PANDEGLANG, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang mengakui bahwa penanganan kebarakan di Pandeglang masih belum optimal. Oleh karena itu, penambahan infrastruktur perlu dilakukan guna mengoptimalisasi penanganan kebakaran.
Rencananya, Pemkab Pandeglang bakal membangun dua posko atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar). Dua posko tersebut akan dibangun di wilayah selatan dan mulai beroperasi di tahun 2024 mendatang. Saat ini, instansi terkait sedang melakukan pematangan terkait rencana tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Hasan Bisri, mengatakan bahwa rencana akan dibangunnya UPT tersebut dikarenakan banyak wilayah di Pandeglang yang sering terjadi kebakaran.
Namun banyaknya peristiwa kebakaran tersebut, tidak sebanding dengan ketersediaan armada Damkar yang hanya ada tiga unit dan ditopang oleh dua unit mobil tangki air.
Oleh karena itu, kata dia, agar armada damkar dapat ditambah harus segera dilengkapi dengan ketersediaan personel, UPT, dan sarana penunjang lainnya.
“Makanya kita akan bangun UPT damkar untuk menangani kasus kebakaran, karena kan Pandeglang ini daerahnya luas,” kata Hasan, Kamis (6/7).
Hasan mengatakan, penanganan kebakaran harus dilakukan dengan cepat karena menyangkut keselamatan masyarakat. Akan tetapi, ketersediaan armada dan luas wilayah Pandeglang tidak sebanding, sehingga penanganan kebakaran membutuhkan waktu lama.
“Sekarang begini, idealnya penanganan kebakaran atau armada kita datang ke lokasi harusnya 15 menit setelah mendapatkan pengaduan. Tetapi, karena wilayah yang luas dan armada terbatas, enggak bisa kita kalau 15 menit harus sudah ada di lokasi,” ujarnya.
Hasan mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kebutuhan penambahan armada damkar kepada pimpinan dan Pemprov Banten agar bisa mendapatkan bantuan.
“Disampaikan sudah, makanya kita sekalian membuat UPT agar penambahan armada bisa segera dilakukan,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar BPBDPK Kabupaten Pandeglang Endan Permana menambahkan, penanganan kebakaran di Pandeglang belum bisa dilakukan dengan cepat karena keterbatasan armada.
“Kalau penanganan haru cepat mungkin belum, kecuali lokasi kebakarannya tidak jauh dari posko,” ujarnya.
Endan mengatakan, posko damkar yang ada di Pandeglang baru ada dua, yakni di Kecamatan Labuan tepatnya dibelakang Selter tsunami dan di kantor BPBDPK.
Idealnya, kata dia, ada lima posko damkar agar penanganan bencana kebakaran dilakukan dengan cepat.
“Masing-masing posko harusnya ada satu mobil damkar dan satu mobil tangki air,” katanya. (DZH/BNN)