Kategori: PEMERINTAHAN

  • Inu Aminudin Tak Lelah Lestarikan Qasidah

    Inu Aminudin Tak Lelah Lestarikan Qasidah

    MESKIPUN menjabat sebagai Sekretaris Komisi II pada DPRD Kota Serang, tidak membuat politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Inu Aminudin, surut dalam aktivitasnya membina grup Qosidah dan Seni Islam.

    Bahkan, Aminudin juga diamanatkan untuk menjadi Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (Lasqi).

    “Artinya, saya ini menjadi dewan juga karena konteks ukhuwah. Dimana hal itu juga saya dapatkan pada Lasqi,” ujarnya kepada BANPOS dengan bersemangat.

    Menurutnya, kedua peran tersebut dapat saling berkesinambungan dan saling melengkapi. Karena keduanya memiliki peran dalam membangun masyarakat.

    “Dalam Lasqi kita lakukan pembinaan, pengembangan terhadap para grup Qasidah dan seni Islam. Pun sama ketika saya menjalankan sebagai anggota DPRD,” ungkapnya.

    Ia pun mempertegas, baik di Lasqi maupun di DPRD Kota Serang, yang paling utama ialah ukhuwah dan dakwah serta pengembangan terhadap masyarakat.

    “Yang jelas ukhuwah pembinaan pengembangan termasuk juga dakwah didalamnya. Ini tidak saling timpang, justru ada saling melengkapi,” tandasnya. (DZH)

  • Mad Buang Minta Pemerintah Matangkan Perencanaan Pembangunan

    Mad Buang Minta Pemerintah Matangkan Perencanaan Pembangunan

    PEMBANGUNAN di Kota Serang harus benar-benar terencana dengan matang. Hal ini agar tidak ada pembangunan yang tidak dibutuhkan dan dikehendaki, bahkan merugikan masyarakat.

    Demikian disampaikan oleh anggota Komisi IV pada DPRD Kota Serang, Mad Buang. Politisi asal Partai Golkar ini menuturkan, beberapa pembangunan di Kota Serang cenderung tidak terencana.

    “Intinya harus diawali dengan perencanaan yang matang, maka dilanjutkan kepada perencanaan mengenai perawatan dan juga perencanaan penggunaan. Itu agar tidak hambur pembangunannya,” ujar Mad Buang.

    Ia pun mencontohkan terkait perencanaan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di beberapa daerah seperti Pustu Jeranak, Pustu Banten Girang dan Pustu Karangantu.

    “Ini merupakan bentuk perencanaan yang kurang matang. Harusnya pihak terkait yaitu Dinkes Kota Serang dapat melihat apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat terhadap Pustu, apakah rehabilitasi atau melengkapi alat-alat kesehatan. Ini yang belum dilakukan,” ucapnya.

    Dengan begitu, lanjut Mad Buang, pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Serang memang benar-benar berdampak positif terhadap masyarakat.

    “Jangan seperti di Pustu Banten Girang misalnya. Sebelum direnovasi itu berguna bagi masyarakat. Setelah di renovasi, justru malah menjadi tidak berguna karena terbengkalai,” tandasnya. (DZH)

  • Babay Perjuangkan Pendidikan Berbasis Akhlak

    Babay Perjuangkan Pendidikan Berbasis Akhlak

    KECERDASAN bukanlah satu-satunya tujuan pendidikan. Terbentuknya pribadi anak yang berakhlak mulia juga merupakan salah satu tujuan pendidikan.

    Demikian disampaikan oleh anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Babay Sukardi. Ia mengatakan, saat ini Komisi II sedang memperjuangkan Perda Pendidikan Diniyah, agar pendidikan keagamaan mendapatkan tempat porsi yang lebih baik.

    “Kami dari Komisi II sekarang ini yang sedang mendorong dibentuknya Perda tentang Diniyah, agar pendidikan agama di tingkat SD dan SMP yang ada di kota Serang lebih meningkat,” ujar politisi Gerindra ini.

