Kategori: PENDIDIKAN

  • Tim KKM 74 Uniba Adakan Sosialisasi Pencatatan Keuangan UMKM

    Tim KKM 74 Uniba Adakan Sosialisasi Pencatatan Keuangan UMKM

    CILEGON, BANPOS – Minimnya kesadaran para pelaku usaha kecil menengah (UKM) membuat keprihatinan tersendiri bagi Kelompok 74 KKM Universitas Bina Bangsa (Uniba). Atas dasar itulah para mahasiswa Uniba  menggelar kegiatan sosialisasi pengelolaan keuangan.

    Adapun tema yang diusung adalah ‘Edukasi Pentingnya Pencatatan Keuangan UMKM’ yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Kedung Baya Kelurahan Kalitimbang, Cibeber, Kota Cilegon, Minggu (13/8/23) lalu.

    Ketua penyelenggara kegiatan, Dandy Yoga Pratama, mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan program kerja pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari Tim KKM Uniba Kelompok 74.

    Dandy menjelaskan, latar belakang kegiatan ini adalah adanya permasalahan yang dialami oleh pelaku UMKM, di antaranya adalah pelaku usaha tidak memiliki pencatatan keuangan usahanya .

    “Mengingat pentingnya pencatatan keuangan dan laporan keuangan maka perlu diadakan pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan bagi para pelaku usaha kecil,” ujar Dandy.

    Sementara Koordinator KKM Kecataman Cibeber, Fatari, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang di antaranya bertujuan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM.

    Pada kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh para pelaku UMKM yang ada di Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, dengan menghadirkan Dosen Akuntansi Uniba, Dina Khairuna Siregar, sebagai pemateri.

    Pada paparannya, Dina Khairuna Siregar, mengharapkan bahwa dengan adanya sosialisasi ini, bisa mengedukasi UMKM akan pentingnya pencatatan keuangan.

    Dengan demikian setelah para pelaku usaha memahami akan pentingnya pencatatan keuangan, diharapkan memudahkan UMKM dalam pengelolaan usaha.

    Dalam sosialisasi ini, kata Dina, para pelaku UMKM diperkenalkan aplikasi dari bank plat merah. Aplikasi ini diberi nama SIAPIK.

    “Aplikasi SIAPIK adalah aplikasi keluaran Bank Indonesia untuk membantu para pelaku usaha UMKM dalam membuat catatan sederhana keuangan sehari-hari,” terang Dina.

    Dina kembali memaparkan bahwa Aplikasi ini diharapkan memudahkan pelaku UMKM untuk menyusun laporan keuangan, dan beralih dari pencatatan manual dan menggunakan aplikasi.

    Dengan Aplikasi tersebut pencatatan pembukuan lebih mudah, aman, simple dan handal dalam menghasilkan laporan keuangan.

    Selanjutnya, Aplikasi ini dapat digunakan oleh pelaku UMKM untuk menilai kinerja usahanya dan selain itu dapat dijadikan sebagai referensi ke bank, dalam menganalisa kelayakan pembiayaan UMKM.

    Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) PPM Kelurahan Kalitimbang, Mustofa, berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat setempat dalam pencatatan laporan keuangan usahanya.

    “Semoga dengan adanya kegiatan ini ke depan akan semakin dapat mendorong UMKM lebih maju,” ucap Mustofa. (BAR)

  • Kenalkan Masalah Lingkungan ke Siswa SD

    Kenalkan Masalah Lingkungan ke Siswa SD

    PANDEGLANG, BANPOS – Ratusan siswa dan siswi yang berasal dari 54 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Pandeglang mengikuti kegiatan Kemah Gelora Mangrove (Gema) Pandeglang, yang digelar Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI) bekerjasama dengan Kwaran Kecamatan Panimbang dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang, yang dilaksanakan sejak tanggal 12 sampai 14 Agustus 2023.

    Kemah Gelora Mangrove Pandeglang yang merupakan salah satu kegiatan untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia atau Internasional Mangrove Day (IMD) dan Hari Jadi Pramuka yang ke 62 ini digelar di Bumi Perkemahan Cikujang di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

    Environmental Education And Campaign Officer YPUI, Vivit Havita mengatakan, kegiatan Gema Pandeglang ini, merupakan salah satu program kerjanya yang konsen dalam upaya penyadartahuan akan pentingnya ekosistem mangrove dan pesisir untuk kehidupan manusia kepada generasi muda di Kabupaten Pandeglang.

