Kategori: PEMERINTAHAN

  • Diresmikan Presiden, Bendungan Sindangheula Bisa Hasilkan Listrik Sampai 0,40 Megawatt

    Diresmikan Presiden, Bendungan Sindangheula Bisa Hasilkan Listrik Sampai 0,40 Megawatt

    PABUARAN, BANPOS – Bendungan Sindangheula di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang secara langsung diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kamis (4/3). Hadir pula para Menteri PUPR Kabinet Indonesia Maju, Pejabat Militer, Gubernur Banten, Anggota Komisi V DPR RI, Walikota dan Bupati se Provinsi Banten, serta jajaran forum koordinasi pimpinan daerah Provinsi Banten dan para ulama.

    Peresmian dilakukan dengan menekan tombol sirene dan penandatanganan prasasti, sebagai tanda peresmian bendungan Sindangheula. Dilanjutkan dengan peninjauan bendungan Sindangheula dengan rombongan terbatas.

    “Alhamdulillah pada hari ini bendungan Sindangheula yang dibangun padantahun 2015, sudah selesai dan siap difungsikan,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

    Jokowi mengatakan, bendungan Sindangheula ini akan meningkatkan produktivitas pertanian dengan kapasitas 9,3 juta meter kubik. Bendungan ini juga akan memberikan manfaat irigasi terhadap 1280 hektare sawah yang ada di Serang, dan pada umumnya di Provinsi Banten.

    “Sehingga kita harapkan, bendungan ini memberikan nilai tambah yang besar bagi para petani di Banten, dalam menjamin ketersediaan air yang cukup, sehingga kita semakin produktif dan bisa menjaga ketahanan pangan, khususnya di Provinsi Banten,” tuturnya.

    Kemudian, Jokowi menyampaikan bahwa bendungan Sindangheula ini juga menyediakan air baku, bagi daerah-daerah industri yang berkembang di Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Bendungan ini juga mampu menyajikan air baku hingga 0,80 meter kubik per detik.

    “Ini sudah dimulai digunakan oleh Provinsi separuhnya, 0,40 kubik per detik,” ucapnya.

    Selanjutnya, bendungan Sindangheula ini juga bermanfaat untuk pengendalian banjir. Dengan mereduksi mengurangi banjir 50 meter kubik per detik.

    “Dari meluapnya (sungai) yang sering meluap yaitu sungai Ciujung dan sungai Cidurian, yang sering menggenangi daerah di Kabupaten Serang dan sekitarnya,” katanya.

    Jokowi juga mengungkapkan bahwa Bendungan yang diresmikan itu juga berfungsi untuk pembangkit listrik, bisa menghasilkan 0,40 mega Watt. Sehingga kedepan, bisa dimanfaatkan juga oleh Provinsi Banten.

    “Kita tidak ingin bergantung pada energi fosil, karena ini nanti hidro power,” ucapnya.

    Ia pun menyampaikan, fungsi selanjutnya dari bendungan Sindangheula ini yaitu sebagai konservasi dan pariwisata. Jokowi menegaskan konservasi di sekitar waduk harus dijaga, sehingga air waduk semakin tahun semakin naik dan manfaatnya bisa digunakan untuk masyarakat di Provinsi Banten.

    “Tentu saja, kalau saya melihat tadi masuk, ini juga bisa menjadi destinasi wisata baru di Provinsi Banten dan juga mungkin bisa menarik dari Provinsi yang lain di luar Banten,” terangnya.

    Terakhir, ia meminta kepada pemerintah daerah dan masyarakat menjaga dan memanfaatkan bendungan ini sebaik-baiknya.

    “Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” tandasnya.

    Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Presiden RI, dalam rangka peninjauan pembangunan waduk Sindangheula.

    “Kami atas nama masyarakat Banten mengucapkan terimakasih dengan dibangunnya waduk atau bendungan ini, mudah-mudahan kita bisa mengendalikan banjir di dua kota, kota Serang maupun Kota Cilegon serta Kabupaten Serang,” ujarnya.

    Menurutnya, bandungan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan akan mengaliri air untuk 1200 hektare bagi aktivitas pertanian masyarakat di sebelah utara. Bendungan ini juga akan memberikan aliran untuk kebutuhan air minum bagi Kota Cilegon, Serang kota maupun kabupaten.

