Kategori: NASIONAL

  • Tagar Ade Armando Kalahkan Aksi Nasional 114

    Tagar Ade Armando Kalahkan Aksi Nasional 114

    Pakar Media Sosial Ismail Fahmi menyebut tagar Ade Armando menjadi trending topik di media sosial twitter pada 11 April mengalahkan tagar Aksi Nasional 114.

    “Sejak 5 April 2022 muncul #TurunkanJokowi, puncaknya 7 April. Lalu #MahasiswaBergerak dan #SayaBersamaJokowi muncul 9 April, puncaknya 10 April. Saat demo 11 April, muncul #AksiNasional114. Namun semua akhirnya tertutup oleh “Ade Armando”,” tulis Ismail Fahmi dalam akun twitternya, Senin (11/4). RM.id diperkenankan untuk mengutip hasil analisis ini.

    Dia menjelaskan, peta netizen di twitter membentuk dua klaster yang terhubung oleh bridge. Menandakan netizen tidak benar-benar diametral melihat peristiwa yang menimpa Ade Armando.

    “Pro AA: mengutuk pengeroyokan, minta polisi menangkap pelaku, menuding kadrun sebagai pelaku. Kontra AA, ada yang senang Ade Armando dianiaya, ada yang menolak kekerasan thd AA, menyalahkan AA yg sebelumnya dianggap sering kontroversi. Bridge: netral dan mengutuk kekerasan, AA pro mahasiswa, mengritik Pro AA yang masih pakai istilah kadrun dan mempertahankan polarisasi,” jelasnya.

    Menurutnya, sejak tanggal 5 sd 11 April, Drone Emprit mencatat urutan volume percakapan dari yang paling tinggi, yaitu #SayaBersamaJokowi (133 ribu), #MahasiswaBergerak (118 ribu), Ade Armando (44 ribu), #TurunkanJokowi (30 ribu), dan #AksiNasional114 (26 ribu).

    Top Influencer dalam percakapan Ade Armando ini, yakni @mazzini_gsp, @Dennysiregar7, @BossTemlen, @AnakLolina2, dan @PolJokesID.

    Menurut analisisnya, emosi yang paling dominan terkait kejadian yang menimpa Ade Armando adalah “anger”. Kemarahan dari kedua kubu yang Pro AA dan Kontra AA.

    Kemudian, gambar yang paling banyak dibagikan netizen adalah kondisi Ade Armando setelah pengeroyokan yang sayangnya tidak disensor. Salah satu gambar yang paling banyak di-share adalah pernyataan @FISIP_UI terkait tindakan kekerasan terhadap Ade Armando, yang juga merupakan dosen tetap di departemen ini.

    Ismail Fahmi menyimpulkan, pertama rangkaian narasi dari mahasiswa yang membawa 6 tuntutan, dari kelompok yang ingin menunggangi aksi dengan narasi #TurunkanJokowi, dan dari pendukung Jokowi dengan narasi #SayaBersamaJokowi pada akhirnya tertutup oleh percakapan tentang “Ade Armando”.

    Kedua, substansi tuntutan mahasiswa dalam demo akhirnya tertutupi oleh pro-kontra dari para pendukung AA dan yang kontra AA dalam menyikapi kekerasan yang terjadi pada AA.

    Ketiga, peristiwa yang menimpa AA ini memperlihatkan polarisasi dan kebencian yang sudah sangat tajam, dan respon kedua kubu Pro-Kontra AA tampaknya semakin mempertajam polarisasi dengan penggunaan istilah “kadrun-cebong” yang terus-menerus oleh para top influencer mereka.

    “Bangsa ini perlu menemukan cara untuk menghentikan para influencer dan pendukungnya dari penggunaan istilah “kadrun-cebong”, karena ulah sedikit orang ini telah merugikan keseluruhan bangsa Indonesia,” tegasnya. (MRA/rm.id)

  • Satgas Ingatkan Kepala Daerah Bakal Disanksi

    Satgas Ingatkan Kepala Daerah Bakal Disanksi

    Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan, Pemerintah Daerah (Pemda) dan pelaku usaha yang melanggar ketentuan penanganan Covid-19, bakal disanksi. Sanksi itu diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

    Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan Darurat Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting mengatakan, kepala daerah yakni gubernur, bupati, dan wali kota bakal disanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 68 sampai dengan Pasal 78 UU23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.

    Sanksi diberikan jika kepala daerah tidak melaksanakan aturan termasuk protokol kesehatan (prokes) sesuai ketentuan dalam Inmendagri.

    Sanksi juga berlaku bagi pelaku usaha yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana diatur dalam Inmendagri. Sanksinya mulai dari administratif, sampai penutupan usaha, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    “Setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran, dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular,” tegas Alex, kemarin.

