Kategori: NASIONAL

  • Kemenkes Pastikan Kesiapan Obat-obatan

    Kemenkes Pastikan Kesiapan Obat-obatan

    JAKARTA, BANPOS – Kemenkes memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak Ibadah Haji di Armuzna. Obat dan alat kesehatan ini disiapkan untuk mendukung pelayanan kesehatan jemaah haji selama prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Kami siapkan sekitar 60 koli obat-obatan untuk layanan kesehatan di Pos Kesehatan (Poskes) yang ada di Arafah dan Mina,” ujar Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan (Perbekkes) PPIH Bidang Kesehatan 1444H/2023 Breni Setyoko, S.Farm, Apt dikutip laman kemenkes.

    Breni menyampaikan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 135 jenis obat sesuai kebutuhan di Pos Kesehatan Arafah. Pada pos kesehatan Arafah durasi pelayanan terbatas selama masa wukuf di Arafah, paket obat dan Alkes yang disiapkan tetap paket lengkap namun paling banyak yaitu cairan.

    Untuk Poskes Mina telah disiapkan juga 194 jenis obat. Paket obat-obatan di Poskes Mina lebih lengkap agar bisa menunjang pelayanan kesehatan selama 3 hari selama prosesi lontar jamrah.

    “Walaupun durasi operasionalnya terbatas, untuk poskes Arafah tetap kami siapkan paket obat lengkap 171 jenis obat namun paling banyak berupa cairan. Untuk Poskes Mina, kami siapkan paket obat lengkap terdiri dari 194 jenis obat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama prosesi lontar jamrah,” ucap Breni.

    Selain paket obat dan perbekkes untuk Poskes dan pos satelit, disiapkan juga 395 paket Armuzna yang disiapkan untuk tenaga kesehatan haji (TKH) di masing-masing kloter.

    Paket Armuzna untuk kloter terdiri dari antibiotik, obat hipertensi, obat diabetes melitus, obat batuk, obat flu, vitamin, anti nyeri, pereda demam, dan beberapa Perbekkes lainnya. Paket ini bisa diambil oleh TKH mulai 25 Juni 2023 di Depo KKHI Makkah.

    Selain obat-obatan dan Perbekkes, untuk menunjang pelayanan Poskes dan pos satelit di Armuzna, telah didorong juga alat medis ke lokasi Poskes Arafah dan Mina.

    Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara, Imron Cahyono yang juga pelaksana Poskes Arafah menyampaikan, bahwa sesuai rencana, H-2 logistik untuk pelayanan Poskes Arafah didorong untuk masuk Arafah.

    Beberapa alat medis yang kami siagakan yaitu vellbed, kursi roda, EKG portable, oksigen konstrator, Glucometer, monitor vital sign, tensimeter, termometer manual dan digital, dan sebagainya.

    “Untuk menunjang pelayanan kesehatan di Poskes Arafah, sesuai rencana H-2 kami atau 25 Juni 2023 didorong obat dan Perbekkes serta alat medis. H-1 kami harapkan sudah selesai dan siap untuk pelaksanaan wukuf pada 9 Zulhijah atau 27 Juni 2023,” katanya.

    Di lokasi yang berbeda, Kasie Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah dr. Thafsin Alfarizi yang juga pelaksana Poskes Mina, menyampaikan, bahwa secara bertahap obat dan Perbekkes serta alat medis mulai didorong untuk masuk Mina sejak H-3.

    Alat kesehatan yang masuk ke Mina seperti vellbed, syringe pump, SpO2 portable, tensimeter, termometer, kursi roda, Alat EKG, Oxigen Consentrat, tabung oksigen, dan lain-lain.

    “Kebutuhan Poskes Mina jumlahnya lebih besar karena durasi pelayanannya lebih lama, oleh karena obat dan Perbekkes serta alat medis nya sudah didorong masuk Mina mulai H-3,” ungkap dr. Alfarizi.

    Ia berharap, akses jemaah haji menjadi lebih dekat dan mudah pada pelayanan kesehatan selama prosesi Armuzna. (RMID)

  • Erick Thohir Ibarat Kartu As

    Erick Thohir Ibarat Kartu As

    JAKARTA,BANPOS – Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir di bursa cawapres terus meroket. Dipasangkan dengan capres mana pun, elektabilitas Erick tetap tinggi. Ibaratnya, Erick adalah kartu As yang menjadi kunci kemenangan capres.

