Prestasi mengagumkan diraih pebulutangkis muda PB Djarum, Bagas Maulana. Bersama Muhammad Shohibul Fikri, ganda putra Tanah Air ini berhasil menyabet gelar juara di ajang All England 2022.
Prestasi yang sangat membanggakan bagi seluruh masyarakat Indonesia mengingat Bagas/Fikri adalah pemain debutan dan berstatus non unggulan di turnamen bulutangkis tertua dunia tersebut.
Perjuangan Bagas/Fikri dalam meraih gelar juara di turnamen bergengsi ini sangat berat. Dimulai dari babak kedua, mereka harus menghadapi Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang menghuni peringkat 11 dunia.
Berhasil mengalahkan pasangan Malaysia itu, Bagas/Fikri justru bertemu lawan yang lebih kuat yakni Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang.
Perlawanan gigih Bagas/Fikri hingga rubber game akhirnya membuahkan kemenangan atas ganda putra ranking empat dunia tersebut.
Di babak semifinal, kemampuan dan mental Bagas/Fikri semakin diuji kala berhadapan dengan rekan senegara yang juga ganda putra terbaik dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Berbekal catatan kemenangan atas Kevin/Marcus di ajang Denmark Open 2021 lalu, Bagas/Fikri mampu mengatasi tekanan melalui drama tiga gim 22-20, 13-21 dan 21-16.
Usai menundukkan Kevin/Marcus, di babak pamungkas Bagas/Fikri juga berhasil mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dua gim langsung 21-19 dan 21-13.
Atas perjuangan gigih dan catatan prestasi yang gemilang tersebut, Djarum Foundation memberikan apresiasi kepada Bagas Maulana yang merupakan atlet binaan PB Djarum berupa bonus uang tunai sebesar Rp 200 juta dan voucher Blibli senilai Rp 50 juta.
Tak hanya itu, Bagas juga mendapatkan hadiah dari Polytron berupa motor listrik Polytron Evo Electric Motor senilai 28 juta. Dengan demikian, total bonus yang diperoleh Bagas mencapai Rp 278 juta.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan, pemberian bonus kepada Bagas Maulana merupakan upaya memperkuat ekosistem bulutangkis dan menciptakan iklim kompetisi yang semakin ketat diantara para pemain, khususnya atlet binaan PB Djarum.
“Pemberian bonus ini merupakan apresiasi atas pencapaian dan kerja keras yang dilakukan para atlet karena kami menyadari bahwa menjadi juara itu tidak mudah, perlu perjuangan yang ekstra luar biasa.
Berita Terkait : Kalahkan The Minions, Bagas/Fikri Melesat Ke Final
Disamping itu, apresiasi ini merupakan lecutan motivasi bagi para pebulutangkis agar tetap bekerja keras sehingga mampu menuai prestasi yang lebih tinggi lagi di masa mendatang,” ujar Yoppy dalam keterangannya, Rabu (20/4).
Selain menjadi pelecut motivasi bagi penerima apresiasi, Yoppy menjelaskan pemberian bonus juga dimaksudkan kepada para pebulutangkis junior agar semakin bersemangat meningkatkan kemampuan sehingga mampu mendulang prestasi demi mengharumkan nama bangsa di kancah dunia pada masa mendatang.
Hal tersebut yang pada akhirnya membuat PB Djarum senantiasa menjadikan pemberian bonus sebagai tradisi setiap kali atlet binaan klub yang bermarkas di Kudus ini meraih gelar juara di turnamen bergengsi.
“Perlu dipahami adalah kami memberikan bonus bukan karena kemampuan finansial dan juga dukungan sponsor semata, karena klub yang dengan kemampuan finansial dan dukungan sponsor besar itu banyak,” ujar Yoppy.
Ia menambahkan, pihaknya mengeluarkan bonus kepada atlet demi menciptakan ekosistem buutangkis Indonesia yang lebih baik.
“Dengan adanya bonus, sisi kompetitif para atlet dari level senior hingga junior akan meningkat yang pada akhirnya berdampak positif terhadap prestasi bulutangkis Indonesia di panggung dunia,” ujar Yoppy.
Bonus dan apresiasi dari klub juga menjadi upaya menjamin kehidupan para atlet setelah gantung raket nanti.
Untuk itu, kata Yoppy, PB Djarum dan Djarum Foundation senantiasa memberikan pendampingan manajemen keuangan agar bonus dan hadiah yang dikumpulkan bisa bermanfaat di masa depan.
“Mereka yang dapat bonus kami ajari untuk mengelola keuangannya dengan baik, mau ditabung atau diinvestasikan, yang penting jangan sampai habis tak berbekas. Bagas seperti itu, nanti akan saya berikan training tentang manajemen finansial,” imbuh Yoppy.
Sementara itu, Bagas menyebut kemenangan di All England merupakan impian yang menjadi kenyataan. Pasalnya, di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Bagas tak menyangka berhasil menginjakkan kaki di podium tertinggi turnamen bulutangkis tertua dunia tersebut.
“Kemenangan ini saya dedikasikan untuk orangtua, klub dan pelatih yang telah memberikan dukungan yang luar biasa sehingga kami berhasil meraih gelar juara ini. Saya merasa bangga bisa menorehkan prestasi bagi Indonesia,” ucap Bagas.
Bagi Bagas, pemberian apresiasi dari Djarum Foundation ini merupakan dukungan nyata dan bentuk kepeduian klub terhadap perjuangan atlet bulutangkis. [WUR/RM.id]