Kategori: NASIONAL

  • Pelototin Tuh Bos, Proses Pengisian PJ Kepala Daerah

    Pelototin Tuh Bos, Proses Pengisian PJ Kepala Daerah

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh elemen bangsa ikut mengawasi proses transisi dan pengisian Penjabat (Pj) Kepala Daerah, yang akan dimulai tahun ini hingga Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pasalnya, proses transisi dan pengisian Pj Kepala Daerah rawan terjadi tindak pidana korupsi.

    Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, celah korupsi di masa transisi dan pengisian Pj Kepala Daerah kemunginan mirip dengan praktik jual beli jabatan pada sejumlah perkara yang ditangani KPK. Terlebih, urai dia, data KPK dari 2004 sampai 2021 menunjukkan, mayoritas para pelaku korupsi berasal dari proses politik.

    “Proses transisi dan pengisian Pj Kepala Daerah ini penting untuk menjadi perhatian kita. Sebab, proses tersebut sering menjadi ajang transaksi yang rentan terjadinya praktik-praktik korupsi,” ujar Ali melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

    Berita Terkait : Mentan Tinjau Posko Dan Peternakan Di Gresik, Pastikan Penanganan PMK Terkendali Dan Optimal

    Sepanjang Tahun 2004, sambung dia, sebanyak 310 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), 22 gubernur, serta 148 wali kota dan bupati telah menjadi pelaku korupsi. Pemicunya, ongkos politik mahal yang harus dikeluarkan oleh para pelaku, selama mengikuti kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) atau Pilkada.

    “Para kepala daerah itu, berpikir bagaimana caranya mendapatkan penghasilan tambahan untuk mengembalikan uang yang mereka keluarkan selama proses kampanye. Tidak jarang, penghasilan tambahan ini dilakukan dengan cara-cara yang menabrak aturan, salah satunya korupsi,” jelas dia.

    Terpisah, Direktur Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Andi Bataralifu mengatakan, sekitar 4.262 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan Pratama memenuhi kriteria untuk menduduki Pj Kepala Daerah, menggantikan kepala daerah yang masa jabatannya habis di Tahun 2022 dan 2023.

    Sesuai Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) dan UU Pemilu, lanjut dia, JPT Pratama dan Madya dapat mengisi kekosongan kursi kosong tersebut hingga Pilkada 2024.

    “Merujuk pada penjelasan JPT Pratama dan Madya di Undang-Undang ASN, JPT Pratama yang tersedia, ketersediaan jabatan tinggi Madya sebagai calon atau pun alternatif untuk dipilih sebagai penjabat Gubernur di level kementerian atau di pusat itu ada 588, di provinsi itu ada 34,” jelasnya.

    Diketahui, pelaksanaan Pilkada Serentak pada 2024 akan memunculkan Pj Kepala Daerah, untuk menggantikan kepala daerah yang habis masa tugasnya pada 2022 dan 2023. Sebanyak 272 daerah akan dipimpin oleh Pj Kepala Daerah hingga Pilkada 2024. Mereka akan menjabat selama satu tahun dan dapat diperpanjang hingga pelaksanaan Pilkada. [SSL/rm.id]

  • Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Kudu Semasif Penanganan Covid

    Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Kudu Semasif Penanganan Covid

    Penyakit hepatitis akut merupakan ancaman baru, khususnya bagi anak Indonesia. Apalagi, dampak hepatitis akut bagi usia anak lebih bahaya ketimbang Covid-19.

    Jika sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan protokol kesehatan (prokes) mampu membentuk sikap waspada mayoritas masyarakat, maka untuk hepatitis akut juga pasti bisa. Kalau perlu, sosialisasi pencegahannya lebih masif dari Covid-19.

    “Seluruh lapisan masyarakat harus mendapat informasi bagaimana mencegah dan tahu apa yang harus dilakukan jika anak terkena hepatitis akut. Harus gencar seperti prokes 3M Covid, sampai pelosok permukiman penduduk,” ujar Sosiolog Hermawan Pancasiwi dalam diskusi virtual, kemarin.

    Pemerintah perlu memanfaatkan seluruh kanal media. Mulai dari media massa cetak, elektronik serta media sosial (medsos). Tidak hanya itu, imbauan juga harus dilakukan di area publik sampai di tingkat RT/RW.

    “Saya kira sosialisasi untuk pencegahan Covid-19 juga bisa dilakukan untuk hepatitis akut. Jangan terlambat,” pinta Hermawan.

