Kategori: PARIWISATA

  • Ribuan Obat Keras Kadarluasa Disita Polda Banten

    Ribuan Obat Keras Kadarluasa Disita Polda Banten

    Direktur Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Banten, Kombes Yohanes Hernowo didampingi Kabid Humas Kombes Pol Edy Sumardi saat konferensi di Mapolda Banten, Jumat (1/11/2019) / RULIE SATRIA

    SERANG, BANPOS – Jajaran Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Banten, berhasil menyita ribuan obat-obat keras berbahaya daftar G tanpa izin edar dan sudah kadarluasa, dari 45 tersangka yang telah diamankan.

    Menurut keterangan dari Dirnarkoba Polda Banten Kombes Pol Yohanes Herwono, dalam konferensi pers di Mapolda Banten, Jumat (1/11) mengatakan, bahwa ribuan obat-obatan keras berbahaya yang berhasil disita sebagai barang bukti terdiri dari, Tramadol 31.346 butir, Hexymer 364.659 butir, Trihexyphenidhyl 17.080 butur, obat kuning 762 butir, obat polos 3.313 butir.

    Adapun barang bukti lainnya yang diamankan berupa uang tunai Rp16.284.000 sebagai hasil penjualan, kendaraan roda empat 1 unit dan roda dua 1 unit.

    “Obat-obat yang berhasil kita amankan ini merupakan obat daftar G atau obat keras yang biasa dijual di apotik, namun sudah kadaluarsa sehingga sangat berbahaya bila dikonsumsi karena bisa merusak jaringan otak, mengganggu kesehatan tubuh hingga menyebabkan kematian dan selayaknya tidak boleh digunakan lagi,” ujar Hernowo.

    Hernowo kembali mengungkapkan, para tersangka yang ditangkap bukan merupakan jaringan, melainkan penjual toko kosmetik, warung obat dan warung kelontongan. Dan mereka akan dijerat Pasal 196, Pasal 197 dan Pasal 198 Undang-undang RI nomor 36 tentang Kesehatan, dengan ancaman 10-15 tahun kurungan penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

    “Mayoritas pembeli merupakan kalangan siswa SMP dan SMA karena harga obat tersebut relatif murah. Pelaku menjualnya dalam bentuk paketan, satu paket berisi tiga sampai lima butir yang dijual Rp20 ribu per paket nya,” terangnya.

    Hernowo menambahkan, para pelaku mendapatkan obat-obatan keras itu dari bandar besar yang ada di Jakarta. Kemudian mereka edarkan di wilayah Banten.

    “Pembeli dan penjual biasanya sudah saling kenal, karena kalau belum kenal enggak mau di jual. Pembeli biasanya pelajar. Bandar besar nya dari Jakarta, dari Banten tidak ada, tapi tetap kita cari bandar besarnya. Jualnya ada di toko kosmetik. Transaksinya sembunyi-sembunyi, karena obat terlarang kan ini.” Pungkasnya. (RUL)

  • Budi Rustandi: Tutup Seluruh Hiburan Malam!

    Budi Rustandi: Tutup Seluruh Hiburan Malam!

    Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi

    SERANG, BANPOS – Fraksi Demokrat di sela-sela penyampaian pemandangan fraksi tentang raperda usul Pemkot Serang menyampaikan keresahan masyarakat tentang masih maraknya hiburan malam ilegal dan peredaran miras yang meresahkan masyarakat.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi menyampaikan bahwa persoalan hiburan malam memang sudah tidak boleh ada di Kota Serang.

    “Saya sudah memberikan mandat kepada Komisi I untuk rapat terkait penindakan diseluruh hiburan malam di Kota Serang. Dan kami berharap kepala daerah ikut bersama kami menutup hiburan malam tersebut,” tegas Budi saat ditemui di ruangannya, Senin (29/10/2019).

    Budi mengatakan, untuk regulasi yang mengatur hal penindakan dan pengawasan itu terdapat dalam Perda No 2 Tahun 2010 tentang Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat).