    “Terlebih sekarang ini ada begitu banyak industri yang membutuhkan air minum,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, WH juga menyampaikan terkait kesehatan. Ia melaporkan kepada Presiden bahwa hari ini di Provinsi Banten dalam zona kuning, satu kota dengan zona oranye.

    “Tapi sebagian sudah zona kuning. Kita berharap bulan depan semua sudah zona hijau, jadi mudah-mudahan kita bisa cepat terbebas dari Covid-19 berkat kerja keras dari semua pihak,” tandasnya. (MUF)

  • Kerap Timbulkan Bau Busuk, Tumpukan Sampah di Citerep Disoal Warga

    Kerap Timbulkan Bau Busuk, Tumpukan Sampah di Citerep Disoal Warga

    SERANG, BANPOS – Tumpukan sampah yang semakin menggunung di Kampung Citerep Rt.002/ Rw.004, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang dikeluhkan warga. Pasalnya, tumpukan dari berbagai jenis sampah tersebut kerap menyeruak bau busuk yang menyengat.

    Uky, salah satu warga setempat mengatakan, sejak turunnya hujan di akhir pekan ini, warga sering mengeluhkan bau busuk yang berasal dari dari tumpukan sampah tersebut.

    “Sampah di situ ( Disamping TPU Kampung Citerep Rt.002/ Rw.004 ) menimbulkan efek bau yang parah,” katanya kepada BANPOS, Selasa (2/3/2021).

    Menurutnya, tidak jarang warga sekitar yang terkena dampak bau itu terganggu hingga hilang selera makannya. Selain bau busuk yang menyengat, kata Uky warga juga khawatir dengan kemunculan lalat yang akan membawa wabah penyakit.

    “Lebih parahnya lagi kalau abis hujan banyak lalat yang hinggap ke pemukiman, karna sampah itu basah dan tidak bisa dibakar,” ujarnya.

    Untuk menghindari hinggapan lalat, cara yang dapat dilakukan para warga hanya menutup rapat-rapat makanan baik instan ataupun olahan. Uki pun menuturkan, semakin bertumpuknya sampah di samping TPU Kampung Citerep Rt.002/Rw.004 itu sudah bertahun-tahun sampai saat ini, Pemerintah daerah dinilai abai dalam memperhatikan warga yang terkena dampak bau busuk tersebut.

    “Artinya kan ini masalah yang sangat panjang dan rumit. Saat ini rata-rata dari masyarakat mempertanyakan perhatian Pemerintah Desa setempat, Kecamatan Ciruas dan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang langkah apa yg sebaiknya diambil agar sampah itu tidak semakin menggunung,” tandasnya.

    Saat dikonfirmasi, Sekretaris Camat Ciruas, Rana Suherna mengaku baru mengetahui adanya tumpukan sampah di wilayah tersebut. Sebab, meski disebutkan sudah bertahun-tahun, namun pihaknya tidak pernah menerima adanya pengajuan pembangunan TPS atau pengelolaan sampah melalui UPT.

    “Berita online yang dibikin itu salah, harusnya dirumuskan di RT setempat. Kami siap mengangkut, tapi karena memang belum ada pengajuan, bagaimana kami akan mengangkut,” ujarnya.

    Rana menyebut bahwa masyarakat setempat tidak pernah mengobrol dengan pihak Kecamatan, untuk merumuskan pengangkutan sampah. Menurutnya, seharusnya dilakukan perumusan terlebih dahulu di tingkat bawah yaitu RT setempat, kemudian disetujui berapa kali sampah diangkut.

    “Ini kan masyarakat dari bawah, rumuskan dulu. Masyarakat kalau mau bikin TPS, tersentral, itu lebih memudahkan kami dalam melakukan pelayanan. Maka perlu dirumuskan dan disetujui terlebih dahulu,” jelasnya.

    Pada Senin malam, pihak desa dan warga setempat tengah melangsungkan pertemuan untuk menindaklanjuti adanya keluhan tersebut. Menurutnya, sebelum adanya pemberitaan terkait keluhan warga akibat bau sampah yang merebak, tidak ada keluhan baik warga, RT hingga kepala desa.

    “Selama bertahun-tahun itu tidak ada yang mengeluhkan ke kami. Di desa Citerep juga ada satu TPS yang berada di belakang kantor Desa. Pengurusnya datang ke Kecamatan, walaupun kami armadanya terbatas, kami akan siasati meski memang harus lembur,” ucapnya.

