Kategori: PEMERINTAHAN

  • Dosen Untirta Tantang Pj Gubernur Banten Debat Terbuka, Ini Alasannya

    Dosen Untirta Tantang Pj Gubernur Banten Debat Terbuka, Ini Alasannya

    SERANG, BANPOS – Persoalan pengangkatan calon pengawas (Cawas) SMAN, SMKN dan SKhN di Provinsi Banten yang sampai saat ini belum juga tuntas, membuat salah satu Dosen Untirta, Rangga Galura Gumelar, menantang debat terbuka Pj Gubernur Banten, Al Muktabar.

    Rangga yang merupakan dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untirta ini menegaskan, tantangan debat terbuka itu untuk membuka perspektif secara jernih dan tunas, persoalan Cawas yang hingga saat ini masih bnerlarut-larut.

    “Namun sebelum debat terbuka, Insyaallah saya akan bersilaturahmi dulu ke Pak WH (Wahidin Halim, mantan Gubernur Banten – red) untuk menanyakan mengapa dahulu beliau memberhentikan Pak Al sebagai Sekda Banten,” katanya, Rabu (16/8).

    Rangga meyakini, akan mendapatkan penjelasan obyektif alasan mengapa WH memberhentikan Al Muktabar dari jabatan Sekda Banten, terlepas prosedur yang salah dan peristiwa politik yang mengikuti pemberhentian tersebut.

    “Alasan pemberhentian, peristiwa politik yang mengikutinya serta prosedurnya merupakan hal yang berbeda,” ungkapnya.

    Dirinya pun meyakini bahwa terdapat kekeliruan dalam sikap, kebijakan dan komunikasi dari Pj Gubernur Banten, terkait dengan persoalan Cawas SMA, SMK dan SKh Negeri yang bertele-tele.

    “Karena itu, sekali lagi saya menantang Pj Gubernur Banten untuk debat terbuka, guna membuka perspektif yang lebih clear dan tuntas terhadap masalah Cawas yang berlarut-larut,” tuturnya.

    Dia mengatakan, jika Pj Gubernur Banten tidak merespon tantangannya, ia pun menyarankan agar Al Muktabar lebih baik mengundurkan diri dari jabatannya.

    “Karena kasihan masyarakat Banten jika segala sesuatu persoalan diselesaikan dengan kehebohan lebih dahulu,” terangnya.

    Menurut dia, jumlah pengawas SMAN, SMKN dan Skh di Banten belum ideal. Semestinya, pengawas dan jumlah sekolah satu berbanding 7. Dalam pengertian, setiap satu pengawas, melakukan supervisi 7 sekolah binaan.

    Jika satu pengawas melakukan supervisi lebih dari 7 sekolah, maka Rangga meyakini tugas dan fungsi pengawas kurang optimal dilakukan.

    Selain itu, jam efektif pengawasan hanya 37,5 jam / minggu. Artinya, tidak akan terkejar untuk lebih dari 7 sekolah.

    “Rasio tersebut di atas menjelaskan bahwa satu sekolah hanya terdiri dari satu atau dua pengawas saja dan sekolah tidak akan kosong karena ada asumsi banyak guru jadi pengawas,” jelas Rangga.

    “Apalagi, dari hasil penelusuran sementara ini, terkait formasi dan anggaran untuk menuntaskan pelantikan Cawas yang tersisa sudah ada,” tambah Rangga.

    Adapun timbulnya berbagai isu dari kinerja pengawas eksisting saat ini, seperti pengawas bersifat arogan, seringkali menduplikasi laporan dan menerima ‘amplop’, adalah persoalan yang berbeda.

    “Harus dilihat dulu bagaimana konsep pembinaan yang dilakukan oleh pejabat terkait, seperti mekanisme pelaporan, format pelaporan dan tingkat pengawasan yang optimal. Jika benar terjadi seperti itu, bukan saja pengawas yang harus dievaluasi, tetapi pejabat terkait, diantaranya PJ Gub dan pihak sekolah yang diawasi,” jelasnya.

    Menurut Rangga, Pj Gubernur perlu membangun komunikasi yang positif dan terbuka, jangan sampai mengedepankan prasangka, curiga dan berbagai alibi dalam menuntaskan persoalan.