    Tingginya elektabilitas Erick bisa dilihat dari survei terbaru yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO). Survei IPO ini digelar 5 sampai 13 Juni 2023 dengan menggunakan random kish grid paper. Metode ini memiliki tingkat kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

    Dalam survei tersebut, Erick meraup suara tertinggi dibanding kandidat cawapres lain dalam simulasi dipasangkan dengan tiga capres; Ganjar Pranowo-Erick, Prabowo Subianto-Erick dan Anies Baswedan-Erick.

    Saat berpasangan dengan Ganjar, perolehan suara Ketua Umum PSSI itu mencapai 26,8 persen. Selanjutnya, saat dipasangkan dengan Prabowo, Erick meraup 21,4 persen. Sedangkan berpasangan dengan Anies Baswedan mendapat 20,5 persen.

    Hal sama juga didapati IPO ketika responden diberi pertanyaan siapa yang layak menjadi wakil presiden apabila Pilpres dilaksanakan hari ini. Hasilnya, pada simulasi pertanyaan semi terbuka dengan 20 pilihan nama cawapres, nama Erick Thohir menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar 15,5 persen.

    Kenapa elektabilitas Erick terus meroket? Menurut Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, tingginya elektabilitas Erick karena menjadi salah satu menteri kepercayaan Presiden Jokowi. Kedekatan dengan Jokowi itu, kata dia, membuka peluang Erick cocok mendampingi capres mana pun. Terutama dengan Ganjar Pranowo, capres yang diusung koalisi PDIP.

    “Kedekatan Erick Thohir dengan Presiden Joko Widodo menjadi daya tarik untuk disandingkan bersama Ganjar,” jelas Dedi dalam keterangannya, kemarin.

    Dia bilang, angka dukungan agar mantan bos Inter Milan itu mendampingi Ganjar menjadi yang tertinggi jika dibandingkan bersama capres lain, seperti Prabowo atau Anies.

    “Untuk cawapres dari nama-nama yang kami tawarkan ke publik, tertinggi Erick Thohir. Ia tetap konsisten berada di atas jika disandingkan dengan Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

    Juru Bicara PAN Valeryan Bramasta merespons positif hasil survei yang dikeluarkan IPO. Kata Valen, tidak ada yang meragukan kualitas dan kapabilitas Erick. Makanya sejak awal, lanjut dia, PAN ngotot untuk mendorong Erick sebagai cawapres untuk Ganjar maupun Prabowo.

    “Pak Erick Thohir sebagai salah satu dari sekian nama yang sering muncul di masyarakat. Tentu perlu dipertimbangkan oleh pimpinan partai yang ada di Indonesia saat ini,” jelas Valen saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

    Meskipun baru berkecimpung di dunia politik praktis, Erick sudah memiliki segudang pengalaman dan prestasi. Di Pilpres 2019, Erick yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin terbukti sukses.

    “Ditambah lagi dengan pengalaman Pak Erick sebagai teknokrat yang mampu membawa Indonesia untuk bersaing dalam kancah internasional,” terangnya.

    Dengan berbagai kelebihan itu, lanjut Valen, PAN tidak kaget kalau Erick bakal jadi rebutan capres yang ada saat ini. “Jadi saya rasa masuk akal kalau Pak Erick akan jadi rebutan para bakal capres ke depan,” pungkasnya. (RMID)

  • Ubud Jadikan Destinasi Gastronomi Kelas Dunia

    Ubud Jadikan Destinasi Gastronomi Kelas Dunia

    BALI, BANPOS – Persiapan pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi berstandar kelas dunia sudah sempurna. Mulai dari fase analisis dan diagnosis, penyusunan desain teknis, hingga pengembangan rencana bisnisnya.

    “Dua fase pertama telah rampung. Tinggal fase terakhir yakni pengembangan rencana bisnis. Targetnya September nanti sudah selesai,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Helson Siagian usai menghadiri Kick-off Meeting Tindak Lanjut Pilot Project Pengembangan Ubud Sebagai Destinasi Gastronomi UNWTO, di Ubud, Bali, Jumat (23/6).

    Pertemuan yang digelar oleh Kemenparekraf ini, dihadiri oleh Kantor Staf Presiden, Pemerintah Kabupaten Gianyar, Indonesia Gastronomy Network, akademisi Universitas Udayana, dan pelaku wisata gastronomi di Ubud.

