Kategori: PENDIDIKAN

  • 58 Paskibraka Siap Kibarkan Bendera di Kabupaten Lebak

    58 Paskibraka Siap Kibarkan Bendera di Kabupaten Lebak

    LEBAK, BANPOS – Para calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Lebak tahun 2023, siap untuk mengibarkan bendera pada pelaksanaan HUT RI ke-78. Para calon Paskibraka tersebut pun dipastikan merupakan calon-calon murni yang mengikuti seleksi.

    Demikian disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Lebak, Ade Sumardi. Ia mengatakan bahwa untuk seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten Lebak, dipastikan tidak ada permainan atau titipan pada proses seleksi yang telah dilakukan Pemkab Lebak.

    Menurut Ade, pihaknya telah memberikan apresiasi kepada peserta yang telah terpilih dan segera dipersiapkan, guna menjalankan kewajibannya mengibarkan bendera merah putih pada upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tingkat Kabupaten Lebak.

    “Saya pastikan tidak ada jalur titipan pada seleksi calon Paskibraka. Kalian semua berada di sini benar-benar hasil seleksi yang dilakukan oleh panitia. Saya merasa bangga dan memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada anak-anak yang terpilih. Saat ini semuanya tinggal fokus menjalankan amanah untuk mengibarkan bendera merah putih pada saat HUT RI ke 78,” ujarnya, Jumat (4/8).

    Ade pun berharap, semua calon Paskibraka agar segera mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. “Amanat yang diemban para Paskibraka tidak mudah, karena dituntut harus berhasil ketika melaksanakan pengibaran bendera pusaka nanti. Jadi harus bersiap dengan sungguh-sungguh,” katanya.

    Selain itu, Ade mengatakan sebagai calon Paskibraka hasil seleksi ketat itu, maka harus membuktikan jika peserta merupakan yang terbaik diantara yang baik. Karena, mereka mampu lolos seleksi dari tahap awal dan menyisihkan ribuan peserta seleksi lainnya.

    “Tugas adik-adik tidak mudah nanti. Karena untuk menaikan bendera pusaka dibutuhkan mental yang kuat, jadi saatnya ini jadi ajang pembuktian para Paskibraka merupakan yang terbaik hasil seleksi,” jelas Ade.

    Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Lebak, Sukanta, kepada BANPOS mengatakan bahwa jika saat ini calon Paskibraka hasil seleksi berjumlah 58 orang. Saat ini, mereka tengah mengikuti pendidikan dan latihan agar pada saatnya nanti punya mental kuat saat melakukan pengibaran bendera.

    Mantan Camat Malingping ini menjelaskan, sejak jauh hari sebelumnya, Pemkab telah melakukan seleksi calon Paskibraka dan dilakukan secara terbuka, karena diumumkan ke publik. Kata Sukanta, pada saat awal pendaftaran, sebanyak 800 orang yang mendaftar. Setelah melalui seleksi yang ketat, maka yang terpilih sekitar 58 orang saja.

    “Mereka saat ini tengah dilatih secara serius oleh pelatih. Karena tugas mereka sangat berat, yaitu harus bisa melaksanakan tugasnya ketika melakukan pengibaran dan penurunan bendera merah putih, pada peringatan HUT Ri ke 78 nanti,” tandasnya. (WDO/DZH)

  • PLP Integratif Kelompok 9 UIN SMHB Goes to SMAN CMBBS Pandeglang

    PLP Integratif Kelompok 9 UIN SMHB Goes to SMAN CMBBS Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten memulai Kuliah Kerja Nyata (KKN) terjun ke masyarakat. Pelaksanaan KKN kali diintegrasikan dengan program Pengenalan Lembaga Pendidikan (PLP) Integratif.

    Untuk diketahui program PLP Integratif adalah program Pengenalan Lembaga Pendidikan yang diintegrasikan dengan Kuliah Kerja Nyata, sehingga mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan tidak perlu lagi untuk melaksanakan Kukerta.

    “PLP Integratif adalah sebuah inisiasi program yang baru diadakan pada tahun ini di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (SMHB). Harapannya agar mahasiswa dapat lebih fokus dalam melaksanakan praktik mengajar dan untuk dapat lebih mengefisiensikan waktu,” ujar Rektor UIN SMHB, Wawan Wahyuddin, kepada wartawan saat melepas mahasiswa PLP Integratif di Gedung Fakultas Teknik dan Keguruan (FTK), Selasa (1/8).