    Rana juga membantah jika pihaknya tidak melakukan pelayanan terhadap warganya. Ia menegaskan, jika memang ada pengajuan untuk pengangkutan sampah, maka pihaknya sangat bersedia, karena hal itu untuk kenyamanan warga.

    “Kami siap mengangkut, asalkan dirumuskan dulu siapa pengurusnya. Tidak ada laporan sama sekali, baru tau kalau disana ada sampah,” tandasnya. (MUF)

  • Pilgub Banten, Cuma Iti yang Bisa Salip WH

    Pilgub Banten, Cuma Iti yang Bisa Salip WH

    SERANG, BANPOS – Peneliti senior dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah menilai hanya ada dua kandidat dari Partai Demokrat yang berpeluang besar memenangkan Pilgub Banten bila diusung. Mereka adalah Iti Octavia Jayabaya dan Wahidin Halim. Toto beralasan, Iti dan Wahidin punya peluang lebih besar daripada lima nama kandidat lainnya disebabkan oleh dua faktor yakni, pengalaman dan tingkat keterkenalan.

    “Iti menjabat sebagai Bupati Lebak. Sementara Wahidin saat ini adalah Gubernur Banten. Keduanya punya pengalaman dan tingkat keterkenalan yang sama baiknya,” ujarnya seperti yang dilansir dari RM.id, Senin (1/3/2021).

    Toto tidak menampik ada nama putri Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin, yakni Siti Nurazizah di bursa Demokrat. Tetapi, kata dia, Siti masih kalah dari sisi pengalaman dan keternalan dari Iti dan Wahidin.

    “Bu Siti memang pernah mengikuti Pilkada. Tapi itu belum cukup. Karena masyarakat pasti melihat pengalamannya di roda pemerintahan dan sukses story-nya,” jelasnya.

    Diketahui, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyebut partai berlambang mercy ini telah mempersiapkan 7 nama kader untuk dicalonkan dalam Pilkada Serentak Provinsi Banten 2022. Nama yang pertama yaitu Gubernur Banten periode sekarang yakni Wahidin Halim. Nama kedua yang disiapkan adalah Arif Rachadiono Wismansyah. Diketahui, Arif menjabat sebagai Wali Kota Tanggerang pada periode kali ini yang akan habis masa jabatannya tepat di masa pilkada.

    Kemudian, ada nama Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Iti sendiri merupakan putri dari eks Bupati Lebak dua periode Mulyadi Jayabaya. Selanjutnya, ada nama anggota DPR Komisi IV Nur Aini. Nur Aini berhasil duduk di parlemen melalui Partai Demokrat dapil Banten I di Pileg sebelumnya.

    Dari anggota DPR lain, Partai Demokrat juga mempersiapkan Zulfikar Hamonangan. Di Pileg sebelumnya, dia menjadi calon Partai Demokrat dari Dapil Banten III. Dua nama terakhir yang disiapkan oleh Partai Demokrat adalah Aeng Haeruddin dan Siti Nur Azizah.

    Aeng merupakan eks Ketua DPRD Banten dan tokoh kharismatik Banten. Siti adalah putri dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang pada tahun lalu terpilih sebagai Wasekjen Partai Demokrat. (SSL/AZM/RMID)

  • Muji Rohman Sebut Sosialisasi Kebijakan Itu Penting

    Muji Rohman Sebut Sosialisasi Kebijakan Itu Penting

    KEBIJAKAN yang diambil oleh pemerintah seyogyanya harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar tidak terjadi penolakan dari masyarakat, akibat ketidaktahuan masyarakat mengenai tujuan dari kebijakan itu.

    Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Muji Rohman. Ia menuturkan bahwa sosialisasi sangat penting dilakukan. Seperti pada rencana kerjasama pengolahan sampah antara Pemkot Tangerang Selatan dengan Pemkot Serang.

    “Memang rencana kerjasama tersebut bisa dikatakan menguntungkan bagi kedua daerah. Kota Serang nantinya akan mendapatkan feedback dalam bentuk penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya.

    Namun ia menegaskan, Pemkot Serang harus benar-benar melakukan sosialisasi, khususnya kepada masyarakat di Kecamatan Taktakan. Pasalnya, dampak dari kerjasama tersebut akan langsung dirasakan oleh mereka.