    Kendati begitu, sanksi ini tak langsung dijatuhkan. Tapi, diawali dengan komunikasi informasi, sosialisasi dan sinkronisasi yang bersahabat dan mudah dipahami.

    “Agar implementasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di masyarakat dapat berjalan sebaik-baiknya. Baik untuk para pelaku, para pengawas, dan pengendali,” ucapnya.

    Diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, terjadi peningkatan tren mobilitas sebesar 31 persen pada tempat-tempat seperti taman nasional, pantai, dermaga, kebun binatang, lapangan terbuka, dan taman umum.Jumlah itu diperkirakan akan meningkat. Soalnya, Pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat mudik setelah dua tahun pandemi. Kondisi ini bisa berpotensi meningkatkan kembali penularan Covid-19.

    Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun meminta Pemda meningkatkan pengawasan prokes di wilayah masing-masing.

    “Segera berikan teguran bagi mereka yang melanggar dan targetkan peningkatan kepatuhan di wilayahnya masing-masing,” tegas Wiku.

    Menurutnya, dari data yang diterima, terdapat 29 persen atau 1.811 desa atau kelurahan dengan kepatuhan memakai masker rendah.

    Jawa Timur menjadi provinsi penyumbang desa terbanyak dengan kepatuhan terhadap prokes rendah dengan 366 desa. Kemudian, Aceh 288 desa, Jawa Tengah 227 desa, Jawa Barat 140 desa dan Riau 137 desa.

    Wiku pun mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan berinisiatif mengurangi risiko penularan Covid-19 selama masa transisi. Terutama, kepada kelompok lansia dan warga komorbid.

    “Hal-hal yang harus dilakukan adalah tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, menggencarkan vaksinasi dan menjalani pola hidup yang sehat,” tandas Guru Besar Universitas Indonesia (UI) itu. [DIR/rm.id]

  • “Perwakilan Istana “ Ditolak

    “Perwakilan Istana “ Ditolak

    Yoki Eka Prianto berani menolak memenangkan perusahaan yang disodorkan “Perwakilan Istana” dalam lelang proyek. Akibatnya, ia dicopot dari Kepala Subbgian Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kabupaten Langkat.

    ORANG yang dijuluki “Perwakilan Istana” adalah Iskandar Perangin Angin. Ia kakak Terbit Muara Perangin Angin, Bupati Langkat.

    Yoki menjelaskan tidak bisa memenangkan perusahaan yang diusulkan Iskandar karena harga penawarannya terlalu mahal. Sehingga, diputuskan perusahaan lain sebagai pemenangnya.

    Keputusan ini taruhannya jabatan. Yoki pun didepak dari UKPBJ. “Dipindah karena tidak bisa mengamankan enam paket pekerjaan,” kata Yoki saat menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

    Kata Yoki, Iskandar menjadi tangan kanan Terbit dalam mengatur proyek di Pemkab Langkat. Proyek yang telah diatur itu diberi istilah “daftar pe­ngantin”. “Ada 65 paket (pekerjaan) sepanjang tahun 2021,” ungkapnya.

    Dalam daftar itu perusahaan yang ditentukan menjadi pe­menang wajib menyetor fee untuk Terbit sebesar 16,5 persen dari nilai proyek.

    Salah satu perusahaan yang tidak diakomodir menjadi pemenang adalah milik Marcos Surya Abdi. Padahal Marcos merupakan orang kepercayaan Iskandar. Hal itulah yang membuat Yoki dicopot.

    Adanya praktik pengaturan proyek di Langkat juga diakui Staf Bidang Bina Marga Di­nas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Adaniar.

    Menjawab pertanyaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adaniar menyampaikan sudah menjadi rahasia umum mayoritas proyek di Langkat diatur Iskandar.

    Dia pun mengungkapkan banyak pegawai Bina Marga Dinas PUPR yang mendapatkan uang dari kontraktor pemenang proyek. Adaniar tak menampik pernah menerima uang. “Jumlahnya Rp 400.000 sampai Rp 500.000,” akunya.Pada sidang ini, Yoki dan Adaniar dihadirkan Jaksa KPK sebagai saksi untuk perkara terdakwa Muara Perangin Angin. Pemilik CV Nizhami itu didakwa menyuap Terbit Rp 572 juta agar perusahaannya menjadi pemenang proyek.

    Muara Perangin Angin selalu mendapat pekerjaan pada Dinas PUPR Kabupaten Langkat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat dengan menggunakan CV Nizhami, CV Balyan Teknik dan CV Sasaki. Terdakwa juga menggunakan perusahaan-perusahaan lain sebagai perusahaan pinjaman.

    Jaksa menjelaskan suap senilai Rp 572 juta tersebut diberikan melalui empat pihak yakni Iskandar Perangin-angin, Marcos Surya Abdi, Shuhanda Citra dan Isfi Syahfitra.

