Kategori: NASIONAL

  • Komunitas Ojol Ganjar Melebarkan Jaringan Dukungan

    Komunitas Ojol Ganjar Melebarkan Jaringan Dukungan

    BANDAR LAMPUNG, BANPOS – Tekad Komunitas Ojol (Kajol) Indonesia Dukung Ganjar dalam melebarkan jaringan makin kuat. Kali ini, Provinsi Lampung disambangi perdana pada Minggu, (6/8) pagi.

    Dalam sambangannya ke Shelter Casper Trabas, Rajabasa, Bandar Lampung, Kajol Indonesia meresmikan basecamp dan posko kemenangan yang ditandai dengan pemugaran posko agar lebih layak dan nyaman digunakan oleh para anggota Kajol dalam menjalankan aktifitas keorganisasian di tempat tersebut.

    “Kegiatan kami hari ini adalah peluncuran posko kemenangan dan bedah basecamp yang ada di Lampung yang siap mendukung Pak Ganjar maju sebagai Presiden 2024,” buka Juru Bicara Kajol Indonesia Risnandar.

    Dengan direnovasinya basecamp tersebut, Risnandar berharap para anggota Kajol Indonesia nyaman dan betah dalam melakukan proses konsolidasi bersama para anggota lainnya.

    “Kami itu merenovasi dari awal, dari basecamp yang kurang layak dan kurang nyaman itu kami renovasi semuanya, mulai dari tihangnya, atapnya dan fasilitasnya semua kita renovasi semua bisa berdiskusi, menunggu orderan dan mencari rezeki lebih nyaman di sini,” ucap Risnandar.

    Selain itu, dihadapan puluhan anggota Kajol, Risnandar berdiskusi mengenai program Kajol Indonesia yang sudah berjalan dan bagaimana komitmennya dalam menanggapi persoalan yang dihadapi oleh para pengemudi jalanan.

    Menurutnya, para pengemudi ojol merasa diperhatikan, antusias dan terbuka terhadap kehadiran Kajol Indonesia. Terlebih lagi, program yang dilakukan Kajol Indonesia di Lampung akan menguntungkan bagi para pengemudi ojol.

    “Sangat antusias dan berharap Kajol Indonesia bisa menyusun program yang dirasa lebih bermanfaat untuk para sukarelawan atau anggotanya,” ucap Risnandar.

    Risnandar berharap, posko tersebut dapat digunakan secara optimal dan semakin eksis menjadi wadah dalam menjaring dukungan terhadap sosok Ganjar Pranowo.

    “Ke depan semoga tempat ini bisa jadi wadah diskusi dan makin banyak teman-teman yang aktif dan sadar akan berpolitik, sehingga semakin banyak relawan yang gabung untuk mendukung Pak Ganjar,” tutup Risnandar.

    Perkuat Konsolidasi Kepada Pengemudi Ojol

    Pada kesempatan yang sama, Koordinator Kajol Lampung, Andre mengaku siap mengambil bagian dalam menarik hati para pengemudi ojol di Lampung.

    “Sangat membanggakan dan siap mendukung Pak Ganjar sampai jadi Presiden 2024,” ucap Andre.

    Sejumlah agenda tengah disusun olehnya, salah satunya ialah pemberdayaan ojol dalam berwirausaha. Menurutnya, hal tersebut dirasa penting dalam menopang perekonomian para pengemudi ojol sehingga memperbanyak alternatif pendapatan yang masuk ke kantong pengemudi ojol tersebut.

    “Untuk saat ini, misalnya pemberdayaan UMKM, meliputi pelatihan, potensi usaha dan pendampingannya supaya mereka bisa lebih stabil dan tidak hanya satu sumber pendapatannya,” pungkas Andre.

    Sebelumnya, relawan Kajol Indonesia sempat bertemu Ganjar Pranowo pada Sabtu (29/7) lalu.

    Dalam pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah perwakilannya, Kajol Indonesia menyampaikan program yang sudah dijalaninya selama ini, serta memberikan masukan dan usulan kebijakan yang meliputi keamanan dan kesejahteraan bagi para pengemudi ojol apabila dirinya terpilih sebagai Presiden RI mendatang. (RMID)

  • Relawan Jokowi Se-Jatim Deklarasi Dukung Prabowo

    Relawan Jokowi Se-Jatim Deklarasi Dukung Prabowo

    PONOROGO, BANPOS – Dukungan kepada Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terus berdatangan. Terutama dari elemen Relawan Joko Widodo (Jokowi). Terbaru, Relawan Jokowi se-Jawa Timur (Jatim) deklarasi mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) di Ponorogo, Minggu (6/8).

