Kategori: OLAHRAGA

  • Preview Piala Dunia 2022: Iran vs Amerika Serikat

    Preview Piala Dunia 2022: Iran vs Amerika Serikat

    JAKARTA, BANPOS – Tak ada pertemuan yang panasnya luber ke luar lapangan sepak bola selain pertandingan Amerika Serikat dan Iran.

    Ini adalah satu-satunya pertandingan Piala Dunia 2022 yang paling bermuatan politik sekalipun dalam arena olahraga mereka mungkin tidak berseteru.

    Apalagi jika dikaitkan dengan gelombang protes yang saat ini terjadi di Iran berkaitan dengan tewasnya seorang gadis oleh aparat keamanan yang terlalu eksesif.

    Tentu saja kedua pelatih dari kedua tim ini mengesampingkan hubungan bilateral di antara kedua negara itu.

    Mereka menegaskan hanya fokus kepada sepak bola, Piala Dunia 2022 dan kemampuan olahraga dalam menyatukan orang, termasuk orang Iran dengan orang Amerika.

    Menyusul revolusi Islam Iran, Washington dan Teheran saling memutuskan hubungan diplomatik yang terus tegang sampai kini.

    “Saya membayangkan pertandingan ini diperebutkan dengan sengit karena fakta bahwa kedua tim ingin melaju ke babak berikutnya, bukan karena politik atau karena hubungan antar negara kami” kata pelatih AS Gregg Berhalter seperti dikutip Reuters.

    Berhalter justru menyatakan sepak bola malah menyatukan umat manusia. “Anda dipersatukan oleh kecintaan yang sama kepada olahraga ini,” sambung dia.

    Kemenangan dramatis Iran atas Wales dalam skor 2-0 dan seri tanpa gol AS melawan Inggris pada hari Jumat membuat salah satu pertandingan terakhir Grup B ini akan sangat mendebarkan.

    Inggris yang memuncaki klasemen dengan empat poin akan menghadapi tim terbawah Wales dalam laga terakhirnya di grup ini. Inggris cukup seri, dan jika ini yang terjadi, apalagi andai AS yang menang, maka kontes Iran melawan Amerika Serikat akan menentukan tim mana yang lolos ke babak 16 besar.

    Pertemuan ini sendiri merupakan ulangan penyisihan grup Piala Dunia 1998 yang dimenangkan Iran 2-1.

    Seperti yang mungkin akan terjadi dalam laga Senin malam nanti itu, kontes 1998 tersebut ditandai dengan momen simbolis sebelum pertandingan di Stade Gerland di Lyon ketika pemain-pemain Iran memberikan mawar putih yang menjadi simbol perdamaian di Iran, kepada pemain-pemain Amerika.

    Mungkin momen 24 tahun lalu itu bisa terjadi lagi malam nanti, dan menjadi semakin menarik karena pemain-pemain Iran juga sepertinya memprotes perlakuan pemerintahnya terhadap para demonstran yang sudah menewaskan banyak orang termasuk gadis berusia 22 tahun, Mahsa Amini, yang meninggal dunia dalam tahanan dan memicu protes nasional berkaitan berpakaian menurut syariat di negara itu.

    Tim Melli menolak menyanyikan lagu kebangsaan Iran dalam pertandingan pertamanya melawan Inggris untuk menunjukkan solidaritas kepada pengunjuk rasa, sampai mengundang ejekan dari pendukungnya sendiri.

    Di tengah meningkatnya tekanan agar para pemain netral dalam gerakan unjuk rasa nasional itu, Iran bangkit mengalahkan Wales setelah tiga hari sebelumnya mereka diluluh-lantakkan Inggris 2-6.

    Berhalter mencermati betul kebangkitan Iran itu dengan mewaspadai ancaman Iran yang bisa menghempaskan Wales dengan begitu meyakinkan.

    “Sekarang kami harus yakin bahwa kami cukup bagus untuk melaju ke putaran kedua,” kata pelatih Iran Carlos Queiroz.

    Namun demikian Queiroz menaruh respek kepada Amerika Serikat yang disebutnya sebagai tim yang brilian.

    Queiroz tak ingin fokus teralihkan kepada hal-hal dil luar sepak bola, “karena yang ingin kami lalukan adalah mempersembahkan hadiah kepada pendukung Iran.”

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Iran (3-5-2): Hossein Hosseini; Ramin Rezaeian, Majid Hosseini, Morteza Pouraliganji, Milad Mohammadi; Ali Gholizadeh, Ahmad Nourollahi, Saeid Ezatolahi, Ehsan Hajsafi; Mehdi Taremi, Sardar Azmoun

    Amerika Serikat (4-3-3): Matt Turner; Sergino Dest, Walker Zimmerman, Tim Ream, Antonee Robinson; Tyler Adams, Yunus Musah, Weston McKennie; Christian Pulisic, Timothy Weah, Haji Wright

    Skenario pertandingan

    Iran tidak akan diperkuat Alireza Jahanbakhsh dalam pertandingan terakhirnya di Grup B karena mantan pemain Brighton & Hove Albion itu sudah mendapatkan dua kartu kuning setelah melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Wales Chris Mepham.

