Kategori: NASIONAL

  • Usia 63 Tahun, Mantan Dirut Nindya Karya Jadi Wisudawan Tertua Di ITS

    Usia 63 Tahun, Mantan Dirut Nindya Karya Jadi Wisudawan Tertua Di ITS

    Mantan Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Indradjaja Manopol dinobatkan menjadi wisudawan tertua pada Wisuda ke-125 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (27/3).

    Dia berhasil menamatkan studi magisternya di Departemen Teknik Sipil, dalam usia 63 tahun 8 bulan.

    Melalui situs resmi ITS, Indradjaja mengungkap, keinginannya melanjutkan studi di Teknik Sipil Manajemen Konstruksi, dilatarbelakangi keinginan untuk menjadi pengajar di bidang yang telah 40 tahun ia geluti.

    Dia juga merasa banyak sekali perkembangan ilmu baru yang ingin dipelajarinya.

    Lebih lanjut, Indra menuturkan mengenai kendala yang dialami selama menjalani masa studi. Ia menyebut, perkembangan teknologi informasi menjadi halangan paling besar baginya.

    Kemampuan menulis ilmiah yang jarang digunakan lantaran bekerja sebagai praktisi lapangan, juga menjadi kendala lain yang cukup membuatnya kesulitan.

    Beruntung, Indra memiliki minat membaca yang besar. Sehingga, dapat membantu dalam menyelesaikan masa studi.

    Dukungan dari keluarga dan rekan kerja, juga turut mengobarkan semangat Indra dalam menyusun tesis.

    “Ditolak hampir sepuluh kali oleh dosen pembimbing. Tapi untungnya, keluarga mendorong untuk terus maju,” kenang Indra.

    Tak hanya dukungan keluarga yang senantiasa ada, Indra juga memiliki tekad kuat yang mengantarnya lulus dalam waktu tiga semester dengan predikat Cum Laude IPK 3,92.

    “Saya selalu mengingatkan diri sendiri, untuk merasa malu saat ingin menyerah. Saya juga selalu menegaskan, bahwa apa yang sudah kita mulai, harus kita selesaikan,” tutur Indra, yang lulus dengan tesis berjudul Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan maupun Keberhasilan dari Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di Indonesia.

    Tesis ini dilatari oleh rasa prihatin, melihat banyaknya kecelakaan kerja di proyek-proyek pembangunan infrastruktur.

    “Kecelakaan ini sangat merugikan, jadi harus ada perhatian dari seluruh pihak yang terkait. Semoga, tesis ini bisa bermanfaat bagi manajemen keselamatan konstruksi di Indonesia,” papar Indra.

    “Pesan saya kepada generasi muda, manfaatkan waktu belajar sebaik mungkin. Agar ilmu yang diperoleh, dapat segera diaplikasikan dalam dunia nyata, untuk kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya. [HES/RM.ID]

  • Heboh Omzet 600 M Sebulan, CEO MS Glow Beberkan Itung-Itungannya

    Heboh Omzet 600 M Sebulan, CEO MS Glow Beberkan Itung-Itungannya

    Media sosial kembali heboh dengan berita penghasilan MS Glow yang meraih Rp 600 miliar perbulan. Berita ini jadi pembahasan banyak pihak termasuk petugas pajak. Namun, headline berita ini ternyata keliru dan sudah diklarifikasi.

    Artikel berita yang tadinya berjudul “Crazy Rich Juragan 99 Klaim Penjualan MS Glow Bisa Capai Rp 600 Miliar per Bulan” kini diralat menjadi “Crazy Rich Juragan 99 Blakblakan Soal Asal-usul Kekayaannya dari MS Glow”.

    Di dalam artikel juga terdapat transkrip wawancara dengan Gilang ‘Juragan 99’, Ali Rifki, dan CEO MS Glow, Danang Yuanto.

    Gilang sebagai Founder MS Glow juga menyatakan, MS Glow telah mencatat penjualan tertinggi di marketplace. Hal ini didorong oleh strategi marketing yang benar, produk yang berkualitas dan memiliki value.

