Kategori: PENDIDIKAN

  • BEM STTIKOM Insan Unggul Gelar Hosting

    BEM STTIKOM Insan Unggul Gelar Hosting

    CILEGON, BANPOS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STTIKOM Insan Unggul menggelar Hari Olahraga STTIKOM Insan Unggul atau Hosting Competition yang dilaksanakan selama tiga hari sejak Jumat-Sabtu, 9-11 Desember 2022.

    Kegiatan yang mengusung tema ‘Kobarkan semangat jiwa muda dengan sportivitas untuk mempererat solidaritas tanpa batas’ ini secara langsung dibuka oleh Wakil Ketua Kadin Banten, Andi Dian Putra.

    Andi menyampaikan bahwa kegiatan Hosting Competition ini harus dimanfaatkan sebagai salah satu sarana pengembangan sumber daya manusia (SDM). Tak hanya itu, kegiatan ini juga tentu menjadi suatu pembelajaran khususnya bagi panitia dalam mengasah keterampilan sosialisasi dan komunikasi.

    “Kami mengapresiasi dengan adanya kegiatan mahasiswa Hosting competition ini, karena selain untuk mengisi kegiatan positif disela-sela kekosongan jam kuliah, kegiatan ini juga merupakan suatu pembelajaran untuk panitia agar bersosialisasi dan komunikasi,” ujarnya, Jumat (9/12).

    Ia menegaskan agar seluruh peserta dan panitia atau juri, dapat bermain secara sportif. Kemudian ia pun berpesan agar seluruh mahasiswa yang terlibat agar percaya diri dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam mengikuti lomba dan melaksanakan tugas sebagai panitia.

    “Untuk para peserta, semua harus sportif dan percaya diri dalam mengikuti lomba. Kemudian untuk panitia, tentu memiliki tugasnya masing-masing, diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan momen ini untuk dibawa dalam dunia kerja,” terangnya.

    Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyinggung perihal kesiapan menghadapi dunia kerja dan membuka peluang untuk berusaha untuk mahasiswa STTIKOM. Sebab, menurut Andi, banyak sekali kesempatan yang bisa dimanfaatkan bagi para mahasiswa dengan peluang yang ada saat ini.

    “Secara personal, kami mengedukasi kepada adik-adik yang mau lulus kuliah dan memberikan pembekalan dari sisi bagaimana bernegosiasi pada tahap melamar pekerjaan. Selain itu, di kampus ini juga sebetulnya banyak sekali peluang yang bisa diambil, ditambah banyak potensi mahasiswa yang bisa memulai usahanya secara individu,” tuturnya.

    Diakhir ia juga menyampaikan sejumlah tips dan trik memasuki dunia pekerjaan. Lebih jauh terkait hal ini, pihaknya kemudian bekerjasama dengan kampus yang memintanya untuk menindaklanjuti kegiatan kesiapan dalam bekerja dan berusaha.

    “Saya juga menyampaikan sedikit tips and trik mudah dalam memasuki dunia pekerjaan, contohnya yang pertama dilihat adalah file lamaran seperti apa, saat tahap wawancara  dan yang paling penting adalah harus percaya diri. Saya bicara dengan pihak kampus dan informasinya ini akan ditindaklanjuti,” tandasnya.

    Ketua Pelaksana Hosting Competition, Humaedi Gilang Pratama, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sengaja digelar dalam rangka menjalankan program Kementrian seni dan olahraga pada BEM STTIKOM Insan Unggul. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjadikan mahasiswa sebagai orang yang dapat bekerja sama secara solid.

    “Kegiatan ini ditujukan untuk pengembangan potensi diri masing-masing, meningkatkan daya kreativitas dan sportivitas dan memupuk semangat untuk berjuang menang,” ujarnya.

    Adapun cabang olahraga yang diadakan pada kegiatan tahunan ini adalah futsal Tingkat STTIKOM Insan Unggul, Futsal Tingkat SMA/MA/SMK sederajat, Badminton Ganda Putra Tingkat STTIKOM Insan Unggul, Badminton Ganda Putri Tingkat STTIKOM Insan Unggul dan Mobile Legends Competition.

