Kategori: PENDIDIKAN

  • Polisi Bina Siswa untuk Cegah Tawuran

    PANDEGLANG, BANPOS-Dalam upaya melakukan pencegahan terjadinya tawuran antar pelajar di wilayah Kabupaten Pandeglang, Polres Pandeglang menggandeng pihak sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap siswa. Salah satu pembinaan yang  dilakukan tersebut diantaranya di  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pandeglang, Senin (24/10).

    Kanit Bhabinkamtibmas, Aiptu Asep Wawan mengatakan, penyuluhan dan pembinaan kepada siswa sekolah di Pandeglang tersebut tujuannya agar para siswa fokus dalam belajar dan tidak melakukan kegiatan yang melanggar aturan seperti tawuran.

    “Atas perintah pimpinan, kami melakukan pembinaan kepada siswa SMKN 2 Pandeglang, agar para siswa tidak melakukan hal yang melanggar seperti tawuran,” kata Asep Wawan.

    Menurutnya, pembinaan kepada siswa di sekolah tersebut agar para pelajar tidak melakukan kegiatan negatif di luar sekolah dan lebih fokus terhadap belajar.

    “Ini bentuk pencegahan, siswa harus fokus pembelajaran karena para siswa ini menjadi penerus anak bangsa yang harus kita jaga bersama,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala SMKN 2 Pandeglang, Ade Firdaus mengatakan, dalam pembinaan tersebut tujuannya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

    “Jadi para siswa diberikan pengarahan agar siswa fokus dalam pembelajaran di sekolah dan mengejar masa depannya,” katanya.

    Menurutnya, untuk menghindari hal yang saat ini sedang ramai yaitu tawuran, para siswa diberikan pembinaan khususnya anak kelas 12 selama dua hari.

    “Mereka dibina oleh pihak Polres Pandeglang dan Polda Banten. Tentu saja hal itu agar anak-anak fokus belajar dan konsentrasi untuk masa depannya,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • PWI Kota Serang Serahkan Buku Bacaan Untuk Warga Binaan Lapas Serang

    PWI Kota Serang Serahkan Buku Bacaan Untuk Warga Binaan Lapas Serang

    SERANG, BANPOS – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Serang menyerahkan bantuan berupa buku bacaan untuk warga binaan Lapas Kelas IIA Serang.

    Penyerahan buku tersebut, dilakukan langsung oleh Ketua PWI Kota Serang Teguh Akbar Idham kepada Kepala Lapas Serang Heri Kusrita, Dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis oleh Ketua PWI Kota Serang Teguh Akbar Idham kepada perwakilan Warga Binaan.

    Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Serang Heri Kusrita. Rabu (12/10/2022).

    Ketua PWI Kota Serang, Teguh Akbar Idham mengatakan bahwa penyerahan buku bacaan ini merupakan bentuk kepedulian serta buah dari sinergi yang selama ini telah dibangun bersama jajaran Lapas Kelas IIA Serang.

    “Ini wujud bahwa kami peduli kepada warga binaan, agar selama mereka menjalani masa pidana, waktu waktu senggang mereka bisa mereka gunakan dengan membaca,” ujarnya.

    Masih kata Akbar, sapaan akrab ketua PWI Kota Serang, ia menuturkan bahwa adapun buku yang diserahkan berupa buku-buku keagamaan.

    “Buku yang kita serahkan itu buku bernuansa islami, buku keagamaan, meskipun tidak banyak, kita berharap ini akan bermanfaat untuk warga binaan Lapas Serang, Kami berharap pemerintah daerah juga mau peduli terhadap warga binaan,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Lapas Serang Heri Kusrita mengucapkan terimakasih kepada Jajaran PWI Kota Serang yang telah berpartisipasi untuk peduli terhadap warga binaan.

