Kategori: OLAHRAGA

  • Menpora: Keberadaan penonton Liga 1, 2 dan 3 tergantung evaluasi

    Menpora: Keberadaan penonton Liga 1, 2 dan 3 tergantung evaluasi

    JAKARTA, BANPOS – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan keberadaan penonton di stadion pada lanjutan Liga 1, 2 dan 3 musim 2022-2023tergantung pada evaluasi yang dilakukan seiring bergulirmya kompetisi-kompetisi tersebut.

    “Tentu dalam perjalanannya akan ada evaluasi yang dilakukan pemerintah dan Polri. Bisa saja ada hal-hal yang perlu diperbaiki,” ujar Zainudin Amali usai bertemu dengan Menkopolhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin.

    Menpora melanjutkan, evaluasi nantinya akan melibatkan pemerintah, dalam hal ini beberapa kementerian seperti Kemenpora, KemenPUPR dan Kemenkes, lalu PSSI, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) serta Polri.

    Evaluasi kemudian akan menghasilkan rekomendasi yang berujung pada keluarnya izin dari pihak Polri.

    “Izin itu (keberadaan penonton-red) tergantung Polri,” kata Menpora.

    Pemerintah secara resmi mengizinkan berlangsungnya kembali Liga 1, 2 dan 3 musim 2022-2023 dengan syarat tanpa penonton di stadion.

    Liga sempat terhenti karena terjadinya peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, awal Oktober 2022. Tragedi itu menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.

    Pernyataan pemerintah itu disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD di Kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (5/12), setelah melakukan rapat dengan Menpora Zainudin Amali dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    Dalam kesempatan itu, Kapolri menegaskan bahwa pihaknya selalu mendukung pelaksanaan kompetisi sepak bola Indonesia demi prestasi yang mengharumkan nama bangsa.

    Namun, pascaperistiwa di Stadion Kanjuruhan, Polri yang juga menjadi bagian dari Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia merumuskan sebuah regulasi yaitu Peraturan Polri Nomor 10 tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.

    Regulasi ini ditetapkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada 28 Oktober 2022 lalu diundangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada 4 November 2022.

    “Di dalam aturan itu mengatur juga soal pengamanan sepak bola, evaluasi, perizinan, metode serta rangkaian pengamanan baik sebelum, saat dan setelah pertandingan. Penyesuaian dengan aturan FIFA juga diperjelas termasuk penggunaan gas air mata. Oleh karena itu, sesuai kesepakatan, Polri mendukung untuk menyelesaikan sisa kompetisi yang ada,” kata Kapolri.

    Kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia ditandai dengan sepak mula lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 pada Senin (5/12).

    Empat pertandingan hari pertama lanjutan Liga 1 itu adalah Bhayangkara FC versus PSS, Madura United versus PSIS, PSM versus Persikabo dan Persita versus Bali United.

    LIB menggulirkan lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 dengan format terpusat atau gelembung (bubble), tanpa penonton stadion, di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sampai putaran pertama (hingga pekan ke-17) tuntas.

    Setelah itu, pada putaran kedua, Liga 1 akan kembali dengan format normal kandang-tandang. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Jepang vs Kroasia

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Jepang vs Kroasia

    JAKARTA, BANPOS – ​​​​​​Jepang telah menuliskan salah satu kisah fenomenal dalam Piala Dunia setelah balik menaklukkan Jerman dan Spanyol yang keduanya pernah juara dunia, tetapi Takuma Asano menyatakan timnya belum mencapai apa pun.

    Pemain sayap Jepang ini mencetak gol kemenangan yang mengagumkan ketika Samurai Biru menumbangkan Jerman.

    Langkah mengejutkan kedua Jepang saat menjungkalkan Spanyol dalam laga terakhir fase grup telah melontarkan Jepang ke babak 16 besar sebagai juara Grup E untuk menghadapi Kroasia yang finis sebagai runner up Grup F.

    “Kini saya merasa ini adalah Piala Dunia yang hebat. Tapi kami belum mencapai apa pun, jadi jujur saja, menurut saya semuanya baru dimulai dari sekarang,” kata Asano seperti dikutip Reuters.

    Gelandang serang Daichi Kamada yang menjadi starter dalam ketiga pertandingan fase grup malah beranggapan fakta timnya keluar dari “Grup Maut” sebagai juara grup telah membuat tim bisa mengalahkan siapa pun yang terbaik dalam ajang ini.

    “Kami berhasil menjuarai grup yang sangat sulit ini,” kata dia. “Kami melaju ke babak berikutnya sebagai pemuncak grup, sedangkan Kroasia melaju sebagai runner up Tentu saja, mereka memiliki banyak pemain bagus, dan mereka tim yang bagus.”

    “Tapi tim kami juga hebat, jadi saya pikir kami memiliki peluang besar untuk menang,” kata Kamada.

    Kroasia sendiri mengaku terkejut oleh apa yang sudah dilakukan Jepang selama fase grup, terutama setelah mengalahkan Jerman dan Spanyol, yang membuat mereka tidak akan pernah meremehkan Jepang.

    Jepang membuka pertandingan grup mereka dengan kemenangan mengejutkan atas juara dunia empat kali Jerman sebelum menundukkan juara Piala Dunia 2010 Spanyol pada laga terakhir.

    Sekalipun hanya menguasai 17 persen distribusi bola saat melawan Spanyol dan 26 persen ketika menghadapi Jerman, Jepang menjadi pemenang dalam kedua laga itu.

    “Mereka telah membuktikan bahwa nama besar itu bukan segalanya, sebaliknya hati dan keberanian yang lebih penting. Mereka pantas mendapatkannya dan menunjukkan kualitasnya,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer.

    Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018 mungkin lebih difavoritkan memenangkan laga ini, tetapi Majer menyatakan fakta Jepang bisa menumbangkan Jerman dan Spanyol adalah pesan jangan coba-coba meremehkan Samurai Biru.

    “Jika saat ini Anda meremehkan orang, maka akan menjadi bumerang bagi Anda,” kata Majer. “Semua orang memainkan sepakbola yang bagus. Kami sudah menyaksikan banyak kejutan dalam Piala Dunia ini.”

    Kroasia sendiri berkesempatan melanjutkan catatan bagusnya dalam babak knockout, yakni tak pernah kalah dalam fase 16 besar. Ini bisa menjadi asset dan sekaligus beban bagi Kroasia, sebagaimana halnya bisa menjadi tantangan dan kendala bagi Jepang.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Jepang (3-1-3-3): Shuichi Gonda; Takehiro Tomiyasu, Shogo Taniguchi, Maya Yoshida; Junya Ito; Hidemasa Morita, Ao Tanaka, Yuto Nagatomo; Ritsu Doan, Daizen Maeda, Daichi Kamada

    Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, Borna Sosa; Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric; Andrej Kramaric, Marko Livaja, IvanPerisic

    Skenario pertandingan

    Jepang masih akan mengandalkan serangan balik nan cepat yang mungkin menelan lagi korban besar ketika Samurai Biru yang bakal memasang formasi tiga bek tengah menghadapi Kroasia yang menurunkan tiga gelandang dan tiga penyerang dalam susunan pemainnya.

    Tetapi kali ini Jepang bakal menghadapi tim yang memiliki pertahanan yang solid dan lini tengah berdisiplin tinggi yang menopang ketajaman lini serangnya.

    Kroasia berusaha mempertahankan rekor tak pernah kalah dalam babak 16 besar Piala Dunia, tapi sebaliknya Jepang berusaha menembus babak ini untuk pertama kalinya dalam kesempatan keempat yang bisa membuat mereka merasakan perempat final pertama dalam sebuah putaran final Piala Dunia.

    Jepang tahu bahwa menghadapi Kroasia harus tangguh dalam bertahan dan tajam saat menyerang.

    Untuk itu pelatih Hajime Moriyasu memasang tiga bek tengah yang kemungkinan mengikutkan bek Arsenal Takehiro Tomiyasu setelah Ko Itakura mendapatkan kartu kuning kedua yang membuat pemain ini dikenai larangan satu pertandingan yang sayangnya dalam laga sepenting ini.

    Tomiyasu akan bahu membahu bersama Shogo Taniguchi dan Maya Yoshida dalam melindungi penjaga gawang Shuichi Gonda dan menangkal invasi trisula Kroasia.

    Moriyasu agak dipusingkan oleh situasi cedera yang menyelimuti gelandang Stuttgart Wataru Endo dan Takefusa Kubo sekalipun bek kanan Hiroki Sakai sudah bisa ikut berlatih bersama skuad.

    Yang jelas, dia akan memainkan dua gelandang Hidemasa Morita dan Ao Tanaka sebagai poros permainan tim yang berfungsi ganda melapis lini pertahanan dan menjadi penopang serangan trio Ritsu Doan, Daizen Maeda dan Daichi Kamada di sepertiga terakhir lapangan.

    Sebaliknya pelatih Kroasia Zlatko Dalic tidak dihadapkan dengan masalah cedera sehingga cenderung mempertahankan starting lineup yang menahan seri tanpa gol Belgia dalam pertandingan terakhir Grup F.

    Formasi bermain dan komposisi tim saat itu berhasil menangkal serbuan serangan Belgia dan sekaligus memberi ruang kepada pemain-pemain depan dalam menciptakan peluang yang empat di antaranya tepat sasaran.

    Dalic tak memiliki alasan untuk mengubahnya saat menghadapi Jepang yang sukses menjinakkan tim eksplosif seperti Spanyol dan Jerman dalam fase grup lalu.