    Hingga Senin (9/5), Indonesia sudah mencatat empat kematian anak yang diduga disebabkan hepatitis akut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, tiga dari empat anak yang datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga berujung kematian. Rinciannya, dua di Jakarta dan satu di Tulungagung.
    Dalam tiga kasus pertama, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia delapan mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap.

    Ketiga anak tersebut negatif Covid-19 dan berdasarkan hasil investigasi, satu kasus memiliki penyakit penyerta.

    Selain sosialiasi prokes, Pemerintah juga disarankan segera membuat protokol penanganan pasien di tengah penyebaran hepatitis akut yang sudah menyebar.

    Protokol tersebut harus dibuat demi mencegah makin banyaknya korban jiwa akibat hepatitis misterius ini.

    “Tentu kita ingin tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban. Maka protokol kesehatan pencegahan hepatitis dibutuhkan untuk menghindari bertambah banyaknya korban,” harapnya.Pakar Sosial Universitas Katolik (Unika) Soegidjapranata ini menilai, penghentian penyebaran bisa dilakukan dengan langkah preventif. Sehingga ketika ditemukan penyebab utamanya, bisa langsung dilakukan upaya penghentian.

    “Jika ditemukan tanda gejala secara fisik pada anak maka orang tua juga harus segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat,” tutur Hermawan.

    Dia yakin, Kemenkes sudah berkoordinasi dengan daerah untuk menangani hepatitis akut. Dia memprediksi, vaksin baru untuk hepatitis akut akan segera ditemukan.
    Pemerintah harus cepat bergerak cepat baik bersifat kuratif atau menyembuhkan jika terjadi. Serta yang bersifat preventif, sebagai upaya pencegahan.

    “Bagaimana pun juga, ini penyakit yang bersifat menular. Pencegahan sangat diperlukan, dan Pemerintah Daerah harus siaga serta masyarakat juga harus waspada dengan mengawasi anak untuk membiasakan hidup bersih,” jelasnya.

    Terpisah, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tetap membiasakan pola hidup yang sehat, terutama kepada anak. Juga, tidak bertukar alat makan dengan teman, mengingat hepatitis akut mudah menular.

    “Umumnya, gejala awal dari penyakit hepatitis akut ini adalah mual, muntah, sakit perut, diare dan terkadang deman ringan,” jelasnya.

    Namun, gejala bisa lebih dari demam dan diare. Anak yang terinfeksi hepatitis akut bisa juga memiliki warna urine yang pekat seperti teh dan warna putih pucat pada fesesnya.

    Beberapa sumber juga mencatat, pasien mengalami jaundis, atau kondisi di mana mata dan selaput lendir berubah menjadi warna kuning.

    Dia juga mengatakan, ketiga kasus hepatitis akut di Jakarta masuk ke dalam “kriteria pending klarifikasi”. Kemenkes menduga, penyakit yang pertama kali terdeteksi di Skotlandia ini disebabkan oleh Adenovirus. [JAR/rm.id]

  • Kita Layak Bangga

    Kita Layak Bangga

    Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla (JK) benar-benar bikin bangga rakyat Indonesia. Setelah pensiun dari kursi presiden dan wapres, kedua tokoh bangsa ini, tetap dikagumi dunia. Mega misalnya, disegani di Korea Selatan (Korsel) dan JK dihormati di Jepang.

    Dua hari lalu, Mega bertolak ke Korsel. Mega ditemani Bendahara Umum PDIP sekaligus Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Kedua elit Banteng tersebut didampingi Duta Besar Indonesia untuk Korsel, Gandi Sulistyanto.

    Kehadiran Mega di Negeri Ginseng itu, guna menghadiri pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol. Nah, dalam sambutan Yoon, nama Mega disebut.

    Pelantikan Yoon berlangsung di plaza depan gedung parlemen Korsel di Kota Seoul, pukul 11, kemarin. Mega bersama rombongan hadir beberapa jam sebelum pelantikan. Ketua Umum PDIP itu, mengenakan baju kebaya berwarna merah dan duduk di deretan kursi bagian depan.

    Selain Mega, ada pula Wakil Presiden China Wang Qishan, Presiden Singapura Halimah Yacob, Presiden Afrika Tengah Faustin-Archange Touadera, mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama serta Douglas Emhoff, suami Kamala Harris yang merupakan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS).

