Kategori: PEMERINTAHAN

  • Satgas Kabupaten Tangerang Dituding Lambat

    Satgas Kabupaten Tangerang Dituding Lambat

    TANGERANG, BANPOS- Respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dalam menangani pemakaman bagi masyarakat yang meninggal karena Covid-19, dinilai lambat. Pasalnya, salah satu keluarga yang ada di Desa Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang yang meninggal diduga karena Covid-19 dimakamkan tanpa menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).

    Salah satu perwakilan keluarga, Akied mengatakan, agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di wilayah Desa Bencongan, pihaknya mencoba untuk meminta arahan untuk penerapan Prokes dalam melakukan pemakaman keluarganya yang diduga meninggal karena Covid-19.

    “Saya diminta untuk membantu mencari ambulan untuk pemakaman, saya sarankan untuk mengikuti Prokes. Akan tetapi saat kita menghubungi mulai dari website Satgas Covid-19 tidak diangkat, Puskesmas terdekat dan Dinkes tidak ada yang merespon,” kata Akied kepada BANPOS melalui telepon, Selasa (29/6).

    Akied mencoba untuk menghubungi beberapa relasinya untuk meminta kontak satgas, kemudian ia menghubungi Jubir Covid-19 Kabupaten Tangerang. Akan tetapi, Jubir Satgas baru membalas pesan saat jenazah sudah dimakamkan.

    “Meninggalnya kan sekitar pukul 12.00 WIB, saya menghubungi Jubir Covid-19 melalui Whats App sekitar pukul 13.00 WIB direspon sekitar pukul 17.35 WIB. Itupun hanya memberikan nomor kontak Dinas Pemakaman, sedangkan jenazahnya sudah dimakamkan. Warga disini kan kalau maunya dimakamkan, ya sudah dimakamkan pakai cara biasa tidak pakai Prokes,” ujarnya.

    Ia sempat menghubungi Satgas Covid-19 Kota Tangerang, dan mendapatkan respon yang lebih cepat, namun, karena meninggalnya di Kabupaten Tangerang, sehingga harus ditangani oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang.

    “Memang yang meninggalnya itu kan warga Batu Ceper, Kota Tangerang. Saya hubungi Satgas Covid-19 Kota Tangerang, mereka mau mengurus. Akan tetapi, karena meninggalnya di Kabupaten Tangerang, jadi harus ditangani pihak kabupaten dan saat saya hubungi pihak kabupaten itu sangat sulit sekali,” ungkapnya.

    Sementara itu, Jubir Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Henda Tarmizi saat dihubungi BANPOS melalui pesan WA terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) pemakaman Covid-19 menyatakan, Pemkab sudah menyiapkan personil yang sudah dilatih mulai dari pemandian hingga pemakaman.

    “Itu ada di tingkat RT RW. Yang harusnya ada pemakaman oleh orang yang sudah dilatih di masing-masing kecamatan. Baru dikuburkan oleh dinas pemakaman. Pemandian jenazah oleh orang yang sudah dilatih di masing-masing kecamatan,” kilahnya.

    Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desiriana Dinardianti saat dihubungi BANPOS untuk menanggapi hal tersebut melalui SMS maupun pesan WA tidak memberikan jawaban.(DHE/PBN)

  • Pertanian dan UMKM Andalan Warung Jaud Tingkatkan Kesejahteraan Warga

    Pertanian dan UMKM Andalan Warung Jaud Tingkatkan Kesejahteraan Warga

    KASEMEN, BANPOS- Wilayah Kelurahan Warung Jaud bagian dari Pemerintah Kota Serang, dengan luas 485 hektar, dan jumlah penduduk 10.069 jiwa. Dengan luas pertanian mencapai 260 hektar, Warung Jaud berperan penting sebagai wilayah lumbung padi memenuhi kebutuhan Kota Serang.

    Bahkan, dengan hasil sekali panen mencapai 6 ton. Dimana jumlah tersebut mampu mendistribusikan hingga ke luar wilayah.

    “Pemanfaatan anggaran pemerintah pusat dan APBD Kota Serang dilaksanakan sebaik-baiknya agar ekonomi masyarakat Warung Jaud, khususnya dibidang UMKM terus tumbuh dan berkembang,” ujar Lurah Warung Jaud, Safuri.

    Ia mengatakan, selain lahan pertanian, 5 persen dari luas wilayah berupa tegalan. Wilayah itupun dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan lahan palawija diantaranya timun, terong, kacang panjang, dan kacang tanah.

