Kategori: PEMERINTAHAN

  • Empat Kecamatan di Kota Serang Rawan Bencana

    Empat Kecamatan di Kota Serang Rawan Bencana

    SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang memetakan titik potensi kerawanan bencana di Kota Serang. Dari enam kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Serang dan Taktakan saja yang potensi rawan bencananya rendah. Sementara empat lainnya, cukup tinggi.

    Demikian disampaikan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, saat diwawancara oleh awak media. Menurutnya, berdasarkan hasil kajian resiko bencana (KRB), terdapat 8 potensi titik rawan bencana di Kota Serang.

    “Berdasarkan KRB itu memang Kota Serang memiliki 8 potensi titik rawan bencana. Itu ada di semua kecamatan yang ada di Kota Serang,” ujar Eva saat ditemui seusai memberikan bantuan kepada masyarakat Kaujon yang rumahnya roboh, Jumat (3/1).

    Untuk kecamatan yang cukup rawan sendiri, Eva menerangkan bahwa empat dari enam kecamatan memiliki resiko yang cukup rawan bencana seperti banjir dan putig beliung. Diantaranya yaitu Cipocok Jaya, Kasemen, Walantaka, dan Curug.

    “Ini dari enam kecamatan hampir semuanya sudah kena. Namun untuk Kecamatan Serang dan Taktakan, potensinya itu rendah untuk bencana angin puting beliung,” tuturnya.

    Namun jika dilihat dari intensitas hujan yang cukup tinggi, Eva mengaku bahwa Kecamatan Taktakan juga cukup rawan mengalami bencana longsor. Hal ini berdasarkan pengalaman beberapa tahun yang lalu, dimana TPSA Cilowong terjadi longsor akibat hujan deras dan menimbulkan korban.

    “Karena kemarin juga belum selesai yah perbaikannya. Dan saat ini intensitas dan debit hujan cukup tinggi. Namun Naudzubillah kalau nanti TPSA Cilowong kembali terjadi longsor,” katanya.

    Sementara Walikota Serang, Syafrudin, mengingatkan kepada masyarakat agar dapat tetap waspada dan menjaga lingkungan sekitar, agar bencana yang dapat terjadi karena ulah masyarakat seperti banjir, dapat terhindarkan.

    “Saya imbau kepada masyarakat, bahkan sebelum memasuki musim penghujan ini, agar dapat menjaga kebersihan selokan atau drainase. Ini supaya aliran air dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan banjir,” ujar Syafrudin.

    Mengenai potensi longsor di Cilowong, Syafrudin berharap masyarakat, khususnya yang bekerja di TPSA Cilowong, agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan jangan terlalu memaksakan untuk bekerja di daerah Cilowong yang rawan longsor.

    “Saya ingatkan agar jangan terlalu dekat dengan daerah rawan longsor. Terutama masyarakat yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas di TPSA Cilowong. Karena saat ini intensitas hujan sedang tinggi,” tandasnya. (DZH)

  • Budi Rustandi : Pemkot Jangan Nunggu Viral Baru Bantu

    Budi Rustandi : Pemkot Jangan Nunggu Viral Baru Bantu

    SERANG, BANPOS – Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, bersama ketua Komisi IV, Khaeroni, mengunjungi rumah Mad Hasyim, warga Kaujon Besar yang rumahnya roboh akibat diterjang hujan deras. Dalam kunjungan tersebut, Budi memberikan bantuan dan memerintahkan OPD terkait agar dapat membantu Mad Hasyim.

    Budi sempat melihat-lihat kondisi rumah Mad Hasyim yang roboh tersebut. Mad Hasyim pun menceritakan kronologi kejadian kepada Budi. Mad Hasyim menampakkan wajah trauma ketika menceritakan bagaimana runtuhan atap rumah menimpa badan istrinya, hingga terkapar dan sempat ia kira meninggal.

    Kepada awak media, Budi mengatakan bahwa dirinya telah menekankan kepada Pemkot Serang, agar dalam melakukan tindakan jangan sampai menunggu suatu permasalahan menjadi viral terlebih dahulu. Karena, penanganan yang cepat merupakan yang utama.