    Touadera berada di sebelah kanan Mega, sementara Emhoff di sisi kirinya. Deretan kursi Mega berada di antara kursi yang diduduki Yoon dan istri. Serta kursi yang ditempati mantan Presiden Moon Jae In dan istri. Saat memasuki lokasi pelantikan, Mega melambaikan tangan ke arah sekitar 40 ribu warga dan pejabat Korsel yang mengikuti langsung prosesi pelantikan.
    Sebelum memberikan sambutan, Yoon sempat berkeliling memberi salam kepada para tamu dan undangan, termasuk kepada Mega. Lalu dalam sambutannya, Yoon sempat menyebutkan nama Mega. Dia mengucapkan selamat datang kepada putri Proklamator Soekarno itu.

    “Saya juga sangat berterima kasih kepada Yang Mulia Ibu Diah Permata Megawati Soekarnoputri yang datang dari luar negeri untuk merayakan kesempatan ini, dan tamu-tamu terhormat lainnya, atas kehadiran mereka,” ucap Yoon saat sambutan.Di waktu yang bersamaan, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menerima penghargaan dari Pemerintah Jepang. JK meraih perhargaan tertinggi, yakni bintang tanda jasa Grand Cordon of the Order of the Rising Sun.

    Penghargaan tersebut diberikan ke JK karena dianggap berkontribusi meningkatkan hubungan persahabatan Jepang-Indonesia, saat menjabat sebagai wapres. JK juga dikenal memiliki hubungan hangat dan kedekatan dengan pihak Jepang, baik saat mengabdi di dalam pemerintahan maupun ketika di luar pemerintahan.

    Adapun prosesi penganugerahan berlangsung di Istana Kaisar Jepang atau Imperial Palace. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu didampingi ibu Mufidah, saat memasuki area kawasan Istana Kaisar sekitar pukul 09.30 waktu Tokyo, Jepang. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito.
    Sebelum keberangkatan ke Istana Kaisar Jepang, JK turut mengikuti persiapan sederhana dibantu putra-putrinya. Bahkan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu harus melaksanakan gladi resik 1 jam sebelum acara pemberian penghargaan.

    Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho mengatakan, Indonesia patut berbangga karena memiliki tokoh yang dihormati negara asing.

    “Kita harus mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh negara atau bangsa lain kepada para pemimpin, maupun anak-anak bangsa kita sendiri,” ucap Dimas, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
    Meski antar-tokoh nasional kerap berbeda pendapat, tapi itu menandakan sistem demokrasi di Indonesia berlangsung sehat. “Kita tunjukkan apresiasi dan dukungan kita kepada anak-anak bangsa yang diapresiasi oleh negara dan bangsa lain. Mereka adalah our national display, menjadi kebanggaan nasional kita,” lanjutnya.

    Senda, diungkapkan Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana.

    “Ya, tentu kita harus sangat berbangga. Ternyata beliau-beliau sangat dihormati dengan capaian-capaian yang dilakukan di dalam negeri dan memperkuat persahabatan antar-kedua negara,” tegas Hikmahanto, kemarin. [UMM]

  • Erick Bikin Nyaman Rakyat Miskin

    Erick Bikin Nyaman Rakyat Miskin

    Isu kenaikan harga Pertalite mencuat seiring melonjaknya harga minyak dunia. Melihat masyarakat waswas dengan isu ini, Menteri BUMN Erick Thohir langsung memberikan penjelasan yang bikin rakyat nyaman. Erick bilang, Pemerintah akan selalu berada di samping rakyat, meski harga minyak dunia melonjak. Pemerintah tidak akan memberatkan rakyat.

    Erick sadar, saat ini sedang terjadi masalah dalam rantai suplai minyak dunia. Namun, kondisi itu tidak akan membuat Pemerintah menaikkan harga Pertalite, BBM yang selama ini banyak digunakan rakyat kecil.
    “Tidak mungkin Indonesia, sebuah negara yang punya kekuatan fundamental ekonomi, akan memberatkan rakyatnya. Nggak mungkin,” tegas Erick, di Graha Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (9/5) malam.

    Menurut Erick, di saat seperti inilah peran Pemerintah sangat dibutuhkan. Sama halnya ketika mengatasi pandemi Covid-19, negara hadir di dalamnya.

    Dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen pada kuartal I-2022, tidak mungkin Pemerintah mempertimbangkan hal yang membebani masyarakat. “Jadi, tidak mungkin Pemerintah melakukan pertimbangan-pertimbangan yang justru memberatkan rakyatnya,” tambah mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 ini.

