Kategori: PEMERINTAHAN

  • Kekayaan di LHKPN Cuma Rp52 Ribu, Ini Penjelasan Plt. Kabiro Umum Banten

    Kekayaan di LHKPN Cuma Rp52 Ribu, Ini Penjelasan Plt. Kabiro Umum Banten

    SERANG, BANPOS – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Umum Pemprov Banten, Zulkarnaen, angkat bicara terkait dengan harta kekayaannya.

    Untuk diketahui, BANPOS pada edisi Selasa (7/3) menerbitkan berita terkait laporan harta kekayaan sejumlah pejabat di Pemprov Banten, yang disebut mencurigakan.

    Salah satunya adalah laporan harta kekayaan milik Plt. Kepala Biro Umum Pemprov Banten, Zulkarnaen. Pasalnya, Zulkarnaen pada laporan tahun 2021, hanya mencatat kekayaan sebesar Rp52.148.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS, selama debut menjadi pejabat yang berkewajiban melaporkan LHKPN sejak tahun 2018, Zulkarnaen mencatat kekayaan minus berturut-turut hingga 2020.

    Saat dikonfirmasi, Zulkarnaen mengaku bahwa selama kurun waktu laporan 2018 hingga 2021, dirinya memaknai pelaporan LHKPN hanya merupakan kekayaan miliknya saja, yang dihasilkan dari pekerjaan dirinya.

    “Ketika berbicara LHKPN, artinya harta atau kekayaan yang saya dapat dari pekerjaan saya. Saya tidak merasa harus saya isi dari yang didapat oleh pasangan hidup saya,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (7/3).

    Bahkan, Zulkarnaen menegaskan jika memang sampai saat ini, dirinya tidak memiliki aset yang dapat dijadikan investasi seperti tanah dan bangunan.

    “Saya tidak ada tanah, tidak ada mobil, tidak ada rumah. Saya beberapa waktu ke belakang, pada 2017 kalau tidak salah, saya cuma bisa beli IPhone. Dan kalau mau ditelusuri lebih, ya saya memang tidak mempunyai apa-apa,” ungkapnya.

    Menurutnya, dia pun hanya memiliki satu buah rekening saja, yakni rekening Bank Banten. Meski hanya mengakui satu rekening, Zulkarnaen ternyata juga punya rekening lain.

    “BI Checking juga bisa dicek itu. Yang satu lagi memang saya punya BCA, dan itu untuk kepentingan lain, dan isinya tidak seberapa,” katanya.

    Ia pun tidak membantah bahwa dirinya memiliki banyak utang yang ditanggung. Menurutnya, hal itu merupakan kondisi sebenarnya atas kekayaan milik dia.

    Sementara terkait dengan tidak dimasukkannya harta milik istri, Zulkarnaen mengaku jika hal itu merupakan prinsip dirinya, untuk tidak mengakui barang yang bukan milik dia.

    “Yang masuk logika saya aja kang, harta-harta istri atau istilahnya orang lain, yang saya tidak punya, yang saya tidak beli, kenapa saya harus masukkan ke LHKPN saya. Itu berbicara prinsip ya, bukan aturan,” tuturnya.

    “Cuma ternyata aturan mainnya, pasangan hidup harus kita masukkan. Dan di situ juga ada keterangannya kan. Jadi saya memang tidak punya apa-apa kang,” jelasnya.

    Zulkarnaen mengaku bahwa selama pelaporan minus dan hanya Rp52 ribu tersebut, dirinya tidak pernah mendapatkan masalah. Meski demikian, pada pelaporan tahun 2022, ia sudah menambahkan harta kekayaan milik istrinya.

    “Tahun ini sudah (diperbaiki laporannya). Saya sudah laporan. Tahun ini aturannya harta milik pasangan harus dimasukkan, nanti dijelaskan ini pendapatan dari mana, ini didapat dari mana,” tandasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan penelusuran BANPOS selama ia berkewajiban untuk melaporkan LHKPN ke KPK, Zulkarnaen selalu berada di posisi minus kekayaannya, dan tidak minus pada 2021.

    Adapun dari tahun ke tahun sebagai berikut: Rp-140.000.000 pada tahun 2018, Rp-130.000.000 pada tahun 2019, Rp-68.881.163 pada tahun 2020 dan Rp52.148 pada tahun 2021.