    “Hanya catatan dari kami, mohon itu dilakukan sosialisasikan di tingkat Kecamatan Taktakan. Karena yang akan mendapatkan imbas bukan hanya satu kelurahan saja di Cilowong,” ucapnya.

    Menurutnya, sosialisasi terkait kerjasama tersebut penting dilakukan lantaran Pemkot Tangsel akan mengirimkan sampahnya sebanyak 400 ton perhari. Dengan sosialisasi, politisi Partai Golkar ini yakin masyarakat dapat menerima, demi kemajuan Kota Serang. (DZH)

  • Akhirnya Syafrudin Divaksin

    Akhirnya Syafrudin Divaksin

    SERANG, BANPOS – Setelah berkali-kali mengalami kegagalan untuk menerima vaksinasi, Walikota Serang, Syafrudin, akhirnya berhasil divaksinasi. Orang nomor satu di Kota Serang itu menerima vaksinasi di RSUD Kota Serang, bersama beberapa pejabat Pemkot Serang serta Forkopimda.

    Syafrudin mengatakan bahwa dirinya bisa mendapatkan vaksinasi, lantaran dalam keadaan yang fit dan sehat untuk mendapatkan vaksin. Tidak seperti pada saat vaksinasi dua kesempatan sebelumnya.

    “Tadi saya sudah diperiksa dulu, tensi darah, gula darah, dan lainnya. Alhamdulillah saya dinyatakan sehat dan bisa divaksin untuk yang pertama kali. Walau pun memang sebelumnya gagal dua kali di sini (RSUD Kota Serang),” ujarnya, Senin (1/3/2021).

    Syafrudin mengatakan bahwa pasca-vaksinasi tersebut, dirinya diminta untuk dapat beristirahat selama 30 menit sesuai dengan prosedur vaksinasi. Hal itu sekaligus dilakukan pemantauan pasca-vaksinasi.

    “Alhamdulillah tidak ada apa-apa, biasa saja, tidak pusing. Tapi rada pegel saja, jemper di tangan yang disuntik vaksin,” tuturnya.

    Meskipun mengaku sudah bersiap-siap sebelumnya, namun Syafrudin menuturkan dirinya sempat tegang ketika hendak divaksin saat melihat jarum suntik, lantaran sudah lama tidak disuntik.

    “Memang tegang, karena sudah lama tidak disuntik. Semua orang juga yang tidak biasa disuntik kalau disuntik pasti takut, merasa tegang juga karena tidak biasa itu,” ucapnya.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengikuti anjuran pemerintah, dengan ikut dalam program vaksinasi guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Serang.

    “Saya sudah membuktikan sendiri, kalau vaksin itu bermanfaat bagi kita semua. Tidak ada efek apa-apa, aman, jadi masyarakat jangan takut. InsyaAllah kalau semua sudah divaksin, virus akan mati dengan sendirinya,” tuturnya.

    Syafrudin mengatakan bahwa dirinya akan mendapatkan dosis kedua vaksin pada 15 Maret mendatang di RSUD Kota Serang. “Untuk tahap (dosis) yang kedua itu InsyaAllah tanggal 15 nanti di RSUD Kota Serang. Jadi nanti saya akan balik lagi ke sini untuk menerima vaksin yang kedua kalinya,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Serang, Ikbal, mengatakan bahwa saat ini terdapat kebijakan kelonggaran bagi calon penerima vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Jadi yang memiliki darah tinggi, atau pun gula darah tinggi selama masih bisa dikontrol, itu tidak apa-apa, termasuk juga yang komorbid,” ujarnya.

    Pada Senin kemarin pun, Ikbal menuturkan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pelayanan publik serta para lanjut usia (Lansia) mulai menerima vaksin Covid-19. “Iyah, Lansia juga mulai hari ini (kemarin) semuanya. Kalau data sementara di kami itu ada sekitar 23 ribu, dan pelayanan publik itu 10 ribu lebih. Tapi angka ini masih dinamis, dan ditargetkan selesai Maret,” tandasnya. (DZH)

  • Kejar Target Vaksin , WH Ajak Akademisi Daftarkan Diri

    Kejar Target Vaksin , WH Ajak Akademisi Daftarkan Diri

    SERANG, BANPOS – Pemprov menargetkan vaksin Covid-19 didaerah sebayak 80 persen pada tahun ini. Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengajak semua rektor, dosen dan mahasiswa yang ada di wilayah Banten untuk mendaftarkan diri dalam program vaksinasi sebagai salah satu upaya dalam menekan kasus Covid-19 di Banten.