    Ia menegaskan, Pemerintah akan memberikan kebijakan terbaik untuk rakyatnya. Bukan hanya urusan Pertalite, tapi juga masalah minyak goreng. “Termasuk bagaimana sekarang kita terus mengintervensi yang namanya minyak goreng, CPO. Nah, ini bukan sesuatu yang aneh. Kita harus menjaga kepentingan nasional hari ini,” janji Erick.Sebelumnya, isu kenaikan harga Pertalite dan gas Elpiji menggelinding di masyarakat. Isu kenaikan ini bahkan disebut tengah dievaluasi Pemerintah. Deputi III Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Giriana menyebut, keputusan ihwal harga Pertalite ada di tangan Presiden Jokowi. Adapun Kementerian BUMN mengatur potensi penambahan subsidi energi di tengah berlanjutnya kenaikan harga komoditas energi di dunia.

    Imbas kenaikan harga minyak dunia, subsidi dan kompensasi Pertalite, Solar, dan Elpiji pada 2022 diperkirakan bisa membengkak jadi Rp 350 triliun-Rp 400 triliun. Perkiraan melonjaknya subsidi tersebut dengan asumsi harga minyak melonjak menjadi 100 dolar AS per barel dari asumsi awal yang ditetapkan dalam APBN 2022 sebesar 63 dolar AS per barel.

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menyambut positif penjelasan Erick yang menenangkan rakyat tersebut. Menurutnya, penegasan Erick ini sangat tepat. Sebab, Pemerintah harus mendorong konsumsi rumah tangga dan mewaspadai inflasi.

    “Inflasi sudah terlihat meningkat di kuartal I dan akan lebih tinggi di kuartal II. Selain sembako, ada juga BBM, LPG, listrik, pajak baru, cukai, pajak karbon, pajak IKN, dan lainnya. Itu akan mendorong inflasi dan menahan laju konsumsi rumah tangga. Itu yang perlu dihindari,” pesannya.

    Para warganet juga senang dengan penegasan Erick. Mereka mengaku bisa bernapas lega dengan penjelasan Erick itu. “Pertalite masih sama harganya,” cuit @AndreLauzcx. “Harga Pertalite Pertamina jauh lebih murah dan masih disubsidi,” timpal @arthur_hernando. [MEN/rm.id]

  • Prospek Ekonomi Indonesia Cerah

    Prospek Ekonomi Indonesia Cerah

    Kinerja dan prospek ekonomi Indonesia pasca Lebaran masih tetap positif di tengah dinamika dan tantangan global. Ke depan, prospek ekonomi diyakini semakin solid dan mampu tumbuh lebih kuat.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tren perkembangan ekonomi nasional saat ini sudah berada pada jalur yang tepat, karena ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang semakin bergeliat.

    Hal ini terjadi seiring dengan penanganan Covid-19 yang semakin baik dan vaksinasi yang semakin luas.

    “Kondisi ini juga didukung sektor eksternal yang mampu beradaptasi dengan kondisi global,” kata Airlangga dalam keterangannya, kemarin.
    Menurut Airlangga, perkembangan ekonomi Indonesia yang terus bergerak ke arah positif ini tidak terlepas dari solidnya kerja sama Pemerintah dan seluruh stakeholder dalam pengendalian Covid-19 dan menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

    Hasilnya, kepercayaan masyarakat maupun investor semakin menguat mendorong aktivitas ekonomi nasional.

    Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, momentum pulihnya ekonomi nasional perlu dijaga dan ditingkatkan bersama-sama. Sehingga pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 dapat tumbuh tinggi.

    Selain itu, reformasi struktural akan terus dilanjutkan sebagai strategi jangka menengah dan panjang.

    “Supaya kita dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan rendah atau middle income trap,” ujar Airlangga.

    Airlangga mengatakan, dalam jangka pendek dan di tengah kenaikan inflasi global, Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai program Perlindungan Sosial (Perlinsos).

    Antara lain, bantuan sosial (bansos) reguler terhadap masyarakat miskin, serta beberapa kebijakan bantuan yang bersifat afirmatif. Misalnya, bansos minyak goreng hingga Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima Warung dan Nelayan (BT-PKLWN).

    Sedangkan untuk jangka menengah, guna memitigasi berbagai risiko ketidakpastian global, Pemerintah terus mempercepat reformasi struktural. Antara lain melalui implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

    “Kami juga terus berupaya memberikan kemudahan perizinan melalui Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA), mitigasi perubahan iklim melalui percepatan green economy. Serta, meningkatkan kapasitas investasi nasional melalui Indonesia Investment Authority (INA),” jelas Airlangga.Eks Menteri Perindustrian ini mengatakan, berbagai program PEN termasuk upaya front loading yang digulirkan Pemerintah berhasil mengakselerasi performa ekonomi di triwulan I-2022. Baik dari sisi lapangan usaha maupun sisi pengeluaran.