    “Kita bukan produk yang sama. Kita selalu ada ingredients atau formula yang baru yang sudah dipatenkan yang tidak mungkin dipakai sama kompetitor,” kata Gilang dalam keterangannya, Jumat (25/3).

    CEO MS Glow Danang Yuanto. Dia juga mengklarifikasi penjualan produk mencapai Rp 600 miliar per bulan. Menurut dia, penjualan produk milik Juragan 99 itu mencapai 2 juta prodik perbulan dengan variasi harga.

    “Produk yang dijual itu 2 juta pieces. Dalam penjualan produk itu membentuk beberapa paket ke end user kita,” kata dia.

    Jumlah paket antara 4-5 produk. Harga satuan produk MS Glow di rentang Rp 50-150 ribu. Adapun untuk paket adalah Rp 300 ribu.

    “Jadi jangan langsung ditotal yang seharga 300 ribu dengan 2 juta pieces,” ujar Danang.

    MS Glow merupakan salah satu brand lokal yang berdiri pada 2013. Usaha MS Glow berawal dari penjualan secara online. Sekarang produk MS Glow telah memperoleh kepercayaan dari jutaan pelanggan dan mendapat penghargaan Best Brand 2020 & 2021. Selain penjualan skincare, ada 11 cabang klinik kecantikan milik MS Glow yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. [FAQ/RM.ID]

  • Muktamar IDI Berkah Bagi Warga Aceh, Alokasi APBA Jangan Dipermasalahkan

    Muktamar IDI Berkah Bagi Warga Aceh, Alokasi APBA Jangan Dipermasalahkan

    Pelaksanaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXI di Banda Aceh pada 22-25 Maret 2022 dinilai menjadi berkah untuk masyarakat Aceh dan juga para dokter. Atas hal itu, Kepala Pusat Jejaring Relawan Emergency Medical Team (EMT) IDI Zulfahmi Ramli menyayangkan ada pihak yang mempersoalkan alokasi dana Rp 2 miliar untuk dekorasi Muktamar IDI dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA).

    “Pihak yang mempersoalkan itu tidak empati terhadap sebuah organisasi yang para anggotanya sudah berkorban jiwa-raga untuk bangsa ini,” kata Fahmi, yang juga hadir dalam Muktamar IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3).

    Fahmi menekankan, alokasi dana APBA adalah ranah kebijakan Pemda Aceh, bukan keputusan IDI. “Saya sebagai masyarakat umum, relawan bencana yang kebetulan beristrikan seorang dokter, menganggap pernyataan pengamat ekonomi yang mempersoalkan itu memancing polemik dan terkesan asal bunyi saja,” tambahnya.

    Menurutnya, para dokter ini sudah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan nyawa mereka untuk kemaslahatan umat, demi bangsa, tanah air, dan negara. “Jadi tidak elok dan tidak pantas jika kemudian ada pihak-pihak yang berpolemik terkait urusan dana penyelenggaraan Muktamar, apalagi membawa-bawa masalah empati kepada rakyat Aceh,” ucap Sekjen Federasi Mountaineering Indonesia.

    Ia mengingatkan, IDI sudah memberikan sumbangsih sejak zaman prakemerdekaan Indonesia. Apalagi di masa pandemi Covid-19, para dokter berada di barisan terdepan dalam menyelamatkan nyawa manusia bahkan terkadang tanpa mempedulikan nyawa mereka sendiri.

    Ratusan relawan dokter Indonesia yang menangani pasien Covid-19 juga kemudian terpapar dan menjadi korban pandemi itu sendiri. “Dimakamkan secara sederhana sesuai protokol kesehatan Covid-19. Jauh dari keriuhan dan gegap gempita, seperti pemakamam seorang pahlawan yang gugur di medan tugas membela bangsa dan negara,” tandasnya. [SAR/RM.ID]

  • KPK Fokus Kumpulin Bukti Buat Jerat Rahmat Effendi Dalam Kasus TPPU

    KPK Fokus Kumpulin Bukti Buat Jerat Rahmat Effendi Dalam Kasus TPPU

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sedang fokus mengumpulkan alat bukti tambahan untuk menjerat Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    “Yang berkaitan dengan Bekasi kalo ada yang menarik pasti kami akan dalami, tentunya kemarin kita ada fokus untuk asset recovery, itu pun akan dijadikan satu terhadap tuntutannya tindak pidana pencucian uang,” ujar Deputi Penindakan dan Eksekusi Karyoto, di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (25/3).