    Atas perbuatan itu, Jaksa mendakwa Muara Perangin Angin melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5ayat (1) huruf b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

    KPK menjelaskan dalam melakukan pengaturan itu, Terbit memerintahkan Sujarno selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat dan Suhardi selaku Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa untuk berkoordinasi aktif dengan Iskandar terkait pemilihan pihak rekanan mana saja yang akan ditunjuk sebagai pemenang paket pekerjaan proyek di Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan.

    KPK menyebut agar bisa menjadi pemenang paket proyek pekerjaan, diduga ada permintaan persentase ‘fee’ oleh Terbit melalui Iskandar dengan nilai persentase 15 persen dari nilai proyek untuk paket pekerjaan melalui tahapan lelang dan nilai persentase 16,5 persen dari nilai proyek untuk paket penunjukan langsung.

    Selanjutnya, salah satu rekanan yang dipilih dan dimenangkan untuk mengerjakan proyek pada dua dinas tersebut adalah tersangka Muara dengan menggunakan beberapa bendera perusahaan dan untuk total nilai paket proyek yang dikerjakan sebesar Rp 4,3 miliar.

    Selain dikerjakan oleh pihak rekanan, ada juga beberapa proyek yang dikerjakan oleh Terbit melalui perusahaan milik Iskandar.

    Pemberian “fee” oleh Muara diduga dilakukan secara tunai dengan jumlah sekitar Rp 786 juta yang diterima melalui perantaraan Marcos, Shuhanda, dan Isfi untuk kemudian diberikan kepada Iskandar dan diteruskan lagi kepada Terbit.

    KPK menduga dalam penerimaan sampai dengan pengelolaan uang-uang “fee” dari ber­ba­gai proyek di Kabupaten Langkat, Terbit menggunakan orang orang kepercayaannya, yaitu Iskandar, Marcos, Shuhanda, dan Isfi.

    Selain itu KPK menduga banyak penerimaan-penerimaan uang melalui Iskandar dari berbagai rekanan. Hal itu akan didalami lebih lanjut tim penyidik. [BYU/rm.id]

  • Alhamdulillah, Pasien Covid Di Wisma Atlet Terus Berkurang

    Alhamdulillah, Pasien Covid Di Wisma Atlet Terus Berkurang

    Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet terus berkurang. Netizen pun bersyukur. Diharapkan, hal ini terus terjadi dan tidak ada lagi penambahan pasien, khususnya setelah Lebaran.

    Akun @pandemictalks mengungkapkan, per 8 April 2022, pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet tinggal 84 orang. Sementara data terbaru per 11 April 2022, tersisa 51 pasien saja. “Alhamdulillah,” ujarnya.

    Akun @devitaaapratiwi melaporkan langsung dari depan gedung Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Dia membenarkan, tower di Wisma Atlet sudah banyak yang gelap seperti tidak ada penghuninya.

    “Benar nih. Baru saja lewat sana. Alhamdulillah,” ujar @devitaaapratiwi. “Alhamdulillah,” timpal @marinachristifani. “Puji Tuhan, yok bisa yok,” sambung @ciizwie.

    “Puji Tuhan, hebat semua para tenaga kesehatan (nakes) dan semua pihak yang mengedukasi masyarakat secara online. Semoga dunia cepat pulih kembali,” timpal @ cordeliacorry.

    Akun @shafiyyadinanti mengingatkan, tu­runnya jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet harus dibarengi dengan tetap menerapkan pro­tokol kesehatan (prokes). Tetap prokes sampai benar-benar aman, sampai yang sakit di Wisma Atlet dan rumah sakit bisa dihitung jari.

    “Yuk bisa yuk sebelum Lebaran sehat se­mua,” ujar @f_wdyt. “Buat yang mau mudik, kelar 3 dosis vaksin jangan take it for grant­ed ya, tetap patuhi prokes, biar semua aman, nyaman, dan bahagia dalam bersilaturahmi,” jelas @nengprima.Akun @mkpasliambon berharap, dalam dua minggu setelah Lebaran pasien di Wisma Atlet tidak lagi bertambah. Akun @restudriwan­toro juga berharap pasien tersisa di Wisma Atlet sebagai pasien kloter terakhir.

    “Habis itu sudah, habis, nggak ada lagi yang masuk ke Wisma Atlet, aamiin,” kata @restudriwantoro. “Aamiin,” timpal @ masfahrul_85.
    Akun @mr.raden.ar25 mengatakan, jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet yang terus berkurang menjadi ujian bagi kekebalan kel­ompok (herd immunity) di Indonesia. “Kita lihat apakah imunitas sudah ada atau malah terjadi tsunami? Orang semakin longgar prokes,” katanya.

