Kategori: PEMERINTAHAN

  • DPRD Cilegon Merasa Dilecehkan Dinas PU Saat Rapat Dengar Pendapat

    DPRD Cilegon Merasa Dilecehkan Dinas PU Saat Rapat Dengar Pendapat

    CILEGON, BANPOS – Komisi IV DPRD Kota Cilegon geram terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon Heri Mardiana dan Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kota Cilegon Retno Anggraini. Pasalnya pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar, Selasa (25/1) di Ruang Rapat DPRD Kota Cilegon sekira pukul 14.00 WIB kedua pejabat tersebut tidak hadir. Hal itu membuat para wakil rakyat murka karena merasa tidak dihargai oleh kedua pejabat tersebut.

    Diketahui DPUTR hanya mengutus tiga orang pejabat fungsional yakni Andi Badru Jaman, Lucky dan TB Nivi namun mereka tidak bisa menjelaskan apa yang diminta oleh wakil rakyat terkait persoalan yang ada di bidang bina marga.

    “Kami tahu disini semua saudara eselon IV saat ini difungsionalkan bukan berarti di fungsionalkan lepas begitu saja dengan pekerjaan di pu. Dan kami pun saya pribadi pun meminta terkait perbaikan jalan tidak ada respon, makanya kami bersurat secara resmi disini datang yang fungsional. Kabidnya ngga ada, terus disini saudara bilang sudah difungsionalkan tidak ada kewenangan,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Anugerah Chaerullah saat RDP, Selasa (25/1).

    Kemudian pada saat RPP, Irul sapaan akrab Anugerah Chaerullah meminta kepada para pejabat fungsional untuk menghubungi Kabid Bina Marga agar bisa hadir akan tetapi tetap tak kunjung datang. “Kalau bisa dihubungi apa tanggapan dari ibu kabidnya karena kami serius dan kita surati dinas pekerjaan umum dan kita menginginkan tanggapannya terkait pertanyaan-pertanyaan kami,” tegasnya.

    Karena menurutnya persoalan di bidang bina marga sangat penting sekali lantaran dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat tentang perbaikan – perbaikan jalan yang rusak di Kota Cilegon. “Saya pribadi sudah meminta secara lisan secara baik-baik, secara kekeluargaan untuk diminta perbaikan (jalan) khawatir ada korban, karena saya sendiri kena (jadi korban). Padahal kami surati secara resmi, secara formal ditandatangani oleh Ketua DPRD. Walaupun sudah ditandatangani tapi tidak ada hasil sekarang,” pungkasnya.

    Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pihaknya di legislatif ingin menyampaikan aspirasi dari masyarakat lantaran selama ini banyak keluhan terkait banyaknya jalan yang rusak di Kota Cilegon. “Sekali lagi hargai kami di lembaga DPRD, kita berniat baik untuk kepentingan masyarakat dan kami dengan niat yang baik sudah menyurati secara formal dan resmi hargai kami di DPRD. Kami dari pagi disini sampai dengan saat ini kita belum pulang hargai kami, saudara sudah telat itu sudah salah, sudah datang pun hanya main-main mewakili tapi tidak ada jawaban apa-apa,” tegasnya.

    Hal senada dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga. Erik merasa tidak dihargai oleh pejabat Dinas PUTR lantaran tidak hadir saat RDP. Padahal pihaknya ingin mengetahui sejauh mana progres perbaikan jalan di tahun 2022 ini. “Jalan itu sudah pada rusak parah, kita pengen mengetahui berapa kilo sih program kedepannya di 2022 ini Dinas PU nih kan adanya di Bina Marga, kita pengen tahu. Jadi tolong lah bagaimana pun kita posisinya mitra,” katanya.

