadi poin penting, bukan perbuatannya judinya yang menjadi fokus jaksa KPK,” ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (10/8).

    Dijelaskan Ali, karena KPK tengah mengusut kasus dugaan suap, gratifikasi dan TPPU, maka penerimaan dan penggunaan uang yang dilakukan Lukas, ditelusuri.

    “Kalau kemudian penggunaannya untuk judi, hasil dari suap dan gratifikasi, maka bagian dari proses membelanjakan TPPU,” terangnya.

    “Jadi bukan fokus kepada perbuatannya main judinya, tapi yang menjadi fokus, dia bermain judi menggunakan uang dari mana,” tandas Ali.

    Sebelumnya, saat diberikan kesempatan oleh majelis hakim untuk menanggapi kesaksian Dommy Yamamoto dari pihak swasta, Rabu (9/8), Lukas mengakui bermain judi di luar negeri.

    “Kalau di Singapura saya lebih banyak berobat daripada judi,” tutur Lukas.

    “Lebih banyak berobat daripada?” tanya ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh, menegaskan.

    “Main judi,” jawab Lukas.

    Dalam kesaksiannya, Dommy mengungkapkan Lukas sempat bermain judi di Filipina dan Singapura.

    Ia mengetahui hal tersebut karena sempat melayani penukaran uang yang diberikan Lukas ke valuta asing.

    Total, sebanyak Rp 22,5 miliar yang ditukar dalam mata uang dolar Singapura, digunakan Lukas untuk berjudi di luar negeri.

    Lukas didakwa menerima suap senilai Rp 45,8 miliar dan gratifikasi sebesar Rp1 miliar.

    Tindak pidana itu dilakukan Lukas pada rentang waktu 2017-2021 bersama-sama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua 2013-2017 Mikael Kambuaya dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) 2018-2021 Gerius One Yoman.

    Jaksa menyatakan, suap dan gratifikasi tersebut diberikan agar Lukas bersama-sama dengan Mikael dan Gerius mengupayakan perusahaan-perusahaan yang digunakan Piton Enumbi dan Rijatono Lakka dimenangkan dalam proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2013-2022.

    Sementara itu, gratifikasi diterima Lukas dari Budy Sultan selaku Direktur PT Indo Papua melalui Imelda Sun. Atas perbuatannya, Lukas didakwa melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP dan Pasal 12 huruf B UU Tipikor. (RMID)

  • Ganjar Menginap di Rumah Warga Program Tuku Lemah Oleh Omah

    Ganjar Menginap di Rumah Warga Program Tuku Lemah Oleh Omah

    JAWA TENGAH, BANPOS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atiqoh Supriyanti menginap di rumah salah satu warga penerima bantuan ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ atau beli tanah dapat rumah di Desa Karangsari, Kabupaten Cilacap, Jateng.

    Ganjar bersama istri datang ke lokasi pada Jumat (11/8) dini hari setelah mengikuti agenda Jateng Bersholawat di Alun-alun Cilacap. Keduanya hendak mengecek hasil bantuan program penurunan kemiskinan ekstrem di desa tersebut.

    Setibanya di Desa Karangsari sekira pukul 00.10 WIB, Ganjar langsung disambut meriah ratusan warga yang telah menunggunya sejak Kamis (10/8) sore. Mereka menggelar tikar dengan hidangan pencuci mulut, kopi, beserta organ tunggal lengkap sebagai hiburan.

    Ganjar bersama para warga dan anak-anak kemudian berbincang ringan sambil ngopi dan nyemil. Mereka juga menyanyikan lagu ‘Ojo Dibandingke’ bersama-sama lewat iring-iringan organ tunggal yang terdiri dari drum mini, piano sederhana, dan angklung.

    Setelah itu Ganjar dan istri menuju rumah model ruspin hasil program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ milik penerima bantuan bernama Marsono. Kemudian keduanya menginap.

    “Ini baru pertama (ada pejabat nginap di desanya). Warga sangat antusias, buktinya sampai jam 1 malam. Daritadi pagi itu persiapannya menyambut. Mereka stay di sini dari sore,” kata Apriyuanita Eka Hardina, salah satu Tokoh Masyarakat Desa Karangsari sekaligus bidan desa.

    Eka menilai hal itu merupakan bentuk kepedulian Ganjar dalam memperhatikan warganya. Terlebih bantuan Tuku Lemah Oleh Omah digulirkan Ganjar di desanya.

    “Rumah yang tadinya beliau masuk DTKS atau masuk kategori tidak mampu dan mendapat program bantuan, sehingga mempunyai rumah. Kami juga sebagai warga sangat senang yang menyentuh kalangan atas sampai ke bawah,” kata Eka.

    Tak hanya sekali, sudah tiga kali Ganjar mengunjungi Desa Karangsari untuk menggulirkan bantuan. Sebelumnya, diungkap Eka, Ganjar menerjunkan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), dan penanganan stunting.

    Sementara itu, Ganjar merasa terharu dengan jamuan istimewa yang dihadirkan Desa Karangsari terhadapnya. Menurut Ganjar, hal tersebut merupakan ciri khas desa yang masih kental kebersamaannya.

    “Selalu menarik kalau di desa itu. Di desa itu rasanya berbeda. Biasanya kalau ada tamu mereka mau menunggu lama, ada ketulusan dan keikhlasan itu betul-betul suasana guyub yang ada di desa. Ngangeni. Menyambut tamu sangat luar biasa,” kata Ganjar.

    Dengan adanya bantuan ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ dari Pemprov Jateng, Ganjar berharap dapat menjawab antusiasme warga dan membahagiakan mereka. Sehingga warga yang tergolong tidak mampu mendapatkan tempat tinggal layak.

