Kategori: PEMERINTAHAN

  • RI Dapat Tambahan Mobil Golf Untuk Jemaah Haji

    RI Dapat Tambahan Mobil Golf Untuk Jemaah Haji

    JAKARTA, BANPOS – Tahun ini, Indonesia mendapat tambahan fasilitas dari Arab Saudi berupa mobil golf. Sarana transportasi ini akan digunakan untuk membantu pergerakan jemaah dari tenda di Mina hingga titik terdekat jamarat yang bisa diantar dengan mobil.

    Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas usai mengikuti pembukaan Muktamar Perhajian yang diselenggarakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Jeddah, Selasa (20/6). Muktamar ini mengangkat tema “Fiqh at-Taysir fil-Hajj”.

    “Alhamdulillah untuk jemaah kita yang maktabnya nanti di Mina relatif jauh, kita mendapat tambahan fasilitas mobil golf untuk membantu mereka sampai titik terdekat dengan jamarat,” ujar Menag.

    “Ini sangat membantu, dan kita terus berupaya agar jumlahnya terus ditambah,” sambungnya.

    Menurut Menag, tambahan fasilitas berupa mobil memang diusulkan oleh Kementerian Agama berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu. Menurutnya, seiring jarak tempuh yang cukup jauh dari tenda menuju jamarat, diperlukan sarana transportasi agar jemaah tidak terlalu kelelahan. Mobil golf juga akan sangat berguna dalam mempercepat proses evakuasi.

    “Tahun lalu kita minta ke Kementerian Haji agar disiapkan mobil golf di Mina untuk melakukan evakuasi jika terjadi sesuatu terhadap jemaah haji kita. Infonya tahun ini dipenuhi. Ada 15 mobil golf yang disiapkan,” bebernya.

    Untuk membantu mobilitas jemaah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga menyiapkan ratusan kursi roda yang akan digunakan saat Armina, serta di area Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.(RMID)

  • Nelayan Baksel Ajukan Bantuan Beras

    Nelayan Baksel Ajukan Bantuan Beras

    LANTARAN terkendala cuaca dalam beberapa bulan terakhir, para nelayan di wilayah Lebak Selatan (Baksel) mengalami penurunan hasil tangkapan ikan. Penurunan penghasilan itu membuat para nelayan mengajukan permohonan bantuan beras melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

    Berdasarkan data Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Kabupaten Lebak, nelayan yang mengajukan permohonan bantuan tersebut berasal dari Binuangeun Desa Muara di Kecamatan Wanasalam, nelayan Sukahujan, Cipunaga dan Panyaungan di Kecamatan Cihara, nelayan di Cisiih Kecamatan Panggarangan. Selanjutnya, nelayan Bayah dan Sawarna di Kecamatan Bayah serta nelayan Cibareno di Kecamatan Cilograng.

    Ketua HNSI Kecamatan Wanasalam, Toton Sopyan, mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan beras kepada DKP Banten.

    “Kami berjumlah ratusan para nelayan kecil yang ada di wilayah Lebak Selatan, kami sudah mengajukan proposal permohonan bantuan beras kepada DKP Banten yang selanjutnya nanti akan diarahkan ke Disketapang,” ujarnya, Selasa (20/6).

    Menurut Toton, pengajuan permohonan bantuan beras tersebut karena tiga bulan terakhir para nelayan di wilayah Baksel mengalami penurunan hasil tangkapan ikan terkait disebabkan faktor gangguan cuaca laut yang tidak bersahabat.

     “Tiga bulan terakhir ini para nelayan kecil mengalami penurunan hasil tangkapnya. Adapun kategori nelayan kecil tersebut yaitu nelayan yang menggunakan kapal 5 GT kebawah, dan alat tangkapnya seperti jaring gilnet, rampus dan pancing rawe atau dasar,” terangnya.