    Politisi Partai Golkar juga mengingatkan kepada kepala dinas agar ini menjadi bahan evaluasi dinas pekerjaan umum agar tidak menyepelekan hal-hal yang sifatnya penting. “Harusnya menjadi koreksi oleh kepala dinas. Ini menjadi catatan buat kita dan juga kepala dinas PU agar bisa mengkoreksi lah apa namanya bawahnya atau staffnya yang seperti itu. Itu surat tanda tangan ketua DPRD loh bukan ketua komisi,” ujarnya.

    Erik memberi kesempatan kepada Dinas PU untuk menjadwalkan RDP ulang, apabila tidak dapat hadir juga dia mengancam akan buka – bukaan di rapat badan anggaran nanti. “Ya kita tunda sampai Kamis pagi jam 9. Dikasih waktu dua hari ngga bisa juga berarti itu tidak menghargai sama sekali. Kalau misalkan dinas mau main-main kita ada rapat badan anggaran untuk rapat RKA selesai kalau beliau tidak menghadiri,” tegasnya.

    (LUK)

  • Kejar Status Kota Layak Anak Madya, Pemkot Minta Komitmen Bersama

    Kejar Status Kota Layak Anak Madya, Pemkot Minta Komitmen Bersama

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang meminta komitmen dari seluruh pemangku kebijakan, baik dari TNI, Polri, awak media hingga pejabat administratif wilayah tingkat kecamatan dan kelurahan, untuk bisa merealisasikan Kota Serang menjadi Kota Layak Anak (KLA).

    Komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatanganan deklarasi bersama Kota Layak Anak, saat kegiatan rapat koordinasi membangun komitmen Kota Layak Anak di salah satu hotel di Kota Serang.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa saat ini, Kota Serang masih berada di tingkat pratama untuk penilaian Kota Layak Anak. Sementara untuk penilaian tahun ini, masih dalam tahap penilaian oleh Kementrian PPA.

    “Jadi memang sampai saat ini masih belum ada peningkatan,” ujar Syafrudin saat diwawancara awak media, Selasa (25/1).

    Untuk meningkatkan penilaian tersebut, seminimalnya menjadi Madya pada tahun ini, Syafrudin mengaku bahwa Pemkot Serang meminta seluruh pemangku kebijakan, mulai dari TNI, Polri, awak media hingga kelurahan dan kecamatan, untuk berkomitmen dalam mewujudkan Kota Layak Anak.

    “Mereka semua menandatangani komitmen tersebut. Untuk kelurahan dan kecamatan, ini merupakan konsekuensi agar mereka bisa mewujudkan Kota Layak Anak dimulai dari kelurahan dan kecamatan masing-masing,” terangnya.

    Menurut Syafrufin, masih stagnannya Kota Serang sebagai Kota Layak Anak tingkat pratama, akibat masih banyaknya kasus stunting dan gizi buruk di Kota Sedang. Sehingga ia menegaskan bahwa untuk mewujudkan Kota Layak Anak, bukan hanya tugas dari DP3AKB saja.

    “Kota Serang ini masih ada gizi buruk, masih ada stunting. Maka dari itu saya rasa hal ini yang membuat penilaian Kota Serang terap pada tingkat pratama,” terangnya.

    Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan, mengatakan bahwa yang saat ini diincar oleh Pemkot Serang bukan sekadar meningkatnya penilaian Kota Serang dari Pratama ke Madya, namun dalam hal implementasi sesungguhnya.

    “Bukan target mendapatkan penghargaan saja ya, itu kan efek saja. Dampak dari kita mengimplementasikan. Namun yang kami kejar ialah implementasi di lapangannya,” ujar Anthon.

    Menurutnya, terdapat 24 indikator yang tergabung dalam lima klaster. Hal itu yang saat ini tengah dikejar oleh Pemkot Serang, sehingga keseluruhan indikator dapat dipenuhi oleh Kota Serang.