    “Dalam kegiatan Gelora Mangrove ratusan siswa yang berasal dari 54 Sekolah ini, mengikuti beberapa kegiatan diantaranya adalah kampanye tentang pentingnya mangrove dan ekosistem pesisir serta ada beberapa perlombaan yang digelar dalam rangka meningkatkan kreativitas serta adu pengetahuan tentang mangrove diantaranya adalah Mangrove Go Talent, Smart Mangrove dan lomba menggambar mangrove,” kata Vivit kepada wartawan.

    Dijelaskannya, generasi muda di Kabupaten Pandeglang mempunyai peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar untuk kehidupan manusia di masa depan. Terlebih Pandeglang yang mempunyai pantai terpanjang se-Provinsi Banten, maka para generasi muda perlu dibekali pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya mangrove dan ekosistem pesisir.

    “Terlebih, Pramuka yang mempunyai Dasa Darma terkait cinta alam dan sesama, maka kami (YPUI dan Kwaran,red) bersepakat untuk menggelar kegiatan kemah yang bertema tentang mangrove yakni Gelora Mangrove, yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan pengetahuan serta kesadaran tentang pentingnya ekosistem mangrove dan ekosistem pesisir untuk kehidupan masa depan,” ungkapnya.

    Sementara itu, PLT Ketua Kwaran Kecamatan Panimbang, Kasta sangat mengapresiasi kepada YPUI yang telah bersedia bekerjasama dengan lembaganya dan bisa belajar bersama tentang pentingnya ekosistem mangrove untuk masa depan dan para siswa se-Kabupaten Pandeglang sangat antusias mengikuti kegiatan Gema Pandeglang.

    “Untuk peserta Gema Mangrove Pandeglang, setidaknya ada sekitar 54 sekolah se-Kabupaten Pandeglang dan kalau ditotal sekitar 800 siswa. Karena dari 54 sekolah tersebut mengirimkan dua regu yakni regu putra dan putri dan satu regunya adalah 8 orang siswa,” katanya.(dhe/pbn)

  • Siswa MTs Negeri 1 Pandeglang Wakili Indonesia Dalam Event Friend International Youth Camp 2023 Rusia

    Siswa MTs Negeri 1 Pandeglang Wakili Indonesia Dalam Event Friend International Youth Camp 2023 Rusia

    PANDEGLANG, BANPOS – M Brilian Chaidar yang merupakan siswa kelas IX Siswa MTs Negeri 1 Pandeglang atas nama M Brilian Chaidar Lutfan mewakili Indonesia dalam event Friend International Youth Camp 2023 Rusia dan akan diberangkatkan tanggal 18 Agustus 2023 mendatang.

    Sebelum berangkat, MTs Negeri 1 Pandeglang menyelenggarakan kegiatan pelepasan M Brilian Chaidar ke Rusia sekaligus memperingati Hari Pramuka ke-62 tahun 2023.

    Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, Nanang Fatchurochman mengatakan, saat ini banyak prestasi yang diraih oleh siswa madrasah.

    “Salah satunya ada anak kita di MTs Negeri 1 Pandeglang, Luar biasa ananda M Brilian Chaidar mewakili Indonesia dikirim ke event Friend International Youth Camp 2023 Russian,” kata Nanang saat memberikan sambutan di MTs Negeri 1 Pandeglang, Senin, (14/8).

    Menurutnya, hal ini adalah suatu kebanggaan dan menunjukan anak-anak madrasah adalah anak-anak yang berkualitas, juga tidak ketinggalan dalam pengembangan sains dan teknologinya.

    “Ini menunjukan bahwa pemerintah hadir, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dari madrasah. Dan saya yakin dan percaya, anak – anak madrasah lainnya pun ada yang lebih dari ini,” terangnya.

    Dijelaskannya, selain prestasi yang diraih oleh M Brilian Chaidar, ada juga banyak prestasi-prestasi yang lain diraih oleh anak madrasah. Karena adanya peran dari para gurunya.