    “Jadi kalau mereka penerima DTKS, bisa membeli tanah, kemudian kita bisa bantu, rasa-raasanya ini akan bisa memberikan ruang akomodasi yang lebih nyaman buat masyarakat,” pungkas Ganjar.

    Program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ merupakan salah satu jurus sukses Ganjar menurunkan angka kemiskinan di 17 Kabupaten/Kota di Jateng yang menjadi prioritas.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng jumlah penduduk miskin di Jateng menurun. Pada Maret 2023, jumlahnya sebanyak 3,79 juta orang atau turun 66,73 ribu orang sejak September 2022.

    Secara presentase, jumlah ini mengalami penurunan menjadi 10,77 persen atau turun 0,21 persen poin bila dibanding September 2022 yang mencapai 10,98 persen atau 3,86 juta orang. (RMID)

  • Ganjar Sampaikan Konsep Hilirisasi Industri Digital

    Ganjar Sampaikan Konsep Hilirisasi Industri Digital

    JAKARTA SELATAN, BANPOS – Bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo mendapat kunjungan relawan ExtravaGanjar yang terdiri dari aktor, musisi, pegiat film, hingga konten kreator tersohor Tanah Air seperti Adi Adrian Kla Project, Once Mekel, Anang Hermansyah, hingga Budi Ace kakak kandung Abdee ‘Slank’.

    Puluhan anggota relawan tersebut mengunjungi Ganjar di Kantor Badan Penghubung Jawa Tengah (Jateng), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8) malam.

    Dalam kesempatan itu, Ganjar berdialog santai bersama mereka. Salah satu bahasan yang disampaikan Ganjar adalah konsep hilirisasi industri digital sebagai langkah memajukan dunia kreatif Indonesia.

    Di dalam konsep tersebut, Ganjar menjelaskan bahwa terdapat banyak peran besar para pelaku industri kreatif untuk memajukan sektor ini. Sehingga mereka adalah subjek utama yang mesti diperhatikan.

    “Terkait dengan hilirasi industri digital, di dalamnya ada ekonomi kreatif dan mereka para seniman juga masuk di ruang itu. Tentu ini yang penting untuk kita bereskan,” kata Ganjar.

    Ganjar menuturkan dalam hilirisasi digital perlu peran serta pemerintah untuk melakukan pendataan menyeluruh di ruang maya. Seperti data musisi dan lagu sebagai bekal dalam urusan royalti.

    Berdasarkan penetapan LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional), Ganjar menyampaikan tarif royalti untuk musisi diperoleh dari 2 persen dari hasil kotor penjualan tiket + 1 persen dari tiket yang digratiskan (complementary ticket).

    Ganjar menegaskan bahwa aturan itu mesti ditegakkan dari penyelenggara konser. Maka dari itu hilirisasi industri digital penting dilakukan supaya aturan tersebut semakin kuat dipegang para seniman hingga musisi.

    “Rasa-rasanya kalau itu terjadi, maka Industri kreatif wabilkhusus para seniman dan musisi ini akan tumbuh karena banyak seniman hebat kita ada di luar yang sukses-sukses besar tapi tidak bisa mendapatkan pendapatan yang layak, yang baik,” kata Ganjar.

    Ganjar berharap hilirisasi industri digital ini dapat membantu apa yang diaspirasikan oleh banyak pelaku industri kreatif di Indonesia. Ganjar juga berharap aturan-aturan yang ada dapat selalu ditegakkan.

    “Aturannya sebenarnya sudah ada, jadi tidak perlu regulasi baru tapi disosialisasikan dan dilaksanakan. Mudah-mudahan ini kita jadinya sebagai sebuah komitmen untuk bisa melaksanakan itu,” kata Ganjar.

    Anang Hermansyah yang merupakan anggota relawan ExtravaGanjar menilai apa yang disampaikan bacapres berambut putih dalam pertemuan tersebut sangat pas dengan aspirasi para pelaku industri kreatif Indonesia.

    Sehingga Anang pun menekankan pentingnya sosok pemimpin untuk memajukan industri ini. Dalam hal ini Anang menilai ketegasan Ganjar membuktikan kualitasnya sebagai pemimpin masa depan.

    “Dibutuhkan orang yang kuat untuk bisa meng-lead itu semua dengan baik. Dan itu disampaikan dengan lugas banget, disampaikan dengan tepat banget. Memang beliau sangat menguasai creative industy harus ke mana untuk ke depannya,” kata Anang.

    Anang menyatakan, pertemuan dengan Gubernur Jateng dua periode itu semakin membuat relawan ExtravaGanjar yakin untuk melabuhkan pilihannya di 2024 nanti.

    “Industri kreatif beliau memahami betul. Jadi menemukan tempat berlabuh yang tepat ini yang menjadi kata kunci hari ini karena anak-anak puas dan menemukan apa yang dia mau,” katanya. (RMID)

  • Surakarta-Wonogiri Terhubung Bus Trans Jateng

    Surakarta-Wonogiri Terhubung Bus Trans Jateng

    JAWA TENGAH, BANPOS – Bus Trans Jateng melayani wilayah aglomerasi direncanakan sejak 2009. Mulai beroperasi 7 Juli 2017. Sudah beroperasi 6 koridor, 8 Agustus 2023 bertambah 1 koridor Surakarta-Wonogiri. Bertarif Rp 4 ribu untuk umum dan Rp 2 ribu untuk pelajar, veteran, dan buruh. Besarnya pengeluaran transportasi per bulan pengguna Bus Trans Jateng, ada penurunan 50 persen. Tahun 2023, Pemprov Jateng menyiapkan Rp 104 miliar untuk subsidi Bus Trans Jateng

    Sejak 7 Juli 2017, Provinsi Jawa Tengah sudah mengembangkan bus sistem transit (BST) Trans Jateng dengan pola beli layanan (buy the service). Dengan bis baru yang disiapkan oleh operator eksisting di masing-masing koridor.