    Demikian disampaikan WH saat membuka Forum Rektor Badan Kerjasama (BKS) Pergurun Tinggi Negeri (PTN) wilayah Barat, di Kampus Sindangsari Untirta, Jumat (26/2/2021) pekan lalu.

    Dalam sambutannya, ia berharap agar Forum Rektor BKS PTN Wilayah Barat bisa berkontribusi dalam pembangunan Indonesia khususnya Provinsi Banten.

    Ia menilai ditengah Covid-19 perguruan tinggi bisa berkontribusi dalam menekan dan mencegah penyebarannya.

    Pihaknya mengaku selama berkarir dalam pemerintahan sejak menjadi lurah, Covid-19 merupakan permasalahan yang berat yaang ditangani oleh pemerintah. Oleh karena itu, penerapan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumuman dan membatasi mobilitas harus diterapkan dengan baik dan benar.

    “Pemerintah Provinsi Banten serius berupaya untuk menekan dan mencegah penyebaran kasus Covid-19. Provinsi Banten masuk 13 besar sebagai provinsi yang mampu menekan kasus Covid-19, bahkan Provinsi Banten sudah masuk dalam zona oranye,” ungkapnya.

    Ajakan WH agar rektor, dosen dan mahasiswa perguruan tinggi di Banten untuk bisa mengikuti program vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Banten bertujuan agar kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan tatap muka dan perekonomian bisa kembali pulih.

    “Melalui vaksinasi ini, diharapkan Covid-19 bisa hilang di bumi jawara” katanya.

    WH juga menyampaikan bahwa di Provinsi Banten masih banyak potensi yang belum digali dengan maksimal, seperti perikanan, pertanian dan perkebunan dan yang lainnya.Pembangunan Kampus Untirta Sindangsari merupakan bentuk komitmen dalam dunia pendidikan dengan menjadi sponsor dalam pembangunan Kampus Untirta Sindangsari.

    “Kami juga mendukung pendirian Fakultas Kedokteran Untirta, karena kesehatan di Banten masih rendah. Namun kemiskinan di Banten juga lebih rendah jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ungkapnya.

    “Saat ini Provinsi Banten sedang membangun stadion dengan venue yang lengkap. Jika stadion tersebut sudah jadi, bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan,” sambungnya.

    Ketua BKSS PTN wilayah Barat, Ridwan Nurazi, yang hadir dalam kegiatan mengatakan, Forum Rektor BKS PTN wilayah Barat ini sudah melakukan kerjasama dan sudah menandatangani MoU. Para Wakil Rektor Bidang I sudah membuat program pertukaran mahasiswa tanah air.

    “Beberapa program studi sudah menjalankan program tersebut. Kami juga sudah membuat sistem yang tinggal dimanfaatkan dengan baik,” katanya.

    Sementara itu, Rektor Untirta Prof DR Fatah Sulaiman menyampaikan, bahwa peserta kegiatan ini sudah melalui proses pemeriksaan Covid-19 dengan melakukan tes anti gen dan pada akhir kegiatan akan kembali dilakukan tes. Artinya kegiatan ini sudah memenuhi standar protokol kesehatan.

    “Sebagai tuan rumah tentunya sangat bahagia dan bangga. Satu tahun kita rindu dan menjadikan silaturahmi ini sebagai kekuatan untuk menambah imun,” katanya.

    Saat ini ada penguatan era kolaborasi yang isinya adalah silaturahmi, kolaborasi, inovasi dan destinasi. Hal tersebut bertujuan untuk penguatan imun di perguruan tinggi.

    “Tentunya kami sebagai tuan rumah siap memfasilitasi hal tersebut,” pungkasnya. (RUS)

  • Setahun Lagi Lengser, WH-Andika Angkat Juru Bicara

    Setahun Lagi Lengser, WH-Andika Angkat Juru Bicara

    SERANG, BANPOS – Pemprov mengangkat dua juru bicara (Jubir), masing-masung untuk Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan wakilnya, Andika Hazrumy. Keduanya akan mendapatkan gaji secaara rutin setiap bulan dari APBD.