    “Ini menunjukan bahwa guru-guru, pembina yang ada di madrasah-madrasah juga yang sangat berkualitas. Sehingga menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas,” ujarnya.

    Oleh karena itu, lanjut Nanang, hal ini merupakan wujud nyata bahwa sekolah madrasah adalah suatu kebanggaan milik bangsa Indonesia.

    “Sejatinya kita selaku pemerintah harus terus memperhatikan, meningkatkan dan peduli terhadap kualitas pendidikan di Madrasah. Salut untuk anak-anak madrasah, khususnya MTs Negeri 1 Pandeglang,” ungkapnya.

    Kepala MTs Negeri 1 Pandeglang, Eman Sulaeman mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kanwil Kemenag Banten yang telah menghadiri acara pelepasan tersebut.

    “Pada hari ini luar biasa kita bersyukur, kita kehadiran kepala Kanwil Kementerian Agama Banten yang luar biasa. Momen ini sangat luar biasa, sehingga kami berinisiatif untuk melepas secara simbolis rekan kami ini yang Insya Allah tanggal 18 Agustus berangkat,” katanya.

    Menurutnya, M Brilian Chaidar, sebelum diberangkatkan ke Rusia, M Brilian akan masuk karantina di Hotel Aryaduta, Jakarta pada 16 Agustus. Kemudian pada tanggal 17 Agustus cek kesehatan di Jakarta.

    “Dan tanggal 18 Agustus terbang ke Rusia,” terangnya.

    Selanjutnya, pada tanggal 30 Agustus kembali lagi ke Indonesia. Jumlah delegasi mewakili Indonesia terdiri dari 8 orang yang berasal dari empat provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan NTB.

    “Dari Banten diwakili oleh Brillian Chaidar Lutfan (MTsN 1 Pandeglang),” ucapnya.(dhe/pbn)

  • Mahasiswa Unida Kenalkan E-commerce ke Masyarakat Baduy Luar

    Mahasiswa Unida Kenalkan E-commerce ke Masyarakat Baduy Luar

    LEBAK, BANPOS – Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Djuanda (Unida) Bogor yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19, melakukan penguatan UMKM milik masyarakat Baduy melalui pendampingan, dengan membantu mengenalkan cara pemasaran produk melalui e-commerce dan mendaftarkan legalitas usaha ke lembaga OSS.

    Kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu penguatan UMKM berbasis digital, yang berorientasi untuk perluasan pangsa pasar. Sejumlah mahasiswa tersebut mempunyai wacana agar produk UMKM yang mempunyai nilai kearifan lokal, dapat dikenal bukan hanya oleh para wisatawan yang berkunjung, tetapi juga dapat dikenal dan dinikmati masyarakat luas.

    Humas TIM KKN, Andika, mengatakan bahwa para pelaku UMKM merasa terbantu dengan adanya program tersebut. Terlebih memang masih banyak yang belum mengenal dan mengerti bagaimana cara berjualan melalui aplikasi digital seperti e-commerce.

    “Puji syukur, program kerja penguatan UMKM kami bisa membantu masyarakat Desa Kanekes, terlebih masih banyak para pelaku UMKM belum mengenal bagaimana cara melakukan aktivitas jual beli melalui e-commerce, dan juga kami membantu mendaftarkan legalitas UMKM ke lembaga OSS yang berada di bawah naungan pemerintah,” ujar Andika kepada BANPOS, Minggu (13/8).

    Andika mengaku, kegiatan tersebut cukup membutuhkan banyak tenaga dan waktu, karena pihaknya melakukan hal tersebut dengan cara door to door atau menyambangi langsung ke tempat usaha masyarakat.

    Akan tetapi menurutnya, setelah melihat reaksi masyarakat yang terbantu dengan adanya program kerja mereka, Andika mengaku jika rasa lelah para anggota KKN pun terbayarkan.

    Setelah menjalankan program penguatan UMKM, Tim KKN berbincang dengan kuwu atau biasa disebut sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT), guna mengetahui apa saja yang menjadi kendala para pelaku UMKM dalam pengelolaan usaha.