    “Kami juga mengundang OPD, agar mereka tahu mereka bertugas apa (untuk merealisasikan Kota Layak Anak). Seperti mengundang Dinkes kan tadi disebutkan bahwa stunting dan gizi buruk jadi penghambat Kota Layak Anak,” tandasnya.

    (DZH)

  • Larangan Rekrutmen Honorer Belum Jelas, Pemkab Pandeglang Wait and See

    Larangan Rekrutmen Honorer Belum Jelas, Pemkab Pandeglang Wait and See

    PANDEGLANG, BANPOS – Larangan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk merekrut tenaga honorer masih belum jelas dan belum disosialisasikan. Hal ini menyebabkan, Pemkab Pandeglang belum menyiapkan langkah apapun untuk menyikapi terkait nasib sekitar 7.204 honorer yang terdata saat ini.

    Larangan bagi instansi pemerintah untuk merekrut tenaga honorer tersebut, juga telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48/2005 tentang, Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), secara jelas tertuang dalam Pasal 8 telah dilarang untuk merekrut tenaga honorer.

    Namun pernyataan yang disampaikan MenPAN-RB RI di beberapa media itu, secara resmi belum sampai ke Pemda Pandeglang. Maka dari itu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pandeglang, belum bisa melakukan langkah apapun, menindaklanjuti pernyataan tersebut.

    Kepala BKPSDM Kabupaten Pandeglang, M. Amri mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat resmi dari KemenPAN-RB, kaitan larangan rekrutmen honorer dan menyelesaikan status tenaga honorer hingga tahun 2023.

    “Saya belum bisa menyatakan apapun. Karena, surat resmi ke Ibu Bupati Pandeglang maupun ke BKPSDM Pandeglang, belum ada. Saya juga baru tahu dari media. Jadi saya belum bisa berkomentar apapun, karena surat resminya belum saya terima,” kata Amri, Selasa (25/1).

    Walaupun nanti bakal mendapatkan surat resmi dari KemenPAN-RB RI, pihaknya belum bisa menjelaskan langkah apa yang bakal dilakukan, yang pasti bakal dibahas terlebih dahulu.

    “Kita tidak bisa berandai-andai. Nanti kalau sudah ada suratnya, lapor dulu ke pimpinan (Bupati,red), dan kita bahas juga langkah apa yang akan dilakukan,” pungkasnya.

    Ditambahkannya, hingga saat ini, jumlah honorer di Kabupaten Pandeglang mencapai sekitar 7.204 orang. “Sejauh ini, jumlah honorer di Kabupaten Pandeglang mencapai sekitar 7.204 orang,” tandasnya.

    Namun secara rinci, ia mengaku, tidak dapat menjelaskannya. Artinya, harus melihat data terlebih dahulu. Yang pasti, dari jumlah itu yang mendominasi honorer guru, dan sisanya honorer pegawai di pemerintahan.

    “Wah (secara rinci), saya belum punya datanya. Hanya totalnya saja. Yang mendominasi, honorer kalangan guru,” ujarnya.

    Diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) RI, Tjahjo Kumolo, meminta kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L), tidak lagi merekrut tenaga honorer.

    Kebijakan itu juga berlaku, untuk instansi Pemerintah Daerah (Pemda). Penerimaan honorer baru, akan merusak penghitungan kebutuhan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN).

    “Rekrutmen tenaga honorer yang terus dilakukan, tentu akan mengacaukan hitungan kebutuhan formasi ASN di instansi pemerintahan. Hal ini juga, membuat permasalahan tenaga honorer menjadi tidak berkesudahan, hingga saat ini,” ungkap Tjahjo.

    (PBN/BNN)

  • Syafrudin Ancam Copot Lurah dan Camat yang Cuekin Sampah

    Syafrudin Ancam Copot Lurah dan Camat yang Cuekin Sampah

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, menyindir para lurah yang tidak peka terhadap kondisi lingkungan di wilayah administrasi masing-masing.