    Helson dalam arahannya mengatakan, pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi dunia merupakan program yang bernilai strategis dalam mendukung arahan Presiden Jokowi, yakni mengenalkan keunggulan kuliner dan rempah-rempah Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, juga menjadi pemacu untuk mempromosikan potensi gastronomi, budaya, dan agrikultur Bali.

    Untuk mengoptimalkan program tersebut, Helson menekankan, tiga poin penting. Pertama, perencanaan yang baik, yakni target harus jelas dan terukur. Kedua, pembentukan destination management organization (DMO) untuk mengoptimalkan koordinasi pemangku kepentingan. Ketiga, pentingnya membangun komunikasi publik secara masif.

    “Di mana gastronomi harus menjadi motivasi utama wisatawan untuk melakukan perjalanan ke Ubud,” jelasnya.

    Helson juga optimistis, dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah dan pemangku kepentingan, termasuk seluruh elemen masyarakat, pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi dunia segera terwujud, dan bisa memberikan dampak berganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Ke depan, pengembangan Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi diharapkan dapat dicontoh daerah-daerah lain, khususnya pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

    “Kehadiran KSP tentu untuk memberikan dukungan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut,” tutup Helson.

    Sebagai informasi, pada 2018 organisasi pariwisata dunia United Nations Word Tourism Organization (UNWTO) menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan wisata gastronomi di Ubud. Dalam kerjasama ini, UNWTO memberikan kajian apabila Ubud ingin bertransformasi menjadi destinasi gastronomi.

    Wisata gastranomi merupakan seni mempelajari makanan secara menyeluruh di setiap proses pembuatannya. Mulai dari persiapan, pemilihan bahan makan, proses memasak, hingga seni presentasi, estetika, dan mutu makanan tersebut.

    Ubud dipilih karena stakeholdernya sudah siap dan sangat kolaboratif. Makanan di Ubud tidak sekadar hidangan kuliner, tetapi juga sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat setempat. Hal ini bisa dilihat dari relief Yeh Pulu di Ubud yang bercerita tentang budaya berternak, bertani dan berburu sejak abad ke-14 Masehi sebagai bagian dari budaya gastronomi lokal.(RMID)

  • DKPP Kabupaten Serang Pastikan Hewan Kurban Sehat

    DKPP Kabupaten Serang Pastikan Hewan Kurban Sehat

    SERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang memastikan keberadaan hewan kurban baik kambing, domba, sapi dan kerbau yang tersebar di 29 kecamatan dalam kondisi sehat.

    Kepastian tersebut berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan petugas DKPP menjelang Hari Raya Idul Adha atau lebaran kurban.

    Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo menuturkan bahwa untuk memastikan keberadaan hewan kurban baik kambing, sapi atau kerbau dalam kondisi sehat pihaknya teliti dalam melakukan pemantauan.

    Pemantauan tersebut dilakukan dimulai sejak di datangkan dari luar daerah, saat di jual kepada masyarakat sampai dengan pemotongan nanti akan diamati.

    ”Kalau adanya hal yang mencurigakan terhadap hewan kami langsung koordinasikan dengan provinsi maupun kementerian. Hasil pemantauan alhamdulillah baik PMK maupun LSD belum di temukan. Mudah-mudahan tidak ada, tapi memang sampai saat ini belum kami temukan,” tuturnya, kamis (22/6)

    Dijelaskan Suhardjo, dalam melakukan pendataan dan pemantauan DKPP melalui Bidang Peternakan mempunyai tugas mengawasi semua binatang ternak yang masuk ke Kabupaten Serang.

    Terlebih, saat ini menjelang hari Raya Idul Adha yang mana dibutuhkan hewan kurban yang rata-rata di datangkan dari luar daerah baik itu kambing, domba, sapi namun untuk kerbau dari lokal masih bisa mencukupi.

    ”Makanya kita punya petugas 29 orang kita sebar ke setiap kecamatan, nah kita di situ melakukan pendataan, memantau lapak-lapak yang menjual hewan kurban,” jelasnya

    Suhardjo menyampaikan, saat ini tengah merebak adanya Lumpy Skin Disease (LSD) serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diwaspadai dan diamati. Jika ditemukan yang mencurigakan di duga LSD atau PMK pihaknya akan menyingkirkan, dikarantina untuk tidak didekatkan dengan hewan lainnya.