    “Kami menangkap pesan restu dari Pak Jokowi atas dukungan kepada Pak Prabowo,” kata Koordinator Relawan Jokowi se-Jawa Timur, Afifuddin dalam keterangannya Senin (7/8).

    Menurutnya, masyarakat dari berbagai elemen semakin bergelombang memberikan dukungan kepada Prabowo untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.

    Afifuddin menerangkan, saat deklarasi, dihadiri berbagai simpul wilayah Jawa Timur di antaranya Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Kediri, dan se-Mataraman.

    “Kami sebagai pengikut setia Pak Jokowi, menyatukan tekad, meluruskan niat, dan mensolidkan suara memberikan dukungan ke Pak Prabowo Subianto untuk meneruskan estafet kepemimpinan sebagai Presiden 2024-2029,” tuturnya.

    Dukungan ini, lanjut dia, dilakukan atas inisiasi para relawan. Para relawan melihat, Prabowo dinilai membuktikan loyalitasnya terhadap Jokowi dan berkinerja apik. Alhasil, kinerja Presiden Jokowi meraih apresiasi tinggi dari masyarakat berkat kinerja Prabowo sebagai menteri.

    Dukungan relawan, katanya, juga melihat aspek tantangan Indonesia di masa mendatang. Indonesia butuh pemimpin yang mengerti persaingan global. (RMID)

  • Ganjar Meriahkan Pelaksanaan Pesta Laut Carita

    Ganjar Meriahkan Pelaksanaan Pesta Laut Carita

    PANDEGLANG, BANPOS – Acara pesta laut yang diadakan di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mendapatkan dukungan dan partisipasi dari sukarelawan Gerakan Rakyat Desa untuk Ganjar atau Gardu Ganjar.

    Ketua Gardu Ganjar Banten, Ahmad Wahyudin Nasyar, mengatakan acara puncak pesta laut diikuti oleh ratusan kapal nelayan bersama sukarelawan Gardu Ganjar dan masyarakat. Mereka berlayar ke tengah laut untuk melaksanakan tradisi yang diwariskan leluhur sejak dulu, sebagai ungkapan syukur atas hasil laut yang melimpah, dan doa bersama untuk kelimpahan ikan di masa depan.

    “Kami berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan alhamdulillah ini merupakan permintaan dari masyarakat sendiri. Harapannya, semoga seluruh masyarakat bisa terus menjalin silaturahmi,” ujar Wahyu di Pantai Carita, Pandeglang, Minggu (6/8).

    Menurutnya, acara pesta laut telah berlangsung dalam beberapa hari yang dihadiri oleh ribuan masyarakat. Rangkaian acara ini dalam beberapa hari tersebut diisi diantaranya dengan wayang golek, hiburan rakyat seperti musik tradisional dan ratusan pedagang.

    Hal itu memperkuat rasa kebersamaan dan semangat persaudaraan. Acara ini juga menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat, setelah tiga tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.

    “Semoga semua nelayan selalu bisa melestarikan budaya-budaya baik, adat-adat yang baik, kegiatan-kegiatan yang baik, untuk menjaga laut, menjaga lingkungan, menjaga bumi, serta alam ini,” ucap Wahyu.

    Wahyu juga menyatakan komitmen Gardu Ganjar untuk terus mendukung berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan tujuan memperkuat rasa kebersamaan dan semangat persaudaraan, sehingga bisa turut serta mensejahterakan masyarakat.

    Ketua Gardu Ganjar Kecamatan Carita, Kusnadi, menambahkan bahwa Gardu Ganjar tidak hanya membantu dalam jangka pendek, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dukungan jangka panjang bagi kebutuhan nelayan.

    Tokoh masyarakat, Kholisan, menyampaikan rasa terima kasih kepada relawan Gardu Ganjar atas dukungannya dalam acara ini.

    Dia pun juga mengapresiasi peran Ganjar Pranowo yang menjadi inspirasi bagi para relawan untuk membantu dan melestarikan tradisi budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Pandeglang, Banten.

    “Nelayan di Pantai Carita merasa bersyukur dan berterima kasih atas bantuan baik moril maupun materil yang diberikan,” ujar Kholisan dengan penuh senyum.