    Menurutnya, Perda Pendidikan Diniyah ini dibentuk agar akhlak dari para pelajar Kota Serang dapat lebih baik dan tidak keluar daripada yang telah ditetapkan oleh agama.

    “Akhlak anak-anak kita sekarang ini diakui atau tidak, jelas sangat merosot. Mengapa demikian? Karena pendidikan agama yang kurang,” tuturnya.

    Babay menerangkan, dalam satu minggu pelajaran agama hanya mendapatkan porsi dua jam saja. Dengan adanya Perda Pendidikan Diniyah, porsi tersebut dapat bertambah.

    “Harus ada dan terealisasi perda Diniyah. Agar akhlak anak-anak kita, penerus-penerus yang ada di Kota Serang ini lebih bagus lagi. Setiap Jumat akan ada waktu khusus pendidikan agama,” tandasnya. (AZM)

  • Jalan Ki Sahal Lopang 15 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan

    Jalan Ki Sahal Lopang 15 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan

    SERANG,BANPOS- Sudah sekitar 15 tahun Jalan Ki Sahal, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang tak tersentuh oleh pembangunan. Sehingga, jalan tersebut kondisinya rusak parah. Bahkan, warga sekitar menyebut jalan tersebut layaknya kubangan kerbau.

    Bani, warga yang menjalankan usaha air isi ulang mengatakan, dirinya kerap kesulitan saat melintasi jalan Ki Sahal tersebut. Hal ini karena jalanan tersebut selain berlubang, juga seringkali tergenang air dan licin.

    “Saya suka kagok kalau nganter air ke warga atau sekolah-sekolah itu. Udah mah bawa beban berat, ditambah jalan nya rusak dan berlumpur. Gak jarang saya hampir mau jatuh karena licin, jadinya saya pelan-pelan bawa motornya,” ujarnya, ditemui di lokasi, Jumat (21/2).

    Menurutnya, kondisi rusak jalan tersebut sudah berlangsung lama dan dikeluhkan banyak warga dan pengguna jalan. Apalagi jalan Ki Sahal ini merupakan akses satu-satunya menuju SMP 3 dan kantor Kelurahan Lopang.

    “Sudah lama mas jalan itu rusak parah dan belum pernah diperbaiki. Padahal jalan itu banyak dilalui warga sama anak-anak sekolah. Disini kan ada tiga sekolah SD sama satu sekolah SMP, jadi kalau anak-anak sekolah lewat itu harus melipir-melipir (minggir), takut nyebur ke lumpur,” katanya.

    Sementara warga lainnya, Sanah, mengatakan dirinya sangat terganggu dengan kondisi jalan yang rusak di kampungnya tersebut. Lantaran jika dirinya ingin bekerja harus melewati jalan rusak itu.

    “Saya kan kerja di rumah makan yang berada di Perumahan Taman Lopang Indah, jadi ya harus lewat jalan rusak itu. Kalau mau gak lewat situ ya harus muter lewat Kampung Kebaharan, tapi ya lumayan jauh,” tuturnya. (DZH)

  • Mukhtar Pelototi Pemerintah Demi Kesejahteraan Rakyat

    Mukhtar Pelototi Pemerintah Demi Kesejahteraan Rakyat

    MEMELOTOTI jalannya pemerintahan memang merupakan kewajiban dari para dewan. Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat benar-benar menjalankan tugasnya untuk menyejahterakan masyarakat.

    Demikian disampaikan oleh anggota Komisi I pada DPRD Kota Serang, Mukhtar Efendi. Ia mengatakan bahwa pemerintah merupakan lembaga yang berperan sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh menghilangkan peran tersebut.

    “Kami ingin para birokrat dan juga para aparatur pemerintahan di Kota Serang ini betul-betul menjadi aparatur yang berperan untuk meningkatkan pelayanan. Jadi mental-mental birokrat ini, mental aparatur ini, harus betul-betul menjadi mental yang siap melayani,” ujarnya kepada BANPOS.

    Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan bahwa Pemkot Serang harus memiliki goodwill atau niat yang baik dalam meningkatkan optimalisasi pelayanan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan sipil pada Disdukcapil.

    “Keberadaan pemerintah tentu untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan sipil masyarakat, terkait dengan data kependudukan yang ada pada Disdukcapil,” ungkapnya.

    Ia menegaskan, Komisi I merupakan komisi yang bermitra di bidang pemerintahan. Oleh karena itu, pengawasan yang mereka lakukan bukan hanya di tingkat kota, bahkan sampai kepada tingkat terkecil yaitu kelurahan.

    “Kantor kelurahan dari tingkat kelurahan dan tingkat kecamatan harus betul-betul memiliki komitmen yang sama, yaitu mewujudkan visi misi pemerintah Kota Serang yaitu Kota Serang yang berdaya dan berbudaya,” tandasnya. (DZH)

  • Pesan WA Soal Paket Proyek di Kota Serang Bikin Geger

    Pesan WA Soal Paket Proyek di Kota Serang Bikin Geger

    SERANG,BANPOS- Kalangan pengusaha di Kota dan Kabupaten Serang digegerkan oleh broadcast whatsapp. Uniknya, pesan yang disampaikan oleh seseorang yang diduga warga tangerang ini menyebutkan nilai sejumlah proyek yang ada di Kota Serang.

    Bahkan, dalam pesan ini menyebutkan nilai komisi yang harus dibayarkan oleh pengusaha jika ingin membeli paket proyek tersebut. Diurutan pertama ada Pasar Kuliner Banten Lama sebesar Rp6,2 miliar,

    Kedua UPT Pasar Kepandean PU sebesar Rp500juta, selanjutnya ada Kantor Penyuluhan Pertanian sebesar Rp500 juta.

    Selain itu, disebutkan pula pada pesan ini jika dirinya memiliki dana aspirasi dewan pada pekerjaan MCK di Serang. Keseluruhan berjumlah 800 titik. Dengan pagu anggaran sebesar Rp140 juta per titik.

    “Jika bapak mau ambil ayo gak apa apa. Telpon saya, kasih pemborong nanti saya jelaskan. Kita maunya 13 persen” kata isi pesan yang diterima oleh salah satu pengusaha di Serang.

    Pada pesan ini, mencantumkan sejumlah data, diantaranya 5 MCK di Cimuncang, 5MCK di Unyur, 5 MCK di Lopang, 5 MCK di Kagungan.

    “Yah, saya sih mau aja beli paket pekerjaan ini. Tapi apa bener jumlahnya sebanyak ini,” kata pengusaha yang enggan disebutkan namanya ini saat dihubungi BANPOS, Jumat (21/2/2020).

    Hingga saat ini BANPOS masih mencoba menghubungi pihak-pihak terkait untuk mencari tahu kebenaran dari pesan WA tersebut. (PBN)

  • Agis Siap Perjuangkan Pelaku Ekonomi Kreatif

    Agis Siap Perjuangkan Pelaku Ekonomi Kreatif

    KOTA Serang memiliki potensi yang besar pada sektor ekonomi kreatif. Oleh karena itu, perlu adanya dorongan dari Pemda Kota Serang agar sektor tersebut dapat berkembang dengan baik.

    Terlebih saat ini perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini dapat menjadi penunjang bagi para pelaku ekonomi kreatif agar dapat semakin mengembangkan usaha mereka.

    Demikian disampaikan oleh anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia. Ia menuturkan bahwa besarnya potensi ekonomi kreatif itu, membuat pihaknya berinisiatif merancang Raperda perekonomian kreatif di Kota Serang.

    “Kota Serang ini tidak ada potensi industri. Sehingga kami mengusulkan Raperda yang akan memberikan penguatan terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Kota Serang,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada BANPOS.

    Selain itu, Agis mengatakan pengembangan ekonomi kreatif juga dapat menjadi solusi dalam mengentaskan angka pengangguran yang ada di Kota Serang. Hal ini seiring dengan makin banyaknya pelaku ekonomi kreatif.