    ”LSD maupun PMK itu menularnya sangat cepat, memang tidak menular ke manusia tapi menular ke sesama binatang itu dipastikan cepat. Nah rata-rata yang kita cek ke lapangan itu pertama adalah surat keterangan asal hewan, keterangan sudah vaksin sebelum dibawa kesini (kabupaten serang-red),” ujarnya

    Dirinya mengatakan, adapun upaya yang dilakukan pencegahan, disisi lain pihaknya akan memberikan vaksin kepada hewan kurban jika kedatangannya sebulan sebelumnya. Penyuntikan vaksin dilakukan paling lambat 14 hari sebelum di potong.

    ”Saat ini karena belum mendekati kita hanya memberikan vitamin, jadi banyak ternak yang mendatangkan hewan untuk pemulihan kekebalan tubuhnya tadi sudah dilakukan di Kecamatan Waringin kurung,” katanya

    Lebih lanjut, Suhardjo memastikan pendataan dan pemantauan yang dilakukan terhadap penjual binatang kurban untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban sehingga terjamin bebas dari penyakit PMK maupun LSD.

    ”Kita mulai pemantauan sejak Selasa kemarin, jadi 10 atau 9 hari sebelum Idul Adha atau lebaran kurban kita adakan pengamatan sampai proses pemotongan dan kita ambil dagingnya untuk kepastian kesehatan hewannya,”tuturnya.

    Lebih jelas, Suhardjo menyampaikan, bukan hanya menjelang Idul Adha pihaknya melakukan pendataan dan pemantauan akan tetapi rutin dilakukan setiap tahunnya. Hal itu dilakukan lantaran kebutuhan hewan untuk di Kabupaten Serang mencapai ribuan setiap tahunnya.

    ”Kebutuhan kita (kabupaten serang-red) untuk sapi mencapai 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba sekitar 6 ribu lebih ekor untuk kambing 3 ribu ekor pertahunnya yang kita estimasi tahun 2022 kemarin,” tandasnya (MG-02/AZM)

  • Iti Orasi Ilmiah di La Tahzan, Santri Harus Jadi Cerminan Agama Islam

    Iti Orasi Ilmiah di La Tahzan, Santri Harus Jadi Cerminan Agama Islam

    LEBAK, BANPOS – Santri harus menjadi cerminan dan wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dengan memancarkan keteduhan, kasih sayang dan kedamaian untuk membawa persatuan di tengah keberagaman masyarakat. 

    Hal itulah yang diungkapkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka milad ke-9 dan wisuda ke-4 Pondok Pesantren (Ponpes) La Tahzan, Rabu (21/6) malam waktu setempat.

    Iti memaparkan bahwa para santri dan para kiyai merupakan garda terdepan dalam menebar kebaikan bagi masyarakat, dengan berpedoman pada Alquran dan hadits.

    “Ke depan haruslah mampu menjadi living role membangun peradaban khususnya di Kabupaten Lebak, karena membangun peradaban yang berkemajuan itu dibangun dengan pendidikan karakter akhlakul karimah, yang tertanam dalam pendidikan pondok pesantren,” ujarnya.

    Menurutnya, pondok pesantren menjadi tempat pendidikan komperhensif yang tidak saja mengajarkan pendidikan umum, tapi juga agama. Sehingga para santri siap berperan dalam membangun peradaban yang modern, inklusif, dan berkemajuan sebagai arsitek peradaban, pelaku peradaban, serta metronom peradaban.

    “Kita dapat membayangkan rupa Lebak ke depan yang diwarnai para santri yang bekiprah sebagai arsitek peradaban, dimana para santri turut merancang dan membangun peradaban, juga sebagai pelaku yang aktif dalam proses pembangunan sosial dan intelektual masyarakat, serta metronom yang menjadi penentu irama juga ritme perubahan masyarakat,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Ganjar Dorong Indonesia Emas 2045

    Ganjar Dorong Indonesia Emas 2045

    JAKARTA,BANPOS – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus mendukung perwujudan Indonesia Emas di tahun 2045. Salah satunya dengan menggenjot imunisasi polio inactivated polio vaccine (IPV).

    Hal itu dikatakan Ganjar usai meninjau pemberian imunisasi polio kepada anak 5 tahun kebawah di Posyandu Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Rabu (21/6).

    “Kita mau bicara Indonesia Emas SDM-nya mesti bagus. Kalau mau SDM-nya bagus, mesti sehat sejak kecil ya anak-anak kita,” kata Ganjar di lokasi.