    Berkaca dari capaian triwulan I, Airlangga mengatakan, prospek ekonomi pada triwulan II-2022 diperkirakan semakin solid. Terutama karena mudik Lebaran tahun ini kembali diperbolehkan.

    Ditambah lagi, berbagai leading indikator juga menunjukkan prospek cerah pemulihan ekonomi. Antara lain tercermin dari peningkatan Indeks Penjualan Riil dan Purchasing Managers Index (PMI) Sektor Manufaktur.

    Indikator eksternal Indonesia juga menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali. Ini tercermin dari surplus transaksi berjalan, dan nilai tukar rupiah serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat.

    Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meminta Pemerintah tidak terlena dengan capaian di triwulan I-2022.

    Menurutnya, pertumbuhan ekonomi hingga di atas 5 persen di triwulan I dipicu kenaikan harga komoditas yang cukup tinggi.

    “Permintaan batu bara dan CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit mentah) yang naik di pasar internasional, jadi keuntungan kita,” kata Bhima di Jakarta, kemarin.

    Selain itu, kinerja ekspor dan investasi yang berkaitan dengan sektor pertambangan serta perkebunan, juga sangat mendorong pemulihan ekonomi.

    Namun, Bhima mengingatkan, Pemerintah jangan terlena. Tantangan ke depan jauh lebih kompleks dan berisiko menghambat pemulihan ekonomi nasional.

    Dia menyebut, kenaikan harga komoditas memang memberikan surplus neraca dagang di awal tahun 2022, namun jika tidak diantisipasi, maka harga komoditas yang naik akan berimbas ke inflasi pangan maupun energi.

    Pasalnya, kenaikan suku bunga secara global akan mendorong perbankan menyesuaikan bunga pinjaman.

    “Cost of fund yang naik akan menekan modal kerja pengusaha maupun pinjaman konsumsi. Karenanya, kualitas pertumbuhan ekonomi harus dioptimalkan dengan menaikkan serapan tenaga kerja,” tutur Bhima. [NOV]

  • Jangan Ceroboh, Kasus Covid Masih Mungkin Melonjak Lagi

    Jangan Ceroboh, Kasus Covid Masih Mungkin Melonjak Lagi

    Pandemi belum berakhir meski ada penurunan kasus Covid-19 dan sejumlah kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat. Sebab, kenaikan kasus usai libur Lebaran masih bisa terjadi.

    Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengatakan, keadaan saat ini memang sudah jauh lebih membaik dari dua kali Lebaran sebelumnya. Sebab, ada modal imunitas masyarakat yang memadai. Namun, dia mengingatkan, ancaman Covid-19 masih tetap ada.

    “Sekali lagi yang harus disampaikan, pandemi belum berakhir. Sekarang ada varian BA4, BA5 ada BA12 point 1 yang punya potensi menimbulkan ledakan kecil, terutama di wilayah yang cakupan vaksinasinya buruk,” kata Dicky.

    Menurut Dicky, potensi kenaikan kasus Covid-19 usai mudik selalu ada. Terutama pada kelompok berisiko tinggi yang belum memiliki imunitas yang memadai seperti lansia, anak-anak maupun orang yang belum mendapatkan booster.

    “Efek kenaikan kasus Covid-19 bisa diketahui sebulan setelah Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Dicky.

    Tentang transisi pandemi ke endemi, Dicky menegaskan, situasi itu bisa saja terjadi. Namun, tidak untuk saat ini. Sebab, status pandemi di Indonesia belum dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Selain itu, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk Indonesia menuju status endemi
    “Ini bukan hanya masalah perilaku manusia saja, tetapi infrastruktur yang mendukung. Banyak yang harus dipersiapkan,” tutur Dicky.

    Dicky mencontohkan beberapa infrastruktur yang harus dipersiapkan. Yaitu, bagaimana menjaga kualitas sirkulasi udara dengan penambahan ventilasi pada gedung. Kemudian, bagaimana meminimalisir penularan menggunakan teknologi.

    Selain itu, yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah akselerasi atau peningkatan cakupan vaksinasi booster secara merata. Dan pada gilirannya nanti, mungkin akan ada penambahan booster pada kelompok rentan yang memiliki mobilitas tinggi.
    Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Pemerintah belum mengevaluasi kondisi pandemi Covid-19 usai libur Lebaran 2022. Saat ini, Kemenkes masih memantau perkembangan kasus untuk menentukan kebijakan apa yang akan diambil.