    “Hasil panen paliwaja didistribusikan ke pasar-pasar wilayah Kota Serang dan berperan penting dalam ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

    Menurutnya, Warung Jaud termasuk zona kuning yaitu perizinan pemanfaatan wilayahnya diperbolehkan untuk pembangunan komplek perumahan. Sehingga, memiliki peluang tumbuhnya usaha-usaha kecil di wilayah tersebut, seperti adanya pertokoan, warung-warung kecil.

    “Selain itu ada perbengkelan, industri rumah tangga, hingga pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sayuran, buah-buahan dan sembako,” ucapnya.

    Safuri mengaku, industri rumah tangga di wilayahnya berupa pembuatan kerupuk, keripik bawang, telur asin dan bontot ikut serta dalam menopang ekonomi masyarakat Warung Jaud. Bahkan, industri pengolahan dari bahan baku kayu yang sudah berumur jutaan tahun diolah dan diukir dengan keahlian yang mumpuni menjadi batu alam, untuk tempat duduk dan meja tamu serta hiasan ruangan.

    “Karya tersebut memiliki kualitas dan nilai ekonomi yang tinggi hingga diekspor ke luar negeri. Industri ini sempat jadi perhatian Walikota Serang, Syafrudin, dan Ketua Dewan Kota Serang, Budi Rustandi mengunjungi tempat industri pengolahan kayu tersebut,” ungkapnya.

    Guna meningkatkan motivasi masyarakat, pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui program KOTAKU. Dalam pengerjaannya, kegiatan itu melibatkan masyarakat di lingkungan Kampung Jerakah.

    “Sehingga menarik pemuda atau masyarakat terdampak Covid yang masih menganggur memiliki penghasialan harian melalui padat karya,” tuturnya.

    Warung Jaud juga mendapatkan bantuan dari Program P3TGAI dari Balai Besar Provinsi Banten telah dibangun saluran air sepanjang 260 meter, pengerjaannya pun dilaksanakan swadaya masyarakat oleh Pokmas dan Poktan di empat titik. Diantaranya; lingkungan Kampung Ki Jaud, Lemah Abang, Pemukiman Kesawon, dan Kesawon Bagian PAL.

    “Bulan depan akan dibangun drainase di Kampung Kejembar melalui anggaran APBD,” tandasnya. (MG-02)

  • Kelurahan Kilasah Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Pertanian

    Kelurahan Kilasah Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Pertanian

    KASEMEN, BANPOS- Pemukiman masyarakat Kilasah dikelilingi wilayah pertanian dengan luas 670 hektar. Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang fokus membangun sarana dan prasarana pertanian dan jalan lingkungan melalui anggaran DAUT dan APBD Kota Serang.

    Hal itu dilakukan untuk meningkatkan dan memudahkan pergerakan ekonomi masyarakat Kilasah. Sebagian besar kegiatan sehari-hari masyarakat Kilasah ialah buruh tani dan berdagang.

    Kelurahan Kilasah dilalui dua jalan lintas, yaitu jalan yang menghubungkan kelurahan Terondol menuju Kelurahan Sawah Luhur. Kemudian jalan Bogawati menuju Kelurahan Bendung, kedua jalan lintas itu merupakan jalan lintas Kota Serang.

    “Kilasah tidak ada jalan poros desa, karena dibelah oleh dua jalan lintas kota,” ungkap Lurah Kilasah, Mansyur.

    Ka mengatakan, APBD Kota Serang tahun 2020 digunakan untuk membangun jalan lingkungan menggunakan paving block di Kampung Sinaba Tiga dengan volume sepanjang 344 meter. Kemudian pembangunan drainase sepanjang 435,7 meter di kampung yang sama menggunakan anggaran DAUT tahun 2020.

    “Rencana selanjutnya akan mengajukan pembangunan jalan lingkungan dari anggaran APBD tahun 2021 menggunakan paving block sepanjang 177 meter di Kampung Kalipampang,” katanya.

    Ia menjelaskan, drainase yang telah dibangun sasarannya ke pemukiman penduduk, untuk menampung pembuangan limbah rumah tangga yang dialirkan menuju sungai irigasi. Pengajuan perawatan sungai irigasi selalu dilakukan, karena masih wilayah tanggungjawab Balai Sumber Daya Air dan Irigasi.