    Pantauan di lapangan, setelah acara pelepasan tersebut, masing-masing kelompok berangkat menuju sekolah yang sebelumnya sudah ditentukan oleh pihak kampus.

    Kelompok Sembilan PLP Integratif yang terdiri dari 12 mahasiswa dari berbagai program studi yang di pilih oleh pihak jurusan dan fakultas itu melakukan perjalanan menuju Kabupaten Pandeglang.
    Puluhan mahasiswa tersebut ditempatkan di SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS), Pandeglang.

    CMBBS ini merupakan salah satu sekolah terbaik di Banten, yang para muridnya pun terkenal pintar.
    Para murid di sini memiliki segudang prestasi di bidang akademik dan non CMBBS akademik.

    Mereka kerap kali menjuarai perlombaan di tingkat nasional dan Internasional. Selain itu, bahasa sehari-hari di sekolah tersebut adalah bahasa Inggris dan Arab karena SMAN CMBBS merupakan Sekolah yang menggunakan sistem pembelajarn boarding school.

    Sementara itu penerimaan Mahasiswa UIN SMHB diadakan sebuah pertemuan sebagai bentuk penyerahan dari pihak kampus kepada pihak sekolah SMAN CMBBS oleh dosen pembimbing lapangan, Siti Ngaisah.

    Siti Ngaisah mengharapkan kepada para mahasiswa untuk bisa memanfaatkan waktu dankesempatan menimba ilmu dan pengalaman selama masa PLP Integratif.

    “Semoga para mahasiswa mampu mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman selama 45 hari di sini. Mohon bimbingannya kepada Bapak dan Ibu guru,” ucap Siti Ngaisah.

    Sementara pihak sekolah pun menyambut dengan hangat kedatangan para mahasiswa yang akan melaksanakan PLP di SMAN CMBBS.

    Kepala Sekolah SMAN CMBBS, Edi Supriyanto, mengungkapkan bahwa kedatangan para mahasiswa UIN SMHB menjadi kehormatan dan kenanggaan tersendiri bagi sekolahnya.

    Edi juga berharap agar SMAN CMBBS bisa memberikan ilmu serta pengalaman kepara mahasiswa yang sedang menjalani pratek lapangan.

    “Kami menerima dengan senang hati kedatangan adik-adik mahasiswa, semoga sekolah ini juga memberikan banyak pengalaman yang berharga untuk kalian sebelum benar-benar menjadi guru,” ungkap Edi.

    Usai acara penerimaan, para mahasiswa pun diajak berkeliling area sekolah sebagai bentuk observasi agar lebih mudah beradaptasi.

    “Sekolahnya sangat luas, bersih, gedungnya banyak, fasilitasnya juga lengkap. Saya sangat terkesan dengan sekolah ini. Para siswanya pun sopan dan disiplin. Benar-benar mencerminkan sekolah yang berkualitas,” ucap salah satu mahasiswa PLP dari jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI), Melinda didampingi Dita Permata.

    Sebagaimana diketahui, para mahasiswa PLP yang ditempatkan di CMBBS harus berusaha mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan praktik mengajar, terutama mahasiswa dari program studi yang fokus dalam bidang bahasa. (BAR)

  • Tiga Perguruan Tinggi Lakukan KKM Tematik

    Tiga Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Kabupaten Pandeglang akan mengirimkan mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tematik membangun desa yang dipusatkan di Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

    Tiga PT tersebut diantaranya Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten, Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Syekh Manshur (Stkip Syekh Manshur) dan Stkip Babunnajah. Dari masing-masing dikirimkan 10 mahasiswa dari Unma Banten, 10 mahasiswa Stkip Syekh Manshur, dan 5 mahasiswa Stkip Babunnajah.

    Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, dengan adanya KKM tematik tersebut, pihaknya memberikan apresiasi. Karena dengan kehadiran mahasiswa di desa-desa wilayah Pandeglang dapat meningkatkan pembangunan.

    “Hadirnya mahasiswa akan membuat sebuah terobosan dan inovasi yang dapat mengembangkan desa,” kata Irna saat bertemu rektor Unma Banten Prof. Dr. H.E.Syibli Syarjaya dan perwakilan dari kampus Stkip Syekh Mansyur dan Stkip Babunnajah, di Pendopo Pandeglang, Selasa (1/8) lalu.

