Kategori: OLAHRAGA

  • Shin Tae-Yong Rilis 23 Pemain Untuk Piala AFF

    Shin Tae-Yong Rilis 23 Pemain Untuk Piala AFF

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong pada Senin mengumumkan 23 nama pemain yang terpilih untuk mengikuti Piala AFF 2022 yang akan bergulir pada 20 Desember.

    Dari 23 nama yang telah ditetapkan, tak ada nama Elkan Baggott maupun Sandy Walsh. Elkan yang sempat dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) lebih memilih untuk tetap bertahan memperkuat klubnya di Inggris, Gillingham FC, yang masih menjalani liga domestik.

    Sementara itu, Sandy Walsh sempat mengikuti TC bersama timnas beberapa hari di Bali namun kemudian kembali ke klubnya KV Mechelen di Belgia untuk sementara waktu.

    Pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa penetapan 23 pemain itu sudah sesuai regulasi yang diberikan AFF kepada negara peserta.

    “Para pemain telah menunjukkan perkembangan yang baik dan bagus selama pemusatan latihan di Bali. Kami memilih pemain sesuai kebutuhan tim,” kata Shin Tae-yong, dalam laman resmi PSSI.

    “Para pemain telah siap mengikuti Piala AFF 2022. Masih ada beberapa hari lagi untuk mematangkan taktik dan strategi jelang laga perdana melawan Kamboja (23/12),” kata dia.

    Selain Elkan dan Sandy, Shin juga mencoret tiga nama lainnya yaitu Muhammad Ferarri, Muhammad Dzaky, dan Andy Setyo.

    Indonesia akan mengawali fase grup Piala AFF 2022 melawan Kamboja pada 23 Desember di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (ANT)

    Berikut daftar 23 pemain timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022:

    Nadeo Argawinata
    Muhammad Riyandi
    Syahrul Fadillah
    Rizky Ridho
    Pratama Arhan
    Jordi Amat
    Asnawi Mangkualam
    Fachruddin Aryanto
    Edo Febriansyah
    Hansamu Yama
    Rachmat Irianto
    Marselino Ferdinan
    Ricky Kambuaya
    Syahrian Abimanyu
    Yakob Sayuri
    Marc Klok
    Witan Sulaeman
    Saddil Ramdani
    Egy Maulana Vikri
    Muhammad Rafli
    Ilija Spasojevic
    Ramadhan Sananta
    Dendy Sulistyawan

  • Laga Kandang Piala AFF Akhirnya Dengan Penonton Di Stadion

    Laga Kandang Piala AFF Akhirnya Dengan Penonton Di Stadion

    JAKARTA, BANPOS – Upaya yang dilakukan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menghadirkan penonton pada laga kandang Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Piala AFF 2022 berujung manis setelah keluarnya izin dari kepolisian.

    Permohonan Ketua Umum PSSI dijawab oleh Mabes Polri melalui surat izin bernomor SI/430/XII/YAN.2.1/2022/BAINTELKAM yang mengizinkan pertandingan AFF Mitsubishi Electric Cup 2022 dapat dihadiri penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dengan proses yang ketat.

    “Alhamdulillah, usaha keras kita dalam meminta izin untuk menghadirkan penonton pada dua laga kandang Timnas Senior di babak penyisihan grup Piala AFF di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), dikabulkan oleh Mabes Polri.” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

    Menurut jadwal, Indonesia akan menjamu Kamboja pada Jumat (23/12) di mana permohonan Ketua Umum PSSI bisa disaksikan langsung oleh 30 ribu penonton. Sedangkan ketika timnas menjamu Thailand di tempat yang sama pada 29 Desember, Iwan Bule memohon 50 ribu penonton hadir dalam SUGBK.

    “Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo, Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Bapak Menpora Zainudin Amali dan pihak-pihak lainnya yang telah merestui serta membantu terwujudnya keinginan dari para penggemar sepakbola Indonesia,” katanya menambahkan.

    Apa yang diperjuangkan Iwan Bule untuk menghadirkan penonton ke Stadion bukannya tanpa alasan, karena para suporter yang menjadi pemain ke-12 itu bisa menjadi penambah semangat para pemain timnas dalam perjalanannya meraih trofi Piala AFF untuk kali pertamanya.

    Namun, Iwan Bule pun meminta kepada calon penonton nantinya untuk selalu tertib dan menaati peraturan yang diterapkan pihak penyelenggara.

    “Mari kita jaga kepercayaan yang diberikan pihak Kepolisian kepada kita ini dalam mendukung Timnas Senior di SUGBK nanti. Mohon saudara-saudaraku para suporter yang hadir untuk selalu tertib dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, sehingga kondisi dari awal hingga akhir berjalan kondusif,” imbau Iwan Bule.

    Upaya keras Iwan Bule ini pun diapresiasi suporter Timnas. “Terima kasih Ketua PSSI atas upayanya, akhirnya kita bisa memberikan dukungan langsung kepada Timnas di Stadion,” kata Zamroni, suporter asal Lebak Bulus. (ANT)

  • Alternatif Elkan Baggot

    Alternatif Elkan Baggot

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih timnas Indonesia Shin tae Yong memastikan Elkan Baggott tidak akan bergabung dalam tim yang akan dipersiapkan pada laga Piala AFF 2022. 

    Piala AFF 2022 digelar mulai 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023. Indonesia yang masuk ke dalam Grup A bakal melakoni laga perdananya dengan menjamu Kamboja pada 23 Desember mendatang.

    “Kondisi tim bagus, kami fokus ke pertandingan Piala AFF 2022. Meski begitu, masih ada evaluasi dan perbaikan untuk tim,” kata Shin Tae-yong. 

    Pelatih asal Korea Selatan ini juga sudah mengantisipasi bila Baggott tidak dapat bergabung bersama skuad Garuda.

    “Bila Elkan Baggott tidak bisa bergabung, saya sudah menyiapkan opsi lain dan antisipasi. Jika dia tidak bergabung memang jadi masalah, tapi kita harus mengatasinya dengan baik,” katanya.