    Data pelaporan harta kekayaan Zulkarnaen kerap berada pada posisi minus lantaran Zulkarnaen memiliki utang yang selalu lebih besar dari harta kekayaannya.

    Memulai karir sebagai pejabat yang berkewajiban melaporkan LHKPN pada tahun 2018, Zulkarnaen memiliki utang sebesar Rp140.000.000. Padahal, ia sama sekali tidak memiliki kekayaan alias nol.

    Pada tahun 2021, berhasil melepaskan diri dari ‘jerat’ utang, karena pada laporan terakhir LHPKN miliknya itu, pos utang sudah berada di angka nol.

    Sedangkan pada saat pelaporan, Zulkarnaen hanya mengantongi kas dan setara kas sebesar Rp52.148. (DZH)

  • Helldy Minta Masyarakat Ciptakan Inovasi 

    CILEGON, BANPOS – Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang tengah dilombakan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon pada Senin (6/3) dinilai dapat menciptakan Kota Cilegon jadi Kota Modern dan adaptif terhadap teknologi.  

    Atas dasar itu, Pemkot Cilegon akan memberikan dukungan maksimal terhadap kegiatan inovasi, termasuk perlombaan TTG yang digelar di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kota Cilegon.   

    “Perlombaan inovasi TTG yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat ini dapat menjadikan Kota Cilegon kedepan menjadi kota yang modern dan adaptif terhadap teknologi. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cilegon sangat mendukung adanya perlombaan ini,” kata Walikota Cilegon Helldy Agustian saat membuka kegiatan Lomba Inovasi TTG dan Posyantek Berprestasi Tingkat Kota Cilegon Tahun 2023 di Aula Bappedalitbang Kota Cilegon, Senin (6/3). 

    Menurut Helldy, inovasi teknologi yang berkembang melalui anak bangsa harus terus dipacu dan dikembangkan dengan sebaik mungkin. 

    “Banyak sekali inovasi baru yang tidak terpikirkan, salah satunya setrika yang dikhususkan untuk tunanetra. Ini sangat luar biasa. Oleh karenanya, kita harus terus pacu dan dukung inovasi yang dikembangkan oleh para peserta ini,” tuturnya.

    Dalam hal ini, Helldy berharap, masyarakat dapat berlomba-lomba dalam menciptakan inovasi baru. “Inovasi-inovasi yang sudah diciptakan ini harus terus di kembangkan. Jangan sampai hanya saat ada perlombaan saja. Pemerintah akan terus men-support atas inovasi yang diciptakan oleh masyarakat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Cilegon Wilastri Rahayu menjelaskan, Kota Cilegon telah berhasil meraih Indeks Inovasi Daerah sebagai Kota yang inovatif pada 2022. 

    “Alhamdulillah tahun lalu (2022-red) Kota Cilegon telah berhasil meraih kota yang inovatif dalam ajang Indeks Inovasi Daerah. Tahun ini (2023-red) kami ingin agar Kota Cilegon dapat kembali meraih penghargaan menjadi Kota yang lebih Inovatif,” jelasnya.

    Diterangkan Wilastri, pada 2023 terdapat 11 kelurahan yang ikut serta dalam ajang perlombaan TTG dan Posyantek. “Kami harap tahun depan (2024-red) semua kelurahan dapat ikut berpartisipasi,” terangnya.

    Diketahui, Lomba Inovasi TTG Kota Cilegon 2023 ini diikuti 27 peserta untuk kategori TTG dan 11 peserta kategori Posyantek. Rangkaian perlombaan akan berlangsung selama 3 hari mulai dari 6 hingga 8 Maret 2023. (LUK/RUL)

  • Kader Posyandu Diminta Aktif Cegah Stunting 

    CILEGON, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengadakan kegiatan edukasi Germas pada masyarakat dalam rangka pencegahan stunting melalui Posyandu kepada 100 kader Posyandu yang berlangsung di Greenotel, Kota Cilegon, Senin (6/3).

    Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Rully Kusumawardhany, menjelaskan selain puluhan kader Posyandu, kegiatan ini juga diikuti pengurus tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP PKK) dari kecamatan dan kelurahan. 

    Selain itu, ada pula kepala Puskesmas se Kota Cilegon dan juga penanggung jawab promosi kesehatan, dan petugas gizi Kota Cilegon.