    Dia mengungkapkan, komisi amtirasuah sudah menemukan beberapa proyek Rahmat Effendi yang berkaitan dengan suap. “Sayang kan, kalau kita sudah menemukan beberapa proyek-proyek yang bermuara dengan suap, kemudian kita bisa menyita yang cukup lumayan, cukup banyak,” tegas mantan Wakapolda DI Yogyakarta itu.

    “Saya yakin karena duit itu dari negara awalnya, dari proyek masuk ke situ lagi untuk pribadi dan kita sita, kaitannya dengan TPPU,” tambah Karyoto.

    KPK menetapkan Rahmat Effendi dan delapan orang lain sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta jual beli jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi.

    Kedelapan orang itu adalah Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP M. Buyamin, Lurah Kati Sari Mulyadi, Camat Jatisampurna Wahyudi, dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi Jumhana Lutfi.

    Kemudian Direktur PT MAM Energindo Ali Amril, pihak swasta Lai Bui Min, Direktur Kota Bintang Rayatri Suryadi, dan Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin.

    KPK menduga Rahmat Effendi menerima suap senilai total Rp 7,13 miliar terkait pembebasan lahan untuk proyek dan pengisian tenaga kerja kontrak di lingkungan Pemkot Bekasi melalui perantaraan anak buahnya.

    Selain itu, KPK menduga Rahmat Effendi menerima sejumlah uang terkait lelang jabatan di Pemkot Bekasi. Uang tersebut diduga digunakan untuk operasional Rahmat hingga tersisa Rp 600 juta. [OKT/RM.ID]

  • Garap Politikus NasDem, KPK Telusuri Aliran Uang Hingga Aset Bupati Probolinggo

    Garap Politikus NasDem, KPK Telusuri Aliran Uang Hingga Aset Bupati Probolinggo

    Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rampung memeriksa Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem M Haerul Amri dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat Bupati nonaktif Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin.

    Dalam pemeriksaan, Haerul Amri didalami soal aliran uang hingga aset milik Puput dan Hasan. Hal yang sama juga didalami penyidik komisi antirasuah dari Staf Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, Ajeng Nur Hanifah, serta Wiraswasta, Nurhayati.

    “Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dugaan aliran uang yang diterima tersangka PTS dkk dan dugaan lain mengenainya adanya aset-aset milik tersangka PTS dengan mengatasnamakan pihak-pihak tertentu dengan maksud untuk menyamarkan kepemilikannya,” ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Jumat (25/3).

    Sementara itu, tiga orang saksi yang berkaitan dengan perkara Puput Tantriana Sari mangkir alias tidak memenuhi panggilan KPK.

    Ketiga saksi itu adalah PNS Heri Mulyadi, Staf Bagian Protokol Dan Rumah Tangga Meliana Ditasari, serta karyawan swasta Agus Salim Pangestu. “Dilakukan penjadwalan ulang kembali,” imbuhnya.

    KPK menetapkan Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin sebagai tersangka kasus penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

    Penetapan tersangka ini merupakan pengembangan dari perkara sebelumnya, yakni kasus dugaan suap jual beli jabatan kepala desa (kades) di Probolinggo, yang menjerat pasutri itu.

    KPK juga menetapkan 20 orang lainnya, yang mayoritas para calon kepala desa, sebagai tersangka. Mereka yakni, Sumarto, Ali Wafa, Mawardi, Mashudi, Maliha, Mohammad Bambang, dan Masruhen.