    “Kami coba terus observasi guna mengoptimalkan apa yang memang sudah menjadi tanggung jawab kami dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Bukan hanya di wilayah ekonomi, melainkan juga hal-hal di luar domain tersebut,” tandasnya.

    Sementara itu, Kuwu dari Kampung Kaduketug, Samin, memaparkan bahwa hal tersebut dapat sangat membantu masyarakat dalam peningkatan ekonomi, khususnya pada Kampung Kaduketug.

    “Kami merasa amat sengat terbantu dengan adanya adik-adik mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di Desa kami. Terlebih sudah kami sampaikan bahwa kami seringkali melakukan transaksi melalui market place tetapi uang yang seharusnya kami terima ternyata tidak kami terima,” katanya.

    “Dengan adanya sosialisasi digital marketing melalui e-commerce kami sangat amat terbantu, karena setelah dijelaskan ternyata transaksi penjualan melalui online menjadi lebih aman,” lanjutnya. (MYU/DZH)

  • Siswanya Dirampas, Kepala SMA Swasta Cilegon Tuding SMA Negeri Lakukan Kecurangan

    Siswanya Dirampas, Kepala SMA Swasta Cilegon Tuding SMA Negeri Lakukan Kecurangan

    CILEGON, BANPOS – Puluhan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Sekolah Swasta (Akses) Cilegon menuding adanya penyerobotan atau perampasan belasan siswa SMA swasta untuk berpindah ke SMA Negeri.

    Akses Cilegon menilai perpindahan siswa SMA Swasta ke SMA Negeri dinilai tidak wajar, pasalnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah usai, bahkan sudah memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

    Buntut dari pembajakan itu, Asosiasi Kepala Sekolah Swasta (Akses) Cilegon mengeluarkan pernyataan sikap keluar dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Cilegon.

    Sekretaris Akses Cilegon, Muhammad Nurjaman, mengatakan bahwa buntut adanya kecurangan PPDB, MKKS SMA Cilegon terbelah dua.

    PPDB SMA Negeri di Kota Cilegon masih melakukan pelanggaran atau kecurangan. Praktik kecurangan SMA Negeri tersebut dinilai telah dilakukan bertahun-tahun sejak diberlakukannya PPDB sistem zonasi.

    “Pelanggaran atau kecurangan bertahun-tahun hingga saat ini yang dilakukan oknum dari pihak SMA Negeri dengan melakukan penarikan dan atau penerimaan peserta didik di luar jadwal yang telah diatur dalam juknis (Petunjuk Teknis) PPDB,” kata Nurjaman saat memberikan keterangan kepada awak media, Kamis (10/8).

    Kemudian dikatakan Nurjaman, ada peserta didik yang sudah masuk ke SMA Swasta di Kota Cilegon dan mengikuti pembelajaran, dibajak agar masuk SMA Negeri.

    “Sudah menerima peserta didik sedikit, dirampas pula. Ini terjadi berulang-ulang setiap tahun, kendati kami selalu meminta pengertian dan pemahaman mereka, namun tidak pernah digubris atau ditanggapi,” tuturnya.

    Dikatakan Nurjaman, dampak dari kecurangan SMA Negeri, beberapa SMA swasta sudah tutup. Pada 2021 lalu, 1 SMA Swasta tutup, kemudian pada 2023 ini bertambah 1 SMA Swasta tutup akibat kekurangan murid.

    “Dan ada 2 SMA Swasta yang saat ini sedang kolaps karena peserta didiknya sedikit,” ujarnya.

    Diungkapkan Nurjaman, pihaknya sebelumnya telah meminta kepada Kepala SMA Negeri di Kota Cilegon terutama kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA di Kota Cilegon untuk berkomitmen dan berempati terhadap nasib SMA Swasta.

    “Demi tegaknya kebenaran, kejujuran dan keadilan, maka sebagai ungkapan rasa kecewa dan protes atas sikap para Kepala SMA Negeri Cilegon, kami seluruh Kepala SMA Swasta Kota Cilegon, menyatakan sikap mengundurkan diri dari keanggotaan MKKS SMA Kota Cilegon,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Nurjaman menjelaskan, saat ini sudah ada 4 siswa SMA Swasta pindah ke SMA Negeri saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah berjalan. Pada tahun ajaran 2021/2022, bahkan ada 12 Siswa SMA yang sudah masuk ke SMA Swasta pindah ke SMA Negeri.