    Selain itu, tahun 2021 Kelurahan Kilasah mendapatkan dana dari pemerintah pusat Kementrian PUPR yaitu program P3TGAI berupa pembangunan saluran cacing yang menyalurkan air ke sawah yang paling jauh, dari irigasi. Pengerjaannya sudah dimulai 5 maret dan telah rampung sepanjang 1541 meter.

    “Pembangunan saluran cacing tersebut untuk pemerataan peningkatan hasil panen,” tuturnya.

    Harapan kedepan, kaga dia, program pemerintah pusat dan pemerintah kota dalam hal pembangunan irigasi tetap ada. Karena pembangunan tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kilasah.

    “Walaupun masyarakat Kilasah sebagai buruh tani, dalam hal ini bukan pemilik lahan, namun mampu menopang ekonomi masyarakat sekaligus sebagai ketahanan pangan,” ucapnya.

    Bahkan, sebagai penghasilan tambahan, peran kader PKK Kelurahan Kilasah memberikan keterampilan membuat makanan kering dan kue. Kegiatan tersebut terus dilakukan dan hasil produksinya dimasukkan ke UMKM.

    “Begitu juga dengan kader-kader posyandu, rutin mengadakan pembinaan perbaikan gizi anak dan kesehatan keluarga serta pengawasan kesehatan ibu hamil” terangnya.

    Mansur mengatakan, rencana kedepannya akan mengajukan pembangunan jalan alternatif di depan Kantor Kelurahan, yang bisa langsung terhubung ke jalan lintas kota. Agar mempermudah pergerakan ekonomi masyarakat Kilasah.

    “Semua pembangunan di wilayah Kilasah yang anggarannya bersumber dari pemerintah pusat dan APBD Kota, pengerjaannya dilakukan oleh masyarakat dan Rt Rw sekitar pembangunan sesuai dengan aturan pemerintah pusat dan pemerintah kota,” tandasnya. (MG-02)

  • Hadirkan Pojok Pajak di Kelurahan, Kalodran Bidik Sektor Pendidikan dan Ekonomi

    Hadirkan Pojok Pajak di Kelurahan, Kalodran Bidik Sektor Pendidikan dan Ekonomi

    WALANTAKA, BANPOS- Berada pada wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Serang, Kelurahan Kalodran mengedepankan transparansi informasi publik kepada masyarakat. Khususnya terkait dengan informasi pembayaran SPPT PBB, yang pembayarannya bisa dilakukan melalui kelurahan.

    “Tiap pertemuan dengan masyarakat saya selalu menjelaskan bahwa kita terbuka kaitannya dengan transparansi informasi publik yaitu persoalan pemerintah dan pelayanan di Kelurahan,” ujar lurah Kalodran, A Fahrudin.

    Terkait pembayaran SPPT PBB, Kalodran menyediakan fasilitas Pojok Pajak yang sudah berjalan sejak tahun 2020. Dimana program tersebut digawangi oleh sekretaris kelurahan.

    Selain itu, Kelurahan Kalodran juga melakukan aksi jemput bola dalam pembayaran pajak tersebut kepada masyarakat. Dimana dilakukan secara door to door ke rumah-rumah warga, serta membuat jadwal monitoring.

    Didukung dengan RT yang kooperatif, pihak kelurahan pun melakukan kerjasama dengan para RT. Yaitu dengan diberlakukannya pembayaran SPPT PBB secara kolektif melalui RT.

    “Secara ekonomi di sini ada pasar Ciruas dan Kalodran. Sehingga warga kami ada yang berprofesi sebagai pedagang di sana,” katanya.

    Di Kelurahan kalau dan juga sudah melihat adanya pembangunan kampus cabang Universitas Pamulang dan direncanakan bernama universitas Soetomo, yang mana hal ini menjadi salah satu upaya dari kalodran untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan. Karena dengan dekatnya fasilitas pendidikan yang ada hal ini menjadikan kalau dalam mempersiapkan para penerus bangsa yang cerdas dan mengenyam pendidikan minimal hingga strata-1 dan doktoral.

    “Tentunya akan meningkatkan SDM dalam hal pendidikan dan juga ekonomi pendapatan masyarakat serta positif pembangunan yang tentunya berdampak positif terhadap pembangunan,” jelasnya.

    Berdirinya kampus tersebut juga memberikan efek positif, seperti halnya pembangunan akses jalan yang sudah dimobilisasi oleh kampus sejak tahun 2020. Yaitu pembangunan akses jalan betonisasi wilayah Pakuncen menuju kampus sudah bagus dan sudah diresmikan oleh pemerintah.