    Pihaknya berharap pengajuan permohonan bantuan beras dapat direspon pemerintah, mengingat hal tersebut sangat dinantikan masyarakat nelayan guna membantu meringankan beban ekonomi mereka terutama saat cuaca tidak menentu.

    Ketua HNSI Kabupaten Lebak, Nurman kepada BANPOS membenarkan kondisi cuaca laut saat ini yang tidak menentu dan menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan menurun. Karenanya, kata Nurman, para nelayan di Lebak itu kini tengah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah.

    “Iya, karena kondisi pendapatan mereka saat ini tidak menentu lantaran cuaca laut yang masih tak pasti, tentunya itu menyebabkan krisis pendapatan bagi para nelayan kecil. Dan para nelayan melalui instansi terkait itu mengajukan pemohon bantuan untuk mendapatkan bantuan. Semoga saja keadaan bisa stabil kembali,” katanya. (WDO/DZH)

  • Tunggakan Pajak di Banten Capai Rp112 Miliar 

    Tunggakan Pajak di Banten Capai Rp112 Miliar 

     

    SERANG, BANPOS – Jurusita Pajak Negara dari 12 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Banten, melakukan pemblokiran bersama rekening penunggak pajak ke Lembaga Jasa Keuangan (LJK), LJK Lainnya, dan/atau Entitas Lain di Provinsi Banten, yang terbentang dari Tangerang Selatan hingga Rangkasbitung. 

    Kegiatan pemblokiran ini dilakukan mulai Senin (12/6) hingga Jumat, 16 Juni 2023, sesuai dengan PMK nomor 189/PMK03/2020 pasal 1 angka 26. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa pemblokiran merupakan tindakan pengamanan barang milik penunggak pajak dengan tujuan agar terhadap barang dimaksud tidak terdapat perubahan apapun, selain penambahan jumlah atau nilai.

    Plt. Kepala Kanwil DJP Banten, Wansepta Nirwanda, mengungkapkan bahwa terdapat Rp112 miliar utang pajak dari 59 penunggak pajak di lingkungan Kanwil DJP Banten. 

    “Pemblokiran harta kekayaan Wajib Pajak yang tersimpan pada Lembaga Jasa Keuangan merupakan langkah awal bagi Jurusita Pajak Negara sebelum melakukan tindakan penyitaan harta kekayaan wajib pajak yang tersimpan pada LJK sektor perbankan, LJK sektor perasuransian, dan LJK sektor lainnya sebagaimana diamanahkan dalam PMK 189/PMK03/2020,” ujarnya. 

    Wansepta memprakarsai dan mencanangkan adanya peningkatan tindakan penagihan terhadap penunggak pajak di wilayah Kanwil DJP Banten. Oleh sebab itu, pihaknya menginstruksikan apabila setelah Surat Paksa disampaikan namun Penunggak Pajak tetap tidak segera melunasi tunggakan pajaknya, maka akan dilakukan tindakan mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, hingga menjual barang yang telah disita. 

    “Tindakan pemblokiran serentak ini menunjukkan bahwa seluruh KPP di lingkungan Kanwil DJP Banten mempunyai visi yang sama dalam upaya penegakan hukum dan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak,” tandasnya. (MUF/AZM) 

     