    Bus Trans Jateng dioperasikan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Layanan ini mencakup wilayah Jawa Tengah dan beroperasi menurut aglomerasi perkotaan. Halte yang didesain khusus agar penumpang dapat naik ke armada (meskipun tanpa halte transit karena layanan ini belum memiliki sistem persilangan antarkoridor) dan tanpa jalur khusus khusus (busway).

    Waktu tempuh dari dan ke dua titik pemberhentian di setiap koridornya berada pada kisaran satu hingga dua jam. Sedangkan tarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp 4 ribu untuk penumpang umum, dan Rp 2 ribu untuk buruh, veteran, dan pelajar dengan menunjukkan kartu pengenal (buruh, pelajar, dan veteran) dan Jamsostek (buruh).

    Bus Trans Jateng Koridor 7 melayani rute Terminal Tirtonadi (Kota Surakarta) – Terminal Giri Adipura (Kabupaten Wonogiri) melewati tiga wilayah, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri. Halte yang dilewati angkutan aglomerasi Subosukawonostraten dengan Bus Trans Jateng ada 64 halte (Wonogiri – Surakarta) yang terbagi di Surakarta 7 halte, Kabupaten Sukoharjo 32 halte dan Kabupaten Wonogiri 25 halte.

    Amada Bus Trans Jateng bus medium (3/4), low entry, tempat duduk berhadapan, dengan kapasitas angkut maksimal sebanyak sebanyak 40 penumpang. Jarak perjalanan dalam 1 rit sejauh 82 km. Kecepatan perjalanan 25 km/jam dan waktu istirahat pengemudi bus di terminal selama 30 menit.

    Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Wonogiri, korban kecelakaan di wilayah Wonogiri selama tahun 2022 sebanyak 2.408 korban dan 567 korban (23,6 persen) diantaranya adalah pelajar. Berharap dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Solo – Wonogiri, angka kecelakaan pelajar berkurang.

    Perjalanan Bus Trans Jateng
    Koridor 1 Bus Trans Jateng aglomerasi Wilayah Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang dan Purwodadi), diluncurkan 7 Juli 2017 dengan rute Stasiun Semarang Tawang (Kota Semarang) – Terminal Bawen (Kabupaten Semarang). Koridor ini menggunakan 28 armada bus medium. Koridor ini memiliki rute yang bersinggungan dengan Koridor 2 Trans Semarang.

    Koridor 2 Bus Trans Jateng anglomerasi Wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) diresmikan 13 Agustus 2018. Koridor ini merupakan koridor kedua yang dilayani Bus Trans Jateng dengan rute Terminal Bulupitu–Terminal Bukateja. Sampai saat ini jumlah armada yang dioperasikan di koridor Terminal Bulupitu Purwokerto (Kabupaten Banyumas) – Terminal Bukateja (Kabupaten Purbalingga) sebanyak 14 armada.

    Koridor 3 Bus Trans Jateng diluncurkan 28 Oktober 2019. Koridor ini merupakan koridor 2 aglomerasi Wilayah Kedungsepur yang melayani rute Terminal Mangkang (Kota Semarang) – Terminal Bahurekso (Kabupaten Kendal). Koridor ini mengoperasikan 14 armada dan terhubung dengan Koridor 1 Bus Trans Semarang di Terminal Mangkang.

    Koridor 4 dan 5 Bus Trans Jateng dijalankan pada waktu yang berdekatan. Koridor keempat, yaitu koridor 1 anglomerasi Wilayah Purwomanggung (Purworejo, Magelang, Wonosobo dan Temanggung) diresmikan 1 September 2020. Koridor ini melayani rute Terminal Kutoarjo (Kabupaten Kebumen)–Terminal Borobudur (Kabupaten Magelang). Koridor ini mengoperasikan 14 armada bertipe low entry, berbeda dengan koridor yang diluncurkan sebelumnya (high deck).

    Selain itu, pada saat yang bersamaan dijalankan juga koridor 5 yang memiliki 14 armada yang bertipe low entry seperti koridor 1 aglomerasi Purwomanggung. Pada 3 September 2020, koridor ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Balaikota Surakarta. Koridor 1 anglomerasi Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) melayani rute Terminal Tirtonadi (Kota Surakarta) – Terminal Sangiran (Kabupaten Sragen)– Terminal Sumberlawang (Kabupaten Sragen).

    Koridor 6 yang dioperasikan Bus Trans Jateng (Koridor 3 aglomerasi Wilayah Kedungsepur) diresmikan 13 Oktober 2021 dengan trayek Terminal Penggaron (Kota Semarang) – Terminal Godong (Kabupaten Grobogan). Koridor ini mengoperasikan 14 armada bertipe pintu rendah dengan dek tinggi dan dengan logo baru.

    Integrasi Layanan Fisik
    Integrasi ada 3 macam, yakni integrasi layanan fisik, integrasi jadwal, dan integrasi tarif. Integrasi layanan dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Surakarta – Wonogiri berada di enam simpul transportasi.

    Pertama di Terminal Tirtonadi Kota Surakarta sebagai simpul awal dan akhir layanan Bus Trans Jateng. Di terminal Tirtonadi akan mengintegrasikan layanan Bus Trans Jateng Koridor Terminal Tirtonadi – Terminal Sumber Lawang, Bus Batik Solo Trans, Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

    Kedua, halte Kantor Pos/Benteng Vastenberg. Di halte ini akan mengintegrasikan layanan Bus Batik Solo Trans Koridor 1 dan 2, angkutan pengumpan (feeder) Batik Solo Trnas koridor 7 dan 10 dengan layanan Bus Trans Jateng.