    Dikatakan Rully, edukasi Germas pencegahan stunting kepada para kader Posyandu ini, digelar dalam rangka menindaklanjuti instruksi  Kementrian Kesehatan agar dilaksanakan kota kabupaten se Indonesia, berkaitan dengan promosi kesehatan yaitu gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas. Adapun tema yang diambil menurut Rully, edukasi Germas terkait peran dari kader posyandu yaitu pencegahan stunting melalui Posyandu aktif.

    Lebih lanjut, Rully mengatakan saat ini dari ratusan Posyandu di Kota Cilegon, beberapa diantaranya belum bisa dikatakan Posyandu aktif. Karena Kementerian Kesehatan mempersyaratkan tiga kriteria untuk bisa menjadikan Posyandu terstandar menjadi Posyandu aktif.

    “Ini memang yang sekarang lagi gencar dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan. Karena yang diharapkan Posyandu yang ada sekarang ini bisa terstandar. Nah untuk menstandarkan nya, Posyandu aktif itu harus memenuhi minimal 3 kriteria, yaitu memiliki pengurus Posyandu nya itu minimal 5 orang di setiap Posyandu, kemudian melaksanakan kegiatan minimal 8 kali dalam setahun dan juga melaksanakan kegiatan pelayanan baik untuk ibu hamil, bayi balita, pra usia sekolah, remaja dan usia lanjut,” kata Rully.

    Untuk itu, Posyandu aktif harus memenuhi 3 kriteria tersebut. Dan apabila tidak memenuhi salah satu nya, Posyandu tidak bisa dikategorikan menjadi posyandu aktif.

    Dilibatkan nya para kader Posyandu juga dilakukan dalam rangka persiapan, mengingat kedepannya Posyandu tidak hanya ditargetkan sampai di Posyandu aktif, akan menuju ke Posyandu Prima.

    “Untuk Posyandu Prima ini aturan hukumnya kemudian peraturan-peraturan yang terkait dengan operasional Posyandu Prima sedang digodok oleh Kementrian Kesehatan tapi semua turut berproses,” katanya. 

    Sehingga diharapkan para kader yang terlibat aktif di dalam Posyandu memahami betul syarat-syarat yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan, sehingga para kader memiliki peran dalam pencegahan stunting.

    Karena pencegahan stunting ini termasuk tema utama yang digencarkan oleh Kementrian Kesehatan, sehingga menurutnya banyak faktor yang harus dipahami dan dilakukan. Tidak hanya kader Posyandu, Tim penggerak PKK juga turut dilibatkan, karena PKK  termasuk pembina dari pada Posyandu agar semuanya saling bersinergi.

    “Jadi nanti dipastikan dulu seluruh kader itu tau kriteria apa, supaya Posyandu nya itu masuk dalam kategori syaratnya masuk Posyandu aktif. Jangan sampai salah satu syaratnya belum terpenuhi. Supaya capaian-capaian atau target-target yang dibebankan oleh Kementrian Kesehatan ke kabupaten kota bisa diakui sah,” tambah Rully.

    Kalau sampai saat ini kader sudah mencukupi, tapi saya tidak menutup mata ada 14 Posyandu yang kadernya masih belum 5.

    Sementara itu, Wakilkota Cilegon Helldy Agustian yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga meminta para kader Posyandu bisa membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Kota Cilegon.

    “Saya berharap kader-kader Posyandu aktif membantu pemerintah. Mengkampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat, memberikan edukasi tentang gizi, sehingga ibu hamil, bayi, balita itu bisa sehat dan tercukupi gizinya. Jadi InsyaAllah angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan, dan angka stunting juga semakin menurun,” kata Helldy. (LUK)

  • Napi Lapas Rangkasbitung Dilatih Keterampilan Hidup

    Napi Lapas Rangkasbitung Dilatih Keterampilan Hidup

    LEBAK, BANPOS – Dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian bagi Narapidana (Napi), Lapas Rangkasbitung giat melaksanakan perencanaan secara masif, kali ini lapas Rangkasbitung bersama dua instansi yakni Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) dan Peternakan (Disnak) Kabupaten Lebak merencanakan peningkatan keterampilan hidup (life skill) bagi para napi.