  • Lelang Jabatan Eselon II Tanpa Catin

    Lelang Jabatan Eselon II Tanpa Catin

    CILEGON, BANPOS – Dalam waktu dekat Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan melakukan seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau eselon II. Open bidding atau lelang jabatan eselon II atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Cilegon direncanakan dibuka bulan ini. Selain itu, pemkot juga berencana kembali melakukan mutasi dan rotasi. Diketahui sebelumnya, pada 6 Juni 2023 lalu Pemkot Cilegon juga baru saja melakukan mutasi dan rotasi pejabat.
    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin mengatakan, Tim Panitia Seleksi (Pansel) sudah melakukan rapat, Senin (19/6) di kantor BPKSDM Kota Cilegon.
    “Ada 9 jabatan yang dilelang,” kata Maman kepada awak media usai rapat, Senin (19/6).
    Dikatakan Maman, saat ini pihaknya dalam Minggu ini akan melakukan izin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Maman menargetkan pekan ini lelang jabatan sudah bisa dibuka.
    “Asda II ngga dilelang meski saat ini kosong. Simultan tahapannya sambil berjalan, saya akan lapor ke pimpinan dulu (Walikota Cilegon Helldy Agustian),” tuturnya.
    Maman mengatakan, seleksi JPT Pratama bukan formalitas dan membantah adanya calon yang sudah menjadi jagoan kepala daerah atau sering disebut ‘calon pengantin’ (catin). “Lelang jabatan lihat saja nanti, tidak ada calon-calon yang disiapkan, semua berhak mendaftar,” terangnya.
    Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Rotasi, Promosi dan Penilaian Kinerja BKPSDM Kota Cilegon, Dhani Karna Rajasha menyatakan pekan ini ditargetkan sudah bisa dibuka Seleksi JPT Pratama.
    “Sekarang ke KASN, minta izin buat open bidding (Seleksi JPT Pratama). Biasanya maksimal 14 hari dari KASN, tapi kurang dari itu juga bisa,” terangnya.
    Kemudian, Dhani menambahkan, saat ini ada 10 jabatan eselon II yang kosong. Namun, tidak semua akan dilelang karena akan ada rotasi mutasi lanjutan.
    “Yang kosong tidak semua dilelang, akan beberapa OPD yang kosong akan diisi lanjutan mutasi kemarin,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Bapenda Berhasil Tarik Rp10 Miliar Tunggakan Pajak

    Bapenda Berhasil Tarik Rp10 Miliar Tunggakan Pajak

    SERANG, BANPOS – Hingga pertengahan tahun 2023 ini, Pemkab Serang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) berhasil menarik piutang pajak sejumlah perusahaan dan pelaku jasa usaha. Secara kumulatif, Pemkab berhasil menarik lebih dari Rp10 miliar pajak yang terutang sejak beberapa tahun lalu.

    Kabid Penagihan, Verifikasi dan Pemeriksaan pada Bapenda Kabupaten Serang, A. Nizamudin Muluk, mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menarik pajak, baik pajak usaha maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terutang dari sejumlah perusahaan.

    “Ada yang terutang tahun lalu, ada yang sejak 2017. Jadi untuk yang PBB ini memang sudah jatuh tempo dari tahun 2022. Kami kemarin melakukan penagihan secara persuasif ke beberapa perusahaan, salah satunya PT Shenhua yang tunggakan pajaknya Rp9 miliar, dan itu sudah masuk,” ujarnya saat diwawancara di ruang kerjanya, Senin (19/6).

    Selain PT Shenhua, pihaknya juga telah menagih PBB kepada sejumlah perusahaan lainnya seperti PT Kedaung sebesar Rp218,8 juta, PT Harsindo sebesar Rp60 juta, PT Ebara sebesar Rp48 juta, PT Dharma Medipro sebesar Rp34,8 juta dan PT Gagas Energi sebesar Rp30,7 juta.

    Sementara untuk pajak usaha seperti hotel dan restoran, Bapenda berhasil menarik hampir Rp1 miliar. Rinciannya yakni pajak hotel sebesar Rp599 juta dan pajak restoran sebesar Rp340 juta. Nilai tersebut berasal dari penarikan pajak terutang sejumlah hotel dan restoran, beberapa tahun yang lalu.

    “Seperti Marbella, terus Pondok Layur kemudian Jayakarta itu banyak yang menunggak pajak. Tapi sekarang sudah ada niat baik dari mereka, sudah mulai mencicil sedikit-sedikit mereka,” terang Nizam.