    Syafrudin menyindir masih banyaknya lingkungan yang terjadi penumpukan sampah liar. Padahal lokasi sampah liar itu sering dilewati oleh para lurah.

    “Ini masih banyak lingkungan yang tidak diperhatikan. Masih banyak penumpukkan sampah di beberapa kelurahan. Di Taktakan, di Kasemen,” ujarnya pada saat sambutan agenda Kota Layak Anak di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (25/1).

    Menurutnya, apabila para lurah dan camat tetap ingin menjabat sebagai pejabat administrasi kewilayahan itu, maka harus peduli terhadap lingkungan.

    “Kalau masih mau jadi lurah, harus peduli lingkungan. Jangan diam saja, padahal sering dilewati oleh pak lurah. Kalau masih mau jadi camat, juga harus peduli lingkungan,” tandasnya.

    (DZH)

  • Lelang Jabatan Kepala OPD Belum Jelas, Komisi I Desak Pemkot Segera Umumkan

    Lelang Jabatan Kepala OPD Belum Jelas, Komisi I Desak Pemkot Segera Umumkan

    CILEGON, BANPOS – Belum jelasnya hasil lelang jabatan atau open bidding Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Hal ini, mendapat sorotan dari Komisi I DPRD Kota Cilegon pasalnya sangat berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.

    Komisi I DPRD Kota Cilegon meminta Pemkot Cilegon segera mengumumkan hasil open bidding Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    “Sehebat apapun Pak Sekda, Pak Asda, dan Kepala BKPP kalau banyak yang kosongnya mah tetap aja pelayanan terganggu dan terhambat, apalagi enam OPD ini sangat strategis,” kata Anggota Komisi I DPRD Kota Cilegon, Aam Amrullah dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pemkot Cilegon di Ruang Rapat DPRD Kota Cilegon, Senin (24/1).

    Lebih lanjut, Pemkot Cilegon diminta segera melakukan percepatan untuk pengisian jabatan enam OPD yang di open bidding tersebut.

    “Yang pasti kami di DPRD sangat berharap bahwa percepatan untuk pengisian jabatan yang kosong ini segera terealisasi. Kalaupun ada hambatan-hambatan saya yakin Pak Sekda beserta jajaran bisa mempercepat untuk itu, karena sekali lagi saya lihat dari enam OPD ini semuanya strategis terhadap pelayanan bagi masyarakat. Mudah -mudahan tidak sampai nyeberang bulan lagi ini sudah segera selesai,” pungkasnya.

    Menanggapi hal tersebut, Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin mengaku hasil open bidding untuk enam OPD akan selesai akhir Januari 2022 .

    “Sekarang kami belum selesai. Tapi Insya Allah kami memang selaku Ketua Pansel dengan berbagai pertimbangan yang jelas, Insya Allah harapan bapak akhir bulan ini selesai. Saya sudah komunikasikan dengan Pak Walikota keinginan kami terkait kekhawatiran bapak, keterlambatan dan pengisian dan PLT dan sebagainya itu memang ingin di Januari ini semuanya selesai,” jelasnya.

    “Kami memerlukan pertemuan lagi bersama Pansel lainnya untuk memplenokan. Sebetulnya nilai dan sebagainya sudah terkumpul. Jadi kami memerlukan pleno penetapan untuk tiga besar. Pengisian yang kosong Plt dan sebagainya secara berkesinambungan dan juga memang harus di Januari ini kaitan dengan pelaksanaan dan sebagainya,” tandasnya.

    Diketahui, enam OPD Pemkot Cilegon yang dilakukan open bidding yaitu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Dinas Koperasi dan UMK, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (DKISS), Staf Ahli Bidang Sosial, SDM dan Kemasyarakatan dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum.