    “Jika memang tidak akan ada pelantikan, segera jelaskan dengan berbagai dasar argumen yang mendasar dan yuridis, jangan bermain isu,” katanya.

    Begitu pula jika akan dilantik, apa bagian terpenting untuk membangun partisipasi aktif masyarakat untuk bisa ikut mengawasi

    Karena persoalan pendidikan adalah persoalan bersama antara pemerintah dan masyarakat, tidak bisa diselesaikan sendiri secara one man show,” tandasnya. (DZH)

  • Masyarakat Lebak Diajak untuk Mencintai Buku

    Masyarakat Lebak Diajak untuk Mencintai Buku

    LEBAK, BANPOS – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusar) Kabupaten Lebak bekerjasama dengan Gramedia Cilegon menggelar Book Fair di Zona Inspirasi Dispusar Lebak. Diketahui, kegiatan tersebut digelar hingga tanggal 20 Agustus mendatang dengan lebih dari 200 eksemplar dari berbagai jenis buku yang disediakan.

    Pustakawan muda Dispusar Lebak, Lilis Sutanti, mengatakan bahwa dengan adanya book fair tersebut, diharapkan dapat menggenjot kecintaan masyarakat khususnya remaja terhadap buku.

    “Tentu ini juga salah satu upaya kita semua dalam meningkatkan minat baca bagi masyarakat,” kata Lilis kepada BANPOS, Selasa (15/8).

    Lilis menjelaskan, kegiatan yang telah dimulai sejak kemarin itu mendapatkan kunjungan yang cukup tinggi dari masyarakat. Menurutnya, Novel dan komik menjadi buku yang paling banyak diminati oleh pengunjung.

    “Apapun jenisnya, selama kita mau membaca kita bisa menambah cakrawala wawasan kita. Silahkan datang ke book fair karena banyak penawaran menarik disana,” tandasnya.

    Sementara itu, salah satu pengunjung, Tika, mengatakan bahwa dengan adanya book fair tersebut, ia beserta temannya bisa membeli buku tanpa harus keluar kota.

    “Kita emang senang baca novel, Alhamdulillah ada ini (book fair) jadi gak perlu repot-repot ke jauh,” singkatnya. (MYU/DZH)

  • PKL Rangkasbitung Janji Bakal Tertib

    PKL Rangkasbitung Janji Bakal Tertib

    LEBAK, BANPOS – Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Rangkasbitung berjanji akan tertib dalam menjalankan usahanya. Janji tersebut dituangkan melalui Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PKL Rangkasbitung dengan Disperindag Kabupaten Lebak.

    Diketahui, penandatanganan MoU tersebut dilakukan seusai pelaksanaan musyawarah antara PKL Rangkasbitung dengan Disperindag. Selain Kadis Perindag Lebak, penandatanganan MoU itu juga disaksikan Kasat Satpol PP dan Kepala Dinas Perhubungan Lebak.

    Perwakilan PKL, Tb Atang Solihin, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah Kabupaten Lebak, terkait dengan tempat penjualan PKL Rangkasbitung yang perlu adanya perhatian dari pemerintah.

    “Kami ingin pemerintah juga peduli dengan kami. Sehingga dalam mencari rezeki lancar dan bisa dinikmati keluarga. Di sini saya atas nama pengurus pedagang, akan mensosialisasikan aturan yang disepakati pada hari ini,” ujar Tb Atang yang kerap disapa Bangkol ini di Aula Kantor Disperindag Lebak, Selasa (15/8).

    Atang juga berharap, untuk pedagang subuh dan kuliner di jalan pasar Rangkasbitung, agar diberikan ruang dan tempat dan waktu untuk berjualan.

    “Hal ini juga penting dan perlu kita perjuangkan untuk para pedagang kaki lima. Karena bagaimana pun para pedagang ini juga usaha mandiri untuk kebutuhan keluarga. Intinya tolong selamatkan kebutuhan isi perut keluarga kami,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kadis Perindag Lebak, Orok Sukmana, mengemukakan bahwa dalam musyawarah kesepahaman tersebut, telah disepakati nota yang ditandatangani bersama antara pihaknya dengan para PKL.