    Pada Rapat Perencanaan kegiatan pelatihan peternakan dan perikanan itu diikuti oleh jajaran internal Lapas, diantaranya Pejabat Struktural dan seluruh staf Subsi Pembinaan. Sementara dari external dihadiri Plt Sekretaris DPK/Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Bernardi beserta Staf dan Sub Koordinator Kelembagaan di Dinas Peternakan, Nikmatul.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang yang diwakilkan Kasubsi Pembinaan Eka Yogaswara dalam sambutan menjelaskan perihal teknis pelatihan Peternakan dan Pertanian yang akan dilaksanakan.

    “Alhamdulillah kita bisa gelar rapat bersama, tentu saja ini implementasi ril dari kerjasama, Lapas memang harus dikeroyok karena banyak keterbatasan kita sementara Pembinaan berupa life skill harus kita berikan kepada para narapidana. Tentu saja sebagai bekal agar mereka kembali berkontribusi lagi bagi masyarakat. Outputnya jelas mereka memiliki kompetensi dan bersertifikat serta dapat menyumbang penerimaan negara melalui PNBP atas hasil karyanya,” ujar Eka Yogaswara.

    Sementara, Plt Sekretaris DPK Lebak, Bernardi menyampaikan dukungannya kepada Lapas Rangkasbitung.

    “Kami menyambut dengan tangan terbuka, mendukung penuh kegiatan pembinaan dan pelatihan dengan sebaik-baiknya. Seperti kita ketahui SAE punya potensi dan kami rekomendasi untuk pelatihan dan budidaya Nila dan Ikan lele serta bisa dipadukan dengan tanaman indigo feri, jadi nanti bagus sekali,” ujar Bernardi.

    Senada diungkapkan Sub Koordinator Kelembagaan Disnak Kabupaten Lebak, Iyah Nikmatul yang siap membina para Napi di Lapas dalam keahlian beternak.

    “Tentu semua akan mendukung termasuk kami, para warga binaan harus dibekali agar selanjutnya termotivasi untuk mengimplementasikan usai bebas, misalnya ternak domba sederhana dan murah tapi menghasilkan nanti kita belajar bagaimana pengelolaannya dan pemberian pakan ternaknya sekaligus kesehatan hewannya sehingga kompetensinya utuh nanti,” tutur Iyah.(WDO/PBN)

  • ASN Diminta Sederhana

    ASN Diminta Sederhana

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengajak pegawai aparatur sipil negara (ASN) di daerah ini agar dapat membudayakan kehidupan sederhana sehingga menjadikan panutan masyarakat.

    “Kita berharap semua ASN itu dapat hidup sederhana dan tidak hedonisme atau gaya hidup berlebihan,”kata Asisten Daerah (Asda I) Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak Alkadri

    Kehidupan sederhana bagi pegawai abdi negara sudah menjadikan budaya atau kultur sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 13 tahun 2014 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

    Dimana SE Nomor 13 tahun 2014 tersebut terdapat poin di antaranya ASN tidak memperlihatkan kemewahan atau sikap hidup yang berlebihan.

    Selain itu ASN dapat memperhatikan prinsip -prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat.

    Kehidupan sederhana bagi pegawai abdi negara dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik atau “good governance” juga meningkatkan kepercayaan masyarakat.

    Budaya gaya kehidupan sederhana dipastikan dapat mengendalikan perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

    “Kami minta gaya hidup ASN itu harus sederhana agar tidak meruntuhkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara negara,” kata Alkadri.
    Menurut dia, penghasilan ASN tentu sudah terukur sesuai dengan golongan dan jabatan, sehingga dipastikan gaya kehidupan mereka tidak berlebihan.
    Namun, kata dia, masyarakat juga jangan mencap buruk jika terdapat ASN hidupnya berlebihan dan kemungkinan mereka memiliki usaha sampingan maupun harta warisan.

    Karena itu, masyarakat juga dapat mengawal para ASN jika ditemukan kehidupan mereka berlebihan dan bermewah-mewahan.

    Sebab, kehidupan seperti itu bukan budaya ASN dan bisa menjadi sorotan masyarakat.
    “Kami tidak henti-hentinya setiap rapat maupun upacara selalu disampaikan semua ASN harus membudayakan gaya hidup sederhana,”katanya.

     Ketua IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH Baijuri mengimbau para pegawai abdi negara dapat menerapkan gaya hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

    Gaya hidup sederhana ini, kata dia, tentunya sebagaimana yang dicontohkan zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW juga sahabat-sahabatnya.