    Diketahui, WH-Andika terpilih menjadi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022, mengalahkan rivalnya Rano Karno (petahana)-Embay Mulya Syarif. WH-Andika resmi dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada tanggal 12 Mei 2017. Jika dilihat masa tugasnya, WH-Andika akan berakhir kurang lebih 1 tahun 2 bulan lagi.

    Kepala Biro Administrasi Pimpinan Banten, Beni Ismail Jumat pekan lalu membenarkan pengagkatan Jubir WH dan Andika. Pengangkatan keduanya dilakukan seiring dengan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di pemprov.

    “Perubahan SOTK Sekretariat Daerah Provinsi Banten berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 tahun 2019 tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Peraturan Gubernur Banten Nomor 58 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Tipe, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2020 Nomor 59),” kata Beni.

    Ia menjelaskan dalam SOTK tersebut, salah satu uraian tugas di Biro Administrasi Pimpinan yaitu di Subag Komunikasi Pimpinan adalah terkait dengan melakukan fungsi-fungsi atau koordinasi terkait dengan pelaksanaan fungsi juru bicara pimpinan.

    Adapun tugas dan fungsi Jubir menyangkut, menyampaikan informasi tentang kebijakan dan kegiatan WH dan Andika, menyampaikan klarifikasi atau isu tertentu yang berkaitan dengan kebijakan, melaksanakan pengelolaan analisis media untuk menyampaikan informasi kepada WH dan Andika, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan ole WH dan Andika terkait dengan tugas penyampaian informasi kepada publik melalui media.

    “Penetapan Juru Bicara Pimpinan dalam rangka mendukung kelancaran tugas pimpinan daerah dan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Materi dan Komunikasi Pimpinan pada Biro Administrasi Pimpinan,” ungkap Beni.

    Sebagai pertimbangan, lanjutnya, penetapan Jubir berdasarkan kompetensi, memiliki komunikasi aktif dengan gubernur dan wakil gubernur. Serta, mendapatkan kepercayaan dari pimpinan daerah, sehingga informasi yang disampaikan ke publik dapat dipertanggungjawabkan.

    “Setelah mempertimbangkan hal di atas dan berkonsultasi dengan pimpinan, menetapkan Ujang Giri sebagai Juru Bicara Gubernur Banten dan Krisna Widi Aria sebagai Juru Bicara Wakil Gubernur Banten,” pungkas Beni. (RUS)

  • Gubernur Banten Resmi Lantik Kada Cilegon dan Kabupaten Serang

    Gubernur Banten Resmi Lantik Kada Cilegon dan Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Dengan penuh hikmat, Bupati Serang dan Wakil Bupati Serang Ratu Chasanah-Pandji Tirtayasa Walikota Cilegon dan Wakil Walikota Cilegon Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta, resmi dilantik oleh Gubernur Banten Wahidin Halim, di pendopo Gubernur, Jumat (26/2).

    Dalam pelantikan yang digelar pukul 09.00 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat tersebut, kedua pasangan Kepala Daerah (Kada) tersebut membacakan sumpah dipandu langsung oleh Gubernur Banten.

    “Dengan resmi melantik saudari Hj Ratu Tatu Chasanah sebagai Bupati Serang, saudara Pandji Tirtayasa sebagai Wakil Bupati Serang. Kemudian, saudara Helldy Agustian sebagai Wali Kota Cilegon dan saudara Sanuji Pentamarta sebagai Wakil Wali Kota Cilegon,” kata Gubernur Banten saat pengambilan sumpah.

    Sejumlah pejabat hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, Ketua DPRD Banten Andra Soni, dan Anggota DPR RI Yandri Susanto, Komandan Korem (Danrem) 064/MY Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko, dan lainya. (RUL)

  • Rizky Kurniawan Minta Pemerintah Pertimbangkan Lagi Penghapusan UN

    Rizky Kurniawan Minta Pemerintah Pertimbangkan Lagi Penghapusan UN

    PENGHAPUSAN Ujian Nasional (UN) diminta untuk dipertimbangkan lebih matang. Sebab, dengan penghapusan UN tersebut dikhawatirkan berdampak pada penurunan kualitas pendidikan di Indonesia, apalagi saat ini mayoritas kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.

    Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Rizky Kurniawan. Politisi asal Partai Gerindra ini menuturkan bahwa secara langsung, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk Kota Serang.