    “Jangan sampai menunggu viral, baru bergerak. Ini yang tidak boleh terjadi. Jadi jangan sampai seolah-olah kalau sudah ramai suatu masalah, Pemkot baru bergerak,” tegas Budi di rumah Mad Hasyim, Jumat (3/1).

    Namun Budi tetap mengapresiasi Pemkot Serang yang langsung memberikan bantuan kepada Mad Hasyim, setelah muncul pemberitaan dari media massa. Menurutnya, itu merupakan bukti bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakatnya yang kesusahan.

    “Saya terimakasih kepada Pemkot Serang karena telah memberikan perhatian kepada masyarakat. Namun mungkin perlu adanya perbaikan karena saya dengar pun lurahnya masih kurang berkomunikasi dengan baik,” ucapnya.

    Untuk bantuan sendiri, Budi mengatakan bahwa terdapat beberapa jenis. Diantaranya yaitu paket sembako, kebutuhan sehari-hari seperti alat mandi, serta uang tunai. Untuk bantuan yang telah sampai sebelumnya, yaitu material bangunan dari Polres Serang Kota.

    “Dinsos tadi pagi membawa bantuan berupa sembako, kebutuhan hidup sehari-hari, alat mandi, dan lainnya. Sedangkan BPBD juga membawa hal yang sama dan uang tunai untuk pak haji. Kalau besarannya, silahkan tanya ke BPBD. Kalau besaran bantuan dari saya, biarkan saya, pak haji, dan Allah yang tahu,” katanya tertawa.

    Ia mengatakan, bencana yang terjadi pada keluarga Mad Hasyim merupakan ujian dari Tuhan, dan harus dijalankan dengan penuh keteguhan. Sebab, Budi meyakini bahwa dibalik ujian tersebut, akan diberikan sesuatu yang lebih baik.

    “Yah pak haji, mohon bersabar dalam menjalaninya. Karena ini merupakan ujian dari Allah kepada hambanya. Saya ucapkan turut berbela sungkawa dengan apa yang terjadi dengan pak haji. Saya sempat suuzon dengan Pemkot Serang karena tidak membantu. Ternyata tadi Dinsos sudah datang untuk memberikan bantuan,” tutur politikus Gerindra ini.

    Sementara itu, Mad Hasyim pemilik rumah roboh mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian semua pihaknya yang telah membantu dirinya dan keluarganya, sehingga rumahnya kini mendapatkan bantuan.

    “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, pak Dewan Kota Serang, dan pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Mohon maaf beribu-ribu maaf sebelumnya kalau saya ada salah,” tandas Hasyim. (DZH)

  • DPRD Didesak Tuntaskan Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    DPRD Didesak Tuntaskan Kejanggalan Seleksi Penyuluh Kemenag

    LEBAK, BANPOS – Ketua Umum PB Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) mendesak DPRD Kabupaten Lebak segera memanggil Kepala Kemenag Lebak, terkait dugaan kejanggalan dalam proses rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kementerian Agama (Kemenag) Lebak tersebut.

    “Jika memang itu terjadi, integritas Kemenag Kabupaten Lebak dipertanyakan. Miris kita mendengarnya apalagi setingkat Kemenag, harusnya lembaga yang paling memberikan contoh attitude,”ujar Ahmad Yani belum lama ini.

    Pihaknya mendesak DPRD atau lembaga terkait untuk segera memanggil kepala Kemenag Lebak.

    “Saya berharap DPRD atau lembaga terkait segera memanggil kepala Kemenag. Di era serba terbuka dan persaingan kualitas SDM, saya berharap pendaftaran apapun harus profesional, hal ini tak lain untuk perbaikan dan penyegaran birokrasi ke arah yang lebih baik. Apalagi sekarang jelang Milad Kemenag yang ke 74, harus berjalan tanpa noda,” tegasnya.

    Menurut Ahmad Yani, langkah komisi 1 DPRD Lebak sudah tepat, dimana wakil rakyat tersebut meminta Kemenag mengevaluasi, meninjau kembali serta memberikan sanksi.