    Akun @rebecca.melia berharap, tidak ada pen­ingkatan kasus Covid-19 pasca Lebaran. Akun @floooooooowie juga berharap Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19.

    “Alhamdulillah, semoga nggak ada lagi gelombang Covid-19, kalau gelombang cinta nggak apa-apa,” ujar @dr.muslimkasim.

    Akun @xx_joshuagultom_xx menga­takan, turunnya jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet karena kerja keras Pemerintah menggenjot program vaksinasi. Khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta atau komorbid. “The Power of vaccine,” ujarnya.

    Akun @YudhiDharmawa14 mengajak masyarakat untuk vaksin 1, 2, 3 agar ter­wujud herd immunity. Kata dia, kekebalan masyarakat memungkinkan untuk kembali beraktivitas seperti semula.

    “Kalau Lebaran dan musim liburan tempat wisata diperketat, kita bisa hidup berdamp­ingan dengan herd immunity,” timpal @santaclauschibi. [ASI/rm.id]

  • Ade Armando Tetap Kuat, Ya

    Ade Armando Tetap Kuat, Ya

    Nasib apes dialami dosen Universitas Indonesia yang juga pegiat media sosial, Ade Armando saat hadir di aksi demonstrasi 114 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin. Ade jadi sasaran massa. Ade digebukin hingga babak belur dan nyaris ditelanjangi massa. Polisi diminta segera menuntaskan kejadian ini, karena apapun, dan ke siapapun, yang namanya kekerasan harus ditindak.

    Meskipun selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi garis keras, Ade ternyata tidak mendukung wacana penundaan Pemilu 2024 dan jabatan presiden 3 periode. Dia pun hadir di lokasi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa untuk mendukung penolakan penundaan Pemilu 2024 dan presiden 3 periode.

    Mengenakan kaos hitam bertuliskan Pergerakan Indonesia Untuk Semua, Ade tiba terlebih dahulu di depan Gedung MPR/DPR. Sambil melempar senyum, Ade sempat ditanya sejumlah wartawan soal kedatangannya ke lokasi demo. Dalam wawancara itu, Ade mengaku mendukung suara mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan presiden.

    “Saya tidak ikut demo. Saya mantau dan ingin mengatakan ikut mendukung,” kata Ade, kepada wartawan di lokasi aksi.
    Namun, sekitar pukul setengah 4 sore WIB, usai pimpinan DPR dan Kapolri menghampiri massa, Ade kemudian dikerumuni sejumlah massa. Beberapa di antaranya adalah emak-emak dan orang dewasa.

    Kemudian, sosok yang juga dikenal sebagai pegiat sosial media ini, terlibat adu argumen dengan kelompok massa tersebut. Hingga ia disorakin sebagai buzzerp. Ketika itu, Ade masih tersenyum merespons hujatan itu. “Munafik, munafik, ini bulan puasa tobat, tobat,” ejek massa yang mengerubunginya.

    Tak lama, massa kian beringas dan tak terkendali. Salah seorang rekan Ade mencoba berusaha melindungi dan membawa keluar dari kerumunan massa tersebut, tapi hal yang tak diinginkan terjadi. Pria berjaket hitam dengan warna topi senada, melayangkan tinjunya dari belakang ke kepala Ade, lalu diikuti yang lainnya dengan pukulan dan tendangan.

    Beberapa mahasiswa tampak berusaha melerai, tapi tak mempan menaham amukan massa. Hingga Ade lunglai dan terjatuh dengan lumuran darah segar mengucur di wajahnya.

    Dalam posisi lemah dan terjatuh pun, ia masih dihujani tendangan demi tendangan, hingga celananya dilucuti. Ade sempat minta ampun sembari menangis agar dirinya tak lagi dikeroyok. Namun, massa yang beringas tak menghiraukan. “Telanjangi saja,” teriak massa. “Jangan dilepasin,” sahut lainnya

    Polisi yang kemudian datang berusaha mengevakuasi Ade dari pengeroyokan massa tersebut juga tidak mudah. Mereka ikut jadi bulan-bulanan massa.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, 6 anggotanya ikut terluka saat proses evakuasi itu. Ia menunjukkan kepada awak media foto-foto anak buahnya yang terluka dan kepalanya berdarah.

    “Massa tambah beringas menyerang anggota kami sehingga enam anggota kami terluka,” kata Fadil Imran saat konferensi pers di gedung DPR, kemarin.

    Ketika Ade berhasil dievakuasi masuk ke dalam pagar DPR, polisi lalu menembaki massa dengan gas air mata.“Kami sangat menyayangkan ada sekelompok yang sengaja memancing di air keruh, yang niatnya bukan untuk melakukan unjuk rasa menyampaikan pendapat, tetapi untuk membuat kerusuhan,” lanjutnya.