    “Kami merasa Bersyukur, teman-teman media mau peduli terhadap warga binaan disini, ini bentuk dari sinergi dan kolaborasi yang kita bangun selama ini,” imbuhnya. (AZM)

  •  Melalui Kuliah Umum, Tax Center Untirta Sosialisasikan Sadar Pajak

     Melalui Kuliah Umum, Tax Center Untirta Sosialisasikan Sadar Pajak

    SERANG, BANPOS – Tax Center Untirta bersama Kanwil DJP Banten menggelar kuliah umum yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoU Tax Center Untirta dengan DJP Kanwil Banten, Selasa (27/9) di Gedung Kelas Terpadu Lantai 1, Kampus Untirta, Sindangsari. Kegiatan dengan tema ‘Menciptakan Generasi Emas Sadar Pajak untuk Ormawa di Lingkungan Untirta’ ini dilakukan dalam rangka dies natalis ke-41 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dengan tujuan meningkatkan kesadaran pajak bagi generasi muda.
    Kepala Kanwil DJP Banten, Yoyok Satiotomo, mengungkap bahwa sadar pajak adalah hal yang perlu terpatri dalam setiap jiwa generasi muda. Oleh sebab itu, sosialisasi sadar perlu digencarkan dalam rangka mendukung gerakan sadar pajak.
    “Maka dari itu kita harus gencar mensosialisasikan terkait taat pajak dan terima kasih kepada Untirta yang telah mendukung gerakan sadar pajak ini,” ujarnya.
    Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, mengapresiasi kepada DJP Kanwil Banten yang telah memberikan kepercayaan dan mitra strategis yang terus berjalan, serta merupakan hadiah Dies Natalis Untirta ke-41 dengan penguatan tema Inovasi, Kolaborasi, Harmonisasi Untirta Jawara untuk Indonesia Maju. Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa DJP Kanwil Banten melakukan pembinaan Tax Center Untirta untuk menyiapkan dan mengembangkan potensi para mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya dalam program pemagangan.
    “Tentu ini merupakan pengayaan dan pencerahan yang berharga bagi para mahasiswa kita, para calon pemimpin bangsa, dan tentu akan belajar mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan bertanggung jawab dalam tata kelola keuangan dalam aktivitas kemahasiswaan. Setelah lulus juga nanti akan bertanggung jawab soal sistem tata kelola keuangan yang di dalamnya terdapat pengelolaan pajak negara,” jelasnya.
    Ketua Tax Center Untirta, Asih Machfuzoh, turut berterima kasih kepada Kanwil DJP Banten yang telah mendukung Tax Center Untirta untuk melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi dan inklusi pajak.
    “Kegiatan seminar ini merupakan rangkain dari kegiatan inklusi pajak menciptakan generasi emas sadar pajak Indonesia. Ada peribahasa tak kenal maka tak sayang, dengan kegiatan ini mahasiswa Ormawa diperkenalkan lebih dalam tentang manfaat pajak, dan sadar pajak,” katanya.
    Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Suherna, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Aceng Hasani, Koordinator Humas dan Kerja Sama Veronika Dian Faradisa, Subkoordinator Kerjasama Ratih Purnamasari, , Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Madya Kanwil Banten Dedi Kusnandi, pimpinan unit dan staf di lingkungan Untirta. (MUF/AZM)

  • YDMI dan FORMASI Sampaikan Policy Brief Pendidikan Inklusi di Kota Tangerang

    YDMI dan FORMASI Sampaikan Policy Brief Pendidikan Inklusi di Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Yayasan Disabilitas Mandiri Indonesia (YDMI) dan Forum Masyarakat Inklusi (FORMASI) Kota Tangerang menyerahkan Policy Brief terkait ‘Urgensi Peningkatan Aksesibilitas Penyelenggaraan Pendidikan’ di Kota Tangerang.

    Hadir pada kesempatan itu Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Bappeda Kota Tangerang, Sekolah Penyelenggara Inklusi yakni SDN 03 dan SMPN 06.

    Selain itu, hadir pula Coordinator Field Officer MADANI Kota Tangerang, Veni Siregar, dan PATTIRO Banten sebagai Provincial Support Partner (PSP), Amin Rohani.