    (LUK)

  • Seluruh Masjid di Cilegon Dapat Hibah Rp20 Juta Per Dua Tahun

    Seluruh Masjid di Cilegon Dapat Hibah Rp20 Juta Per Dua Tahun

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon, Helldy Agustian hadir dalam acara pelantikan DPD Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kota Cilegon periode 2021 – 2026 sekaligus pembinaan PGMI dengan tema “Optimalisasi Peran Guru Madrasah sebagai Agen Perubahan dalam Mewujudkan Cilegon Cerdas dan Bermartabat” berlokasi di Aula Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik Kota Cilegon, Senin (24/1).

    Helldy dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PGMI Kota Cilegon. “Pemerintah Kota Cilegon sangat mengapresiasi kegiatan PGMI ini, dari Kemenag Kota Cilegon khususnya memberikan apresiasi setinggi-tingginya dalam rangka pelantikan sekaligus pembinaan PGMI di Kota Cilegon,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Helldy mengatakan bahwa hal terpenting dalam mengajar adalah keikhlasan. “Saya sampaikan bahwa ini sangat luar biasa, karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan mengajar akhlak dimulai dari dini dan yang paling terpenting adalah bagaimana keikhlasan kita dalam hal mengajar,” katanya.

    Diakhir sambutannya, Helldy menjabarkan terkait hibah yang akan diberikan kepada seluruh Masjid di Kota Cilegon mencapai 20 juta rupiah per dua tahun. “Sebagai informasi, per 2022 ini masjid yang kami janjikan 10 juta per tahun sekarang tidak boleh pertahun, karena sekarang hibah yang diberikan kepada seluruh masjid di Kota Cilegon itu adalah 20 juta per dua tahun yang bisa dicairkan mulai dengan tahun ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua PGMI kota Cilegon, Futihat mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Cilegon yang telah memfasilitasi berlangsungnya kegiatan tersebut. “Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota Cilegon sebagai Pembina DPD PGMI Kota Cilegon yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga kegiatan Pelantikan DPD PGMI Kota Cilegon ini dapat diselenggarakan dengan baik,” tuturnya.

    “Alhamdulillah, meskipun Pa Wali belum genap 1 tahun memimpin kota Cilegon, kami keluarga besar PGMI sudah merasakan kebijakan dari Pa Wali, yang merupakan kebijakan pro rakyat,” sambung Futihat.

    (LUK)

  • Sepuluh Lumbung Sosial Bakal Dibangun Di Zona Merah Rawan Bencana

    Sepuluh Lumbung Sosial Bakal Dibangun Di Zona Merah Rawan Bencana

    PANDEGLANG, BNAPOS – Beberapa titik zona merah (rawan bencana) di Kabupaten Pandeglang, bakal dibuatkan lumbung sosial penanganan bencana.

    Demikian disampaikan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menindaklanjuti rencana Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, yang memerintahkan harus ada lumbung sosial penanganan bencana. Kemudian, Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang langsung mengajukannya.

    Semula ungkap Irna, lumbung sosial itu dari Pemerintah Pusat hanya diberikan lima lumbung saja, dan dari Pemkab Pandeglang dua lumbung. Namun karena dibantu didorong oleh Komisi VIII DPR RI, jadi nanti bakal dapat 10 lumbung.

    “Langsung kami susul pengajuannya, untuk lumbung sosial itu. Awalnya dikasih lima lumbung, namun karena dibantu oleh Komisi VIII DPR RI, jadi dapat 10 lumbung. Nanti dari kami dua lumbung,” kata Irna, Minggu (23/1).

    Sepuluh lumbung sosial penanganan bencana itu, bukan hanya dibuat di wilayah Sumur saja, tetapi bakal dibuat di wilayah-wilayah yang rawan bencana baik tsunami, gempa, banjir maupun longsor.

    “Untuk di Kecamatan Sumur, wajib tiga lumbung. Nanti di Kecamatan Patia juga, dibuatkan karena rawan banjir. Kecamatan lainnya yakni, di Cikuesik dan Cigeulis. Ini dibuat secara bertahap, kemungkinan nanti di Kecamatan lainnya yang rawan bencana,” tambahnya.

