Kategori: PENDIDIKAN

  • Mahasiswa Uniba KKM 24 Berdayakan Pendidikan di Desa Kelapian

    Mahasiswa Uniba KKM 24 Berdayakan Pendidikan di Desa Kelapian

    SERANG, BANPOS – Suasana riang dan penuh semangat menghiasi PAUD Al-Itihad di Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, saat kelompok 24 mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Universitas Bina Bangsa (Uniba) tiba di sekolah, Kamis (26/7/2023).

    Dengan tekad untuk memberdayakan pendidikan di wilayah terpencil, Kelompok 24 dari Universitas Bina Bangsa siap untuk menghadirkan pengalaman belajar yang berkesan bagi para anak-anak di PAUD tersebut.

    Dengan semangat yang membara, kegiatan KKM di PAUD Al-Itihad, Desa Kelapian, Kabupaten Serang, telah memberikan dampak positif bagi pendidikan di wilayah tersebut.

    Mahasiswa Universitas Bina Bangsa dengan penuh keikhlasan dan semangat turut membangun masa depan yang cerah bagi para generasi muda di desa tersebut. Semoga semangat ini terus berlanjut untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di seluruh Indonesia.

    Kegiatan dimulai dengan sesi senam bersama yang energetik, dipandu oleh para mahasiswa KKM dan diikuti dengan penuh semangat oleh seluruh siswa PAUD Al-Itihad. Senam ini bukan hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menjadi ajang untuk membangun rasa kebersamaan dan kegembiraan di antara anak-anak dan mahasiswa.

    Ketua Kelompok 24 KKM Uniba, Rama Nugraha mengatakan kegiatan mengajar di PAUD Al-Itihad ini menghadirkan berbagai permainan edukatif yang dirancang khusus untuk melatih keterampilan motorik dan kreativitas anak-anak.

    Dengan antusias, para anak mengikuti berbagai game yang penuh tawa dan keceriaan, sambil secara tak terasa juga meningkatkan keterampilan motorik mereka.

    Tak hanya itu, dalam suasana yang ceria, mahasiswa KKM dari Universitas Bina Bangsa dengan penuh kesabaran memperkenalkan abjad dan angka kepada para siswa. Dengan pendekatan yang interaktif dan inovatif, belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Para mahasiswa memastikan setiap anak merasa termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses belajar.

    Tak ketinggalan, kegiatan menggambar pun menjadi momen yang sangat dinikmati oleh para siswa. Mereka berkreasi dengan berbagai warna dan bentuk, mengekspresikan imajinasi mereka pada kertas putih.

    Para mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa memberikan pujian dan dorongan kepada setiap anak, membantu meningkatkan rasa percaya diri dan apresiasi atas karya mereka sendiri.

    “Sangat menggembirakan melihat antusiasme anak-anak dalam belajar dan bermain. Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pendidikan mereka, serta memberikan inspirasi untuk semangat belajar yang abadi,” ujar seorang mahasiswa jurusan manajemen ini. (LUK)

  • Cegah Stunting, Mahasiswa Untirta Bagi-bagi Sayur di Desa Pasirpeutuey

    Cegah Stunting, Mahasiswa Untirta Bagi-bagi Sayur di Desa Pasirpeutuey

    PANDEGLANG, BANPOS – Kelompok 28 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik gelombang dua Untirta bagi-bagi salad sayur kepada warga Desa Pasirpeuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

    Kegiatan tersebut dilakukan usai menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pengolahan menu sehat, pada Sabtu (22/7) lalu.

    Untuk diketahui, stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang dapat terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki perawakan pendek apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

    Acara sosialisasi tersebut menghadirkan pemateri seorang mahasiswa kesehatan sekaligus seorang aktivis lingkungan, Utis Sanjaya.

    Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tentang bagaimana cara pencegahan stunting sejak 1.000 hari pertama kehidupan sang buah hati, yaitu dimulai dari anak usia nol sampai dua tahun.

    “Pencegahan stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Selanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan,” terangnya.

    “Pemberian ASI pada bayi selama enam bulan pun sangatlah penting, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara maksimal. Selain itu pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,” tambah Sanjaya.