    Fadil mengaku telah menciduk beberapa kelompok yang diduga ikut mengeroyok Ade. “Besok, mungkin kami akan melakukan upaya penegakan hukum. Mengumumkan identitas pelaku. Jika tak menyerahkan diri, kami akan tangkap,” tegasnya.

    Politisi PSI, Grace Natalie, semalam mengabarkan kondisi Ade yang sudah dirawat di RS Siloam, Jakarta. Kata Grace, Ade dalam kondisi sadar dan sudah bisa bercanda.

    Sejumlah tokoh, baik yang selama ini sepemikiran dengan Ade maupun yng berseberangan menyampaikan rasa keprihatinan atas peristiwa pengeroyokan brutal yang menimpa Ade.

    Berita Terkait : Dikeroyok Massa Aksi, Ade Armando Babak Belur

    Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengecam tindakan kekerasan tersebut dan menyebut pelakunya sebagai teroris demokrasi. Menurutnya, kejadian ini kembali mengguncang rencana rekonsiliasi antara rakyat yang terbelah pasca-Pilkada DKI.

    “Narasi mahasiswa dan Ade Armando jelas sama. Mereka menolak pemilu diundur dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. Jadi kenapa Ade jadi korban juga,” ujar sosok yang karib disap Noel ini dalam keterangannya kemarin.

    Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto juga angkat bicara lewat keterangan resminya dalam akun instagram @ fisip_ui, kemarin. “FISIP UI prihatin dan memberikan atensi penuh atas kasus pengeroyokan yang terjadi pada Dr. Ade Armando,” tulis Semiarto, kemarin.

    Ia menegaskan, kemaslahatan Ade selaku dosen tetap di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI menjadi perhatian pihaknya. Soal kehadirannya dalam demo tersebut, kata Semiarto adalah ranah pribadi.

    “Kami selaku pimpinan FISIP UI mengharapkan perhatian dan upaya penegak hukum untuk menangani kasus pengeroyokan ini dengan sebenar-benarnya,” harapnya.

    Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam juga prihatin melihat peristiwa tersebut. “Salah lokasi? Oh dosen UI? Turut prihatin, janganlah,” tulisnya menanggapi link berita pengeroyokan Ade Armando di Twitter.

    Dari pihak Istana juga ikut berkomentar terkait nasip apes yang dialami Ade Armando. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut kejadian itu sebagai tindakan para pengecut dan mencoreng wajah demokrasi.

    “Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap saudara Ade Armando,” kata Moeldoko.

    Dia menekankan bahwa pemerintah terbuka menerima kritik dan masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, termasuk melalui unjuk rasa. Moeldoko meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas.

    “Cari (pelakunya), temukan, dan tindak tegas,” ujar eks Panglima TNI ini.

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), tempat Ade Armando mengajar juga menyampaikan pernyataan sikap. “Kami selaku Pimpinan FISIP UI mengharapkan perhatian dan upaya penegak hukum untuk menangani kasus pengeroyokan ini dengan sebenar-benarnya,” demikian pernyataan FISIP UI melalui akun Instagram resmi @ fisip_ui dikutip, kemarin. [SAR/rm.id]

  • Masinton Kenceng Banget Nanduknya

    Masinton Kenceng Banget Nanduknya

    Gara-gara menyuarakan penundaan Pemilu dan dukung 3 periode, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ditanduk politisi PDIP Masinton Pasaribu. Saking keras nanduknya, Masinton sebut Luhut Brutus Istana.

    Kemarin, beredar potongan video Masinton saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di sebuah TV swasta. Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, Masinton tegas mengatakan Luhut sebagai Brutus. Masinton menilai Luhut telah menjerumuskan presiden dengan mewacanakan jabatan 3 periode.

    “Siapa yang cari muka? Siapa yang mewacanakan dan memobilisasi kepala desa? Luhut. Siapa yang menjerumuskan presiden, menggalang beberapa ketua umum partai? Ya udah terang-terang ketua umum partai itu bicara Luhut,” tunjuk Masinton.

    “Artinya, Brutus di dalam Istana itu, ya Luhut,” tegasnya.

    Kemarin, Masinton kembali menyentil Luhut. Dia tak segan mendesak Luhut untuk mundur jika tidak memberikan klarifikasi.

    “Harusnya Menko tersebut secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data hoaks kepada masyarakat Indonesia,” tegas Masinton.

    Menurut Masinton, aksi unjuk rasa mahasiswa yang digelar kemarin, merupakan respons kritik dan perlawanan terhadap elite politik tua yang rakus kekuasaan.

    “Esensi dari perjuangan gerakan reformasi dan demokrasi tahun 1998 lalu adalah pembatasan kekuasaan,” katanya.