    Iran juga berpotensi tak bisa diperkuat Sardar Azmoun yang jelas berjuang mengatasi sisa cedera selama melawan Wales.

    Pelatih Iran Carlos Queiroz sebenarnya tahu pemain bintang ini tak sepenuhnya bugar, namun dia memaksa memasukkannya dalam starting eleven karena Queiroz tahu pasti skuadnya membutuhkan seorang pemain dengan level kualitas seperti Azmoun.

    Sama dengan sebelum menghadapi Wales, Queiroz akan cenderung tetap memasang Azmoun dalam formasi 3-5-2 guna bermitra di depan bersama Mehdi Taremi.

    Kiper utama Alireza Beiranvand sudah bisa diturunkan kembali setelah cedera kepala parah dalam pertandingan pertama melawan Inggris. Namun Queiroz dihadapkan kepada pililhan sulit karena Hossein Hosseini tampil bagus sewaktu melawan Wales dengan mencatat clean sheet.

    Alhasil tidak akan ada perubahan yang terlalu mencolok dalam skuad Iran sehingga Hossein Hosseini tetap bertugas di bawah gawang dengan mendapatkan proteksi dari dua bek tengah Majid Hosseini dan Morteza Pouraliganji.

    Ali Gholizadeh, Ahmad Nourollahi, Saeid Ezatolahi, dan Ehsan Hajsafi menjadi kuartet lapangan tengah yang siap memasok bola dan membuatkan ruang bermanuver kepada duo lini depan, Taremi dan Azmoun.

    AS sendiri tidak sedang disergap masalah cedera pemain. Tapi sejumlah pemain penggantinya seperti pemain Borussia Dortmund Giovanni Reyna bisa menggoda pelatih AS Gregg Berhalter untuk memainkannya sejak menit pertama.

    Namun kecenderungannya Berhalter tetap menurunkan pemain-pemain dalam dua pertandingan sebelumnya, sekalipun total hanya bisa mempersembahkan dua poin.

    Dua poin ini jelas sangat mengganggu Amerika Serikat karena membuat mereka tak memiliki pilihan selain memenangkan pertandingan ketiga agar lolos ke 16 besar.

    Untuk mendapatkan poin sempurna, Berhalter memasang formasi menyerang dalam formasi 4-3-3 yang akan bertemu kepada trio serang yang terdiri dari Christian Pulisic, Timothy Weah dan Haji Wright.

    Guna memastikan para pengisi mendapatkan pasokan bola yang cukup dan sekaligus mematahkan prakarsa Iran dalam melancarkan serangan, Berhalter memasang empat gelandang dipimpin kapten Tyler Adams.

    Sedangkan Sergino Dest dan Antonee Robinson menjaga kedua sayap pertahanan Amerika steril dari invasi Iran. Sementara Walker Zimmerman dan Tim Ream menjadi dua orang yang paling bertanggung jawab dalam melindungi kiper Matt Turner.

    Boleh dibilang pertandingan ini merupakan pertarungan antar para pengisi lapangan tengah. Siapa berhasil memenangkan pertarungan di sini, akan memenangkan laga ini.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum ini kedua negara sudah dua kali bertemu. Iran menang 2-1 dalam Piala Dunia 1998, sedangkan satunya lagi yang merupakan laga persahabatan pada 2000 berakhir imbang 1-1.

    Kemenangan 2-1 Iran atas AS hari itu adalah juga kemenangan pertama Iran dalam Piala Dunia.

    Iran ditelan Inggris 2-6 dalam pertandingan pertama tetapi bangkit pada pertandingan kedua dengan mengalahkan Wales 2-0.

    Sebaliknya kedua pertandingan pertama AS berakhir imbang, masing-masing 0-0 kala menghadapi Inggris dan 1-1 saat melawan Wales.

    Sekalipun sudah sering masuk putaran final Piala Dunia Iran tidak pernah melewati fase grup.

    AS bertarung lagi dalam Piala Dunia setelah gagal memasuki putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.

    Bek DeAndre Yedlin adalah satu-satunya pemain AS yang berpengalaman tampil dalam Piala Dunia. (ANT)

  • Atlet Bola Tangan Pandeglang Sumbang Medali Perunggu

    Atlet Bola Tangan Pandeglang Sumbang Medali Perunggu

    PANDEGLANG, BANPOS – Targetkan medali emas Cabang Olahraga (Cabor) bola tangan pada kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten ke VI yang digelar di Kota Tangerang, atlet bola tangan Kabupaten Pandeglang meraih medali perunggu.

    Ketua Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kabupaten Pandeglang, Ade Kadar Solihat mengatakan, meskipun medali perunggu yang telah diraih oleh atlet bola tangan Kabupaten Pandeglang, pihaknya tetap merasa bersukur.

    “Jangan dilihat dari medali yang didapatkan oleh para atlet bola tangan, tapi perjuangan yang telah dilakukan untuk mendapatkan medalinya yang harus kita hargai,” kata Ade kepada BANPOS, Senin (28/11/2022).

    Menurutnya, medali perunggu yang telah diraihnya tersebut, hanyalah factor keberuntungan yang belum berpihak kepada atlet Kabupaten Pandeglang, kedepannya mudah-mudahan dapat meraih prsetasi yang lebih baik lagi.