    Selain asi, pemberian MP-ASI juga sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. MP-ASI dapat berasal dari bahan lokal rumahan yang berkualitas.

    “Kalau anak ibu sudah tidak minum ASI, maka seharusnya si kecil mendapatkan makanan pengganti ASI atau MP-ASI. Karena jika tidak, maka anak akan rentan sakit dan terganggu tumbuh kembangnya karena kekurangan nutrisi dan kekurangan gizi,” tuturnya. 

    Berdasarkan informasi yang diterima oleh mahasiswa KKM, bahwa tercatat sebanyak sembilan anak mengalami stunting di Desa Cadasari.

    Sehingga hal tersebut menjadi salah satu fokus tujuan kelompok KKM untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya penurunan dan penekanan angka stunting di Desa Cadasari.

    “Meskipun hasil pertanian dan potensi lokalnya melimpah, namun ada beberapa bidang yang perlu kita perhatikan salah satunya yaitu bidang kesehatan. Menurut data yang sudah kami dapatkan dari perangkat desa bahwa terdapat sembilan anak yang terkena stunting,” ujar Sopyan selaku ketua kelompok KKM. 

    Selain edukasi terkait pencegahan stunting, warga juga diminta untuk langsung mempraktikkan pengolahan makanan sehat dan sederhana yaitu salad sayur. 

    “Selain tadi pemateri menyampaikan terkait pencegahan stunting, kemudian penyebab stunting dan juga dampak dari stunting itu sendiri, kami juga langsung meminta warga untuk praktik membuat salad sayur,” tuturnya. 

    “Jadi sebetulnya daerah Kecamatan Cadasari ini sangat luar biasa. Sayur nya sehat-sehat dan segar-segar. Kita yang tinggal di kota saja cukup susah mencari sayur yang sehat dan segar seperti ini apalagi dengan harga yang murah,” tambah Sopyan.

    Melimpahnya hasil pertanian lokal yang ada, diharapkan dapat bermanfaat bagi warga desa. Seperti dijadikan olahan makanan sederhana yang sehat dan bergizi dengan tujuan mampu menekan jumlah stunting di Desa Cadasari.

    “Harapannya semua warga dapat teredukasi melalui kegiatan ini. Karena dalam sosialisasi ini kami berbagi tips membuah olahan makanan sehat yaitu membuat salad sayur. Yang mana sayur-sayur yang kami pakai itu semuanya adalah hasil pertanian warga desa disini,” tandasnya. (DZH)

  • Mahasiswa Universitas Djuanda Ikut ‘Rereyongan’ Masyarakat Baduy

    Mahasiswa Universitas Djuanda Ikut ‘Rereyongan’ Masyarakat Baduy

    LEBAK, BANPOS – Di hari ketiga Kuliah Kerja Nyata (KKN), tim kelompok 19 Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Djuanda Bogor (UNIDA) mengikuti kegiatan gotong royong, atau yang biasa disebut oleh masyarakat adat baduy sebagai ‘rereyongan’.

    Diketahui, Kegiatan tersebut dilakukan untuk memindahkan rumah dengan cara dibongkar, lalu dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.

    Kurang lebih jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan bongkahan rumah tersebut sejauh empat kilometer, dengan akses jalan yang cukup terjal dan sangat menguras tenaga.

    Ketua Kelompok KKN, Zainil, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan juga sebagai upaya pendekatan dengan masyarakat Adat Baduy, khususnya pada Kampung Legok Jeruk yang kebetulan sedang melakukan kegiatan rereyongan.

    “Kami membantu masyarakat kampung Legok Jeruk yang sedang melakukan kegiatan rereyongan. Hal ini kami lakukan karena sebagai bentuk pengabdian juga upaya pendekatan dengan masyarakat Adat Baduy,” Kata Zainil kepada BANPOS, Jumat (28/7).

    Ia menjelaskan, setelah melakukan kegiatan rereyongan, tim kelompok KKN mendata UMKM yang berada di kampung Legok Jeruk, karena pada daerah tersebut penggunaan teknologi sebagaai sarana jual beli belum massif, dan hal ini selaras dengan fokus program kerja yang akan dilakukan oleh tim kelompok KKN.