    Untuk itu Dalic akan memasang kembali trisula Andrej Kramaric, Marko Livaja dan Ivan Perisic yang disangka trio gelandang pimpinan kapten Luka Modric dalam formasi 4-3-3.

    Sementara tim pertahanan akan kembali diisi kuartet Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, dan Borna Sosa yang dalam tiga pertandingan terakhir relatif berhasil membuat nyaman penjaga gawang Dominik Livakovic.

    Jika itu semua tak cukup tajam dalam membongkar pertahanan Samurai Biru dan tak cukup kuat dalam menangkal serangan Jepang, maka Dalic masih memiliki opsi di bangku cadangan yang bisa membuat Kroasia memupus impian mencapai perempat final putaran final Piala Dunia pertamanya.

    Bahkan pemain-pemain seperti Bruno Petkovic, Mislav Orsic, Nikola Vlasic dan Mario Pasalic siap mengubah pendulum pertandingan ketika rencana permainan Dalic tak mencapai tujuan yang diinginkannya.

    Sama-sama menurunkan tiga pemain depan yang berdiri sejajar di sepertiga terakhir lapangan menjadi jaminan laga ini sarat dengan adu serang tapi mungkin tak akan berakhir dengan hasil seri.

    Statistik dan head to head

    Sejak 1977 Jepang sudah tiga berhadapan dengan Kroasia termasuk dua pertemuan putaran final Piala Dunia. Jepang menang 4-3 dalam pertemuan pertama pada laga persahabatan. Kroasia membalas dengan menang 1-0 pada fase grup Piala Dunia 1998. Kemudian pada fase grup Piala Dunia 2006 kedua tim seri 0-0.

    Kroasia tidak terkalahkan dalam sembilan dari 10 pertandingan Piala Dunia terakhirnya. Satu-satunya kekalahan mereka terjadi dalam final Piala Dunia 2018 melawan Prancis ketika mereka kalah 2-4.

    Kroasia finis sebagai runner-up Grup F setelah mengumpulkan lima poin dari tiga pertandingan.

    Jepang adalah juara Grup E dengan enam poin setelah mengalahkan Spanyol dan Jerman tetapi secara mengejutkan menyerah kepada Kosta Rika.

    Jepang belum pernah melewati babak 16 besar Piala Dunia setelah tumbang pada 16 besar Piala Dunia 2002, 2010, dan 2018.

    Kroasia tidak pernah kalah dalam i babak 16 besar. Mereka mengalahkan Rumania 1-0 pada Piala Dunia 1998 dan menang adu penalti melawan Denmark empat tahun lalu.

    Jepang tidak akan diperkuat bek tengah Kou Itakura yang terkena larangan bermain karena mendapat dua kartu kuning selama fase grup. Dia adalah satu dari tiga pemain yang selalu menjadi starter dalam skuad Jepang. (ANT)

  • Ini Prediksi Skenario Pertandingan Jerman vs Kosta Rika

    Ini Prediksi Skenario Pertandingan Jerman vs Kosta Rika

    JAKARTA, BANPOS – Jerman yang tengah terluka berpotensi menghadapi tembok saat menghadapi Kosta Rika pada pertandingan terakhirnya dalam Grup E Piala Dunia, Jumat dini hari esok.

    Mereka dituntut mutlak untuk menang dalam skor besar yang tidak saja bisa membuat mereka melenggang ke 16 besar, tetapi juga menghindarkan mereka mengulangi tragedi empat tahun silam ketika terlempar dari Piala Dunia di Rusia sejak fase grup.

    Jerman menempati urutan terbawah Grup E karena hanya memperoleh satu poin dari dua pertandingan pertamanya sehingga membuat mereka cemas karena membayangkan tersingkir lebih awal seperti di Rusia empat tahun lalu itu.

    Bahkan cuma menang melawan Kosta Rika sungguh tidak cukup, karena tanpa Spanyol mengalahkan Jepang, juara dunia empat kali harus merasakan tersisih secara ini untuk dua Piala Dunia berturut-turut.

    Spanyol memuncaki grup ini dengan empat poin, sedangkan Jepang dan Kosta Rika berada di bawahnya dengan masing-masing mengantongi tiga poin.

    Jerman juga diharuskan menang dengan mencetak gol sebanyak mungkin, padahal Kosta Rika dikenal sangat rapat bertahan. Jerman bisa anteng menekan Kosta Rika tanpa terlalu merisaukan daerah pertahanannya disentuh Kosta Rika, apalagi sepanjang turnamen ini Kosta Rika hanya bisa menciptakan satu tembakan tepat sasaran.

    Kemenangan atas Kosta Rika ditambah kemenangan Spanyol atas Jepang akan membuat Jerman maju. Namun jika tim Luis Enrique dan Jepang imbang atau bahkan jika Jepang yang menang, maka ketentuan selisih gol akan menentukan nasib Jerman.

    Mencetak gol bukanlah urusan yang terlalu sulit bagi tim Hansi Flick, apalagi kini ada penyerang tengah Niclas Fuellkrug yang bermain cemerlang baik untuk klub maupun negaranya.

    Pemain berusia 29 tahun yang awalnya tidak masuk skuad Jerman itu, mengantarkan tim Panser menyamakan kedudukan pada menit-menit terakhir kala melawan Spanyol setelah masuk sebagai pemain pengganti untuk menghidupkan harapan negaranya ke babak knockout.

    Striker kekar itu sekarang menjadi pilihan utama di barisan depan sampai banyak kalangan menyebut dia sebagai faktor yang bisa membalikkan peruntungan Jerman.

    Namun, asisten pelatih Marcus Sorg berusaha menjaga kekompakan tim bahwa Fuellkrug “bukan obat segalanya” untuk masalah tim.

    “Kita harus melihat efek apa yang dimiliki pemain pada waktu tertentu,” kata Sorg seperti dikutip Reuters. “Kami membutuhkan struktur, stabilitas, dan keamanan tertentu. Keamanan hadir dengan konsistensi.”

    Tetapi Jerman harus berhati-hati karena Kosta Rika memiliki reputasi dalam memulangkan tim-tim termasyhur ketika delapan tahun lalu dalam Piala Dunia di Brazil memuncaki sebuah grup yang dihuni Italia dan Inggris.

    Mereka mencapai perempat final untuk dikalahkan Belanda melalui adu penalti. Dan kini, meski dibantai Spanyol 0-7, Kosta Rika masih berpeluang ke 16 besar hanya dengan seri, tapi dengan syarat Spanyol mengalahkan Jepang.

    “Kami harus kuat secara emosional. Tentu saja, jika Jerman tersingkir maka itu akan menjadi kabar menghebohkan dan kami akan bangga bertanggung jawab untuk itu,” kata pelatih Los Ticos, Luis Fernando Suarez, seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kosta Rika (5-4-1): Keylor Navas; Keysher Fuller, Oscar Duarte, Juan Pablo Vargas, Kendall Watson, Bryan Oviedo; Gerson Torres, Celso Borges, Yeltsin Tejeda, Joel Campbell; Anthony Contreras

    Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Lukas Klostermann, Niklas Sule, Antonio Rudiger, David Raum; Joshua Kimmich, Ilkay Gundogan; Serge Gnabry, Jamal Musiala, Leroy Sane; Niclas Fullkrug

    Skenario pertandingan

    Kosta Rika memang tangguh tetapi tak diimbangi oleh ketajaman di depan gawang lawan bisa menjadi bumerang kala menghadapi Jerman yang jeli memanfaatkan kelemahan dan maraton dalam melancarkan tekanan.

    Tetapi Jerman membutuhkan perubahan-perubahan besar dalam skuadnya termasuk memasukkan Leroy Sane dan Niclas Fullkrug sejak menit pertama sehingga mendapatkan hasil maksimal dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Al Bayt itu.

    Di atas kertas Die Mannschaft bisa menghancurkan Los Ticos yang memiliki pertahanan yang kuat dan melakukan semua yang mereka bisa agar finis dua besar.

    Sukses menggebuk Jepang 1-0 mustahil membuat pelatih Kosta Rika Suarez mengubah starting lineup, kecuali situasi luar biasa seperti dihadapi bek tengah Francisco Calvo yang mendapatkan kartu kuning kedua saat melawan Jepang sehingga terkena skorsing satu pertandingan.

    Itu malah membuat Kosta Rika bertahan memasang tiga bek tengah dalam formasi 5-4-1 yang menyisakan Anthony Contreras sendirian di ujung serangan mereka.

    Tak hanya energi yang dibutuhkan, melawan tim sekuat Jerman, Kosta Rika membutuhkan kiprah pemain-pemain berpengalaman seperti bek tengah Juan Pablo Vargas.

    Vargas akan bermitra dengan Oscar Duarte dan Kendall Watson di jantung pertahanan yang diapit bek kanan Keysher Fuller dan bek kiri Bryan Oviedo.

    Sebelum Jerman bisa meneror pertahanan Kosta Rika itu, kuartet gelandang Gerson Torres, Celso Borges, Yeltsin Tejeda, dan Joel Campbell akan mati-matian mematahkan serangan Jerman baik dari tengah maupun dari sayap.

    Keempat gelandang terutama yang berada dalam posisi lebih maju akan membuka ruang untuk Anthony Contreras dalam melancarkan serangan balik, karena inilah yang paling dilakukan Kosta Rika saat menghadapi tim kuat yang dipaksa harus menang.