    “Kegiatan dilakukan di Kampus STTIKOM Insan Unggul dan Gor Pesona. Jadwalnya, hari Jumat 9 Desember ada Esport Mobile legends sebanyak 17 tim. Hari Sabtu 10 Desember futsal 16 tim 8 SMA/SMK sederajat, 8 tim mahasiswa aktif dan alumni dan hari Minggu 11 Desember bulutangkis 20 tim 12 ganda putra, 8 ganda putri,” tandasnya. (MUF)

  • ASTRA Infra Dukung Kemandirian Masyarakat melalui Kampung Berseri Astra

    ASTRA Infra Dukung Kemandirian Masyarakat melalui Kampung Berseri Astra

    TANGERANG, BANPOS – Sebagai salah satu bentuk implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance), ASTRA Infra melakukan peresmian Kampung Berseri Astra di Desa Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

    Peresmian tersebut ditandai dengan penandatangan MoU oleh Group Chief Operating Officer ASTRA Infra, Kris Ade Sudiyono, dan Kepala Desa Serdang Kulon, Aden Sukarna, Turut hadir pada peresmian ini Camat Panongan, Heru Ultari dan Kapolsek Panongan Iptu Hotma P.A. Manurung.

    Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. KBA Serdang Kulon merupakan KBA kelima yang dibina ASTRA Infra. Sebelumnya, Grup ASTRA Infra telah membina KBA di Talagasari, Cikuasa, dan Panunggangan Utara (Banten), serta Bongas Kulon (Jawa Barat).

    Kris Ade Sudiyono dalam sambutannya mengatakan ASTRA Infra berharap dapat menjadi bagian dan berkontribusi bersama pemerintah daerah dan warga desa bergotong royong mewujudkan Serdang Kulon menjadi Kampung yang Bersih, Sehat, Cerdas, dan Kreatif, melalui program binaan Kampung Berseri Astra.

    “Pada kegiatan peresmian ini, juga melakukan penyerahan beasiswa kepada siswa difabel di SKH Aditiya Silih Asih, melihat produk hasil karya UMKM, serta mengunjungi fasilitas posyandu dan PAUD di Desa Serdang Kulon,” ungkap Kris.

    Pemilihan Desa Serdang Kulon sebagai Kampung Berseri didasari oleh kuatnya keinginan pemerintah desa dan masyarakat untuk mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal tersebut antara lain ditunjukkan oleh berbagai program yang dilakukan, seperti Kelompok Tani (Poktan) Sadulur, Gerakan Sayang Ibu (GSI), pencegahan stunting, dan berbagai program lainnya.

    ASTRA Infra bersama warga Serdang Kulon akan terus meningkatkan berbagai kegiatan diantaranya peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, penghijauan dan pendidikan kader lingkungan, bidang kewirausahaan, melalui pendidikan dan pelatihan kelompok usaha, pendidikan tenaga kesehatan sehingga desa dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.

    Sebagai perusahaan infrastruktur yang mengedepankan keberlanjutan dalam menjalankan usaha, ASTRA Infra senantiasa berusaha memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan.

    Melalui peresmian KBA Serdang Kulon, ASTRA Infra berharap dapat memberikan manfaat dan ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Serdang Kulon, sebagai bagian dari ikhtiar untuk negeri. (AZM)

  • Perdalam Hukum Agraria, UPG Praktik Bareng PPAT dan BPN

    Perdalam Hukum Agraria, UPG Praktik Bareng PPAT dan BPN

    SERANG, BANPOS – Mahasiswa hukum Universitas Primagraha (UPG) menggelar kuliah praktik lapangan bersama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Praktik lapangan itu dilakukan untuk memahami lebih dalam terkait hukum agraria.

    Praktik lapangan itu dilakukan dengan melaksanakan pengukuran tanah sebagai objek yang akan dicatat secara resmi, dengan penerbitan sertifikat hak milik (SHM). Pengukuran itu dilakukan di lingkungan Cilampang, Kecamatan Serang.