    “Biasanya kita lihat 7-10 hari pasca-mudik ya,” ujarnya.Akun @drpriono1 berharap kondisi pandemi Covid-19 terus membaik pasca libur Lebaran. “Diharapkan tetap landai,” ungkapnya.

    Menurut @Laduni_Sadja, jika pasca Lebaran angka pasien Covid-19 tidak tinggi/melandai, maka patut disyukuri. Hal itu menjadi indikasi bahwa pandemi akan segera berakhir di sini.

    “Prokes ketat tidak boleh kendor, karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” imbuh @ zulfikarjava.

    Menurut @devimanda5, vaksinasi yang masif dilakukan mampu menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dia mengingatkan masyarakat yang belum vaksin atau booster, segera vaksin. “Supaya pandemi Covid-19 segera berakhir,” ujarnya.

    Akun @DeliSerdang_Kab mengingatkan masyarakat kembali waspada terhadap titik-titik rawan penularan Covid-19. Meski sudah relatif melandai, namun pandemi Covid belum benar-benar berakhir.

    “Jangan ceroboh dan lalai. Tetap waspada, khususnya di titik-titik rentan penyebaran dan penularan Covid-19,” tuturnya.

    Senada dilontarkan @JayaKatwang15. Dia berharap masyarakat tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan. Pandemi Covid-19 belum berakhir meski kasus saat ini telah melandai.

    “Pemerintah masih melakukan pemantauan kasus Covid-19, setidaknya enam bulan ke depan,” ujarnya
    Akun @dalangdigital berharap tidak ada lagi pembatasan aktivitas pasca Lebaran. Sekarang waktunya menunggu pengumuman pandemi jadi endemi.

    “Semoga keriaan Lebaran tak menaikkan lagi angka kasus Covid-19 yang sudah melandai,” harapnya.

    Akun @bettapatua menegaskan, setelah libur Lebaran, semua lapisan masyarakat maupun Pemerintahan wajib menjaga protokol kesehatan. Dengan begitu, tren positif penurunan angka Covid-19 tetap terjaga. “Dan pandemi segera sepenuhnya teratasi,” katanya.

    Akun @sirajapadoha mengutip pernyataan @ProfesorZubairi selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahwa kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini relatif aman.
    “Dampak kondisi di lapangan pada data kasus baru arus mudik Lebaran akan terasa beberapa bulan ke depan,” ungkapnya. [ASI/rm.id]

  • Kembali Ke Sekolah Dengan Tetap Disiplin Prokes

    Kembali Ke Sekolah Dengan Tetap Disiplin Prokes

    Tak terasa libur panjang Lebaran telah ber­lalu. Anak-anak harus kembali bersekolah. Tapi ingat, protokol kesehatan (prokes) harus tetap diterapkan.

    Akun @satgasperubahanperilaku men­gungkap beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum kembali ke sekolah.

    Yaitu, pastikan diri dalam keadaan sehat dan tidak memiliki gejala Covid-19. Apabila merasakan gejala, tetap di rumah dan segera melakukan tes Covid-19.

    Jangan lupa, terapkan prokes pada setiap aktivitas. Seperti memakai masker dan men­jaga jarak minimal 1,5 meter serta cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer.

    Selanjutnya, pastikan membawa perlengka­pan pribadi. Hindari saling pinjam alat makan, alat tulis, hingga alat musik tiup.

    “Membeli sepatu di pasar baru. Sobat patuh, tetap sehat selalu,” ujar @satgasperubahan­perilaku.

    Akun @imron_72 agak khawatir melonjaknya kasus Covid-19 seperti pasca libur Tahun Baru. Dia pun telah mengingatkan anak-anaknya disiplin menerapkan prokes saat sekolah.

    “Senang sih melihat anak-anak sekolah lagi. Wanti-wanti prokes saja,” katanya.

    Akun @andriandinoraa menyemangati para siswa, para guru pendidik, para pegawai pelayanan administrasi publik. Dia mendorong semuanya menjaga semangat, hidup sehat dan tetap menjaga prokes.

    “Ayo kembali ke sekolah, ayo,” ajak @ bongekjinx. “Senangnya kembali ke sekolah,” timpal @AFariza98V.Akun @indrabustami meminta pihak sekolah tidak buru-buru melakukan kegiatan tambahan di sekolah. “Terutama, kegiatan yang berpotensi mengumpulkan murid dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan,” katanya.

    “Perketat prokes di sekolah untuk melind­ungi warga sekolah dari paparan Covid-19,” ujar @TrisyanYanis.