    Elkan Baggott tengah menikmati masa peminjamannya di Gillingham dan mendapat banyak kesempatan bermain. PSSI JUGA memahami keputusan sang pemain untuk tak memenuhi panggilan Timnas Indonesia.

    “Teman-teman juga kan tahu bahwa Piala AFF ini tidak termasuk dalam kalender FIFA yang mewajibkan para pemain-pemain diberikan (klub). Tetapi untuk klub yang ada di dalam negeri ya kami berharap itu tidak menjadi alasan,” kata Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, Jumat (16/12/2022).

    “Tetapi kalau untuk pemain-pemain yang bermain di luar memang kami inginnya mereka bergabung semua. Coach Shin Tae-yong sampai datang ke Inggris menemui Elkan Baggott, dan di situ coach Shin Tae-yong menyampaikan mungkin tidak perlu semua pertandingan Elkan Baggott bisa bermain,” ujarnya menambahkan. 

    Sementara terkait kondisi striker Ilija Spasojevic, Shin menyatakan bahwa Spaso saat ini sudah mengalami perubahan. Spaso bergabung bersama skuad Garuda di pemusatan latihan Bali karena menggantikan Dimas Drajad yang mengalami cedera.

    “Spaso berubah juga, fisiknya jadi lebih baik dan mentalnya pun berubah. Jadi saya menantikan Spaso pasti bisa menunjukkan yang lebih baik dari Spaso yang dulu,” jelas Shin Tae-yong.

    Penyerang Timnas Indonesia, Muhammad Rafli, menyatakan tekadnya membawa skuad Garuda ke podium tertinggi. Rafli siap berkorban demi meraih juara Piala AFF ketmbang memburu target pribadi.

    “Kalau target khusus, enggak ada. Target pribadi gitu enggak ada. Mungkin semua pemain juga enggak ada, ya. Kita semua targetnya satu, pingin Timnas Indonesia juara. Apalagi kita belum pernah ‘kan (juara) Piala AFF. Semoga tahun ini jadi tahunnya Indonesia,” kata M Rafli.

    Rafli optimistis target itu bisa terwujud. Sebab, dia percaya dengan kualitas materi pemain yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini. “Sangat yakin. Harus (berpikir) positif,” ucapnya.

    Untuk mewujudkan target tersebut, Timnas Indonesia diharapkan tampil sebaik mungkin mulai dari fase grup. Format Piala AFF 2022 yang kembali menggunakan pertandingan kandang dan tandang tentu jadi keuntungan yang harus dimanfaatkan tim-tim peserta Piala AFF 2022, termasuk Timnas Indonesia.

    Skuat Garuda dijadwalkan melakoni dua laga kandang Grup A kontra Kamboja (23/12) dan Thailand (29/12) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Rafli berharap pihak kepolisian mengizinkan pertandingan tersebut dihadiri oleh suporter.

    “Harapan kita pasti pingin ada penonton, apalagi ini laga internasional. Dukungan penonton itu apalagi langsung itu sangat-sangat berpengaruh buat mental kita. Apalagi penonton kalau misal kita main di GBK (biasanya) bisa full dan itu sangat-sangat meningkatkan mental kita menjadi lebih baik. Jadi harapan saya di semua laga home kita bisa ada penonton,” tuturnya.

    Skuat Timnas Indonesia juga terus menempa diri melalui pemusatan latihan di Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar. TC yang berlangsung sejak 28 November itu akan diakhiri pada 17 Desember.

    Mulai 18 Desember 2022, Timnas Indonesia akan melanjutkan persiapan di Jakarta. Rafli mengatakan semua pemain dalam kondisi yang semakin bagus.

    “Semua kondisi pemain sudah meningkat. Alhamdulillah,” ucapnya.

    Pada ajang Piala AFF 2022, Indonesia berada di grup A bersama Kamboja, Brunei Darussalam, Filipina dan juara bertahan Thailand.(ENK/RMID)

     

  • Prediksi Final Piala Dunia 2022: Prancis vs Argentina

    Prediksi Final Piala Dunia 2022: Prancis vs Argentina

    JAKARTA, BANPOS – Setelah digelar hampir satu bulan penuh dengan kejutan, Piala Dunia 2022 akhirnya membuka bab penutupnya dengan mempertemukan Argentina dan Prancis di Stadion Lusail, Minggu malam nanti.

    Ini adalah final impian antara juara Copa America dan juara bertahan, antara dua superstar beda usia, Lionel Messi dan Kylian Mbappe, antara dua kutub sepak bola yang bermain efisien tetapi beracun untuk lawan-lawannya.

    Argentina sempat terkulai di hadapan Arab Saudi. Demikian Prancis yang bertekuk lutut kepada Tunisia. Namun kekalahan itu hanya membuat mereka semakin ganas dari laga ke laga berikutnya.

    Argentina akhirnya memuncaki grupnya dan kemudian membungkam Australia 2-1 dalam 16 besar, lalu menang adu penalti melawan Belanda dalam perempatfinal setelah Oranye bangkit usai tertinggal 0-2.

    Laga semifinal Kroasia menjadi pembuktian bahwa Argentina sudah pulih kepada sebenar-benarnya kekuatan mereka hingga kemudian menghentikan tim yang finalis 2018 yang menyingkirkan Brazil dalam perempatfinal tersebut.

    Sementara Prancis yang sepertinya bakal menjadi tim terbaik dalam turnamen tersebut, malah kandas di tangan Tunisia. tapi kemudian bangkit untuk menggasak Polandia 3-1 dalam 16 besar.

    Mereka memulihkan dirinya sebagai tim yang paling klinis dalam memaksimalkan peluangnya ketiga membuang Inggris dari turnamen ini lewat kemenangan 2-1, sebelum menghentikan perjalanan dongeng Maroko dengan 2-0 dalam semifinal.

    Keduanya kini bertemu untuk membuktikan siapa di antara mereka yang terbaik di dunia. Tetapi ini juga laga untuk menjawab apakah Lionel Messi mampu meraih trofi dambaannya setelah empat edisi lalu gagal mendapatkannya. Apakah dia akan sejajar dengan Diego Maradona yang mengantarkan Argentina juara dunia pada 1986.