    “Adapun setelah melakukan kegiatan rereyongan, kami mendata UMKM yang belum menggunakan teknologi untuk sarana jual beli yang nantinya akan kami lakukan pemerataan digital marketing,” tandasnya.

    Sementara itu, ketua RT setempat, Minggu, membuka ruang bagi tim KKN kelompok 19 untuk melakuan pengabdian pada masyarakat seperti rereyongan dan upaya pemerataan digital marketing dan juga penyuluhan kesehatan, karena hal ini dapat membantu kemajuan perkembangan di sektor ekonomi dan kesehatan pada Kampung Legok Jeruk yang terbilang sebagai kampung yang baru didirikan di wilayah Baduy.

    “Kami membuka ruang untuk tim KKN kelompok 19 untuk membantu kegiatan rereyongan bersama masyarakat kampung Legok Jeruk. Perihal penggunaan teknologi sebagai sarana jual beli, hal ini cukup membantu dalam kegiatan jual beli yang akan kami lakukan karena terbilang lebih efisien dalam penerapannya,” ucapnya. (MYU/DZH)

  • Mahasiswa Universitas Djuanda KKN di Baduy, Bawa Program Digitalisasi UMKM

    Mahasiswa Universitas Djuanda KKN di Baduy, Bawa Program Digitalisasi UMKM

    LEBAK, BANPOS – Sebagai pembuka dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 19 KKN Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Djuanda Bogor melakukan silaturahmi ke pemerintah setempat Desa Kanekes.

    Dalam kegiatan tersebut juga, tim KKN kelompok menyampaikan beberapa program kerja yang akan dijalankan selama kegiatan berlangsung, yang dimana akan difokuskan dalam dua hal, yaitu penguatan UMKM berbasis digital dengan kesehatan.

    Humas Kelompok KKN, Andika Haikal Fikri, berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat membantu dalam mengembangkan pemasaran produk otentik yang diproduksi masyarakat baduy.

    “Fokus program kerja KKN kami adalah penguatan UMKM berbasis digital, yang dimana kami harapkan UMKM yang berada khususnya di desa Kanekes dapat meningkatkan daya saingnya. Adapun program selanjutnya yaitu berkaitan dengan penyadaran pentingnya kesehatan,” ujarnya.

    Sementara itu, Bidang Pemerintahan Desa Kamekes, Sarpin, menyambut dengan baik kedatangan tim kelompok 19 yang akan melaksanakan kegiatan program KKN di Desa Kanekes.

    “Harapannya dengan adanya kegiatan KKN ini, dapat membantu pemerataan UMKM berbasis digital pada Desa Kanekes, dan mengedukasi terkait kesehatan serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” terangnya.

    Setelah rangkaian kegiatan penerimaan selesai dilaksanakan, tim KKN beserta perwakilan pihak desa melakukan penerimaan secara simbolis yang menandakan kegiatan KKN pada Desa Kanekes resmi diterima. (MYU)

  • Pj Gubernur Banten Al Muktabar Kunjungi  SMAN 1 Kota Tangerang, Pantau Layanan Pendidikan

    Pj Gubernur Banten Al Muktabar Kunjungi SMAN 1 Kota Tangerang, Pantau Layanan Pendidikan

    TANGERANG, BANPOS – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengunjungi SMA Negeri 1 Kota Tangerang, Rabu (26/7/2023) kemarin.

    Hal tersebut dilakukan Al Muktabar untuk memastikan fasilitas dan pelayanan pendidikan kepada para siswa berjalan dengan baik.

    “Kita bersilaturahmi dan menanyakan berbagai perkembangan di SMA Negeri 1 Kota Tangerang, secara umum kondisi baik,” ungkap Al Muktabar.

    Pada kesempatan tersebut, Al Muktabar juga berbincang-bincang dengan sejumlah siswa untuk menanyakan proses pembelajaran di sekolah.

    Tidak hanya itu, Al Muktabar juga ikut bermain bola basket di sela-sela kunjungannya.

    “Tadi juga kita bertemu dengan sejumlah siswa dan mereka bahagia, kita cek ke dalam ruangan itu juga tertata dengan baik,” sambungnya.