    Jerman sendiri akan menempatkan pemain-pemain yang bernaluri menyerang tinggi sekaligus memiliki kelebihan dalam menciptakan kreativitas karena hampir bisa dipastikan Kosta Rika akan bertahan nyaris total dan mengandalkan serangan balik.

    Di sini, pelatih Hansi Flick akan memasang sejak awal Leroy Sane, apalagi pemain Bayern Muenchen ini sudah pulih dari masalah lutut.

    Kini Flick nyaris tidak mendapatkan masalah dalam menurunkan pemain mana yang harus diturunkan.

    Satu-satunya masalah besar yang dihadapi Flick adalah mungkin dilema di ujung serangan, apakah tetap memasang Fullkrug atau beralih kembali kepada Thomas Muller untuk menempati ujung tombak dalam pola 4-2-3-1.

    Yang pasti jika Sane dimainkan sejak menit pertama, maka Ilkay Gundogan akan bermain lebih ke dalam menjadi lebih defensif dan memaksa Leon Goretzka keluar dari barisan sebelas pemain pertama.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum bertemu dalam laga terakhir mereka di Grup E ini, Kosta Rika dan Jerman pernah bertemu sekali dalam pertandingan pembuka Piala Dunia 2006. Tuan rumah Jerman memenangkan pertandingan itu dengan 4-2.

    Sejak menjuarai Piala Dunia yang keempat kalinya pada 2014, Jerman hanya memenangkan satu pertandingan dalam putaran final Piala Dunia, yakni saat melawan Swedia pada Juni 2018.

    Jerman harus meraih tiga poin melawan Kosta Rika untuk tetap bersaing memperebutkan satu tempat 16 besar.

    Kemenangan atas Kosta Rika ditambah dengan kemenangan Spanyol melawan Jepang akan membuat Jerman lolos. Selisih gol bisa menjadi penentu kelolosan ke 16 besar.

    Gol Keysher Fuller pada menit ke-81 melawan Jepang adalah tembakan tepat sasaran pertama Kosta Rika sepanjang turnamen Qatar ini.

    Kosta Rika bisa mencapai 16 besar dengan mengalahkan Jerman. Hasil imbang juga akan membawa mereka ke babak berikutnya jika Spanyol mengalahkan Jepang, tetapi jika pemuncak grup saat ini kalah maka selisih gol akan menentukan kelolosan mereka. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Kanada vs Maroko

    Preview Piala Dunia 2022: Kanada vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Maroko yang tengah bersemangat akan berusaha mencapai babak knockout Piala Dunia pertamanya dalam hampir empat puluh tahun terakhir jika mengalahkan atau seri melawan Kanada dalam pertandingan terakhirnya di Grup F, Kamis malam ini.

    Maroko mencatat kemenangan Piala Dunia pertamanya sejak 1998 dengan mengalahkan peringkat kedua Belgia 2-0 dalam laga kedua. Kemenangan ini sendiri memicu euforia, dan bahkan kerusuhan di Brussel.

    Kini Maroko akan melalui ujian terakhirnya kala menghadapi Kanada yang akan memburu kemenangan pertama dalam sejarah turnamen ini setelah tersingkir dari Piala Dunia pertamanya sejak 36 tahun terakhir.

    Kemenangan atau seri akan membawa kembali Maroko ke 16 besar seperti sudah mereka rasakan pada Piala Dunia 1986.

    Jika Kanada menang, Maroko membutuhkan Belgia mengalahkan Kroasia dalam pertandingan Grup F lainnya, agar bisa maju ke 16 besar dan itu pun harus dengan selisih gol yang cukup.

    “Jika kami lolos ke babak knockout, saya kira kami akan kian berbahaya saja,” kata manajer Maroko Walid Regragui seperti dikutip Reuters.

    Maroko secara tak terduga mengganti penjaga gawang pada saat-saat terakhir sebelum kickoff melawan Belgia ketika Munir El Kajoui masuk menggantikan Yassine Bounou.

    Dokter tim mengatakan Bounou merasa pusing tetapi akan bugar saat menghadapi Kanada.

    Kanada tersingkir setelah kalah dalam dua pertandingan pembukanya, masing-masing melawan Belgia dan Kroasia, tetapi berhasil mencetak gol Piala Dunia pertamanya kala menghadapi Kroasia.

    Mengingat sudah tidak ada lagi yang dipertaruhkan dalam turnamen ini, Kanada akan berusaha meninggalkan turnamen ini dengan kepala tegak. Caranya, mengalahkan Maroko dalam laga terakhirnya.

    Kemenangan ini juga bakal dikenang pantas untuk negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Amerika Serikat dan Meksiko.

    Saat itu peserta Piala Dunia sudah tak lagi 32 tim, melainkan sudah 48 negara. Mereka tak ingin bernasib seperti Qatar, hanya sukses menyelenggarakan turnamen tapi tidak dalam pertandingan.

    Dan kemenangan atas Maroko menjadi langkah pertama untuk memberi isyarat mereka tak akan seperti Qatar.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kanada (4-4-2): Dayne St. Clair; Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller, Sam Adekugbe; Tajon Buchanan, Ismael Kone, Stephen Eustaquio, Junior Hoilett; Alphonso Davies, Jonathan David

    Maroko (4-3-3): Bounou; Achraf Hakimi, Nayef Aguerd, Romain Saiss, Noussair Mazraoui; Sofyan Amrabat, Azzedine Ounahi, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Skenario pertandingan

    Kanada mungkin akan membuat Maroko menjadi ancaman yang lebih membahayakan ketimbang Kroasia dan Belgia.

    Ini karena Maroko tengah menghadapi tim yang tengah terluka dan berusaha menaikkan harga dirinya. Bagaimana tidak, Kanada adalah juara zona Concacaf dalam kualifikasi Piala Dunia, tetapi malah tersingkir karena selalu kalah.

    Kanada tak mau membayangkan skenario itu. Oleh karena itu, mereka akan menjadikan laga terakhir ini sebagai ajang kehormatan mereka. Dalam semangat seperti ini, Kanada akan mati-matian berusaha mengalahkan Maroko.

    Ini bakal buruk bagi Maroko. Tetapi jika melihat apa yang dilakukan Maroko dalam dua pertandingan pertama, terutama saat menaklukkan Belgia, mereka seharusnya tak kesulitan mengamankan tiket 16 besar.

    Pelatih Kanada John Herdman sendiri menyebut laga terakhirnya ini sebagai pertandingan hidup mati. Kemungkinan dia tetap memasang pemain inti yang dalam periode tertentu akan memberi kesempatan pemainnya yang belum pernah dimainkan untuk masuk sebagai pengganti.

    Gelandang Ismael Kone sudah dua kali menjadi pemain pengganti dan kali ini dia bisa menggantikan Atiba Hutchinson yang sudah berusia 39 tahun.

    Demikian pula dengan Cyle Larin yang tidak memberikan banyak pengaruh sejak menggantikan Junior Hoilett melawan Kroasia. Jadi, tak ada salahnya Hoilett dipasang sejak awal dan akibatnya Alphonso Davies akan bergerak lebih maju bersama Jonathan David sebagai ujung tombak kembar dalam formasi 4-4-2.

    Dalam formasi ini, Kanada menginginkan kestabilan dalam bertahan dan menyerang. Mereka berusaha solid di belakang, sekaligus menyengat di depan.

    Dalam skema ini kiper Dayne St. Clair akan dilindungi kuartet pertahanan Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller, dan Sam Adekugbe.

    Sementara itu Maroko yang tengah on fire, memasang formasi menyerang dengan menempatkan tiga pemain depan dalam pola 4-3-3.

    Maroko bakal tampil dalam kekuatan penuh bersama tim intinya, termasuk kiper kawakan Yassine Bounou yang mendadak digantikan Munir Mohamedi saat menghadapi Belgia karena tidak enak badan.

    Bek sayap Noussair Mazraoui juga bakal memperkuat kembali lini pertahanan setelah lulus tes kebugaran setelah mengalami cedera sewaktu melawan Kroasia.

    Semua dari sebelas pemain reguler Maroko kemungkinan dimainkan lagi dalam laga terakhir di Grup F. Maroko butuh pengalaman untuk menyeimbangkan soliditas di belakang dan tengah dengan ketajaman di depan.

    Ini karena mengalahkan Kanada membutuhkan agresivitas di depan gawang lawan dan sekaligus soliditas dalam bertahan, termasuk menjaga dua sayap pertahanan di mana Kanada lewat Aplhonso Davies sering melancarkan serangan maut dari sayap.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum ini Kanada dan Maroko sudah tiga kali saling berhadapan yang semuanya merupakan pertandingan persahabatan. Maroko menang dua kali, sedangkan satunya laga berakhir imbang.

    Alphonso Davies mencetak gol pertama Kanada dalam Piala Dunia saat kalah 1-4 melawan Kroasia dalam pertandingan kedua Grup F.

    Masuk lagi putaran final Piala Dunia setelah pernah sekali melakukannya pada Piala Dunia1986, Kanada berusaha mendapatkan kemenangan pertamanya dalam Piala Dunia kala menghadapi Maroko dalam pertandingan fase grup terakhirnya.

    Kanada menduduki puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf karena mencetak lebih banyak dan kebobolan lebih sedikit ketimbang Meksiko yang berada di bawahnya.

    Maroko menjadi tim Afrika pertama yang lolos fase grup Piala Dunia pada 1986.