    “Hanya factor keberuntungan saja yang belum berpihak kepada kita, mudah-mudahan kedepanm dapat meraih medali emas. Saya yakin semangat para atlet Pandeglang tidak akan pernah padam dalam meraih prestasi,” ujarnya.

    Meskipun hanya mendapatkan medali perunggu, lanjut Ade, pihaknya tetap akan memberikan hadiah kepada para atlet bola tangan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang telah diraih.

    “Insya Allah akan kita berikan hadiah sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang telah ditraih oleh para atlet bola tangan. Terima kasih atas kerja keras yang telah dilakukan para atlet, semoga kedepan kita dapat meraih medali emas,” ungkapnya. (DHE)

  • Preview Piala Dunia 2022: Portugal vs Uruguay

    Preview Piala Dunia 2022: Portugal vs Uruguay

    JAKARTA, BANPOS – Portugal bisa menjadi tim kedua setelah Prancis yang memastikan lolos dari fase grup Piala Dunia 2022 dengan menyisakan satu pertandingan, jika mengalahkan Uruguay pada pertandingan keduanya Selasa dini hari esok.

    Tetapi, sekalipun kesulitan mengembangkan permainannya kala seri melawan Korea Selatan, Uruguay bukan lawan yang mudah ditundukkan oleh Portugal sekalipun.

    Uruguay yang sudah dua kali menjuarai Piala Dunia, bahkan pernah menyingkirkan Portugal dengan 2-1 dalam 16 besar Piala Dunia 2018. Kedua gol Uruguay itu dicetak oleh Edinson Cavani yang masih dilibatkan Uruguay dalam Piala Dunia 2022 ini.

    Meskipun Cristiano Ronaldo membuat rekor dengan mencetak gol dalam Piala Dunia kelimanya saat menang 3-2 atas Ghana, Portugal kekurangan inspirasi dan harus melakukan banyak hal untuk menghilangkan performa buruk Piala Dunia sejak semifinal Piala Dunia 2006.

    Uruguay sendiri, meskipun gagal mencetak gol atau bahkan gagal membuat peluang tepat sasaran saat menghadapi Korea Selatan tiga hari lalu, bermain tenang dan terorganisir.

    Dipenuhi gabungan pemain muda dan senior, Uruguay tampil percaya diri di mana setiap tekanan lawan tak pernah membuat mereka gugup.

    Meskipun demikian pelatih Portugal Fernando Santos mengaku tidak kesulitan menghadapi pertandingan Uruguay karena dia tahu apa yang harus diperbaiki dari timnya.

    “Tidak ada yang saya khawatirkan karena saya tahu pemain-pemain saya bisa melakukan lebih baik dari itu,” kata Santos seperti dikutip Reuters. “Saya yakin sekali mereka bisa tampil jauh lebih baik dari ini.”

    Portugal yang biasa tampil di bawah standard selama babak grup Piala Dunia, kali ini tak boleh melakukan hal seperti itu, karena Uruguay bisa mengeksploitasi celah itu.

    Siklus itu harus berhenti saat pertandingan melawan Uruguay karena jika terus berlanjut akan membahayakan Portugal sendiri mengingat lawan terakhirnya dalam fase grup, Korea Selatan, cenderung tampil semakin agresif ketika lawan terlihat rentan dan inilah yang membuat mereka pernah menumbangkan Jerman pada Piala Dunia 2018.

    Uruguay sendiri ingin menghindari kekalahan melawan Portugal agar nasibnya tetap ditentukan mereka sendiri sebelum menjalani pertandingan terakhir melawan Ghana.

    Uruguay terlihat bagus sejak Diego Alonso melatih tim ini akhir tahun lalu dan membalikkan keadaan pada babak kualifikasi. Semua pemainnya sudah siap diturunkan, kecuali Ronald Araujo ​​​​yang tengah dalam pemulihan dari operasi paha.

    Lini pertahanan Alonso tampak kokoh melawan Korea Selatan, tetapi dia juga diberkati dengan opsi serang yang bervariasi, yang meliputi Luis Suarez, Edinson Cavani, Darwin Nunez dan Facundo Pellistri. Mereka semua tampil berbahaya saat menghadapi Korea Selatan.

    Alonso tahu pertandingan melawan Portugal itu akan berjalan sengit dan bisa ditentukan pada menit-menit terakhir pertandingan. Laga ini juga sangat menentukan untuk nasib Uruguay.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Portugal (4-3-3): Diogo Costa; Joao Cancelo, Ruben Dias, Danilo Pereira, Raphael Guerreiro; Bernardo Silva, Ruben Neves, William Carvalho; Bruno Fernandes, Cristiano Ronaldo, Joao Felix

    Uruguay (4-3-3): Sergio Rochet; Martin Caceres, Diego Godin, Jose Maria Gimenez, Mathias Olivera; Federico Valverde, Rodrigo Bentancur, Matias Vecino; Facundo Pellistri, Luis Suarez, Darwin Nunez

    Skenario pertandingan

    Sejauh ini tidak ada pemain Portugal yang cedera. Saat bersamaan skuad terdahulu sukses membungkam Ghana. Dua alasan ini membuat pelatih Fernando Santos kemungkinan besar tetap menurunkan starting eleven seperti saat menghadapi Ghana, dalam formasi 4-3-3.