    “Selain itu dalam segi ekonomi bahwa kampus tersebut lebih mengutamakan merekrut karyawan dan pengajar dari wilayah Kalodran umumnya Kota Serang. Kemudian bisa juga meningkatkan ekonomi dengan mahasiswa yang memutuskan tinggal di kos-kosan milik warga,” jelas Fahrudin.

    Begitupun dengan calon-calon mahasiswa yang mana Kalodran tentunya akan lebih diutamakan. Dengan begitu sumber daya manusia yang dimaksud dengan mudah memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

    Masyarakat kalodran secara umum memiliki pekerjaan sebagai petani buruh dan pedagang. Kalau dan juga memiliki beberapa perumahan, sebab dilihat dari rencana tata ruang dan wilayah (RT-RW) nya kalodran merupakan zona permukiman dan pergudangan.

    Sedangkan untuk masyarakat yang bermukim di perumahan sebagian besar adalah pekerjaannya sebagai pegawai dan lain-lain. Namun Kalodran juga masih memiliki lahan persawahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam berbagai tanaman.

    Meski sebagian besar bukan lagi lahan milik masyarakat, namun masyarakat diberikan kewenangan untuk mengelola dan menanami lahan persawahan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga menanam tanaman hidroponik di rumahnya masing-masing.

    Tanaman hidroponik ini di berikan langsung atau dibimbing langsung oleh dinas pertanian Kota Serang. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang menanam tanaman hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumahnya masing-masing.

    Dalam segi ekonomi, Kalodran memiliki pengrajin anyaman bambu di wilayah Pekuncen. Dengan produk yang dihasilkan yaitu Tampah, Irig, Sapu dan Pengki.

    “Jadi karena mayoritas warga Kalodran adalah petani, sehingga disela-sela menunggu hasil tanamnya dan di sela-sela waktu istirahatnya mereka menganyam bambu dan menghasilkan karya yang bisa dijual ke pasar,” tandasnya. (MG-02)

  • Hadirkan Parmasi Jaga, Tegalsari Eratkan Gotong Royong Warga

    Hadirkan Parmasi Jaga, Tegalsari Eratkan Gotong Royong Warga

    WALANTAKA, BANPOS- Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang berupaya untuk mempertahankan gotong royong di masyarakat dengan menjalankan program basmi buang air besar sembarangan (BABS) melalui Parmasi jaga yaitu partisipasi masyarakat Tegalsari sosialisasi jamban keluarga. Program yang pertama kali diluncurkan di kecamatan Walantaka itu, secara otomatis membuat warga Tegalsari membantu bersama-sama membangun jamban dari rumah ke rumah.

    Lurah Tegalsari, Saidah, mengungkapkan bahwa warganya masih mempertahankan sifat gotong royong bukan hanya dalam kebersihan saja. Tetapi dengan program yang dicanangkan oleh Kelurahan tersebut membuat warga semakin meningkatkan partisipasi baik sumbangsih tenaga maupun materi.

    “Karena dalam membangun jamban keluarga ini tidak sedikit anggaran yang dibutuhkan. Sehingga, kami dari kelurahan berinisiatif untuk bersama-sama warga yang dalam hal ini dikatakan mampu, untuk bergotong-royong memberikan apa yang bisa dibantu, bisa dalam bentuk uang maupun bentuk bahan bangunan,” jelasnya.

    Selain menarik dana dari warga untuk menyukseskan program Parmasi Jaga, Kelurahan juga melibatkan perusahaan yang berdiri di wilayah Tegalsari untuk bersama-sama membangun Tegalsari yang sehat dan bersih. Salah satu komponen perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu setiap rumah warga memiliki satu jamban.

    “Jika saat ini dilihat memang masih sedikit lagi rumah warga yang belum memiliki jamban. Sehingga mereka masih melakukan BABS entah itu di lahan perkebunan dan lainnya,” kata Saidah.

    Ia juga menjelaskan bahwa setiap minggunya warga selalu melaksanakan bersih-bersih lingkungan. Jika Pemkot Serang melakukan program Jumat Bersih, maka di Tegalsari warganya melakukan gotong royong Minggu bersih.

    “Setiap minggunya warga selalu menginformasikan bahwa ada gotong royong di lingkungan RT masing-masing,” tuturnya.