    Ganjar untuk Semua

    Gardu Ganjar juga turut menyosialisasikan Ganjar Presiden 2024. Menurut Wahyu, nelayan berharap konsep seperti Kartu Nelayan, yang telah berhasil diterapkan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dapat diimplementasikan di seluruh Indonesia, ketika Ganjar menjabat sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029.

    ‘Ganjar Untuk Semua, Tuanku Ya Rakyat, Indonesia Tangguh’ menjadi semboyan yang makin merekatkan harapan nelayan dan masyarakat Carita untuk masa depan yang lebih baik.

    Gardu Ganjar menghadirkan semangat dan kepercayaan bahwa Ganjar Pranowo sebagai Presiden Indonesia nantinya akan meneruskan kiprahnya dalam memajukan kesejahteraan nelayan dan seluruh masyarakat Indonesia.

    Dengan semangat ‘Tuanku Ya Rakyat’ yang digelorakan Ganjar, masyarakat menilai kepemimpinan Ganjar dapat mewakili suara dan aspirasi rakyat.

    Figur Ganjar dinilai mampu membangun Indonesia menjadi negara tangguh, berdaya saing, serta mampu menghadapi segala tantangan dengan penuh keberanian dan kesatuan.

    Dalam pesta laut yang dihiasi semangat kebersamaan, rakyat Desa untuk Ganjar berkomitmen untuk mendukung dan menginspirasi, sejalan dengan semboyan ‘Ganjar Untuk Semua’.

    Dengan kehadiran Gardu Ganjar, harapan dan aspirasi nelayan di Carita, serta seluruh Indonesia dapat terwujud, dan Indonesia menjadi lebih tangguh dalam mewujudkan masa depan yang cerah dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. (RMID)

  • Kowarteg Ganjar Ajak Ibu-Ibu Di Jaksel Senam Ceria

    Kowarteg Ganjar Ajak Ibu-Ibu Di Jaksel Senam Ceria

    JAKARTA, BANPOS – Komunitas Warteg (Kowarteg) Indonesia Dukung Ganjar mengadakan senam bersama bertajuk ‘Bugar Ceria’ di Hutan Kota Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan (Jaksel), DKI Jakarta.

    Diselenggarakan pada Minggu (6/8), senam bersama ini mendapat antusiasme luar biasa. Sekitar 500 ibu-ibu dari berbagai daerah di Jaksel ikut hadir dalam kegiatan ini.

    Koordinator Daerah Kowarteg Jakarta, Mochammad Hasanudin menyebut kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para ibu-ibu kembali bugar dan sehat dengan senam bersama.

    “Bugar ceria ini merupakan wadah untuk ajang silaturahmi warga. Mudah-mudahan dengan diadakannya bugar ceria ini, kami bisa lebih dikenal masyarakat, dan mereka jadi bugar dan sehat kembali,” ujar Hasanudin.

    Hasanudin menyatakan bahwa lewat senam bersama ini, Kowarteg Ganjar bermaksud mengampanyekan gaya hidup sehat dengan berolahraga.

    “Kami terinspirasi juga dari Bapak Ganjar, karena beliau sangat senang sekali berolahraga. Joging, bersepeda, dan lainnya,” sebutnya.

    Selain senam bersama, mereka juga melakukan sosialisasi sosok dan program-program Ganjar Pranowo kepada para ibu-ibu yang datang.

    “Kami dari Kowarteg Indonesia berikhtiar dan semangat untuk mensosialisasikan Ganjar Pranowo. Mudah-mudahan Bapak Ganjar Pranowo terus meningkat presentasinya agar menjadi RI 1,” tegasnya.

    Berbagai program lainnya pun telah disiapkan loyalis Ganjar Pranowo ini untuk membantu masyarakat. Hasanudin menyebut, agenda terdekat relawan adalah program yang dikhususkan untuk memberdayakan kalangan ibu-ibu.

    “Kami akan melakukan demo masak, kami akan melakukan pelatihan-pelatihan UMKM kepada masyarakat,” sebutnya.

    Semangat Olahraga

    Sementara itu, salah satu ibu-ibu peserta senam Ayi (54) mengatakan bahwa kegiatan dari Kowarteg sangat bermanfaat untuk rekan-rekannya.

    Selain sebagai sarana silaturahmi antar ibu-ibu, kegiatan tersebut disebutnya bisa memotivasi ibu-ibu agar keluar dari dapurnya untuk melakukan olahraga.