    Ganjar menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi polio Provinsi Jateng pada Januari-Mei 2023 mencapai 24,5 persen atau 119.400 anak. Sementara sebanyak 27,24 persen anak sudah mendapatkan suntik polio.

    Ganjar mengatakan, gerakkan imunisasi ini terus dilakukan Pemprov Jateng bersama seluruh jajaran Pemda. Ganjar menyebut pihaknya akan gencar mempercepat sekaligus mengedukasi orang tua di Posyandu.

    “Yang punya bayi segera disuntik biar tidak terkena polio. Terus kemudian ada yang pakai tetesan ada yang pakai suntik. Orang tuanya dijelaskan agar kemudian anak-anak bisa tumbuh sehat,” tandasnya.

    Ganjar mengatakan, gerakkan imunisasi polio nantinya mungkin akan menghadapi sejumlah kendala. Sebab itu Ganjar berharap kolaborasi seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat untuk mensukseskan gerakkan ini.

    “Jadi sekaligus kita suntik sekaligus kita sosialisasi agar anak-anak kita betul-betul fit betul-betul sehat. Nanti akan ada beberapa problem. Maka kalau ada gerakannya bersama-sama seperti ini, ‘temannya banyak’, itu akan bisa mempengaruhi mereka untuk bisa ikut,” pungkasnya.

    Sebelumnya, gerakkan imunisasi polio telah dicanangkan secara nasional oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Gedung Bung Karno, Klaten, Jateng. Setelah Jateng, gerakkan ini akan tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. (RMID)

  • Mak Ganjar menggelar pelatihan membuat tape Singkong

    Mak Ganjar menggelar pelatihan membuat tape Singkong

    SUMATERA SELATAN, BANPOS – Palembang, Sumatera Selatan- Sukarelawan Mak Ganjar berkolaborasi dengan UMKM setempat menggelar pelatihan membuat tape dengan bahan dasar singkong di Kelurahan 22 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (21/6).

    Koordinator Wilayah Mak Ganjar Sumsel, Seftiana mengatakan pelatihan itu menargetkan masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk ibu rumah tangga hingga anggota komunitas lokal yang tertarik untuk mempelajari proses pembuatan tape dari singkong.

    “Mak Ganjar melakukan pelatihan dengan UMKM dalam pembuatan tape yang berbahan dasar singkong,” kata Seftiana seusai acara.

    Seftiana menyatakan pelatihan yang diiringi dengan praktik langsung yang diberikan kepada masyarakat akan memberikan dampak jangka panjang dalam mengembangkan keterampilan membuat tape, serta mengembangkan potensi wirausaha.

    “Memberikan ilmu kepada masyarakat agar bisa membuat tape singkong. Selain untuk cemilan di rumah, bisa dijual untuk pendapatan sehari-hari,” ujar dia.

    Dalam pelatihan, masyarakat diajarkan memilih singkong yang tepat, membersihkannya, mengolahnya menjadi adonan, dan melakukan proses fermentasi yang benar.

    Selain itu, masyarakat juga diajarkan tentang kebersihan dan higienitas dalam pembuatan tape berbahan singkong agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi.

    “Permentasinya dibutuhkan sekitar tiga hari untuk menghasilkan tapai itu,” ujar Seftiana.

    Masyarakat juga diajarkan pengetahuan mengenai inovasi dan variasi mengenai produk makanan yang bisa dibuat dengan bahan dasar tapai. Seftiana menyebut, tape bisa dibuat makanan yang bervariasi, seperti bolu tape hingga sarikaya tape.

    Menurut Seftiana, inovasi ini diharapkan dapat mendorong kreativitas masyarakat dalam mengembangkan tape singkong dengan karakteristik yang unik dan menarik.

    Kegiatan ini disambut baik dan antusias dari masyarakat di Palembang. Salah satu peserta, Ermawati mengaku senang dan terinpirasi untum membuat tape untuk dikonsumsi dan dijual.

    “Saya senang, acaranya bagus. Cara membuat tape bisa diterapkan di rumah untuk mata pencaharian,” imbuhnya.(RMID)

  • Gus Falah Apresiasi Warga Pasuruan

    Gus Falah Apresiasi Warga Pasuruan

    JAKARTA,BANPOS – Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengapresiasi warga yang membubarkan pengajian bertema Khilafah di Desa Sumbersuko, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, baru-baru ini.