    “Kami di setiap Rapat MKKS kami ungkapkan, tetapi tidak ada perubahan dari Ketua MKKS,” tuturnya.

    Nurjaman yang juga Sekretaris MKKS SMA Kota Cilegon ini menambahkan, dari jumlah awalnya ada 18 SMA Swasta, saat ini tersisa 16 SMA Swasta di Kota Cilegon yang masih tergabung di Akses.

    “2 SMA Swasta sudah tutup akibat kekurangan siswa,” tutupnya.

    Saat dikonfirmasi menanggapi adanya protes dari Kepala Sekolah Swasta, Kepala MKKS SMA Kota Cilegon Agus Pancasusila mengklaim jika urusan PPDB di Kota Cilegon lebih kondusif dibandingkan di daerah lain.

    “Urusan PPDB di Cilegon itu jauh lebih kondusif dari pada kabupaten dan kota lain,” kata Agus.

    Agus juga meluruskan adanya siswa SMA Swasta yang pindah ke SMA Negeri di akhir masa PPDB.

    “Kalau ada yang terjadi diakhir-akhir masa PPDB, bahkan diawal masuk sekolah, itu semua dasarnya adalah kebijakan dan rekomendasi dari atas (KCD dan Dindikbud Banten), untuk menyelesaikan permasalah PPDB di akhir kegiatan,” tuturnya.

    Agus yang juga menjabat Kepala SMA Negeri 1 Cilegon ini mengaku jika SMA Negeri saat PPDB penuh dengan tekanan dari berbagai pihak.

    “Sekolah Negeri pada saat PPDB itu penuh dengan tekanan, jadi kami harus bisa menjaga agar semuanya tetap kondusif, dan mencarikan solusi dari setiap persoalan,” tandasnya. (LUK/DZH)

  • KKM 18 Unbaja Kunjungi Desa Binong

    KKM 18 Unbaja Kunjungi Desa Binong

    PAMARAYAN, BANPOS – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 18 Universitas Banten Jaya (Unbaja) melakukan kunjungan ke Kepala Desa Binong, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

    Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat serta membahas kerjasama yang saling menguntungkan. Kegiatan kunjungan berlangsung di Balai Desa.

    Kepala Desa Binong, Iyat Suryati, menyambut baik kehadiran rombongan KKM 18 Unbaja. Ia mengapresiasi upaya mahasiswa yang ikut berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan masyarakat.

    “Semoga melalui program-program sosial serta penelitian yang KKM 18 Uniba dapat memberikan dampak positif bagi desa,” ujarnya, Selasa (8/8/2023)

    Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok KKM 18 Unbaja, Fitriyah menjelaskan tujuan dari kunjungan mereka yakni sebagai salah satu bentuk kepedulian mahasiswa dalam upaya ikut serta membangun dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat.

    “Kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM di masyarakat desa binong,” jelasnya.

    Dirinya berharap kunjungan yang dilaksanakan tersebut selain sebagai ajang silaturahmi juga untuk membantu mendukung program yang ada di masyarakat.

    “Kami berharap dapat menjalin kerjasama yang erat dengan pemerintah desa dan masyarakat untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama,” harapnya.

    Kunjungan tersebut diakhiri dengan suasana yang penuh semangat. Harapan dari adanya kunjungan tersebut juga bisa membangun kerjasama yang baik antara KKM 18 Unbaja dan Desa Binong. Dan bisa saling berkomunikasi juga bekerja sama dalam mengimplementasikan program-program yang telah disepakati demi kesejahteraan masyarakat desa. (CR-01/AZM)

  • KKM Uniba se-Kecamatan Walantaka Gelar Penyuluhan Hukum Soal KDRT 

    KKM Uniba se-Kecamatan Walantaka Gelar Penyuluhan Hukum Soal KDRT 

    SERANG, BANPOS – Sebanyak empat kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba) se-Kecamatan Walantaka menggelar kegiatan seminar penyuluhan hukum yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Walantaka, Rabu (9/8). Kegiatan penyuluhan hukum ini berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dampak psikologis bagi korban.
     