    “Dengan adanya kegiatan seperti ini, yang biasanya ibu-ibu itu di dapur, tidak melakukan aktivitas (olahraga) apapun. Kalau dengan seperti ini kan mereka juga bisa bersilaturahmi dengan teman-temannya, dan tetangganya,” kata Ayi.

    Ibu rumah tangga tersebut berharap agar Kowarteg bisa kembali ke wilayahnya untuk mengadakan kegiatan bermanfaat lainnya. Salah satunya adalah memberikan pelatihan cara menjaga ketahanan pangan keluarga.

    “Ke depannya inginnya ada semacam seminar, edukasi, atau workshop untuk menanam (tanaman) yang bisa mengatakan (ketahanan pangan) keluarga,” harapnya. (RMID)

  • Cawapres Minimal 35 Tahun, Banteng Menolak Gerindra Menerima

    Cawapres Minimal 35 Tahun, Banteng Menolak Gerindra Menerima

    JAKARTA, BANPOS – PDIP dan Partai Gerindra berbeda sikap soal uji materi batas usia minimal Capres-Cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK). Sebagai partai pemenang Pemilu 2019, PDIP menolak syarat umur Capres-Cawapres dari 40 tahun diturunkan menjadi 35 tahun. Sementara, Gerindra setuju batas usia Capres-Cawapres diturunkan.

    Sikap PDIP itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Politisi asal Yogyakarta itu mengatakan, partainya akan konsisten menjalankan peraturan perundangan yang sudah ada saat ini. Termasuk berbagai aturan yang tertuang dalam Pasal 169 huruf q Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Pasal tersebut mengatur syarat menjadi Capres-Cawapres adalah minimal berusia 40 tahun.

    “Bagi PDIP, peraturan yang ada dan berlaku saat ini, itulah yang kita jalankan bersama-sama,” ujar Hasto, kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Sabtu (5/8).

    Soal pasal tersebut kini sedang digugat ke MK, Hasto tak mempersoalkan lebih jauh. Ia menyerahkan hasil akhir gugatan tersebut kepada para hakim konstitusi.

    Namun, Hasto berpandangan, persyaratan batas usia Capres-Cawapres tidak melanggar konstitusi. Pasalnya, aturan yang ada dalam UU Pemilu dianggap sebagai open legal policy atau diserahkan kepada pembentuk undang-undang yaitu DPR dan Pemerintah.

    “Kami melihat suasana kebatinan yang berkembang, bahwa terkait hal tersebut itu merupakan open legal policy yang dimiliki oleh DPR. Sehingga kami percaya hakim konstitusi itu sosok negarawan,” ujarnya.

    Hasto mengatakan, partainya lebih setuju dengan syarat usia minimal 40 tahun untuk menjadi Capres-Cawapres. Karena, untuk menjadi pemimpin yang baik harus melalui proses persiapan kematangan yang baik pula. Dengan alasan tersebut, partainya selalu menggembleng wawasan dan keterampilan para kader muda PDIP.

    Ia mencontohkan, jika seorang ingin mengambil gelar Doktor atau S3, seorang mahasiswa tak bisa ujuk-ujuk mengambil gelar S3. Namun, harus dimulai dengan mengambil gelar S1 lalu S2. Karena alasan itu, PDIP terus menerus melakukan pengkaderan untuk mempersiapkan para pemimpin muda.

    “Kami gembleng lahir batin, digembleng ideologinya, karakternya, wawasannya, sehingga akan menjadi pemimpin-pemimpin yang berkarakter baik dengan moralitas yang baik,” jelasnya.

    Hasto merasakan, ada manuver-manuver politik kekuasaan yang sedang mencoba melakukan pengubahan-pengubahan yang telah disepakati dalam UU. Menanggapi manuver tersebut, ia mengajak semua pihak kembali berpedoman pada aturan yang sudah ada.

    “Pedoman yang paling elementer terkait pemilu adalah konsisten kepada peraturan perundang-undangan yang ada,” tegasnya.

    Sementara itu, Partai Gerindra setuju jika syarat batas usia menjadi Capres-Cawapres diubah menjadi 35 tahun. Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengatakan, apa yang disampaikannya di MK beberapa waktu lalu, adalah sikap DPR. Dalam keterangan itu, DPR pada intinya menyerahkan sepenuhnya kepada majelis hakim MK.

    Lalu bagaimana sikap Gerindra? Waketum Partai Gerindra ini mengatakan, partainya mendukung usulan tersebut. “Kami sepakat dan akan mengikuti apabila MK mengabulkan permohonan tersebut,” kata Habib, kepada wartawan, kemarin.