    PPAT yang hadir dalam pelaksanaan praktik itu, Santy Fitnawati WN, mengatakan bahwa mahasiswa ilmu hukum sangat penting untuk terjun langsung ke lapangan dan mengikuti rangkaian teknis dalam tahapan pengakuan hak tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara sporadik.

    “Dimana objek tanah tersebut akan diproses menjadi sertifikat tanah, agar tanah yang dimilikinya resmi dan sah tercatat oleh negara,” ujarnya.

    Ia mengatakan, tahapan yang paling pertama dilakukan dalam penerbitan sertifikat kepemilikan tersebut adalah pengukuran fisik bidang tanah. Menurutnya, pengukuran itu bertujuan untuk mengetahui luas yang pasti atas objek tanah tersebut.

    “Dalam hal ini peserta yang mengikuti praktik lapangan adalah mahasiswa program studi ilmu hukum dan Himpunan Mahasiswa Hukum (Himakum) Universitas Primagraha,” tuturnya.

    Dalam pelaksanaan kuliah praktik lapangan tersebut, tim dari BPN Kota Serang turut terjun ke lapangan. Tim tersebut membawa sejumlah alat canggih, untuk melakukan pengukuran dimensi tanah, luas tanah dan pengukuran bangunan dari sudut ke sudut.

    Sementara itu, salah satu mahasiswa peserta kuliah praktik lapangan, Wahyu, menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi mata kuliah hukum agraria. Hal itu sebagai praktik nyata atas perkuliahan yang mereka ikuti.

    “Kegiatan ini adalah bentuk dari implementasi dari mata kuliah yang kami ampu di perkuliahan, yaitu hukum agraria. Bentuk langsung praktik dari mata kuliah tersebut dan menjadi pengalaman serta hal baru,” ujarnya.

    Ia mengatakan, pengukuran tanah itu bersama dengan PPAT sekaligus dosen pengampu hukum agraria di UPG, beserta petugas pengukuran dari BPN Kota Serang. Pelaksanaan kuliah praktik itu dilakukan di Kampung Cilampang, Kecamatan Serang, Kota Serang.

    “Kegiatan pengukuran tanah, pengecekan fisik bidang tanah, membantu warga untuk memproses pembuatan sertifikat tanah akan terus dilakukan, dan menjadi agenda rutinitas antara PPAT dan mahasiswa yang bekerja sama dengan BPN Kota Serang,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • LPPM Unbaja Gelar Pendampingan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi

    LPPM Unbaja Gelar Pendampingan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi

    SERANG, BANPOS – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Banten Jaya menggelar kegiatan ‘Pendampingan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi’ secara daring, Rabu (30/11).

    Ketua LPPM Universitas Banten Jaya, Anis Masyruroh kepada BANPOS mengungkapkan bahwa persoalan penerbitan artikel ilmiah pada jurnal bereputasi adalah menjadi masalah bagi banyak kampus di Indonesia. Karenanya ilmu dalam kegiatan pendampingan tersebut sangat penting.

    “Karena penerbitan artikel di jurnal adalah tugas utama kita sebagai Dosen. Untuk itu LPPM Universitan Banten Jaya merasa perlu untuk mengadakan kegiatan ini, sebagai upaya memberikan pencerahan tentang bagaimana agar bisa menulis artikel ilmiah yang layak, yang pada akhirnya dapat dipulikasikan dalam jurnal bereputasi,” kata Anis.

    Pada kesempatan tersebut, ungkap Anis, para peserta akan menikmati ilmu Ilmu yang akan disampaikan pemateri kita adalah ilmu yang sangat penting bagi dalam dunia akademik yang ini adalah bagian nomor dua dari Tri Darma Perguruan Tinggi.

    “Karena pemateri juga akan membanya peserta tentang bagaimana cara menulis artikel dengan baik sehingga tulisan dan karya bias terpublikasikan di jurnal yang bereputasi baik secara nasioanl maupun Internasional,” pungkas Anis.

    Sementara itu, Rektor Universitas Banten Jaya, Prof. M. Syadeli Hanafi mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia meminta agar para peserta dengan khidmat menyimak seksama apa yang nanti disampaikan oleh narasumber. Ia memastikan jika pada kegiatan ini bukan dalam rangka mengajari bebek berenang. Meski para dosen sering menulis jurnal, alangkah lebih baiknya untuk terus belajar.