    Kemenangan 2-0 atas Belgia adalah kemenangan kedua Maroko dalam putaran final Piala Dunia sejak mengalahkan Skotlandia pada Piala Dunia 1998. (ANT)

  • Ini Prediksi Pertandingan Jepang vs Spanyol

    Ini Prediksi Pertandingan Jepang vs Spanyol

    JAKARTA, BANPOS – Spanyol dan Jepang membuat awal yang lebih baik dibandingkan dengan Piala Dunia sebelumnya yang mereka ikuti. Namun pendukung masih belum yakin apakah tim mereka bertahan di Qatar setelah Kamis.

    Spanyol berada dalam posisi yang jauh lebih kuat di puncak salah satu grup terberat Piala Dunia 2022 setelah membantai Kosta Rika 7-0 dan imbang 1-1 melawan Jerman.

    Tim Luis Enrique cukup seri di Stadion Internasional Khalifa supaya bisa mengamankan tempat 16 besar. Tapi jika menang, Spanyol bisa melenggang ke 16 besar sambil menyandang status juara grup.

    Jepang sendiri mengawali turnamen ini dengan amat mengesankan setelah berbalik menumbangkan juara dunia empat kali, Jerman, dengan 2-1.

    Jepang juga hampir mengalahkan atau paling tidak memetik satu poin ketika kalah tipis 0-1 dari Kosta Rika yang yang mencuri kemenangan hanya dengan satu-satunya tembakan tepat sasaran dalam turnamen ini.

    Namun Samurai Biru tetap bisa ke 16 besar untuk keempat kalinya dengan bekal hasil seri melawan Spanyol, dengan syarat Jerman mengalahkan Los Ticos.

    Pelatih Jepang Hajime Moriyasu tahu apa yang dia inginkan dari timnya tetapi sepertinya tidak terlalu yakin apakah mereka mampu melakukannya.

    “Kami mengincar kemenangan, hanya itu yang perlu kami pikirkan,” kata dia setelah Jepang kalah melawan Kosta Rika.

    “Mengalahkan Jerman bukan berarti kami bisa mengalahkan Spanyol, kedua tim sudah pernah menjuarai Piala Dunia dan kami sangat menghormati mereka, tapi kami berhasil mengalahkan Jerman.”

    Moriyasu mungkin merombak total timnya setelah rencana permainan konservatifnya menjadi bumerang kala melawan Kosta Rika.

    Setiap pertandingan grup Piala Dunia yang terlihat sama-sama berusaha mencari aman senantiasa membangkitkan ingatan orang kepada “Aib Gijon” 40 tahun silam di Spanyol.

    Untuk itu, FIFA memberlakukan waktu pertandingan yang sama untuk laga fase grup terakhir untuk memastikan tidak ada yang main mata atau tidak ada yang mengulang ‘sepak bola gajah’ antara Jerman Barat dan Austria pada Piala Dunia 1982 itu ketika Austria mengalah kepada Jerman sehingga kedua tim lolos dengan mengorbankan Aljazair.

    Spanyol mungkin senang melihat Jerman tidak lolos ke 16 besar karena paling tidak salah satu potensi rintangan besar sudah tidak ada pada babak knockout. Namun pelatih Luis Enrique sudah bertekad berjuang sekuat tenaga untuk mengalahkan Jepang.

    “Kami akan menggunakan kekuatan penuh untuk memburu kemenangan yang mengamankan puncak klasemen grup,” tandas Enrique seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Jepang (4-2-3-1): Suichi Gonda; Miki Yamane, Ko Itakura, Maya Yoshida, Yuto Nagatomo; Ao Tanaka, Hidemasa Morita; Ritsu Doan, Daichi Kamada, Takefusa Kubo; Daizen Maeda

    Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Pau Torres, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Koke, Rodri, Pedri; Ferran Torres, Alvaro Morata, Dani Olmo

    Skenario pertandingan

    Hasil pertandingan yang saling bertentangan yang dipetik Jepang dari dua laga pertamanya membuat Samurai Biru tim yang misterius yang bisa sulit dibaca Spanyol.

    Namun demikian, barisan pemain energik asuhan Hajime Moriyasu itu justru menikmati status underdog seperti mereka tunjukkan saat melawan Jerman. Mereka siap kembali membuat kejutan.

    Tetapi Spanyol lain. Pasukan Luis Enrique ini kuat di semua lini, dan memiliki keterampilan merata antara yang sering diturunkan dengan yang tak pernah dipasang. Ini membuat mereka tak kesulitan dalam menjaga kualitas ketika harus merotasi pemainnya, jika mereka mau.

    Spanyol mungkin bisa diuntungkan oleh sedikit masalah cedera yang dihadapi Jepang menjelang pertemuan pertama kedua negara sejak 2001 ini.

    Bek Jepang Takehiro Tomiyasu dan Hiroki Sakai keduanya mungkin tak masuk starting lineup karena cedera hamstring, sedangkan gelandang Wataru Endo juga terancam absen karena masalah lutut.

    Sebaliknya kapten Maya Yoshida siap membuat penampilan internasional ke-125 untuk kembali membentuk formasi empat bek bersama Miki Yamane, Ko Itakura dan Yuto Nagatomo yang terakhir ini bahkan memiliki 140 cap.

    Baik Ao Tanaka maupun Gaku Shibasaki bisa menjadi pengganti Endo di lini tengah, sementara Ritsu Doan dan Takuma Asano yang sama-sama mencetak gol saat menumbangkan Jerman, bisa dipasang sejak menit pertama pada posisi sayap.

    Ini membuat peran Takefusa Kubo menjadi didorong lebih ke depan. Sedangkan Daichi Kamada akan menjalankan lagi peran nomor 10 di belakang ujung tombak Daizen Maeda.

    Sedangkan Spanyol mungkin tak akan memasang gelandang berusia 18 tahun Gavi karena cedera ringan selagi latihan.

    Yang mungkin juga diistirahatkan adalah kapten Sergio Busquets karena tinggal satu kartu kuning lagi dari terkena skorsing. Posisinya bisa diisi Koke, Carlos Soler atau Marcos Llorente yang semuanya berharap dimainkan sejak awal.

    Dalam formasi 4-3-3 ini, Rodri bisa naik dari bek tengah untuk menggantikan Busquets dalam peran lini tengah, sedangkan Pau Torres atau Eric Garcia ditempatkan di jantung pertahanan bersama Aymeric Laporte.

    Alvaro Morata akan lebih maju untuk memulai serangan untuk membentuk tiga mata tombak serangan bersama Ferran Torres dan Dani Olmo.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum laga ini, kedua tim sudah pernah satu kali dalam pertandingan persahabatan pada 2001 yang dimenangkan Spanyol 1-0.

    Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010, sementara Jepang tidak pernah melebihi 16 besar yang sudah tiga kali mereka capai.

    Spanyol akan maju ke babak berikutnya jika seri dan menang sambil menyandang status juara Grup E.

    Jepang yang menduduki urutan kedua, terancam terlempar lebih awal dari turnamen ini kecuali bisa mengalahkan Spanyol.

    Sejauh ini Spanyol adalah tim pencetak gol terbanyak dalam Piala Dunia 2022 dengan delapan gol yang tujuh di antaranya diciptakan saat menggulung Kosta Rika dalam laga pertama.

    Dari skuad Jepang, ada Eiji Kawashima dan Yuto Nagatomo yang sama-sama tengah tampil dalam Piala Dunia keempatnya, saat dua pemain lainnya, Yoshikatsu Kawaguchi dan Seigo Narazaki, masih berusia empat tahun. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Argentina vs Polandia

    Preview Piala Dunia 2022: Argentina vs Polandia

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni percaya penuh kepada 26 pemain dalam skuadnya baik itu yang turun bermain maupun harus menunggu bermain dari bangku cadangan.

    Berdasarkan keyakinan ini Scaloni menegaskan perubahan susunan pemain lebih berkaitan dengan lawan ketimbang faktor kualitas pemain-pemainnya.

    Scaloni dikritik pedas di dalam negeri Argentina begitu ditumbangkan 1-2 oleh Arab Saudi setelah mempertanyakan keputusan tidak menggunakan keterampilan gelandang Juventus Leandro Paredes.

    “Leandro selalu bersama kami. Dia selalu terlibat, hanya karena dia tidak bermain bukan berarti kami tidak mempercayainya,” kata Scaloni kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

    Dia menaksir pertandingan melawan Polandia itu sebagai laga yang berat karena tangguh dalam bertahan namun juga pandai memanfaatkan peluang gol sekecil apa pun.

    Dari ucapannya itu Scaloni terlihat seperti menjanjikan laga yang sengit melawan Polandia yang memang pertemuan paling menarik di Grup C karena menghadapkan dua striker paling maut di dunia yang sama-sama sudah menua.

    Keduanya adalah Lionel Messi yang berusia 35 tahun dan Robert Lewandowski yang berusia 34 tahun. Kedua pemain berada dalam Piala Dunia terakhirnya sehingga Qatar 2022 menjadi kesempatan terakhir mereka untuk bersinar bersama timnas masing-masing.

    Messi sendiri sudah mencetak dua gol dalam Piala Dunia 2022 yang salah satunya mengilhami hidupnya lagi asa Argentina lolos ke 16 besar setelah pada pertandingan pertama digasak 1-2 oleh Arab Saudi.

    Messi tengah memainkan putaran final Piala Dunia yang kelimanya dan tengah memanggul misi menyamai pencapaian Diego Maradona sang legenda, yakni mengangkat trofi juara dunia.