    Selain menjadi final Piala Dunia keduanya, laga ini juga menjadi pertandingan Piala Dunia yang ke-26 bagi Messi yang tak bisa disamai oleh pemain mana pun.

    Prancis jelas menjadi aral bagi Messi dalam mewujudkan impian menjuarai Piala Dunia. Sebelum Messi mencetak gol atau membuat assist, mungkin Kylian Mbappe yang lebih dulu melakukannya atau bahkan melampauinya, karena sebagaimana Messi yang memiliki Julian Alvarez dan Angel di Maria, Mbappe juga memiliki deputi-deputi hebat pada diri Olivier Giroud, Antoine Griezmann, dan Ousmane Dembele.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Nicolas Otamendi, Marcos Acuna; Rodrigo De Paul, Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister; Angel Di Maria, Lionel Messi, Julian Alvarez

    Prancis (4-2-3-1): Hugo Lloris; Jules Kounde, Raphael Varane, Dayot Upamecano, Theo Hernandez; Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe; Olivier Giroud

     

    Skenario pertandingan

    Ini adakan menjadi pembuktian siapa yang terbaik antara Lionel Messi dan Kylian Mbappe. Tetapi laga final ini juga menjadi kontes bagaimana Nahuel Molina bisa melumpuhkan Mbappe, dan sebaliknya bagaimana Lionel Messi dijinakkan oleh Aurelien Tchouameni, atau pertarungan lapangan tengah antara Enzo Fernandez melawan Antoine Griezmann.

    Namun di pihak Argentina, Angel Di Maria yang menjadi pemain cadangan saat semifinal melawan Kroasia hampir pasti dipasang sebagai starter menggantikan Leandro Paredes, sementara Molina tetap sebagai bek kanan, namun Nicolas Tagliafico di bek kiri mungkin digantikan oleh Marcos Acuna.

    Pelatih Lionel Scaloni mungkin mengocok formasi bermain Argentina yang disesuaikan dengan jenis lawan. Sebelum ini dia memasang 4-3-3 saat melawan Australia dan 5-3-2 ketika menghadapi Belanda, lalu beralih ke 4-4-2 ketika ditantang Kroasia yang memiliki lini tengah kelas dunia.

    Namun menghadapi Prancis kemungkinan dia tetap memasang formasi empat bek di mana Cristian Romero dan Nicolas Otamendi berada di jantung pertahanan.

    Tetapi apa pun formasi yang dipasangnya, Messi akan selalu menjadi jantung timnya di mana semua orang bekerja untuknya, termasuk Rodrigo De Paul yang hampir pasti kembali menjadi pengawal pribadi Messi.

    Bersama Alexis Mac Allister, de Paul akan menjadi pengurai pertahanan lawan dan sekaligus pembuka jalan bagi Messi, di Maria dan Julian Alvares untuk mengancam gawang Prancis.

    De Paul menjadi satu-satunya gelandang yang bisa melakukan semuanya, mulai dari tekel terukur nan berani, sampai mengirimkan umpan yang mengoyak pertahanan lawan.

    Sedangkan Messi sebagaimana biasa menjadi pembaca permainan yang mahir yang berusaha mengeksploitasi setiap kelemahan Prancis dengan visi bermain yang tajam. Dia juga masih memiliki kemampuan hebat dalam melewati seorang bek.

    Argentina masih memiliki sumber kreativitas bermain pada diri Di Maria yang dipadukan dengan kecepatan, dribel dan manuver langsung ke depan yang menjadi sisi baik Alvarez jika Prancis memilih lebih menunggu serangan Argentina.

    Argentina juga memiliki tim pertahanan yang kuat yang sejauh ini menjaga dengan baik gawang mereka. Hampir seluruh lini belakang dan lini tengahnya bertahan dalam sebuah unit yang solid dan tak mau memberikan peluang kepada lawan untuk melancarkan serangan balik.

    Apalagi mereka memiliki Emiliano Martinez yang dengan kepercayaan dirinya membuat gawang Argentina selamat dari puluhan peluang emas lawan.

    Di pihak Les Bleus, Adrien Rabiot yang absen saat melawan Maroko karena virus, kemungkinan menempati lagi jatah starternya yang sama dengan Dayot Upamecano. Dengan demikian Youssouf Fofana dan Ibrahima Konate bertukar tempat sebagai pemain cadangan.

    Semua perhatian mungkin tertuju kepada Mbappe yang mencetak dua gol ke gawang Argentina pada Piala Dunia 2018. Dia tak akan memberi ampun kepada Messi yang rekan bermainnya di Paris Saint Germain, sebagaimana dia lakukan kepada sahabatnya, Achraf Hakimi, kala melawan Maroko.

    Dia kembali didampingi dua deputi dalam trisula penyangga Olivier Giroud, bersama Ousmane Dembele dan Griezmann yang sudah menjadi playmaker top yang piawai menciptakan ruang dan gol serta pekerja keras.

    Sedangkan Tchouameni akan kembali ditemani Rabiot di poros lapangan yang menjadi pihak pertama yang melapis lini pertahanan dan sekaligus membuka gerbang kepada para bek ketika terbuka peluang bagi mereka dalam membantu serangan.

    Duet gelandang ini menjadi kunci yang bisa melumpuhkan agresivitas lini tengah Argentina.

    Bek kiri Theo Hernandez akan berusaha menimbulkan masalah kepada lini belakang Argentina dengan kecepatannya dari sisi kiri lapangan, sedangkan bek kanan Jules Kounde sering sigap melapis lini pertahanan manakala Hernandez ke depan dengan membentuk pertahanan tiga bek yang bisa menyulitkan Messi cs melancarkan serangan balik.

    Sedangkan di jantung pertahanan, Raphael Varane kemungkinan berduet lagi dengan Upamecano setelah yang terakhir ini tak menjadi pilihan kala melawan Kroasia.