    Tujuan utama kegiatan ini untuk membangkitkan motivasi pentingnya publikasi ilmiah, memberikan tips dan trik dalam menembus publikasi pada jurnal bereputasi, dan membantu proses/pendampingan untuk menulis, mengirim, dan menjawab/menanggapi hasil review pada jurnal ilmiah internasional bereputasi, sehingga diharapkan dapat mempercepat publikasi artikel ilmiah para dosen pada jurnal bereputasi,” ungkap Prof. Syadeli.

    Direktur Pascasarjana UMM, Profesor Akhsanul In’am, selaku narasumber mengatakan syarat untuk menjadi Guru Besar di Indonesia masih lebih mudah. Ketimbang di luar negeri. Terlebih lagi jumlah profesor di Indonesia juga masih 6000-an.

    Dalam kegiatan pendampingan ini merupakan upaya untuk membantu para dosen, calon profesor dan guru besar untuk menyempurnakan karya artikel ilmiahnya. Hal ini terutama agar karyanya bisa dimasukkan ke dalam jurnal yang bereputasi.

    “Namun, kita juga perlu bertanya kepada diri kita, untuk apa menulis artikel, jangan-jangan jadi beban. Kita harus membangun kebiasaan menulis, membangun budaya akademik. Karena tugas Dosen bukan hanya mengajar saja, tapi juga mendidik,” kata In’am

    Bukan hanya sektor mengajar dan mendidik, kata In’am, seorang Dosen juga harus terjun pada sektor penelitian. Sehingga ini dapat membantu mahasiswa menemukan karakternya.

    “Penentuan karakter perlu ada contoh-contoh. Bukan hanya sektor mendidik dan mengajar, tapi ada sektor penelitian. Kalau bisa simultan kenapa tidak?” katanya. (Red)

  • Peduli Dunia Pendidikan, Isro Mi’raj Berikan Penyuluhan Kepada Pelajar di Kota Cilegon

    Peduli Dunia Pendidikan, Isro Mi’raj Berikan Penyuluhan Kepada Pelajar di Kota Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Peduli dunia pendidikan, Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi’raj roadshow ke sejumlah sekolah diantaranya ke SMK Negeri 1 Cilegon, SMK Negeri 2 Cilegon, SMK Negeri 3 Cilegon, SMK YP Fatahillah 1 Cilegon dan SMK Negeri 4 Cilegon.

    Pada kesempatan roadshow tersebut, Isro memberikan motivasi kepada para pelajar sekaligus memberikan arahan serta penyuluhan agar pelajar terlindungi dari segala bentuk kekerasan yang ada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

    Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan kegiatan penyuluhan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan menekan kasus pelecehan seksual pada anak dan remaja, serta untuk menghindari diri para siswa dan siswi menjadi korban pelecehan seksual di Kota Cilegon.

    “Ini masalah kemanusiaan, maka secara otomatis menjadi tugas kita bersama. Masalah kemanusiaan tidak boleh diabaikan dan harus segera dicegah, ditangani bersama seluruh pihak. Terutama pencegahan dan perlindungan oleh seluruh satuan pendidikan terhadap pelajar di Kota Cilegon,” kata Isro, Rabu (23/11/2022).

    Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’raj saat memberikan penyuluhan kepada pelajar tentang bahayanya kekerasan seksual.

    Dikatakan Isro, berdasarkan hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak tahun 2018 menunjukkan bahwa anak tidak hanya menjadi korban kekerasan, tapi juga menjadi pelaku kekerasan.

    Isro menambahkan pelaku kekerasan seksual baik kontak ataupun non kontak paling banyak dilaporkan adalah teman sebayanya mencapai 47 persen sampai 73 persen, sementara pacar menjadi pelaku kekerasan seksual diangka 12 persen sampai 29 persen.

