DENPASAR, BANPOS – Setelah enam laga berturut-turut meraih hasil seri, Persita kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan BRI Liga 1 2021-2022. Namun, kali ini Pendekar Cisadane sama sekali tak mendapat poin karena harus mengakui keunggulan lawannya, Barito Putra di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Kamis (24/3).
Mengincar target poin penuh, Persita menurunkan skuad terbaiknya. Meski begitu Persita harus kehilangan beberapa pemain kuncinya di pertandingan ini karena cedera. Dua bek handal, Agung Prasetyo dan Syaeful Anwar harus absen. Diganti Obet Choiri, Achmad Faris dan Dedy Gusmawan di lini belakang.
Menampilkan laga atraktif sejak awal, kedua tim menunjukkan kemampuan terbaiknya demi raihan angka. Namun keberuntungan belum jadi milik Persita sore ini. Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan Persita dengan skor akhir 2-0. Rekor tak terkalahkan Persita selama tujuh pertandingan pun resmi terpatahkan sore ini.
Dua gol untuk skuad Rahmad Darmawan dicetak di babak kedua. Gol pertama dicetak di menit ke-59 dari tendangan langsung Bayu Pradana yang bisa menjebol gawang yang dijaga Rendy Oscario. Menit ke-70 kembali Persita kebobolan setelah gerakan bangunan serangan dari lini tengah lawan diakhiri tendangan Bruno Matos.
Persita sebenarnya sempat mencetak gol di menit 43 setelah umpan silang Edo Febriansyah disundul Taylon Correa dan sukses masuk ke dalam gawang Barito Putra. Namun, wasit menganulir gol itu karena Correa dianggap sudah dalam posisi offside.
Menanggapi hasil yang kurang baik untuk kubu Persita, Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro mengaku Persita banyak dirugikan dengan keputusan pengadil. Tapi apapun itu Widodo melihat anak asuhnya bermain baik dan bisa mengembangkan permainan dengan baik pula.
“Tadi pertandingan di awalnya memang cukup bagus ya. Kalau menurut saya Persita mampu berkembang dan tercipta tadi gol. Kalau menurut saya itu 1000 persen itu tidak offside karena bola ada bola crossing offside tidak ada itu,” kata Widodo.
Meski begitu, Widodo menerima kekalahan itu. “Tapi ya gimana lagi. Itu kembali lagi kepada wasit ya yang memutuskan. Nanti juga kan ada rekamannya. Terus ada beberapa pelanggaran yang mestinya akumulasi kartu tadi tidak diakumulasi. Tapi itu kembali lagi nanti wasit atau PT LIB yang melihat. Jadi kami cuma berharap ke depannya terus ditingkatkan lagi kimerja-kinerja daripada wasit,” ujar Widodo tegas.
Terkait gol pertama Persita yang dianulir wasit, Widodo mengaku kecewa. Tapi dia seperti sudah bisa memprediksi hal-hal seperti ini kemungkinan akan terjadi. Karena itu sejak awal ia sudah mengantisipasi timnya.
“Saya sudah bicara pada pemain utnuk antisipasi masalah-masalah yang begitu. Tapi kan kita tidak tahu, kembali lagi ke pemain ya apakah dia terpengaruh apa tidak. Yang jelas kami sudah memainkan permainan yang cukup bagus tadi ya. Dan akhirnya kami tidak bisa mempertahankan itu. Dan kami akui kami memang kalah pada hari ini. Dan selamat buat Barito. Saya sih berharap ke depannya tetap kinerja-kinerja wasit untuk LIB atau PSSI tetap diperbaiki ntuk sepak bola kita,” tambahnya lagi.
Sementara itu, perwakilan pemain, Muhammad Toha menyebut ia sangat menyayangkan tak ada poin yang bisa diamankan Persita dari pertandingan kemarin. Karena ia sendiri menilai permainan skuadnya sudah cukup bagus dan berpotensi untuk menang.
“Untuk pertandingan sore hari ini menurut saya sangat disayangkan ya karena kita meraih kekalahan. Karena kita bermain dengan baik. Ada beberapa peluang yang tidak bisa kita maksimalkan. Selanjutnya ada keputusan-keputusan wasit yang mungkin merugikan kita,” kata pemain yang juga menjabat sebagai kapten di pertandingan hari ini.
Toha pun pasrah dan menganggap memang belum rezeki Persita untuk bisa membawa pulang tiga poin di pekan ke-33 ini. “Intinya saya kurang menurut saya sangat disayangkan lah pertandingan ini. Karena saya yakin banget untuk bisa memenangkan pertandingan hari ini. Karena melihat permainan kita juga menguasai dengan baik. Banyak peluang namun memang mungkin belum rezekinya,” tuntas dia.(MG-04)