    Menurutnya, lumbung sosial itu salah satu cara dari pemerintah, untuk semakin mendekatkan kebutuhan-kebutuhan dasar atau logistik untuk masyarakat, yang tinggal di wilayah berpotensi bencana.

    “Jangan sampai, kebutuhan dasarnya terhenti gara-gara terhalang akses infrastruktur. Maka dengan program lumbung sosial ini, akan semakin masyarakat didorong untuk siap menghadapi bencana, tanpa kesulitan untuk menyediakan kebutuhan dasarnya seperti makanan, minuman dan sebagainya,” tandasnya.

    Kepala Dinsos Pandeglang, Nuriah menambahkan, perlengkapan untuk lumbung sosial penanganan bencana dari Pemerintah Pusat, sudah ada satu di Dinsos Pandeglang. Sisanya kata dia, bakal dikirim secara bertahap.

    “Fasilitas lumbung itu, ada peralatan masak, sanitasi air, bantuan makanan, tenda keluarga, tendan induk. Jadi nanti, semua itu ada di lumbung. Kemarin (Jumat,red) baru satu, karena semuanya disediakan secara bertahap,” ujar Nuriah.

    Ditambahkannya, pihaknya sedang mempersiapkan anggaran dan mencari lahan, untuk mewujudkan lumbung sosial penanganan bencana tersebut.

    “Kami sedang menghitung kebutuhan untuk mendirikan bangunannya, dan mencari lahannya. InsyaAllah, ini dapat diselesaikan secara cepat,” tandasnya.

    (NIPAL/MARDIANA/BNN)

  • Perjalanan Dinas Lebih Besar Dari Pembangunan Jalan, APBD Kota Serang Dikritik

    Perjalanan Dinas Lebih Besar Dari Pembangunan Jalan, APBD Kota Serang Dikritik

    SERANG, BANPOS – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang tahun 2022 mendapatkan kritik dari masyarakat. Pasalnya, Pemkot Serang menganggarkan perjalanan dinas yang sangat besar, bahkan lebih besar dari anggaran pembangunan infrastruktur jalan.

    Presidium Gerakan Pemuda Kota Serang, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, seharusnya Pemkot Serang lebih sensitif dalam mengeluarkan kebijakan. Termasuk dalam menyusun APBD.

    “Di situasi yang sedang kolaps seperti saat ini, dibutuhkannya sentuhan-sentuhan pemerintah untuk masyarakat atas apa yang terjadi di situasi pandemi ini. Tentu kehadiran pemerintah dalam memulihkan ekonomi rakyat, sangat ditunggu-tunggu,” ujarnya, Minggu (23/1).

    Akan tetapi, dirinya mengaku kaget dan heran setelah melihat APBD Kota Serang tahun 2022, yang menganggarkan perjalanan dinas dengan besaran hingga Rp81 miliar. Menurutnya, hal tersebut sangatlah mubazir.

    “Saya sebagai sipil melihat apa yang sedang mereka rancang dan lakukan. Dalam ringkasan anggaran APBD 2022 yang Pemkot Serang buat benar-benar sangat mubazir dan tidak substantif. Bahkan menurut saya tidak masuk akal,” terangnya.

    Menurutnya besaran anggaran perjalanan dinas tersebut sangat aneh. Sebab jika dibandingkan dengan anggaran pembangunan infrastruktur, anggaran perjalanan dinas tersebut masih lebih besar anggarannya.

    “Kalau saya lihat, anggaran belanja modal jalan, jaringan dan irigasi saja hanya sebesar Rp55,8 miliar. Perjalanan dinas ternyata masih lebih besar dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur yang digembar-gemborkan oleh Walikota dan Wakil Walikota,” terangnya.

