SERANG, BANPOS – Dengan berakhirnya waktu pendaftaran bagi peserta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, maka tercatat sudah ada tiga pasangan Capres-cawapres yang akan bertarung pada tahun 2024 nanti yaitu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan yang terakhir adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dengan jumlah total pemilih sebanyak 8,842,646 atau menempati peringkat ke-5 pemilih terbanyak se-Indonesia, maka Provinsi Banten menjadi cukup strategis dan seksi bagi para kontestan pilpres untuk menjadikannya lumbung suara.
Duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diyakini mampu meraup suara terbanyak di Provinsi Banten pada ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketua Kolaborasi Patriot Indonesia (KOPI) Banten Rizky Arifianto menjelaskan, berdasarkan hasil Pilpres di dua periode sebelumnya suara Prabowo selalu unggul di Provinsi Banten.
Ditambah lagi saat ini Gibran ditunjuk sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi sosok Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Rizky menilai sosok putra sulung Presiden Jokowi itu mampu memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perolehan suara keduanya.
Pasalnya, sosok Gibran cukup mampu menarik simpati kalangan muda, terutama Generasi Z di Provinsi Banten.
“Prabowo dan Gibran menjadi pasangan yang paling mampu meraup suara terbanyak di Banten. Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor, pertama, Prabowo sudah teruji dalam dua kali Pilpres, suara Prabowo tidak pernah kalah di Banten. Kedua, wakil Prabowo kali ini yaitu Gibran secara representatif atau mewakili Generasi Z,” terangnya.
Ia menyebutkan setidaknya pemilih pemula di Banten mencapai angka 176.696 dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 8,8 juta. Angka tersebut menurutnya terbilang cukup potensial.
Di samping itu Rizky juga mengungkapkan bahwa pasangan Prabowo dan Gibran merupakan pasangan yang ideal.
Sebab, keduanya saling mengisi dan melengkapi satu sama lain, lantaran pasangan Capres dan Cawapres tersebut berasal dari generasi yang berbeda.
Prabowo disebut sebagai sosok yang kaya akan pengalaman, sementara Gibran dikenal sebagai sosok muda yang dinilai mampu menjawab tantangan bangsa ke depan.
“Pasangan ini adalah pasangan yang ideal. Karena mereka saling melengkapi dari dua generasi yang berbeda. Pengalaman yang dimiliki Prabowo dan semangat anak muda yang ada pada Gibran mampu menjawab tantangan bangsa ke depan menuju Indonesia Emas 2045,” terangnya.
Kemudian terkait Gibran, Rizky menilai pria yang kini masih menjabat sebagai Walikota Solo itu mampu menunjukkan kinerja yang gemilang, dan juga mampu menuntaskan sejumlah program nasional.
Bahkan menurutnya, capaian kinerja Gibran mampu melampaui capaian kinerja pejabat lainnya secara nasional.
“Ini capaian yang luar biasa, bahkan capaiannya mampu melampaui Jokowi yang menjabat dua periode sebagai Walikota Solo,” ucapnya.
Oleh sebab itulah Rizky merasa optimistis pasangan Prabowo-Gibran mampu mengungguli dua pasangan lainnya di Pilpres 2024, khususnya di Provinsi Banten.
Terlebih lagi, mengutip hasil survei, suara Prabowo dan Gibran terbukti unggul bila dibandingkan dengan pasangan lainnya.
“Jadi saya optimistis bahwa di Banten pasangan Prabowo dan Gibran akan menang telak dari kedua pasangan lainnya. Dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Politic Research & Consulting yang dikeluarkan pada September menunjukkan bahwa Prabowo menang dengan perolehan suara 39,3 persen, dan memilki elektabilitas sebesar 90 persen,” tuturnya.
Sementara itu menyinggung masalah isu dinasti, Rizky membantah anggapan masyarakat yang mengatakan bahwa Gibran telah memanfaatkan posisi Jokowi yang notabene adalah ayahnya dalam situasi politik saat ini.
Baginya, bagaimanapun juga pada akhirnya, rakyatlah yang nantinya akan menentukan sosok yang pantas menjadi calon presiden dan wakil presiden.
“Namun logika itu dapat dibantah dengan mudah. Secara terminologi, dinasti politik itu adalah penyerahan kekuasaan atau pewarisan dengan darah. Dalam demokrasi tidak ada dinasti, karena rakyat tetap lah yang menjadi penentu,” tandasnya.
Terpisah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Serang juga memiliki optimisme yang sama untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres) di Banten.
“Secara pribadi, untuk Anies dan Cak imin saya optimistis, Insyaallah,” ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Serang, Hasan Basri , Rabu (25/10).
“Kalau target, kita belum survei ya, tapi kalau lihat survei yang ada, itu pak Anies dengan pak Prabowo tidak terlalu besar gap nya, Insyaallah kita bisa menang,” sambungnya.
Dirinya menuturkan, secara kultural Banten dianggap lebih dekat dengan Cak Imin terutama kalangan para kyai-kyai dan para santri. Dirinya juga beranggapan walaupun dengan adanya Mahfud MD yang saat ini menjadi cawapres Ganjar, hal tersebut tidak lantas memecah suara dikalangan para Kyai dan Santri.