    Tetapi beberapa pemain yang masuk sebagai pemain pengganti tetapi tampil lebih baik dari yang digantinya kemungkinan dimainkan sebagai starter, termasuk William Carvalho yang mungkin dimasukkan sejak awal karena tampil lebih baik dari pada Otavio yang digantinya.

    Tidak demikian halnya dengan Rafael Leao. Sekalipun mencetak salah satu gol ke gawang Ghana setelah masuk sebagai pemain pengganti, dia akan sulit menggantikan tempat Bruno Fernandes dan Joao Felix yang kembali dipasang untuk menyokong Ronaldo di sepertiga akhir lapangan.

    Santos juga memiliki opsi memainkan Diogo Dalot dan memindahkan Joao Cancelo ke posisi bek kiri, tetapi Raphael Guerreiro sepertinya bakal terus dia pertahankan.

    Sedangkan duo bek tengah Ruben Dias dan Danilo Pereira mempertahankan posisinya bersama bek sayap Joao Cancelo yang masih akan menjadi para deputi pertahanan terbaik untuk penjaga gawang Diogo Costa.

    Uruguay sendiri masih terus menantikan kabar baik dari bek tengah Ronald Araujo yang meskipun dalam proses pemulihan setelah menjalani operasi paha tetap dimasukkan ke dalam skuad.

    Status terkini Araujo, ditambah clean sheet saat melawan Korea Selatan, membuat formasi empat bek yang diisi Martin Caceres, Diego Godin, Jose Gimenez dan Mathias Olivera tetap dipertahankan oleh pelatih Diego Alonso.

    Diperkirakan memasang formasi 4-3-3 seperti Portugal, Uruguay juga menempatkan Matias Vecino, Federico Valverde dan Rodrigo Bentancur di lini tengah.

    Masalah terpenting Uruguay mungkin adalah ketajaman dan kreativitas lini depan yang terekspos saat melawan Korea Selatan.

    Edinson Cavani bisa saja menjadi pilihan lain untuk masuk sebelas pemain pertama apalagi dia adalah pemain yang memasukkan dua gol ke gawang Portugal empat tahun silam. Namun sepertinya Luis Suarez masih akan menjadi pilihan utama yang kembali didampingi Darwin Nunez dan Facundo Pellistri di area sayap.

    Statistik penting kedua tim

    Portugal dan Uruguay sudah tiga kali bertemu sebelum ini. Keduanya memenangkan satu laga, termasuk Piala Dunia 2018 yang dimenangkan Uruguay.

    Portugal melakukan debut dalam Piala Dunia 1966 di Inggris dengan mengalahkan juara bertahan Brazil, mencapai semifinal dan finis tempat ketiga yang sejauh ini merupakan pencapaian terbaiknya.

    Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola putra dengan 118 gol untuk timnasnya.

    Portugal mengawali kampanye Grup H dengan kemenangan mendebarkan 3-2 atas Ghana di mana Ronaldo menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia.

    Uruguay dua kali menjuarai Piala Dunia, masing-masing di Montevideo pada 1930 dan di Brazil pada 1950.

    Uruguay finis ketiga di belakang Brasil dan Argentina dalam kualifikasi zona Amerika Selatan. Luis Suarez mencetak gol terbanyak dengan delapan gol.

    Uruguay imbang 0-0 melawan Korea Selatan pada pertandingan pembuka mereka di Grup H. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Brazil vs Swiss

    Preview Piala Dunia 2022: Brazil vs Swiss

    JAKARTA, BANPOS –  Brazil ditantang Swiss tanpa jimat mereka, Neymar, yang absen karena cedera pergelangan kaki saat menang 2-0 atas Serbia pada laga pembuka.

    Juara dunia lima kali itu juga tidak akan diperkuat bek sayap Danilo yang juga cedera pergelangan kaki saat melawan Serbia.

    Itu jelas menjadi pukulan untuk misi juara Piala Dunia keenam. Tetapi Brazil masih akan mengandalkan talenta-talenta barunya.

    Neymar sangat penting bagi Brazil dalam dua putaran final Piala Dunia sampai membuat pemain-pemain lainnya kehilangan sorotan.

    Namun baru-baru ini bakat-bakat muda Brazil menyeruak di mana-mana, termasuk Vinicius Jr dan Richarlison yang boleh dibilang menjadi dua pemain terbaik saat menang meyakinkan atas Serbia.

    Pelatih Tite memiliki banyak opsi untuk pengganti Neymar setelah sang pemain berjuang agar fit untuk babak gugur setelah rusak ligamen pergelangan kaki kanan yang mengganggunya selama bertahun-tahun.

    Rodrygo akan menjadi opsi pertama jika Tite memutuskan menggunakan sistem yang sama dengan empat pemain depan bersama Vinicius, Richarlison dan Raphinha.

    Penyerang serba bisa berusia 21 tahun itu bermain dalam posisi Neymar dalam tiga pertandingan latihan Brasil di Turin sebelum Piala Dunia ini digelar.

    Pilihan lainnya adalah memasangkan Fred dengan Casemiro untuk memperkuat lini tengah yang saat bersamaan memajukan posisi Lucas Paqueta sebagai playmaker.