    “Kami harus memberikan ketenangan pikiran kepada semua orang agar bisa menyikapi permainan Polandia dengan cara berbeda,” kata Messi.

    Argentina menduduki urutan kedua Grup C dengan tiga poin yang berselisih satu poin di bawah Polandia. Mereka harus menang untuk memastikan ambisinya menjuarai Piala Dunia yang ketiganya bisa tetap hidup.

    Seandainya seri pun Argentina tetap bisa lolos, dengan syarat laga Meksiko melawan Arab Saudi berakhir imbang.

    Seperti halnya Messi, Lewandowski juga pencetak gol terbanyak sepanjang masa negaranya, Polandia.

    Dia telah tampil gemilang bersama Barcelona dan mengalami awal yang penting di Qatar ketika akhirnya mencetak gol Piala Dunia saat Polandia menaklukkan Arab Saudi 2-0.

    Gol perdananya dalam putaran final Piala Dunia itu membuat Lewandowski tak kuasa menahan air mata. “Semakin tua, saya semakin emosional, dan saya tahu ini mungkin Piala Dunia terakhir saya,” kata Lewandowski.

    Polandia, yang belum pernah mencapai babak knockout sejak terakhir kali melakukannya pada Piala Dunia 1986 cukup menahan imbang Argentina agar lolos ke 16 besar.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Polandia (4-4-2): Wojciech Szczesny; Matty Cash, Kamil Glik, Jakub Kiwior, Bartosz Bereszynski; Piotr Zielinski, Kystian Bielik, Grzegorz Krychowiak, Przemyslaw Frankowski; Arkadiusz Milik, Robert Lewandowski

    Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Nicolas Otamendi, Lisandro Martinez, Nicolas Tagliafico; Enzo Fernandez, Leandro Paredes, Rodrigo de Paul; Lionel Messi, Lautaro Martinez, Angel Di Maria

    Skenario pertandingan

    Dihadapkan kepada kemungkinan menghadapi juara dunia Prancis dalam babak 16 besar jika salah satu negara ini finis kedua dalam Grup C, maka Polandia dan Argentina sama-sama bertekad keras finis dengan status juara Grup C.

    Polandia berpotensi menyengsarakan Argentina dan membuat Lionel Messi penasaran sepanjang hidup. Sebaliknya Messi bisa mempertajam Argentina dengan meruncingkan ujung serangan Argentina sehingga finis urutan teratas.

    Pelatih Polandia Czesław Michniewicz cenderung mempertahankan sebelas pemain pertamanya di mana Arkadiusz Milik akan melanjutkan kemitraan di depan gawang lawan bersama Lewandowski sebagai tombak kembar di barisan serang.

    Namun Michniewicz memasang dua bek tengah dalam formasi standard 4-4-2 yang membuat penjaga gawang Wojciech Szczesny tetap dilindungi dengan baik oleh empat bek Matty Cash, Kamil Glik, Jakub Kiwior dan Bartosz Bereszynski, yang semuanya starter pada dua pertandingan pertama Polandia.

    Grzegorz Krychowiak yang tinggal empat penampilan lagi untuk mendapatkan cap ke-100 bersama Polandia, akan menemani Krystian Bielik di jantung pertahanan, sementara Zielinski dan Przemyslaw Frankowski beroperasi di sayap.

    Situasi lebih sulit dalam meramu tim justru dihadapi Scaloni yang memiliki gerombolan pemain berkualitas merata di semua lini. Namun kalaupun perubahan mesti dilakukan maka lini pertahanan dan lini tengah menjadi bagian yang harus dirombak.

    Lisandro Martinez dipastikan tetap bermitra dengan Nicolas Otamendi di tengah pertahanan Argentina, namun tidak demikian dengan posisi bek kanan.

    Dalam posisi itu, Gonzalo Montiel, Nahuel Molina dan Juan Foyth sama-sama berpeluang diturunkan sejak menit pertama dalam posisi itu. Sebaliknya Nicolas Tagliafico bakal tetap mengisi posisi bek kiri.

    Pemain lainnya yang bakal dilibatkan dalam starting lineup Argentina adalah pemain muda Enzo Fernandez yang menciptakan gol kedua Argentina saat mengalahkan Meksiko 2-0.

    Demikian pula dengan Leandro Paredes yang ditaruh di bangku cadangan saat melawan Meksiko. Tetapi menghadapi Polandia, dia mungkin dimasukkan lebih awal

    Lautaro Martinez dan Angel Di Maria tetap menjadi dua sayap yang mengapi Messi sebagai trisula serang Argentina. Tapi mereka masih memiliki Julian Alvarez dan Paulo Dybala yang siap menjadi supersub seperti Enzo Fernandez saat menghadapi Meksiko.

    Trio lini serang itu akan beradu tajam dengan duo striker Polandia Arkadiusz Milik dan Robert Lewandowski, atau lebih khususnya Messi melawan Lewandowski, sehingga laga ini lebih dari sekadar Argentina melawan Polandia.

    Statistik penting kedua tim

    Ini pertemuan ketiga antara Polandia dan Argentina dalam sebuah turnamen Piala Dunia. Polandia menang 3-2 pada 1974 dan Argentina menang 2-0 empat tahun kemudian.

    Argentina memenangkan enam dari total 11 pertemuan antara kedua negara, sedangkan Polandia memenangkan tiga termasuk yang terakhir pada laga persahabatan Juni 2011.

    Polandia tidak kebobolan dalam tiga pertandingan Piala Dunia terakhirnya, termasuk dua pertandingan pertama Piala Dunia 2022.

    Polandia memenangkan empat dari tujuh pertandingan pertamanya dalam Piala Dunia melawan tim-tim Amerika Selatan, namun kalah dalam tiga pertandingan terakhirnya tanpa mencetak satu gol pun.

    Argentina kalah dalam dua pertandingan Piala Dunia terakhir melawan negara-negara Eropa, masing-masing kalah 0-3 dari Kroasia dan 3-4 dari Prancis pada 2018.

    Polandia akan maju dengan setidaknya hasil imbang, sementara Argentina juga dapat maju dengan hasil imbang tergantung hasil pertandingan grup lainnya. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Australia vs Denmark

    Preview Piala Dunia 2022: Australia vs Denmark

    JAKARTA, BANPOS – Skuad Australia ingin mempersembahkan hal istimewa kepada negaranya di mana sepak bola sering terabaikan. Caranya dengan mencapai babak knockout Piala Dunia 20202 melalui pertandingan terakhir Grup D melawan Denmark, Rabu malam nanti.

    Generasi emas mereka pernah membawa Australia keluar dari babak penyisihan grup Piala Dunia enam belas tahun lalu. Pemain depan Mathew Leckie berharap pemain-pemain Socceroos tahun ini menghasilkan hal serupa seperti dicapai pada Piala Dunia 2006 itu.

    “Kami selalu percaya bahwa kami bisa menciptakan hal yang istimewa,” kata Leckie dalam konferensi pers Selasa seperti dikutip Reuters.

    Pelatih Graham Arnold yang menjadi asisten Guus Hiddink pada Piala Dunia 2006 di Jerman, mengatakan betapa besarnya mencapai babak knockout.

    Untuk sama ke sana, Australia harus mengalahkan Denmark, tetapi hasil imbang sudah cukup jika Tunisia tidak mampu mengalahkan Prancis.

    Dibebani dengan kepercayaan diri setelah mengungguli Tunisia 1-0 dalam kemenangan pertamanya pada sebuah putaran final Piala Dunia sejak 2010, Australia bertekad menjaga momentum itu terpelihara sampai laga Rabu melawan Denmark.

    “Hasilnya tidak akan berarti apa-apa jika kami tidak mendapatkan hasil melawan Denmark,” kata bek tengah Harry Souttar yang tampil luar biasa melawan Tunisia.

    “Kami percaya kepada diri sendiri dan apa yang kami lakukan. Kami akan berjuang sampai penghabisan agar supaya mendapatkan hasil melawan Denmark,” sambung winger Craig Goodwin.

    Denmark masih harus menanggung akibat penyakit sulit mencetak gol sehingga hanya bisa 0-0 melawan Tunisia pada pertandingan pertama Grup D dan kalah 1-2 dari Prancis dalam pertandingan kedua grup ini.

    Semifinalis Euro 2020 dan langganan masuk babak knockout Piala Dunia itu harus memiliki kualitas untuk mengalahkan Australia dengan menemukan kembali sentuhan golnya.

    Jika memenangkan laga ini, Denmark akan lolos karena Prancis masih terlalu kuat untuk bisa dikalahkan Tunisia dalam laga Grup D lainnya.

    Pelatih Kasper Hjulmand menghadapi masalah tumpul di barisan depan padan timnya mencetak rata-rata tiga gol dalam satu pertandingan selama kualifikasi Piala Dunia.

    “Dalam tim ini kami memiliki banyak pencetak gol,” kata Hjulmand seperti dikutip Reuters. “Kami memiliki striker-striker hebat, bersama pemain- pemain hebat di seluruh lini yang bisa mencetak gol.”

