Kategori: PARIWISATA

  • kunjungan Wisatawan Capai 219.917

    kunjungan Wisatawan Capai 219.917

    LEBAK, BANPOS – Selama libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah tahun 2022, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 219.917 wisatawan dari berbagai daerah mengunjungi objek wisata yang ada di Kabupaten Lebak.

    Jumlah banyaknya wisatawan yang berkunjung itu diklaim melonjak tinggi jika dibanding dengan momen libur tahun sebelumnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin mengatakan, peningkatan pengunjung wisata ini tak lepas dari adanya kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri di kampung halamannya masing-masing.

    “Tercatat mencapai 219.917 wisatawan berkunjung dan memadati objek wisata di Lebak baik wisata alam maupun buatan. Jumlah itu meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat hanya ribuan saja,” katanya, Selasa (10/5) kepada wartawan.

    Imam menjelaskan, penyebaran Covid-19 yang terus melandai, serta dibarengi dengan kebijakan pemerintah yang melonggarkan kegiatan masyarakat yang tentunya dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan itu berdampak positif pada pemulihan ekonomi di pariwisata khususnya di Kabupaten Lebak.

    Membludaknya wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata pada libur Lebaran ini kata Imam, membuat realisasi target kunjungan wisatawan dipastikan akan tercapai untuk tahun 2022 ini. Jika melihat kondisi seperti ini (pengunjung membludak) pihanya optimis realisasi target capaian pengunjung tahun 2022 ini bisa terpenuhi.

    “Kami targetkan wisatawan tahun 2022 sebanyak 300.175 orang dengan rincian wisata nusantara sebanyak 300 ribu dan wisata mancanegara (wisman) sebanyak 175 orang,” jelasnya.

    Selain sosialisasi serta promosi wisata yang terus digencarkan oleh Disbudpar Kabupaten Lebak ke sejumlah daerah di berbagai event baik di Banten maupun di beberapa daerah lain di Indonesia serta adanya kebijakan pemerintah yang melonggarkan kegiatan masyarakat ini berdampak positif.

    “Penataan sarana serta diperkuat dengan koordinasi pengelola dan anggota Balawista selaku penjaga keamanan pantai dan promosi wisata yang terus dilakukan, berdampak positif dengan peningkatan jumlah pengunjung pada libur Lebaran ini,” ungkapnya.

    Menurutnya, walau jumlah pengunjung wisata dari H+1 hingga H+7 terus memadati objek wisata khususnya di wisata pantai, tidak ada kasus laka laut yang terjadi.

    “Artinya, dengan disiapkannya petugas diantaranya Balawista yang dapat memberikan informasi serta imbauan agar pengunjung bisa mematuhi setiap aturan saat akan bermain di wilayah pantai berjalan baik dan efektif,” tegasnya.

    Sementara Koordinator Balawista Kabupaten Lebak, Rendy Maulana mengungkapkan, hingga H+7 wisatawan masih memadati sejumlah objek wisata pantai di Kecamatan Bayah, Malingping dan sekitarnya, walaupun jumlahnya berkurang dibandingkan hari sebelumnya.

    “Pengunjung cukup ramai, dan Alhamdulillah untuk laka laut hingga H+7 nihil. Ini adalah bukti koordinasi antar pihak terkait berjalan baik dan lancar,” ungkapnya. (Her/PBN

  • Waterpark Binuangeun Pilihan Wisata Alternatif Warga

          BINUANGEUN, BANPOS – Karena masih libur sekolah, Waterpark Binuangeun yang berada di Desa Muara diserbu pengunjung. Tempat rekreasi yang menyajikan beragam wahana mainan itu jadi perhatian.

          Saat ditemui di lokasi, pengelola wisata Water Park Binuangeun, Endang Fauroni mengatakan, waterpark yang memiliki luas sekitar 6.300 meter persegi itu bernuansa dua alam sungai.

          “Ini cukup menarik, karena disamping aksesnya pinggir jalan nasional, ini juga jarang ada di tempat tempat lain, terutama view pantainya. Sehingga konsep waterpark yang kami bangun ini kita kombinasikan dengan wisata pantainya. Saya meyakini ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Ternyata respon para wisatawan juga demikian,” kata Endang, Senin (09/05).