    Koordinator DPL Kecamatan, Wahyu Wiguna, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sengaja dilaksanakan dengan tema KDRT atas usulan dari masyarakat. Ia berharap, dengan dilaksanakannya penyuluhan ini, masyarakat semakin paham tentang KDRT.
     
    “Dengan adanya seminar ini, diharapkan masyarakat semakin paham tentang ap aitu KDRT, apa yang akan terjadi ketika melakukan KDRT, undang-undangnya jelas. Kemudian hukumnya juga jelas dan diusahakan jangan sampai terjadi,” ungkapnya. 
     
    Ia menyampaikan, kegiatan ini menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang hukum dan psikolog. Hal ini ditujukan untuk mempertegas tentang undang-undang KDRT dan sejauh mana hukuman terhadap pelaku-pelaku yang melakukan KDRT. 
     
    “Kemudian dilanjutkan dengan psikolog (mengedukasi) apabila terjadi KDRT maka apa yang harus dilakukan, diberikan contoh seperti tetangga harus peduli, masyarakat harus peduli dan jangan sampai dibiarkan adanya menimbulkan korban dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.

    Koordinator Pelaksana kegiatan, Anis Fachruri, mengatakan bahwa kegiatan seminar ini merupakan gabungan dari empat kelompok KKM yang berada di Kecamatan Walantaka dengan mengundang perwakilan kelurahan antara lain Kelurahan Tegalsari, Pengampelan, Pabuaran dan Lebakwangi. 
     
    “Dari kegiatan ini, para mahasiswa berharap agar masyarakat bisa bersama-sama mencegah dan dapat mengimplementasikan ‘stop kasus KDRT’,” ucapnya.
     
    Sekretaris Kecamatan Walantaka, Mahfud, mengaku pihaknya menyambut baik adanya seminar penyuluhan hukum yang dilatarbelakangi maraknya kasus kekerasan dalam pemberitaan. Ia juga mengapresiasi para mahasiswa yang sudah berinisiatif membantu mengedukasi warga terkait dengan KDRT. 
     
    “Terkait seminar tentang KDRT ini, Kecamatan Walantaka menyambut baik dengan adanya acara mahasiswa seperti ini. Inginnya dari 14 kelurahan se-Kecamatan Walantaka ini diundang, ternyata hanya kelurahan yang ditempati oleh mahasiswa yang sedang KKM saja, dari RT, kader, dan harapannya tentunya sangat positif, membantu supaya masyarakat teredukasi,” katanya.
     
    Dalam penyampaiannya, Lawyer, Legal Spesialis pada Law Office Lembaga Bantuan Hukum Tajusa Azhari, Rendi, mengakui bahwa masyarakat sangat antusias menyambut materi yang disampaikan. Diakui olehnya, masyarakat banyak mengerti dan sadar terkait adanya pelanggaran-pelanggaran serta sanksi yang luar biasa atas perilaku berkaitan dengan KDRT. 
     
    “Harapan kami, masyarakat lebih sadar dan lebih mengerti dan menghindari perilaku KDRT. Salah satunya bisa dihindari dengan didasarkan oleh agama dan kepercayaan agar tetap harmonis dalam menjalankan rumah tangga, sehingga dapat menghindari perselisihan yang mengakibatkan KDRT,” terangnya.
     
    Hal yang sama diakui oleh Agung Prabowo Wisnubroto, Psikolog yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan, respon masyarakat cukup bagus, karena mereka memiliki keingintahuan untuk terlibat dalam mencegah KDRT, paling tidak masyarakat itu bisa melakukan upaya secara mandiri untuk merespon tingginya angka kekerasan dan tingginya konflik dalam rumah tangga.
     
    “Tentu akan lebih bagus apabila ada tindak lanjut dari kegiatan kali ini, misal semua elemen bisa merespon agar (Walantaka) bebas KDRT, bisa bebas kekerasa terhadap anak. Sehingga seluruh komponen itu bisa terlibat dan tentu semoga yang hadir ini bisa juga menjadi salah satu agen perubahan dari desa lainnya,” tuturnya.
     