    Ketiga, halte Kawasan The Park Solo Baru. Halte ini akan mengintegrasikan layanan Batik Solo Trans koridor 6 dengan layanan Bus Trans Jateng. Keempat, Terminal Tipe B Sukoharjo. Halte ini akan mengintegrasikan layanan Bus Trans Jateng dengan Angkutan AKDP, Angkutan Perkotaan dan Angkutan Pedesaan.

    Kelima, Terminal Tipe A Giri Adipura (Kota Wonogiri). Terintegrasi dengan layanan AKAP, AKDP dan Angkutan Kota. Keenam, Terminal Tipe C Wonogiri, merupakan simpul awal dan akhir layanan Bus Trans Jateng yang juga terintegrasi dengan dengan layanan angkutan perkotaan serta simpul Stasiun Kereta Api Wonogiri.

    Hasil Studi

    Berdasarkan Studi Tingkat Kemanfaatan Layanan Trans Jateng di Koridor Purwokerto – Purbalingga dan Kutoarjo – Magelang yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, besarnya pengeluaran transportasi per bulan pengguna Bus Trans Jateng sebelum menggunakan Bus Trans Jateng, 28 persen – 31 persen. Setelah menggunakan Bus Trans Jateng menjadi 9 persen – 15 persen (penurunan 50 persen). Sebagian besar penumpang umum menggunakan Bus Trans Jateng 3 – 4 kali seminggu (40 persen), penumpang buruh/pelajar/veteran menggunakan Bus Trans Jateng 5 – 6 kali seminggu (63 persen).

    Selisih biaya perjalanan rata-rata per penumpang setelah menggunakan Bus Trans Jateng Rp 8.638,00/perjalanan (penumpang umum) dan Rp 10.316,00/perjalanan (penumpang buruh/pelajar/veteran) atau Rp 17.276,00/hari (penumpang umum) dan Rp20.632/hari (penumpang non umum). Dengan estimasi perjalanan 3 – 4 kali seminggu (penumpang umum) dan 5 – 6 kali seminggu (buruh/pelajar/veteran), maka penumpang umum memiliki selisih biaya perjalanan Rp 2.487.756,00/penumpang/tahun, dan Rp 2.970.835,00/penumpang/tahun untuk penumpang buruh/pelajar/ veteran.

    Alokasi selisih biaya perjalanan per penumpang Rp 2.487.756,00/penumpang/tahun (penumpang umum) digunakan membeli kebutuhan pokok (67 persen) dan ditabung (33 persen). Alokasi selisih biaya perjalanan Rp 2.970.835,00/penumpang/tahun (buruh/ pelajar/veteran) digunakan untuk ditabung (73 persen), biaya sekolah (17 persen), membeli kebutuhan pokok (7 persen), hiburan (3 persen).

    Masih ada 4 wilayah aglomerasi yang belum tersentuh layanan Bus Trans Jateng, seperti Bregasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang), Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus, Pati), Petanglong (Pekalongan Batang, Kabupaten Pekalongan) dan Banglor (Rembang dan Blora).

    Selanjutnya, dinanti integrasi pembayaran dapat dilakukan antara Bus Trans Jateng, Bus Batik Solo Trans dan KRL Jogja Solo. Sekali membayar dalam kurun waktu tertentu dapat menggunakan ketiga moda transportasi umum tersebut.

    Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat. (RMID)

  • Sambo Divonis Seumur Hidup

    Sambo Divonis Seumur Hidup

    JAKARTA, BANPOS – Vonis penjara seumur hidup untuk mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo diharapkan sudah final dan tidak turun lagi. Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan, jangan sampai ada kongkalikong dan memberi remisi kepada pelaku pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut.

    Awalnya, Sambo divonis hukuman mati di tingkat pertama dan kedua. Lalu, di tingkat tiga alias kasasi, Mahkamah Agung (MA) membatalkan vonis itu dan menggantinya dengan hukuman seumur hidup.

    Mahfud mengatakan, putusan kasasi terhadap Sambo sebenarnya sudah final dan mengikat. Namun, Sambo masih bisa mengajukan upaya hukum luar biasa, yakni Peninjauan Kembali (PK). Mahfud pun mengingatkan, jika Sambo mengajukan PK, hukumannya tidak boleh dikurangi lagi.

    “Mari kita jaga putusan ini agar tetap ditegakkan dan mudah-mudahan tidak ada kongkalikong, permainan lagi nanti di PK lalu diturunkan lagi,” ucap Mahfud, di Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, kemarin.

    Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyatakan, dalam kasus ini, Pemerintah maupun jaksa sebenarnya ingin mengajukan PK. Hanya saja, kewenangannya sebatas kasasi, lantaran dalam sistem hukum pidana Indonesia, upaya PK hanya bisa dilakukan terpidana atau pihak keluarganya dengan catatan harus ada novum atau bukti baru saat peristiwa berlangsung.

    Mahfud juga menekankan, seorang terpidana hukuman seumur hidup dan pidana mati tidak bisa mendapatkan remisi. Hal itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Karena itu, dia meminta Lembaga Pemasyarakatan tidak memberi perlakuan berbeda terhadap Sambo.

    Selain PK dan remisi, lanjut Mahfud, ada hal lain yang bisa menjadi peluang Sambo mendapat keringanan hukuman. Yakni, grasi dari Presiden. Dia pun meminta masyarakat mengawasi agar tidak ada permainan dalam kasus ini.