    Direktur YDMI, Irpan Rustandi, menyampaikan bahwa jaminan atas pendidikan merupakan hak dasar seluruh warga negara Indonesia, yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Tidak terkecuali bagi disabilitas.

    “Demikian juga kebijakan daerah, terdapat Perda Kota Tangerang Nomor 3 tahun 2022 tentang penyelenggaraan pendidikan di Kota Tangerang dan Perda Nomor 3 Tahun 2021 tentang pemenuhan hak disabilitas yang menjamin disabilitas untuk mendapatkan pendidikan,” ujarnya, Jumat (2/9).

    Menurutnya, dokumen tersebut dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan program dan anggaran di Dinas Pendidikan Kota Tangerang.

    Disamping itu, ia menuturkan bahwa pada bulan Maret 2021, Walikota Tangerang telah secara tegas mencanangkan sekolah inklusif. Walikota juga menyoroti terkait dengan penurunan anak putus sekolah di Kota Tangerang.

    “Namun sosialisasi tentang sekolah penyelenggara pendidikan inklusi baru dilakukan melalui website Pemerintah Kota oleh Dinas Pendidikan,” terangnya.

    Ia menuturkan, belum sinerginya peran OPD yang berhubungan dengan disabilitas, mengakibatkan informasi adanya pendidikan inklusi masih minim.

    Dalam policy brief ini, Irpan menuturkan bahwa terdapat beberapa rekomendasi yang disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

    Diantaranya mengesahkan Peraturan Walikota tentang Penyelenggaraan Sekolah Inklusi, yang memuat petunjuk pelaksanaan pendidikan inklusif sebagaimana diamanahkan dalam PERDA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas.

    “Kepala Dinas Pendidikan harus memiliki target penyelenggaraan pendidikan inklusi dan mengesahkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memperkuat penyelenggaraan pendidikan inklusi di sekolah,” jelasnya.

    Di tempat yang sama, Senior Field Officer MADANI, Veni Siregar, menjelaskan bahwa Policy Brief itu telah melalui beberapa diskusi dengan Sekolah, dinas dan masyarakat.

    “Sehingga policy brief ini harus terus dikawal agar rekomendasi yang tertera dapat diimplementasikan dengan baik,” tuturnya.

    Perwakilan Bappeda Kota Tangerang, Susi Renawati, mengatakan bahwa sangat mengapresiasi policy brief yang telah disusun oleh YDMI dan Formasi.

    “Melihat isi dari Polbrief ini, sangat mewakili tentang banyaknya kekurangan, baik pada program yang ada, maupun anggaran untuk sekolah inklusi di Kota Tangerang,” ungkapnya.

    Senada disampaikan perwakilan Dindik Kota Tangerang, Siti Mariyam. Menurut dia, pihaknya memiliki harapan besar kepada YDMI dan FORMASI, agar selalu mengawal penyelenggaraan sekolah inklusi.

    “Dan senantiasa dapat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Sekolah, sehingga terus bersinergi, dan terus memperbaiki permasalahan sekolah inklusi,” tandasnya. (DZH)

  • KKM Kelompok 5 Unbaja Sosialisasikan Stunting Pada Masyarakat 

    KKM Kelompok 5 Unbaja Sosialisasikan Stunting Pada Masyarakat 

    CILEGON, BANPOS –
    Mahasiswa KKM Kelompok 5 Universitas Banten Jaya (UBJ) menggelar sosialisasi gejala stunting kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
    Kegiatan stunting ini merupakan dampak timbulnya dari gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronos dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang diterapkan oleh pemerintah di bidang kesehatan.
    Ketua KKM Aang Gunaefi mengatakan kegiatan ini diikuti 92 orang dan mendatangkan 3 narasumber untuk kegiatan sosialisasi stunting.
    “Program ini adalah salah satu program unggulan kami yang dimana menjadi program terbesar yang diamanahi secara langsung oleh Pj Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar,” ujarnya.
    “Semoga kegiatan yang kami selenggaran ini dapat menjadi salah satu acuan dalam mencegah maraknya isu stunting,” tutur Aang.
    Sementara itu, Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh KKM Kelompok 5 UBJ.
    “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam mencegah pentingnya dampak stunting yang dikemas menjadi penyuluhan sosialisasi ini,” tutupnya. (LUK)
  • KKM kelompok 5 UBJ Edukasi UMKM Kepada Masyarakat Kepuh 