    “Sekarang saja pendidikan kita tidak akan bisa maksimal. Karena hampir seluruh siswa dan siswi sekarang banyak melakukan kegiatan belajar dari rumah secara daring,” ujarnya.

    Menurutnya penghapusan UN pun bisa turut berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Ia pun meminta agar penghapusan UN dapat dipertimbangkan lebih matang, agar kekhawatiran tersebut dapat terantisipasi.

    “Saya pikir penghapusan UN ini perlu pertimbangan yang sangat matang. Jangan sampai keputusan untuk menghapus UN ini malah merugikan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia,” tuturnya.

    Namun jika memang UN ini harus dihapuskan, Rizky berharap pengganti UN harus bisa lebih baik dalam peningkatan standar pendidikan. Hal itu agar kualitas pendidikan Indonesia tidak tertinggal dengan Negara-negara lain.

    “Karena menurut saya pendidikan ini sangat penting sekali untuk menentukan masa depan bangsa kita. Kalau di kemudian hari kualitas pendidikan kita menurun, maka kita akan lebih tertinggal jauh dengan dunia luar,” tandasnya. (DZH)

  • Aan Nurhandiat Terus Bergerak untuk Kegiatan Sosial

    Aan Nurhandiat Terus Bergerak untuk Kegiatan Sosial

    AAN Nurhandiat, namanya mungkin banyak dikenal publik sejak dirinya menjadi anggota DPRD Kota Serang dari Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014. Meski tak kembali mencalonkan diri menjadi wakil Rakyat, Kang Aan, sapaan akrab Banpos kepada Aan Nurhandiat tetap eksis di kegiatan sosial dan kerap ditawari memimpin organisasi-organisasi kepemudaan dan organisasi lainnya.

    “Untuk saat ini saya masih aktif di beberapa organisasi pegiat kepemudaan, organisasi usaha maupun organisasi pergerakan lainnya. Bahkan beberapa organisasi meminta untuk saya pimpin, tapi masih saya pikir-pikir lagi. Yang jelas memang belakangan saya konsen pada kegiatan yang bersifat sosial,” kata Aan.

    Aan mengaku ingin berbuat lebih banyak untuk masyarakat dengan jalur organisasi atau yayasan sosial. Tujuannya agar lebih banyak pula orang yang turut serta dalam gerakan sosial tersebut.

    “Di organisasi non pemerintahan tentu kita bisa lebih bebas menggelar kegiatan sosial. Tanpa menggunakan anggaran pemerintah yang sejatinya perlu dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kepada rakyat dan kepada Tuhan,” ujar Aan.

    Aan mengaku tak apatis kepada politik, karenanya ia masih tercatat sebagai kader Partai Demokrat. Meski demikian, ia mesti berpikir 2 kali jika harus terjun ke politik praktis atau mencalonkan sebagai wakil rakyat kembali.

    “Harus kita sadari, hari ini yang langka dicari adalah, pemimpin yang bisa membawa masyarakat kearah yang lebih baik. Ciri pemimpin yang bisa membawa masyarakat ke arah lebih baik itu, pemimpin yang tidak meminta jabatan, tidak pengin dan tidak berharap dengan jabatan,” terang Aan.

    Aan menambahkan, namanya pemimpin itu harus di minta oleh rakyat, agar kelak jika mereka menjadi pemimpin, malu hati jika perilakunya tidak amanah dalam memimpin. Malu pada Tuhannya dan malu dengan masyarakat yang sudah memberikan suaranya.

    “Saat ini muncul banyak fenomena yang memprihatinkan, banyak pemimpin yang tidak tau malu meski janji janji politiknya banyak yang tidak teralisasi karena hari ini banyak pemimpin penggila jabatan, bukan lagi peminta jabatan akan tetapi pemimpin penggila jabatan,” pungkas Aan.

    Untuk itu, lebih jauh mengatakan, sebaiknya ia mencari jalan lain dalam hal berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat. Meski tidak lewat jalur ikhtiar politik, banyak hal yang bisa dikerjakan lewat jalan jalan lainnya.

    “Kuncinya ada kemauan berbuat yang manfaat untuk masyarakat, dan dalam proses perjalanannya kita harus berpegang pada tali jujur, sabar dan ikhlas,” Aan menambahkan. (MUF)