    “Kalau memang sudah ada Perdanya, saya kira akan banyak yang muncul, yang juga bisa memberikan dampak yang bagus untuk Kota Serang,” terangnya.

    Ia menilai, perkembangan perekonomian kreatif di Kota Serang sudah cukup baik, bahkan beberapa pelaku ekonomi sudah mendapatkan prestasi yang tentunya layak untuk dijadikan contoh.

    “Mulai dari kerajinan ada juga yang berprestasi. Dengan dukungan yang kurang maksimal seperti itu saja sudah baik, apalagi didukung tentunya akan lebih baik,” tandasnya. (DZH)

  • Amanudin Toha Terus Kawal Aspirasi Masyarakat

    Amanudin Toha Terus Kawal Aspirasi Masyarakat

    ANGGOTA dewan tidak tinggal diam ketika para eksekutif melakukan perencanaan pembangunan. Sebab, DPRD Kota Serang juga melakukan pengawasan terhadap setiap rencana yang disusun oleh Pemkot Serang.

    Selain mengawasi, DPRD Kota Serang pun juga memberikan masukan kepada Pemkot Serang berkaitan dengan aspirasi masyarakat, hasil reses para anggota dewan.

    Demikian disampaikan oleh anggota Komisi IV pada DPRD Kota Serang, Amanudin Toha. Politisi partai Demokrat ini mengatakan, hasil reses pihaknya akan diusulkan menjadi pokok-pokok pikiran pada Musrenbang.

    “Hasil reses nanti akan dimasukkan kedalam pokok-pokok pikiran DPRD pada Musrembang Kota Serang. Ini kan juga salah satu aspirasi masyarakat diluar Musrenbang tingkat kelurahan dan kecamatan,” ujarnya.

    Ia mengatakan, DPRD akan terus mengawasi jalannya perencanaan pembangunan yang saat ini dilakukan oleh Pemkot Serang. Terutama untuk hasis reses yang ada di pihaknya.

    “Pengawasan DPRD terhadap Musrembang Kota Serang sudah pasti ada. Tinggal nanti bagaimana kita rancang dalam RKPD agar hasil reses kita dapat dituangkan dalam RKPD itu,” ucapnya.

    Menurut Amanudin, selain memberikan masukan dan pengawasan, DPRD juga bertindak sebagai penyokong atas pembangunan melalui penganggaran.

    “Selama perencanaan baik, kami pasti akan dukung melalui penganggaran. Karena itukan salah satu tugas dan fungsi kami selaku dewan. Contohnya pak Wali prioritaskan infrastruktur, kami dukung dengan anggaran yang besar,” tandasnya. (DZH)

  • Bu Irna Demam Ubur-ubur?

    Bu Irna Demam Ubur-ubur?

    Viral video kemarahan Wagub Andika, dan Bupati Iti Octavia Jaya Baya masih membekas di ingatan. “Kemarahan Palsu,” Ah… Sudahlah. “Entah apa yang merasuki mu?,” sambil nyanyi. Musiknya, koplo. Goyang, barudak.

    Pemandangan jauh berbeda, di lapangan Kecamatan Pagelaran, Senin (17/2). Tarian Ubur-ubur massal dipimpin Bupati Pandeglang, Irna Narulita di acara Roadshow Pelayan Publik Ekonomi Kreatif rangkaian memperingati HUT ke-146 Kabupaten Pandeglang, hampir luput dari perhatian.

    Pertama melihat aksi massal itu di salah satu snap whatsapp teman. Tak canggung reflek meminta video berdurasi 23 detik itu. Gerakan tangan seirama dengan musik yang digandrungi pengguna aplikasi Tiktok, terutama anak-anak milenial. “Ubur-ubur…” 

    Kejadian ini, tak seramai video lagu “Bu Irna Kamana Bae”. Kesan, salah satu  Bupati Selebgram di Banten selalu saja menarik perhatian. Bully nitizen soal buruknya infrastruktur mudah ditemui di dinding medsos. Berdasarkan BPS, aksesibilitas internet warga Pandeglang dibawah 50 persen. Tapi, Irna selalu aktif klarifikasi. Ko, tulisannya jadi lempeng gini ya? Sehat Bu Irna?