    KKM kelompok 5 UBJ Edukasi UMKM Kepada Masyarakat Kepuh 

    CILEGON, BANPOS –
    Lantaran masih minimnya sosialisasi terkait budidaya UMKM kepada masyarakat. Mahasiswa KKM kelompok 5 Universitas Banten Jaya (UBJ) menggelar seminar sosialisasi tentang potensi budidaya UMKM kepada masyarakat di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
    Kasi Pengawasan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon Ibrohim Aji mengatakan budidaya UMKM harus digaungkan kepada masyarakat. Karena menurutnya, UMKM perlu didukung untuk memajukan perekonomian masyarakat.
    “Usaha mikro kecil menengah UMKM dalam dunia ekonomi merujuk pada ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang di tetapkan undang-undang No. 20 Tahun 2008. Maka harus kita dukung perkembangannya untuk memajukan ekonomi di masyarakat,” katanya.
    Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Agie Febrian mengatakan kegiatan ini dihadiri 34 audiens di antaranya masyarakat Kelurahan Kepuh. “Saya berterimakasih kepada kelurahan kepuh yang telah menyediakan fasilitas tempat untuk kami demi mensukseskan acara ini,” ujarnya.
    Ketua KKM Kelompok 5 Aang gunaefi menafsirkan bahwasannya pada program ini bisa menjadikan bahan edukasi ketika masyarakat di tengah – tengah kebingungan sebagai rol model ketika narasumber memberikan materi.
    “Dan sayapun khususnya kelurahan kepuh sangat berterimakasih semoga dengan membantu kami bapak dan ibu lurah kepuh mendapatkan amal jariah,” ucapnya.
    Lurah Kepuh, Holilullah mengatakan kegiatan ini banyak di apresiasikan oleh masyarakat Kelurahan Kepuh dengan begitu antusiasnya warga Kepuh yang ingin mengetahui pentingnya memahami edukasi kewirausahaan UMKM secara umum.
    “Saya berterimakasih kepada adik-adik mahasiswa dari KKM Unbaja lantaran telah mengadakan kegiatan sosialisasi ini agar masyarakat kami mengerti betul bagaimana cara memberdayakan usaha mereka ketika dalam posisi ketidakstabilan UMKM yang ada di Kelurahan Kepuh semoga bapak ibu sekalian memahami apa yang di sampaikan materi yang di sediakan oleh adik-adik mahasiswa kkm,” tutupnya. (LUK)
  • Kelompok 19 KKM UBJ Kenalkan Literasi Anak Sejak Dini

    Kelompok 19 KKM UBJ Kenalkan Literasi Anak Sejak Dini

    SERANG, BANPOS – Kelompok 19 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Banten Jaya (UBJ) melakukan kegiatan literasi anak di PAUD Mawar Desa Kurungdahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Kamis (11/8). Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak mencintai dunia literasi sejak dini, salah satunya adalah membaca.

    Ketua Kelompok 19, Rian Gunawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar anak-anak di Desa Kurungdahu semakin gemar membaca. Dengan membaca, maka beragam ilmu pengetahuan akan mudah diperoleh.

    “Kegiatan literasi anak diikuti dengan sangat antusias oleh siswa PAUD Mawar yang berjumlah 27 orang. Mereka menyimak dengan seksama cerita yang disampaikan oleh narasumber,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Mawar, Mamay Urmawati, mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kegiatan yang dilakukan hari itu. Menurutnya, melalui kegiatan tersebut membantu anak-anak mengenal berbagai profesi melalui cerita yang menarik.