    Sementara dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang yang diproyeksikan tahun 2022 ini, menurut Fauzan perjalanan dinas memakan porsi hingga 27,8 persen. Sehingga ia menilai bahwa berbagai pajak dan retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat, justru malah dihabiskan untuk program yang mubazir.

    “Jelas masyarakat yang sebenarnya ingin pajak dan retribusi yang mereka bayarkan itu kembali lagi kepada mereka dalam bentuk pelayanan dan infrastruktur, namun yang terjadi malah digunakan untuk jalan-jalan. Kan kecil kemungkinan dana transfer digunakan untuk perjalanan dinas,” tegasnya.

    Ia pun mengaku kecewa dengan Pemkot Serang, begitu pula dengan DPRD Kota Serang yang tidak bisa mencegah pemborosan tersebut. Menurutnya, DPRD Kota Serang harus lebih tegas dalam mengawas penyusunan anggaran Pemkot Serang.

    “Kota serang masih membutuhkan sesuatu yang harus diselesaikan masalahnya, seperti infrastruktur, pendidikan dan sosial masyarakat. Legislatif harus lebih serius dalam menjalankan fungsi pengawasannya, agar uang rakyat tidak dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak jelas,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Serang, M. Ridwan, saat ingin dikonfirmasi melalui sambungan telepon, tidak menjawab.

    (DZH/ENK)

  • MAKI Laporkan Pejabat Bea Cukai Bandara Soetta Karena Dugaan Pemerasan dan Pungli

    MAKI Laporkan Pejabat Bea Cukai Bandara Soetta Karena Dugaan Pemerasan dan Pungli

    TANGERANG, BANPOS – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan dugaan tindak pemerasan dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum pejabat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

    Dalam laporannya, oknum pejabat Bea Cukai Bandara Soetta itu memeras perusahaan jasa ekspedisi sebesar Rp5 ribu per kilogram barang yang dikirimkan dari luar negeri. Jika tidak dipenuhi, perusahaan jasa ekspedisi tersebut akan ditutup. Total uang yang dikuras oleh oknum tersebut pada satu perusahaan, mencapai hingga Rp1,7 miliar.

    Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, mengatakan bahwa pelaporan dugaan pemerasan dan pungli itu merupakan hasil koordinasi dengan Menkopolhukam, Mahfud MD. Sehingga pafa 8 Januari lalu, dirinya pun langsung berkirim surat kepada Kejati Banten, melalui sarana media elektronik.
     
    “Adanya dugaan pemerasan/pungli yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bea dan Cukai berdinas di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, dimana peristiwa tersebut terjadi pada bulan April 2020 hingga bulan April 2021 atau tepatnya selama setahun,” ujar Boyamin dalam rilis yang diterima BANPOS, Sabtu (22/1).

    Menurutnya, dugaan pemerasan dan pungli tersebut dilakukan dengan modus menekan kepada sebuah perusahaan jasa ekspedisi yaitu PT. SQKSS baik secara tertulis maupun lisan atau verbal.

    “Tertulis berupa surat peringatan tanpa alasan yang jelas dan verbal berupa ancaman penutupan usaha perusahaan tersebut. Semua dilakukan oknum tersebut dengan harapan permintaan oknum pegawai dipenuhi oleh perusahaan,” katanya.
     
    Boyamin mengatakan, oknum tersebut diduga meminta uang setoran sebesar Rp5 ribu per kilogram barang kiriman dari luar negeri. Namun, pihak perusahaan hanya mampu memberikan sebesar Rp1 ribu per kilogram.

    “Oleh sebab itu usahanya terus mengalami gangguan selama satu tahun, baik verbal maupun tertulis. Meskipun perusahaan telah melakukan pembayaran dugaan pemerasan/pungli, menurut oknum tersebut jumlah yang dibayarkan di bawah harapan sehingga akan ditutup usahanya, meskipun berulang kali perusahaan telah menjelaskan kondisi keuangan sedang sulit karena terpengaruh kondisi Covid-19,” terangnya.
     