    Yang pasti, melumpuhkan Messi akan menjadi resep utama Prancis dalam mengendalikan Argentina, sebaliknya memastikan Mbappe tak dilumpuhkan seperti dilakukan Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi saat semifinal, adalah taktik penting lainnya yang dijalankan Prancis.

     

    Statistik dan head to head

    Ini adalah pertemuan keempat Argentina dan Prancis dalam putaran final Piala Dunia. Terakhir kali terjadi di Rusia pada 2018 ketika Prancis menang 4-3 dalam babak 16 besar. Dalam dua pertemuan lainnya Argentina menang pada 1930 dan 1978.

    Bagi Argentina ini adalah final Piala Dunia keenamnya setelah menang pada 1978 dan 1986, namun kalah pada 1930, 1990, dan 2014.

    Argentina hanya kalah sekali dari 42 pertandingan internasional terakhirnya saat menyerah kepada Arab Saudi dalam fase grup Piala Dunia 2022. Sejauh ini di Qatar mereka telah mencetak 12 gol yang merupakan paling banyak sejak 1986 ketika mereka mencetak 14 gol.

    Messi akan memainkan final Piala Dunia keduanya setelah kalah dari Jerman pada 2014. Trofi Piala Dunia adalah satu-satunya gelar turnamen utama yang belum bisa dia koleksi.

    Prancis memainkan final Piala Dunia keempatnya setelah menang pada 1998 dan 2018, tetapi kalah pada edisi 2006.

    Prancis menjadi finalis dua kali berturut-turut pertama sejak Brazil pada 2002, dan akan menjadi negara ketiga yang dua kali menjuarai Piala Dunia secara berturut-turut setelah Italia pada 1934 dan 1938, dan Brazil pada 1958 dan 1962.

    Mbappe mencetak lima gol dalam enam pertandingan yang melampaui jumlah golnya selama Piala Dunia 2018. Pemain berusia 23 tahun itu telah mencetak total sembilan gol Piala Dunia dari 13 pertandingan. (ANT)

  • Kroasia peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah kalahkan Maroko 2-1

    Kroasia peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah kalahkan Maroko 2-1

    JAKARTA, BANPOS – Tim nasional Kroasia menempati peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Maroko 2-1 pada pertandingan di Khalifa International Stadium, Doha pada Sabtu malam WIB.

    Kroasia unggul terlebih dahulu berkat gol cepat Josko Gvardiol sebelum Maroko menyamakan kedudukan melaluti Achraf Dari. Gol kemenangan Kroasia dicetak oleh Mislav Orsic pada menit ke-42.

    Kemenangan ini membuat Kroasia keluar sebagai peringkat ketiga Piala Dunia 2022. Ini adalah medali perunggu kedua Kroasia di kompetisi ini setelah mereka meraihnya pada tahun 1998.

    Kroasia langsung unggul 1-0 saat pertandingan baru berjalan tujuh menit. Bermula dari tendangan bebas Luka Modric ke depan gawang, Ivan Perisic kemudian menyundul bola ke tengah yang langsung disambar Josko Gvardiol dengan kepalanya untuk menjebol gawan Yassine Bounou.

    Namun, keunggulan Kroasia hanya bertahan dua menit setelah Maroko menyamakan kedudukan lewat skema gol yang mirip.

    Berawal dari tendangan bebas Hakim Ziyech yang dihalau Lovro Majer, bola kemudian mengarah ke Achraf Dari di depan gawang. Dia bisa menanduk bola mendahului Dominik Livakovic dan mengubah skor menjadi 1-1.

    Pada menit ke-19, Kroasia mengancam. Umpan silang Perisic berhasil disundul Andrej Kramaric, tetapi upayanya masih gagal menaklukkan Bounou.

    Kroasia kembali mendapatkan peluang pada menit ke-24. Luka Modric melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, yang masih bisa ditepis oleh Bounou.

    Duel sengit memasuki pertengahan babak pertama. Kroasia mendominasi penguasaan bola, sedangkan Maroko bermain sabar dan mencari peluang untuk melancarkan serangan balik cepat.

    Maroko punya kesempatan pada menit ke-36. Youssef En-Nesyri bisa menanduk sepak pojok Ziyech, tetapi upayanya masih melebar dari gawang Kroasia.

    Beberapa menit sebelum babak pertama berakhir, Kroasia justru bisa kembali memimpin pada menit ke-42.

    Orsic menguasai bola di sisi kiri kotak penalti sebelum melepas tembakan melengkung yang sempat menerpa tiang sebelum masuk ke gawang Maroko.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-1 Kroasia atas Maroko.

    Memasuki babak kedua, Kroasia kembali langsung memberikan serangan berbahaya.

    Pada menit ke-46, Mislav Orsic melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Sayangnya bola masih membentur pemain belakang Maroko.

    Maroko mendapat peluang emas melalui Youssef En-Nesyri pada menit ke-70. Sayangnya tembakan dari dalam kotak penalti itu masih mampu diamankan Livakovic.

    Pada menit ke-80, Kroasia berpeluang untuk memperlebar keunggulan. Sayangnya, tendangan dari dalam kotak penalti dari Mateo Kovacic masih melebar di sisi kanan gawang Yassine Bounou.

    Youssef En-Nesyri kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-95. Namun, sundulannya masih melambung di atas gawang Kroasia.

    Hingga laga berakhir, skor 2-1 untuk keunggulan Kroasia tidak berubah. Alhasil, Kroasia pun berhasil keluar sebagai juara ketiga di Piala Dunia 2022. (ANT)

  • Prediksi Laga Maroko vs Kroasia, Perebutan Tempat Ketiga

    Prediksi Laga Maroko vs Kroasia, Perebutan Tempat Ketiga

    JAKARTA, BANPOS – Dua tim kejutan ini hampir menjadi negara baru yang menjuarai Piala Dunia jika tak tersandung di tangan Argentina dan Prancis dalam semifinal lalu.

    Kini, Kroasia dan Maroko, berkesempatan pulang ke negerinya masing-masing dengan predikat tempat ketiga yang terutama bagi Maroko bakal menjadi pencapaian besar tidak saja bagi mereka namun juga Afrika dan dunia Arab.