    Berdasarkan data yang didapat, diketahui bahwa Hotel Marbella melakukan pembayaran secara mencicil untuk beberapa tahun masa pajak. Hingga Juni 2023, terdapat tiga masa pajak yang dibayarkan oleh pihak Marbella, yakni masa pajak 2020, 2022 dan 2023. Sementara Pondok Layung melakukan pembayaran untuk masa pajak 2017, 2022 dan 2023.

    Menurut Nizam, sejumlah perusahaan dan penyedia jasa pariwisata tersebut menunggak pajak lantaran beberapa alasan. Salah satunya yakni imbas dari pandemi Covid-19. Untuk bisa bertahan dari hantaman pandemi, mereka terpaksa menahan pembayaran pajak, untuk dapat diputar kembali demi menghidupi usaha.

    “Alasan mereka itu posisinya kan imbas dari Covid-19 kemarin, itu rata-rata piutang mereka pas di Covid-19. Jadi mereka uangnya ditutupi buat operasional dulu sama mereka, diputar. Pada akhirnya ya mereka enggak jadi sempet bayar lagi, tapi sekarang si mereka sudah mulai melakukan pembayaran,” terangnya.

    Nizam mengatakan, terdapat salah satu hotel yang sangat bandel dan sukar untuk ditagih. Hotel tersebut yakni Mitra Sono di Kramatwatu. Menurutnya, Mitra Sono sudah dilayangkan peringatan beberapa kali, dan berkemungkinan dipasang plang tunggakan.

    “Itu yang agak susah bayarnya. Enggak M M-an (miliaran) sih, cuma agak susah untuk bayarnya, bahkan sekarang itu kita kalau kaitan dengan penagihan, kita sudah bergandeng dengan Kejari juga,” ungkapnya.

    Agar penagihan pajak dari para Wajib Pajak Daerah lebih efektif dan efisien, Nizam mengaku telah menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, untuk melakukan pendampingan dalam menagih pajak terutang itu.

    “Jadi WP WP (Wajib Pajak) yang bandel, yang gamau bayar itu kita serahkan dengan Kejari juga nagihnya, pendampingan dengan Kejari. Artinya ada surat kuasa khusus, kita ada semacam kerjasama dengan Kejari, jadi misalnya ini susah bayar, itu juga Kejari bantu, dipanggil sama Kejari,” ucapnya.

    Nizam menegaskan, persoalan pajak tersebut bukanlah persoalan yang remeh untuk ditanggapi oleh pelaku usaha. Pasalnya apabila pelaku usaha mengabaikan kewajibannya sebagai Wajib Pajak Daerah, maka usaha mereka dapat dibekukan.

    “Bebetulnya secara aturan kita juga bisa membekukan usaha, bahkan kita kalau (mereka) enggak mau bayar nanti dilelang asetnya oleh kita, dilakukan penyitaan penyitaan. Cuma kadang, kita masih melihat potensi mereka, kaitannya dengan pariwisata di Kabupaten Serang,” tandasnya. (DZH)

  • Puan-AHY Begitu Mersa, PKS: Lumrah Itu!

    Puan-AHY Begitu Mersa, PKS: Lumrah Itu!

    JAKARTA, BANPOS – PKS tidak mempermasalahkan pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang begitu mesra, di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (18/6). Bagi PKS, pertemuan Puan-AHY merupakan hal yang biasa dalam dunia politik. Pertemuan itu tidak akan mengganggu soliditas Koalisi Perubahan yang terdiri atas NasDem, Demokrat, dan PKS

    “Silaturahmi tidak berarti keluar koalisi. Kita memandang pertemuan AHY dan Mbak Puan sebagai silaturahmi yang lumrah. Kami menghargai langkah politik AHY yang menjalin pertemuan dengan Puan Maharani, silaturahmi antaranak bangsa juga dikembangkan di PKS, jadi nggak ada masalah,”

    ucap Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi, Senin (19/6).
    Aboe menjelaskan, PKS masih yakin dengan komitmen yang dibuat Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan. Komunikasi antara anggota koalisi juga berjalan dengan lancar.