    “Karena setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik atau pihak lain,” kata legislator dari Dapil Citangkil-Ciwandan ini. (ADV)

  • Mahasiswa Berperan Strategis Dalam Pemilu

    Mahasiswa Berperan Strategis Dalam Pemilu

    LEBAK, BANPOS – Kontestasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu 2024) kian mendekat, banyak bagian-bagian dari masyarakat yang mulai memposisikan diri dalam menghadapi hal tersebut. Tak terkecuali mahasiswa, mereka yang sering digadang-gadang sebagai agen perubahan mulai ditabrakkan dengan dilema antara mempertahankan idealismenya atau ikut andil dalam politik praktis. Tak jarang, para kontestan Pemilu memanfaatkan mahasiswa dan organisasinya untuk menjadi senjata rahasia dalam memenangkan pesta demokrasi.

    Menanggapi dilema tersebut, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lebak menggelar acara dialog publik dengan tema, Mahasiswa Diantara Idealisme Politik Praktis dalam Menyambut Pemilu 2024. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Aula PKK Lebak yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan pemuda yang ada di Lebak.

    Ketua Umum PMII Lebak, Hidayatul Mustafid mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk memberikan edukasi politik terhadap mahasiswa di Kabupaten Lebak dalam persiapan menghadapi pemilu 2024 mendatang.

    “Mahasiswa jangan sampai apatis terhadap politik. Kita yang sering disebut sebagai agent of change harus bisa memposisikan diri baik secara pengawalan maupun terjun langsung,” kata Mustafid kepada BANPOS, Jumat (4/11) di Aula PKK Lebak.

    Mustafid menjelaskan, mahasiswa dan pemerintah daerah harus bisa bersinergi dalam menyambut Pemilu 2024. Menurutnya, pesta demokrasi ini harus dikawal oleh tiap-tiap unsur masyarakat sehingga Pagelarannya dapat sukses dan tak ada lagi kekisruhan seperti pemilu sebelumnya.

    “Karena demokrasi menurut kami ini ruang yang dinamis bagi mahasiswa dan pemuda, selain menjadi kontrol sosial juga bisa menjadi relawan demokrasi atau penyelenggara pemilu sekalipun (Panwascam, PPK),” jelas Mustafid.

    Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Ketua Pokja Pembentukan Panwascam, Deni Wahyudin menerangkan tentang mekanisme pembentukan Panitia Pengawas Pemilu. Ia menerangkan, mahasiswa memiliki peran penting dalam penyuksesan pemilu. Baik dari sisi penyelenggaraan maupun dari sisi dukungan terhadap peserta pemilu.

    “Iya alhamdulillah ada mahasiswa juga yang ikut dalam pengawas, mahasiswa memang selalu menjadi incaran dalam pemilu. Karena peran dan posisinya di masyarakat, tak jarang banyak yang direkrut untuk jadi tim pemenangan,” terang Deni.

    Meskipun demikian, Deni mengatakan hal tersebut adalah suatu kewajaran yang tak bisa dielakkan. Pasalnya, para peserta pemilu pasti akan mencari dukungan sebanyak mungkin agar menang.

    “Iya itu sah-sah saja, selama tak ada kecurangan hal tersebut masih legal,” kata Deni.

    Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) 1 Kabupaten Lebak, Alkadri mengatakan, peranan pemerintah dalam pemilu mendatang adalah melakukan monitoring baik saat persiapan hingga penutupan. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lebak berupaya memfasilitasi kebutuhan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024.

    “Iya dari hal-hal tersebut, kita sadari pentingnya peran mahasiswa untuk menjaga kestabilan dan kesehatan dalam Pemilu mendatang. Sebab suksesnya Pemilu 2024 atas kinerja bersama, bukan hanya milik KPU atau Bawaslu saja,” tandasnya.(MG-01/PBN)

  • Paud Anak Bangsa Gelar Kemah, Kenalkan Budaya dan Tradisi Sejak Dini di Era Digital

    Paud Anak Bangsa Gelar Kemah, Kenalkan Budaya dan Tradisi Sejak Dini di Era Digital

    SERANG, BANPOS – Anak bangsa selenggarakan kegiatan bertajuk ‘Gebyar Dolanan Wong Kota Serang dan Kemah’ berlangsung di Perumahan Banjar Agung, Jumat (28/10/2022) lalu.