    Argentina dan Prancis ternyata masih terlalu tangguh dan licin untuk mereka kalahkan, namun jelas pencapaian semifinal mereka merupakan hal monumental yang patut dirayakan.

    Maroko menorehkan sejarah baru manakala pasukan asuhan Walid Regragui yang tak kenal takut itu menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar Piala Dunia.

    Kalah atau menang dalam pertandingan perebutan tempat ketiga tak akan mengubah status tim Maroko sebagai pahlawan untuk negaranya. Mereka akan tetap dihormati dan disanjung oleh Afrika dan dunia Arab, selain juga mereka yang jatuh hati kepada perjalanan bak dongeng mereka dalam turnamen di Qatar ini.

    Kroasia dan Maroko akan kembali berhadapan setelah imbang 0-0 dalam laga fase grup mereka. Pertemuan mereka itu persis pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 ketika Belgia dan Inggris bertemu satu sama lain dalam fase grup dan perebutan tempat ketiga.

    “Saya akan memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak pernah dimainkan dan kami akan berusaha merebut tempat ketiga,” kata Regragui seperti dikutip Reuters.

    “Yang utama kami menyajikan penampilan yang bagus untuk tim kami dan sepak bola di Maroko tidak jauh dari level teratas.”

    Sementara bagi Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018, mencapai final kedua berturut-turut memang terlalu jauh, apalagi mereka hanya memenangkan satu pertandingan fase grup.

    Tapi kerja keras dan kegigihan mereka sehingga menang adu penalti atas Jepang dan Brazil membuat mereka dipertemukan dengan Argentina dalam semifinal. Sayang, ketika mereka menghadapi tim Tango ini Lionel Messi sedang dalam performa terbaiknya dan menjadi arsitek kehancuran mereka.

    “Realistis saja, sebelum turnamen ini mulai, kami semua sudah cukup puas bisa mencapai semifinal. Namun kemudian kami malah memimpikan meraih trofi,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer. “Kami akan memberikan semua yang kami miliki Sabtu nanti dengan berusaha memenangkan medali perunggu.”

    Bagi generasi emas Kroasia ini menjadi kesempatan lain untuk pulang membawa medali, apalagi pelatih Zlatko Dalic memastikan sebagian besar dari mereka tak akan bermain dalam Piala Dunia berikutnya.

    “Kami harus bersiap bertarung memperebutkan tempat ketiga,” kata Dalic. “Kami harus bangkit dan berusaha memenangkan medali perunggu ini.”

    Kroasia sudah pernah melalui ajang ini pada Piala Dunia 1998 ketika mengalahkan Belanda dalam perebutan tempat ketiga tahun itu.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Josip Sutalo, Dejan Lovren, Borna Sosa; Luka Modric, Mateo Kovacic, Kristijan Jakic; Nikola Vlasic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic

    Maroko (4-3-3): Yassine Bono; Achraf Hakimi, Achraf Dari, Jawad El-Yamiq, Yahia Attiyat-Allah; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

     

    Skenario pertandingan

    Kroasia akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk terakhir kalinya di Stadion Internasional Khalifa guna membungkam Maroko yang tampil bersemangat.

    Sebaliknya Maroko lebih dari sekadar dongeng yang bisa mengalahkan Kroasia untuk menorehkan lagi sejarah sebagai tim Afrika dan dunia Arab pertama yang finis urutan ketiga dalam sebuah Piala Dunia.

    Kroasia memiliki keuntungan tambahan istirahat satu hari lebih lama ketimbang Maroko yang bisa mereka gunakan sebaik mungkin.

    Namun pelatih Zlatko Dalic dipastikan tak akan mengambil risiko memainkan pemain yang tidak terlalu fit dan belum sembuh benar dari cedera karena dia tak mau melepaskan kesempatan pulang membawa medali dari Piala Dunia Qatar.

    Yang pasti ini menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir untuk Dejan Lovren, Luka Modric dan Ivan Perisic. Modric adalah pemain Kroasia yang paling sering membela timnasnya dalam sejarah Piala Dunia.

    Dalic pasti menurunkan kembali Dominik Livakovic karena kiper berusia 27 tahun ini memang tak tergantikan tempatnya, sebaliknya Josko Gvardiol yang sakit mungkin dilucuti dari skuad untuk pertandingan melawan Maroko ini.

    Josip Sutalo akan menggantikan tempatnya guna bermitra dengan Dejan Lovren di jantung pertahanan Kroasia, sementara Borna Sosa dan Josip Juranovic akan menempati kedua sayap pertahanan.

    Yang juga mungkin tak diturunkan adalah Marcelo Brozovic yang dalam semifinal lalu terpaksa digantikan karena cedera.

    Di sini, Kristijan Jakic akan masuk menggantikannya, sedangkan Mateo Kovacic dan Luka Modric terlalu vital untuk rencana bermain Kroasia sehingga untuk itu mereka akan dipasang untuk mencegah lini tengah Maroko mendominasi lapangan seperti terjadi saat melawan Prancis lalu.

    Di sepertiga terakhir lapangan, dua saya serangan Nikola Vlasic dan Ivan Perisic akan mengapit Bruno Petkovic untuk meneror pertahanan Maroko yang mungkin akan seinstan Prancis sehingga konsentrasi Maroko buyar dan kehilangan pegangan.

    Sementara itu di pihak Maroko, pelatih Walid Reragui yang menyatakan akan memainkan pemain-pemain yang jarang dia mainkan, kecil kemungkinan memasukkan Yassine Bounou dalam paket itu.

    Kiper ini terlalu berharga untuk disimpan di bangku cadang sehingga dia tetap menjaga gawang Maroko yang mungkin akan bermain dalam formasi sama dengan Kroasia, 4-3-3.

    Tetapi sepertinya Reragui tak mau mengambil risiko menurunkan Nayef Aguerd dan Roman Saiss yang dalam semifinal melawan Prancis lalu malah menjadi bumerang.