    “Sampai saat ini, kami masih yakin dengan komitmen yang dibuat oleh Demokrat. Kami masih memegang semangat kebersamaan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dan sampai saat ini komunikasi seluruh anggota koalisi berjalan dengan lancar,”

    ucapnya.
    Aboe juga menekankan, pertemuan Puan dan AHY telah dikomunikasikan sebelumnya oleh Partai Demokrat kepada anggota koalisi. PKS menerima pertemuan tersebut dengan sikap yang biasa-biasa saja.
    “Sudah ada kabar sebelumnya dari Demokrat kepada anggota koalisi. Mereka sudah ngabarin kalau bakal ada pertemuan tersebut,

    dan kami menganggap itu biasa biasa saja,” jelas Aboe.
    Dia menegaskan, perbedaan dalam pengusungan calon presiden bukan berarti harus menutup komunikasi. Komunikasi antara para pimpinan partai politik harus terus berjalan, karena sangat penting untuk menjaga harmoni di tengah bangsa.

    Terakhir, Aboe menekankan, PKS dan seluruh anggota Koalisi Perubahan tetap konsisten dalam mengusung Anies Baswedan sebagai capres di 2024.
    “Untuk pencapresan, seluruh anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih konsisten untuk mengusung Anies Baswedan. Sampai saat ini, masih belum ada alasan untuk melakukan evaluasi terhadap dukungan pencapresan tersebut,” pungkasnya. (RMID)

  • Presiden Jokowi Dikunjungi Kaisar dan Permaisuri Jepang

    Presiden Jokowi Dikunjungi Kaisar dan Permaisuri Jepang

    JAWA BARAT, BANPOS – Presiden Jokowi mengaku mendapatkan kehormatan yang istimewa, karena Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan pertama kunjungan bilateral. Kunjungan tersebut, kata Jokowi, semakin memperkokoh pondasi persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang.

    “Pondasi kokoh seperti ini diperlukan bagi pengembangan kemitraan strategis dua negara, terutama di bidang ekonomi,” kata Jokowi dalam pernyataan pers di Griya Anggrek, Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (19/6).

    Jokowi menekankan, persahabatan Indonesia – Jepang dan masyarakat kedua negara, penting untuk terus disemai di tengah tantangan global saat ini.

    “Semoga kebahagiaan dan kemakmuran selalu menyertai Sri Baginda Kaisar dan Sri Baginda Permaisuri, keluarga kekaisaran dan masyarakat Jepang,” kata Presiden.

    “Sekali lagi, terima kasih atas kunjungan ke Indonesia,” imbuhnya.

    Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, bertepatan dengan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Serta peringatan 50 tahun kerja sama antara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang.(RMID)

  • Satelit SATRIA 1 Sukses Mengorbit Ke Angkasa

    Satelit SATRIA 1 Sukses Mengorbit Ke Angkasa

    JAKARTA, BANPOS – Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mahfud MD mengabarkan bahwa satelit milik Indonesia, SATRIA 1 sukses terbang ke angkasa untuk menuju orbit.

    “Alhamdulillah, Satelit Republik Indonesia 1 atau SATRIA 1 sukses meluncur ke angkasa pada pukul 18.21 waktu Florida Amerika Serikat, atau pukul 05.21 WIB tadi,” kata Mahfud MD dalam keterangannya, Senin (19/6).

    Peluncuran satelit SATRIA 1 tersebut menggunakan jasa transportasi luar angkasa milik Elon Musk, Space X.

    “Satelit internet pertama milik Indonesia ini diluncurkan oleh roket Falcon 9 milik Space X dari landasan Cape Canaveral, Florida, AS,” ujarnya.