    Pertama dilatarbelakangi bahwa lembaga ini berada di daerah perumahan lokasinya, yang mayoritas warganya rata rata pendatang dan tidak semua orang kota Serang ada juga luar kota dan luar provinsi.

    Menurut Kepala Sekolah Paud Anak Bangsa, Ida Nurfarida mengatakan Gaya hidup dan gaya pengasuhan di wilayah perumahan juga berbeda beda, ada juga sebagian anak yang di kerem (dikurung dirumah) dengan gadget.

    “Nah, berangkat dari situ kita mengangkat sekaligus juga mengenalkan, mempopulerkan serta mengedukasi anak anak melalui kegiatan bermain. Di luar sekolah sebagian anak kenalnya hanya gadget,” ungkap Bunda Ida sapaan dari Ida Nurfarida.

    “Mereka tau engklek, ular naga dan bentengan itu dari sini, sebelumnya mereka ngga tahu permainan ini. Di sinilah mereka tahu dan antusias bahkan kalaupun ada gadget disini mereka lebih tertarik dengan permainan itu saya yakin mereka memilih permainan tradisional,” ucapnya

    Banyak hal dari kegiatan bermain itu bukan sekedar bermain dan lebih di bentuk kerjasama dan kemandirian. Anak-anak membuat permainan itu mulai dari proses awal perencanaan hingga selesai serba mandiri di sisi lain permainan itu ada 4 jenis seperti : lompat tali, bentengan, ular naga dan engklek.

    Menurutnya, Guru hanya pertamanya memberikan pemantik melalui tayangan tayangan lewat youtube. Pembelajaran disini paud anak bangsa sudah menjadikan yutub itu sebagai sumber pengetahuan, Jadi anak anak itu bukan mendapat pengetahuan dari gurunya melainkan fasilitator guna meminimalisir ketergantungan gadget dan mengangakat budaya lokal.

    Dari segi rangkaian yang sudah dilakukan tidak ada hambatan karena mereka sendiri yang menciptakan setelah di perlihatkan tayangan youtube oleh dewan guru dan lebih selektif dalam mencari sumber sumber pengetahuan yang pas itu seperti apa.

    “Pembelajaran di satu semester ini paud anak bangsa itu semua mengangkat kearifan lokal di Kota Serang. Disisi lain kemarin tentang bendanya yaitu gerabah satu bulan full kita belajar pembuatan gerabah menggunakan beberapa media tanah. Mulai dari tanah liat,tanah tandus dan tanah merah yang bisa di jadikan peralatan rumah tangga, kemudian apa yang di gunakan perabotan pada saat zaman Kesultanan Banten, untuk bulan oktober lebih ke permainan, bulan November depan lebih ke makanan tradisional Kota Serang,” pungkasnya. (AZM)

  • Antisipasi Gangster Pelajar, Kapolsek Upacara di Sekolah

    Antisipasi Gangster Pelajar, Kapolsek Upacara di Sekolah

    LEBAK, BANPOS- Maraknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh pelajar atau lebih sering dikenal sebagai gangster, beberapa Polsek dalam wilayah hukum Polres Lebak melakukan antisipasi dengan cara hadir ke sekolah-sekolah dengan mengikuti upacara senin. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kondusifitas wilayahnya.

    Kapolsek Rangkasbitung AKP Pipih Iwan Hermansyah mengatakan, pagi ini Polsek Rangkasbitung melaksanakan kegiatan apel upacara bendera merah putih di SMA Negeri 02 Rangkasbitung, bersama Kepala Sekolah SMA Negeri 02 Rangkasbitung, sekaligus memberikan himbauan dan eduksi tentang kenakalan remaja serta narkoba.

    ”Terkait tawuran antar pelajar yang saat ini marak di Media Sosial (Medsos), dan kami berharap kepada para siswa-siswi khususnya SMAN 02 Rangkasbitung jangan ikut-ikutan tawuran dan membawa sajam, bila di kemudian hari kami menemukan siswa yang membawa sajam atau ikut tawuran kami dari Kepolisian Polsek Rangkasbitung tidak akan segan-segan untuk memprosesnya,” kata Pipih dalam amanatnya menjadi Pembina Upacara.

