JAKARTA, BANPOS – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menegaskan, generasi muda adalah garda terdepan yang memikul tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan dengan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan dalam proses pembangunan ke arah yang lebih baik.
“Pendidikan formal adalah salah satu tiang utama untuk mempersiapkan generasi muda agar mampu melanjutkan perjuangan bangsa yang sarat tantangan saat ini,” kata Lestari, Senin (6/3).
Hal itu diungkapkan Lestari saat Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan sekaligus membuka Olimpiade PPKn ke-12 tingkat nasional bertema Melalui Olimpiade PPKN 12, Merajut Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI guna Mewujudkan Generasi Muda yang Kompetitif dan Pancasilais, di Universitas Riau yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Riau, Senin (6/3).
Hadir pada acara itu Prof. Sri Indarti (Rektor Universitas Riau), Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution (Wakil Gubernur Riau), sejumlah anggota Muspida Provinsi Riau, Charles Meikiyansah (Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem), siswa dan guru SD, SLTP dan SLTA serta mahasiswa dan civitas akademika sejumlah perguruan tinggi.
Lestari sangat berharap, di tengah berbagai perubahan yang terjadi di dunia saat ini jangan ada yang membiarkan simbol-simbol negara kita jatuh tercabik-cabik hingga rusak secara fisik, apalagi rusak secara pemahaman dari setiap anak bangsa.
Sejumlah instrumen yang mengandung nilai-nilai kebangsaan itu, jelas Rerie sapaan akrab Lestari, adalah Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di dalam keempat konsensus kebangsaan itu, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu mengandung nilai-nilai religius, tidak kenal menyerah, keberagaman dan persatuan yang mampu membentuk karakter bangsa Indonesia.
Rerie menilai, pentingnya pemahaman bagi generasi penerus bangsa, bahwa kita sejak masa lalu, bahkan sebelum negara Indonesia berdiri sudah terdiri dari belasan ribu pulau dan beragam suku bangsa.
Sejak masa lalu, tambah Rerie, bangsa di Nusantara cikal bakal Indonesia, sangat mudah menerima perbedaan. “Sehingga saat ini tugas kita semua untuk memelihara keberagaman yang sudah ada selama ini,” ujarnya.
Karena keberagaman, tegasnya, adalah modal sosial bagi bangsa Indonesia untuk mendorong negara ini lebih cepat maju.
“Generasi muda harus dipersiapkan agar mampu berselancar di tengah disrupsi dan menjadi generasi yang siap berada di berbagai situasi lewat pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki,” tegas Rerie.
Pada kesempatan itu Rerie berpesan agar para pemuda jangan lelah untuk belajar, terus menuntut ilmu dan selalu melestarikan pelaksanaan nilai-nilai kebangsaan dengan sepenuh jiwa dan raga.
Dengan berbekal pola pengajaran yang adaptif serta sarat dengan penanaman nilai kebangsaan yang kuat tersebut, Rerie berharap, generasi penerus bangsa memiliki kemampuan untuk menemukan pekerjaan yang belum tercipta, mengantisipasi terobosan teknologi yang akan muncul, dan mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah yang belum diantisipasi di masa datang.(RMID)