         Diungkapkan Endang, Waterpark Binuangeun ini dilengkapi dengan kantin-kantin serta gazebo dengan pemandangan pantai. Sehingga, tak jarang para pengunjung yang datang hanya untuk menikmati istirahat di gazebo sambil menatap pemandangan pantai yang begitu indah.

          “Disini ada kantin, pengunjung yang datang kesini itu tidak hanya yang ingin berenang, bahkan sebagian ada yang ingin menikmati pemandangan pantai dan gazebo dan juga bisa pesan makanan ikan laut segar,” tuturnya.

          Mantan Kepala Desa Muara Binuangeun ini mengapresiasi atas dukungan pemerintah Kabupaten Lebak. Lantaran, ungkapnya, destinasi wisata yang pada tanggal 21 Desember 2021 sempat diresmikan oleh Kadisbudpar Lebak ini mendapat dukungan yang luar biasa dari pihak pemerintah.

           “Yang buat saya bangga dan termotivasi yaitu dukungan dari pemerintah yang sangat luar biasa. Jadi, jargon pemerintah untuk mengembangkan wisata itu bukan omong kosong belaka. Tapi real dan pemerintah mendukung apa yang menjadi konsep dan cita-cita kita itu di support dan didukung, akhirnya semua pihak sangat mendukung water park ini,” ungkap Endang.

          Adapun terkait keamanan dan kenyamanan, kata Endang, pihaknya rutin melakukan imbauan kepada para pengunjung, bahkan ia pun menambah personil saat hari ramai pengunjung,

           “Selang satu jam selalu mengimbau untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, agar kita bersama-sama untuk mengawasi anak-anak yang sedang bermain. Selain itu kita menambah pula karyawan pada momen-momen tertentu. Semua karyawan asli orang Desa Muara binuangeun,” paparnya.

           Terpisah, seorang turis asal Belgia bernama Alexis dalam bahasa Inggris menutur sangat senang dan mengagumi Waterpark Binuangeun tersebut, “Bagus, air sirkulasinya juga bagus. Berenang di air tawar sambil memandang laut lepas. Ini unik dan bisa membuat saya kagum,” tuturnya. (WDO)

  • Wisatawan Diprediksi Meningkat

    Wisatawan Diprediksi Meningkat

    Semua tempat destinasi wisata di Kabupaten Lebak, akan dibuka saat libur Lebaran. Hal itu dilakukan seiring kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat yang bekerja mudik lebaran.

    “Mudah mudahan seiring kebijakan pemerintah diperbolehkan mudik destinasi wisata memiliki peluang kunjungan para wisatawan yang meningkat,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin, Rabu (27/4).

    Imam berharap, dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar objek destinasi wisata dan umumnya masyarakat Kabupaten Lebak.

    “Yang penting masyarakat dapat menangkap peluang tersebut untuk peningkatan ekonomi tentunya meningkatkan kesejahteraan,” harapnya.

    Senada disampaikan Kepala Bidang Destinasi Wisata pada Disbudpar setempat, Usep Suparno. Penerapan kapasitas 75 persen itu masih diberlakukan mengikuti aturan level persebaran Covid-19 di Lebak.

    “Boleh buka. Aturannya, karena kita level 2 harus menerapkan 75 persen (kapasitas),” katanya.

    Menurut Usep, setiap tempat wisata yang ada di Kabupaten Lebak sudah dilengkapi dengan barcode. Jumlah pengunjung yang datang ke wisata akan terus dipantau. Selain itu, pengunjung yang datang ke tempat wisata harus mematuhi prokes dan masih juga diharuskan menggunakan masker.

    “Tetap diwajibkan menggunakan masker. Pengelola tempat wisata sudah kami minta untuk menyediakan masker bagi para pengunjung yang tidak menggunakan masker,” jelasnya.

    Libur lebaran tahun ini kata Usep, sangat dimungkinkan akan ada peningkatan jumlah pengunjung di tempat wisata. Hal tersebut imbas dari pelonggaran aturan yang ditetapkan pemerintah.