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak, karena membantu anak mengenal berbagai profesi melalui cerita yang menarik,” ujarnya.

    Dosen Teknik Lingkungan UBJ yang diamanahi sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 19, Tauny Akbari, turut mengisi kegiatan dengan Story Telling, Read Aloud buku mengenal profesi bersama hewan favorit dari Penerbit BIP Gramedia yang mana salah satu penulis buku tersebut adalah dirinya.

    Kecintaannya pada dunia literasi, dituangkan dalam karya yang ditulis bersama sahabatnya semasa menempuh jenjang S1 di Universitas Pendidikan Indonesia yaitu Dian Siti S dan Reny Ananter.

    Buku mengenal profesi bersama hewan favorit mengenalkan 10 profesi yang saling bekerja sama di suatu kota. Tokohnya digambarkan dengan karakter hewan agar menarik perhatian anak.

    Antara lain Dokter Uta sebagai dokter, Bu Owli sebagai guru, Pak Mesi sebagai insinyur, Pak Buff sebagai petani, Bu Ciki sebagai chef, Bu Weki sebagai pedagang, Pak Nono sebagai tentara, Pak Hero sebagai nelayan, Pak Arbi sebagai arsitek, dan Pak Anto sebagai walikota.

    “Tokoh-tokoh dalam buku ini diceritakan saling bekerja sama untuk mewujudkan suatu Kota yang Berkelanjutan, baik itu dari dimensi sosial, ekonomi maupun lingkungan,” ujarnya.

    Menurutnya, hal-hal yang dikerjakan dalam suatu profesi dalam buku tersebut dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak dan memiliki konsep yang futuristik.

    Contohnya Pak Buff sebagai petani memiliki Green House untuk mengembangkan hasil pertaniannya, Pak Mesi sebagai insinyur berhasil mengolah sampah kota menjadi sumber listrik dan pupuk, Pak Arbi sebagai arsitek mendesain rumah ramah lingkungan.

    “Saya berharap buku ini dapat menjadi inspirasi anak-anak untuk menentukan cita-citanya di masa depan,” katanya, seraya menutup kegiatan dengan penyerahan buku Mengenal Profesi Bersama Hewan Favorit untuk perpustakaan Paud Mawar. (MUF)

  • KKM Kelompok 5 Unbaja Gelar KIE Seminar Kosmetik Aman

    KKM Kelompok 5 Unbaja Gelar KIE Seminar Kosmetik Aman

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka mengimplementasikan tugas Tri Dharma perguruan tinggi, KKM kelompok 5 Universitas Banten Jaya (Unbaja), menggelar seminar kosmetik Koumunikasi informasi edukasi KIE sebagai bentuk menjalankan tugas program kerja, Rabu (10/8). Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan menghadirkan narasumber Duta Kosmetik Aman BPOM, Gina Maslahat.
    Program kolaborasi mahasiswa dan BPOM ini ditujukan kepada masyarakat, agar dapat mencegah memilih produk yang belum standar lisensi BPOM. Seminar kalo itu menyasar siswa siswi SMK Darus Syifa, Kota Cilegon.
    Ketua pelaksana kegiatan, Ridwan Deny Satrya, mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, para siswa memberikan edukasi berkaitan dengan maraknya obat–obatan dan kosmetik yang belum ada kejelasan standar lisensi BPOM.
    “Kegiatan ini diikuti oleh 43 audiens diantaranya 15 siswa dan 28 siswi SMK Darus Syifa, semoga program yang kami selenggarakan ini dapat diterapkan kedapa siswa dan siswi untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih produk mana yang aman dan tidak,” ujarnya.
    Ketua KKM Kelompok 5 Unbaja, Aang Gunaefi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat Kepala Sekolah SMK Darus Syifa, yang telah memberi akses menyelenggarakan program kerjanya.
    “Kami sangat berterimakasih kepada pihak sekolah dalam hal ini Kepala sekolah beserta jajaran. Semoga seminar kali ini dapat memberikan manfaat serta mencegah peredaran kosmetik ilegal yang membahayakan penggunanya,” ucap Aang.
    Ia mengatakan, pentingnya pelaksanaan Seminar edukasi pemilihan kosmetik, sebab memilih produk yang diperbolehkan dan mana yang tidak untuk usia yang sangat rentan bagi adik-adik SMK Darus Syifa juga harus diperhatikan. Sejauh ini apabila hanya melihat klise di layar kaca baik di online shop, semua produk kosmetik layak untuk dipakai.
    “Sehingga kurangnya edukasi dalam pemilihan produk ini sangat rentan dengan dampak yang terjadi jika salah memilih produk,” tuturnya.
    Salah satu peserta seminar, Silvi, mengaku sangat senang ketika sekolahnya kedatangan mahasiswa yang sedang melakukan program KKM. Melalui kegiatan seminar, ia mengaku banyak ilmu yang didapatkan.
    “Saya sangat mengapresiasi kepada kaka sekalian, dengan seminar ini saya dapat memilah produk yang saya gunakan sekarang, apakah sudah termasuk lisensi BPOM atau belum,” ungkapnya. (MUF)
  • Diterjang Angin Puting Beliung, Kelas hingga Laboratorium SMAN 1 Baros Runtuh