    Selanjutnya, Al Muktabar mengatakan pihaknya terus berupaya memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas.

    Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk dapat bersama-sama berperan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mempercepat pembangunan daerah maupun nasional.

    “Tadi juga saya menanyakan kepada siswa apa cita-cita mereka dan semua memiliki cita-cita yang tinggi. Semoga sekolah ini menjadi peta jalan untuk menggapai cita-cita mereka,” katanya.

    Al Muktabar juga berpesan kepada Kepala Sekolah dan para guru untuk dapat memberikan ruang kreasi para siswanya berdasarkan minat dan bakatnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para siswa.

    “Tentu kalau kita lihat sekolah memberikan berbagai ruang untuk mewadahi keinginan para siswa berdasarkan minat dan bakatnya, mulai dengan bidang olahraga dan juga akademiknya,” imbuhnya.

    Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Kota Tangerang, Arsil menyampaikan dalam mendukung minat dan bakat para siswa, pihaknya menggandeng para orang tua untuk sama-sama memberikan dukungan terhadap hal tersebut.

    “Kita sangat konsen dalam mengoptimalkan bakat dan minat anak serta merangkul para orang tua murid,” ujarnya.

    Selain itu, pihaknya juga memberikan ruang dalam meningkatkan minat dan bakat para siswa. Pihaknya menyelenggarakan sejumlah ekstrakurikuler. Diantaranya ekstrakurikuler bahasa Jepang, Basket, atletik dan lainnya.

    “Banyak ekstrakulikuler di sekolah ini dan banyak prestasi yang telah ditoreh oleh siswa kita,” katanya.(Adv)

  • Permasalahan Putus Sekolah di Kota Serang Perlu Penyelesaian yang Komprehensif

    Permasalahan Putus Sekolah di Kota Serang Perlu Penyelesaian yang Komprehensif

    SERANG, BANPOS – Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten ternyata masih terdapat banyak anak putus sekolah. Untuk penyelesaiannya, diperlukan penyelesaian yang komprehensif agar persoalan itu selesai menyeluruh.

    Wakil Ketua III DPRD Kota Serang, Hasan Basri, mengatakan bahwa terkait 133 anak di Kota Serang yang putus sekolah, salah satu alasannya karena faktor ekonomi. Namun menurutnya, alasan tersebut sudah tidak relevan saat ini.

    Hal itu karena Pemkot Serang telah mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen dalam APBD, untuk pendidikan jenjang SD Negeri dan SMP Negeri.

    “Kalau alasan ekonomi, itu kita sudah mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan SD dan SMP. Mestinya sudah tidak ada alasan karena faktor ekonomi,” katanya, Selasa (25/7).

    Hasan menyampaikan, jika penyebabnya hal lain, maka menurutnya semua OPD harus bekerjasama dalam hal penyelesaian masalah tersebut.

    “Kalau misal penyebabnya yang lain, nah ini penyelesaiannya harus lebih integratif dan mungkin kita ada kerjasama lintas sektoral, lintas OPD,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa bila ada penyebabnya karena kasus broken home atau perceraian, penangannanya harus lebih komprehensif.

    Hasan juga menuturkan, instansi terkait pun perlu turun untuk melakukan penanganan anak putus sekolah. Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan edukasi, sehingga angkanya tidak terus meningkat.

    “Makanya harus komprehensif, lintas sektoral. Baik edukasi keluarga, lapangan pekerjaan, dan lain-lain. Kita ada DP3AKB. Mungkin perlu turun juga untuk edukasi. Perda dan Perwalnya sudah ada,” tandasnya.

    Sebelumnya, Sekdis Dindikbud Kota Serang, Tb. Agus Suryadin, mengatakan bahwa saat ini data siswa yang putus sekolah yang ada di Kota Serang sebanyak 133 anak, dari mulai SD hingga tingkat SMA.

    “Anak-anak yang putus sekolah sudah kita data dan ada sebanyak 133 yang putus sekolah. 80 persen itu karena faktor ekonomi. 20 persen sisanya karena adanya anak yang cacat dan juga ada yang sewaktu sekolah jadi korban bullying dan lain sebagainya. Dari 133 orang ini kita akan bantu agar anak-anak ini dapat melanjutkan sekolah,” katanya.