    “Sangat mungkin, bisa jadi lebih banyak. Karena yang mudik ke Lebak lebih banyak daripada yang keluar Lebak,” jelasnya.(Her/PBN)

  • Kawasan Wisata Tetap Dibuka

    Walau  Gunung Anak Krakatau (GAK) masih erupsi dengan status level III (Siaga), namun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang tetap tak memberlakukan penutupan kawasan wisata Pantai Carita dan sekitarnya di libur hari raya Idul Fitri 1443 H.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparbud Pandeglang, Ramadani menyatakan, meski GAK status level III, tak ada larangan bagi pelaku usaha wisata untuk buka di libur hari raya Idul Fitri mendatang.

    “Destinasi wisata saat libur lebaran tetap buka, tapi kewaspadaan tetap dijaga. Salah satunya setiap destinasi wisata harus ada petugas dari keselamatan,” kata Ramadani, Rabu (27/4).

    Selain itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang juga tidak melakukan penyekatan, karena selama tiga tahun ke belakang, objek wisata lumpuh akibat pandemi Covid-19.

    “Tak ada penyekatan, malah kami sudah merapatkan soal bagaimana untuk mengurai kemacetan di tempat – tempat wisata. Kami ingin wisata ini bangkit kembali, makanya tak diperketat hingga penyekatan. Tapi tetap protokol kesehatan ditekankan,” katanya.

    Ia juga mengingatkan, untuk persiapan menghadapi libur Idul Fitri, para pelaku atau pengusaha destinasi wisata harus mempersiapkan keselamatan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

    “Sebagian besar, objek wisata di Pandeglang adalah wisata air atau pantai. Maka harus bekerjasama dengan Balawista agar di tiap objek wisata harus ada petugas Balawista,” harapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti bencana Tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengingatkan agar semua masyarakat waspada.

    Irna juga menegaskan, pihaknya juga saat ini sudah siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan dari dampak erupsi GAK tersebut.

    “Kami siap siaga lakukan antisipasi, kami juga sudah menyiapkan jalur-jalur evakuasi sampai lumbung sosial di beberapa titik yang zona merah tsunami di Kabupaten Pandeglang,” kata Irna, Selasa (26/4).(PBN/BNN)

  • Masjid Negeri Diatas Awan Diresmikan

    Masjid Negeri Diatas Awan Diresmikan

    Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meresmikan Masjid Rahmatan Lil’alamin di kawasan wisata Negeri Diatas Awan (NDA), Gunung Luhur, Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Senin (28/03).

    Diketahui, dana pembangunan masjid berkapasitas sekitar 200 orang itu berasal dari swadaya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan konstruksinya dikerjakan oleh PT Amanah Mandiri Makmur.

    “Tempat ini punya potensi luar biasa. Sejuk dan indah sekali. Allah itu indah dan menciptakan keindahan. Citorek itu punya potensi luar biasa. Jalan dan jembatan kita bangun dan jaga, kalau ada yang rusak kita perbaiki,” ungkap WH.

    Ditambahkan WH, masjid Rahmatan Lil’alamin yang berarti rahmat untuk sekalian alam tersebut dibangun untuk memfasilitasi wisatawan yang berkunjung ke NDA untuk tafakur atas kemegahan ciptaan Allah Swt.

     “Jadi ada pesan-pesan mengagumi ciptaan Allah swt. Dan kita sebagai manusia harus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Kita harus menjaganya. Agama kita pun memerintahkan untuk tidak menebang pohon sembarangan, juga jangan mengeksploitasi alam,” ujar WH.

    WH mengatakan bahwa anggaran pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamin ini cukup besar, ada di pembangunan pondasinya,

    “Biaya pondasinya mahal, karena bangunan ini berada di sisi tebing. Sedang dananya ini disisihkan dari iuran para ASN di Pemprov Banten,” papar WH.

    Sebagai informasi, bangunan masjid Negeri Diatas Awan desainnya menyatu dengan bangunan rumah panggung khas di wilayah kasepuhan Citorek. Atapnya menggunakan model Piramida Limas dengan pilihan besar dipadukan dengan limas kecil.