    Menurutnya, kehadiran akademisi dalam mendorong pembangunan daerah adalah wujud nyata dari pentahelix yang terbangun di Kabupaten Pandeglang.

    “Akademisi memberikan sebuah solusi untuk pembangunan daerah, kami ucapkan terimakasih,” ujarnya.

    Rektor Unma Banten, Syibli Syarjaya mengatakan, peserta KKM tematik kampus membangun desa rencananya akan diberangkatkan pada tanggal 4 Agustus 2023.

    “Ini adalah pengabdian kepada masyarakat, kita harap dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh di kampus dan memanfaatkan kearifan lokal,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para mahasiswa untuk menjadi motivator di deas tempat mereka melakukan pengabdian KKM.

    “Karena mahasiswa adalah agent of change. Generasi perubahan untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

    Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Banten, Abas Sunarya mengatakan, pihaknya merasa senang dengan respon dari Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Setelah pemberangkatan mahasiswa, nantinya akan terlihat potensi dari masing perguruan tinggi.

    “Terus terang saya bahagia, begitu welcome Bupatinya, ini program pusat, sekarang kampus ikut membanngun desa Insyaallah berjalan baik,” ungkapnya.(dhe/PBN)

  • Job Fair SMKN 1 Serap Ribuan Tenaga Kerja

    Job Fair SMKN 1 Serap Ribuan Tenaga Kerja

    PANDEGLANG, BANPOS – Peringati milad ke-58, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pandeglang menggelar Job Fair yang diikuti oleh kurang lebih sekitar 15 perusahaan yang mengikuti Job Fair tersebut.

    Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMKN 1 Pandeglang, Lili Suruli mengatakan, dengan digelarnya job fair tersebut, nantinya akan terserap ribuan tenaga kerja di Kabupaten Pandeglang.

    “Dari 15 perusahaan akan membuka sebanyak 1.000 lowongan pekerjaan, seleksi ini diikuti dan terbuka untuk umum bukan saja alumni SMKN 1 Pandeglang,” kata Lili usai pembukaan job fair di Aula SMKN 1 Pandeglang, Selasa (1/8).

    Menurutnya, seluruh lowongan pekerjaan yang dibuka oleh perusahaan bisa terserap semua. Sebab kata Lili, terkadang pelamar enggan jika lowongannya untuk luar daerah bahkan luar negeri.

    “Kita kembalikan lagi kepada pelamarnya, kadang pelamarnya tidak mau kalau bekerja jauh, bahkan sekarang ada dua perusahaan yang membuka lowongan untuk ke Malaysia dan Jepang,” terangnya.

    Namun, jika jumlah pelamarnya lebih banyak dari jumlah lowongan atau kebutuhan dunia industri, tidak akan dilakukan penambahan kuota.
    “Jika lebih dari seribu pelamar, mereka akan bersaing dalam tes. Karena perusahaan sudah punya standar penilaian,” ungkapnya.

    Sementara, Asda Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Pandeglang, Nuriyah mengatakan, dengan adanya job fair ini bisa menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Pandeglang.

    “Ini solusi yang diharapkan kita semua, perusahaan eksisting di Pandeglang belum bisa optimal menyerap tenaga kerja karena jumlahnya tidak banyak, kami ucapkan terimakasih kepada pihak sekolah,” katanya.

    Untuk diketahui, 15 perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam job fair tersebut diantaranya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Serang, PT Sumber Indah Lestari Tangerang, PT Permodalan Nasional Madani Jakarta, PT Sinar Sosro Jakarta Banten, PT Solusi Artha Jaya Serang, LPK Monas Edukasi Indonesia Tangerang, PT Trijaya Adi Bersama Jakarta, PT Mitra Muda Reksa Mandiri Serang, PT Marjuba Sejahtera Indonesia Depok, PT Swakarya Insan Mandiri Serang, PT Indomarco Prismatama Tbk Lebak, BCA KCP Wahid Hasyim Jakarta pusat, PT Paragon Technology and Innovation Kabupaten Serang.(dhe/pbn)

  • Daya Tampung Disebut Jadi Biang Kerok PPDB Kacau

    Daya Tampung Disebut Jadi Biang Kerok PPDB Kacau

    SERANG, BANPOS – Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa menilai kacaunya pelaksanaan PPDB tahun ini disebabkan oleh rendahnya kapasitas daya tampung yang dimiliki oleh SMA dan SMK Negeri di Provinsi Banten.