    Habib menilai, dasar perubahan ini adalah Pasal 28D Undang Undang Dasar 1945. Pasal tersebut menyebutkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.

    “Jadi dalam memilih pemimpin kita tidak terlalu melihat usia, baik tua maupun muda sama-sama berhak. Tinggal tergantung nanti publik menilai personal pemimpin tersebut orang per orang,” ujarnya.

    Kenapa 35 tahun? Anggota DPR dari Dapil Jakarta Timur ini mengatakan, 35 tahun adalah masa usia produktif. Banyak sekali tokoh di usia 35 tahun sudah melakukan prestasi-prestasi besar. Batas minimal usia 35 tahun juga diterapkan di negara lain seperti halnya Amerika Serikat.

    “Ditambah banyak generasi muda yang kini sudah mampu dan sukses menjadi pemimpin di perusahaan maupun institusi publik dan jabatan politik,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memang memberikan sinyal setuju jika batas minimum Cawapres turun dari 40 ke 35 tahun atau berpengalaman sebagai penyelenggara negara. Kata Prabowo, untuk menjadi Capres-Cawapres jangan dilihat dari usianya.

    “Kalau saya lihat ya, jangan kita terlalu melihat usia-lah. Kita lihat tekad, idealisme, kemampuan seseorang. Saya melihat banyak negara dipimpin oleh anak-anak muda,” kata Prabowo.

    Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dikait-kaitkan dengan gugatan ini karena didorong menjadi Cawapres mendampingi Prabowo, enggan berkomentar panjang lebar. Putra sulung Presiden Jokowi ini mengaku tak mengikuti perkembangan gugatan tersebut di MK. Menurutnya, pertanyaan soal ini lebih pas diajukan kepada para penggugat. Karena yang kemungkinan ingin jadi Cawapres adalah para penggugat.

    “Ojo kabeh dicurigai aku (jangan semua mencurigai saya),” ucap Gibran, Kamis lalu. Gibran mengaku saat ini sedang fokus pada tugasnya sebagai Wali Kota Solo. “Kalau itu (menjadi Cawapres) tidak mungkin itu, sudah saya jawab. Umur dan ilmu saya belum cukup,” ujarnya.

    Lalu apa kata pengamat? Pengamat Pemilu dari Perludem Titi Anggraini mengatakan, dalam merumuskan batasan usia, pembentuk undang-undang tidak boleh sewenang-wenang. Mereka seharusnya melakukan pembahasan secara terbuka, transparan, akuntabel, dan dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

    “Pilihan batasan usia juga harus mampu mengakomodir partisipasi politik semua golongan dan kelompok secara optimal. Apalagi, anatomi penduduk dan pemilih Indonesia saat ini 56 persen di antaranya adalah terdiri dari mereka yang berusia kurang dari 40 tahun,” kata Titi.

    Hal senada juga diungkapkan peneliti Hukum Tata Negara dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan, Bivitri Susanti. Penentuan batas umur, kata Bivitri, merupakan tugas pembuat undang-undang. Dia menyetujui pengurangan batas umur tersebut karena kecerdasan, pikiran seseorang, kapabilitas politik seseorang itu tidak ditentukan oleh umur.

    “Saya setuju asalkan dibuat syarat lainnya yang benar-benar mesti memastikan dia sudah punya rekam politik. Jadi misalnya pengalaman di partai karena kan diajukan oleh partai minimal berapa tahun. Misalnya untuk jadi caleg tidak bisa yang tiba-tiba karena dia terkenal di caleg kan, tapi dia kader partai tersebut tiga tahun. Nah jadi pagarnya yang sifatnya kualitatif, jadi bukan angka umur,” kata Bivitri. (RMID)

  • LKBH Permahi Banten Beri Penyuluhan Hukum di Pandeglang

    LKBH Permahi Banten Beri Penyuluhan Hukum di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Lembaga konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) DPC
    Permahi Banten menggelar penyuluhan hukum kepada masyarakat Pandeglang. Kegiatan
    tersebut dilaksanakan di Desa Kanaga, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang hari ini,
    Rabu (2/8).

    Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Kepala Desa Kananga, Tb Ade Silahudin;
    Camat Menes, Abdul Haris dan Kapolsek Menes, Iptu Hero. Penyuluhan bantuan hukum itu
    juga berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Primagraha (UPG) Serang, yang
    sedang melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM).