    Dalam kegiatan ‘pengajian’ itu, terpampang banner ‘Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dolar dengan Dinar dan Dirham’.

    Gus Falah menegaskan, propaganda paham khilafah yang berhasrat menghancurkan negara-bangsa seperti Indonesia yang berdasar Pancasila, tidak boleh diberikan ruang.

    “Pengajian itu hanya ‘kedok’ saja, padahal sebenarnya mereka mempropagandakan paham khilafah yang anti Pancasila dan anti kebangsaan,” ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis 22 Juni 2023.

    “Maka warga Desa Sumbersuko, Pasuruan patut kita apresiasi, mereka bergerak karena meyakini bahwa mencintai negara adalah bagian dari iman,” tambah Ketua Tanfidziyah PBNU itu.

    Gus Falah melanjutkan, propaganda paham anti Pancasila seperti khilafah tak boleh diberikan peluang dengan alasan demokrasi atau kebebasan berpendapat.

    Dia menegaskan, demokrasi yang diterapkan di Indonesia harus selaras dengan Pancasila. Bukan demokrasi liberal yang memberi ruang bagi gerakan yang mengancam negara atau Pancasila.

    “Tidak boleh organisasi atau individu diberikan ruang mengancam negara maupun Pancasila dengan alasan demokrasi atau kebebasan. Sebab bila mereka menjamur apalagi berkuasa, bukan hanya Pancasila yang terancam, tapi juga demokrasi dan kebebasan itu sendiri karena sistem Khilafah itu totaliter,” tegas Gus Falah.

    Maka kata dia, negara juga harus mempunyai regulasi yang melarang semua ideologi yang anti Pancasila, termasuk khilafah, agar bisa mengambil tindakan preventif secara hukum terhadap individu atau kelompok penganut ideologi tersebut.

    “Sehingga kedepannya yang menindak gerakan khilafah adalah aparat, bukan lagi warga sebagaimana terjadi di Pasuruan itu,” tambahnya. (RMID)

  • Pentingnya Teknologi Digital di EraTransformasi

    Pentingnya Teknologi Digital di EraTransformasi

    SULAWESI SELATAN, BANPOS – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.

    Pekan Literasi Digital menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat umum dalam menggunakan teknologi digital dengan lebih optimal.

    Kegiatan ini diselenggarakan di Ballroom Lily B, Hotel Four Points by Sheraton Makassar, dengan dihadiri sekitar 500 peserta secara luring dan daring melalui platform Zoom Meeting.

    Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk melakukan literasi kepada masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 Pilar Utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

    Acara dibuka oleh Bonifasius Wahyu Pudjianto selaku Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.

    Bonifasius menyampaikan bahwa transformasi digital membawa dampak positif bagi masyarakat, tetapi transformasi digital dan kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif untuk masyarakat.

    “Transformasi digital dapat membawa dampak baik bagi masyarakat, namun dengan adanya kemajuan teknologi juga memiliki dampak negatif. Jangan sampai terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran data dan penyebaran hoaks,” ujar Bonifasius dalam keterangannya, Rabu (21/6).

    Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Makassar, Rusmayani Madjid menjelaskan, Pekan Literasi Digital Kota Makassar adalah sebuah langkah strategis dalam menghadapi kemajuan digital.

    “Pekan Literasi Digital yang dilaksanakan hari ini adalah sebuah langkah strategis dalam menghadapi kemajuan digital, banyak tantangan yang bisa dihadapi oleh kemajuan digital.” ujar Rusmayani.

    Pekan Literasi Digital Kota Makassar terbagi menjadi empat sesi, yaitu sesi Obral-obrol Literasi Digital (OOTD), sesi Kelas UMKM, Kelas Public Speaking dan Sesi Kelas Podcast. Sesi OOTD diisi Jusman (Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika), Devie Rahmawati (Pegiat Literasi Digital Vokasi Universitas Indonesia), Rijal Djamal (Public Speaker, Content Creator dan CEO Bedabaik).

    Jusman menyampaikan bahwa kondisi Literasi Digital di kota Makassar pada saat ini memiliki indeks Literasi Digital sebesar 3,5 persen.

    Di Sulawesi Selatan, kepemilikan media yang paling banyak digunakan adalah Whatsapp dan Facebook, dan mayoritas masyarakat Sulawesi Selatan mengakses internet pada pukul 07:01 – 10:00, dan 10:01 – 12:00.