    Kemudian, Abdul Wafi, Kho’im, Akhmad Saifullah, Jaelani, Uhar, Nurul Hadi, Nuruh Huda, Hasan, Sahir, Sugito, Samsuddin, Doddy Kurniawan, serta Muhamad Ridwan.

    Dalam perkara suapnya, Hasan Aminuddin dan Puput Tantriana diduga mematok harga sekira Rp 20 juta ditambah upeti penyewaan tanah kas desa Rp 5 juta per hektar, untuk jabatan kepala desa di Probolinggo.

    Hasan dan Puput meminta uang suap dari para calon kepala desa melalui camat atau pejabat desa. KPK berhasil menyita uang Rp 362,5 juta saat OTT yang diduga merupakan suap dari para calon kepala desa untuk Puput Tantriana dan Hasan.

    Kasus suap jual beli jabatan kepala desa tersebut sudah masuk proses persidangan. Sejumlah pihak yang terlibat sudah diputus bersalah. [OKT/RM.ID]

  • Jadi Tersangka KPK, Eks Bupati Tabanan Ni Putu Eka Punya Harta Rp 15,8 M

    Jadi Tersangka KPK, Eks Bupati Tabanan Ni Putu Eka Punya Harta Rp 15,8 M

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan dana insentif daerah (DID) di Tabanan, Bali, tahun 2018.

    Berapa sih harta politisi PDI Perjuangan itu? Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada 21 Maret 2021, menjelang akhir jabatannya, Eka tercatat memiliki harta Rp 15,8 miliar.

    Harta Eka terdiri dari 22 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Tabanan, Denpasar, hingga Jakarta Selatan. Total harta tidak bergerak Eka itu mencapai Rp 12.723.936.280.

    Kemudian, dia juga tercatat memiliki satu unit mobil Alphard senilai Rp 600 juta. Sementara untuk harta bergerak lainnya, Eka tercatat memiliki Rp 575 juta.

    Lalu, Eka juga tercatat memiliki kas atau setara kas lainnya senilai Rp 1.506.092.292. Sementara harta lain yang dilaporkan Eka senilai Rp 400.163.531. Dia tercatat tidak memiliki utang. Jadi total harta kekayaannya sebesar Rp 15.805.193.103.

    Selain Eka, dalam kasus ini KPK juga menetapkan Dosen I Dewa Nyoman Wiratmaja, dan mantan Kepala Seksi Dana Alokasi Khusus Fisik II pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rifa Surya sebagai tersangka.

    Eka, melalui Wiratmaja, disebut KPK menyuap Rifa dan koleganya, eks pejabat Kemenkeu Yaya Purnomo, sejumlah Rp 600 juta dan 55.300 dolar AS (setara Rp 794 juta dalam kurs saat ini). Suap itu diberikan untuk memuluskan pengajuan permohonan DID Tabanan senilai Rp 65 miliar pada 2018.

    KPK saat ini masih mendalami aliran dana lain dalam kasus ini. Komisi antirasuah masih membuka peluang untuk menambah tersangka baru dalam kasus ini jika nantinya ada bukti yang cukup. [OKT/RM.ID]

  • Terinfeksi Covid-19, Ayahanda Ira Koesno Meninggal Dunia

    Terinfeksi Covid-19, Ayahanda Ira Koesno Meninggal Dunia

    Ayahanda mantan presenter televisi yang juga moderator Debat Capres, Ira Koesno, dr Koesno Martoatmodjo, meninggal dunia setelah lebih dari satu bulan berjuang melawan Covid-19. Pria yang berprofesi sebagai dokter anak tersebut menghembuskan napas terakhirnya di usia 83 tahun, Kamis (24/3) pukul 17.23 WIB  di RS Pertamina Jaya, Jakarta Pusat.

    Jenazah disemayamkan di rumah sakit dan pagi ini, pukul 10.00 WIB akan dimakamkan TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Pemakaman menerapkan protokol kesehatan.