    Hal itu terlihat dari sekitar 230 ribu lulusan SMP tahun ini, ada sekitar 150 ribu orang calon peserta didik yang berminat untuk mendaftarkan diri bersekolah di SMA/SMK Negeri.

    Namun, tingginya minat tersebut tidak turut diimbangi oleh daya tampung yang hanya berkisar di angka 35 persen, atau sekitar 80 ribu orang.

    Oleh sebab itu, demi mendapat satu tempat di sekolah negeri yang dituju, maka para orang tua pun terpaksa melakukan hal apapun, termasuk melakukan tindak praktik kecurangan.

    “Terlihat antusiasme masyarakat, orang tua untuk mendaftarkan anaknya kepada sekolah negeri cukup besar. Terbukti dengan yang jumlah pendaftar ke sekolah negeri itu ada kura lebih 150 ribu yang mendaftar di sekolah negeri tadi,” kata Yeremia Mendrofa kepada BANPOS saat ditemui di ruangannya pada Selasa (1/8).

    Ada banyak alasan mengapa sekolah negeri lebih banyak diminati oleh masyarakat ketimbang sekolah swasta. Selain karena gratis atau paling tidak ringan dalam biayanya, menurut Yeremia, juga karena pandangan masyarakat yang menganggap bahwa sekolah negeri jauh lebih memiliki kualitas ketimbang sekolah swasta.

    “Ada beberapa faktor yang menimbulkan antusiasme ini yang pertama adalah sekolah ke negeri itu kan gratis, tidak berbayar khususnya tidak membayar SPP dan uang masuk segala macam,”

    “Kemudian yang kedua, kita melihat bahwa ada semacam pandangan ketika menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri, itu artinya bahwa mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih bagus dibanding dengan sekolah swasta. Oleh karena itu, maka munculah berbagai macam problematika terkait dengan PPDB,” jelasnya.

    Melihat dua faktor penyebab permasalahan tersebut, Yeremia mengatakan bahwa pihaknya akan membawa permasalahan itu dalam rapat evaluasi nanti.

    Khusus berkaitan dengan masalah daya tampung, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu pun akan mengupayakan optimalisasi daya tampung bagi kategori afirmasi.

    Harapannya, semakin besar daya tampung yang diberikan, maka semakin besar pula peluang masyarakat kurang mampu untuk bersekolah di sekolah negeri.

    “Mungkin yang perlu dievaluasi, yang perlu dilihat ke depan adalah berkaitan dengan jumlah kuotanya itu sendiri. Komisi V akan mendorong (optimalisasi) jalur afirmasi yang kemarin baru 15 persen, kami dorong supaya meningkat sampai 25 persen,”

    “Sehingga masyarakat yang tidak mampu punya peluang besar untuk masuk ke sekolah negeri. Nah kita berharap ini bagian koreksi ke depan supaya kuota afirmasi ini semakin diperbanyak lagi,” tandasnya.

    Di samping mendorong adanya penambahan jumlah kuota jalur afirmasi dan juga penambahan jumlah ruang baru serta unit sekolah baru, Ketua Komisi V itu pun juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten agar bisa berkolaborasi dengan sekolah swasta melalui program pemberian subsidi.

    “Yang perlu harus dipikirkan oleh Dinas Pendidikan dan juga Pemprov Banten adalah bagaimana berkolaborasi dengan swasta. Dengan misalnya mensubsidi anak yang tidak mampu, yang tidak tertampung di sekolah negeri kemudian disubsidi lah masuk ke swasta,” tandasnya. (MG-01/AZM)

  • STKIP dan STAI Syekh Manshur Gelar KKN

    STKIP dan STAI Syekh Manshur Gelar KKN

    Sebanyak 225 mahasiswa dari STKIP dan STAI Syekh Manshur akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023 di tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglang selama 40 hari.

    Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) sekaligus Ketua Pelaksana Pelepasan KKN Mahasiswa, Minhatul Ma’arif mengatakan, ratusan mahasiswa yang akan mengikuti KKN tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga golongan.

    “Kegiatan hari ini yaitu kegiatan pelepasan mahasiswa STKIP Syekh Mansyur dan STAI Syekh Mansyur berjumlah 225 orang. Dari STKIP Syekh Mansyur ada 165 orang yang terbagi ke 3 jenis KKN,” kata Minhatul Ma’arif kepada wartawan, Senin (31/7).