    Ia juga menyampaikan bahwa dalam Raperda Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan (PUK) tidak ada istilah hiburan malam.
    “Raperda PUK sudah finalisasi, saya sudah cek dan tidak ada istilah hiburan malam,” jelas politikus Partai Gerindra tersebut.

    Sedangkan untuk oknum ASN yang diduga menjadi pelindung (beking) dari hiburan malam tersebut, ia menyebut Walikota harus tegas memberikan hukuman jika memang terbukti telah menjadi beking.
    “Gunakan hak preogratifnya untuk mencopot ASN tersebut. Gak hebat walikotanya kalau hanya memanggil dan menegur,” tegasnya.

    Sebelumnya, Ketua Fraksi Demokrat, Amanuddin Toha, menuturkan bahwa pihaknya telah menyampaikan adanya dugaan keterlibatan oknum pejabat, dalam hiburan malam.

    “Saya sudah sampaikan tadi ke pak Wakil Walikota, pak Subadri, disinyalir ada Kabid di Satpol PP yang mem-backup tempat hiburan malam,” ujarnya kepada awak media di gedung DPRD Kota Serang.

    Menurut Amanuddin, Wakil Walikota Serang pun menyebutkan bahwa apabila terbukti ada pejabat setingkat Kabid yang terlibat dalam hiburan malam, maka Pemkot akan menindak secara tegas.

    “Pak Wakil mengaku siap untuk menindak tegas, apabila memang terbukti ada pejabat yang melakukan backup terhadap hiburan malam. Entah nanti akan dipecat, atau dipindahkan,” tuturnya. (PBN)

  • Galang Dana dari Infak ASN, Masjid ‘Negeri Atas Awan’ Citorek Siap Dibangun

    Galang Dana dari Infak ASN, Masjid ‘Negeri Atas Awan’ Citorek Siap Dibangun

    Maket masjid Rahmatan Lil Alamin, wisata Negeri di Atas Awan, Citorek. (Ist)

    SERANG , BANPOS – Pemprov Banten mulai membangun masjid di Negeri Diatas Awan (NDA) Gunung Luhur, Citorek, Kabupaten Lebak yang sempat viral disejumlah media sosial sebagai salah satu alternatif destinasi wisata baru di Provinsi Banten. Pembangunan masjid ini sendiri bersumber dari hasil sumbangan infak para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Banten.

    Pemandangan hamparan awan khas pegunungan tinggi tersebut menjadi daya tarik utama NDA Citorek. Bahkan, keindahan NDA Citorek menjadi magnet bagi ribuan wisatawan lokal dan luar Banten, sehingga gunung yang sebelumnya sepi menjadi sesak dipenuhi pengunjung.

    Alhasil, fasilitas yang tidak lengkap dan jalan yang masih dalam perbaikan mendapatkan keluhan dari para pengunjung. Akibatnya Pemerintah memutuskan untuk menutup sementara lokasi wisata citorek hingga fasilitas dan lokasi wisata dinilai cukup untuk menampung para pengunjung.

    Hari ini, Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy berencana melakukan peletakan batu pertama masjid diatas gunung luhur, tepatnya dilokasi NDA Citorek sebagai salah satu fasilitas yang nantinya dapat dimanfaatkan para pengunjung, khususnya wisatawan muslim.

    Desain masjid dengan nama Masjid Rahmatan Lil Aalamiin tersebut telah ramai dibagikan disejumlah media sosial. Salah satunya akun Facebook Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy. Dalam unggahannya Andika memasang sejumlah foto desain masjid secara keseluruhan lengkap dengan tempat parkir, hingga foto detail majid dan dalam masjid.

    “Ini adalah desain Masjid Rahmatan Lil Alamiin Negeri di Atas Awan (NDA) Citorek, Kabupaten Lebak yang rencananya akan mulai di bangun besok Kamis (24/10), dengan ditandai peletakan batu pertama oleh saya dan Pak Gubernur,” tulis Andika dalam caption fotonya.

    Desain masjid yang dipilihpun nampak berusaha menyatu dengan bangunan rumah panggung khas wilayah Citorek.