    Namun, tanda tanya terbesar adalah mengenai pengganti Danilo karena bek veteran berusia 39 tahun Dani Alves menjadi satu-satunya bek kanan yang tersedia.

    Tite mungkin memasang bek tengah Real Madrid Eder Militao sebagai pengganti Danilo.

    Sementara itu pelatih Swiss Murat Yakin telah mengubah orientasi skuadnya yang sebelum ini bertumpu kepada lima bek menjadi empat bek.

    Yakin senang kemenangan 1-0 atas Kamerun membuat timnya mencatat clean sheet kedua dalam 10 pertandingan terakhirnya.

    Mereka hanya sekali kebobolan dalam enam kualifikasi terakhir setelah Euro 2020, Jadi tidak ada keraguan mereka bakal menyulitkan Brazil seperti mereka lakukan pada Piala Dunia 2018 ketika mereka mengimbangi Brazil 1-1.

    Kemenangan 1-0 atas Kamerun juga membuat Swiss mencatat kemenangan keempat berturut-turut yang bisa membuat Brazil khawatir.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Brazil (4-3-3): Alisson Becker; Eder Militao, Thiago Silva, Marquinhos, Alex Sandro; Casemiro, Fred, Lucas Paqueta; Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior

    Swiss (4-3-3): Yann Sommer; Silvan Widmer, Manuel Akanji, Nico Elvedi, Ricardo Rodriguez; Remo Freuler, Granit Xhaka, Djibril Sow; Xherdan Shaqiri, Breel Embolo, Ruben Vargas

    Skenario pertandingan

    Salah satu kekuatan Swiss adalah permainan mereka yang solid di lini pertahanan dan kuat di lapangan tengah yang akan menjadi tugas tersulit bagi penyerang-penyerang Brazil.

    Sebaliknya pada tim Brazil kali ini sulit menemukan titik lemahnya. Pertahanan mereka juga kuat, tetapi dua lini permainannya juga kuat dan tajam. Ini terlihat saat mereka 2-0 atas Serbia.

    Namun Brazil saat ini tidak akan diperkuat Neymar setelah mengalami cedera pergelangan kami saat melawan Serbia, padahal striker Paris Saint Germain ini adalah unsur teror paling besar yang dihindarkan lawan-lawan Brazil.

    Ketidakhadiran Neymar akan memaksa Tite membuat penyesuaian-penyesuaian taktis yang memberikan sejumlah gelandang tertentu seperti Fred dimainkan sejak awal.

    Fred akan mendampingi Casemiro dan Lucas Paqueta di lini tengah dalam formasi yang tidak terlalu ofensif seperti saat melawan Serbia dengan pola 4-3-3.

    Trio gelandang dengan tengah itu ditugaskan mendominasi poros lapangan dari agresi Swiss yang juga pandai menguasai tengah lapangan di bawah kepemimpinan jenderal lapangan tengah berpengalaman, Granit Xhaka.

    Trio tengah Brazil juga akan memastikan terjaganya pasokan bola untuk trisula Raphinha, Richarlison, dan Vinicius Junior, selain menjadi penopang lini pertahanan yang sudah pasti kehilangan Danilo karena cedera yang serupa seperti dialami Neymar.

    Posisi Danilo di pilar pertahanan bisa saja diisi oleh Dani Alves yang berpotensi tampil dalam pertandingan Piala Dunia pertamanya sejak 2014. Tetapi Tete sepertinya memilih Eder Militao.

    Militao akan berada di sayap yang berseberangan dengan Alex Sandro yang keduanya mengapit dua bek tengah Thiago Silva dan Marquinhos.

    Perubahan juga terjadi pada skuad Swiss yang kemungkinan besar tidak akan lagi memasang formasi lima bek, apalagi Neymar tak akan memperkuat Brazil.

    Perubahan ini membuat Fabian Schar untuk sementara menepi karena Swiss tidak membutuhkan lagi bek tengah ketiga. Pelatih Murat Yakin akan lebih mempercayakan duo Nico Elvedi dan Manuel Akanji untuk menjaga jantung pertahanan Swiss.

    Kedua bek tengah itu kemungkinan menjadi dua pemain Swiss yang paling sibuk, selain penjaga gawang Yann Sommer karena bakal menjadi sasaran gelombang serangan Brazil. Sedangkan Silvan Widmer dan Ricardo Rodriguez menempati kedua sayap pertahanan.

    Granit Xhaka menjadi poros penting dalam permainan Swiss bersama dua gelandang tengah lainnya yakni Remo Freuler dan Djibril Sow dalam formasi menyerang 4-3-3.

    Di sini, Xherdan Shaqiri, Breel Embolo, dan Ruben Vargas akan bermain sejajar di sepertiga terakhir lapangan untuk mendahului meneror Brazil sebelum terlalu jauh menginvasi daerah pertahanan Swiss.

    Statistik penting kedua tim

    Ini pertemuan ketiga Braziol dan Swiss dalam pertandingan putaran final Piala Dunia.

    Kedua tim terakhir kali bertemu pada fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia di mana mereka imbang 1-1. Mereka juga imbang 2-2 dalam Piala Dunia 1950.