    Direktur LKBH Permahi Banten Abdul Malik Fajar mengatakan penyuluhan hukum amat
    penting bagi masyarakat terlebih yang tinggal di pedesaan.

    “Jadi, masyarakat pedesaan jangan sampai sama sekali tidak mengenal hukum, karena semua
    hajat warga Indonesia diatur oleh hukum. Paling tidak ketika ada persoalan yang timbul di
    masyarakat dapat mengerti bagaimana cara menyesuaikannya,” tuturnya.

    Fajar menjelaskan ada beberapa hal yang disampaikan kepada masyarakat disaat penyuluhan
    hukum. Salah satunya berkaitan dengan pemberian bantuan hukum gratis.

    “Kami menyampaikan beberapa pemahaman salah satunya bagaimana cara mendapatkan
    bantuan hukum gratis bagi masyarakat tidak mampu. Pemberian hukum gratis itu dijamin
    oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum,” katanya.

    Ketua DPC Permahi Banten, Mukhlis Solahudin, menambahkan bahwa pihaknya siap
    memberikan pelayanan baik konsultasi dan bantuan hukum kepada masyarakat.

    “Kami sebagai LKBH Permahi Banten siap memberikan bantuan hukum kepada masyarakat
    tidak mampu yang mempunyai persoalan,” tandasnya. (DZH)

  • Kejari Blitar dan Perhutani Bersinergi Selamatkan Potensi Kerugian Negara

    Kejari Blitar dan Perhutani Bersinergi Selamatkan Potensi Kerugian Negara

    BLITAR, BANPOS – Untuk mengembalikan Kelestarian Hutan yang ada di Blitar Selatan
    dan dalam rangka penyelamatan potensi Pendapatan Negara sebesar Rp38 miliar, Kamis (3/7)
    Perum Perhutani KPH Blitar meminta advice atau pertimbangan hukum kepada Kejaksaan
    Negeri Blitar untuk menelaah draft Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Tanaman Tebu Liar
    dalam Kawasan Hutan Negara.

    Kajari Blitar Agus Kurniawan, mengatakan bahwa pihaknya bersama Perum Perhutani KPH
    Blitar melakukan sinergi sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama Perdata dan Tata Usaha
    Negara (DATUN) antara Kejaksaan Negeri Blitar dengan Perum Perhutani KPH Blitar No
    mor 09 /HKKP/BTR/DIVRE JATIM/2023 Tanggal 31 Mei 2023.

    “Kejaksaan Negeri Blitar telah mendampingi dan bahkan memberikan materi sosialisasi
    bidang hukum kehutanan kepada masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam
    LMDH/KTH, kepada Kades, Muspika yang wilayahnya berada disekitar kawasan hutan, serta
    masyarakat yang mengerjakan kawasan hutan negara. Kegiatan tersebut dilaksanakan di 4
    titik, yaitu di wilayah Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya, Kecamatan Kalipare Ds,
    Kecamatan Kesamben Ds, Kecamatan Bakung Ds,” ujar Kajari Blitar.

    Pasca kegiatan pendampingan dan pemberian materi sosialisasi tersebut, Kamis 3 Agustus
    2023 Perum Perhutani KPH Blitar meminta advice atau pertimbangan hukum kepada
    Kejaksaan Negeri Blitar untuk menelaah draft Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Tanaman
    Tebu Liar dalam Kawasan Hutan Negara.

    “Yang nantinya sebagai salah satu win-win solution yang ditawarkan oleh Perum Perhutani
    kepada Penggarap Liar tersebut, khususnya pada kawasan hutan Produksi yang dirambah
    untuk perkebunan tebu seluas kurang lebih 10 ribu hektare,” imbuh Agus.

    Sedangkan Isi makro dari Perjanjian kerjasama tersebut memuat hal-hal urgent serta
    komitmen semua pihak untuk patuh dan taat dengan regulasi yang ada. Antara lain UU 41

    tahun 1999 tentang Kehutanan yang diperbaharui dalam UU No. 6 Tahun 2023, UU No. 18
    Tahun 2013 Tentang Pencegahan & Pemberantasan Perusakan Hutan serta aturan-aturan lain
    pada Kementrian LHK & Kementrian Keuangan, tentang Pengenaan Pendapatan Negara
    Bukan Pajak (PNBP).