    Dari pihak keluarga korban, ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat, sangat kecewa dengan putusan MA tersebut. Dia dan keluarga merasa tidak percaya jika pembunuh anaknya lolos dari pidana mati. “Semacam disambar petir di siang bolong mendengar keputusan MA tersebut,” kata Samuel, kemarin.

    Samuel menilai, persidangan di MA terasa sangat senyap, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali. Padahal, sebelumnya, pihak keluarga selalu mendapatkan informasi ketika perkaranya ditangani pengadilan negeri maupun pengadilan tinggi. “Kami sebagai orang tua dan keluarga besar sangat kecewa dengan putusan ini,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana menjelaskan, walaupun tidak bisa mengajukan PK, pihaknya tetap menghormati seluruh pertimbangan majelis kasasi MA terhadap Sambo. Ia menilai, jaksa penuntut umum telah berhasil meyakinkan majelis, karena para terdakwa tetap dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

    “Artinya, yang menjadi keinginan teman-teman penuntut umum dan segala pertimbangan hukumnya sudah diakomodir dengan baik,” kata Ketut, saat konferensi pers, di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, kemarin.

    Selanjutnya, Kejagung akan segera melakukan eksekusi. Namun, Ketut belum bisa menyampaikan ke lapas mana para terdakwa akan dieksekusi.

    “Kita masih menunggu salinan yang lengkap. Karena, kalau tidak lengkap, nanti nggak diterima lembaga pemasyarakatan, khawatirnya. Kita tunggu saja ke depannya,” pungkasnya. (RMID)

  • Cegah Penyebaran Paham Radikal di Medsos

    Cegah Penyebaran Paham Radikal di Medsos

    JAKARTA, BANPOS – Media sosial (medsos) menjadi salah satu tempat subur bagi narasi intoleransi dan ujaran kebencian. Karenanya, membangun kesiapsiagaan digital dalam bentuk daya tangkal yang kuat, deteksi dini, dan resistensi terhadap konten radikalisme di media sosial sangat penting untuk ditanamkan kepada generasi bangsa.

    Konsultan komunikasi dan pakar media sosial Rulli Nasrullah mengungkapkan, penyebaran radikalisme dan terorisme di medsos dilakukan dengan pendekatan persuasif, tidak hard selling. Ketika pengguna sudah merasa nyaman, maka ditanamkanlah ide dan pendekatan secara perlahan.

    “Setelah itu, next step-nya dimasukkan dalam grup-grup diskusi seperti WhatsApp, Telegram, atau messaging yang lain, dan kemudian informasi yang lebih personal,” ucap Kang Arul, sapaan Rulli Nasrullah.

    Kang Arul menekankan, karakter dan tingkat literasi media individu berperan penting untuk menyaring referensi yang dibaca, mengingat algoritma dalam internet cenderung akan memberikan referensi sesuai dengan yang sering dibaca. Jika seseorang suka dengan konten-konten keras, radikal terorisme, dan kebencian, dengan sendirinya referensi yang muncul akan konten konten sejenis. Namun terkadang, individu itu sendiri yang kurang cakap untuk menyaring filter yang negatif.

    Oleh karena itu, Kang Arul menilai pentingnya komunikasi orang tua kepada anak, kakak kepada adik, atau sesama teman untuk saling mengingatkan dan mendorong penggunaan media sosial dalam hal yang positif.

    “Komunikasi untuk meyakinkan bahwa di media sosial itu ini pasar ide bebas. Anda bisa mendapatkan banyak hal, bisa mendapatkan mulai dari yang positif dan negatif,” imbuhnya.

    Penulis buku Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) ini menambahkan, kondisi emosional seseorang berperan penting terhadap referensi yang dilihatnya. Terkadang, orang yang mengakses media sosial dalam situasi yang tidak normal, sehingga dengan logika waktu cepat, dia tidak dapat memfilter atau melakukan verifikasi informasi terhadap orang lain atau media massa. Ketika sudah mengakses suatu konten, seolah-olah itu adalah informasi yang benar. Hal inilah yang membuat maraknya hoaks dan misinformasi.

    “Pulang kerja (lelah), ada masalah, baik itu di kantor, di rumah, ada masalah dengan teman, dengan pasangan, segala macam. Jadi, ketika mengakses itu, emosinya lagi tinggi, dapatlah dengan situasi seperti itu,” tuturnya.

    Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengapresiasi kehadiran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Duta Damai dan Duta Damai Santri yang tersebar di 18 provinsi. Menurutnya, langkah ini perlu dikembangkan ke seluruh provinsi Indonesia agar dapat mengisi ruang digital dengan pesan damai dan hal yang positif.

    Kang Arul berharap, setiap relawan Duta Damai maupun Duta Santri minimal mampu memberikan aura terhadap teman-teman, keluarga dan lingkungannya. Dengan begitu, gerakan ini setidaknya mampu mendukung tiga unsur penting dalam literasi digital.

    “Tiga kecakapan ini akan terpenuhi. Pertama, kecakapan dalam penggunaan media digital. Kedua, kecakapan dalam budaya digital. Ketiga, kecakapan dalam keamanan digital,” pungkas Kang Arul. (RMID)

  • Nyatakan PKB Bukan Representasi NU

    Nyatakan PKB Bukan Representasi NU

    JAKARTA, BANPOS – Hubungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terlihat semakin renggang. Bukti barunya, Gus Yahya menohok Imin dengan menyatakan: PKB bukan representasi NU.