    Sementara dalam laporan Ketua Pembangunan Masjid Rahmatan Lil’alamin, Asisten Sekretariat Daerah Pemprov Banten, Septo Kalnadi menerangkan perencanaan pembangunan dilakukan pada 1 September 2019, sedangkan peletakan batu pertama pada 24 Oktober 2019 lalu.

    “Pembangunan konstruksi oleh PT Amanah Mandiri Makmur dengan biaya sekitar Rp 5,5 miliar yang terhimpun dari para ASN mencapai Rp 6,521 miliar,” terang Septo Kalnadi.(WDO/PBN)

    Caption : Mesjid Rahmatan Lil’alamin di kawasan wisata Negeri Diatas Awan, Kasepuhan Citorek Kecamatan Cibeber diresmikan Gubernur Banten Wahidin Halim. Senin (28/03).

  • PHRI Pandeglang Prediksi Ramadan Wisata Akan Ramai

    PHRI Pandeglang Prediksi Ramadan Wisata Akan Ramai

    Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, memprediksi jelang bulan suci ramadan, objek wisata di Kabupaten Pandeglang bakal dipenuhi wisatawan.

    Ketua PHRI Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto mengatakan, jelang ramadan wisatawan akan ramai berkunjung ke Kabupaten Pandeglang. Sebab, saat ini kebijakan terbaru pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat.

    “Kami gembira dengan adanya kebijakan terbaru, terkait pelonggaran aktivitas masyarakat. Hal ini diyakini, akan membuka pintu lebih luas bagi wisatawan domestik maupun luar negeri, serta akan mempercepat pemulihan roda ekonomi ,” kata Widi, Minggu (13/3).

    Katanya, kebijakan baru ini juga harus diikuti dengan tingkat vaksinasi booster dan penyesuaian masa pandemi ke endemi. “Kami optimis, sebelum ramadan dan libur lebaran Idul Fitri nanti, akan ramai lagi pengunjung wisata di Kabupaten Pandeglang,” tandasnya.

    Sementara ini tambahnya, pemesanan atau booking hotel belum tinggi. Akan tetapi, jelang ramadan besar kemungkinan akan naik. “Kelebihan Pandeglang, selain banyak destinasi. Jarak dengan Ibu Kota, relatif dekat. Ditambah, dengan sudah dioperasikannya jalan Tol Serang-Rangkasbitung,” ujar Widi.

    Terpisah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Siti Septiana menyatakan, pihaknya optimis kunjungan wisatawan akan ramai menjelang bulan ramadan.

    “Semoga kondisi pandemi Covid-19 tidak lebih buruk lagi. Maksudnya, sekarang sudah berada di level 2, mudah-mudahan tidak turun lagi ke level 3,” ujar Septiana.

    Semua pelaku wisata, tambahnya, harus selalu optimis. Karena, situasi destinasi wisata juga akan menyesuaikan kiranya untuk kondisi mau menghadapi puasa, maupun lebaran seperti apa dikemasnya.

    “Bidang Pemasaran Disparbud, khususnya, melaksanakan giat podcast-podcast tentang kebudayaan, tentang destinasi wisatanya, kemudian tentang ekrafnya,” pungkasnya.

    Ditegaskannya, walaupun kondisi pandemi, untuk kemajuan pariwisata Pandeglang, tetap berkegiatan. “Sebisa mungkin kami majukan, malahan agenda sekarang akan meluncurkan survey tentang kepuasan pariwisata Pandeglang,” tandasnya.(pbn/bnn)

  • Ratusan Botol Miras Disita

    Ratusan Botol Miras Disita

    Polres Pandeglang sita ratusan botol Minuman Keras (Miras) di sebuah gudang yang berlokasi di Desa Sidamukti, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Jumat (25/2).

    Penyitaan ratusan botol Miras tersebut oleh petugas, berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa di wilayah tersebut ada peredaran Miras.

    Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah membenarkan bahwa anggotanya telah menyita ratusan botol Miras yang siap edar.