    “Jika aturan-aturan tersebut tidak dipatuhi maka fungsi & manfaat hutan secara ekologi
    akan terdegradasi sehingga menyebabkan banjir, kekeringan, longsor serta bencana alam
    lainnya. Potensi yang ada menimbulkan kerugian negara sebesar kurang lebih Rp38 miliar,
    karena tidak dibayarnya PNBP serta sharing hasil kepada Perum Perhutani.” bebernya.

    Selanjutnya, ia tegaskan jika para penggarap kawasan hutan untuk tanaman tebu liar tersebut
    tidak sepakat dengan win-win solution yang ditawarkan oleh Perum Perhutani, maka
    Kejaksaan Negeri Blitar akan melakukan upaya penegakan hukum sesuai dengan aturan yang
    berlaku.

    “Semoga dengan adanya penataan tebu liar ini diharapkan selanjutnya fungsi hutan secara
    ekologi membaik, masyarakat sejahtera & negara juga memperoleh manfaat secara ekonomi
    dari PNBP serta sharing hasil yang dibayarkan kepada Perum
    Perhutani,” pungkas Agus Kurniawan dalam rilis tertulisnya. (AZM)

  • Mafindo Ingatkan Warga Hindari Radikalisasi di Medsos

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)
    Septiaji Eko Nugroho mengingatkan warga untuk menghindari radikalisasi di media sosial
    dengan menerapkan metode berpikir kritis.

    Septiaji, seturut keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis menyebut kemampuan berpikir
    kiritis dan logis menjadi mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar
    luas di tengah derasnya arus informasi dalam peradaban modern.

    “Logikanya, seharusnya kalau orang mengakses media sosial, akses informasi menjadi tidak
    terbatas, dan pada akhirnya bisa memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat dari
    berbagai perspektif, tetapi faktanya tidak demikian, justru yang terjadi malah sebaliknya,”
    kata dia.

    Alumnus Technische Universitaet Muenchen itu mengatakan ketika seseorang telah merasa
    sesuatu hal benar tanpa mencari tahu betul latar belakang informasi tersebut, maka ia
    cenderung menutup diri dari informasi lain di luar yang dia anggap benar itu.

    Menurut dia, pada kondisi itulah radikalisasi terjadi. Seseorang yang telah fanatik terhadap
    suatu informasi, kemungkinan besar akan percaya dengan apapun yang disajikan oleh
    pemasok informasi itu.

    Orang yang terpapar akan cenderung menolak berita dari kelompok lain. Itulah yang disebut
    dengan echo chamber effect,” kata dia.

    Sebagai solusinya, Septiaji mendorong tiga hal. Pertama adalah berperilaku pintar dalam
    menelaah informasi, yakni selalu seleksi informasi yang diterima: fakta atau fiktif, serius atau
    tidak, serta bersumber otoritatif dan kredibel atau justru sumbernya tidak jelas.

    “Kedua adalah guyub. Kalau dia sebagai masyarakat bisa guyub dengan orang lain, maka dia
    akan sering berinteraksi dengan berbagai kalangan. Meskipun dia punya keyakinan yang
    sangat kuat, dia juga terlatih untuk menghargai perbedaan terhadap orang lain,” tambahnya.

    Sementara itu, solusi ketiga menurut Septiaji adalah guyon. Menurutnya, seseorang yang
    senang berkelakar cenderung memiliki imunitas yang kuat dan kebal dari upaya radikalisasi.

    Kalau misalnya dia terbiasa dengan srawung atau berkumpul dengan orang lain dan juga
    bercanda, maka upaya radikalisasi itu akan sering bertemu dengan jalan buntu, ujarnya.

    Kepada kaum muda, Septiaji berharap agar mereka bisa bersikap rasional dalam menanggapi
    sebuah informasi. Rasionalitas, ucapnya, ditandai dengan bagaimana seseorang sadar diri
    untuk melakukan pengecekan pada sumber informasi pembanding.

    Selain itu, ia juga mendorong generasi muda Indonesia untuk memperbanyak produksi
    konten media sosial yang moderat. Hal itu bertujuan menekan masifnya konten radikal di
    internet.

    “Jadi, harus ditenggelamkan pandangan-pandangan radikal itu dengan cara memperbanyak,
    memperbaiki, dan membuat konten-konten yang mengajak masyarakat menjadi lebih
    moderat,” ujarnya.

    Dia menambahkan kemampuan berlogika dan berpikir kritis kaum muda Indonesia perlu
    ditingkatkan agar tidak terjebak dalam ruang gema (echo chamber) media sosial yang
    membahayakan.