    Prinsip Islam kehidupan harus ada keseimbangan antara dunia dan akhirat, sehingga Islam memperbolehkan memiliki harta kekayaan dan bukan untuk mewah-mewahan.

    Kekayaan yang dimiliki untuk membantu masyarakat yang membutuhkan juga kepentingan kemaslahatan umat.

    “Kita berharap ASN dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan menerapkan pola hidup sederhana,” ujarnya.(PBN/ANT)

  • Irna Berterima Kasih Kepada ASN Purnabakti

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) Purnabakti Eselon II atas jasa dan pengabdian serta loyalitas yang telah diberikan selama bertugas untuk Kabupaten Pandeglang.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada para ASN purnabakti eselon II yang telah mengabdi untuk Kabupaten Pandeglang, atas jasa dan pengabdian serta loyalitas yang telah diberikannya selama bertugas,” kata Irna saat acara silaturahmi bersama purnabakti eselon II di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (1/3).

    Irna mengatakan, sumbangsih para ASN purnabakti eselon II untuk memajukan Kabupaten Pandeglang tidak terhenti meskipun sudah tidak bertugas.

    “Masa purnabakti bukan merupakan suatu hambatan untuk melanjutkan pengabdian dalam kehidupan bermasyarakat,“ ujarnya.

    Menurutnya, dalam upaya mensukseskan pembangunan di Kabupaten Pandeglang, tentu saja membutuhkan masukan dan pemikiran dari para purnabakti.

    “Kami ingin para purnabakti  terus membantu proses pembangunan dengan menyampaikan gagasan dan ide cemerlang demi kemajuan Kabupaten Pandeglang,“ ucapnya.

    Oleh karena itu, lanjut Irna, ia berharap para purnabakti terus untuk berkarya dan berkontribusi demi kemajuan Kabupaten Pandeglang. karena kontribusi para purnabakti sangat penting dalam mewujudkan pembangunan.

    “Terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan selama ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat luas, terlebih atas bantuan dan pengabdian untuk membangun Kabupaten Pandeglang dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,“ ungkapnya.

    Sementara itu, salah satu perwakilan dari purnabakti eselon II mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, Salman Sunardi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemkab Pandeglang terutama Bupati Pandeglang, Irna Narulita yang telah memberikan perhatian untuk para purnabakti.

    “Acara silaturahmi ini merupakan momentum untuk menjalin sinergitas antara pemerintah daerah bersama para purnabakti, dimana dalam kesempatan ini kita bisa berbagi pengalaman untuk kemajuan Kabupaten Pandeglang,“ katanya.

    Oleh karena itu, lanjut Salman, acara silaturahmi antara Pemkab Pandeglang dengan para purnabakti ini dijadikan ajang untuk memotivasi agar kedepan lebih baik lagi.

    “Silaturahmi ini sebagai ajang motivasi hidup untuk kedepan lebih baik lagi dan semoga kami terus bisa berkarya untuk Pemkab Pandeglang dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan,“ ungkapnya.(dhe/pbn)

  • MK Diminta Tolak Proporsional Tertutup

    Kader Partai NasDem Kabupaten Lebak, Usep Setiana, menolak dengan tegas Pemilu dengan sistem proporsional tertutup. Pasalnya, pihaknya menilai, jika pemilihan legislatif dengan sistem proporsional tertutup diberlakukan, itu dipandangnya sebagai kemunduran demokrasi di era reformasi.

    “Proporsional tertutup itu secara tak langsung menutup transparansi demokrasi yang berimplikasi pada pengebirian hak demokrasi. Kalau aturan itu dipaksakan mau diterapkan, ini jelas kemunduran demokrasi seperti pada masa zaman orde baru,” ujar Usep Setiana kepada BANPOS, Rabu (1/3).

    Menurut Usep, para pemilih tidak bisa memiliki peran dalam menentukan siapa kandidat Calon Legislatif (Caleg) yang diusungnya. “Dalam sistem Proporsional Tertutup itu pemilih hanya mencoblos partainya, bukan caleg nya. Ini jelas seperti membeli kucing dalam karung. Para konstituen nantinya tidak akan kenal siapa yang bakal jadi wakilnya nanti,” terang Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Lebak dari Partai NasDem.

    Pada bagian lain, Usep menyebut, dampak dari Pemilu Sistem Proporsional Tertutup itu juga bisa berakibat pada hubungan antar pemilih dan wakil rakyatnya., Bahkan, terangnya lagi, bisa jadi rakyat tidak kenal dengan wakilnya sendiri.