    “Jadi inget SMA, setiap habis Lebaran masuk sekolah halal bihalal dulu, salam-salaman sama semua guru. Kali ini jangan dulu ya,” tambah @asrirahmaica.

    Akun @salmakh___ sudah tidak sabar kembali ke sekolah setelah libur Lebaran. Dia akan mencoba terus mengikuti prokes meski masih terasa belum siap. Dia juga berdoa agar pandemi Covid-19 cepat berlalu.
    “Liburan sudah selesai, kembali ke rutinitas biasa. Yang sekolah, sekolah. Stay healthy,” kata @myg_013. “Yuk yang sudah mulai seko­lah, ingat tetap disiplin prokes ya,” tambah @ dkksemarang.

    Akun @KamiPengajar mengungkapkan, Pemerintah telah memperpanjang masa libur sekolah hingga 12 Mei 2022. Hanya saja, ke­bijakan tersebut berlaku hanya untuk wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

    Akun @Been4Q59 menilai, perpanjangan libur sekolah merupakan bukti bahwa mudik tahun 2022 tidak sukses. Makanya, dibutuhkan opsi perpanjangan libur sekolah untuk men­gurai kemacetan arus balik mudik.

    “Bukan jadi pilihan tepat lantaran meng­ganggu kegiatan belajar mengajar dan kuri­kulum sekolah,” tandasnya. [ASI/rm.id]

  • Kembali Ke Sekolah Dengan Tetap Disiplin Prokes

    Kembali Ke Sekolah Dengan Tetap Disiplin Prokes

    Tak terasa libur panjang Lebaran telah ber­lalu. Anak-anak harus kembali bersekolah. Tapi ingat, protokol kesehatan (prokes) harus tetap diterapkan.

    Akun @satgasperubahanperilaku men­gungkap beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum kembali ke sekolah.

    Yaitu, pastikan diri dalam keadaan sehat dan tidak memiliki gejala Covid-19. Apabila merasakan gejala, tetap di rumah dan segera melakukan tes Covid-19.

    Jangan lupa, terapkan prokes pada setiap aktivitas. Seperti memakai masker dan men­jaga jarak minimal 1,5 meter serta cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer.

    Selanjutnya, pastikan membawa perlengka­pan pribadi. Hindari saling pinjam alat makan, alat tulis, hingga alat musik tiup.

    “Membeli sepatu di pasar baru. Sobat patuh, tetap sehat selalu,” ujar @satgasperubahan­perilaku.

    Akun @imron_72 agak khawatir melonjaknya kasus Covid-19 seperti pasca libur Tahun Baru. Dia pun telah mengingatkan anak-anaknya disiplin menerapkan prokes saat sekolah.

    “Senang sih melihat anak-anak sekolah lagi. Wanti-wanti prokes saja,” katanya.

    Akun @andriandinoraa menyemangati para siswa, para guru pendidik, para pegawai pelayanan administrasi publik. Dia mendorong semuanya menjaga semangat, hidup sehat dan tetap menjaga prokes.

    “Ayo kembali ke sekolah, ayo,” ajak @ bongekjinx. “Senangnya kembali ke sekolah,” timpal @AFariza98V.Akun @indrabustami meminta pihak sekolah tidak buru-buru melakukan kegiatan tambahan di sekolah. “Terutama, kegiatan yang berpotensi mengumpulkan murid dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan,” katanya.

    “Perketat prokes di sekolah untuk melind­ungi warga sekolah dari paparan Covid-19,” ujar @TrisyanYanis.

    “Jadi inget SMA, setiap habis Lebaran masuk sekolah halal bihalal dulu, salam-salaman sama semua guru. Kali ini jangan dulu ya,” tambah @asrirahmaica.

    Akun @salmakh___ sudah tidak sabar kembali ke sekolah setelah libur Lebaran. Dia akan mencoba terus mengikuti prokes meski masih terasa belum siap. Dia juga berdoa agar pandemi Covid-19 cepat berlalu.

    “Liburan sudah selesai, kembali ke rutinitas biasa. Yang sekolah, sekolah. Stay healthy,” kata @myg_013. “Yuk yang sudah mulai seko­lah, ingat tetap disiplin prokes ya,” tambah @ dkksemarang.

    Akun @KamiPengajar mengungkapkan, Pemerintah telah memperpanjang masa libur sekolah hingga 12 Mei 2022. Hanya saja, ke­bijakan tersebut berlaku hanya untuk wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

    Akun @Been4Q59 menilai, perpanjangan libur sekolah merupakan bukti bahwa mudik tahun 2022 tidak sukses. Makanya, dibutuhkan opsi perpanjangan libur sekolah untuk men­gurai kemacetan arus balik mudik.