    Sementara Kepala Dindikbud Kota Serang, Tb. M. Suherman, mengatakan bahwa kebanyakan faktor ekonomi menjadi alasan untuk tidak melanjutkan sekolah. Padahal, menurutnya saat ini sudah banyak program yang membantu peserta didik.

    “Rata-rata alasannya ekonomi, padahal alasan ekomoni sudah bisa diatasi. Ada program Indonesia pintar, kuliah Indonesia pintar, artinya hal tersebut tidak bisa menjadi suatu alasan. Kalau alasannya ekonomi. Kalaupun ada, persentasenya sedikit. Tapi yang banyak ditemui karena alasan membantu orang tua atau karena dirinya sendiri memang tidak mau melanjutkan. Padahal, kalau alasannya bayaran kan sudah ada dana bos,” katanya.

    Suherman juga mengimbau untuk seluruh masyarakat Kota Serang, agar tidak menjadikan alasan ekonomi untuk tidak melanjutkan sekolah.(MG-02)

  • Pemkot Dukung Gerakan Aje Kendor Sekolah

    Pemkot Dukung Gerakan Aje Kendor Sekolah

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka membantu anak-anak di Kota Serang agar tidak putus sekolah. Pemerintah Kota Serang Siap Bekerja Sama dengan USAID dalam rangka Gerakan Aje Kendor Sekolah untuk Anak Tidak Sekolah.

    Walikota Serang, Syafrudin mengapresiasi kepada USAID terkait gerakan aje kendor sekolah untuk anak tidak sekolah. Menurutnya, program tersebut sangat baik dan dirasa perlu untuk segera dilaksakan.

    “Di Kota Serang ini masih banyak anak yang masih belum sekolah, baik tingkat SD, SMP maupun SMA, maka dari itu Gerakan Aje Kendor Sekolah ini harus dilaksanakan. Karena gerakan sekolah aja kendor ini menampung banyak masyarakat yang putus sekolah. Jadi, mereka yang putus sekolah difasilitasi untuk terus melanjutkan sekolah. ” ujarnya, Senin (24/7).

    Syafrudin mengaku, Pemerintah Kota Serang pada prinsipnya mendukung gerakan aje kendor sekolah untuk anak tidak sekolah karna termasuk visi dan misi dalan rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Serang.

    Dirinya menuturkan, saat ini pihaknya telah mendata anak-anak yang saat ini putus sekolah. Harapannya, dengan adanya kegiatan tersebut dapat memberikan keringanan bagi para siswa yang terkendala dari sektor ekonomi.

    “Sementara ini ada sekitar 133 orang yang sudah terdata. Kedepannya akan didata lagi untuk anak-anak sekolah. Jika dihitung secara keseluruhan, mungkin Bisa lebih dari 500 orang,” tuturnya.

    Kemudian, Fasilitator United States Agency For International Development (USAID), Ahmad mengatakan bahwa gerakan aje kendor sekolah tersebut diperuntukan kepada anak-anak yang kurang mampu dan putus sekolah yang ingin kembali bersekolah.

    “kami akan mendata kembali anak-anak yang tidak sekolah di Kota Serang, data awal kami sekitar 5000 anak lebih di Kota Serang yang tidak sekolah, namun data tersebut belum tervalidasi” katanya.

    Dirinya menyampaikan, bahwa saat ini pihak USAID sudah berkoordinasi dengan Baznas dan Bank BJB untuk bekerja sama terkait gerakan aje kendor sekolah ini, yang akan di adakan acara diskusi ATS kembali ke sekolah dengan Camat dan Lurah se Kota Serang.

    “Kota Serang belum bisa memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk Sekolah Swasta, Kami berharap progran ke depan dari Dinas Pendidikan untuk anak yang tidak sekolah dapat terlaksana,” ujarnyam

    Selain itu Sekdis Dindikbud Kota Serang Tb. Agus Suryadin mengatakan saat ini Dinas Pendidikan sudah memberikan surat ke setiap kecamatan untuk mendata anak yang tidak sekolah.
    “Kami menunggu data by name by address dari setiap kecamatan agar nantinya ketika ada bantuan sudah ada tidak salah sasaran,” katanya

    Dirinya menuturkan para camat harus mempunyai data seperti PIP, (Program Indonesia Pintar). Yang merupakan program bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah untuk peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.