    Karenanya, kata dia, ia berharap Mahkamah Konstitusi (MK) bisa menyelami aspirasi dari mayoritas partai politik yang menjadi representasi dari suara rakyat tersebut.

    “Ini udah 8 Parpol secara tegas menolak Pemilu dengan Sistem Proporsional tertutup. Karena secara logika politik, hak konstituen untuk memiliki calon pilihannya juga harus dipertimbangkan, karena dalam sistem Proporsional Tertutup itu jelas ada pengebirian hak konstituen. Dalam hal ini Saya berharap MK bisa mengakomodir usulan tersebut. Dan kita berharap demokrasi di Indonesia semakin maju,” paparnya.(WDO/PBN)

  • 31 Kepsek SDN Serah Terima Jabatan

    31 Kepsek SDN Serah Terima Jabatan

    LEBAK, BANPOS – Sebanyak 31 Kepala Sekolah (Kepsek) Dasar Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak, Zona III dan IV dari Delapan Kecamatan melaksanakan giat Serah Terima Jabatan (Sertijab) Rotasi dan Promosi, bertempat di PGRI Kecamatan Malingping, Selasa (28/2) kemarin.

    Pada giat Sertijab Rotasi dan Mutasi Kepsek SDN di lingkungan Dindik Kabupaten Lebak dari zona III dan IV tersebut, dihadiri langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Sekolah Dasar dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Maman Suryaman serta para Korwil dari Delapan Kecamatan, Ketua Cabang PGRI dan para Kepsek yang akan melaksanakan Sertijab.

    Kepsek dari delapan kecamatan yang hadir tersebut, diantaranya Kepala Sekolah dari Kecamatan Gunung Kencana, Banjarsari, Malingping, wanasalam Cijaku, Cigemblong, Cibeber dan Kecamatan Bayah.

    Dalam sambutan, mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Kabid Pendidikan SD pada Dindik Lebak, Maman Suryaman menyampaikan selamat menjalankan tugas baru kepada para Kepala Sekolah yang baru saja selesai melaksanakan Sertijab.

    Menurutnya, Kepsek yang baru saja melaksanakan sertijab tersebut saat ini sudah menjadi pejabat baru di satuan pendidikannya masing-masing.

    “Bapak dan Ibu sekarang sudah menjadi pejabat baru di satuan pendidikannya masing- masing dan harus siap menghadapi berbagai macam hal, karena akan berhadapan dengan pemerintahan setempat, komite sekolah, para guru, siswa, wali murid dan juga masyarakat,” ujar Maman.

    Dikatakannya, Kepsek juga harus tetap mengacu kepada Lima Kompetensi Kepsek untuk memenuhi layanan yang lebih baik kepada masyarakat dan tetap berada di jalur rel kepsek, karena Kepsek ini sebagai pungsi manajer yang harus bisa melaksanakan tugasnya.

    Ia juga minta melupakan persoalan yang lama, kedepan catat beberapa rekomendasi sekolah yang perlu secepatnya dilakukan perbaikan dari yang mudah-mudah saja dulu seperti perbaikan lingkungan sekolah agar keberadaan sekolah tetap terawat, karena keberadaan sekolah adalah kewajiban Kepsek,

    “Jangan sampai keberadaan lingkungan sekolah Kepala Sekolah menjawab tidak tahu, sebab fungsi Kepala Sekolah melekat pungsi pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi di satuan pendidikan. Apabila ada hal yang tidak dimengerti jangan sungkan untuk bertanya kepada para Kepala Sekolah yang sudah lama yang sudah memiliki segudang pengalaman, di sekolah itu” katanya.

    Pada bagian lain, Ketua PGRI Lebak ini meminta para Kepsek tetap mengacu kepada Lima Kompetensi.

    “Tetap dalam rel tugasnya, Memiliki keterampilan terutama dalam bidang manajemen, memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS),” terangnya.

    Maman menambahkan, Kepsek diharapkan rutin melakukan pengawasan pembinaan dan pengendalian di lingkungan sekolah agar selalu mengetahui kondisi sekolah yang dipimpinnya.