    “Dinding atau tembok beraksen dinding bilik bambu memanfaatkan tatanan kayu dan batu alam. Atap menggunakan model limas dengan pilihan limas besar dan gabungan limas besar dan limas kecil,” lanjutnya.

    Tidak lupa, Andika menjelaskan anggaran pembangunan masjid tersebut berasal dari hasil sumbangan infak para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Provinsi Banten. “Sehingga penghasilan para ASN di Pemprov Banten menjadi berkah,” tulisnya. (DIK/AZM)

  • Festival Bedolan Pamarayan Libatkan Warga Asing

    Festival Bedolan Pamarayan Libatkan Warga Asing

    Pemkab Serang melibatkan warga asing pada kegiatan Festival Bedolan Pamarayan, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Serang.

    PAMARAYAN , BANPOS – Festival Bedolan Pamarayan dan Pesta Rakyat, resmi dibuka sebagai bagian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Serang ke 493. Namun, kali ini sedikit berbeda. Pada kegiatan yang digelar selama tiga hari ini, Rabu-Jumat (23-25/10), Pemkab Serang melibatkan warga negara asing untuk turut menjadi bagian dari kegiatan.

    Warga negara asing tersebut adalah rani dari Ekuador, Laura dari Meksiko, Caesar dari Meksiko, Shafi dari Iran, dan Hendry dari Inggirs. Mereka berkolaborasi menyambut Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dengan menampilkan tarian Sunda dengan iringan musik khas Sunda.

    Tidak hanya itu, mereka juga berkolaborasi menciptakan musik dengan judul Labamba Sunda. Tatu mengaku bangga dan berterima kasih atas kehadiran para warga negara asing pada Festival Bedolan Pamarayan.

    “Saya berharap, dengan ditingkatkanya kualitas kegiatan ini, bisa lebih menarik wisatawan dari luar kota dan mancanegara,” ujar Tatu kepada awak media, Rabu (23/10).

    Tatu menjelaskan, Festival Bedolan Pamarayan dikemas sebagai pesta rakyat yang merupakan salah satu rangkaian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Serang. Ribuan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), dipamerkan dalam Festival tersebut, serta dihadirkan pula ekspose pembangunan Kabupaten Serang.

    “Kita hadirkan produk UMKM Kabupaten Serang yang tidak kalah dengan daerah lain. Festival Bedolan Pamarayan ini bisa menjadi pesta rakyat Kabupaten Serang yang bisa menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri,” tuturnya.

    Sekedar diketahui, Festival Bedolan Pamarayan merupakan agenda tahunan Pemkab Serang. Bedol atau Bedolan Pamarayan bermakna membuka semua pintu Bendungan Pamarayan yang merupakan tradisi yang dimulai sejak zaman Belanda, untuk mencitrakan bahwa bendungan ini adalah milik rakyat.

    Bedolan Pamarayan yang di masa lampau menjadi pesta para petani saat memasuki musim tanam dengan ramai-ramai menangkap ikan di sekitar Bendungan Pamarayan. Tradisi ini sempat punah, dan dihidupkan kembali Pemkab Serang sejak 13 Oktober 2018.

    Tahun ini, Pemkab Serang membuat Bedolan Pamarayan sedikit berbeda. Bendungan Pamarayan hanya dibuka selama 4 jam karena terjadi kemarau ekstrim dan khawatir menguras air di hulu sungai. Namun pantia menyediakan area sungai seluas 3.4 hektare dan menebar ikan sebanyak 3 ton ikan.

    Pada Festival kali ini, lanjut Tatu, dihadirkan berbagai kesenian khas Sunda dan khas Kabupaten Serang.

    “Selain sebagai ajang promosi potensi wisata, Festival Bedolan Pamarayan ini ajang menampilkan kesenian yang sudah mulai jarang dilakukan. Agar kesenian Bangsa ini bisa terus dilestarikan,” terangnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, mengapresiasi upaya Pemkab Serang yang memberikan ruang secara luas bagi pelaku UMKM dengan memamerkan produk rakyat melalui ajang Festival Bedolan Pamarayan.

    “Kegiatan ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi ajang promosi produk UMKM,” tandasnya. (MUF/AZM)