    Penyataan itu, disampaikan Gus Yahya, di sela forum Asean Intercultural and Interreligius Dialogue Conference (IIDC), di The Ritz-Carlton, Jakarta, kemarin. Saat itu, Gus Yahya ditanya wartawan mengenai kedekatan PKB dengan PBNU sebelumnya. Dengan tegas, Gus Yahya menyatakan, PKB tak merepresentasikan NU. “Nggak ada, nggak ada (PKB representasi NU),” ucapnya.

    Bagi Gus Yahya, PKB sama seperti partai-partai lain. Atas dasar itu, PBNU di eranya tidak mengistimewakan PKB. “NU ini, sudah keputusan Muktamar untuk mengambil jarak dari politik praktis. Jadi, semuanya sama saja,” sambungnya.

    Dia mengakui, PKB memang lahir dari tokoh-tokoh NU. Namun, posisi PBNU kala itu sekadar sebagai fasilitator. Sebab, ada warga NU yang memiliki aspirasi ingin membuat partai. Artinya, PBNU sudah tidak ikut campur lagi setelah ada partai yang terbentuk. Sebab, PBNU melepaskan diri dari politik praktis. “Sudah habis itu, sudah,” imbuhnya.

    Gus Yahya tidak melarang kader NU berpolitik. Dia membebaskan, asal tidak ada klaim ke partai tertentu.

    “Sekarang semuanya tergantung pada upaya dari setiap aktor dan partai politik ini untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk di antaranya warga NU. Siapa yang mendapat kepercayaan, ya silakan,” terang dia.

    Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini juga menegaskan, tak boleh ada Capres dan Cawapres yang mengatasnamakan NU. Begitu juga parpol, tidak boleh mengatasnamakan NU. “Apalagi atas nama Islam, pasti tidak ada,” tegas dia.

    Mendengar hal ini, PKB berusaha kalem, Ketua DPP PKB Faisol Riza menyatakan, secara faktual, PKB didirikan pengurus NU. Dia berharap, Gus Yahya tidak menghilangkan fakta bahwa NU yang membentuk PKB.

    Dengan kondisi ini, kata Faisol, PKB tidak akan melepaskan diri dari NU. Pada peringatan Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-25 PKB, di Solo, dua pekan lalu, Imin juga menegaskan PKB adalah partai Nahdliyin yang mewarisi seluruh sejarah dan doktrin NU.

    “Berdasarkan surat dibentuknya, itu oleh PBNU. Ya, itu faktanya. Nggak tahu fakta itu penting atau tidak bagi PBNU hari ini,” ucap Ketua Komisi VI DPR ini.

    Hubungan PBNU dan PKB sudah retak sejak Muktamar NU Desember 2021. Saat itu, Imin mendukung KH Said Aqil Siradj untuk menjadi Ketua Umum PBNU kembali. Namun, dalam Muktamar, Gus Yahya yang terpilih.

    Setelah terpilih, Gus Yahya langsung menyatakan, NU tidak dimiliki satu partai tertentu. Dia pun melarang kader-kader NU untuk bicara copras-capres. Padahal, saat itu, Imin sedang getol-getolnya menggalang dukungan para kiai NU untuk kepentingan nyapres di 2024.

    Keretakan semakin terasa saat Imin tak menghadiri pelantikan Pengurus PBNU dan peringatan Harlah NU, di Balikpapan, 31 Januari 2022. Apalagi, setelah itu, Gus Yahya menjewer para pengurus PCNU di Banyuwangi, Sidoarjo, dan Bondowoso, yang ikut dalam deklarasi mendukung Imin sebagai Capres.

    Situasi memanas berlanjut lantaran Imin tidak hadir dalam peringatan Satu Abad NU, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 7 Februari 2022. Padahal, banyak tokoh nasional lain dan beberapa ketum parpol hadir dalam acara tersebut.

    Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, secara struktur, pernyataan Gus Yahya ini jelas merugikan Imin. Namun, untuk kekuatan di akar rumput, Imin masih bisa berusaha dengan merangkul kiai-kiai di daerah.

    “Apakah pernyataan Ketum PBNU itu berdampak pada PKB atau tidak, itu tergantung pada bagaimana hubungan PKB dengan akar rumput NU itu,” ucap Saidiman. (RMID)

  • Aksara Jawa, Sarana Komunikasi Dan Identitas Budaya Di Era Digital

    Aksara Jawa, Sarana Komunikasi Dan Identitas Budaya Di Era Digital

    JAKARTA, BANPOS – Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat di era digital, budaya dan tradisi bangsa Indonesia masih menjadi kekayaan yang membanggakan. Salah satu aspek penting dalam menggali dan melestarikan budaya Indonesia adalah melalui penggunaan bahasa dan aksara Jawa lengkap.

    Aksara Jawa merupakan salah satu bentuk aksara tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah dan nilai-nilai budaya. Di era digital, keberadaan aksara Jawa menjadi semakin penting sebagai sarana komunikasi yang unik dan sebagai identitas budaya bangsa Indonesia.

    Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai salah satu jenis tulisan yang masih menjadi kebudayaan bangsa tersebut. Namun perlu diketahui, bahwa artikel yang kami rangkum dari www.kompiwin.com, yang pastinya diulas dan dibahas lebih lengkap.

    Sejarah dan Perkembangan Aksara Jawa

    Aksara Jawa merupakan sistem penulisan yang telah digunakan oleh masyarakat di pulau Jawa sejak zaman kuno.

    Aksara ini dipercaya berasal dari aksara Kawi yang telah ada sejak abad ke-4 Masehi. Penggunaan aksara Jawa mencapai puncaknya pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Nusantara.

    Selama berabad-abad, aksara Jawa menjadi tulisan resmi dan digunakan untuk mendokumentasikan berbagai karya sastra, kitab-kitab agama, serta naskah-naskah klasik.