    “Iya benar, ada sekitar 73 dus yang kita sita dengan minuman keras sebanyak 891 botol,” kata Belny kepada wartawan, Sabtu (26/2).

    Menurutnya, terungkapnya penjualan kiras tersebut terjadi usai petugas menggelar operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di depan Mako Polsek Panimbang. Saat petugas menggelar Razia, tiba-tiba melintas sebuah kendaraan jenis Avanza dengan nomor polisi A 1433 FE yang dicurigai membawa miras.

    Saat itu petugas langsung memberhentikan dan memeriksa kendaraan tersebut. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata benar saja petugas menemukan sekitar 16 dus yang berisikan miras jenis anggur yang rencananya akan dikirim ke Desa Keramat Jaya, Kecamatan Cimanggu.

    “Kita amankan sebanyak delapan dus anggur merah dengan isi sebanyak 96 botol dan delapan dus kolesom sebanyak 96 botol,” terangnya.

    Saat petugas menginterogasi pengendara tersebut, diakuinya bahwa miras itu dibawa dari gudang milik L yang berlokasi di Desa Sidamukti, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang.

    “Petugas kemudian melakukan penyelidikan di rumah L yang beralamat di Desa Sidamukti, Kecamatan Sidamukti, Kabupaten Pandeglang. Benar saja puluhan dus ditemukan di gudang, warung dan kendaraan jenis honda jazz milik L,” ujarnya.

    Saat ini, lanjut dia, seluruh miras tersebut telah diamankan oleh petugas dan dibawa ke Mapolres Pandeglang untuk dijadikan barang bukti dan selanjutnya dimusnahkan.

    “Barang haram tersebut diamankan dari pelaku yakni saudara L, dengan modus operandi dengan sengaja mengedarkan, menyimpan, mengirim dan menimbun minuman beralkohol,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Tempat Pilihan Gunung Karang Jadi Usaha Pengelola Cafe

    Tempat Pilihan Gunung Karang Jadi Usaha Pengelola Cafe

    PANDEGLANG, BANPOS – Banyaknya destinasi wisata alam di Kabupaten Pandeglang, khususnya yang berada di Desa Kaduengang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, jadi pilihan para pengusaha khususnya pengelola café untuk membuka usahanya di lereng Gunung Karang.

    Salah satunya pengelola Café D’Ald Coffee, Aldian Ramadhan yang telah membuka kedai kopinya pada awal tahun 2022 lalu. Berkeinginan untuk menyajikan kopi untuk para wisatawan yang berkunjung.

    “Suasana alam di Desa Kaduengang ini sangat indah, tentunya kedepan ini akan menjadi tujuan para wisatawan untuk menikmati keindahan alam di atas Gunung Karang. Berawal dari sana, terbersit lah untuk membuat kedai kopi dan akhirnya pada bulan Januari 2022 kita membuat D’Ald Coffee,” kata Aldian kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

    Menurut Aldian, selain menyuguhkan beberapa racikan kopi lokal maupun luar daerah, pihaknya juga menyajikan beberapa menu makanan untuk menambah kehangatan saat menikmati kopi disajikan.

    “Saya kira jika pandemic Covid-19 sudah berakhir, saya yakin wisata alam puncak Gunung Karang ini jadi tujuan para wisatawan. Oleh karena itu, saat wisatawan menikmati keindahan alam, kita sediakan beberapa racikan kopi lokal maupun daerah lain untuk menemaninya dan kita sediakan beberapa menu makanan untuk teman ngopi,” ujarnya.

    Meskipun berada pada ketinggian kurang lebih sekitar 1.778 meter diatas permukaan laut (MDPL), lanjut Aldian, waktu yang dibutuhkan untuk sampai di lokasi sekitar 15 menit dari pusat Kota Pandeglang.