    “Mesti diingat pula bahwa kinerja kepala sekolah akan dilakukan penilaian oleh para pengawas, melalui Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS), akan terlihat sekolah yang rapi bersih dan tidak. Juga memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, ini agar kinerja kita baik, karena dengan kerja baik integritas para Kepsek juga akan semakin kuat maka ketika kita kuat tidak akan ada lagi keraguan untuk menyampaikan informasi dan lain sebagainya kepada pihak lain,” katanya.(WDO/PBN)

  • RKPD 2024 Dibahas

    Pemerintah Kabupaten Lebak menggelar Forum Lintas Perangkat Daerah RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2024 di Aula Multatuli Setda Lebak, Rabu (1/3).

    Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) didampingi para Asisten Sekda dan diikuti oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebak.

    Diketahui, kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari yakni sejak 1 hingga 3 maret 2023. Adapun tema pembahasan yaitu terkait optimalisasi pendapatan asli daerah, ketahanan pangan, penanganan kemiskinan, penurunan Stunting, penanganan kawasan kumuh dan terkait Geopark Bayah Dome.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk mengakomodir masukan dan saran dari para Kepala Perangkat Daerah dalam menyempurnakan rancangan RKPD Tahun 2024, kata Sekda Lebak,” Budi Santoso dalam sambutannya.

    Budi mengatakan, Forum Lintas tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini pembahasannya dibagi menjadi 6 tematik khusus yang teknisnya secara Focus Group Discussion.

    Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan proses perwujudan visi pembangunan daerah 2019-2024. Pemkab Lebak menetapkan ‘Pemantapan daya Saing Daerah dan Peningkatan Kualitas Layanan Publik Menuju Kemandirian Ekonomi’ sebagai tema RKPD Kabupaten Lebak Tahun 2024.

     “Apapun yang kita kerjakan ujungnya adalah guna memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Alhamdulillah setelah Pemkab Lebak dimulai oleh Menpan RB, Ombudsman, dan masyarakat melalui survey IKM, pelayanan kita nilainya naik,” tandasnya.

    Diketahui, prioritas program yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan infrastruktur dengan tetap menjaga lingkungan dan peningkatan tata kelola pemerintah yang berkualitas.(CR-01/PBN)

  • Kendalikan Inflasi, Pemkot Gelar Operasi Pasar 

    Kendalikan Inflasi, Pemkot Gelar Operasi Pasar 

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menggelar operasi pasar murah di Halaman Kantor Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Rabu (1/3). Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon itu bekerjasama dengan Agrobisnis Banten Mandiri yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten. 

    Tujuannya, sebagai langkah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran, sehingga dapat mengendalikan laju inflasi di daerah.

    Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan pada Disperindag Kota Cilegon Dedi Jauhari mengatakan, operasi pasar murah itu merupakan bagian dari langkah untuk menekan inflasi di daerah melalui pengendalian harga kebutuhan pokok di pasaran. “Operasi pasar ini sebagai langkah konkrit dalam mengendalikan inflasi dengan menstabilkan harga kebutuhan pokok yang saat ini cenderung tinggi,” kata Dedi, Rabu (1/3).

    Pada operasi pasar ini, Dedi mengaku, pihaknya menyediakan sejumlah barang kebutuhan pokok, diantaranya, beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu. Harga yang ditawarkan di bawah dari harga di pasaran. 

    “Operasi pasar ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau. Kami akan melaksanakan operasi pasar ini secara bergiliran di sejumlah tempat berbeda. Ada 4 titik lagi dan kami akan upayakan agar lokasinya di kecamatan,” akunya.

    Sementara itu, Warga Kelurahan Bagendung, Iis Dariyanti mengaku sangat terbantu dengan operasi pasar murah tersebut. Sebab, harga yang ditawarkan dinilai sangat terjangkau. “Harga minyak goreng di pasar Rp 7.000, sementara disini (Operasi Pasar-red) hanya Rp 5.000,” ujarnya.

    Atas dasar itu, Iis berharap agar operasi pasar murah bisa menjadi program yang berkelanjutan. “Ini sangat membantu masyarakat, terutama yang kurang mampu. Jadi, sering-sering saja ada operasi pasar murah ini,” harapnya.

    Senada dikatakan, Lurah Bagendung, Kecamatan Cilegon Eha yang meminta agar operasi pasar murah tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.  “Ini sangat membantu masyarakat untuk berbelanja dengan harga terjangkau, jadi tidak perlu jauh – jauh lagi ke pasar,” ungkapnya. (LUK/RUL)