    Dalam sembilan pertandingan melawan Swiss, Brazil mencatatkan tiga kemenangan, empat seri, dan dua kekalahan.

    Brazil tak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia Qatar, sudah lima kali menjuarai Piala Dunia dan favorit menjuarai Piala Dunia yang keenamnya.

    Swiss lolos ke babak knockout dalam tiga dari empat Piala Dunia terakhirnya pada 2006, 2014 dan 2018, tetapi tersingkir pada fase grup pada 2010.

    Brazil selalu tampil dalam putaran final Piala Dunia sejak 1930 tetapi belum pernah mencapai final sejak menjuarai Piala Dunia 2002.

    Swiss tidak terkalahkan selama babak kualifikasi dengan memuncaki grup yang di dalamnya terdapat juara Eropa, Italia. (ANT)

  • Bawa Prancis Lolos Pertama, Begini Catatan Apik Mbappe Di Qatar

    Bawa Prancis Lolos Pertama, Begini Catatan Apik Mbappe Di Qatar

    PRANCIS, BANPOS – Megabintang PSG, Kylian Mbappe kembali menjadi pahlawan Prancis di pentas Piala Dunia 2022 Qatar. Dia mencetak dua gol, termasuk gol penentu kemenangan, saat juara bertahan Prancis mengalahkan Denmark 2-1 pada pertandingan kedua Grup D di Stadion 974, Minggu (27/11) dini hari WIB.

    Aksi Mbappe mengantarkan Prancis menjadi tim pertama yang lolos ke 16 besar Piala Dunia.

    Prancis mencatat kemenangan kedua untuk lolos ke fase gugur setelah sebelumnya menghajar Polandia. Mbappe mencetak gol saat laga masuk satu jam.

    Tak lama kemudian Andreas Christensen menyamakan kedudukan untuk Denmark sebelum Mbappe kembali mencetak gol pada menit ke-86 setelah meneruskan umpan silang Antoine Griezmann.

    Setelah mencetak empat gol untuk Prancis pada Piala Dunia 2018 dan satu gol saat melawan Australia, Mbappe kini sudah memasukkan tujuh gol dalam sembilan penampilan Piala Dunia.

    Tim asuhan Didier Deschamps kini menyisakan laga melawan Tunisia. Hasil imbang akan memastikan mereka memuncaki grup. Bahkan kalaupun kalah mereka tetap finis pertama.

    Statistiks Sky Sport mencatat, Mbappé menjadi pemain kedua yang mencetak gol dalam tiga pertandingan Piala Dunia berturut-turut untuk Prancis setelah Just Fontaine, yang mencetak gol dalam enam penampilan beruntun di tahun 1958.

    Mbappé juga mencetak gol ke-30 dan ke-31 untuk Prancis, mencetak 14 gol dalam 12 penampilan terakhirnya untuk tim nasional. Sejauh ini, dia memiliki lebih banyak tembakan daripada pemain lain di Piala Dunia Qatar dengan tiga dari lima tepat sasaran menghasilkan gol.

    Prancis kini menjadi juara bertahan kelima di Piala Dunia yang memenangkan dua pertandingan pembukaan mereka di turnamen tersebut setelah Italia pada 1938, Uruguay pada 1954, Brasil pada 1998, dan Brasil pada 2006.(RM.ID)

  • Kaki Kiri Messi Masih Sakti, Argentina Hidupkan Peluang Ke 16 Besar

    Kaki Kiri Messi Masih Sakti, Argentina Hidupkan Peluang Ke 16 Besar

    ARGENTINA, BANPOS – Kaki kiri Lionel Messi, ternyata masih sakti. Digenjot hasrat tak ingin terkubur di Piala 2022, peraih Ballon d’Or itu berusaha mengembalikan martabat Argentina yang dibikin keok Arab Saudi 2-1 di laga pembuka, Senin (21/11).

    Dalam laga bertensi tinggi itu, Messi berhasil membuka kemenangan untuk Tim Tango di laga melawan tim Sombrero Meksiko di menit 64. Lewat tendangan kaki kiri berjarak 18 meter. Memanfaatkan umpan Di Maria.

    Kontan, teriakan kegembiraan bergemuruh di Stadion Lusail, yang kala itu dipadati 88.966 penonton. Fans Argentina optimis, tim Tango telah kembali ke jalur yang benar.

    Tiga menit jelang bubar, Enzo Fernandez memastikan kemenangan Argentina 2-0.

    Sementara Meksiko, tak produktif sampai peluit panjang dibunyikan.

    Hasil ini menempatkan Argentina di urutan kedua klasemen Grup C dengan tiga poin. Sama seperti Arab Saudi yang bercokol di peringkat tiga.
    Polandia kokoh di puncak dengan empat poin. Sementara Meksiko, nangkring di urutan buncit dengan satu poin.

    Argentina dapat meraih tiket 16 besar, jika mengalahkan Polandia dalam duel terakhir fase grup pekan depan.

    Sebaliknya, Meksiko masih berpeluang ke 16 besar, jika mengalahkan Arab Saudi dalam pertandingan terakhirnya fase grup, di hari yang sama.