    Agus mengatakan, saat ini data siswa yang putus sekolah yang ada di Kota Serang ada sebanyak 133 anak dari mulai SD hingga tingkat SMA.

    “Anak-anak yang putus sekolah sudah kita data dan ada sebanyak 133 yang putus sekolah. 80 persen itu karena faktor ekonomi. 20 persen sisanya karena adanya anaK yang cacat dan juga ada yang sewaktu sekolah jadi korban bullying dan lain sebagainya. Dari 133 orang ini kita akan bantu agar anak-anak ini dapat melanjutkan sekolah,” katanya.

    Dirinya mengaku bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan beberapa pihak seperti baznas dan BJB untuk menggalang segala bentuk bantuan dan selajutnya pihaknya juga akan berkomunikasi dengan CSR (corporate social responsibility) di kota serang dan juga para ASN supaya bisa menjadi orang tua angkat mereka.

    “Mudah-mudahan, 133 anak ini dapat terakomodir dan bisa melanjutkan sekoah dengan lebih baik. Saya berharap program ini bisa berjalan baik dan lancar dan mudah-mudahan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah di Kota Serang,” tandasnya. (MG-02/AZM)

  • Rektor Unma Banten Lantik Empat Dekan

    Rektor Unma Banten Lantik Empat Dekan

    PANDEGLANG, BANPOS – Rektor Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten, Prof. Dr. H.E.Syibli Syarjaya melantik dan mengambil sumpah empat dekan yakni Fakultas Hukum Sosial (FHS), Ekonomi dan Bisnis, Teknologi Informatika, dan Sains Farmasi Masyarakat, di Gedung G Fakultas Keguruan Unma Banten Cikaliung, Kamis (20/7).

    Dalam sambutannya, Prof. Dr. H.E.Syibli Syarjaya berpesan, empat dekan yang dilantik harus dapat memberikan kemajuan bagi Unma Banten. Karena untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus punya komitmen dari semua unsur yang ada di Unma Banten.

    “Hari ini kami melantik untuk 4 dekan di lingkungan Unma, pesan kami dekan yang baru harus berpacu pada penerimaan mahasiswa baru agar mahasiswa Unma Banten lebih signifikan,” katanya.

    Ia berharap, semua fakultas di Unma Banten dapat mempertahankan predikat atau akreditasi yang sudah diraih, baik di jenjang fakultas atau universitas.

    “Alhamdulillah akreditasi universitas predikat baik sekali. Untuk memperoleh predikat unggul harus didukung penuh oleh akreditasi fakultas yang baik atau baik sekali,” ujarnya.

    “Predikat akreditasi di tingkat prodi juga sudah baik dan baik sekali. Namun ada beberapa sistem lama yang masih c, itu akan kami dorong terus agar semua fakultas dan prodi untuk predikat baik dan baik sekali,” sambungnya.

    Hal lainnya yang ditekankan oleh Rektor Unma yaitu, penerapan budaya Islami di kampus Unma Banten agar tagline Humanis Berkualitas Agamis Terdepan (Hebat) bisa terealisasikan.

    “Ini bisa kita wujudkan jika berkolaborasi dan bersinergi antara semua unsur di Unma Banten, salah satunya semua Dekan di Unma,” ungkapnya.

    Dekan FHS, Rizal Rohmatullah mengatakan, mendapat amanah menjadi dekan sangatlah berat dengan tantangan kedepan di era saat ini. Kendati demikian, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin menunaikan tugas dan tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepadanya.

    “Alhamdulillah saya diberi amanah untuk bisa memimpin FHS. Ini sangat berat bagi saya, tapi kita akan bekerja sebaik mungkin sehingga FHS Unma Banten bisa bersaing dengan kampus lain,” katanya.

    Menurut Rizal, apa yang disampaikan oleh Rektor Unma Banten sebuah pesan yang harus direalisasikan seperti mempertahankan dan meningkatkan akreditasi.