    Dari kegiatan tersebut, Agung mengharapkan adanya satu layanan khusus yang disediakan baik oleh desa maupun kecamatan untuk merespon situasi atau saat terjadinya kasus dalam rumah tangga seperti kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap Perempuan. 
     
    “Lebih jauhn lagi harapannya adalah terciptanya kampung yang lebih ramah untuk semuanya, ramah untuk perempuan dan untuk anak,” tandasnya. (CR-01/ENK)

  • Pelajar SMAN 1 Rangkasbitung Borong Piala Astra Honda Motor Best Student

    LEBAK, BANPOS – Pelajar SMAN 1 Rangkasbitung berhasil memborong piala di ajang Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) tingkat regional Banten, yang berlangsung di Kota Serang. Piala itu diraih, setelah empat perwakilan sekolah yakni Miftahu Shalihah, Kayla Ainurrahmatiani, Dede Tanza dan Dimassyahdu Hakim berhasil keluar sebagai juara pertama dan tiga lomba Sains.

    Kepala SMAN 1 Rangkasbitung, Ucu Lena Murtadewi, mengatakan siswa-siswinya yang mengikuti lomba AHMBS itu berhasil keluar sebagai juara satu dan tiga. Prestasi yang ditorehkan tersebut menurutnya, menjadi kebanggaan bagi sekolah yang ia pimpin.

    “Keempat siswa-siswa itu berhasil menjadi juara satu dan tiga dalam lomba Sains yang digelar AHMBS di Serang,” ujar Ucu Lena, Rabu (9/8).

    Ia mengatakan, bidang materi lomba yang dibawakan oleh anak didiknya tersebut berhasil menarik perhatian dari para juri.

    “Soalnya Miftahu Shalihah dan Kayla menampilkan penelitian tentang produk penyembuhan jerawat alami yang terbuat dari biji pepaya serta ekstrak bunga telang dan penambahan tepung Maizena. Itu membuat panitia takjub dan jadi juara 1 dan 2,” terang Ucu Lena bangga.

    Sementara untuk Dede Tanza dan Dimassyahdu Hakim, menyabet juara ketiga setelah keduanya menampilkan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia Jasminiodes) sebagai pewarna alami es krim yang sehat beraneka rasa.

    Menurut Kepsek, prestasi keempat siswanya itu diharapkan menjadi dorongan motivasi bagi siswa-siswi lainnya, agar bisa mengikuti jejak mereka. “Ini sebuah kebanggaan bagi kami tentunya, semoga jejak yang telah mereka torehkan bisa diikuti yang lainnya,” harap Ucu.

    Terpisah, Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten Wilayah Lebak, Gugun Nugraha, mengapresiasi atas raihan prestasi dari para pelajar SMAN 1 Rangkasbitung. Menurutnya, keberhasilan itu tentunya bagian daripada ikhtiar bersama dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, melalui KCD yang terintegrasi dengan pihak sekolah.

    Gugun menuturkan, keikutsertaan para siswa pada ajang AHMBS selaras dan menjadi indikator keberhasilan dari implementasi kurikulum merdeka. Hal tersebut, kata dia, dapat mendorong inovasi dan nilai-nilai kreativitas peserta didik.

     “Saya ikut bangga, tentu ini merupakan keberhasilan semua pihak. Terlebih pihak sekolah bisa mendorong dan mensupport pengembangan minat dan bakat peserta didik secara komprehensif, sesuai dengan arahan dari Dindikbud Banten,” tandasnya. (WDO/DZH)

  • Selama Tidak Fisik, Tindak Perundungan Antar Pelajar di Lebak Masih Dianggap Wajar

    Selama Tidak Fisik, Tindak Perundungan Antar Pelajar di Lebak Masih Dianggap Wajar

    LEBAK, BANPOS – Kekerasan Verbal atau lebih dikenal dengan sebutan perundungan atau bullying, masih marak terjadi di seluruh kalangan masyarakat tanpa melihat kategori, gender atau bahkan usia.