    Berkaca pada perjuangan sang ayah, Ira Koesno mengimbau agar masyarakat tidak meremehkan Covid-19, termasuk Omicron yang disebut-sebut gejalanya lebih ringan dibanding varian sebelumnya. Sebab, Omicron tetap dapat memicu kematian bagi mereka yang memiliki komorbid, orang lanjut usia (lansia), dan obesitas. Dr Koesno sudah mendapat 2 kali vaksin Sinovac dan 1 kali booster Moderna.

    “Jangan pernah main-main dengan Omicron, apalagi menganggapnya remeh. Omicron itu gejalanya saja yang ringan, tapi bukan tidak berbahaya, terutama bagi yang memiliki komorbid dan lansia. Ketika virus itu loncat ke organ tubuh lain, terutama paru-paru, dampaknya akan sangat berat,” tutur Ira Koesno.

    Dr Koesno Martoatmodo pertama kali terdeteksi Covid-19 pada 21 Februari 2022. Menurut Ira, saat itu, keluhannya hanya batuk, pilek, dan sedikit pusing. Namun hasil PCR-nya positif dengan CT 19.

    “Ibu saya juga kena, tapi tanpa gejala, dan CT-nya 26. Selama lima hari dirawat di rumah, Bapak mulai merasa sesak napas, saturasinya 89. Akhirnya dibawa ke rumah sakit, berbarengan dengan ibu karena saat itu mulai ada batuk,” kata Ira.

    Lebih lanjut, founder irakoesnocommunications ini mengatakan, saat dilakukan screening terhadap sang ayah, ditemukan bercak di paru sehingga harus dirawat secara intensif. Mengingat usia yang sudah lanjut, ibunda pun masuk kamar perawatan. Setelah 10 hari, menunjukkan perbaikan dan dibolehkan pulang.

    “Sebaliknya, kondisi Bapak tak kunjung membaik. Saturasi terus drop di bawah angka 80-an. Kadar oksigen di darah pun hanya 60 persen. Karena semakin sesak, maka diambil keputusan untuk diinkubasi memakai ventilator. Akan tetapi, sejak saat itu kondisi Bapak terus memburu,” kata Ira, lirih.

    Ira kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak kendor dalam protokol kesehatan (prokes) meski ke depannya status pandemi berubah menjadi endemi. Terpenting, saat terdeteksi positif Covid-19, Ira menyarankan, jika memungkinan, untuk segera melakukan screening agar bisa lebih siaga menentukan langkah observasi selanjutnya.

    Kasus Covid-19 saat ini memang melandai. Bukan tak mungkin Pemerintah mengubah status pandemi jadi endemi. Meski begitu, virusnya masih ada, belum hilang. Jadi, tetaplah waspada!” ucapnya. [USU/RM.ID]

  • KSP Minta Kebijakan Bebas Karantina Bagi PPLN Tak Disalahgunakan

    KSP Minta Kebijakan Bebas Karantina Bagi PPLN Tak Disalahgunakan

    Tim Kantor Staf Presiden (KSP) turun langsung melakukan pengecekan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten untuk memastikan pelaksanaan kebijakan tanpa karantina bagi  Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), berjalan dengan baik.

    Seperti diketahui, pada Rabu (23/3), Presiden Jokowi mengumumkan, PPLN yang tiba melalui bandar udara di seluruh Indonesia, tak perlu lagi menjalani karantina.

    “Hari ini, KSP melihat langsung seluruh proses kedatangan PPLN di Bandara Soekarno-Hatta. Mulai dari turun pesawat, cek vaksin, test PCR, sampai PPLN keluar bandara. Semua berjalan dengan lancar,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo, Jumat (25/3).

    Abraham yang didampingi beberapa Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden lainnya menyebut, masih ada satu proses yang perlu dicarikan solusi. Agar kebijakan bebas karantina bagi PPLN, bisa berjalan lebih maksimal. Yakni, proses pembayaran untuk tes Covid-19.

    Sebab, dari hasil pengamatannya, tidak semua PPLN terutama Warga Negara Asing (WNA).sudah siap dengan mata uang rupiah. Sehingga, mereka harus lebih dulu menukarkan ke money changer.

