CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota Cilegon akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui perluasan elektronifikasi pelayanan pajak dan retribusi daerah. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan lima tahun kedepan yang tertuang di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Kendati Pemerintah Kota Cilegon optimis Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) akan mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 8,1 persen per tahun dari sebelumnya Rp1,57 triliun pada tahun 2020 dan berdampak pada prosentase PAD terhadap APBD sebesar 42 persen.
Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, adanya peningkatan itu pun tentunya belum mampu memenuhi realisasi pembangunan untuk lima tahun kedepan secara menyeluruh. Dan untuk memenuhi capaian tersebut tentunya harus meningkatan PAD. “Kita akan meningkatkan PAD melalui sektor perluasan elektronifikasi layanan pajak dan retribusi daerah,” katanya.
Peningkatan pendapatan daerah kata Helldy, juga untuk memaksimalkan realisasi program dalam Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) dan sepuluh program lainnya. Ia mengklaim dengan meningkatnya pendapatan daerah maka capaian misi ke empat dari lima misi pembangunan yang tertuang dalam RPJMD akan tercapai.
“Semua yang tertuang dalam rencana pembangunan itu tidak lepas dari ketersediaan anggaran. Karenanya, melalui inovasi itu Pemkot Cilegon akan terus berupaya meningkatkan PAD,” tuturnya.
Untuk mensinergikan program-program yang telah tersusun Helldy menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi baik dengan pemerintah Provinsi, pemerintah pusat dan juga kalangan akademisi, swasta dan stakeholder lainnya.
Sementara itu Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta mengatakan, bahwa inovasi tersebut untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini berada di kisaran Rp740 miliar, pemerintah daerah akan menggali potensi salah satunya dari sektor pelayanan jasa laboratorium.
Karena sumber pendapatan tersebut banyak di dapatkan dari pelayanan jasa menurut Sanuji, maka Pemerintah Kota Cilegon akan mendorong pendapatan dari sektor tersebut.
“Sumber pendapatan ini kan banyak dari jasa, karena daerah Cilegon ini memiliki pelayanan jasa lab, seperti lab rumah sakit, lab kesehatan, lab industri, dan laboratorium perdagangan, saya rasa semua itu adalah potensi sumber pendapatan yang nilainya besar,” katanya.
Ketua DPRD Cilegon Isro Mi’raj mengungkapkan, untuk merealisasikan rencana pembangunan lima tahunan itu, Pemerintah Kota Cilegon harus memiliki inovasi untuk meningkatkan pendapatan daerah. Karena kalau tertumpu pada APBD yang ada itu tidak akan tercukupi.
“Ya harus inovatif, dan terpenting tidak bertentangan dengan regulasi. Kalau itu semua berjalan maka rencana pembangunan jangka lima tahun pasti akan tercapai, minimalnya itu mendekati. Dan itu akan terus kami kontrol,” ungkapnya. (CR-01/RUL)