    Diterjang Angin Puting Beliung, Kelas hingga Laboratorium SMAN 1 Baros Runtuh

    SERANG, BANPOS – Gedung SMAN 1 Baros diterjang angin puting beliung, Rabu (3/8/2022) pukul 19:00 WIB. Akibatnya, sejumlah sarana dan prasarana mulai dari ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) atau kelas hingga Laboratorium TIK runtuh.

    Satu rombel teridentifikasi rusak berat, karena atap hancur dan berdampak pada ruang kelas di sisi kiri dan kanannya. Tak hanya itu, atap kantin sekolah yang berisi 10 kios pun tidak ada yang tersisa.

    Humas SMAN 1 Baros, Yudi Setiadi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari keamanan sekolah, hujan disertai angin kencang membuat beberapa sarana prasarana sekolah rusak. Awalnya, keamanan tidak menyadari adanya kerusakan parah di salah satu kelas, karena jika dilihat dari arah depan, nampak baik-baik saja.

    “Kejadiannya sekitar pukul 19:00 WIB, lepas magrib tadi malam. Kata security hujan memang sangat deras disertai dengan angin,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (4/8/2022).

    Ia mengungkapkan, lokasi yang terdampak antara lain kelas XII MIPA 4 di bagian atas, kelas bawah, laboratorium dan kantin.

    “Jadi anginnya seperti berjalan lurus, posisi memang yang terdampak ini sejajar. Jadi anginnya seperti menyapu,” terangnya.

    Sementara ini, ia mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut ke Dindikbud Provinsi Banten. Pihaknya pun dijanjikan bahwa Dindikbud akan memonitoring dan langsung datang ke sekolah untuk melihat apa saja yang harus diperbaiki.

    “Insyaallah pak KCD atau diwakilkan akan datang ke sini siang ini. Karena tadi pagi saya hubungi, informasinya sedang ada kegiatan,” katanya.

    Ia menjelaskan, kondisi terparah adalah ruang kelas yang mengakibatkan sisi kanan kirinya terdampak. Untuk sementara, para siswa menempati 3 ruangan yang seharusnya direhab dan ruang perpustakaan.

    “Sebetulnya yang paling parah hanya satu kelas, tapi imbasnya ke kelas sisi kanan dan kiri, air rembes dan khawatir ambruk. Sehingga untuk sementara kami pindahkan siswa untuk belajar di ruang lainnya,” ucapnya.

    Sejauh ini ada 2 rombongan belajar (rombel) yang dipindahkan, rombel lainnya belajar di perpustakaan. Kemudian untuk laboratorium TIK, tidak begitu sering dipakai, hanya untuk pelajaran yang membutuhkan praktik di laboratorium.