    Untuk itu, Achraf Dari dan Jawad El Yamiq akan menjadi pilihan utama di jantung pertahanan Maroko. Mereka akan diapit Yahia Attiyat Allah di sisi kiri pertahanan dan Achraf Hakimi di sisi kanan.

    Sofyan Amrabat juga menjadi pemain yang tak tergantikan. Gelandang ini akan menjadi poros dan hati permainan Maroko Maroko. Dia juga akan masih bermitra dengan Azzedine Ounahi dan Selim Amallah untuk menguasai lapangan tengah.

    Reragui juga akan kembali memasang Sofiane Boufal dan Hakim Ziyech di kedua sayap serangan, sedangkan Youssef En-Nesyri berada di tengah-tengah mereka sebagai trisula serang Maroko yang kali ini mungkin lebih berhasil membongkar pertahanan lawan.

     

    Statistik dan head to head

    Sebelum ini Kroasia dan Maroko sudah dua kali bertemu, termasuk saat imbang tanpa gol dalam fase grup Piala Dunia 2022 ini. Pada pertemuan mereka pada 1996 dalam semifinal Piala Internasional Raja Hassan II Kroasia menang 7-6 melalui adu penalti.

    Maroko menjadi negara Arab dan Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia sebelum menyerah 0-2 kepada Prancis. Pelatih Walid Reragui juga menjadi manajer Arab pertama yang memimpin sebuah tim ke babak knockout Piala Dunia.

    Kroasia yang runner-up pada 2018 pernah memainkan playoff perebutan tempat ketiga pada 1998 ketika mereka mengalahkan Belanda 2-1 untuk finis ketiga dalam Piala Dunia edisi tahun itu.

    Kroasia mencatat clean sheet dalam tiga pertemuan Piala Dunia sebelumnya melawan tim-tim Afrika yang meliputi menang 4-0 melawan Kamerun pada 2014, menang 2-0 atas Nigeria pada 2018, dan imbang 0-0 melawan Maroko dalam fase grup 2022 ini.

    Maroko masih berpeluang menjadi tim kedelapan dalam sejarah Piala Dunia yang mencatat lima clean sheet setelah Belanda pada 1974, Italia pada 1990, Brazil pada 1994, Prancis pada 1998, Jerman pada 2002, Italia pada 2006 dan Spanyol pada 2010. (ANT)

  • Tiga Pemain Prancis Sakit Jelang Final Piala Dunia 2022

    Tiga Pemain Prancis Sakit Jelang Final Piala Dunia 2022

    JAKARTA, BANPOS – Raphael Varane, Ibrahima Konate dan Kingsley Coman tidak mengikuti latihan Jumat karena gejala serupa flu ketika final Piala Dunia melawan Argentina tinggal dua hari, kata seorang sumber yang dekat dengan tim seperti dikutip AFP, Sabtu.

    Coman terpaksa melewatkan sesi latihan Kamis karena “sindrom virus ringan”, kata Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).

    Coman duduk di bangku cadangan saat Prancis menang 2-0 atas Maroko dalam semifinal Rabu.

    Kondisi Varane dan Konate akan membuat pelatih Prancis Didier Deschamps khawatir karena mereka sukses membangun kemitraan pertahanan yang tangguh kala melawan Maroko.

    Konate menggantikan Dayot Upamecano setelah absen karena sakit.

    Adrien Rabiot yang berperan sangat penting di lini tengah Prancis sudah lebih dulu absen dalam semifinal karena sakit. (ANT)

  • Pasar Taruhan Harapkan Kylian Mbappe Sisihkan Lionel Messi

    Pasar Taruhan Harapkan Kylian Mbappe Sisihkan Lionel Messi

    JAKARTA, BANPOS – Pasar taruhan terkemuka mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendoakan Kylian Mbappe dan Prancis menang atas Lionel Messi dan Argentina dalam final Piala Dunia 2022 esok.

    Piala Dunia sudah menjadi tambang emas untuk para bandar taruhan, namun penampilan mengesankan Messi dalam memimpin timnya telah membuat sejumlah bandar judi ketakutan.

    William Woodhams, CEO bandar taruhan tertua di dunia Fitzdares, mengaku menjagokan Prancis.

    “Kami takut kepada gol Messi dan kemenangan Argentina,” kata dia seperti dikutip AFP. “Kami membutuhkan Mbappe untuk mencetak gol yang lebih banyak ketimbang Messi dan agar Prancis menang.”

    Woodhams mengatakan Messi sudah menjadi favorit semua orang sehingga menyisihkan Mbappe sekalipun kedua pemain masuk final sebagai pencetak gol terbanyak dengan masing-masing lima gol.

    Mbappe gagal mencetak gol sejak menyarangkan dua gol ke gawang Polandia dalam pertandingan 16 Besar.

    “Semua taruhan menempatkan Messi menjadi pemenang Sepatu Emas,” kata Woodhams. “Sebelum turnamen, taruhan lebih dipasang di Mbappe tetapi orang-orang melihat peluang itu kini ada di Messi.”

    “Jika dia memenangkan Sepatu Emas, bisa memaksa kami mengeluarkan 500 ribu pound (Rp9,49 miliar).

    David Stevens, kepala hubungan masyarakat bandar taruhan Coral, mengatakan kedua belah pihak imbang

    “Mengingat begitu tipisnya pertaruhan yang dipasang kepada kedua tim ini, maka tidak mengherankan jika final ini berlanjut kepada adu penalti,” kata Stevens. (ANT)

  • Membayangkan Pertarungan Messi melawan Mbappe

    Membayangkan Pertarungan Messi melawan Mbappe

    JAKARTA, BANPOS- Lionel Messi dan Kylian Mbappe sama-sama bermain untuk Paris Saint Germain. Keduanya mitra sekaligus bersaing dalam klub raksasa Liga Prancis itu.

    Keduanya tampil menawan dan inspiratif selama Piala Dunia 2022 di Qatar yang memiliki klub mereka yang royal mengeluarkan dana besar untuk membeli pemain-pemain terhebat di dunia, termasuk mereka dan Neymar.