    Ia mengatakan, oknum tersebut berinisial AB yang merupakan pejabat bea cukai setingkat Eselon III dengan jabatan sejenis Kepala Bidang, dan inisial VI merupakan pejabat setingkat Eselon IV dengan jabatan sejenis Kepala Seksi di kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.
     
    “Modus dugaan pemerasan/pungli adalah Terlapor menelpon dan meminta pertemuan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Untuk menghilangkan jejak, terlapor pada saat pertemuan meminta agar nomor HP orang keuangan dan staffnya yang terlibat dalam penyerahan uang selama setahun diserahkan dan diganti nomor karena takut disadap,” katanya.

    Ia menduga, kedua oknum itu menghubungi pihak perusahaan melalui sambungan telepon untuk meminta ‘jatah’ mereka agar dapat segera diserahkan. “Akhirnya terlaksana penyerahan uang  dugaan nominal sekitar Rp1,7 miliar,” ucapnya.

    Ia pun menduga masih banyak perusahaan lainnya yang menjadi korban pemerasan dan pungli oleh oknum Bea Cukai Bandara Soetta tersebut. Namun yang berani untuk buka suara, hanya satu perusahaan saja. Kemungkinan, perusahaan yang lain lebih memilih tetap mempertahankan kelangsungan usaha mereka.

    “Laporan aduan dugaan pemerasan/pungli ini telah mendapat tanggapan untuk ditindaklanjuti oleh Kejati Banten. MAKI akan mengawal laporan ini dalam bentuk mengajukan gugatan Praperadilan apabila mangkrak proses penanganannya,” tandasnya.

    (RUS/DZH/ENK)

  • Kolaborasi Bersama TNI Polri, Vaksinasi di Kecamatan Cinangka Lebih dari 70 Persen

    Kolaborasi Bersama TNI Polri, Vaksinasi di Kecamatan Cinangka Lebih dari 70 Persen

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Serang melalui Kecamatan Cinangka terus lakukan pelaksanaan kegiatan vaksinasi dosis kesatu hingga dosis kedua maupun dosis ketiga atau booster, dimana vaksinasi tersebut berkolaborasi bersama Koramil 2305/Cinangka dan Polsek Cinangka.

    Camat Cinangka Dite mengatakan, penyaluran vaksinasi di wilayah Kecamatan Cinangka untuk meningkatkan imunitas masyarakat. “Alahamdulillah pelaksanaan vaksin di Kecamatan Cinangka berjalan dengan lancar, berdasarkan data kami sudah lebih dari 70 persen berdasarkan KTP, data untuk penduduk di Kecamatan Cinangka kurang lebih 59.461 jiwa,”ujarnya.

    Lanjutnya, bahwa pada tanggal 19 Januari 2022 diwilayah kecamatan Cinangka sudah melaksanakan vaksinasi untuk anak Sekolah Dasar sesuai perintah Ibu Bupati Serang. “Kemarin juga kami sudah melaksanakan vaksinasi untuk anak SD maupun MI, kami melaksanakan di 7 SD dan MI setiap harinya” katanya.

    Ia melanjutkan, dirinya terus berupaya untuk mempercepat penyaluran vaksinasi untuk masyarakat, dan menghibau kepada seluruh masyarakat Kecamatan Cinangka untuk segera lakukan vaksinasi baik itu dari Puskesmas maupun dari TNI Polri.

    “Kita memang sejalan dengan TNI dan Polri untuk percepatan vaksinasi di Kecamatan Cinangka, jadi kami semuanya bergerak dengan tujuan sama, kami mengapresiasikan Kinerja puskesmas, Koramil 2305/Cinangka dan Polsek Cinangka sudah membantu kami sampai saat ini, kedapannya kami juga akan terus Kolaborasi bersama TNI dan Polri.” pungkasnya. (RUL)