    Terpisah, Hal serupa dilakukan di SMP Negeri 1 Lebakgedong. Kapolsek Lebakgedong, IPTU Supar mengatakan, Antisipasi kenakalan remaja baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, Antisipasi tentang Narkoba, kelompok geng Motor dan tentang kamseltibcar lantas harus terus diberikan pemahaman kepada anak-anak usia pelajar. Kapolsek juga mengingatkan untuk menghindari Narkoba yang dapat merusak diri sendiri.

    “Jangan terlibat penyalahgunaan narkoba, apalagi sebagai pelaku. Seringlah ikut kegiatan positif seperti belajar kelompok, kegiatan ekstrakurikuler sekolah,” kata Supar.

    Ia menjelaskan, dirinya telah Memerintahkan kepada anggota piket agar rutin melakukan patroli pada saat pulang sekolah pelajar antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti tawuran antar sekolah.

    “Mari bersama kita jaga Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Lebakgedong khususnya di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Jangan terlibat tindak pidana yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” tandasnya.

    Sementara itu, Kasat Binmas Polres Lebak IPTU Subara juga berkesempatan menjadi Pembina Upacara senin pagi di SMK Negeri 1 Rangkasbitung dengan membawakan materi yang sama.

    Dalam kesempatan itu, Kepala SMK Negeri Negeri 1 Rangkasbitung Mukmin, mengapresiasi kerja sama antara pihak sekolah dengan kepolisian, untuk memberikan materi pembinaan dan penyuluhan kepada anak didiknya. Kegiatan tersebut, sangat bermanfaat bagi siswa siswi di sekolah.

    “Kita sepakat, terkait pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan pelajar. Oleh sebab itu, bukan hanya pembinaan di sekolah saja terhadap pelajar, di luar jam sekolah apabila melihat anak didik kami yang nakal agar tidak segan menasehatinya,” tandasnya.(MG-01/PBN)

  • Gandeng ESWKA, KIP Gelar Assessment Internal Program Sekolah Adiwiyata

    Gandeng ESWKA, KIP Gelar Assessment Internal Program Sekolah Adiwiyata

    CILEGON, BANPOS – Krakatau International Port atau PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dalam membangun program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di bidang lingkungan berkelanjutan melaksanakan kegiatan perencanaan bersama dan assessment Internal bersama Civil Society Organization (CSO), Environment Social Network (ESWKA) Foundation.

    Kegiatan tersebut diikuti SDN Ciwandan, SDN Temugiring dan SDN Jangkar yang menjadi mitra binaan KIP dalam program Green School. Acara tersebut berlangsung di SDN Jangkar, Lingkungan Jangkar Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Rabu (26/10/2022).

    Dalam kegiatan ini, mitra binaan tersebut diajak bersama untuk merencanakan kegiatan melalui analisis Swot dan merencanakan program strategis jangka pendek, menengah dan panjang.

    Manager Corporate Communication & Social Responsibility Krakatau International Port, Dadang Subur menyampaikan, kegiatan ini sebagai langkah awal untuk program Green School atau sekolah Adiwiyata.

    “Kami mengajak untuk merencanakan bersama karena program harus bottom up. Dimana perencanaan harus dilakukan melalui usulan dari bawah. Untuk memetakan potensi, data, kelemahan serta kelebihan sekolah yang kita bina sebagai acuan untuk merumuskan program strategis sesuai Indikator program Sekolah Adiwiyata nantinya,” ujar Dadang.

    Dadang menambahkan, perencanaan bersama antara KIP, ESWKA Foundation dan Pokja Adiwiyata dapat membuat program strategis.

    “Agar kedepannya program yang nanti akan dijalankan oleh Pokja Adiwiyata akan terarah dan terukur, bahkan menjadi sekolah percontohan dalam mengelola program Green School nantinya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Jangkar, Waldatun Thai’atun mengapresiasi kepada Krakatau International Port yang telah membina sekolahnya dalam program Sekolah Adiwiyata.

    “Kami berharap dengan adanya pendampingan ini sekolah kami dapat mengupgrade pengetahuan untuk guru yang akan turun menjadi kebijakan di sekolah,” ujarnya.