    “Ada tiga isi dari Nota Kesepahaman itu, yakni tertuju pada pedagang pemilik meja yang digunakan sebagai alas berjualan, pedagang subuh dan kuliner di jalan sunan Kalijaga dan Tirtayasa,” ujar Orok.

    Kadis Perindag juga merinci isi nota kesepahaman tersebut yang intinya tetap mentaati Perda, serta menyepakati waktu berjualan.

    “Bersedia mentaati aturan berusaha sesuai dengan Perda No 10 tahun 2018 tentang penataan pemberdayaan PKL. Yang kedua, PKL subuh jam 22.00 s/d 06.00 WIB. Dan ketiga, PKL Kuliner jam 16.00 s/d jam 22.00 WIB,” terangnya.

    Ditegaskan Orok, tiga hari setelah penandatanganan nota kesepahaman itu, mereka harus bersiap-siap untuk menjalankan nota kesepahaman. “Jadi apabila setelah 3 hari ini masih buka, maka kalau diketahui oleh petugas itu risiko tanggung sendiri,” tegasnya.

    Kadis Perindag menegaskan pula, tidak ada yang boleh melanggar aturan. “Mulai saat itu tidak ada lagi pedagang subuh yang berjualan sebelum jam 10 malam. Penjualan subuh kita batasi dari mulai Sukasari lokasi pedagang subuh dan kuliner yang lokasinya sudah ditetapkan,” tandasnya. (WDO/DZH)

  • Ribuan Warga Kota Tangerang Terima BST

    Ribuan Warga Kota Tangerang Terima BST

    TANGERANG, BANPOS – Pemkot Tangerang melalui Dinas Sosial (Dinsos) membagikan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 3.250 penerima manfaat di 13 kecamatan se-Kota Tangerang.

    Kepala Dinas Sosial, Mulyani mengatakan kategori penerima BST ini terdiri dari lansia terlantar/miskin sebanyak 1000 orang, anak yatim sebanyak 1.300 anak, balita terlantar/miskin 300 anak, anak terlantar/miskin 650 anak.

    Ia menuturkan, penerima manfaat terhadap BST tersebut adalah masyarakat yang sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    “Hari ini, kami memberikan BST kepada masyarakat Kota Tangerang yang rentan. Ini tahap kedua dan tahap pertama sudah dilaksanakan pada bulan Februari lalu. Besaran bantuannya adalah sebesar Rp 600 ribu rupiah per-orang. Pemberian bantuan ini juga sekaligus untuk menyambut HUT Ke-78 Republik Indonesia,” ungkapnya, Senin (15/8).

    Ia melanjutkan, jika ada warga yang belum terdaftar di DTKS untuk mendapatkan bantuan, dapat segera menghubungi RT/RW, PSM setempat, dan juga Kelurahan untuk didaftarkan dan mendapatkan verifikasi dari petugas.

    “Untuk masyarakat yang tidak hadir hari ini, nanti dapat mendatangi bank BJB terdekat dan bawa surat-surat keterangan yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan. Bagi masyarakat yang belum terdaftar, segera hubungi RT/RW setempat, PSM dan juga Kelurahan untuk didata dan dilakukan verifikasi agar tercatat dan bisa mendapatkan bantuan,” katanya.

    Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, turut meninjau langsung penyaluran BST tahap 2 di Kecamatan Karang Tengah yang dilangsungkan di Kantor Kelurahan Karang Tengah. Dalam kesempatan itu, Arief berpesan agar masyarakat penerima bantuan dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

    “Jadi bantuan ini dari masyarakat Kota Tangerang yang disalurkan oleh Pemkot yang tujuannya membantu meringankan beban bapak-ibu semua. Dan semoga juga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, bisa untuk memenuhi kebutuhan syukur-syukur bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang produktif,” ujar Arief.

    Arief, juga menegaskan, Pemkot Kota Tangerang terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakatnya terutama untuk masyarakat yang kurang mampu dan dilanda kesulitan.