    Hingga saat ini, baru Prancis yang berhasil memastikan tempat di 16 besar. Sementara tuan rumah Qatar, dipastikan tersingkir dari Piala Dunia 2022.(RM.ID)

  • Prancis, Negara Pertama Yang Ngacir Ke 16 Besar, Terima Kasih Mbappe…

    Prancis, Negara Pertama Yang Ngacir Ke 16 Besar, Terima Kasih Mbappe…

    PRANCIS, BANPOS – Prancis akhirnya berhasil menjadi tim pertama yang meraih tiket 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar. Usai menjungkalkan Denmark 2-1 dalam laga kedua Grup D di Stadion 974, Doha, Minggu (27/11) dinihari WIB.

    Dua gol kemenangan Prancis diborong bintang Paris St Germain, Kylian Mbappe.

    Ambisi Mbappe mengoyak jala lawan, terlihat jelas di babak kedua. Setelah kedua tim sama-sama tak mampu mencetak gol di babak pertama.

    Bintang kelahiran 20 Desember 1998 ini melepaskan tembakan dari jarak 11 meter. Namun, manuvernya masih bisa dibendung Kasper Schmeichel, lewat tembakan ke atas.

    Mbappe akhirnya berhasil memecah kebuntuan, tepat melewati batas waktu satu jam, di menit 61. Usai bertukar umpan satu-dua dengan Theo Hernandez.

    Tujuh menit berselang, Denmark menyamakan kedudukan 1-1. Bek Andreas Christensen berhasil menanduk bola ke tiang jauh, setelah Prancis gagal menyapu sepak pojok.

    Christensen sepertinya masih menganggap diri beruntung. Karena hanya menerima kartu kuning di menit ke-20, setelah menyeret mundur Mbappe, yang kala itu ingin lari.

    Mbappe yang menjadi pencetak gol termuda Prancis dalam usia 19 tahun, di Piala Dunia 2018, berhasil menyelinap ke tiang jauh untuk mengonversi umpan silang Antoine Griezmann.

    Alhasil, gol kemenangan untuk Prancis atas Denmark 2-1 pun tercipta, empat menit sebelum peluit panjang dibunyikan.

    Hasil ini mengokohkan Prancis di puncak klasemen Grup D dengan enam poin. Mengungguli Australia yang mendulang tiga poin. Serta Denmark dan Tunisia yang hanya mampu mengais satu poin.

    Selamat Mbappe, Anda luar biasa!.(RM.ID)

  • Mimpi Besar Lewandowski Terwujud, Saudi Batal Ke 16 Besar

    Mimpi Besar Lewandowski Terwujud, Saudi Batal Ke 16 Besar

    QATAR, BANPOS – Mimpi besar Robert Lewandowski akhirnya terwujud. Setelah gagal mencetak gol di Piala Dunia 2018, yang mengakibatkan tersingkirnya Polandia di babak penyisihan grup, Lewandowski memasang ambisi besar untuk mencetak gol di Qatar.

    Cita-cita luhur itu pun pecah di laga Grup C, yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Arab Saudi.

    Sebelumnya, Lewandowski hanya mampu gigit jari, saat penaltinya dimentahkan kiper Meksiko Guillermo Ochoa pada laga pembuka Piala Dunia.

    Dalam laga yang berlangsung di Education City Stadium, Qatar, Sabtu (26/11), Polandia yang sebelumnya hanya mampu memainkan skor kacamata 0-0 dengan Meksiko, tampil menggebrak di babak pertama.

    Alhasil, gol pembuka kemenangan Polandia pun dicetak Piotr Zielinski pada menit 39.

    Arab Saudi yang sebelumnya menjungkalkan favorit Piala Dunia Argentina 2-1, bukannya tiada daya.

    Menit 45+1, Al Dawsari mengadu peruntungan lewat tendangan penalti. Tetapi sial, berhasil dimentahkan kiper Wojciech Szczesny.

    Hingga akhirnya, Lewandowski menggandakan kemenangan Polandia pada menit 82.

    Kekalahan ini memupus mimpi Saudi, untuk meloloskan diri ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Sesuatu yang diimpikan sejak 1994.(RM.ID)

  • Tekuk Tunisia, The Socceroos Jaga Asa Menuju 16 Besar

    Tekuk Tunisia, The Socceroos Jaga Asa Menuju 16 Besar

    AUSTRALIA, BANPOS – Timnas Australia menjaga asa bertahan di pentas Piala Dunia 2022 Qatar usai menang atas Tunisa pada laga kedua Piala Dunia 2022 Qatar.

    Duel Australia kontra Tunisia di grup D Piala Dunia 2022 Qatar berlangsung di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Qatar, pada Sabtu (26/11/2022) sore WIB.

    Australia berhasil menutup laga dengan keunggulan tipis 1-0.

    Adalah Mitchell Duke yang menjadi pahlawan The Socceroos, julukan Australia pada menit ke-23. Mitchell Duke membobol gawang Tunisia lewat sundulan kepala setelah memanfaatkan umpan silang dari Craig Goodwin menyisir sisi kiri lapangan.

    Tunisia sendiri berulangkali nyaris membobol gawang timnas Australia. Tercatat ada 6 peluang emas, namun berhasil dimentahkan kiper Ryan.

    Di laga pertamanya, Tunisia bikin kejutan dengan menahan imbang Denmark tanpa gol 0-0. Sedangkan Australia kalah telak 1-4 dari Prancis.