    Bagaimana tanggapan PDIP terkait sikap Masinton? Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno meyakini, ucapan juniornya itu, ada dasarnya. Sebab, ditengarai Luhut berada di balik manuver penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.“Kalau penggunaan kata Brutus mungkin dinilai berlebihan, tapi intinya bukan Senayan yang harusnya dijadikan sasaran demonstrasi,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

    Begitupun presiden, yang menurutnya, masih on the track. Di mana sudah beberapa kali secara tegas menyatakan taat konstitusi dan menyentil para pengusung wacana penundaan Pemilu atau 3 periode.

    “Karena itu, Presiden sudah tegas meminta agar para menteri fokus pada tanggung jawabnya dan patuh pada konstitusi,” imbuhnya.

    Lalu apa kata pengamat politik? Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, serangan PDIP ke Luhut memperlihatkan ada tali-temalinya yang nggak nyambung.

    Ia meyakini, serangan keras Masinton tersebut satu frekuensi dengan petunjuk partai. Situasi ini, menurutnya, akan merepotkan Jokowi. Apalagi Luhut mendapat banyak kepercayaan dan jabatan dari Jokowi.

    “Pertanyaannya, kan Pak Luhut ini, pembantu yang baik atau teman yang baik? Kalau pembantu yang baik, harusnya Pak Jokowi fine-fine aja dan puas dengan kinerja Pak Luhut. Salah satu dari tiga hal yang tidak disukai dalam reformasi korupsi, kolusi dan nepotisme,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Jubir Luhut, Jodi Mahardi menepis, tudingan bosnya sebagai pihak yang berambisi menunda Pemilu.

    “Nggaklah. Pak Luhut hanya menyampaikan wacana yang berkembang,” kata Jodi.

    Jodi lantas menyinggung tak ada larangan untuk berpendapat mengenai wacana pro kontra Pemilu ditunda.

    Dia juga membantah anggapan bahwa kekuatan atau power politik Luhut terlalu kuat. Jodi menyampaikan Luhut bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. [SAR/rm.id]

  • Datang Sepi Pulang Rusuh

    Datang Sepi Pulang Rusuh

    Aksi para mahasiswa yang digelar kemarin (11-4-2022), tak seheboh yang digembor-gemborkan baik di dunia nyata, maupun di dunia maya. Di awal-awal aksi digelar, massa dari BEM Seluruh Indonesia itu, hanya sepi-sepi saja. Dan, mengecewakannya lagi, saat mau pulang malah rusuh.

    Aksi yang katanya akan dihadiri 1.000 orang itu, awalnya diagendakan dimulai pukul 8.00 pagi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Namun, mereka datangnya ngaret. Sampai menjelang siang, suasana di depan Gedung DPR masih sepi. Lalu lintas juga masih lancar. Hanya ada satu dua orang yang lalu lalang. Itu pun tidak jelas, apakah mahasiswa yang akan aksi atau masyarakat yang hendak bekerja. Sebab, tidak ada yang mengenakan jas almamater.

    Hingga menjelang tengah hari, belum ada tanda-tanda para mahasiswa akan menggeruduk kantor Puan Maharani Cs tersebut. Suasana lengang itu, bisa terlihat di sepanjang Jalan Gatot Subroto, dari depan Hotel Sultan, hingga depan pintu utama Gedung DPR. Sepeda motor dan mobil yang melintas bahkan bisa melaju dengan kecepatan di atas 50 kilometer per jam.

    Keadaan di depan gerbang Gedung DPR juga sepi. Hanya ada puluhan awak media yang standby di area tersebut untuk meliput aksi. Kendati demikian, kepolisian dari Korps Brimob sudah terlihat berpencar. Antara lain, ada yang disiagakan di bawah Jalan Layang Gerbang Pemuda, ada juga di sekeliling Gedung DPR.

    Menjelang Ashar, para mahasiswa baru berdatangan. Awalnya, mereka berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda, di depan Gedung TVRI, Jakarta Pusat. Kemudian, massa berjalan beriringan sembari menyanyikan yel-yel perjuangan.

    Mereka mengenakan almamater masing-masing. Massa aksi juga terlihat membawa bendera universitas hingga beragam poster, antara lain penolakan presiden tiga periode hingga kenaikan harga bahan-bahan pokok. Uniknya, poster tersebut dikemas dengan gaya nyeleneh. Contohnya, “Lebih Baik Bercinta 3 Ronde Daripada Harus 3 Periode”. “Lebih Baik 3 Istri Daripada 3 Periode”. Juga ‘Minyak Goreng=Keadilan. Mahal’. Dengan percaya diri, mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

    Sejumlah aparat kepolisian tampak mengawal mereka dengan kendaraan bermotor. Aparat juga berjaga di beberapa titik di sekitar kawasan Gedung DPR.