    Dengan begitu, lingkungan Tegalsari yang notabenenya masih terbiasa dengan budaya desa atau kampung, jadi walaupun berada di tengah Kota Serang tetapi warga Tegalsari masih mempertahankan keasrian lingkungannya. Bisa dilihat dengan masih banyaknya tumbuhan-tumbuhan atau lahan luas yang masih hijau.

    “Alhamdulillah untuk masyarakat masih bersama-sama belajar menerapkan PHBS. Dengan adanya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan maka masyarakat juga sedikit demi sedikit memahami bagaimana menerapkan PHBS,” terangnya.

    Disamping itu, Tegal Sari yang masih banyak lahan pesawahan dan perkebunan ini memiliki hasil tanam ubi yang berlimpah. Terlebih saat musim penghujan, dimana tanaman ubi tumbuh subur bila dibandingkan pada musim kemarau.

    “Karena di sawah yang ada di Tegalsari ini merupakan sawah tadah hujan, warga mengandalkan air hujan untuk mengairi sawahnya. Dalam waktu dekat ini pun banyak sekali hasil ubi yang sampai ke kantor kelurahan,” ungkapnya.

    Dengan banyaknya hasil tanam ubi tersebut, warga mengkreasikan dengan membuat makanan yang yang bisa dijual dan dititipkan melalui warung-warung. Kedepan, pihak kelurahan akan mengajukan kerjasama dengan dinas terkait untuk memberikan pelatihan-pelatihan baik UMKM maupun pertanian.

    “Peminatnya banyak, tetapi karena terkendala dengan anggaran yang saat ini lebih banyak refocusing sehingga kegiatan-kegiatan tidak berjalan dengan lancar. Namun kami tetap mengkomunikasikan bahwa warga menginginkan adanya pelatihan seperti budidaya ikan UMKM dan pertanian,” ucapnya.

    Meski berbagai kegiatan harus ditunda karena adanya pandemi Covid-19, tetapi hal itu tidak menurunkan semangat warga baik dalam gotong royong maupun meningkatkan ekonomi.

    “Seperti halnya adanya kerjasama dengan pihak pemerintah walau tidak melalui kelurahan, dengan menanam berbagai jenis tanaman yang mungkin akan dibagi hasil nantinya,” tandas Saidah. (MG-02)

  • Kelurahan Kepuren Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

    Kelurahan Kepuren Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

    WALANTAKA, BANPOS- Mempersiapkan generasi bangsa harus dimulai sejak dini, mulai dari berbagai tingkatan dari PAUD, SD dan dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yang lebih tinggi lagi. Pada masa PAUD inilah anak memasuki generasi emas, yang harus dikembangkan sedemikian rupa minat dan bakatnya.

    Kelurahan Kepuren memiliki 5 PAUD yang hingga kini masih beroperasi dengan lancar. Ditengah masa pandemi Covid-19, tenaga pendidik dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran melalui dalam jaringan (daring).

    Perjuangan dalam mendidik tidak dapat dibayar dengan murah, sehingga pihak kelurahan sangat berkeinginan untuk dapat menyejahterakan guru-guru yang sudah berjasa dalam mendidik anak-anak didiknya. Walaupun tidak bisa secara instan, namun hal ini terus diupayakan agar pejuang pendidikan mendapatkan angin segar.

    “Kami berharap, walaupun kita sedang menghadapi pandemi, kita siasati dengan pembelajaran daring. Adapun tatap muka pun harus sesuai dengan anjuran pemerintah,” ungkap Lurah Kepuren, Subhan.

    Ia mengatakan, di usia anak-anak pada tingkat PAUD ini diharapkan dapat mengenal tata cara pembelajaran agar siap menghadapi pendidikan yang lebih tinggi. Diakui olehnya, saat ini di Kelurahan tidak ada anggaran untuk honor tenaga pendidik PAUD.

    “Tetapi, agar lebih semangat, kami akan memperjuangkan untuk mendapatkan perhatian yang lebih bagi pendidik di PAUD,” tuturnya.

    Sejauh ini, ia melihat para tenaga pendidik ini bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Meskipun memang belum ada honor dari Kelurahan.

    “Selanjutnya kami berharap dari pemerintah juga bisa memberikan fasilitas yang lebih baik,” terangnya.

    Di sisi lain, Kepuren juga terus menggencarkan pembangunan infrastruktur jalan. Bertepatan pada bulan Ramadhan yang lalu, pihaknya bersama DPUTR telah melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan di lingkungan Kepuren RT 01 dan Simanis RT 22.