    Hasil ini menempatkan Australia di peringkat kedua grup D Piala Dunia 2022 Qatar dengan 3 poin di bawah Prancis. Sementara Tunisia masih berjuang bersama Denmark di laga ketiga grup D.

    Susunan Pemain:

    Tunisia (3-4-3): 16-Dahmen (GK); 3-Talbi, 4-Meriah, 6-Bronn; 24-Abdi, 14-Laidouni, 17-Skhiri, 20-Drager; 7-Msakni, 9-Jebali, 23-Sliti.

    Cadangan: 1-Mathlouthi (GK), 22-Ben Said (GK), 26-Hassen (GK), 2-Ifa, 5-Ghandri, 8-Mejbri, 10-Khazri, 11-Khenissi, 12-Maaloul, 13-Sassi, 15-Ali, 18-Chaaleli, 19-Jaziri, 21-Kechrida, 25-Slimane.

    Pelatih: Jalel Kadri

    Australia (4-3-3): 1-Ryan (GK); 5-Karacic, 19-Souttar, 4-Rowles, 16-Behich; 14-McGree, 13-Mooy, 22-Irvine; 7-Leckie, 15-Duke, 23-Goodwin.

    Cadangan: 12-Redmayne (GK), 18-Vukovic (GK), 2-Degenek, 3-Atkinson, 6-Tilio, 8-Wright, 9-MacLaren, 10-Hrustic, 11-Mabil, 17-Devlin, 20-Deng, 21-Kuol, 24-King, 25-Cummings, 26-Baccus.

    Pelatih: Graham Arnold.(RM.ID)

  • Pra Popnas: Tim Sepakbola Sumut Atasi Jambi, Pencak Silat Raih Emas

    Pra Popnas: Tim Sepakbola Sumut Atasi Jambi, Pencak Silat Raih Emas

    SUMUT, BANPOS – Tim Sumatera Utara meraih tiga angka pada laga perdananya di Grup A cabang olahraga sepak bola Pra Popnas 2022 Jakarta.

    Sebelumnya, atlet pencak silat asal Sumut juga juara.

    Tim Sumut sukses membantai lawannya, Jambi dengan skor meyakinkan 4-0 pada laga di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Sabtu (26/11).

    Gol-gol tim Sumut masing-masing dipersembahkan oleh Anggi Prasito pada menit ke-4, Reyki Fariz Ramadhan pada menit ke-33 dan 64 serta Raditya Yugie Rahardjo pada menit ke-73.

    Usai pertandingan, Pelatih Tim Sepak bola Sumut Azhari Marpaung menyebutkan kemenangan anak-anak asuhnya atas Jambi tidak terlepas dari semangat dan motivasi tinggi serta setiap pemain bermain dengan disiplin dan menjalankan semua strategi yang sudah disusun sebelumnya.

    “Terimakasih kami sampaikan atas dukungan dan doa masyarakat Sumut sehingga kita dapat mendulang tiga poin di laga perdana Grup A ini.Terimakasih juga kepada pemain yang telah berusaha dengan keras untuk bisa meraih kemenangan,” katanya.

    Sebelumnya, Pencak silat Sumatera Utara (Sumut) memastikan emas pertama pada Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang digelar di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Jumat (25/11).

    Emas tersebut dipersembahkan Iqbal Zardarri Sa’i dari nomor seni tunggal putra usai meraih poin tertinggi 447. Iqbal unggul dari pesilat Sumatera Barat (Sumbar) M Dzaki dengan nilai 441 dan harus puas atas medali perak. Dan medali perunggu dengan nilai 437 diraih wakil Jambi, M Fadhlur Ramadhan.

    Sedangkan dari kategori seni tunggal putri, pesilat Sumut Syafira Cahya Ramadhani harus puas dengan medali perunggu usai menjadi terbaik ketiga dengan poin 435.

    Hasil Syafira ini terjadi pengurangan satu poin karena nilai sama dengan pesilat Sumbar, Denis Afrida Yani, yakni 436. Hal ini berdasarkan peraturan, bila terjadi poin sama, maka ditentukan penghitungan dari durasi penampilan selama 3 menit.

    Anak asuh trio pelatih Fil Erwin Lubis,, Mudiono Matondang dan M Firdaus itu menyelesaikan aksinya dalam waktu 2 menit 59 detik, selisih satu detik Denis menuntaskan tepat 3 menit dan mendapat nilai 436.

    Syafira pun harus puas dengan perunggu dan Denis berhak atas medali perak. Sedangkan medali emas disematkan kepada atlet Jambi, Widya Lainatussyiffa, usai meraih nilai tertinggi 439.

    Penampilan Iqbal dan Syafira ini disaksikan langsung pimpinan kontingen Pra Popnas Sumut yang juga Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Sumut, Josua Sinurat didampingi Kasi Olahraga Pendidikan Dispora Sumut John Erick Purba dan Manajer Pencak Silat, Sabirin SPd.

    “Kita sangat mengapresiasi perjuangan maksimal atlet pencak silat, Iqbal dan Syafira yang meraih medali pertama bagi kontingen Pra Popnas Sumut, yakni medali emas dan perunggu,” kata Josua.(RM.ID)