    “Kita harus terbuka, jangan sampai membuat kebijakan yang kontroversi karena memihak sebelah pihak, apalagi sama sekali tidak mendorong ke arah yang lebih baik. Saya rasa slogan membangun Lebak bekerja dengan hati sudah tepat. Kita harus mencintai siapapun, jangan sampai ada dusta diantara kita dibalik perekrutan penyuluh agama,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, seleksi rekrutmen penyuluh agama (PAH) non PNS yang pelaksanaan tesnya tanggal 8 Desember Ialu di Kemenag Kabupaten Lebak, diduga sarat kejanggalan.

    Pasalnya, pada pengumuman hasil seleksi tes yang diumumkan Senin (23/12/2019), ada peserta yang diduga tidak ikut tes tapi tertulis Iolos seleksi. (WDO/PBN)

  • Libur Nataru, Pelayanan Poly di RSUD Malingping Belum Berjalan Prima

    Libur Nataru, Pelayanan Poly di RSUD Malingping Belum Berjalan Prima

    MALINGPING, BANPOS – Dampak dari libur dan cuti bersama Tahun Baru sejak H-5 lalu, menyebabkan pelayanan medis di RSUD Malingping dikeluhkan pasien.

    Karena terbentur libur tersebut, sejumlah pasien mengeluhkan ketiadaan dokter spesialis tertentu yang seharusnya tetap siap siaga karena pasien membludak.

    Keterangan salah seorang pasien yang mengaku harus dirujuk ke rumah sakit lain karena dokter yang biasa tugas di RSUD tersebut masih cuti.

    “Iya, padahal kami butuh pisan, tapi sekarang katanya masih cuti, ya kita diarahkan ke rumah sakit lain,” ujar Jae, seorang pasien asal warga Desa Kadujajar, Kamis (2/1).

    Sementara informasi yang didapat BANPOS, bahwa pelayanan medis beberapa poly di Malingping sejak beberapa hari jelang Tahun Baru hingga awal tahun baru ini memang masih sedikit terkendala.

    Namun untuk pelayanan Instalasi Gawat Darurat dan Poly Dalam masih bisa dilayani.

    “Iya memang kemarin sempat ada cuti, tapi untuk pelayanan IGD dan poly dalam mah masih tetap buka kok. Memang kalau untuk poly anak, bedah dan kandungan hari ini masih belum ada dokternya, mungkin masih cuti,” ujar salah seorang pegawai RSUD setempat.

    Terpisah, Kabid Pelayanan Medis RSUD Malungping, dr Sobran Yuliandra membenarkan untuk pelayanan poly bedah masih belum bisa dilayani karena dokternya masih cuti, sedang untuk Poly Anak dan Kandungan belum ada kontrak baru.
    Akan tetapi menurutnya, untuk pelayanan Poly Dalam masih tetap bisa dilayani secara maksimal.

    “Kalau untuk poly kandungan dan anak masih kosong, karena baru habis masa kontrak, sekarang kita masih rekrut kontrak baru. Dan untuk dokter bedah kayaknya masih cuti, tapi kalau poly dalam masih bisa dilayani,” ujar Sobran.

    Diketahui, selain Poly Penyakit Dalam, untuk layanan spesialis lain di polyklinik RSUD Malingping saat ini tersedia layanan bedah, mata, syaraf, gigi dan THT. (WDO/PBN)

  • Iti Ajak Semua Pihak Bantu Terdampak Banjir

    Iti Ajak Semua Pihak Bantu Terdampak Banjir

    LEBAK, BANPOS – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, mengeluarkan surat ajakan peduli bencana banjir. Dalam surat dengan Nomor 362/I/I-Kesra/2020 yang ditujukan kepada Pimpinan OPD, BUMN/BUMD, Pengusaha, Lembaga Sosial/Masyarakat, agar dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada korban terdampak.

    Disebutkan, pada surat yang dikeluarkan tertanggal 2 Januari 2020 itu, menyebutkan bantuan yang dapat dihimpun akan disalurkan di enam kecamatan. Diantaranya Kecamatan, Sajira, Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja, dan Kecamatan Cimarga.