    “Pesan itu akan kita realisasikan bersama seluruh komponen yang ada di FHS, itu akan terwujud jika semua bekerjasama,” ujarnya.

    Selain itu, pihaknya akan merealisasikan pesan dari Rektor Unma Banten. Pihaknya juga memiliki sebuah harapan yang ingin diwujudkan di FHS dan Unma Banten.

    “Ada beberapa cita-cita saya, mudah-mudahan kami bisa membawa Unma Banten unggul dalam ilmu, amal, dan integritas. Di masa kepemimpinan saya minimal itu bisa tercapai, dengan modal itu peningkatan akreditasi akan tercapai,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, Empat dekan yang dilantik yaitu, Rizal Rohmatullah menjabat dekan Fakultas Hukum dan Sosial, Lambang Satria Himmawan Dekan Fakultas Sains Farmasi dan Kesehatan, Robby Rizky Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika, dan Verliani Dasmaran Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk masa bakti 2023-2027. (DHE/PBN)

  • Peduli Dunia Pendidikan, Kelompok KKM 24 Uniba Ikut Mengajar di SDN Kelapian 2

    Peduli Dunia Pendidikan, Kelompok KKM 24 Uniba Ikut Mengajar di SDN Kelapian 2

    SERANG, BANPOS – Untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah terpencil, mahasiswa Universitas Bina Bangsa (Uniba) yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 24 di Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang melakukan kegiatan mengajar.

    Kegiatan mengajar tersebut dilaksanakan di SD Negeri Kelapian 2 di Kampung Nambo, Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Sabtu (22/7).

    Kegiatan dimulai dengan semangat yang menggelora melalui sesi senam bersama, yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru SD Negeri Kelapian 2. Senam bersama ini menjadi momen berharga di pagi hari, membawa tawa dan keceriaan di wajah setiap peserta, termasuk mahasiswa KKM kelompok 24 Universitas Bina Bangsa.

    Setelah semangat terbangun, mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa, dengan semangat melanjutkan kegiatan dengan mengajar murid kelas 1. Para mahasiswa membawa semangat belajar yang menyala dan berbagi pengetahuan dengan metode pengajaran yang kreatif dan interaktif.

    Tidak ketinggalan, para mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa juga turut aktif berperan serta dalam kegiatan pembelajaran. Dengan semangatnya, mereka menyampaikan materi pembelajaran dengan cerita-cerita menarik dan ilustrasi yang menarik perhatian para siswa. Hal ini berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi para siswa untuk aktif berpartisipasi.

    “Kami dari Universitas Bina Bangsa berharap, melalui kegiatan KKM ini, kami dapat memberikan pengaruh positif dalam dunia pendidikan di desa ini. Semangat dan antusias anak-anak adalah sumber inspirasi bagi kami,” ungkap salah satu mahasiswa perwakilan dari Universitas Bina Bangsa, Lisa Ananda Fahreza, Sabtu (22/7/2023).

    Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SD Negeri Kelapian 2, Muayanah mengapresiasi atas kehadiran para mahasiswa KKM dari Universitas Bina Bangsa di sekolahnya.

    “Kami sangat bersyukur dengan adanya program KKM ini. Semangat para mahasiswa dalam mengajar dan berinteraksi dengan anak-anak membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna,” tuturnya.

    Dengan semangat yang membara, kata Muayanah kegiatan KKM di Desa Kelapian, Kecamatan Pontang, yang melibatkan mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa, telah menciptakan dampak positif dalam dunia pendidikan di wilayah terpencil.

    “Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi perkembangan pendidikan di Indonesia,” tandasnya. (LUK)

  • Gelar Workshop Praktik Aplikasi AI, AIMI Gagas Bentuk Kelompok Peneliti

    Gelar Workshop Praktik Aplikasi AI, AIMI Gagas Bentuk Kelompok Peneliti

    MALANG, BANPOS – Asosiasi Ilmuwan Manajemen Indonesia (AIMI) Pusat menggagas pembentukan Kelompok Peneliti AI, sebagai Kolaborasi para ilmuwan yang tergabung dalam AIMI tersebar di seluruh kampus-kampus di Indonesia.