    Sayangnya, dengan berkembangnya penggunaan aksara Latin oleh pemerintahan kolonial Belanda, penggunaan aksara Jawa secara bertahap mulai surut. Namun, upaya melestarikan aksara Jawa tidak pernah berhenti.

    Di era modern ini, aksara Jawa mengalami revitalisasi dan semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat, khususnya di Pulau Jawa.

    Aksara Jawa di Era Digital

    Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak signifikan bagi budaya dan bahasa. Namun, di tengah kemajuan ini, aksara Jawa berhasil menemukan tempatnya.

    Penggunaan aksara Jawa di era digital telah membantu melestarikan dan mempopulerkan kembali aksara ini di kalangan masyarakat yang lebih muda.

    Berkat dukungan teknologi dan internet, akses informasi tentang aksara Jawa menjadi lebih mudah dan luas. Bahkan saat ini banyak ditemukan aplikasi aksara jawa lengkap, sehingga semakin memudahkan pembelajaran secara online.

    Di era digital, kita dapat menemukan banyak konten digital seperti buku, puisi, cerita rakyat, dan sejarah yang ditulis menggunakan aksara Jawa.

    Selain itu, aplikasi dan situs web telah dibuat untuk mempelajari dan mempraktikkan aksara Jawa secara interaktif.

    Hal ini membantu masyarakat untuk tetap terhubung dengan identitas budaya mereka dan meningkatkan apresiasi terhadap warisan nenek moyang.

    Identitas Budaya dan Keberagaman

    Penggunaan aksara Jawa sebagai sarana komunikasi juga membantu memperkuat identitas budaya Indonesia.

    Bahasa dan tulisan tradisional menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan masa lalu, memungkinkan mereka untuk lebih memahami warisan budaya nenek moyang mereka.

    Tak hanya itu, aksara Jawa juga menjadi representasi dari keberagaman budaya di Indonesia. Setiap wilayah di Indonesia memiliki aksara tradisionalnya sendiri yang unik.

    Aksara Jawa sebagai salah satu contoh penting dari keberagaman aksara dan bahasa yang ada di Nusantara.

    Melalui penggunaan aksara Jawa, bangsa Indonesia dapat menghargai keanekaragaman kultural yang telah ada sejak zaman dahulu.

    Mendorong Kreativitas dan Inovasi

    Penggunaan aksara Jawa di era digital juga membuka peluang untuk berkembangnya kreativitas dan inovasi. Budaya dan bahasa tradisional dapat diintegrasikan dengan teknologi modern, menciptakan konten-konten unik dan menarik.

    Penggunaan aksara Jawa dalam desain grafis, seni digital, dan media sosial merupakan contoh bagaimana kekayaan budaya dapat diapresiasi dan dihidupkan kembali dalam bentuk yang kontemporer.

    Kesimpulan

    Aksara Jawa merupakan simbol penting dalam melestarikan identitas budaya Indonesia.

    Di era digital, penggunaan aksara Jawa telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam memahami warisan budaya, meningkatkan rasa kebanggaan terhadap identitas bangsa, serta membuka peluang kreativitas dan inovasi.

    Kita semua, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk terus melestarikan dan menghargai aksara Jawa, serta kekayaan budaya lainnya, agar tetap hidup dan berkembang dalam era yang serba digital ini. (RMID)

  • Prabowo Lebih Beruntung Dibanding Ganjar Dan Anies

    Prabowo Lebih Beruntung Dibanding Ganjar Dan Anies

    JAKARTA, BANPOS – Tinggal hitungan minggu, Ganjar Pranowo akan menyusul Anies Baswedan, kehilangan statusnya sebagai pejabat publik. Karena pada 5 September 2023, Ganjar akan resmi pensiun sebagai Gubernur Jawa Tengah. Beda dengan Ganjar dan Anies, Prabowo Subianto justru lebih beruntung. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo dapat panggung lebih lama jelang Pilpres 2024.

    Untuk diketahui, saat ini sudah ada 3 bakal Capres yang diprediksi akan maju di Pilpres 2024. Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, lalu eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

    Lantas, apakah kehilangan status pejabat publik membuat Capres akan kehilangan panggung untuk mendongkrak elektabilitasnya di mata publik? Atau sebaliknya, Capres akan lebih memiliki banyak waktu untuk berkeliling Indonesia mengenalkan dirinya kepada masyarakat?

    Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro tidak menampik, jabatan publik berpengaruh besar untuk mendongkrak elektabilitas. Tentunya, bila dibanding Ganjar dan Anies, Prabowo yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan akan lebih lama panggungnya menghadapi Pilpres 2024.

    Sebab, Ganjar yang selama ini dikenal sebagai Gubernur Jawa Tengah, bakal pensiun bulan depan. Sementara Anies bahkan sudah dari tahun lalu pensiun sebagai Gubernur DKI, jabatan yang selama ini punya andil besar mendongrak elektabilitas Anies.

    “Selain masih berada di ring kekuasaan, di saat yang sama, kesempatan ini akan membuat relasi Prabowo dengan Presiden Jokowi semakin sangat dalam dibanding Ganjar dan Anies,” jelas Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

    Dengan demikian, menurut Agung, Prabowo akan menciptakan panggung depan politik yang lebih variatif dan atraktif ketimbang Ganjar dan Anies. “Tinggal bagaimana kelak Prabowo mampu mengkonversinya menjadi suara,” sambungnya.

    Namun, politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno tidak khawatir soal itu. Meskipun mulai bulan depan Ganjar bukan lagi Gubernur Jateng, kata dia, Capres PDIP itu tetap punya panggung-panggung yang bisa mengkerek elektabilitasnya. Setiap kader Banteng, kata dia, punya modal kesadaran sejarah dan modal spiritual yang kuat.