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Australia (4-5-1): Mathew Ryan; Fran Karacic, Harry Souttar, Kye Rowles, Aziz Behich; Mathew Leckie, Jackson Irvine, Aaron Mooy, Riley McGree, Craug Goodwin; Mitchell Duke

    Denmark (3-4-3): Kasper Schmeichel; Joachim Andersen, Simon Kjaer, Andreas Christensen; Rasmus Kristensen, Pierre-Emile Hojbjerg, Christian Eriksen, Joakim Maehle; Andreas Skov Olsen, Kasper Dolberg, Mikkel Damsgaard

    Skenario pertandingan

    Pertandingan ini adalah pertarungan antar lini tengah yang selalu menjadi kunci dalam setiap permainan sepak bola modern.

    Baik Australia maupun Denmark akan berusaha mendominasi laga ini guna menjaga teritori mereka terhindar dari agresi lawan, dan sekaligus memetakan rencana menyerang yang lebih baik.

    Namun kedua tim mungkin kehilangan sejumlah opsi dalam mewujudkan tekad mereka memenangkan pertemuan ini. Sebagian karena sejumlah pemain inti absen karena cedera.

    Australia sendiri sudah tak lagi diperkuat Nathaniel Atkinson ketika menang melawan Tunisia akibat cedera pergelangan kaki saat melawan Prancis dalam pertandingan pembuka grup.

    Fran Karacic kemungkinan mengisi posisi Atkinson di bek kanan. Ini mungkin satu-satunya perubahan yang dibuat Australia, apalagi tak ada yang mau merombak tim yang sudah mempersembahkan kemenangan.

    Di kubu Denmark, Thomas Delaney bakal absen dalam laga ini setelah menderita cedera lutut pada babak pertama melawan Tunisia dalam pertandingan pertama mereka pada Piala Dunia 2022 ini.

    Keadaan ini membuat Mikkel Damsgaard dimainkan sejak awal oleh Hjulmand dalam formasi yang berubah bentuk dari 3-5-2 menjadi 3-4-3.

    Jesper Lindstrom dan Victor Nelsson sama-sama diturunkan saat melawan Prancis untuk menggantikan Andreas Skov Olsen dan Simon Kjaer yang sudah menua. Kini kedua pemain berpeluang besar diturunkan sejak menit pertama.

    Tetapi Denmark sepertinya masih membutuhkan gelandang dan bek gaek itu, apalagi selama ini pertahanan Australia relatif kuat, dan tim serangnya juga lumayan hidup.

    Statistik penting kedua tim

    Australia dan Denmark sebelumnya sudah empat kali saling bertemu. Pertemuan terakhir terjadi pada Piala Dunia 2018 yang berakhir imbang 1-1. Denmark berada di atas angin dengan dua kemenangan berbanding satu kemenangan Australia.

    Denmark harus mengalahkan Australia agar lolos ke 16 besar.

    Australia saat ini menempati urutan kedua Grup D dan bisa lolos dengan hasil imbang jika Tunisia gagal mengalahkan Prancis.

    Australia hanya sekali lolos dari babak penyisihan grup dalam Piala Dunia 2006 di Jerman. Mereka kalah 0-1 dari Italia pada babak 16 besar.

    Denmark sudah empat kali mencapai 16 besar pada 1986, 1998, 2002 dan 2018. Mereka mencapai perempat pada 1998 di Prancis.

    Ini adalah Piala Dunia kedua berturut-turut bagi Australia dan mereka bermain dalam grup yang sama dengan Denmark dan Prancis empat tahun lalu.

    Denmark mencetak 30 gol dalam 10 pertandingan kualifikasi Piala Dunia tetapi hanya mencetak satu gol selama di Qatar yang dicetak oleh bek Andreas Christensen. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Tunisia vs Prancis

    Preview Piala Dunia 2022: Tunisia vs Prancis

    JAKARTA, BANPOS – Prancis sudah tak terganggu oleh hasil apa pun pertandingan ini karena sudah memastikan diri lolos mencapai 16 besar putaran final Piala Dunia 2022 setelah memenangkan dua pertandingan pertama Grup D.

    Tetapi Prancis tidak akan menyerahkan pertandingan ini kepada bekas jajahannya itu dan sebaliknya berusaha memenangkan laga ini untuk menjadi tim pertama Piala Dunia 2022 yang lolos ke 16 besar dengan memenangkan semua dari tiga pertandingan fase grupnya.

    Selain itu Prancis terlalu tangguh untuk siapa pun, termasuk Tunisia, karena kuat di semua lini dan sangat maut di depan gawang lawan.

    Meskipun demikian pelatih Tunisia Jalel Kadri menyatakan tak ada yang mustahil di dunia ini, termasuk mengalahkan juara bertahan Prancis, apalagi kemenangan membuat mereka mencapai babak knockout setelah gagal pada lima kesempatan terdahulu.

    “Pesan saya kepada pemain-pemain kami adalah tak ada yang mustahil, kami masih bertahan, kami masih termotivasi dan kami siap menjalani pertarungan terakhir ini,” kata Kadri seperti dikutip Reuters. “Harapan kami masih sangat tinggi.”

    Prancis sendiri berusaha mencari keseimbangan dengan mengistirahatkan sejumlah pemain dan menjaga momentum dalam Piala Dunia ini.

    Juara bertahan ini sudah lolos ke 16 besar untuk menghadapi runner up Grup C setelah menang 4-1 melawan Australia dan menang 2-1 atas Denmark. Mereka cukup imbang melawan Tunisia agar finis tetap di puncak klasemen.

    Jika mereka finis pertama, mereka akan menghadapi tim yang menempati posisi kedua Grup C yang bisa saja Argentina.

    Pelatih Didier Deschamps dipastikan mengistirahatkan sejumlah pemain kuncinya dan memasukkan sejumlah pemain lapis keduanya dalam laga di Education City Stadium itu.

    Kylian Mbappe mungkin masih dimainkan dalam posisi cadangan. Namun andalan Prancis ini berharap dimainkan dalam laga yang sudah tak menentukan nasib Prancis itu agar torehan golnya bertambah.

    Steve Mandanda kemungkinan dimainkan sebagai salah satu starter mengingat Deschamps ingin mengistirahatkan Hugo Lloris.

    Jules Kounde juga dimainkan sebagai bek kanan sehingga mengganti tempat Benjamin Pavard yang tampil mengecewakan dalam laga melawan Denmark.

    Deschamps masih ragu memainkan Raphael Varane yang kembali cedera hamstring saat babak kedua pertandingan kedua Grup D.

    Gelandang Aurelien Tchouameni dan Adrien Rabiot kemungkinan diistirahatkan, sedangkan Lucas Hernandez akan permanen digantikan adiknya, Theo, dalam posisi bek kiri.

    Sedangkan di depan, Olivier Giroud tetap menjadi starter. Dia kini sudah menyamai pencapaian 51 gol Thierry Henry.

    Tapi itu semua tidak membuat Tunisia gentar. “Saya percaya kepada para pemain dan mudah-mudahan kami akan beruntung dan melangkah ke fase selanjutnya,” kata Jelil Kadri.

    Tunisia mungkin berharap Prancis yang telah mengamankan tempat mereka dalam babak 16 besar tidak bermain ngotot.

    Tunisia meraih satu poin dari pertandingan pembuka melawan Denmark yang berakhir imbang tanpa gol. Tetapi mereka kalah 0-1 dari Australia dalam laga kedua.

    Kemenangan juga bisa meyakinkan Kadri untuk tetap menjadi pelatih setelah mengisyaratkan mundur jika skuadnya terhenti pada fase grup.

    “Kita lihat saja nanti hasil pertandingannya,” kata Kadri menjawab pertanyaan kemungkinan timnya bisa menang.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Tunisia (3-4-2-1): Aymen Dahmen; Dylan Bronn, Montassar Talbi, Yassine Meriah; Wajdi Kechrida, Ellyes Skhiri, Aissa Laidouni, Ali Abdi; Youssef Msakni, Naim Sliti; Wahdi Khazri

    Prancis (4-2-3-1): Steve Mandanda; Benjamin Pavard, Ibrahima Konate, Raphael Varane, Eduardo Camavinga; Matteo Guendouzi, Youssouf Fofana; Kingsley Coman, Antoinne Griezmann, Kylian Mbappe; Marcus Thuram

    Skenario pertandingan

    Tunisia mungkin senang menjalani laga ini karena Prancis kemungkinan menurunkan lapis keduanya. Masalahnya mereka memiliki penyakit sulit mencetak gol yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan sembuh dalam waktu dekat.

    Oleh karena itu, pertandingan ini mungkin berjalan imbang dengan hasil imbang pula. Bisa pula Prancis yang menang karena mereka berambisi melenggang ke 16 besar dengan bekal sempurna memenangkan semua dari tiga laga fase grup.

    Untuk bisa mengalahkan Prancis, Jale Kadri harus mengandalkan skuad yang sepenuhnya fit dan tampaknya semua pemain Tunisia sudah siap bertanding, termasuk kiper kedua Bechir Ben Said yang sudah pulih dari cedera.

    Kadri mungkin terpaksa tidak memasukkan Mohamed Drager dalam skuad setelah ditarik keluar saat melawan Australia. Kini tempatnya akan diisi oleh antara Wajdi Kechrida atau Ferjani Sassi.

    Pencetak gol terbanyak kedua Tunisia sepanjang masa, Wahbi Khazri, hanya satu kali tampil dalam Piala Dunia ini sejauh ini. Tetapi pemain Montpellier HSC yang mencetak 24 gol itu bisa diturunkan sebagai starter dalam formasi 3-4-2-1.

    Sedangkan pelatih Prancis Deschamps kemungkinan mengubah total susunan sebelas pemain pertamanya termasuk memainkan kiper Steve Mandanda yang dilindungi empat bek dalam formasi 4-2-3-1.

