JAKARTA, BANPOS-Upaya KPK dalam membongkar kasus korupsi di Universitas Lampung (Unila) lewat operasi tangkap tangan (OTT) sepi pujian. Maklum, OTT yang dilakukan KPK dengan menangkap Rektor Unila, Prof Karomani dianggap kasus kelas teri. Namun, sikap berbeda ditunjukkan Fahri Hamzah. Politisi Gelora yang dulu ngotot bubarkan KPK, malah memberikan pujian pada kinerja Firli Bahuri cs. Warganet pun riuh mengomentari pujian Fahri itu.
Pada Jumat (19/8) malam sekitar pukul 21.00 WIB, KPK melakukan OTT terhadap 8 orang di 3 lokasi berbeda, yakni Lampung, Bandung dan Bali. Dari 8 yang ditangkap, 4 di antaranya resmi ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahun untuk 20 hari ke depan. Keempat tersangka itu adalah Karomani (KRM), Heryandi (HY) selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unila, Muhammad Basri (MB) selaku Ketua Senat Unila, dan Andi Desfiandi (AD) sebagai swasta.
Empat orang itu diduga terlibat dalam korupsi penerimaan mahasiswa baru di Unila tahun 2022. Total duit yang terkumpul dan diterima KRM mencapai RP 5 miliar. Uang tersebut berasal dari uang suap penerimaan mahasiswa baru Unila. Setiap orang ingin anaknya menjadi mahasiwa Unila, harus membayar biaya pelicin sebesar Rp 135 juta sampai RP 350 juta.
Meskipun kasus ini terbilang modus baru dalam kasus korupsi yang ditangani KPK, tetap saja lembaga yang dipimpin Firli Bahuri itu sepi pujian. Bahkan banyak pegiat antikorupsi menganggap kasus yang ditangani KPK ini terbilang receh. Apalagi bila OTT rektor ini dibandingkan dengan perkara besar yang digarap Kejaksaan Agung yang nilainya mencapai puluhan triliun rupuah.
Namun, Fahri Hamzah tak sependapat dengan itu. Fahri yang saat masih duduk di Senayan paling kencang mengkritik kinerja KPK, kini malah menyampaikan pujian. Lewat akun Twitter miliknya @Fahrihamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini menganggap OTT KPK kali ini berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.
“Suka tidak suka, cara kerja @KPK_RI mengungkap korupsi penerimaan masiswa baru patut diapresiasi karena caranya lebih rumit dari OTT…,” cuit Fahri di Twitter.
Dalam cuitannya, Fahri mengaku, para pengkritik KPK sekarang lebih menyoroti karena KPK tidak lagi dramatis. Bukan substansi dari kemampuan KPK mengungkap kasus kasus sulit.
“Di sinilah @KPK_RI harus tetap sabar dan mempertajam cara kerjanya, bukan sekedar OTT yang sensasional!.” kicaunya yang lain.
Menurut Fahri, OTT Itu cara kerja lama, tidak perlu dilakukan kalau memang tidak terlalu penting. Justru yang penting adalah pengungkapan perkara besar dan sulit berbasis kepada audit yang selama ini jarang dipakai oleh KPK. “Ini waktunya mengedepankan audit!” ujar eks Wakil Ketua DPR ini.
Sayangnya, pujian Fahri itu justru jadi bahan olok-olok warga dunia maya. Banyak warganet yang malah bingung dengan sikap Fahri yang berubah. Saat KPK menangani kasus besar, Fahri malah kritik keras dan ancam dibubarkan. Sekarang giliran kinerja KPK redup dan menangani perkara recehan, Fahri malah memujinya.
Eks Juru Bicara KPK, Febri Diansyah ikut meledek sikap Fahri. “Kenapa dulu kalau ada OTT dikomen negatif?” sindirnya lewat akun @febridianyah. “Yoi. Pernyataan Pak @Fahrihamzah terhadap KPK yang dulu selalu jelek, kenapa? Mohon penceraha!” timpal @MichaelNur77. “Kasus besar-besar harusnya porsi KPK sekarang keduluan kejaksaan, KPK sekarang lemotnya,” ledek @Cakkk.
“Nangkepin rektor loe bangga @Fahrihamzah. Tangkap mentri, temukan Harun Masiku, urus korupsi Sambo, dan korupsi lainnya yg ratusan M bahkan triliunan, baru @KPK_RI hebat,” sindir @NusantaraNol. “Receh bung, cuma sekelas rektor korupsi 2M,” cuit @luno740. “Nangkep yang receh,” samber @Aab08727847Aab. (RMID)