    Di depan Gedung DPR, mereka lalu menyampaikan berbagai macam tuntutan. Setelah aksi berjalan hampir satu jam, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menemui para mahasiswa dengan menaiki mobil komando. Para mahasiswa tampak menerima kedatangan Sufmi dan Kapolri.Namun, saat Sufmi dan Kapolri meninggalkan lokasi, aksi berubah menjadi rusuh. Pemicunya, diduga dari kelompok berpakaian bebas yang baru tiba dari sisi timur Gedung DPR, tapi langsung anarkis. Mereka melemparkan botol berisi batu ke arah gerbang utama Gedung DPR, dan ke arah aparat kepolisian. Teriakan dan imbauan agar tidak terpancing provokasi, tidak dihiraukan.

    Massa mahasiswa ikut tersulut. Sebagian ikut melakukan lemparan batu ke mana-mana. Bahkan, ada yang mengarah ke mobil komando yang dinaiki para orator dari mahasiswa. Seorang mahasiswa yang memakai almamater warna hijau, ikut terkena lemparan di kepala, dan langsung dievakuasi temannya untuk menjauh. Begitu juga mobil komando mahasiswa yang sempat dilempari, langsung menjauh ke tempat yang lebih aman.

    Sementara, massa dari kelompok berpakaian bebas membakar ban dan benda-benda lain di lokasi. Aparat kepolisian kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menyayangkan ada kelompok yang memancing di air keruh dalam aksi tersebut. Kata Fadil, tujuan kelompok ini adalah membuat ricuh, bukan berunjuk rasa. “Niatnya bukan untuk unjuk rasa menyampaikan pendapat, tapi memang niatnya untuk membuat kerusuhan,” ungkap Fadil, dalam konferensi pers, kemarin.

    Dia menegaskan, timnya akan segera bergerak menindak para pelanggar demonstrasi ini. “Sesuai janji saya, akan menindak tegas siapa saja yang melanggar pelanggaran hukum,” imbuh ayah dari anggota Komisi I DPR, Puteri Nahlia itu.

    Fadil menyebut, ada dalang yang memerintahkan aksi anarkis ini. Dia berharap, kelompok pelaku ini bisa diungkap. “Siapa yang menjadi dalang dan memerintahkan ini semua terjadi. Mudah-mudahan kelompok pelaku ini bisa segera kita ungkap,” tekannya.
    Wakil Ketua MPR Arsul Sani ikut mendorong kepolisian segera menangkap dalang yang membuat kerusuhan di aksi itu. “Sejumlah kelompok yang belum diketahui melakukan kerusuhan, ini yang harus dituntaskan oleh Polri,” ucap politisi senior PPP ini. [UMM/rm.id]

  • Masyarakat Mau Divaksin Kalau Ada Iming-imingnya

    Masyarakat Mau Divaksin Kalau Ada Iming-imingnya

    Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap (dosis 1 dan 2) tuntas akhir Juni 2022. Namun, saat ini laju vaksinasi melambat.

    Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, target awal program vaksinasi Covid-19 tuntas pada triwulan I-2022. Ini karena sasaran vaksinasi ditetapkan 181,5 juta atau 70 persen dari 270 juta populasi Indonesia.

    Namun, Pemerintah menambahkan anak sebagai kelompok yang bisa divaksinasi Covid-19. Sehingga, sasaran vaksinasi nasional meningkat menjadi 208 juta dari 270 juta populasi penduduk Indonesia.

    “Karena ada penambahan sasaran, tentu­nya menjadi salah satu yang mempengaruhi target vaksinasi mundur,” kata Nadia.

    Nadia mengatakan, program vaksinasi dosis ketiga atau booster tidak masuk dalam target yang tuntas akhir Juni 2022. Pasalnya, target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membentuk herd immunity terhadap Covid-19 hanya vaksinasi dosis lengkap, yang harus mencakup 70 persen dari populasi Indonesia.

    “Untuk booster masih bisa diakses sampai akhir tahun,” tegas Nadia.

    Sementara, untuk vaksinasi anak usia di bawah 6 tahun, Nadia mengatakan, Kemenkes masih menunggu rekomendasi dari pihak yang berkompeten. Yaitu, rekomendasi WHO dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

    Meski ditarget selesai akhir Juni, Nadia mengatakan, laju vaksinasi Covid-19 secara nasional saat ini melambat atau menurun. Soalnya, vaksinasi mulai masuk pada daerah rural dan juga perdesaan, bukan karena fak­tor stok vaksin yang menipis.

    Ahli epidemiologi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo meng­ingatkan, perlunya berbagai terobosan dan program strategis guna mendukung program percepatan vaksinasi Covid-19. Khususnya, selama bulan Ramadan.“Menggencarkan vaksinasi malam hari serta vaksinasi jemput bola bisa menjadi contoh program percepatan vaksinasi Covid-19 selama bulan Ramadan,” katanya.