    Hal itu disampaikan Ketua Umum AIMI, Armanu Thoyib, di sela kegiatan Workshop yang bertemakan ‘Pengembangan Diri Ilmuwan dan Pemimpin Melalui Aplikasi AI’, sebagai awal pelaksanaan Rapat Pleno Pengurus AIMI se-Indonesia di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis sampai Sabtu, 20-22 Juli 2023.

    Armanu mengatakan bahwa Aplikasi Artificial Intelligence atau AI, telah berkembang pesat dan penggunaannya telah teraplikasi di berbagai sektor kegiatan.

    ”Jadi pertama AIMI sudah lama belum berjumpa karena ada covid-19. Pada forum ini kita bertemu dalam tema, membangun diri masing-masing anggota sebagai ilmuwan pemimpin melalui aplikasi artificial Intelligence atau AI,” ujar Armanu.

    Menurut Akademisi Universitas Brawijaya ini, untuk pemanfaatan aplikasi AI saat ini sangat tinggi, bahkan dunia kampus dan mahasiswa pun sudah menggunakannya.

    “Kita sebagai akademisi atau ilmuwan juga harus mengenal dan bisa menggunakan Aplikasi AI,” ajaknya.

    Armanu Thoyib pada momen forum itu untuk mempraktekkan mengaplikasikan Aplikasi AI, yang selanjutnya mengadakan satu rencana program yaitu adalah membentuk kelompok peneliti.

    “Kelompok peneliti kolaborasi jadi bukan peneliti internal kampus (Universitas Brawijaya), tapi kolaborasi dengan sesama anggota AIMI yang ada di kampus-kampus di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

    Armanu bersyukur, dalam pelaksanaan workshop dan pertemuan pengurus ini bisa terbangun 6 kelompok peneliti dan juga menulis artikel ilmiah aplikasi AI.

    Pihaknya pun sudah memiliki komitmen bersama akan melakukan zoom meeting pada pekan mendatang, sebagai wadah untuk berinteraksi, berkolaborasi sebagai follow up dari pertemuan tersebut.

    “Kemudian nanti kita akan luring bertemu bersama kira-kira bulan Oktober yang akan datang,” ucapnya.

    Armanu menambahkan, AIMI merupakan asosiasi sebagai jembatan, jalan, sungai, atau wadah dari sisi ilmuan dari para akademisi dan sisi praktisi dalam bisnis.

    “Ilmuan kaya dengan teori, praktisi kaya dengan praktIk. Ketemu mereka bersama dalam pertemuan AIMI, praktisi dan ilmuan, apa yang dikeluhkan praktisi, nanti solusi akan diberikan akademisi, jadi jembatan ini pertemuan,” tandasnya.

    Untuk diketahui, jumlah anggota AIMI secara kuantitatif sebanyak 600 lebih anggota, dan secara cabang terdapat 16 cabang tersebar di 16 provinsi.

    ”Sangat banyak, sehingga kita berdayakan untuk menyumbangkan pemikirannya yang bermanfaat bagi diri sendiri juga masyarakat secara nasional,” Armanu.

    Sementara Sekjen AIMI, Tulus Suryanto mengatakan, digelarnya Workshop AIMI bertujuan untuk membangkitkan semangat baru dalam rangka mengembangkan keilmuan dan menjaga eksistensi AIMI. Sebab, kebersamaan AIMI sangat dibutuhkan masyarakat.

    ”Maka dari itu, ditindaklanjuti dengan adanya berbagai kegiatan yang nantinya menjadi sebuah penelitian, pengabdian, bahkan ke depan ada wacana tukar dosen saling mengajar sebagai nara sumber untuk pelatihan dan sebagainya,” ujar Akademisi Universitas Negeri Surakarta ini.

    “Sehingga, pentingnya membangkitkan kebersamaan semangat AIMI ini. Kita punya gagasan yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain ada rayon, kita juga akan ada komisariat di masing-masing fakultas agar jalurnya lebih gampang. Jadi, ke depan anggota AIMI semakin berkembang dan eksis,” tambah Tulus. (MG-02/DZH)