    “Ini penting karena kontestasi elektoral pada akhirnya bermuara pada konfrontasi kesadaran sejarah dan jiwa bangsa,” tandas Hendrawan saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

    Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Perindo Effensi Syahputa. Kata dia, setelah purna tugas sebagai gubernur, Ganjar akan lebih banyak waktu untuk berkeliling Indonesia. Apalagi, elektabilitas Capres ditentukan oleh kerja keras mesin partai dan relawan pendukung.

    “Saya pikir dengan mesin partai dan relawan pendukung Ganjar sekarang boleh dikatakan ini akan menjadi seru. Meskipun pensiunnya Pak Prabowo masih jauh lebih lama. Ataupun Pak Anies yang purnatugas lebih dulu,” bebernya.

    Namun, politisi Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak menolak bila posisi Prabowo sebagai Menhan lebih diuntungkan dibandingkan Ganjar dan Anies. Dahnil menegaskan, Prabowo selama ini tidak memanfaatkan jabatan untuk mendongkel elektabilitas.

    “Beliau tau persis posisi antara politik praktis dengan tugas-tugas beliau sebagai Menhan,” tegas Dahnil saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

    Hal itu dibuktikan dari sikap Prabowo yang meminta izin ke Jokowi untuk maju di Pilpres 2024. “Izin Presiden penting, mengingat beliau adalah atasan langsung Pak Prabowo. Jadi kami tidak pernah melihat untung rugi secara elektoral, yang terpenting adalah fokus kerja sebagai Menhan,” pungkas Dahnil.

    Ganjar Pamit Sebagai Gubernur

    Jelang akhir masa jabatannya sebagai Guberur Jawa Tengah, Ganjar sudah mulai berpamitan dengan warganya setiap kali bertemu. Bahkan, Ganjar sudah dari bulan-bulan lalu telah berpamitan kepada warga dalam berbagai kesempatan.

    “Nanti saya akan ketemu dengan tokoh-tokoh dari masyarakar untuk pamitan,” kata Ganjar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/8).

    Tak hanya kepada warga, Ganjar juga berpamitan kepada Wali Kota/Bupati, aparatur daerah hingga PBNU dan Muhammadiyah. Kemarin, Ganjar berpamitan ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Jateng. Ganjar berpamitan dengan mengunjungi di Kantor PWNU Jateng, kemarin.

    Ganjar diterima Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Tengah, Muzammil. “Jadi saya ingin istilahnya pamitan,” kata Ganjar.

    Dalam lawatannya itu, Ganjar diberi pupuk organik hasil pengembangan PWNU Jawa Tengah. Ganjar menyebut, pupuk tersebut salah satu bentuk kontribusi NU.

    “Ini bagian dari cara kami, NU, mendukung pemerintahan,” ujar Muzammil.

    Setelah dari PWNU, Ganjar menyambangi kantor PW Muhammadiyah Jateng. Ganjar ditemui Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir.

    “Maka tadi saya sowan ke NU pamitan, hari ini sowan ke Muhammadiyah pamitan. Kami senang mendapatkan masukan yang sangat banyak,” kata Ganjar. (RMID)

  • OMG Beri Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    OMG Beri Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    LOMBOK TENGAH, BANPOS – Manfaatkan momen akhir pekan, sukarelawan Orang Muda Ganjar Nusa Tenggara Barat (OMG NTB) menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, Minggu (6/8).

    Agenda bakti sosial ini dirancang sebagai upaya mewujudkan masyarakat sehat melalui skrining penyakit tidak menular (PTM) di antaranya kadar gula darah, tekanan darah, asam urat, dan kolesterol.

    Lokasi kegiatan tersebut berada di Dusun Jembe, Desa Saba, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

    Sejak pagi puluhan orang tua hingga lansia yang mayoritas penduduknya petani itu berdatangan untuk memeriksakan kondisi kesehatan.

    “Kenapa kami pilih di sini juga karena memang hasil dari komunikasi dengan teman-teman ternyata di sini memang membutuhkan untuk medical check up,” ucap Koordinator Wilayah OMG NTB, Ainun Samidah kepada awak media.

    Ainun mengungkapkan kegiatan ini melibatkan mahasiswa kesehatan dan tenaga kesehatan. Di sisi lain, masyarakat juga diberikan obat-obatan dan vitamin secara cuma-cuma.

    Kesehatan tubuh adalah suatu hal yang penting untuk dijaga karena tubuh adalah modal utama menjalani aktivitas sehari-hari.

    Untuk itu, dia berpesan kepada masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga makanan yang dikonsumsi setiap harinya

    “Kesehatan adalah rezeki tertinggi kita sebagai manusia. Harapan kami setelah kegiatan ini masyarakat bisa hidup lebih sehat dan bisa menerapkan pola hidup sehat dan pun masyarakat bisa lebih sadar akan kesehatannya sendiri,” jelas dia.

    Kegiatan ini, lanjut Ainun, terinspirasi dari figur Ganjar Pranowo yang selalu mengkampanyekan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga.

    Salah seorang masyarakat, Zaenal Abidin (60) mengaku kegiatan pemeriksaan kesehatan ini memiliki banyak manfaat yang dirasakan masyarakat setempat.

    Dia berharap, OMG NTB dapat melaksanakan kegiatan serupa secara berkala demi menjaga kesehatan masyarakat melalui deteksi dini.

    “Alhamdulillah saya senang dan baru saya tau bahwa saya kolesterol. Nah saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga terhadap kegiatan ini sebagai masyarakat di sini. Terima kasih kepada Orang Muda Ganjar yang telah melakukan kegiatan ini,” kata dia. (RMID)