    “Saya rasa kemampuan berlogika dan berpikir kritis masih sangat kurang di generasi muda
    kita. Perlu rasanya kita bisa memahami kesalahan-kesalahan dalam berlogika, sehingga dapat
    meningkatkan kemampuan untuk berpikir kritis,” imbuhnya. (ANT/AZM)

  • Ganjar Milenial Ajak Warga Kumpulkan Barang Bekas Dan Bersih-Bersih Desa

    Ganjar Milenial Ajak Warga Kumpulkan Barang Bekas Dan Bersih-Bersih Desa

    YOGYAKARTA, BANPOS – Sukarelawan Ganjar Milenial Center (GMC) kembali melakukan kegiatan positif dan bermanfaat kepada masyarakat luas.

    Kali ini, pendukung Ganjar Pranowo mengajak masyarakat mengumpulkan barang bekas dan bersih-bersih desa di Dusun Babatan, Kecamatan Girikerto, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

    Koordinator Wilayah Ganjar Milenial Center DIY, Roni Romadhoni mengatakan dalam menjalankan kegiatan tersebut mereka menggandeng Karang Taruna Dusun Babatan.

    Menurut dia, karang taruna tersebut sangat aktif dalam menyelenggarakan kegiatan kepemudaan.

    “Kami meilihat Karang Taruna Dusun Babatan sangat aktif dalam menyelenggarakan kegiatan kepemudaan,” ungkap Roni dalam siaran persnya, Jumat (4/8).

    Dia menambahkan dalam kegiatan ini seluruh warga mengumpulkan barang bekas yang masih layak, sehingga bisa dimanfaatkan oleh para pemuda. Salah satunya bisa untuk kerajinan tangan.

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para milenial ke depannya,” tuturnya.

    Selain mengkumpulkan barang bekas, karang taruna dan relawan GMC juga melakukan kegiatan bersi-bersih desa. Hal itu dilakukan karena sangat bermanfaat besar untuk masyarakat.

    “Jadi, ketika lingkungan bersih masyarakat sekitar akan terhindar dari penyakit. Karena itu, kebersihan itu harus tetap dijaga,” pesan dia.

    Dalam kegiatan tersebut, Roni juga tidak lupa mensosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024 kepada masyarakat sekitar yang hadir.

    Hendra Kurniawan, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku kegiatan yang diadakan oleh relawan GMC ini sangat bermanfaat.

    “Kegiatan ini sangat positif banget. Semoga relawan Ganjar Milenial Center terus mengadakan kegiatan serupa ini,” ungkap Hendra. (RMID)

  • Ingin Ikut Upacara 17 Agustus Di Istana? Pendaftarannya Mulai Dibuka Besok

    Ingin Ikut Upacara 17 Agustus Di Istana? Pendaftarannya Mulai Dibuka Besok

    JAKARTA, BANPOS – Sekretariat Presiden mengajak semua lapisan masyarakat untuk merayakan secara langsung peringatan Detik-Detik Proklamasi ke-78 Kemerdekaan dan penurunan bendera Sang Merah Putih pada 17 Agustus 2023. Pendaftarannya dimulai besok via online.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa pada tahun ini, upacara akan berlangsung terbuka dengan lebih banyak undangan dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Tahun ini, masyarakat yang hadir di istana untuk mengikuti upacara akan lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ujar Bey dalam tayangan video peluncuran pandang istana.

    Sebanyak 8.000 undangan telah disiapkan oleh Sekretariat Presiden untuk masyarakat yang ingin hadir pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di pagi hari dan Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di sore hari.

    Selain itu, perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan tahun ini akan lebih menarik dengan adanya berbagai hiburan untuk dinikmati oleh masyarakat yang hadir.

    “Tentunya sangat menarik dan menghibur seluruh masyarakat,” tandas Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden Rika Kiswardani.

    Bagi masyarakat yang berminat untuk mengikuti upacara di Istana Merdeka, dapat mendaftarkan diri melalui situs pandang.istanapresiden.go.id yang akan dibuka pada tanggal 5 Agustus 2023.

    Pendaftar akan diverifikasi terlebih dahulu. Jika lolos verifikasi, mereka akan mendapatkan email notifikasi untuk mengambil undangan dan dapat hadir secara langsung di Istana Merdeka.

    Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melewatkan kesempatan ini.

    “Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk hadir pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini di Istana Merdeka,” ucapnya. (RMID)