    Theo Hernandez mungkin diistirahatkan untuk digantikan Eduardo Camavinga yang bisa menempati sayap pertahanan yang berseberangan dengan Benjamin Pavard yang berada di kanan.

    Mereka berdua akan mendampingi duo bek tengah Ibrahima Konate dan Raphael Varane.

    Wajah baru lainnya dalam starting eleven Prancis mungkin adalah Matteo Guendouzi, Youssouf Fofana, Kingsley Coman, dan Marcus Thuram. Sedangkan Kylian Mbappe dan Antoinne Griezmann masih menjadi pilihan utama di depan.

    Statistik penting kedua tim

    Ini adalah pertandingan kompetitif pertama antara kedua negara setelah Prancis memenangkan dua kali memenangkan laga persahabatan dan dua kali imbang 1-1 yang terakhir terjadi pada 2010.

    Prancis adalah tim pertama yang lolos ke 16 besar setelah menaklukkan Denmark dalam pertandingan kedua Grup D dan membantai Australia 4-1 dalam laga pertama.

    Setelah imbang melawan Denmark pada pertandingan pembuka, Tunisia menyerah kepada Australia pada pertandingan kedua sehingga harus mengalahkan juara dunia agar bisa ke 16 besar.

    Ini adalah putaran kedua Piala Dunia yang ke-16 bagi Prancis. Mereka sekarang sembilan pertandingan tak terkalahkan dalam Piala Dunia sejak kalah dalam perempat final Piala Dunia 2014 dari Jerman di Rio de Janeiro.

    Tunisia adalah negara Afrika pertama yang memenangkan sebuah laga putaran final Piala Dunia ketika mengalahkan Meksiko 3-1 di Argentina pada 1978.

    Sepuluh dari 26 pemain Tunisia lahir di Prancis dan mereka memiliki tiga pemain berbasis di klub Prancis. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Arab Saudi vs Meksiko

    Preview Piala Dunia 2022: Arab Saudi vs Meksiko

    JAKARTA, BANPOS – Arab Saudi untuk keenam kalinya tampil dalam putaran final Piala Dunia dan pernah mencapai 16 besar dalam debutnya pada 1994.

    Jika mereka bisa mengalahkan Meksiko seperti saat menumbangkan Argentina 2-1 pekan lalu, maka The Green Falcons mengulangi pencapaian terbaiknya 18 tahun silam itu.

    Tetapi seperti halnya Saudi, semua penghuni Grup C termasuk Meksiko yang berada di urutan terbawah, sama-sama berpeluang maju ke babak itu.

    Jika Arab Saudi ingin mengulangi pencapaian 1994, maka mereka harus mengalahkan Meksiko, apa pun hasil pertandingan Grup C lainnya antara Polandia dan Argentina.

    Hasil imbang masih bisa mengangkat Saudi ke 16 besar tetapi syaratnya Polandia harus mengalahkan Argentina. Bahkan kalah pun masih berpeluang, hanya jika kalah satu gol sambil berharap Polandia menghujani gawang Argentina dengan banyak gol.

    Arab Saudi mengejutkan dunia sepak bola ketika menumbangkan Argentina 2-1 dalam pertandingan pertama fase grup sebelum takluk 0-2 kepada Polandia dalam pertandingan kedua.

    “Tidak seorang pun di dunia ini yang mengira kami bisa bermain dalam level ini. Ya, di Arab Saudi kami mengenal semua pemain dengan baik, tetapi mereka tidak dikenal oleh penggemar bola di seluruh dunia,” kata pelatih Saudi Herve Renard dalam jumpa pers menjelang laga melawan Polandia.

    Seperti dalam dua pertandingan pertama, Saudi akan didukung ribuan suporter karena dengan berkendara saja warga Arab Saudi sudah sampai di Qatar.

    “Qatar adalah Arab Saudi dan Arab Saudi adalah Qatar. Ini tanah kami, tribun penonton akan penuh,” kata penggemar Ismail Hobeish kepada Reuters.

    Apalagi Renard menjanjikan bahwa pada pertandingan di Lusail melawan Meksiko nanti itu skuadnya akan tampil penuh energi dan hasrat menang yang sama.

    “Kami butuh suporter untuk membuat sejarah. Saya ingin stadion hijau lagi, mungkin kami akan bermain dengan kostum putih, tapi itu tidak penting, kami ingin dukungan dari suporter,” sambung Renard seperti dikutip Reuters.

    Namun ada sejumlah faktor yang membuat perjuangan Arab Saudi itu tidak akan dilalui dengan mudah mengingat Meksiko lebih berpengalaman keluar dari lubang jarum. Mereka sudah delapan kali berturut-turut mencapai 16 besar.

    Meksiko harus mengalahkan Arab Saudi setidaknya dengan selisih tiga gol, sambil berharap Polandia tidak dikalahkan oleh Argentina. Jika juara Copa America 2021 itu mengalahkan Polandia, maka akan berat bagi Meksiko.

    Meksiko juga akan memasuki arena pertandingan dengan bekal catatan bagus tidak pernah kalah dari Arab Saudi dalam lima pertandingan sebelumnya, termasuk menang dua kali dengan masing-masing menyarangkan lima gol pada Piala Konfederasi FIFA.

    Masalahnya Meksiko dihadapkan kepada penyakit tumpulnya barisan depan sampai tidak mampu menciptakan satu pun gol saat menghadapi Polandia dan Argentina. Mereka bisa mengalami pengalaman buruk tak bisa mencetak gol dalam sebuah turnamen Piala Dunia.

    “Selama ada peluang, kami harus selalu berusaha,” kata pelatih Meksiko Tata Martino. “Arab Saudi harus memenangkan pertandingan ini dan mencetak gol, begitu pula kami.”

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Arab Saudi (4-1-3-2): Mohammed Alowais; Saud Abdulhamid, Abdulelah Al-Amri, Hassan Al-Tambakti, Sultan Al-Ghannam; Mohamed Kanno; Feras Al-Buraikan, Ali Al-Hassan, Sami Al-Najei, Salem Al-Dawsari; Saleh Al-Shehri

    Meksiko: Guillermo Ochoa; Jorge Sanchez, Hector Moreno, Cesar Montes, Jesus Gallardo; Hector Herrera, Andres Guardado, Luis Chavez; Hirving Lozano, Raul Jimenez, Alexis Vega

    Skenario pertandingan

    Pesta gol belum menjadi tema umum Piala Dunia 2022 ini, tetapi pertemuan hidup mati ini bisa menjadi drama adu mencetak gol mengingat kedua tim berusaha keras menang agar lolos ke 16 besar.

    Pesta gol juga mungkin terjadi di sini karena kedua tim sama-sama mengekspos kelemahan lini tengahnya.

    Dipimpin Salem Al-Dawsari, Arab Saudi selalu membawa ancaman di sepertiga akhir lapangan. Tetapi mungkin juga dalam laga ini Meksiko menemukan kembali sentuhannya di depan gawang lawan sehingga memenangkan laga ini walau mungkin tak cukup mengantarkan mereka ke 16 besar.

    Meksiko harus mewaspadai secara khusus Al-Dawsari karena sang kapten tengah bernafsu mencetak gol lagi untuk menyamai pencapaian Sami Al Jaber sebagai pencetak gol Piala Dunia terbanyak untuk Arab Saudi dengan tiga gol.

    Pelatih Herve Renard sendiri sudah menegaskan bahwa Al-Dawsari bersemangat tampil. Dia akan berlaku sebagai sayap untuk striker tunggal Saleh Al-Shehri di ujung serangan.

    Sedangkan di lini tengah, Arab Saudi terpaksa mengganti Abdulelah Al-Malki karena sudah mendapatkan dua kartu kuning dan membuat kesalahan yang berujung gol Robert Lewandowski saat kalah dari Polandia.

    Posisinya bisa diisi oleh Ali Al-Hassan atau Nawaf Al-Abed. Riyad Sharahili juga bisa dimainkan sejak awal untuk lebih menguatkan lagi pertahanan setelah pulih dari masalah cedera.

    Namun Renard kemungkinan memasang Saud Abdulhamid, Abdulelah Al-Amri, Hassan Al-Tambakti, dan Sultan Al-Ghannam sebagai kuartet pertahanan yang melindungi penjaga gawang Mohammed Alowais dalam formasi 4-1-3-2.

    Meksiko juga memiliki perhatian lebih kepada lini tengah setelah pemain veteran Andres Guardado dipaksa keluar karena masalah otot sewaktu menghadapi Argentina. Tapi Guardado sepertinya baik-baik saja.

    Dia akan dimainkan bersama Hector Herrera dan Luis Chavez sebagai trio gelandang yang dibebani misi mengusai sektor ini dan memasok bola untuk trisula lini depan yang kembali diisi Hirving Lozano, Raul Jimenez, dan Alexis Vega.

    Sementara kiper Guillermo Ochoa akan mendapatkan perlindungan duo bek Hector Moreno dan Cesar Montes yang akan diapit Jorge Sanchez dan Jesus Gallardo dari kedua sayap pertahanan.

    Statistik penting kedua tim

    Arab Saudi dan Meksiko sudah lima kali saling berhadapan sejak pertemuan pertama mereka pada Januari 1995. Meksiko memenangkan empat pertandingan tersebut, termasuk yang terakhir pada 1999.