    Saya tak sedang berpantasi. Caranya mempromosikan tempat wisata dan ekonomi kreatif melalui akun medsos miliknya, tentu membuat banyak kalangan memuji. Walaupun tak bisa secara langsung ditulis di dinding medsos. Malu, atau dianggap gak kritis bisa saja. Ah, itu kemungkinan saja. 

    Pada acara roadshow tak hanya mendekatkan berbagai pelayanan, seperti kesehatan, kependudukan, perizinan, pajak dan pelayanan lainnya. Irna ‘mengkampanyekan’ ekonomi kreatif Buah tangan masyarakat wilayah selatan Pandeglang. 

    Sedikit mengulas ubur-ubur. Hasil beberapa ahli, ubur-ubur salah satu hewan laut yang bisa bertahan hidup. Agar-agar kerap kali digunakan menyesuaikan diri. Gerakan medusa (mengeluarkan air dari tubuh) keteraturan dalam menentukan posisi. 

    Tak sedang membandingkan politisi kini ramai diberitakan menjadi kader Banteng (PDIP). Sebelumnya, di PPP dan Demokrat. Termasuk juga, caranya memanfaatkan moment tarian ubur-ubur di tengah ratusan warga yang dominan diisi anak-anak usia muda. 

    Ah, makin jauh saja. Apa mau menggaet pemilih pemula yang diperkirakan mencapai 50 ribu jiwa di 2020 sebagian besar pengguna medsos. Rasional, tentu tahun politik namanya. Wajar saja. PDIP sebagai tempatnya berpartai mengundangnya menjalani Sekolah Politik bersama Tanto W Arban.

    Apa mungkin, Bu Irna Demam Ubur-ubur?

    Penulis : Fauzan Dardiri
    Founder Amis Jambu Syndrome

  • Antara IRT, Anggota Dewan dan Komunitas Moge

    Antara IRT, Anggota Dewan dan Komunitas Moge

    MEMBAGI waktu antara menjadi seorang Ibu rumah tangga (IRT), anggota dewan serta anggota komunitas motor gede (Moge) bukanlah hal yang sulit bagi anggota Komisi I pada DPRD Kota Serang, Heni Sulastri.

    Politisi perempuan asal partai Demokrat ini mengaku ketiganya merupakan hal yang sama-sama tidak bisa dilepaskan begitu saja. Sebab ketiganya telah melekat pada dirinya sendiri.

    “Saya ini dituntut untuk bisa membagi waktu antara kewajiban saya sebagai IRT, kewajiban sebagai anggota dewan dan hobi yang memang tidak bisa saya tinggalkan yaitu komunitas Moge,” ujarnya kepada BANPOS.

    Saat dirumah, lanjut Heni, dirinya tentu akan bertindak sebagai seorang ibu dan seorang istri. Namun ketika dirinya sudah meminta izin untuk ke kantor, maka keluarga secara langsung memahami bahwa ia akan berangkat sebagai anggota dewan.

    “Karena sebelum saya dilantik, saya sudah menjelaskan kepada suami bahwa saya bukan milik keluarga dan milik dia lagi sepenuhnya. Karena untuk dewan ini kan saya akan langsung turun ke masyarakat,” jelasnya.

    Meskipun menanggung banyak beban, Heni mengaku tugas kedewanan pasti diselesaikan. Karena ia sadar sudah terikat dengan sumpah dan janji kepada Tuhan.

    “Dan sebagai bagian dari komunitas Moge, saya meluangkan waktu setidaknya jika tidak ada kegiatan, biasanya pada hari Minggu. Itu untuk melepas penat saja karena itu bagian dari hobi,” tandasnya. (DZH)