    Yudhi juga mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah (Pemda), TNI dan Polri serta berbagai pihak lainnya yang terus menggencarkan vak­sinasi di bulan Ramadan.

    Kata dia, program vaksinasi di masjid-masjid hingga sosialisasi dengan mendatangkan to­koh agama merupakan terobosan yang perlu diapresiasi.

    Netizen yakin target Pemerintah menun­taskan program vaksinasi dosis lengkap pada akhir Juni bisa tercapai. Meskipun, saat ini laju vaksinasi tengah melambat. Apalagi, banyak masyarakat yang hanya mau divaksin jika ada iming-imingnya saja.

    Akun @alyapatrissa menilai, program vak­sinasi Covid-19 terus melambat karena banyak masyarakat yang enggan divaksin. Masyarakat baru mau divaksin jika ada iming-imingnya.

    “Dibolehin ke mall, dibolehin mudik, dikasih minyak goreng,” ujarnya.

    Namun, akun @ismailfahmi menilai, pro­gram vaksinasi yang dijalankan Pemerintah sudah baik. “Target vaksinasi tuntas pada Juni bisa tercapai. Penanganan pandemi di Indonesia sudah bagus,” katanya. “Percepat vaksinasi,” tegas @MarisaLola4.

    Akun@Widyarenee_ yakin, target vaksinasi tuntas pada akhir Juni bisa tercapai karena Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di dunia yang mampu melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

    “Tuntaskan vaksinasi hingga dosis kedua dan tetap terapkan protokol kesehatan (prokes),” katanya. [ASI/rm.id]

  • FISIP UI Kutuk Pelaku Pengeroyokan Ade Armando, Minta Kasus Dituntaskan Secepatnya

    FISIP UI Kutuk Pelaku Pengeroyokan Ade Armando, Minta Kasus Dituntaskan Secepatnya

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) prihatin dan memberikan atensi penuh, terhadap kasus pengeroyokan yang dialami Ade Armando dalam aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR, Senin (11/4).

    Demo tersebut antara lain menentang wacana penundaan Pemilu 2024, perpanjangan masa jabatan Presiden, dan Presiden 3 periode.

    “Sebagai salah satu Dosen Tetap pada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI, kemaslahatan beliau menjadi perhatian kami. Sungguhpun kehadiran dan pernyataan-pernyataan beliau berada di ranah pribadi yang bersangkutan,” demikian pernyataan resmi Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, Senin (11/4).

    “Kami selaku Pimpinan FISIP UI mengharapkan perhatian dan upaya penegak hukum, untuk menangani kasus pengeroyokan ini dengan sebenar-benarnya,” imbuhnya.

    Pernyataan tersebut juga didukung Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UI, Dr. Hendriyani.

    “Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI prihatin dan memberikan atensi penuh, atas kasus pengeroyokan yang terjadi pada Dr. Ade Armando tanggal 11 April 2022. Beliau adalah bagian dari keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi. Sehingga, kemaslahatan beliau tentu menjadi perhatian kita semua,” tutur Hendriyani.

    Dia menegaskan, pihaknya mengutuk keras segala tindakan kekerasan, kepada siapa pun dan oleh siapa pun.

    “Kami, keluarga besar Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI mengharapkan upaya penegakan hukum atas kasus pengeroyokan ini sesegera mungkin, dan dengan sebenar-benarnya,” tandasnya. [HES/rm.id]

  • Ade Armando Dikeroyok, Moeldoko: Cari Pelakunya, Tindak Tegas

    Ade Armando Dikeroyok, Moeldoko: Cari Pelakunya, Tindak Tegas

    Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengecam insiden pengeroyokan terhadap pegiat media sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando yang dilakukan kelompok tidak bertanggung jawab di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (11/4) sore.

    “Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap Ade Armando,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Senin (11/4).

    Mantan Panglima TNI ini menegaskan, pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang di tengah kegiatan mahasiswa menyampaikan aspirasi adalah tindakan para pengecut

    Ia menekankan, lemerintah secara terbuka menerima kritik dan masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, tidak terkecuali melalui unjuk rasa.

    Namun, dia menyayangkan unjuk rasa yang sebelumnya berjalan tertib, malah tercoreng dengan tindakan anarkis.

    Moeldoko meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas, terhadap para pelaku.
    “Cari pelakunya, temukan dan tindak tegas,”kata dia.

    Sementara itu, polisi telah memastikan kelompok pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando bukan dari kalangan mahasiswa yang berunjuk rasa. Pengeroyokan juga diduga tidak terkait dengan aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

    Pengeroyokan itu diduga atas dasar ketidaksukaan kelompok tertentu terhadap isu yang pernah dikritisi atau diutarakan Ade Armando.[MFA/rm.id]