    “Jika banyak WNA yang tidak punya uang rupiah untuk bayar tes PCR, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan. Ini yang harus dicari cara, supaya bisa lebih cepat lagi alurnya,” ucap Abraham.

    Dia mengaku optimistis, kebijakan bebas karantina bagi PPLN di seluruh Indonesia, dapat mendongkrak tingkat kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta menjadi 3-4 kali lipat pada saat Lebaran.

    “Saya yakin, warga kita dari luar negeri yang ingin mudik Lebaran tahun ini akan naik. Karena itu, KSP minta agar Satgas menambah kapasitas pelayanan dan melakukan rekayasa alur antrian. Agar tidak terjadi penumpukan,” tandas Abraham.

    Ia pun mengimbau PPLN untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dan testing Covid-19.

    Terlebih, Satgas bersama TNI, Polri, Imigrasi, Kemenkes, dan petugas bandara sudah bekerja maksimal untuk melayani kedatangan warga, yang diperkirakan akan meningkat jumlahnya.

    “Kebijakan bapak Presiden berupa kelonggaran-kelonggaran seperti ini (bebas karantina bagi PPLN) jangan disalahgunakan, dengan mengabaikan prokes dan testing. Kita harus menghargai kinerja petugas, yang terus memastikan protokol terlaksana demi keselamatan kita semua,” pungkas Abraham. [HES/RM.ID]

  • Omicron Siluman Keok Sama Super Immunity

    Omicron Siluman Keok Sama Super Immunity

    Beberapa negara di Asia dan Eropa, kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian BA.2. Tapi di Indonesia, kasus justru terus melandai. Padahal, varian yang dikenal sebagai ‘Omicron Siluman’ itu juga sudah dominan di Tanah Air. Lantas, kenapa Indonesia bisa lolos dari lonjakan kasus?

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menduga, salah satu faktornya lantaran vaksinasi di Indonesia dimulai lebih lambat dibandingkan beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan dan Jepang.

    “Sehingga level antibodi Indonesia masih tinggi,” ujar Budi dalam konferensi pers, kemarin.

    Selain karena tingkat antibodi masyarakat Indonesia dari vaksinasi masih tinggi, mereka juga punya antibodi alami setelah terinfeksi varian Delta yang jadi biang kerok lonjakan kasus di Tanah Air pada pertengahan tahun lalu.

    Menurut mantan Direktur Bank Mandiri ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang pernah terinfeksi Covid lalu divaksin, memiliki daya tahan tubuh yang sangat kuat dan bertahan lama.

    “Jadi pas Omicron datang, sudah double imunitasnya. Immunity yang berasal dari infeksi dan immunity yang berasal dari vaksinasi. Jadi super immunity,” terangnya.

    Budi menyebut, hal ini juga dialami India.

    Negara itu terkena gelombang Delta yang luar biasa pada Mei dan setelah itu menggenjot vaksinasi. Karena itu, negeri Bollywood ini tidak mengalami lonjakan kasus.

    Super immunity ini, menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah dalam melakukan pelonggaran aturan. Termasuk, dalam kegiatan ibadah selama bulan Ramadan dan tradisi mudik pada Idul Fitri.

    Apalagi, saat ini angka reproduction number Indonesia sudah semakin mendekati satu. Angka reproduksi digunakan dalam mengukur tingkat penularan virus di masyarakat. Semakin tinggi angkanya, semakin menular virus.

    Menurut perkiraan para epidemiolog mungkin akhir bulan ini, situasi bisa kembali ke seperti Oktober-November 2021, dengan kasus yang stabil.

    “Yang namanya epidemi yang terkontrol dari para epidemiologis itu kalau di reproduction number-nya di bawah satu,” ujar mantan Wakil Menteri BUMN ini. [JAR/RM.ID]

  • Kapolri Puji Anak Buah, Polri Pun Makin Harum

    Kapolri Puji Anak Buah, Polri Pun Makin Harum

    Kepolisian berhasil mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1,196 ton di kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Nilai narkoba itu diperkirakan mencapai Rp 1,43 triliun. Atas keberhasilan ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo banjir pujian.