    “Sepanjang 400 meter. Alhamdulillah dengan adanya pembangunan tersebut, masyarakat kami merasa bahagia. Karena sarana dan prasarana jalan ini merupakan pokok untuk membantu kegiatan sehari-hari,” jelasnya.

    Aktivitas semakin lancar dan mudah, secara tidak langsung meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena mayoritas di lingkungan Kepuren dan penangkang berprofesi sebagai pedagang.

    “Dengan akses yang sudah dibangun ini secara tidak langsung mendukung aktivitas warga,” katanya.

    Dalam waktu dekat, apabila terealisasi, pihaknya akan melakukan pembangunan penerangan jalan umum (PJU) di wilayah yang dianggap membutuhkan penerangan. Walaupun tidak melalui dinas perhubungan, melainkan ada pihak swasta yang bergerak untuk memberikan bantuan pembangunan PJU.

    “Kami sudah sounding kepada pemerintah terkait hal ini, dan pemerintah pun mendukung dengan kegiatan ini, semoga diberi kelancaran,” ujarnya.

    Terlebih, pembangunan PJU ini dilakukan di titik-titik yang dianggap membutuhkan. Diantaranya pemakaman umum, akses poros kelurahan dan lainnya.

    “InsyaAllah kedepan akan dilakukan pembangunan pemagaran lahan pemakaman. Tujuan diantaranya yaitu memperindah dan menjaga aset tanah wakaf,” ucapnya.

    Bersama-sama dengan warga, pihaknya telah melakukan pembangunan infrastruktur jalan, kantor Posyandu, rehab PAUD dan pembangunan jalan paving blok sampai drainase.

    “Kami berharap pembangunan yang belum ada diantaranya fasilitas olahraga, lapangan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa di Kepuren belum memiliki lapangan khusus, adapun lapangan yang berada di dekat sawah, apabila hujan tidak dapat digunakan,” jelasnya.

    Hal itu tentu untuk memotivasi warga dalam berolahraga. Khususnya bagi para pemuda yang hobi berolahraga, apabila sudah difasilitasi oleh pemerintah, maka tidak akan sungkan untuk memberikan loyalitasnya sebagai warga.

    “Jadi seandainya ada perlombaan futsal dan olahraga lainnya, warga kepuren bisa mengikuti dan berlatih di fasilitas olahraga yang yang kami ajukan,” tandasnya. (MG-02)

  • DPMPD Pastikan Pilkades serentak di Pandeglang Berjalan Aman dan Kondusif

    DPMPD Pastikan Pilkades serentak di Pandeglang Berjalan Aman dan Kondusif

    PANDEGLANG, BANPOS- Kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Pandeglang sudah memasuki tahapan seleksi bakal calon manjadi calon kepala Desa . Ada 207 desa yang akan melaksanakan pemilihan langsung.

    Di tengah himpitan pandemi Covid-19, persaingan pemilihan kepala desa akan terasa berbeda. Sebab, mulai dari tahapan hingga pelaksanaan wajib menjalankan disiplin Protokol kesehatan (Prokes).

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan memastikan, pemilihan Pilkades berjalan dengan tertib, aman, sehat dan kondusif.

    Mengingat situasi saat sedang pandemi covid 19 untuk meminimalisir penyebaran covid 19, setiap bakal calon wajib disuntik vaksin. Di tambah, dalam satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) maksimal suara masuk sebanyak 500 orang. Sehingga, dapat memecah kerumunan.

    “Prokes salah satunya TPS harus 500 suara, untuk memecah kerumunan. Kalau dulu Pilkades hanya satu TPS di satu, sekarang maksimal 500 suara per TPS. Sekarang bakal calon diwajibkan disuntik vaksin sehingga terjaga kesehatannya. Tiap pemilih harus memakai masker dari rumah,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/6/2021).

    Ia menyebutkan, ada 207 desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa. Pihaknya mengaku sudah memberikan pengarahan dan sosialisasi ke panitia agar melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika ada permasalahan, langsung diselesaikan dengan cara musyawarah.

    “Jumlah desa yang pilkades 206 pemilihan langsung, dan 1 PAW, dari 32 kecamatan. Harusnya 35 kecamatan, tapi yang 3 wilayah kota. Harapan kami dengan Pilkades, terpilihnya kualitas pemimpin yang baik serta kondusifitas terjaga,” ujarnya.