    Namun, sebagian besar tindakan bullying, terjadi di usia pelajar. Seperti yang terjadi di Kabupaten Lebak, BANPOS mendapatkan pengakuan dari sejumlah pelajar pada tingkat SMA sederajat dan SMP sederajat.

    Diketahui, 10 dari 15 siswa yang BANPOS tanyai mengaku menjadi korban bullying, sementara 5 lainnya menjadi pelaku setelah mengalami tindak bullying di sekolahnya.

    “Biasa aja itu mah kalau di sekolah kita diledek-ledekan, biasanya ga ada yang nangis sih. Kalau nangis juga kita berhenti sendiri karena takut dimarahi guru,” kata salah satu pelajar dari salah satu sekolah favorit di Lebak, Rabu (9/8).

    Bahkan, para orang tua pun mewajarkan tindak bullying di sekolah lantaran menganggap hal tersebut merupakan interaksi biasa terhadap sesama teman sejawat.

    “Dari kakek neneknya sekolah juga ledek-ledekan mah udah biasa sih, kecuali kalau anak saya terluka atau bahkan sampai gak mau sekolah, ini baru kita laporin ke guru,” terang salah satu orang tua siswa.

    Menanggapi hal tersebut, Kabid PA pada DP3AP2KB Lebak melalui JFT, Nina Septiana, mengatakan bahwa bullying sering terjadi tanpa ada kesadaran baik dari pelaku maupun korban, bahwa apa yang dilakukan adalah sebuah tindakan kekerasan.

    “Karena memang sudah menjadi kebiasaan turun temurun ya dikalangan masyarakat, yang memang mewajarkan hal seperti ini,” ujar Nina kepada BANPOS saat ditemui di ruang kerjanya.

    Ia membenarkan bahwa perilaku bullying sering terjadi di lingkungan sekolah, baik oleh sesama siswa hingga bahkan tanpa disadari ada pula guru yang melakukan tindakan serupa kepada muridnya.

    “Itu tadi, karena tidak sadar bahwa kekerasan verbal juga dapat melukai psikis (mental). Mereka taunya kekerasan itu hanya fisik,” jelasnya.

    Nina menerangkan, pihaknya senantiasa berupaya mensosialisasikan jenis-jenis kekerasan mulai dari fisik, seksual hingga kekerasan verbal di setiap elemen masyarakat.

    Bagi pelajar, lanjut Nina, pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke tiap-tiap sekolah. Selain itu, dari banyaknya sekolah di Kabupaten Lebak, hampir 50 persen sekolah telah menyatakan diri sebagai sekolah ramah anak.

    “Tentunya ini harus menjadi ikhtiar kita bersama dalam membenahi permasalahan bullying terutama terhadap anak,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • APKASI Kerja Sama dengan PTN Luncurkan Beasiswa Daerah

    APKASI Kerja Sama dengan PTN Luncurkan Beasiswa Daerah

    JAKARTA, BANPOS – Dalam upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk meluncurkan beasiswa daerah di Gedung D Kemendikbud Jakarta, Selasa (8/8).

    “Kami harap dengan terbentuknya kerjasama ini akan membentuk SDM unggul yang berkualitas,” kata Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban usai menghadiri acara Apkasi.
    Dijelaskannya, kerjasama ini dibangun antara Apkasi dengan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara, tentang fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dan sumberdaya manusia Pemerintah Kabupaten (Pemkab) seluruh Indonesia.

    “Ada 19 yang hadir dari perguruan tinggi negeri dari 21 perguruan tinggi yang kerjasama dengan APKASI,” jelasnya.

    Tanto mengungkapkan, perguruan tinggi yang bekerjasama diantaranya Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanudin, dan Universitas Brawijaya.

    “Untuk jumlah kuota beasiswa biasanya dari masing masing perguruan tinggi yang menyampaikan ke Apkasi, selanjutnya ditindaklanjuti oleh daerah,” terangnya.

    Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, Sutoto mengatakan, program ini sangat bagus untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing daerah.

    “Ibu Bupati dan Pak Wabup punya program pro kampus, jika memungkinkan itu bisa disinergikan untuk menyiapkan SDM pembangunan daerah dan meningkatkan rata-rata lama sekolah,” katanya.(dhe/pbn)