    Diimbau, agar semua eleman kiranya dapat membantu korban terdampak baik dengan menyumbang baik berupa uang, makanan, pakaian layak pakai, peralatan shalat, maupun bantuan lainnya yang dibutuhkan.

    “Bantuan dapat disampaikan melaluin BPBD Kabupaten Lebak,” jelasnya dalam surat yang ditandatanganinya.

    Sebelumnya, Iti mengatakan, bahwasanya musibah yang terjadi dikarenakan kondisi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) rusak akibat penebangan liar.

    “Kami akan laporkan ini ke pusat, nanti kita ambil foto udara dan akan berkoordinasi dengan para stakeholder,” ungkapnya.

    Sementara itu, sebagai bentuk kepeduluan pada korban terdampak, sejumlah elemen warga di Lebak selatan (Baksel) seperti : MWC Nahdhatul Ulama Malingping, LMPI Malingping, PMII, HMI, IMC, Forum Wartawan Malingping, Resfek Peduli Lebak, PMI Malingping dan Himakom Unma Banten sejak Rabu sore (01/01) kemarin langsung menginisiasi gerakan peduli korban banjir Lebak. Mereka melakukan penggalangan sumbangan baik berupa pakaian layak pakai maupun donasi uang.

    “Kita lakukan ini sebagai bentuk kepeduluan pada mereka korban terdampak banjir di beberapa kecamatan Kabupaten Lebak yang terjadi di penghujung tahun 2019 kemarin,” ujar salah seorang relawan di Baksel, Kamis (2/1). (WDO/PBN)

  • Zikir Dengan Warga, Cara Wakil Walikota Serang Rayakan Pergantian Tahun

    Zikir Dengan Warga, Cara Wakil Walikota Serang Rayakan Pergantian Tahun

    SERANG, BANPOS – Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin rayakan malam pergantian tahun baru 2019 dengan Dzikir Bareng-Bareng (Dz Barbar) yang digelar oleh Pemuda Banten Bersatu (PBB) di Masjid At-Tsauroh Kota Serang, Selasa (31/12) malam hari.

    Kegiatan dzikir bersama masyarakat, dipilih olehnya untuk mengisi perayaan malam pergantian tahun baru. Hal itu dilakukan sebagai ajang memanjatkan rasa bersyukur kepada yang maha kuasa karena telah melewati tahun 2019.

    “Alhamdulillah, kami beserta masyarakat Kota Serang melaksanakan dzikir bersama, dalam rangka menyambut datangnya tahun baru 2020 dengan penuh rasa syukur, sudah bisa melewati tahun 2019 dan mudah mudahan bermunajat bersama kepada Allah SWT. Berdoa bersama agar di tahun 2020 ini kita bisa diberi keselamatan, umur panjang dan keberkahan dari Allah SWT,” ujar Subadri usai mengikuti Dzikir, Selasa (31/12)

    Rangkaian acara pada malam pergantian tahun tersebut, diisi dengan Shalawat, Dzikir, penampilan hadroh serta Tausiyah. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Habib M. Dhiya bin Zein bin Syahab dari Bogor.

    Subadri mengatakan malam pergantian tahun 2020 ini, perayaan tidak perlu dengan pesta dan hura-hura. Ia menuturkan bahwa perilaku tersebut tidak membawa manfaat, dan mengajak semua masyarakat merayakannya dengan cara dzikir bersama.

    “Kita berdoa bersama agar di tahun 2020 ini kita bisa dikasih keselamatan umur panjang dan keberkahan dari allah SWT,” imbuhnya.

    Ia juga menyampaikan pesan untuk masyarakat Kota Serang, mudah-mudahan dengan dzikir bersama ini setidaknya semua baik pemerintah maupun masyarakat Kota Serang semakin sadar, bahwa di pergantian tahun 2020, bisa berbuat yang terbaik.

    “Kegiatan diisi dengan dzikir, diisi dengan mengaji bersama. Mudah-mudahan semuanya bisa dilaksanakan dan mengurangi hal yang mudharat,” harapnya.