    Dalam peluncuran satelit tersebut, Mahfud MD yang juga merupakan Menko Polhukam Republik Indonesia tersebut berharap, agar target pemerintah untuk melakukan pemerataan akses internet ke seluruh pelosok negeri bisa tercapai dengan baik.

    “Satria 1 diharapkan akan meratakan akses internet, terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, dan layanan pemerintah untuk masyarakat di berbagai wilayah tanah air, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil,” pungkasnya.

    Sekadar diketahui, bahwa satelit SATRIA 1 merupakan langkah pemerintah Indonesia untuk menghadirkan teknologi informasi berbasis jaringan internet yang merasa ke seluruh Indonesia.

    Satelit tersebut akan memiliki kapasitas mencapai 150 Gigabits per second (Gbps) dan dilengkapi dengan teknologi Very Hight Throughput Satellite (VHTS).

    Hal ini telah disampaikan oleh Plt Dirut Bakti Kominfo Arief Tri Hardiyanto. Ia mengatakan bahwa satelit SATRIA 1 ini memiliki banyak sekali fungsi. Dia mengklaim bahwa satelit ini adalah yang terbesar nomor 5 di dunia untuk ukuran kapasitas 100 Gbps.

    Menurutnya, kapasitas yang besar ini akan diperuntukkan untuk mengatasi kesenjangan digital di wilayah pelosok di Tanah Air, yang tidak dapat terjangkau jaringan telekomunikasi seperti BTS maupun serat optik.

    Adapun, proyek satelit ini masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional. Satelit SATRIA diproduksi oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space (TAS).

    Dengan kapasitasnya 150 Gbps, satelit SATRIA-1 ini memiliki bobot 4,6 ton dengan tinggi 6,5 meter. Dia menjelaskan satelit SATRIA-1 ini bisa ikut mempercepat akses layanan internet yang merata di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).(RMID)

  • Pendapatan Daerah Banten Disebut Alami Progres Signifikan

    Pendapatan Daerah Banten Disebut Alami Progres Signifikan

    SERANG, BANPOS – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mengaku telah melakukan berbagai macam upaya, agar mampu mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah Provinsi Banten.

    Upaya yang dilakukan di antaranya adalah dengan menginisiasi program jemput bola Gerakan Bersama (GERMA), dan juga peningkatan pelayanan publik.

    “Kita ada kegiatan Germa dalam optimalisasi pendapatan, jadi kita harus  jemput bola kepada wajib pajak, ada Samling (Samsat Keliling) dan Samlong (Samsat Kalong). Seperti di Rangkasbitung kita buka Samlong dan itu kita mendapatkan hasil yang cukup signifikan,” kata Plt Kepala Bapenda Provinsi Banten E.A Deni Hermawan.

    Hasilnya, Deni Hermawan menyebutkan bahwa pendapatan daerah Provinsi Banten dalam trend yang positif, dan menunjukkan dalam progres yang signifikan.

    Sebab dalam berdasarkan data yang ada, trend pendapatan Provinsi Banten mencapai Rp26-Rp30 miliar per harinya.

    “Untuk saat ini trend pendapatan di Provinsi Banten dalam perharinya mencapai Rp 26 s.d 30 miliar. Sehingga hal tersebut menunjukkan progres yang cukup signifikan,” jelasnya.

    Tidak cukup sampai di situ, Deni Hermawan juga menjelaskan untuk dapat lebih mengoptimalkan pendapatan daerah, pihaknya kini tengah berusaha untuk melakukan upaya kerjasama dengan pihak industri koperasi perusahaan yang ada di Provinsi Banten.

    Deni menjelaskan, upaya kerjasama tersebut dijalin tujuannya untuk mempermudah para karyawan di perusahaan tersebut untuk membayar pajak kendaraannya.

    “Kita juga menyediakan samling di wilayah industri, intinya kita ingin mengoptimalkan pelayanan kepada wajib pajak,” imbuhnya.