    “Bukan jadi pilihan tepat lantaran meng­ganggu kegiatan belajar mengajar dan kuri­kulum sekolah,” tandasnya. [ASI/rm.id]

  • Presiden Berikan Enam Arahan Soal Covid-19 Dan Ekonomi Di Paripurna

    Presiden Berikan Enam Arahan Soal Covid-19 Dan Ekonomi Di Paripurna

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5). Arahan tersebut mencakup penanganan pandemi Covid-19 dan gejolak ekonomi global.

    “Saya ingin kita semuanya tetap konsentrasi pada masalah yang berkaitan dengan pandemi dan juga yang berkaitan dengan gejolak ekonomi global yang sampai saat ini belum berhenti, belum selesai dan itu menimbulkan ketidakpastian pada ekonomi semua negara,” ujar Presiden.

    Arahan pertama terkait penanganan pandemi Covid -19, Kepala Negara memastikan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih terus diterapkan meskipun kasus aktif harian Covid-19 di tanah air sudah menurun.
    “Jadi tolong setelah ini disampaikan PPKM tetap berlanjut sampai betul-betul kita yakin bahwa Covid-19 ini 100 persen bisa kita kendalikan,” ungkap Presiden.

    Arahan kedua terkait manajemen arus mudik dan arus balik Lebaran, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Kementerian, Polri, dan TNI yang telah bekerja sama dengan baik sehingga arus mudik dan arus balik dapat berjalan dengan lancar.

    Sedangkan arahan ketiga yang berkaitan dengan kewaspadaan terhadap gejolak ekonomi global akibat perang Ukraina dan kebijakan moneter Amerika Serikat, Presiden meminta agar pengelolaan ekonomi makro dan mikro diikuti secara detail, utamanya yang berkaitan dengan pangan dan energi.

    “Saya sudah minta kemarin pada Pak Seskab agar setiap minggu seperti kita lakukan Rapat Terbatas mengenai PPKM ini juga sama urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan mingguan. Karena betapa pentingnya pengelolaan dua hal ini bagi stabilisasi, stabilitas ekonomi kita, utamanya stabilitas harga dan barang-barang pokok rakyat,” ucap Presiden.

    Arahan keempat, Presiden mengingatkan pentingnya kepekaan tinggi terkait krisis yang ada di Indonesia, mulai dari musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan, hingga penyakit kuku dan mulut yang menyerang hewan ternak di tanah air. Presiden minta Menteri Pertanian untuk melakukan lockdown dan menerapkan sistem zonasi lockdown agar pergerakan ternak dapat dicegah dengan baik.

    “Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk satgas sehingga jelas siapa nanti yang bertanggung jawab,” tegas Presiden.

    Arahan kelima, Presiden juga mengingatkan pentingnya percepatan realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berdampak kepada ekonomi rakyat.

    Terakhir, Presiden minta para jajarannya untuk tetap fokus bekerja pada tugas masing-masing meskipun tahapan pemilu 2024 sudah akan dimulai pada pertengahan tahun ini.

    “Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, Pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan,” tandasnya. [MFA/rm.id]

  • Cegah Hepatitis, RI, Amerika & Inggris Kompak Lakukan Penelitian

    Cegah Hepatitis, RI, Amerika & Inggris Kompak Lakukan Penelitian

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan seiring adanya virus penyakit hepatitis akut yang sedang melanda dunia. Virus ini diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

    “Virus ini menularnya lewat asupan makanan melalui mulut. Rajin cuci tangan karena virus ini menyerang banyak di bawah usia 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun,” ujar Menkes usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5)

    Secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.

    Menkes meminta agar para orang tua untuk segera memeriksakan anak dengan gejala tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

    “Kalau buang air besar dan mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.

    Menkes mengungkapkan, saat ini tercatat 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut. Tiga kasus pertama di Indonesia dilaporkan pada 27 April, beberapa hari setelah Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyampaikan adanya kejadian luar biasa atau outbreak di Eropa penyakit ini di Eropa.

    Menkes mengungkapkan, pihaknya menindaklanjuti kejadian ini dengan membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology)

    “Pada 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini,” ungkapnya.

    Budi menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai penyakit ini.

    “Memang belum bisa dipastikan virus apa yang seratus persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini. Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerja sama dengan WHO dan juga kita bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini. Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini,” ujarnya. [SSL/rm.id]