    “Jangan takut untuk beraktivitas dan menjadi produktif, di Kota Tangerang ini, semuanya bisa kita lakukan. Misalnya mau cari kerja tinggal cari lowongan di virtual job fair di aplikasi Tangerang Live. Kalau ada anaknya yang belum sekolah tinggal daftarin, Pemkot sudah bekerja sama dengan sekolah negeri dan swasta sehingga bisa digratiskan. Kalau sakit juga tinggal ke Puskesmas dibiayai oleh BPJS, kalau bingung bisa minta tolong PSM-nya untuk membantu atau mengantarkan. Jadi segala upaya akan selalu Pemkot upayakan demi kesejahteraan masyarakat kita,” ungkapnya.

    “Makanya tolong manfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya, gunakan untuk sesuatu yang produktif, biar uangnya muter dan insya Allah nanti Allah angkat derajatnya dan diberikan kesejahteraan yang lebih baik lagi,” lanjutnya.

    Salah seorang warga Karang Tengah yang mendapatkan BST, Linda mengatakan bantuan ini sangat membantu baginya dan anaknya. Bantuan yang ia terima merupakan bantuan untuk anaknya yang sudah yatim.

    “Alhamdulillah, saya selalu dapat bantuan ini karena sangat membantu untuk kehidupan sehari-hari. Sebelumnya, saya juga sudah dapat tahap pertama. Uangnya nanti akan digunakan untuk membeli susu dan keperluan anak. Terima kasih banyak Pemkot Tangerang atas bantuannya. Mudah-mudahan bantuan seperti ini dapat terus diberikan,” harapnya. (DZH)

  • Para Ketua RT Diimbau Sosialisasi Keberhasilan Program Walikota Helldy Agustian

    Para Ketua RT Diimbau Sosialisasi Keberhasilan Program Walikota Helldy Agustian

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian mengimbau kepada seluruh Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk turut aktif menyosialisasikan program-program yang telah berhasil dilakukan Pemerintah Kota Cilegon.

    Tujuannya, agar setiap program yang dijalankan pemerintah dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga kesejahteraan dan kemajuan dapat merata secara adil dan berkelanjutan.

    Hal itu dikatakan Helldy saat menghadiri acara Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan RW dan RT, di Aula Kecamatan Cibeber, Jumat 4 Agustus 2023 lalu. Hadir pada acara tersebut seluruh lurah, RT dan RW se-Kecamatan Cibeber.

    Menurut Helldy, sebanyak 70 persen dari total anggaran, diberikan kembali kepada masyarakat. Sedangkan sisanya untuk pembangunan.

    “Sudah banyak program yang sudah kami realisasikan. Oleh karenanya saya minta RT dan RW bisa terus gencar menyosialisasikan program-program yang sudah kami jalankan agar bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Helldy.

    Dikatakan Helldy, pemerintah tidak akan berarti tanpa kontribusi nyata dari para RT dan RW yang merupakan garda terdepan dalam menjalankan program-program pemerintah.

    “Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah atas peranan penting tersebut, kami telah menaikkan honorarium bagi RT dan RW yang semula Rp500 ribu menjadi Rp1 juta per bulan. Kenaikan tersebut menjadikan honorarium RT dan RW di Kota Cilegon tertinggi di Provinsi Banten,” ujarnya.

    Helldy pun meminta RT dan RW, khususnya di Kecamatan Cibeber agar bisa bekerja secara maksimal.
    “Jadilah RT dan RW yang jujur, adil dan bermanfaat untuk masyarakat. Honor sudah kita naikkan, jadi kinerja juga harus ditingkatkan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

    Sementara itu Camat Cibeber Sofan Maksudi meminta kepada seluruh RT, RW, dan lurah di wilayahnya untuk mempertahankan rasa solidaritas yang tinggi guna mewujudkan Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat, serta dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kota Cilegon.

    “Kami akan terus mendukung segala bentuk program yang dicanangkan dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cilegon. Terutama program-program yang ada di dalam KCS (Kartu Cilegon Sejahtera), kami akan terus sosialisasikan, agar program tersebut bisa dirasakan oleh semua masyarakat,” terang Sofan.

    Selain pembinaan, Helldy juga menyerahkan seragam RT dan RW secara simbolis dengan disaksikan Camat Cibeber dan Lurah se-Kecamatan Cibeber. (ADV)

  • Langkah Berani Sekda Maman Mauludin Rancang Kota Cilegon Lebih Gemilang Pada 2045

    Langkah Berani Sekda Maman Mauludin Rancang Kota Cilegon Lebih Gemilang Pada 2045

    CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon telah memulai langkah maju menuju masa depan yang lebih cerah dengan menggelar Pra Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), untuk periode tahun 2025 hingga 2045.

    Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon, dan berlangsung di salah satu hotel di Cilegon pada Kamis 03 Agustus 2023.

    Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, Pra Konsultasi Publik tersebut menjadi titik awal penting bagi visi dan misi kota dalam merancang langkah-langkah strategis menuju masa depan yang lebih baik hingga tahun 2045 mendatang.

    “Dengan diadakannya Pra Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Cilegon, kami memiliki dasar pijakan yang kokoh untuk mencapai visi misi Kota Cilegon. Pra Konsultasi Publik ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Cilegon mengambil langkah berani untuk mencapai cita-cita masa depan yang lebih gemilang,” papar Maman.

    Dikatakan Maman dalam kurun waktu 2025 hingga 2045. Rencana ini akan menjadi panduan bagi seluruh Kepala Dinas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Cilegon untuk menyusun visi misi yang komprehensif, mencakup isu-isu strategis yang perlu diutamakan dalam perencanaan pembangunan daerah.

    Lebih lanjut, Maman menekankan pentingnya rencana pembangunan jangka panjang tersebut, mengingat dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik penting, mendasar, mendesak, dan berjangka panjang.

    Rencana tersebut, kata Maman menjadi kunci penting dalam mencapai sasaran penyelenggaraan pemerintahan daerah pada masa yang akan datang.
    “Pra Konsultasi Publik ini juga menjadi kesempatan berharga untuk diskusi dan konsultasi terbuka antara pemerintah dan masyarakat.

    Partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat memberikan sumbangsih berharga dalam perumusan RPJPD yang komprehensif dan berdaya saing,” terang Maman.

    Maman juga menegaskan bahwa Pemkot Cilegon memiliki komitmen yang kuat untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam merumuskan rencana pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan kemajuan kota.

    Dengan semangat kebersamaan, Kota Cilegon siap menghadapi tantangan masa depan dan mewujudkan impian bersama menuju kota yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

    Pada kesempatan tersebut Maman berharap rencana pembangunan jangka panjang ini akan menjadi landasan kuat bagi pembangunan infrastruktur, perekonomian, pendidikan, dan lingkungan.

    Hal ini, tandas Maman bertujuan untuk menciptakan Kota Cilegon yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Kota Cilegon. (ADV)

  • Pemkab-DPRD Setujui Tiga Raperda

    Pemkab-DPRD Setujui Tiga Raperda

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Kabupaten Tangerang, menyetujui tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk menjadi Peraturan Daerah (Perda) pada siding paripurna di Tangerang, Senin (14/8).

    Tiga Raperda yang ditetapkan itu adalah Raperda Pengarustamaan Gender, Penyelenggaraan Kepariwisataan dan Raperda Penyertaan Modal Daerah pada PT LKM Kerta Raharja.

    ‘’Persetujuan bersama terhadap tiga Raperda ini, mencerminkan adanya komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Tangerang dalam mengoptimalkan pemberian pelayanan kepada masyarakat serta potensi di beberapa aspek pembangunan di wilayah Kabupaten Tangerang,’’ kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

    Menurutnya, persetujuan tersebut mencerminkan adanya komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Tangerang, dalam mengoptimalkan pemberian pelayanan kepada masyarakat.

    ‘’Kami berharap ketiga Raperda ini bisa banyak membantu kebutuhan dan pelayanan masyarakat, baik dalam hal pengurusan gender, penyertaan modal PT LKM dan kepariwisataan,’’ tuturnya.

    Ia menambahkan, dengan disepakati Raperda ini, pihaknya akan segera memerintahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera menindaklanjuti dan melakukan sosialisasi kepada seluruh komponen masyarakat.

    ‘’Kepariwisataan ini penting, karena ada beberapa titik-titik kepariwisataan yang sedang dikembangkan Kabupaten Tangerang,’’ kata dia. (DZH/ANT)

  • Sekda Maman Mauludin Bersyukur 108 Balita Stunting Di Kota Cilegon Turun

    Sekda Maman Mauludin Bersyukur 108 Balita Stunting Di Kota Cilegon Turun

    CILEGON, BANPOS – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dalam menurunkan angka stunting butuh dukungan dan keterlibatan dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi hingga organisasi kemasyarakatan.

    Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin saat membuka acara Lokakarya Perumusan Program dan Mekanisme Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Sektor Swasta Dalam Percepatan Penurunan Stunting Di Kota Cilegon yang digelar USAID ERAT di The Royale Krakatau Cilegon, pada Kamis 10 Agustus 2023 lalu.

    Menurut Maman permasalahan stunting tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja. Stunting menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen masyarakat bersama pemerintah.

    Maman menegaskan bahwa permasalahan stunting ini tidak bisa diatasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) saja.

    “Penanganan stunting harus ada keterlibatan dukungan dan saling bahu membahu dari semua komponen, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan organisasi masyarakat. Dimana, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan agar upaya kita dalam menurunkan angka stunting di Kota Cilegon ini bisa berhasil,” tandas Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon.

    Maman menjelaskan, berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) terdapat tren penurunan angka stunting di Kota Cilegon.

    Pada Februari 2022, terdapat 1.576 balita atau sebesar 5,40 persen yang mengalami stunting dari total 29.110 balita. Namun, pada Agustus mengalami penurunan menjadi 1.252 balita.

    “Syukur Alhamdulillah saat ini Kota Cilegon mengalami penurunan lagi angka stuntingnya. Dari hasil E-PPGBM bulan Februari 2023 dari jumlah 32.779 balita turun sebanyak 1.144 balita atau sebesar 3.49 persen atau turun sebanyak 108 anak,” ucap Maman.

    Atas dasar itu, Maman memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Kota Cilegon.

    Apresiasi khusus ini ditujukan Maman kepada tim percepatan penurunan stunting tingkat Kota Cilegon, TPPS tingkat Kecamatan, TPPS tingkat Kelurahan, para kader, PKB/PLKB, dan tim audit stunting. Maman mengungkapkan, permasalahan stunting ini telah menjadi agenda target pembangunan nasional. Pemerintah Pusat telah menargetkan dalam RPJMN 2020 – 2024 jika prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

    Oleh karena itu, Maman mengajak semua pihak bergerak bersama untuk menyukseskan program nasional ini agar generasi Indonesia dapat menjadi generasi yang berkualitas.

    Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Cilegon Ardiansyah mengatakan, kegiatan lokakarya tersebut diikuti oleh berbagai pihak, termasuk instansi dan masyarakat.

    Tujuan dari lokakarya, kata Ardiansyah sebagai langkah bersama dalam menangani kasus stunting di Kota Cilegon.
    “Saya berharap dari kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dapat aplikasikan dengan baik oleh masing – masing instansi. Semoga penanganan stunting lebih baik lagi di Kota Cilegon,” tandasnya. (ADV)

  • Pemkot Tangerang Door to Door Layani Pembuatan NIB

    Pemkot Tangerang Door to Door Layani Pembuatan NIB

    TANGERANG, BANPOS – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota
    Tangerang menyiapkan kembali layanan pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB), bagi pedagang secara
    door to door. Dilakukannya kembali layanan tersebut lantaran tingginya antusias masyarakat.

    Kepala DPMPTSP Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, mengatakan bahwa program Perizinan Merah Putih
    yakni penerbitan Nomor Izin Berusaha (NIB) di delapan lokasi pekan lalu, sangat diminati masyarakat.
    Dalam sehari, sebanyak 123 NIB telah diterbitkan.

    ‘’Kami sedang siapkan lagi ke depannya sistem seperti ini jika melihat hasil yang sangat baik ini. Ini
    sangat membantu pedagang dalam memiliki NIB,’’ ujar Taufik, Senin (14/8).

    Dia mengakui jika program penerbitan NIB melalui program door to door ini memudahkan pelaku usaha,
    karena keterbatasan waktu dan juga akses yang kurang paham terkait sistem online.

    Apalagi menurutnya, para pedagang mengaku senang ketika mengetahui manfaat memiliki NIB, karena
    usaha yang dijalankan diakui pemerintah hingga mendapat kesempatan pembinaan ke depannya.