    Kemudian ia juga memaparkan, berdasarkan data yang ada hingga Rabu (14/6) dari target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Tahun Anggaran 2023 Provinsi Banten sebesar Rp3.117.972.000.000 telah terealisasi sebesar 45,52 persen atau sekitar Rp1.419.348.464.475.

    Kemudian, untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dari target Rp 2.785.465.000.000 telah terealisasi 42,08 persen atau Rp 1.172.131.402.600, Pajak Air Permukaan (AP) dari target Rp 45.556.000.000 telah terealisasi 38,81 persen atau Rp 17.678.685.200, 

    Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dari target Rp990.526.000.000 terealisasi 51,75 persen atau Rp521.553.799.753 dan Pajak Rokok dari target Rp1.005.330.811.619 telah terealisasi 32,77 persen atau Rp329.475.809.758.

    Dengan hal itu, ujar Deni, realisasi pajak daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2023 telah mencapai 43,44 persen atau Rp3.451.188.161.786 dari target Rp7.944.849.811.619.

    “Akhir bulan Juni ini kami punya target 50 persen. Yang kami pastikan berkeinginan melampaui target,” jelasnya. (MG-01/AZM)

  • Infrastruktur Masih Jadi Permasalahan

    Infrastruktur Masih Jadi Permasalahan

    TANGERANG, BANPOS – Infrastruktur di Kota Tangerang masih permasalahan yang diharapkan dapat segera selesai. Hal itu terungkap dalam kegiatan reses yang digelar oleh Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, pada Jumat (16/6).

    Dalam reses tersebut, Wibowo menghadirkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Perkim dan Dinas PUPR. Hal itu agar dua OPD yang menangani masalah infrastruktur tersebut, dapat mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.

    “Biar mereka (OPD) mendengar langsung kebutuhan masyarakat, jadi dinas supaya tahu kalau usulan dari DPRD itu riil, dari aspirasi masyarakarakat,” ujarnya. Gatot juga mengatakan bahwa, pola itu selalu dia pakai ketika menggelar reses.

    Dari hasil reses itu, diketahui bahwa kebutuhan masyarakat dalam reses kali ini, tetap tidak jauh dari infrastruktur. Sebab, infrastruktur memang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, terutama untuk mobilitas.

    “Dan ternyata kebutuhan masyarakat memang nggak jauh dari yang sudah-sudah seperti akses jalan, drainase, penerangan, bedah rumah. Dan ini memang yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.

    Ia menuturkan bahwa kebutuhan masyarakat akan infrastruktur, bakal terus ada mengingat hal itu sebuah kebutuhan berkelanjutan seiring pertumbuhan wilayah ataupun kota. “Dan Alhamdulillahnya lagi, apresiasi dari masyarakat sangat tinggi. Dari 200 yang saya undang, ada 300 lebih yang datang,” tuturnya.

    Dalam kesempatan itu, turut hadir anggota Komisi X DPR RI yang juga mantan Gubernur Banten, Rano Karno. Kepada wartawan, Gatot menyampaikan, reses yang digelar hari ini agak sedikit berbeda lantaran dirinya mengundang kaum ibu penerima usulan Program Indonesia Pintar (PIP).

    “Di Kota Tangerang ada 2.000 penerima usulan PIP sebagaimana yang disampaikan Bang Rano tadi. Dan 500 saya sebar di Kelurahan Panunggangan. Alhamudillah dari 500 usulan, ada 400 yang diterima. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Gatot.

    Sementara Rano menjelaskan, sebagai anggota DPR maupun DPRD wajib hukumnya turun ke masyarakat untuk mendengar aspirasi.

    “Kalau Mas Gatot dapilnya di sini (Pinang-Cipondoh), dan saya juga dapil Banten III (Kota/Kabupaten Tangerang dan Tangsel), maka Kota Tangerang juga bagian dapil saya dan kebetulan saya menyerahkan bantuan PIP,” tandasnya. (DZH/BNN)