    “Dari Alun-alun Pandeglang sekitar 15 menit menuju lokasi. Kami pastikan, saat para wisatawan menikmati keindahan alam di atas Gunung Karang, kami sajikan kehangatan kopi aromatik dengan beberapa pilihan dengan ditemani makanan untuk menambah suasana santai,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Gara-gara Sampah, DLH Akan Dipanggil

    Gara-gara Sampah, DLH Akan Dipanggil

    BAKSEL, BANPOS – Anggota DPRD Lebak Komisi IV Musa Weliansyah mengatakan, bakal memanggil Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak. Pemanggilan itu terkait sampah yang menumpuk di pintu gerbang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cihara.

    “Selasa atau Rabu, insyaallah kami akan panggil Dinas LH untuk rapat menyikapi soal sampah. Karena masalah sampah ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama,” kata Musa kepada wartawan, Senin (28/2).

    Tumpukan sampah di gerbang TPA Cihara dari informasi yang diperoleh, dikarenakan rusaknya alat berat pendorong sehingga sampah tidak bisa dibuang ke titik pembuangan di TPA yang terletak di Kampung Srilayung, Desa Pondok Panjang.

    “Harusnya di sana ada cadangan alat jangan cuma mengandalkan satu alat yang tidak layak. Apalagi, TPA Cihara ini menampung sampah-sampah dari beberapa pasar di Lebak selatan,” ungkapnya.

    Musa menjelaskan, jika berhari-hari sampah dari sejumlah pasar tidak bisa dikirim ke TPA Cihara, maka yang dikhawatirkan bisa menimbulkan bau yang dapat mengganggu masyarakat.

    “Kalau dua sampai tiga hari sampah dibiarkan menumpuk di pasar justru bisa lebih berbahaya. Makanya, kami akan segera panggil Dinas LH agar bisa segera mengatasi persoalan tersebut,” jelasnya.

    Ia menegaskan, pemanggilan untuk rapat dengar pendapat soal sampah untuk kebaikan semua pihak. Dalam rapat, nantinya akan diketahui apa kendala atau penyebab yang terjadi sehingga sampah menumpuk.

  • Gunung Karang Jadi Tempat Favorit Pengusaha Kafe di Pandeglang

    Gunung Karang Jadi Tempat Favorit Pengusaha Kafe di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Banyaknya destinasi wisata alam di Kabupaten Pandeglang, khususnya yang berada di Desa Kaduengang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, jadi pilihan para pengusaha khususnya pengelola café untuk membuka usahanya di lereng Gunung Karang.

    Salah satunya pengelola Café D’Ald Coffee, Aldian Ramadhan yang telah membuka kedai kopinya pada awal tahun 2022 lalu. Berkeinginan untuk menyajikan kopi untuk para wisatawan yang berkunjung.

    “Suasana alam di Desa Kaduengang ini sangat indah, tentunya kedepan ini akan menjadi tujuan para wisatawan untuk menikmati keindahan alam di atas Gunung Karang. Berawal dari sana, terbersit lah untuk membuat kedai kopi dan akhirnya pada bulan Januari 2022 kita membuat D’Ald Coffee,” kata Aldian kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

    Menurut Aldian, selain menyuguhkan beberapa racikan kopi lokal maupun luar daerah, pihaknya juga menyajikan beberapa menu makanan untuk menambah kehangatan saat menikmati kopi disajikan.

    “Saya kira jika pandemic Covid-19 sudah berakhir, saya yakin wisata alam puncak Gunung Karang ini jadi tujuan para wisatawan. Oleh karena itu, saat wisatawan menikmati keindahan alam, kita sediakan beberapa racikan kopi lokal maupun daerah lain untuk menemaninya dan kita sediakan beberapa menu makanan untuk teman ngopi,” ujarnya.

    Meskipun berada pada ketinggian kurang lebih sekitar 1.778 meter diatas permukaan laut (MDPL), lanjut Aldian, waktu yang dibutuhkan untuk sampai di lokasi sekitar 15 menit dari pusat Kota Pandeglang.

    “Dari Alun-alun Pandeglang sekitar 15 menit menuju lokasi. Kami pastikan, saat para wisatawan menikmati keindahan alam di atas Gunung Karang, kami sajikan kehangatan kopi aromatik dengan beberapa pilihan dengan ditemani makanan untuk menambah suasana santai,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)