    Ia menghimbau kepada masyarakat dan bakal calon Kades yang berkompetisi, untuk menjaga kondusifitas agar tidak terjadi perselisihan.

    “Karena bagaimana pun Pilkades harus bisa terlaksana baik, sehingga menghasilkan kepala desa yang bagus. Kami berharap masyarakat untuk dapat berbondong-bondong ke TPS yang sudah ditentukan oleh panitia dan pilih pilihannya dengan baik, sehingga bisa menghasilkan Kades yang diinginkan,” jelasnya. (RED)

  • Pilkades Singamerta, Diduga Libatkan ASN Jadi Timses

    Pilkades Singamerta, Diduga Libatkan ASN Jadi Timses

    SERANG, BANPOS- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kabupaten Serang tinggal menghitung hari dan menjadi sorotan publik. Kondisi tersebut semakin memanas dengan adanya para Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat dalam pesta demokrasi tingkat desa itu sebagai tim sukses (timses).

    Hal itu dibenarkan oleh Panitia Pemilihan Kades, pada Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Muniri. Saat dihubungi, ia mengungkapkan bahwa ada ASN di desanya yang turut menjadi timses dan hadir pada saat pengundian nomor urut.

    “Iya memang benar ada ASN ikut serta menjadi tim sukses atas nama Pak Babay dan Pak Firdaus, (mereka) hadir dalam kegiatan pengundian nomor urut calon pada hari Minggu tanggal 20 Juni 2021,” ungkapnya, saat dihubungi sambungan telpon, Senin(28/6/2021).

    Ia menjelaskan, kehadiran kedua ASN tersebut sebagai timses dari Calon Kades Singamerta nomor urut 2, Mujahid. Disebutkan olehnya, kedua ASN itu mengisi lembar absensi kehadiran dengan mengisi jabatan sebagai timses.

    “Menurut informasi itu yang saya tau, Firdaus merupakan ASN yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMKN 3 Cilegon deket Suralaya. Sedangkan Babay Bayhaki sebagai Wakil Kepala Sekolah di SMAN 1 Carenang,” jelasnya.

    Diakhir ia menyampaikan akan mengirim Peraturan Bupati (Perbup) nomor 3 tahun 2021 tentang pedoman pemilihan kepala desa.

    Terpisah, salah satu Staf Dindik Provinsi Banten, bagian keuangan yang enggan menyebutkan namanya, membenarkan bahwa atas nama Firdaus dan Babay berstatus ASN,

    “Iya memang betul mereka ASN, maaf hanya itu yang bisa saya beritahukan. Karena saya lagi isolasi mandiri,” katanya, singkat.

    Diketahui, pada Perbup nomor 3 tahun 2021 tentang pedoman pemilihan Kepala Desa, pada pasal 62 ayat 2, dijelaskan dalam kegiatan kampanye, Calon Kepala Desa dilarang mengikutsertakan sebagai peserta maupun tim pelaksana kampanye: Pegawai Negeri Sipil kecuali atas seizin pejabat pembina kepegawaian, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
    Indonesia, kepala desa, perangkat desa, anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan desa. (MUF)

  • Sukseskan 1 Juta Vaksin, Polres Serang Gelar Vaksinasi Serentak

    Sukseskan 1 Juta Vaksin, Polres Serang Gelar Vaksinasi Serentak

    SERANG, BANPOS- Dalam upaya membantu pemerintah meredam penyebaran pandemi Covid-19, kepolisian di wilayah Provinsi Banten bekerjasama dengan Dinas Kesehatan serentak menggelar vaksinasi mulai dari tingkat polda, polres dan polsek, Sabtu (26/6/2021).

    Kegiatan vaksinasi massal ini dilaksanalan dalam rangka HUT Bhayangkara ke-75 tahun 2021 dengan mengangkat tema serbuan vaksinasi Nasional TNI-POLRI sehari satu juta orang serentak di 34 wilayah Polda.

    “Program vaksinasi Covid-19 dalam rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-75 di wilayah hukum Polres Serang digelar di 8 polsek, yaitu Polsek Cikande, Carenang, Ciruas, Tirtayasa, Tanara, Petir, Cikeusal dan Pamarayan. Jumlah vaksin yang disiapkan untuk masyarakat sebanyak 5.062 dosis,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono didampingi Kapolsek Cikande Kompol Salahuddin kepada awak media, saat meninjau vaksinasi di Mapolsek Cikande.