    Kini kedua pemain berbeda usia itu bertarung dalam partai puncak turnamen sepak bola terbesar sejagat yang awalnya dipenuhi kontroversi namun kemudian pupus begitu turnamen ini mulai.

    Pertarungan Prancis dengan Argentina bukan saja laga klasik antara dua kutub sepak bola yang sama-sama sudah dua kali menggenggam trofi lambang supremasi sepak bola global itu. Laga ini juga pembuktian siapa di antara Lionel Messi dan Kylian Mbappe yang terbesar.

    Sudah empat Messi mengikuti Piala Dunia dan selalu saja trofi ini lepas dari jangkauan sang superstar.

    Kini pada edisi yang kelimanya dan setahun setelah dia akhirnya memasukkan trofi turnamen besar bersama timnasnya, Copa America, dalam almari pialanya, Messi berpeluang mewujudkan mimpi seumur hidupnya bersama skuad Tim Tango edisi 2022 yang disebutnya memiliki visi dan pandai membaca arah permainan.

    Sedangkan bagi Mbappe, ini adalah Piala Dunia keduanya. Dia bersiap menjadi salah satu dari segelintir orang yang berusaha menyamai generasi Pele menjadi juara dunia dua kali berturut-turut.

    Kedua superstar ini berbeda jauh usianya. Messi 35 tahun, Mbappe 23 tahun. Namun di lapangan hijau, perbedaan usia itu tak terlihat.

    Ini karena mereka sama-sama tampil menawan. Mereka membuat orang-orang berdecak kagum oleh caranya mencari ruang, oleh bagaimana mengolah bola, oleh betapa piawainya mereka memperdaya lawan, dan oleh visinya dalam memetakan arah permainan.

    Mereka berdua juga sama kreatifnya. Hanya sedikit perbedaan di antara keduanya, termasuk soal kecepatan berlari.

    Messi yang sudah dimakan usia tentu tidak secepat dulu. Sebaliknya, dengan kecepatan berlari 35,3 km per jam kala melawan Polandia, Mbappe bersama Kamaldeen Sulemana, Nico Williams, David Raum, Antonee Robinson, Daniel James, Achraf Hakimi dan Ismaila Sarr adalah sprinter-sprinter fantastis.

    Tetapi dalam soal kreativitas, Messi tak kalah dari Mbappe. Bahkan mungkin di atasnya.

    Dua pertandingan terakhir Piala Dunia 2022 membuktikan keluhuran kreativitas mereka itu kala Messi melakukannya saat menghadapi Kroasia, sedangkan Mbappe saat melawan Maroko.

    Messi merancang gol ketiga Argentina dalam pertandingan semifinal melawan Kroasia dengan cara yang sensasional. Tetapi kemaestroannya segera disamai Mbappe yang juga meliuk-meliuk mengelabui lima pemain lawan sebelum merancang gol kedua Prancis kala melawan Maroko.

     

    Atraksi paling ditunggu

    Aksi mereka menjadi atraksi yang sangat ditunggu suporter bola, apalagi berbeda dari sebelum ini ketika mereka sering tampil bareng untuk saling mendukung menciptakan gol untuk PSG, mereka kini masuk lapangan berbarengan dalam kondisi saling berhadapan untuk saling memangsa.

    Keduanya memiliki para deputi yang tahu apa mau mereka. Mereka memiliki asisten-asisten haus gol yang sama pintarnya dalam membaca permainan, dan tahu bagaimana membebaskan dua superstar dari kawalan lawan.

    Tapi sering pula kedua pemain ini sendiri yang kreatif menciptakan ruang bagi dirinya sendiri. Mereka juga tahu pasti kapan harus menggiring bola sendirian dan kapan harus mengirimkan bola kepada rekan-rekannya.

    Jika Mbappe sering ditaruh dalam posisi sayap yang mengapit Olivier Giroud bersama Ousmane Dembele di kanan, dan Antoine Griezmann sebagai false nine, maka Messi ditempatkan sebagai ujung tombak kembar yang belakangan disandingkan dengan Julian Alvarez.

    Keduanya berusaha disembunyikan dalam posisi yang membuat lawan ragu mengawalnya. Mbappe membuat lawan ragu apakah harus mengawal Giroud, Dembele atau dia. Messi membuat lawan terpecah antara harus mengawal Alvares dan lainnya, atau dia.

    Tetapi tetap saja, mereka berdua yang akhirnya menjadi sasaran utama bek-bek lawan.

    Mbappe dikuntit Kyle Walker kala melawan Inggris dan kemudian Achraf Hakimi saat melawan Maroko, sementara Borna Sosa menjadi salah satu yang setia membuntuti gerakan Messi.

    Semuanya tak begitu berhasil, karena andai pun pengawalan berhasil membuat kedua megabintang tak mencetak gol, umpan-umpan kedua superstar lapangan hijau ini sungguh tak bisa dikendalikan.

    Itulah yang terjadi ketika Prancis menutup kisah dongeng Maroko dalam semifinal lalu, dan Argentina dalam membuyarkan impian Kroasia masuk final Piala Dunia untuk kedua kali berturut-turut dalam semifinal lainnya.

    Kini, apakah Nahuel Molina akan pula ditugaskan meredam Mbappe, dan apakah Theo Hernandez yang cukup berhasil meredam Hakim Ziyech bisa melumpuhkan Messi nanti.

    Butuh lebih dari sekadar kekuatan fisik dan energi untuk menjinakkan mereka karena semua pemain yang ditugaskan membuntuti kedua superstar membutuhkan pula kecerdasan dalam membaca gerakan mereka.

    Tanyakan ini kepada Josko Gvardiol yang dengan tubuh besarnya dan mungkin menyangka Messi sudah lamban, tak bisa mengatasi gerakannya yang meliuk-liuk di tepi kotak penalti Kroasia sebelum mengirimkan umpan dari sudut sempit di dalam kotak penalti kepada Julian Alvarez.

    Tanyakan itu kepada Sofyan Amrabat dan Achraf Dari, serta tiga pemain Maroko lainnya yang gagal menghentikan Mbappe walaupun umpan terusan Mbappe kepada Randal Kolo Muani berbau keberuntungan mengingat sempat terbelokkan kaki pemain Maroko.