    Sementara itu Ketua Pemuda Banten Bersatu (PBB), Dede Dea Ferdiana, mengungkapkan bahwa hal itu merupakan kali kelima ia menggelar kegiatan dzikir bersama, yang dilakukan bersama rekan-rekannya. Ia berharap, untuk tahun selanjutnya, dapat melaksanakan kegiatan tersebut di tempat yang lebih besar.

    “Mudah-mudahan tahun depan, kami bisa melakukan kegiatan di tempat uang lebih besar, seperti Alun-alun. Namun dalam hal ini Pemerintah harus ikut aktif membantu kami dan mendorong kami,” ungkap Dede.

    Pihaknya berharap kepada masyarakat Kota Serang, agar dapat memaknai apa yang dijadikan simbol oleh pasangan Walikota dan Wakil Walikota yaitu Aje Kendor. Diungkapkan olehnya, dalam kegiatan tersebut dilibatkan seluruh pemuda masyarakat kota Serang bergabung dengan Jawara dari Terumbu Banten dan para santri.

    “Ayolah sama-sama seperti tagline wali dan pak wakil, aje kendor berdaya dan berbudaya. Budaya kita bukan budaya hiburan, budaya kita bukan budaya main-main, tapi budaya kita adalah budaya gotong royong dan keseriusan, maka ini harus diikuti oleh semua masyarakat,” tuturnya. (MUF)

  • Tetap Mengabdi pada Pergantian Tahun, Pramuka Diapresiasi Walikota Serang

    Tetap Mengabdi pada Pergantian Tahun, Pramuka Diapresiasi Walikota Serang

    SERANG, BANPOS – Ketika banyak muda-mudi pada saat malam tahun baru melakukan aktivitas bersama kerabat, teman dan keluarganya. Saka Bhayangkara Pramuka Kwarcab Kota Serang justru menghabiskan waktu dengan melakukan pengabdian.

    Mereka turun ke jalanan untuk ikut mengamankan dan menjaga kondusifitas malam tahun baru bersama TNI, Polri dan lintas elemen masyarakat. Salah satunya dengan turut mengatur lalu lintas jalan.

    Tindakan mereka pun mendapatkan apresiasi dari Walikota Serang, Syafrudin. Menurut Syafrudin, apa yang dilakukan oleh para anggota Pramuka merupakan tindakan yang mulia.

    “Pramuka memang diajarkan seperti itu, untuk mengabdi kepada masyarakat. Pramuka itu selalu siaga untuk membantu masyarakat, terutama di hari besar,” ujar Syafrudin seusai mengunjungi para anggota Pramuka Saka Bhayangkara yang bertugas di alun-alun Kota Serang, Selasa (31/12).

    Walikota Serang mengaku sangat bangga dan mengapresiasi pengabdian yang dilakukan oleh Saka Bhayangkara ini. Ia mengatakan, kepribadian yang lebih mengutamakan kepentingan bersama ini merupakan bentuk keberhasilan pendidikan Pramuka.

    “Saya sangat bangga dan apresiasi semangat pengabdian yang ditunjukkan oleh adik-adik Pramuka. Dimana pun, kapan pun, baik pada saat ada bencana maupun tidak, Pramuka selalu menjadi yang siaga,” tegasnya.

    Salah satu anggota Saka Bhayangkara, Muhammad Ferdiansyah, mengatakan bahwa anggota Saka Bhayangkara yang turun pada malam tahun ini berjumlah 34 orang, terdiri atas 15 anggota laki-laki, dan 19 anggota perempuan.

    “Kami disini ikut berjaga, membatu tugas Kepolisian. Karena kami adalah anak didiknya, maka Saka Bhayangkara itu siap untuk membantu kepolisian,” ujar Ferdiansyah yang merupakan siswa kelas 12 pada SMAN 5 Kota Serang.

    Ferdiansyah mengaku, keterlibatan Saka Bhayangkara merupakan hal yang rutin dilakukan setiap momen besar seperti pergantian tahun. Ia merasa senang dengan pengandian yang dilakukannya.