    “Kebetulan sekolah kami menjadi sekolah penggerak, dengan adanya program ini kami merasa terbantu untuk menyusun dan merencanakan program kedepannya. Hal ini penting karena untuk mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata, harus mencapai indikator-indikator programnya,” sambungnya.

    Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif ESWKA Foundation, Nur Cholis menyampaikan, assessment dan perencanaan bersama ini penting untuk memulai sebuah program. Hal ini dilakukan oleh Eswka bila mendampingi komunitas masyarakat, dengan tujuan goal dari program yang bottem up tersebut tercapai.

    “Setelah ini, kami akan mendampingi ketiga sekolah tersebut, kemudian akan menyesuaikan timeline yang direncanakan. Kami juga akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama dengan Sekolah yang menjadi mitra binaan,” ungkapnya. (LUK)

  • Ponpes La Tansa Gandeng SGG Institut Gelar Bincang Literasi Wujudkan ‘Santri Goes Global’

    Ponpes La Tansa Gandeng SGG Institut Gelar Bincang Literasi Wujudkan ‘Santri Goes Global’

    LEBAK, BANPOS – Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan melahirkan santri yang memiliki daya saing secara global agar dapat menghadapi era industri 4.0.

    Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Pondok Pesantren La Tansa bersama Santri Goes Global (SGG) Institut menggelar bincang literasi bertemakan “Milenial Generation In The Industrial Revolution 4.0” di Pondok Pesantren La Tansa beberapa waktu lalu.

    Kegiatan ini menghadirkan narasumber alumni Pesantren dengan beragam profesi mulai dari aktivis NGO internasional, aktivis literasi dan pendidikan, serta profesional di bidang industri yang telah mengenyam pendidikan di kampus terkemuka di dunia.

    Founder Santri Goes Global (SGG) Institut, Abdul Hakim menjelaskan SGG Institut merupakan lembaga yang bergerak untuk mewadahi proses-proses pengenalan, persiapan, penguatan pembelajaran dan kapasitas akademik agar para santri dapat memilki prospektus karir dan akademik yang berorientasikan global.

    “SGG Institut ini didirikan oleh sejumlah aktivis dan akademisi alumni pesantren yang ingin berkontribusi pada pesantren terutama membangun orientasi santri di tingkat nasional dan daerah untuk aktif berpartisipasi di dunia akademik dan karir yang berskala global,” kata Abdul Hakim.

    Selain itu menurut Abdul Hakim, momentum globalisasi dan era digital membuat dunia saling terkait, mudah diakses dan saling berkoneksi satu sama lainnya.

    “Diharapkan ke depan ada inisiatif khusus yang dikembangkan di pesantren La Tansa dan pesantren lainnya yang menjadi mitra SGG Institut untuk menyiapkan tahapan-tahapan yang diperlukan agar visi santri goes global ini bisa direalisasikan,” ujarnya.

    Dibagian lain, Muhammad Saman alumni Heidelberg University yang juga alumni Pondok Pesantren La Tansa mengatakan di era Global saat ini, persaingan semakin ketat, maka sudah sepatutnya para santri lebih percaya diri, berani dan gigih dalam bersaing dengan para kompetitor diluar sana.

    “Santri ini unik, dimana saat mereka keluar dari pesantrennya sudah membawa nilai plus yang tidak dimiliki oleh para lulusan dari institusi pendidikan lainnya. Tiga nilai plus yaitu: kemandirian, keagamaan, dan ketrampilan menjadi modal penting bagi santri untuk bersaing didunia luar,” ucap Saman.

    Pimpinan Pondok Pesantren La Tansa K.H Adrian Mafatihullah Kariem menegaskan bahwa santri dipersiapkan agar dapat menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Pendidikan di pesantren selain memuat kurikulum intelektual dan pengetahuan juga memuat nilai-nilai kehidupan.

    “Santri dibentuk oleh pendidikan Pesantren untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan berkarakter. Selain itu agar dapat memiliki daya saing secara global, santri harus diarahkan agar kreatif, inovatif dan produktif,” ujar Kiyai Adrian. (LUK)