    “KKN pertama perguruan tinggi ada 154 orang, 10 orang kita berangkat untuk mengikuti KKN kolaborasi nasional dan 4 orangnya ikut dalam KKN mengajar.

    Sementara untuk STAI Syekh Mansyur ada 60 orang,” sambungnya.

    Dijelaskannya, untuk KKN perguruan tinggi akan dibagi ke tiga wilayah di Kabupaten Pandeglang diantaranya Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Panimbang, dan Kecamatan Sobang.

    “Untuk KKN di perguruan tinggi sendiri dibagi ke tiga daerah, yakni Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sobang,” terangnya.

    Ia menambahkan, mahasiswa yang akan mengikuti KKN tahun 2023 ini nantinya akan difokuskan untuk memecahkan suatu masalah yang ada di lapangan.

    “KKN sendiri difokuskan ke permasalahan di lapangan, sehingga satu orang mahasiswa harus menyelesaikan satu masalah yang ada di lapangan. Sehingga kami berharap 165 Mahasiswa mampu menyelesaikan 165 permasalahan yang ada di lapangan,” jelasnya.

    Selain itu, untuk menunjang kesehatan dan keselamatan para mahasiswa saat melakukan KKN di daerah, pihak kampus juga memberikan asuransi kepada para mahasiswa.

    “Karena mahasiswa kami mobilitasnya kebanyakan di lapangan, maka kami antisipasi dengan memberikan asuransi kesehatan dan kecelakaan untuk para mahasiswa. Sehingga kami tidak ingin memberatkan orang tua jika terjadi hal yang tidak diinginkan di lapangan,” tuturnya.

    Selain memberikan asuransi, pihak kampus juga memberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para mahasiswa sehari sebelum keberangkatan ke lokasi KKN.

    “Dan kedua untuk mengantisipasi banyaknya isu mahasiswa KKN diusir oleh warga kita sudah melakukan program dan pelatihan selama satu hari full sebelum para mahasiswa melakukan KKN. Jadi para mahasiswa dibina dulu oleh perguruan tinggi, dengan cara bagaimana bertemu dengan warga,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Menurut Warga, Segini Mahar yang Harus Disiapkan Buat Masuk SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    Menurut Warga, Segini Mahar yang Harus Disiapkan Buat Masuk SMKN 2 Kabupaten Tangerang

    SERANG, BANPOS – Dugaan pungutan liar (Pungli) yang terjadi dalam pelaksanaan PPDB di SMKN 2 Kabupaten Tangerang, mencapai angka Rp8 juta. Nominal tersebut untuk mengamankan satu kursi di SMK Negeri yang menjadi incaran 7 kecamatan itu.

    Hal tersebut disampaikan oleh aktivis senior Tangerang Raya, Muhammad Jembar, di depan kantor Dindikbud Provinsi Banten. Menurut Jembar, banyak calon peserta didik yang kurang mampu, terpaksa tak bisa masuk SMKN 2 Kabupaten Tangerang karena tidak bisa menyiapkan ‘mahar’.

    “Yang miskin, yang yatim tidak bisa masuk. Tapi tetangganya bisa, karena titipan, pakai orang dalam, bayar duit,” ujarnya usai menggelar aksi unjuk rasa, Senin (31/7).

    Menurutnya, nominal yang harus dibayarkan berada di kisaran Rp4 juta hingga Rp8 juta. Namun sedikit berbeda untuk anak yatim, karena ‘cukup’ membayar di kisaran Rp2 juta.

    “Ada yang Rp4 juta, ada yang Rp8 juta, luar biasa ini. Banyak sekali itu. Dan kami sudah sampling, bawaan-bawaan siapa saja itu mereka,” ungkapnya.

    Dia menegaskan bahwa apa yang dirinya sampaikan, dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, ia berani mengadu data apabila memang diperlukan.

    “Kami siap bawa data. Kami juga siap kalau memang harus uji forensik data, karena data ini kami real dapati. Kalau mau dengan keterbukaan informasi, silakan dibuka data sekolahnya,” tutur dia.

    Di sisi lain, ia mengaku bahwa persoalan itu dapat dibawa ke ranah pidana, apabila tidak ada tindakan tegas dari Dindikbud Provinsi Banten sebagai atasan para Kepala Sekolah.