    Meski sudah berhasil mengungkap kasus besar seperti ini, Kapolri terus menginstruksikan kepada seluruh jajarannya terus berkomitmen mencegah dan memberangus peredaran narkotika.

    Menurut Kapolri, hal itu wujud nyata, untuk menjaga serta mengawal program Pemerintah dalam mewujudkan SDM unggul. Hal itu ditegaskan Kapolri saat memimpin konferensi pers pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 1,196 ton di Pusdik Intelkam, Soreang, Jawa Barat, kemarin.

    “Saya berikan apresiasi kepada rekan-rekan yang melakukan pengungkapan,” kata Kapolri.

    Kapolri menyebut, dari keberhasilan pengungkapan 1,196 ton sabu ini, Kepolisian dan stakeholder terkait berhasil menyelamatkan kurang lebih 5.980.000 orang dari potensi penyalahgunaan narkotika.

    Menurut Kapolri, pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 1,196 ton itu, melalui Joint Investigation antara Bareskrim Polri, Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat dan BNNP Jawa Barat itu, adalah salah satu keberhasilan terbesar di awal tahun 2022.

    Kapolri menambahkan, sepanjang 2022 periode Januari hingga Maret, Polri telah mengungkap sabu sebanyak 2,73 ton, ganja 7,24 ton dan pil ekstasi sebesar 230.789 butir.

    “Saya harapkan pengungkapan besar terus dilakukan. Dan yang paling penting bagaimana kita mencegah agar narkoba, kita tekan untuk tidak masuk ke dalam negeri. Lalu, berikan hukuman maksimal kepada pelaku-pelaku bandar. Sehingga Indonesia tidak menjadi pasar buat mereka,” ucap eks Kapolda Banten itu.

    Demi menyelamatkan generasi bangsa, Kapolri juga berharap para pengedar ataupun bandar yang memasukkan dan mengedarkan narkoba di Indonesia dapat diberikan hukuman maksimal. Agar menjadi efek jera bagi pelaku tindak pidana narkoba.

    Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan memberikan apresiasi atas keberhasilan Kepolisian membongkar kasus narkoba sebesar 1.196 ton.

    Dia pun mendorong penegakan pidana berat kepada para pelaku, mengingat jumlah sabu yang berhasil diungkap ini sangat besar.

    “Saya tadi nonton dari televisi, ini pengungkapan kasus yang luar biasa, karena jumlahnya fantastik. Harus kita apresiasi temuan ini,” kata Trimedya, kemarin.

    Bagi Trimedya, kasus ini merupakan tangkapan besar dan diyakininya berasal dari jaringan internasional. Dia pun bersyukur kasus ini bisa diungkap karena bisa menyelamatkan dari potensi hampir 6 juta orang terhadap penggunaan barang haram ini.

    “Apa yang menjadi semangat Presiden Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba benar-benar ditindaklanjuti,” katanya.

    Lebih lanjut, politisi senior PDI Perjuangan ini menilai, upaya pengungkapan kasus-kasus narkoba sudah sangat luar biasa. Dalam kurun waktu 2-3 tahun ini, Kepolisian sudah banyak berhasil mengungkap kasus-kasus narkoba dengan jumlah yang cukup besar. Seperti yang dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Banten, Polda Metro Jaya, dan terakhir Polda Jawa Barat.

    “Ke depan, Polri bukan lagi sekadar menangkap, tapi mengawal agar proses hukum bisa dilakukan maksimal terhadap para pelaku ini seperti pidana seumur hidup,” jelasnya.

    Dia pun mendorong agar Pemerintah terus memberikan dukungan anggaran yang memadai kepada Kepolisian dalam memerangi narkoba ini. Sebab, dalam kasus narkoba, dibutuhkan modal yang besar hingga bisa memancing aktor utama peredaran narkoba ini.

    “Menurut saya, harusnya anggaran itu tidak terbatas buat narkoba,” ujarnya. [KAL/RM.ID]