    ‘’Kami juga sosialisasi mengenai manfaat NIB ini. Maka itu sangat antusias sekali warga yang telah
    memiliki NIB ini, karena bisa mengembangkan usahanya ke depan,’’ ungkapnya.

    NIB di Kota Tangerang diberlakukan sejak 4 Agustus 2021 sampai dengan saat ini, sesuai dengan
    terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
    Berbasis Risiko. Perizinan berusaha mencakup NIB, Sertifikat Standard dan izin yang dapat diproses
    melalui aplikasi oss.go.id.

    Sejak mulai diterbitkan hingga 11 Juli 2023, sebanyak 41.467 NIB telah diterbitkan dengan rincian UMK
    sebanyak 40.528 NIB atau 97,74 persen dan Non UMK sebanyak 938 NIB atau 2,26 persen. (DZH/ANT)

  • Masalah Layanan Dasar Masih Jadi Sorotan di Kota Baja

    CILEGON, BANPOS – Masa Reses Ketiga tahun 2023 telah selesai dilaksanakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon. Penyampaian hasil Reses dilakukan melalui Rapat Paripurna DPRD Kota Cilegon, Senin (14/8).

    Dokumen hasil reses diserahkan oleh Perwakilan Fraksi DPRD Cilegon Aam Amrulloh yang membacakan hasil reses kepada Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.

    Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon Abdul Ghoffar mengatakan, pihaknya berharap Pemkot Cilegon mempunyai perhatian serius terhadap permasalahan infrastruktur, khususnya jalan lingkungan. Jalan lingkungan menjadi salah satu akses untuk distribusi ekonomi.

    “Terkait dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) harus lebih serius lagi, karena data terkait UMKM menjadi janji kepala daerah sebagai potensi mengurangi pengangguran,” ujarnya.

    Wakil rakyat dari daerah pemilihan Cilegon dan Cibeber ini mengatakan, ada temuan hasil reses tentang usulan pembangunan Boarding School Negeri untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Apalagi, usulan tersebut selaras dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) warga Kota Cilegon.

    “Contoh CMBBS itu kan tingkat SMA, MAN 2 Cilegon juga sekarang Boarding School, nah ini yang tingkat SMP, Pemkot Cilegon bisa masuk ke sana,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Fraksi Persatuan Demokrat Baihaki Sulaiman mengatakan, hasil reses Fraksi PPP yang banyak dikeluhkan masyarakat terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP dan SMA dengan sistem zonasi. Beberapa konstituennya mengeluhkan masalah zonasi, di mana ada siswa yang jarak rumahnya dekat tidak diterima di SMP atau SMA yang dituju. Sedangkan yang rumahnya jauh justru diterima. “Masyarakat minta sistem zonasi ini dievaluasi,” ujarnya.

    Politisi PPP ini mengatakan, permasalahan pengangguran juga masih banyak menjadi keluhan masyarakat. “Pemerintah harus membuka akses seluas-luasnya terkait rekrutmen tenaga kerja di Cilegon,” tuturnya.

    Baihaki mengaku, tingkat pelayanan BPJS Kesehatan masih dipandang sebelah mata, berbeda dengan layanan yang non BPJS Kesehatan. “Harusnya disamaratakan yang BPJS Kesehatan dan non BPJS Kesehatan,” ujarnya.

    Dikatakan Baihaki, warga di Grogol dan Pulomerak, juga ada yang mengeluhkan layanan mayoritas rumah sakit di Kota Cilegon yang pelayanannya lambat.

    “Soal kesehatan kan layanan dasar, harusnya Pemkot Cilegon membuatkan aplikasi biar antrean di rumah sakit itu tidak lama, baik BPJS atau non BPJS kalau berobat itu lama, berjam-jam, hampir di semua rumah sakit,” tuturnya.

    Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengaku telah menerima dokumen hasil Reses DPRD Cilegon. Dokumen hasil reses tersebut akan dipelajari dan minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan kroscek ke lapangan.

    “Semangatnya DPRD dan Pemkot Cilegon sama. Sama-sama ingin membangun Kota Cilegon, ini bahan masukan kita, mungkin ada masalah yang tidak terdeteksi, sama Dewan kebaca,” tandasnya.(LUK/PBN)