    Pihaknya bahkan telah menyiapkan sebanyak 7 pengacara, yang siap membela para orang tua siswa yang merasa dizolimi oleh sistem pungli dan titip menitip itu.

    “Ada potensi ke arah pidana. Kalau tidak diselesaikan sekarang, padahal ada pengakuan dari Plt Kepsek, ini bisa kami bawa ke sana. Kami juga sudah ada 7 pengacara yang siap mendampingi warga yang terzolimi,” tandasnya. (DZH)

  • PPDB di SMKN 2 Kabupaten Tangerang Disebut Gak Pro Anak Yatim dan Miskin

    PPDB di SMKN 2 Kabupaten Tangerang Disebut Gak Pro Anak Yatim dan Miskin

    SERANG, BANPOS – Dugaan kecurangan pada pelaksanaan PPDB tingkat SMK di SMKN 2 Kabupaten Tangerang, disebut melibatkan banyak pihak. Mulai dari oknum wakil rakyat hingga pejabat-pejabat.

    Hal itu disampaikan oleh aktivis senior Tangerang Raya, Muhammad Jembar. Menurutnya, pihaknya telah mendapatkan sejumlah data dan pengakuan dari Plt Kepala SMKN 2 Kabupaten Tangerang, yang mengakui bahwa PPDB di tempatnya penuh dengan titipan.

    “Begitu banyak titipan dari oknum wakil rakyat, pejabat-pejabat. Kita itu mau ada kejelasan, ini maksudnya titipan apa? Lalu kalau tes, itu seperti apa penilaiannya? Karena Plt Kepala Sekolah mengakui itu kemarin di berita (ada titipan),” ujarnya usai audiensi dengan Dindikbud Provinsi Banten, Senin (31/7).

    Ia mengatakan, sejumlah titipan itu berasal dari kalangan berada, mulai dari anak TNI, anak anggota Polri, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). Sementara yang ditendang justru anak-anak dari kalangan kurang mampu.

    “Jangan sampai yang dikorbankan ini anak-anak miskin, anak-anak yatim. Ini anak-anak tentara, anak-anak polisi, anak-anak PNS diprioritaskan. Harusnya skala prioritas, bagaimana caranya mereka (anak miskin dan yatim) itu bisa bersekolah,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, pihaknya menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh pihaknya, semata-mata untuk memperjuangkan hak anak-anak kurang mampu yang tidak dapat sekolah, akibat proses penerimaan yang dituding telah direkayasa.

    “Kami menuntut supaya mereka anak-anak yatim, anak-anak miskin, yang memang tidak punya kemampuan keuangan namun berprestasi, nilai-nilainya bagus, supaya bisa mengenyam sekolah. Jangan sampai anak yatim, anak miskin, buat masuk ke sekolah negeri itu susah karena adanya proses-proses yang direkayasa,” tegasnya.

    Berdasarkan data yang pihaknya miliki, bahkan anak-anak titipan itu mencapai ratusan orang. Maka dari itu, pihaknya mengancam apabila Dindikbud tidak segera mengambil tindakan, akan membawa persoalan tersebut ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

    “Apabila tidak ada keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, maka kami akan bawa permasalahan ini ke Kementerian Pendidikan, dengan massa yang lebih besar serta data-data yang telah kami kumpulkan,” tandasnya. (DZH)

  • Tingkatkan Minat Baca,Pramuka Untirta Ngampar Literasi

    SERANG, BANPOS – Berangkat dari kepedulian Pramuka Untirta tentang budaya membaca yang semakin berkurang. Dalam kegiatan tersebut, Pramuka Untirta berkolaborasi dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jawara Kasemen sinergis melakukan peningkatan minat baca masyarakat melalui kegiatan ‘Ngampar Literasi’ yang digelar di lapangan Keraton Kaibon Banten Lama.

    Ngampar Literasi merupakan kegiatan membuka lapak baca gratis bagi masyarakat setempat, umumnya para pengunjung situs keraton kaibon. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program pengabdian yang dilaksanakan oleh Pramuka Untirta yaitu TARUBHARA pada tanggal 27 sampai dengan 31 Juli 2023 mendatang.

    Kegiatan ngampar literasi tersebut didukung baik oleh masyarakat setempat. Anak-anak yang berada di lingkungan sekitar pun sangat antusias meramaikan kegiatan tersebut. Rencananya kegiatan ngampar literasi akan dilaksanakan rutin setiap sore hari di lapangan keraton kaibon selama kegiatan pengabdian berlangsung.