    Ia juga mengatakan bahwa dirinya bangga meskipun tidak bisa menikmati malam pergantian tahun dengan berkumpul untuk membakar jagung, yang biasa dilakukan oleh teman-teman sebayanya.

    “Kami bangga karena di sini juga banyak ilmu yang kami dapat, gimana rasanya jadi Polisi, meskipun kami bukan anggota Kepolisian, tapi bisa merasakan bagian kerja polisi yaitu membantu masyarakat,” ucapnya.

    Di akhir, ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam berkendara. Sebab, keselamatan dalam berkendara merupakan hal yang utama.

    “Jangan ugal-ugalan. Demi keselamatan saat perjalanan, patuhi rambu-rambu lalulintas serta patuhi aturan-aturan yang dibuat oleh Kepolisian,” tandasnya. (DZH)

  • Kado Akhir Tahun, 96 ASN Dindikbud Kota Serang Naik Pangkat

    Kado Akhir Tahun, 96 ASN Dindikbud Kota Serang Naik Pangkat

    CIPOCOKJAYA, BANPOS – Sebanyak 96 ASN golongan Eselon IV di lingkungan Dindikbud Kota Serang mendapatkan kenaikan pangkat pada akhir tahun 2019.

    Dari 96 ASN tersebut, 62 diantaranya merupakan golongan IV b yang naik menjadi IV a. Sementara 34 lainnya semula golongan IV c, naik pangkat menjadi menjadi IV b.

    Upacara kenaikan pangkat tersebut dilakukan di Sanggar Kreatifitas Bersama (SKB) Dindikbud Kota Serang yang berada di Jalan Raya Serang-Petir. Sedangkan SK kenaikan pangkat dibacakan oleh Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Ditemui seusai acara, Subadri mengatakan bahwa kenaikan pangkat merupakan ajang untuk meningkatkan pengabdian kepada masyarakat.

    “Harapannya mudah-mudahan dengan kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan semangat mereka menjadi abdi negara, abdi masyarakat,” ujarnya, Selasa (31/12).

    Di tempat yang sama, Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto, menuturkan bahwa kenaikan pangkat ini merupakan penghargaan atas kinerja pegawai tersebut.

    “Kenaikan pangkat guru itu per periode Oktober dengan April. Pasti banyak sekali guru yang naik pangkat. Jadi kenaikan pangkat itu tidak biasa, karena ini penghargaan dari para pimpinan,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk mendapatkan kenaikan pangkat ini dibutuhkan pengabdian minimal 5 semester atau dua setengah tahun.

    “Proses naik pangkat itu ada persyaratannya. Kalau kami itu biasanya 5 semester atau dua setengah tahun. Itu minimal. Kecuali yang berprestasi. Bisa di bawah itu,” tandasnya. (DZH)

  • Paradigma Indonesia: Kinerja Tatu-Pandji ‘Merah’

    Paradigma Indonesia: Kinerja Tatu-Pandji ‘Merah’

    SERANG, BANPOS – Lembaga Paradigma Indonesia, merilis capaian pembangunan Kabupaten Serang akhir tahun 2019. Dalam rilisnya, ia menyatakan, adanya tren realisasi yang mengalami penurunan, sehingga tidak terlihat kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dibawah kepemimpinan Bupati Ratu Tatu Chasanah dan wakil Bupati Pandji Tirtayasa.

    “Mayoritas indikator makro pembangunan tidak tercapai sesuai target yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2016-2021,” ujar Direktur Paradigma Indonesia, Zulfian Hanief dalam rilisnya yang diterima oleh BANPOS, Senin (30/12).

    Dari beberapa indikator RPJMD, hanya Tingkat Pengangguran Terbuka yang mencapai dan melebihi target, dengan rata-rata capaian sebesar 109,30 persen. Sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), performa Pemkab Serang dalam meningkatkan IPM hanya sebesar 0,36 point.

    Setiap tahunnya, capaian kinerja (Capkin) semakin menjauh dari target yang ditetapkan. Prosentase capaian terus mengalami penurunan dengan rata-rata minus 0,49 persen.

    Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Serang masih jauh dari target wajib belajar 12 tahun. Hal ini terlihat dari rata-rata lama sekolah yang hanya mencapai 7,18 tahun, atau tingkat SMP. Selain itu, realisasi rata-rata lama sekolah juga tidak mencapai target yang telah ditetapkan dan semakin menjauh di setiap tahunnya.

    Ia juga menyajikan persoalan berkaitan dengan Harapan Lama Sekolah (HLS) yang digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang, yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

    “Target HLS dalam RPJMD Kabupaten Serang tidak tercapai sejak tahun 2016 hingga 2018 dan terlihat stagnan,” tegasnya.

    Ia pun menyimpulkan bahwa sebagian besar target RPJMD tidak tercapai. Akan tetapi, hanya satu target, yaitu penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka yang telah tercapai, bahkan melebihi target yang ditetapkan.

    “Ada indikasi penetapan indikator keberhasilan tidak tepat, bisa terlalu besar dan juga terlalu kecil, sehingga tidak dapat terealisasikan. Hal ini terlihat dari jauhnya perbedaan antara realisasi dengan target,” katanya.

    Selanjutnya, ada indikasi kerja-kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak mengacu kepada target yang ditetapkan dalam RPJMD.

    “Hal tersebut terlihat dari hampir seluruh target selalu mengalami minus capaian pada target yang ditetapkan, sehingga menyebabkan jarak antara realisasi dengan target setiap tahun semakin jauh,” tandasnya. (MUF)

  • Kondisi Terminal Bayah Dikeluhkan, Terlihat Kumuh Tidak Terawat

    Kondisi Terminal Bayah Dikeluhkan, Terlihat Kumuh Tidak Terawat

    BAKSEL, BANPOS – Keberadaan terminal angkutan umum (Angkum) antar kota di Kecamatan Bayah saat ini kondisinya rusak dan terkesan kumuh. Saat hujan, kerap terlihat genangan air seperti membentuk kubangan dan batuan kerikil yang berserakan.

    Keadaan tersebut, dikeluhkan sejumlah sopir pengendara Angkum dan para penumpang, jika memasuki area terminal. Ditambah aroma bau sampah dari pasar kerap dituding mengganggu warga setempat maupun dari masyarakat luar yang singgah ke sana.

    Begitu juga para calon penumpang angkum, mereka akhirnya enggan menunggu angkum di dalam terminal, karena tidak nyaman. Sehingga calon penumpang terbiasa menunggu angkum di pinggir jalan.

    Salah seorang calon penumpang, Meri (20) mengaku, sungkan untuk masuk ke dalam terminal, menurutnya kalau menunggu di area terminal sangat tidak nyaman. Pasalnya bau sampah menyengat dan pemandangan pasar terlihat kumuh.

    “Nunggu angkutan di luar saja lah, di dalam mah males a. Selain becek juga bau sampahnya itu gak bikin nyaman,” ujarnya, Sabtu (28/12).

    Menyikapi persoalan ini, warga setempat yang juga Ketua Masyarakat Peduli Infrastruktur Jalan dan Jembatan (Ampija) Wijaya Darma Sutisna atau biasa dipanggil Entis Bule itu menilai, bahwa kondisi tidak terawatnya terminal Bayah ini terkesan dibiarkan oleh Pemda Lebak. Padahal fasilitas umum tersebut telah memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Lebak.

    “Itu kan ada retribusinya dari angkutan umum dan kendaraan lain yang singgah di terminal. Lantas dikemanakan uang retribusinya. Jangan-jangan masuk kantong oknum saja,” ujar Entis Bule, Minggu (29/12).

    Untuk itu harapannya, kata dia, Pemkab Lebak segera mengalokasikan anggaran untuk membangun Terminal Bayah, demi kenyamanan pengguna terminal.
    Diketahui terminal Bayah merupakan tempat menaikan dan menurunkan penumpang, antar kecamatab dan antar kota yang akan bepergian ke Rangkasbitung, Serang, Malingping, Pelabuhanratu, Sukabumi, dan Cikotok. (WDO/PBN)