    “Untuk laboratorium dipakai kalau ada praktik saja pelajaran TIK, jadi memang tidak intens setiap waktu dipakai oleh siswa,” katanya.

    Ia berharap, Dindikbud Provinsi Banten dapat segera memperbaiki fasilitas yang terdampak angin puting beliung ini dan menjadi prioritas, mengingat fasilitas tersebut sangat dibutuhkan. Pihaknya mengaku tidak akan sanggup apabila harus melakukan perbaikan secara mandiri.

    “Kalau diperbaiki sendiri kan kita tidak akan sanggup. Mudah-mudahan dari Provinsi setelah mengecek, mudah-mudahan segera diperbaiki,” tandasnya.

    Sebagai informasi, atap kantin di SMAN 1 Baros tidak ada atap yang tersisa. Bahkan beberapa ruang kelas yang terdampak, atapnya beterbangan hingga ke sawah milik warga.

    Angin puting beliung itu juga diduga membuat genting sejumlah rumah warga berjatuhan. Tidak diketahui jumlah pastinya, namun ada beberapa warga yang langsung memperbaiki rumahnya secara mandiri. (MUF)

  • Fakultas Hukum Syariah UIN SMH Banten Gelar Seminar Internasional

    DALAM rangka mengatasi dan mencari solusi berkaitan dengan isu-isu tentang politik hukum Islam kontemporer, Fakultas Hukum Syariah UIN SMH Banten menggelar International Symposium and Conference on APHUTARI (Asosiasi Prodi Hukum Tata Negara PTKIN Se-Indonesia), Selasa (2/8). Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh anggota Aphutari se-Indonesia berjumlah 30 kampus serta menghadirkan pembicara guru besar dari Malaysia dan Libya.

    Rektor UIN SMH Banten, Wawan Wahyudin, mengungkapkan bahwa kegiatan seminar bertemakan tentang pembahasan hukum ini sangat diperlukan di tengah problematika hukum itu sendiri.

    “Melalui seminar ini akan ditemukan rekomendasi dari apa yang dihasilkan dan direkomendasi tersebut akan diteruskan kepada stakeholder terutama para penegak hukum dan kami di kemenag, khususnya juga untuk pemberdayaan SDM kami di dunia pendidikan,” ujarnya.

    Ia berharap, hukum dapat lebih tertib lagi, untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, hukum menjadi panglima dalam mengatasi problema kehidupan baik tingkat lokal, regional bahkan internasional.

    “Kepada anak muda, jangan sampai buta hukum supaya meraih indonesia emas, dan titip kepada aparat penegak hukum untuk tidak bermain-main dengan hukum,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Panitia, Ketua panitia, Muhammad Ishom, mengatakan bahwa seminar internasional itu merupakan puncak dari kegiatan panel artikel yang mengusung tentang politik hukum islam kontemporer. Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari itu juga adalah didalamnya ada pergantian kepengurusan Aphutari seluruh Indonesia.

    “Tujuannya adalah untuk mendiskusikan terkait dengan isu-isu politik hukum Islam kontemporer, bagaimana kontekstualisasinya di era sekarang, apa yang perlu diprioritaskan, ketika sekarang masif isu tentang islam trust nasional, wacana khilafah dimana-mana, maka kita sebagai bagian akademisi perlu melakukan dekonstruksi tentang wacana-wacana tersebut,” jelasnya.

    Output dari kegiatan tersebut paling penting yaitu perumusan kurikulum yang menjadi kunci untuk capaian pembelajaran lulusan perguruan tinggi yang dirumuskan oleh asosiasi prodi masing-masing. Kurikulum tersebut akan dijadikan pijakan bagi perguruan tinggi khususnya Fakultas Syariah seluruh Indonesia.

    “Kebetulan ini adalah prodi hukum tata negara, maka capaian lulusan prodi hukum tata negara akan kita rumuskan hari ini,” tandasnya. (Muf)