    Mungkin saja pelatih Argentina Lionel Scaloni akan langsung menurunkan Lisandro Martinez untuk membentuk formasi tiga bek bersama Cristian Romero dan Nicolas Otamendi, guna menangkal agresi Mbappe. Tetapi tubuh besar Ibrahima Konate atau jam terbang tinggi yang dimiliki Raphael Varanejuga bukan jaminan bisa menjinakkan Messi. Josko Gvardiol, Borna Sosa, Nathan Ake, Daley Blind, dan lainnya dibuat keteteran oleh Messi.

     

    Paling menonjol dalam timnya

    Mengawal kedua pemain ini tak saja dibutuhkan fokus kepada bola dan kaki kedua pemain, karena bek-bek lawan membutuhkan aspek yang mustahil mereka miliki, yakni mengontrol jalan pikiran kedua megabintang, tentang ke mana mereka akan mengarahkan bola, apakah akan menembakkannya sendiri atau meneruskannya kepada rekan-rekan satu timnya.

    Tetapi dua bintang klub Prancis yang dimiliki penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ini memang mutlak dikawal karena membiarkan mereka bebas berkeliaran sama artinya melepas macan di kebun binatang.

    Mereka sama-sama sudah mencetak lima gol dan paling banyak menciptakan peluang gol untuk timnya masing-masing. Mbappe menciptakan 25 peluang, Messi membuat 27 peluang.

    Tak hanya itu, mereka juga pemain yang paling sering menjadi sasaran umpan rekan-rekannya, termasuk kala menerima bola di antara lapangan tengah dan lini pertahanan lawan. Di sektor ini, Mbappe sudah 147 kali menerima bola, sedangkan Messi 123 kali.

    Mereka bisa begitu karena mempunyai mitra-mitra yang membuat mereka bisa mencapai statistik-statistik itu.

    Oleh karena itu, kalaupun Messi versus Mbappe adalah episode paling menarik dalam laga final Piala Dunia 2022 nanti itu, sebenarnya ini juga pertarungan antara Rodrigo de Paul dengan Aurelien Tchouameni.

    Dua gelandang pekerja keras ini adalah pembuka gerbang pertahanan lawan dan sekaligus jangkar yang menangkal lawan sebelum merangsek teritori pertahanan.

    De Paul malah lebih istimewa lagi. Ini adalah pemain Argentina yang paling tinggi jelajah berlarinya, paling sering menusuk dan memotong serangan lawan, serta paling sering menerima dan mengirimkan bola.

    Dia adalah satu dari tiga pemain Argentina berstatistik tinggi selain Messi dan Angel de Maria. Sedangkan dari Prancis, ada empat pemain paling menonjol termasuk Mbappe. Tiga lainnya adalah Tchouameni, Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele.

    Laga ini juga kontes untuk dua kiper hebat yang masih tersisa dalam Piala Dunia 2022, antara Emiliano Martinez dengan Hugo Lloris. Martinez sudah 34 kali menyelamatkan gawang Argentina, sedangkan Lloris sudah 53 kali menghindarkan gawang Prancis dari kebobolan.

    Tetapi cara semua pemain kedua, termasuk bek-bek mereka, akan paralel dengan bagaimana Messi dan Mbappe memainkan bola.

    Mereka juga dua calon pasti peraih Sepatu Emas, namun siapa di antara mereka yang meraih trofi, lebih sulit diprediksi.

    Messi mungkin lebih bernafsu ketimbang Mbappe yang sudah mendapatkan trofi itu pada 2018 dalam usia hanya satu tahun lebih tua dibandingkan ketika Messi melakukan debut Piala Dunia pada 2006.

    Namun Messi mungkin tak peduli dengan rivalitas diam-diamnya dengan Mbappe. Sebaliknya Mbappe mungkin menganggap sekuen ini salah satu bagian paling menarik dalam balik sekuel akhir Piala Dunia 2022 ini.

    Apakah ini puncak dari segala puncak karier Messi atau justru pengukuhan untuk era cemerlang Mbappe? Dua hari lagi jawabannya. (ANT)

  • Lionel Messi: Ini Adalah Piala Dunia Terakhir Saya

    Lionel Messi: Ini Adalah Piala Dunia Terakhir Saya

    JAKARTA, BANPOS – Lionel Messi telah mengonfirmasi bahwa dia akan memainkan pertandingan Piala Dunia terakhirnya saat melawan Maroko atau Prancis di final pada Minggu (18/12/2022).

    Julian Alvarez dan Messi berhasil membawa Argentina melaju ke partai final setelah menang 3-0 lawan Kroasia di semifinal pada Selasa. La Pulga berpeluang untuk mempersembahkan trofi Piala Dunia pertama Argentina sejak 1986.

    “Saya merasa sangat bahagia bisa mencapai final dan mengakhiri perjalanan Piala Dunia dengan memainkan laga terakhir saya di final,” Messi kepada media Argentina Diario Deportivo Ole yang dikutip Marca pada Selasa.

    “Piala Dunia selanjutnya masih beberapa tahun lagi dan saya merasa tidak bisa melakukannya. Dan mengakhirinya di final, ini adalah hal yang terbaik,” kata kapten timnas Argentina tersebut.

    Piala Dunia 2022 merupakan Piala Dunia kelima bagi Messi dan dia telah melampaui rekor Diego Maradona dan Javier Mascherano yang masing-masing telah tampil di empat Piala Dunia.

    Messi juga telah melampaui rekor Gabriel Batistuta sebagai top skor timnas Argentina di Piala Dunia, penyerang Paris Saint-Germain itu total telah mencetak 11 gol.

    “Memecahkan rekor memang bagus, tetapi yang terpenting adalah bisa meraih target grup, yang menurut saya paling indah,” tambah Messi.

    “Kami tinggal selangkah lagi, setelah berjuang keras dan kami akan memberikan segalanya untuk mewujudkan ini (juara Piala Dunia).”. (ANT)