“Menurut saya tidak juga, pak Mahfud kan di elit kalau Cak Imin kan bergerak di kalangan muda. Dan aga sulit juga orang memisahkan antara PKB dengan NU. Pasti ada pengaruhnya,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa dalam kontestasi politik tersebut, pihaknya selalu menargetkan persentase yang lebih tinggi dari ketiga calon yang ada.
“Untuk menang ya kita harus diatas 50 persen. Kalau mereka 75 persen kita targetkan 80 persen. Harus positif,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Hasan mengaku bahwa partai koalisi yang menjadi partai pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai kandidat capres dan cawapres belum melakukan pertemuan yang intens dalam pemenangan pilpres. Kendati demikian, Hasan mengaku bahwa PKS sebagai salah satu anggota partai koalisi sudah mempersiapkan langkah pemenangan Anies-Imin.
“Untuk pertemuan dengan partai koalisi saat ini belum intens karena mereka juga sibuk dengan legislatif. Saya kira cara-cara yang dilakukan oleh PKS untuk pemenangan partai juga akan kita lakukan untuk pemenangan presiden. Jadi satu paket,” terangnya.
“Bagaimana kita menginstal Infrastruktur pemenangan dari tingkat kota sampai tingkat RT. Bagaimana kita menyiapkan saksi di tiap TPS, karena TPS ini kan ujung tombaknya. Ada DPT kan, jadi tiap DPT ini yang kemudian kita sisir,” tandasnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan mengklaim efek dari pencalonan Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto tidak terlalu berdampak. Menurut PDIP, semangat para kader masih menguat.
Ketua DPC PDIP Kota Serang, Bambang Janoko mengaku tidak merasa galau terkait hengkangnya putra sulung Jokowi tersebut. Dirinya mengaku walaupun tanpa adanya Gibran maupun Jokowi, PDIP tetap Kuat
“Saya tidak merasa galau ya, biasa saja. Jadi kalau PDI Perjuangan, itu sudah hal biasa,” ucapnya.
“2014 silam Jokowi jadi rebutan, tapi nyatanya kita menang. Jadi mau ada pak Jokowi mau ada Gibran di PDI perjuangan kita ga ngurus itu, fokus dari pada kader-kader partai, gimana caranya memenangkan Ganjar dan Mahfud, itu saja. Mau Gibran dengan siapa, mau pak Jokowi ada di PDI Perjuangan mau tidak, ya kita ga melihat itu. Konsen dari pada seluruh partai bagaimana pak Ganjar dengan Mahfud menang,” sambungnya.
Dalam pemenangan Ganjar dan Mahfud dalam Pilpres 2024 mendatang, pihaknya telah membahas hal tersebut dengan para partai koalisi.
“Kalau persiapan, kemarin kita rapat partai secara internal. Ke depan, kita bagaimana komunikasi dengan partai-partai pendukung seperti PPP, Hanura, Perindo dan seluruh relawan yang ada di Kota Serang bagaimana untuk memenangkan ganjar,” ucapnya.
Dirinya mengaku bahwa saat ini sudah terdapat lebih dari 20 relawan yang ikut dalam pemenangan pasangan Ganjar dan Mahfud dalam Pilpres mendatang.
“Banyak, ada lebih 20 relawan. Kita sudah sepakat, mereka-mereka orang mau berjibaku dan bekerja keras memenangkan Ganjar dan Mahfud,” ucapnya.
Bambang menerangkan, pasangan Ganjar dan Mahfud merupakan pasangan yang sangat cocok untuk memimpin negara Indonesia untuk lima tahun ke depan.
“Bisa dilihat dari rekam jejak mereka berdua sudah paripurna, pak ganjar pernah di DPR 2 kali, Gubernur juga pernah. Mahfud MD kurang apa, di eksekutif sudah, legislatif sudah, yudikatif juga sudah menjadi ketua MK. Rekam jejak dia (Mahfud, red), track record dia luar biasa ga ada celah untuk Ganjar dan Mahfud yang jelek-jeleknya,” terangnya.
“Dia (Ganjar dan Mahfud, red) bersih, dia pendekar hukum. Biasa membantu wong cilik. Jadi ke depan, kalau mereka yang memimpin saya yakin seyakin-yakinnya Indonesia 2045 akan mendapatkan Indonesia emas,” imbuhnya.
Dirinya memastikan bahwa pihaknya akan kembali meraih Hattrick dalam kontestasi politik 2024 mendatang. Selain itu dirinya mengimbau agar masyarakat bisa dengan jeli memilih pemimpin yang akan mengemban amanah memimpin negara Indonesia untuk lima tahun mendatang.
“Ya itu tetap (target hattrick, red), itu sudah komitmen kita, menang pileg, menang partai dan menang presidennya. Masyarakat harus liat dan jeli, memilih seseorang itu bukan hanya sekedar nama, partai.
Tapi lima tahun ke depan mau jadi apa Indonesia ini, masyarakat harus betul-betul memilih calon presiden yang memiliki track recordnya bagus, orang baik pilih orang baik,” tandasnya.(CR-01/CR-02/PBN)