    Ketua Dewan Racana Untirta, Siti Nurasiah mengungkapkan bahwa kegiatan ngampar literasi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pramuka Untirta selama pengabdian untuk menumbuhkan minat baca dan semangat belajar bagi masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah.

    “Senang sekali rasanya kegiatan ngampar literasi ini bisa dilaksanakan, anak-anak dan warga masyarakat juga terlihat antusias mendukung dan meramaikan kegiatan ini, semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan dapat terus menumbuhkan semangat anak-anak agar melek literasi sejak dini,” ungkapnya, Jum’at (28/07).

    Kemudian, Ketua Pelaksana Ngampar Literasi, Salsabila Ryanto juga turut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu fokus yang diangkat pada tema pengabdian tahun ini (2023) yaitu Pendidikan.

    “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh panitia yang bertugas, senang sekali rasanya melihat antusias masyarakat dan anak-anak dengan adanya kegiatan yang kita lakukan saat ini, memang pada tahun ini kita memfokuskan kegiatan pengabdian salah satunya adalah bidang pendidikan,” ujarnya.

    Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ngampar literasi tersebut dapat menumbuhkan semangat membaca pada masyarakat.

    “Semoga kegiatan ini bisa memberikan dampak yang positif bagi pengembangan minat literasi di masyarakat,” tandasnya. (MG-02/AZM)

  • Siap Meriahkan HUT RI 78 Tahun, Desa Kelapian Gandeng Mahasiswa KKM 24 Uniba

    Siap Meriahkan HUT RI 78 Tahun, Desa Kelapian Gandeng Mahasiswa KKM 24 Uniba

    SERANG, BANPOS – Suasana di Kampung Nambo, Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang semakin meriah dan penuh semangat menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Hal ini berkat kehadiran Kelompok 24 mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa (Uniba) yang turut berpartisipasi dalam Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di desa tersebut.

    Dalam rangka memperingati 17 Agustus, kelompok mahasiswa ini dengan penuh semangat mengambil peran dalam mempersiapkan suasana kemerdekaan yang meriah.

    Mereka terlibat langsung dalam menghias dinding-dinding di sekitar desa dengan tema 17 Agustus dan kemerdekaan. Gambar-gambar patriotik dan semangat juang bangsa menghiasi dinding-dinding tersebut, memancarkan semangat persatuan dan cinta tanah air.

    “Kami berusaha menyampaikan pesan semangat kemerdekaan melalui seni visual. Gambar-gambar ini merupakan bentuk rasa kami yang mendalam terhadap bangsa dan tanah air,” kata salah satu mahasiswa KKM 24 Uniba, Anisa Rama Salsabila, Sabtu (29/7/2023).

    Tak hanya itu, para mahasiswa juga bersemangat membersihkan lingkungan sekitar kantor desa. Kegiatan gotong-royong ini menjadi momen berharga dalam mempererat hubungan antara mahasiswa KKM 24 dari Universitas Bina Bangsa dengan masyarakat setempat. Dengan penuh kebersamaan, mereka membersihkan lingkungan dari sampah dan menciptakan suasana yang lebih bersih dan indah.

    Sementara itu, Kepala Desa Kelapian, Astalani merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa dalam persiapan menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 tahun.

    “Kami sangat berterima kasih atas partisipasi aktif mahasiswa dalam membersihkan lingkungan kantor desa dan menghias dinding-dinding. Semangat perjuangan mereka memberikan semangat tambahan bagi kami dalam merayakan kemerdekaan,” ungkapnya dengan rasa bangga.

    Para warga desa pun merasakan semangat yang sama, mereka turut merasa bersemangat dalam menyambut hari bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Partisipasi mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa dalam persiapan 17 Agustus ini telah menciptakan kebersamaan dan semangat persatuan di tengah masyarakat desa.

    Dengan semangat yang terus membara, mahasiswa KKM dari Universitas Bina Bangsa berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan dan kemajuan di Desa Kelapian.

    “Semoga kegiatan ini akan memberikan dampak positif dan mencerahkan peringatan Hari Kemerdekaan tahun ini, mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang arti sebenarnya dari kemerdekaan dan persatuan,” kata salah satu warga setempat. (LUK/AZM)