    Meksiko tak bisa mencetak gol dalam empat pertandingan Piala Dunia terakhirnya.

    Arab Saudi ingin menyamai atau melampaui pencapaian 16 besar Piala Dunia 1994 yang juga merupakan debut mereka.

    Terakhir kali Meksiko terhenti pada fase grup adalah pada Piala Dunia 1982.

    Meksiko harus menang untuk bertahan dalam turnamen ini. Mereka pasti lolos jika Polandia mengalahkan Argentina dalam pertandingan Grup C lainnya.

    Arab Saudi mencapai babak 16 besar jika menang.

    Hasil imbang akan membawa Saudi ke babak knockout jika Polandia mengalahkan Argentina, tetapi jika kedua pertandingan seri, Saudi tersingkir karena juara Copa America hanya berselisih jumlah gol. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Wales vs Inggris

    Preview Piala Dunia 2022: Wales vs Inggris

    JAKARTA, BANPOS – Wales kemungkinan besar gagal mencapai 16 besar Piala Dunia 2022 karena lawan terakhirnya dalam Grup B adalah Inggris yang hanya membutuhkan hasil seri dalam laga yang disebut sebagai Battle of Britain, Selasa dini hari esok.

    Wales menduduki urutan buncit dalam Grup B dengan satu poin atau tiga poin di bawah Inggris, dan masing-masing berselisih satu serta dua poin di bawah Iran dan Amerika Serikat.

    Jika Inggris mendapatkan satu poin saja dari laga melawan Wales, dan saat bersamaan salah satu dari Iran atau Amerika Serikat memenangkan pertandingan mereka, maka Wales otomatis pulang lebih awal dari Qatar.

    64 tahun lamanya Wales menunggu masuk kembali putaran final Piala Dunia, tetapi setelah gawang mereka dua kali dibobol oleh Iran pekan silam, sepertinya tim ini hanya tinggal sebentar lagi berada di Qatar.

    Kekalahan terakhir itu membuat Wales tersungkur di dasar Grup B dan wajib mengalahkan mengalahkan Inggris yang hanya pernah 14 kali mereka kalahkan dari total 104 pertemuan di antara keduanya sejak 1879.

    Bahkan kemenangan mungkin tak cukup menyelamatkan Wales karena masih membutuhkan akhir seri dalam pertandingan Iran melawan Amerika Serikat.

    Wales tak perlu semua skenario itu agar bisa masuk 16 besar jika menang dengan selisih empat gol, yang mana nyaris mustahil didapatkan dari lawan setangguh Inggris.

    Mengingat semua skenario yang dirasa terlalu berat itu maka Wales pun menjadi hanya ingin fokus kepada bagaimana memenangkan laga terakhirnya, lebih karena lawan yang dihadapinya, bukan kepada lolos tidaknya mereka. Masalahnya sejak 1984 mereka tak pernah bisa mengalahkan Inggris.

    Jika itu yang menjadi tujuan mereka, maka Wales bakal mengharapkan Gareth Bale mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya seperti saat membuat gol penyama kedudukan ketika melawan Amerika Serikat namun tak bisa berbuat apa-apa saat menghadapi Iran.

    Mantan pemain Real Madrid dan Tottenham Hotspur berusia 33 tahun itu kemungkinan besar akan memainkan pertandingan Piala Dunia terakhir dalam karirnya.

    Sementara Inggris berada dalam posisi yang jauh lebih nyaman sehingga memimpin grup ini. Mereka menang besar 6-2 atas Iran tapi kemudian diimbangi 0-0 oleh tim muda Amerika Serikat.

    Manajer Gareth Southgate mungkin menurunkan kembali susunan sebelas pemain pertama yang sama seperti dengan dua pertandingan sebelumnya.

    Tetapi ada baiknya dia mencoba komposisi baru, apalagi setelah ditahan seri 0-0 oleh Amerika itu. Jika langkah ini yang diambil Southgate, maka Jack Grealish dan striker Callum Wilson sebagai pemain-pemain yang pantas dimainkan sejak menit pertama.

    Inggris hanya bisa tersingkir dari turnamen ini jika kalah empat gol, dan ini berat sekali bagi Wales. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Southgate membuat formula baru mengingat risikonya juga sangat kecil.

    Menyimpan tenaga striker Harry Kane untuk laga babak 16 besar juga menjadi pertimbangan di balik rekomposisi skuad itu.

    Peraih Sepatu Emas Piala Dunia 2018 yang belum mencetak gol dalam Piala Dunia 2022 ini perlu waktu lagi untuk memulihkan diri setelah mengalami cedera pergelangan kaki saat melawan Iran.

    “Mungkin sudah waktunya mengistirahatkan dia (Kane) demi fase gugur nanti, dan firasat saya merasa Callum Wilson mungkin akan masuk menghadapi Wales,” kata mantan bintang timnas Inggris Alan Shearer seperti dikutip Reuters.

    “Lagipula Inggris perlu menyegarkan diri agar mendapatkan kembali faktor perasaan baik setelah hasil seri yang mengecewakan melawan AS, dan guna memulihkan sedikit kepercayaan diri,” sambung Shearer.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Wales (3-4-3): Danny Ward; Chris Mepham, Joe Rodon, Ben Davies; Connor Roberts, Aaron Ramsey, Ethan Ampadu, Neco Williams; Daniel James, Kieffer Moore, Gareth Bale

    Inggris (4-2-3-1): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire, Luke Shaw; Declan Rice, Jude Bellingham; Raheem Sterling, Masount Mount, Phil Foden; Harry Kane

    Skenario pertandingan

    Wales dipastikan mengganti penjaga gawangnya dengan Danny Ward karena Wayne Hennessey terkena skorsing akibat kartu merah saat melawan Iran.

    Di luar itu, Wales tak lagi menghadapi masalah yang membuatnya bebas menurunkan siapa pun dalam starting eleven skuad mereka. Bahkan Joe Allen sudah selesai mengatasi cedera hamstringnya.

    Tapi pelatih Wales Rob Page kemungkinan tetap menurunkan starter-starter yang sebelumnya dia pasang dalam dua pertandingan terdahulu, termasuk mempertahankan Gareth Bale dan Aaron Ramsey walau tidak begitu bagus saat pertandingan kedua Wales.

    Demikian pula dengan Daniel James dan Kieffer Moore yang sama-sama menghidupkan permain Wales di sepertiga akhir lapangan.

    Page masih akan memasang tiga bek dalam formasi 3-4-3 yang membuat Danny Ward nyaman dalam perlindungan trio Chris Mepham, Joe Rodon, dan Ben Davies di lini pertahanan.

    Connoer Roberts dan Neco Williams akan bergerak lebih leluasa di kedua sayap baik dalam menopang pertahanan maupun memasok bola untuk para winger yang beroperasi bersama trisula serang Daniel James, Kieffer Moore, dan Gareth Bale.

    Sedangkan Aaron Ramsey dan Ethan Ampadu menjadi jangkar di lapangan tengah yang menyeimbangkan tim dan pihak pertama yang mengendalikan serangan Inggris dari tengah.

    Mereka akan bertarung dengan duet Inggris Declan Rice dan Jude Bellingham untuk menunjukkan siapa penguasa lapangan tengah dalam laga ini.

    Sementara itu dari kubu Inggris, pelatih Garett Southgate juga mendapatkan skuad yang seluruhnya fit dan siap diturunkan melawan Wales, termasuk James Maddison yang sudah pulih dari cedera lutut.

    Southgate juga mendapati bek kanan Manchester City Kyle Walker sudah siap dimainkan. Demikian juga dengan Trent Alexander-Arnold.

    Untuk barisan depan Southgate yang enggan memasukkan Phil Foden sebagai pengisi tempat Mason Mount kemungkinan bisa memainkan Foden sejak awal akibat permainan Bukayo Saka yang tidak begitu bagus saat melawan Amerika Serikat.

    Sedangkan kapten Harry Kane yang diminta sejumlah kalangan untuk diistirahatkan demi menyegarkan tim tetap diturunkan sebagai starter di ujung depan lini depan di belakang trio Raheem Sterling, Masount Mount, dan Phil Foden.

    Dengan formasi seperti ini Inggris tak mau puas dengan hasil seri, apalagi sampai kalah. Mereka ingin menang karena bisa mendapatkan lawan yang tak terlalu sulit pada babak 16, antara Ekuador dan Senegal karena Belanda kemungkinan besar menjuarai Grup A.

    Dalam drawing 16 besar, juara Grup B bakal menghadapi runner up Grup A.

    Statistik penting kedua tim

    Inggris dan Wales sudah berhadapan 103 kali sejak 1879. Inggris menang 68 kali, sedangkan Wales menang 14 kali.

    Terakhir mereka bertemu pada Oktober 2020 dalam laga persahabatan yang dimenangkan Inggris 3-0.

    Inggris juga mengalahkan Wales dalam enam pertemuan terakhir di antara mereka. Inggris juga clean sheet dalam lima pertandingan terakhir.

    Gareth Bale adalah satu-satunya pemain Wales yang mencetak gol ke gawang Inggris dalam abad ke-21 ketika Wales kalah 1-2 dalam 2016.

    Inggris cukup seri untuk mencapai babak knockout, sebaliknya Wales wajib mengalahkan Inggris sambil berharap pertandingan Amerika Serikat melawan Iran berakhir imbang. Jika salah satu dari AS atau Iran menang, maka Wales harus mengalahkan Inggris dengan paling sedikit empat gol. (ANT)