    Kapolres menjelaskan pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan jajarannya menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, diantaranya penggunaan masker serta menjaga jarak. Bahkan beberapa polsek yang tidak memiliki halaman luas, terpaksa harus menggunakan lapangan milik kantor kecamatan bahkan puskesmas.

    “Para Kapolsek sudah memperhitungkan masyarakat yang akan divaksinasi. Jadi untuk polsek yang halamannya sempit, kita pergunakan halaman kantor kecamatan setempat. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga jarak serta mengantisipasi lonjakan peserta jika datang secara bersamaan,” ujar Mariyono.

    Dikatakan Kapolres, program vaksinasi diprioritaskan bagi masyarakat lanjut usia berusia diatas 50 tahun serta masyarakat berusia diatas 18 tahun pekerja yang bekerja di ruang publik, diantaranya pedagang, pelayan toko, sopir angkutan umum bahkan wartawan.

    Dijelaskan Kapolres sebelum divaksin, para peserta menjalani beberapa tahap terdiri dari pendaftaran, pemeriksaan kondisi kesehatan untuk dapat diputuskan bisa atau tidaknya peserta dilakukan vaksinasi, penyuntikan vaksin serta observasi di tempat.

    “Hari ini adalah vaksinasi pertama dan vaksinasi kedua akan diberitahukan lebih lanjut atau berkisar antara 18 sampai dengan 28 hari kemudian,” kata Kapolres.

    Dalam kesempatan tersebut juga Kapolres mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan dan Mengurangi Mobilisasi (5 M) meskipun sudah menerima vaksin.

    “Mari tetap patuhi 5M demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Yaitu dengan Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas,” pungkasnya. (MUF)

  • Polres Serang Bagikan 15 Ton Beras Bantuan  Buddha Tzu Chi

    Polres Serang Bagikan 15 Ton Beras Bantuan Buddha Tzu Chi

    SERANG, BANPOS – Untuk kali ketiga, Polres Serang melalui personel Bhabinkamtibmas mendistribusikan bantuan beras dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

    Seperti sebelumnya beras sebanyak 15 ton tersebut diperuntukan bagi warga terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 di wilayah hukum Polres Serang.

    “Beras bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi sebanyak 15 ton ini merupakan tahap ketiga. Sebelumnya bantuan serupa juga didistribusikan melalui personil Bhabinkamtibmas,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono usai apel di lapangan Mapolres Serang, Kamis (24/6/2021).

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan 15 ton beras ini merupakan bantuan yang diberikan Buddha Tzu Chi untuk didistribusikan kepada masyarakat yang kurang beruntung serta terdampak virus corona atau Covid-19.

    Personel Bhabinkamtibmas dipilih untuk menyalurkan bantuan lantaran bisa menentukan siapa yang berhak mendapatkannya, lebih khusus untuk masyarakat yang terdampak Covid namun belum menerima beras bantuan sebelumnya.

    “Bantuan ini kami serahkan kepada personel Bhabinkamtibmas untuk segera didistribusikan kepada warga yang membutuhkan di wilayah kerja masing-masing sesuai data yang sudah dilaporkan. Harapan saya bantuan beras ini bermanfaat dan bisa mengurangi beban masyarakat,” kata Kapolres kepada awak media, Kamis (29/4/2021).

    Kapolres mengatakan, bantuan beras dari Yayasan Buddha Tzu Chi ini berupa paket 10 kilogram sebanyak 15 ton dan bantuan ini merupakan tahap III. “Distribusi tahap pertama dan kedua telah dilaksanakan pada akhir Maret dan April lalu, jadi total sudah 45 ton yang sudah disampaikan kepada masyarakat,” terang Mariyono.

    “Dalam pendistribusian bantuan sosial ini, seluruh personel yang bertugas wajib menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.

    Kepada personel Bhabinkamtibmas, Kapolres menegaskan wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes). Kapolres juga menekankan untuk tetap mensosialisaikan prokes dan program vaksinasi Covid-19 yang telah disiapkan pemerintah secara gratis, baik ditingkat polsek, polres maupun polda.

    “Saya mengingatkan dalam upaya menghentikan penyebaran pandemi virus corona, masyarakat wajib melaksanakan vaksinasi sesuai program pemerintah. Yang juga penting, tetap menjalankan prokes meski telah melakukan vaksinasi,” ujar Mariyono. (MUF)