    Adapun sebanyak 40.59 persen masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan media sosial karena orang-orang terdekat seperti teman atau keluarga mereka menggunakan media sosial. Devie Rahmawati menjelaskan tentang pentingnya 4 pilar literasi digital bagi masyarakat.

    Ia menegaskan bahwa kecakapan digital tidak hanya sekedar mengedit foto atau video saja, Literasi Digital perlu dimiliki oleh masyarakat guna menghadapi transformasi digital.

    Rijal Djamal turut menambahkan tentang menyikapi transformasi digital dengan hal yang positif. Salah satunya adalah melalui industri kreatif yang beragam.

    “Kita bisa larikan ke industri kreatif dan ekonomi, literasi digital bagi saya adalah harga diri dan adaptasi maka peluangnya sudah pasti sisi positif dan sisi negatif yang menentukannya sisi positif dan negatif dari literasi digitalnya,” ujar Rijal.(RMID)

  • Mak Ganjar Gelar Pelatihan Personal Branding

    Mak Ganjar Gelar Pelatihan Personal Branding

    JAKARTA, BANPOS – Ribuan masyarakat yang terdiri dari emak-emak di DKI Jakarta sudah mengantri sejak pagi hari dan menunjukan antusiasmenya untuk mengikuti agenda pelatihan ‘Personal Branding untuk UMKM’ yang diinisiasi oleh sukarelawan Mak Ganjar di Gor Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (21/6).

    “Hari ini kami memberikan materi pelatihan personal branding untuk para pelaku UMKM yang disesuaikan dengan era digital saat ini, bagaimana memanfaatkan platform media sosial dalam memasarkan produknya,” kata Koordinator Wilayah Mak Ganjar DKI Jakarta Evy Nafisah.

    Kegiatan tersebut dilakukan, ungkap Evy, sebagai langkah Mak Ganjar dalam memperkuat posisi para ibu-ibu sebagai garda terdepan untuk mencapai ketahanan ekonomi keluarga.

    “Kenapa demikian? Karena ketika ketahanan ekonomi keluarga sudah sejahtera atau stabil tentu akan memberikan asupan atau gizi yang baik untuk anaknya. Dampaknya, anak itu nutrisinya terpenuhi dan tumbuh kembangnya akan optimal. Ini yang kami harapkan untuk melahirkan pemimpin yang baik di masa depan,” lanjut Evy.

    Menurut Evy, Mak Ganjar selama ini sudah melakukan konsolidasi ke berbagai kalangan emak-emak di DKI Jakarta, lapisan paling bawah hingga atas telah disambangi.

    Dari berbagai konsolidasi tersebut, Evy menemui berbagai macam karakter emak-emak yang tentunya akan berpengaruh terhadap program yang dilakukan Mak Ganjar ke depan.

    Dari pengamatan dan observasi lapangan sejauh ini, Evy melalui Mak Ganjar merasa pentingnya memprioritaskan program bagi emak-emak dari lapisan akar rumput, guna memberikan solusi dan harapan bagi masa depan keluarga baik penerusnya.

    “Sebenernya target atau fokus utama kami ini ingin meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu mulai dari peningkatan kualitas ekonomi hingga edukasi seputar kebutuhan nutrisi dan gizi yang cukup. Karena ibu adalah pendidik utama bagi putra-putrinya yang diharapkan bisa melahirkan pemimpin penerus bangsa,” lanjut Evy.

    Evy menegaskan program yang dilakukan Mak Ganjar selama ini bukan hanya sekedar berkonsolidasi untuk kemenangan Ganjar Pranowo sebagai Presiden di 2024.

    Lebih dari itu, Evy berharap bagaimana kehadiran Mak Ganjar bisa memberikan dampak dari kesenjangan yang terjadi di Indonesia selama ini.

    Oleh karena itu, Evy mengupakan agar program tersebut bisa berdampak positif bagi kemajuan kualitas sumber daya manusia khususnya dari golongan para emak-emak.

    “Ini bukan hanya sekadar agenda dukungan terhadap Ganjar Pranowo tapi bagaimana kami bisa berkontribusi dalam mendukung kelanjutan generasi yang bemutu untuk masa depan, terutama target menuju 100 tahun Indonesia merdeka,” kata Evy.

    “Ibu-ibu harus tetap semangat dan menjadi teladan untuk anak cucunya mendatang karena kami ingin penerus kami selanjutnya bisa memajukan bangsa dan bersaing di kancah global,” pungkasnya.(RMID)