Kategori: PENDIDIKAN

  • Unma Gelar Pameran Budaya

    Unma Gelar Pameran Budaya

    Gabungan mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten semester 2 dan semester 8 menggelar kegiatan pameran budaya di gedung Fakultas Hukum dan Sosial (FHS) Unma Banten, Selasa (21/6).

    Dekan FHS Unma Banten, Holil mengatakan, pihaknya merasa takjub dengan adanya kegiatan ini. Meskipun tanpa dukungan anggaran dari pihak kampus, kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan baik.

    “Kami sangat kaget saat mendapat undangan membuka acara pameran budaya, tentu ini sangat kami apresiasi karena dengan swadaya mahasiswa kegiatan bisa berjalan,” kata Holil.

    Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi mahasiswa Ikom yang merupakan mahasiswa yang kreatif karena melihat dari intensitas kegiatan yang dilaksanakan.

    “Mahasiswa Ilmu Komunikasi paling banyak melaksanakan kegiatan, ini menunjukan kreatifitas mereka sangat tinggi, semoga bisa diikuti oleh mahasiswa lainnya khususnya FHS Unma,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Pameran Budaya, Muhamad Haerul Kodar mengatakan, kegiatan pameran ini dilaksanakan dalam rangka mempertajam pemahaman mahasiswa terhadap budaya yang ada di Indonesia.

    “Ini memang bagian dari penyelesaian tugas kuliah Antropologi Budaya, tapi lebih dari itu pemahaman mahasiswa terhadap budaya akan bertambah,” katanya.

    Menurutnya, ditengah perkembangan teknologi, secara tidak disadari bahwa kebudayaan ini akan terdegradasi bahkan mulai menghilang tergerus jaman.

    “Disinilah peran mahasiswa untuk melestarikan akar budaya bangsa yang sangat berlimpah di Indonesia dan yang saat ini kita tampilkan pada pameran budaya ada 13 kebudayaan,” terangnya.

    Dijelaskannya, tiga belas budaya yang dimaksud tersebut yaitu Suku Wana, Suku toraja, Suku Baduy, Suku Dayak, Suku jawa, Suku sunda, Suku Banjar, Suku Batak, Suku Wakatobi, Suku Morotai, Suku Bajo, Suku Ende, dan Suku Asmat.

    “Tiga belas suku ini kita buat poster dan kita cetak berikut deskripsinya, selanjutnya mahasiswa menjelaskan masing-masing suku kepada pak Dekan,” ujarnya.

    Terkait dengan anggaran kegiatan, lanjut Haerul, dirinya bersama para mahasiswa yang lainnya melakukan penggalangan dana atau iuran agar dapat menggelar pameran budaya.

    “Alhamdulillah hasil iuran kami kurang lebih terkumpul 1 juta, itu kita gunakan untuk pelaksanaan pameran budaya dari mulai cetak poster hingga kebutuhan lainnya,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Ponpes Diminta Cetak Olahragawan

    SERANG, BANPOS – Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai lembaga pendidikan keagamaan diminta untuk tidak hanya mencetak para ahli agama saja, namun juga diminta untuk bisa mencetak olahragawan andal. Sebab, Ponpes juga memiliki santri dengan potensi olahraga yang bisa dikembangkan secara maksimal.

     

    Hal itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, usai mengikuti seremoni pembukaan Piala Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Walikota Serang, Syafrudin, serta perwakilan Pemkab Serang.

     

    “Tentu secara keislaman, para santri juga berpeluang dalam semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan kehidupan keolahragaan, lebih spesifik untuk sepak bola,” ujarnya usai mengikuti pembukaan Piala KASAD, Senin (20/6).

     

    Menurut Al, kompetisi Piala KASAD merupakan upaya yang baik dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab selain mengejar prestasi, pelaksanaan kompetisi itu juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dari para santri.

     

    “Tentunya selain daripada mengejar prestasi, ini juga merupakan bagian dari kita dalam membangun SDM yang berakhlakul karimah dan juga memiliki fisik yang baik dan sehat,” terang Al Muktabar.

     

    Al pun memiliki harapan bahwa pesantren-pesantren yang ada di Provinsi Banten, dapat menjadi penyumbang olahragawan khususnya atlet sepak bola di tingkat nasional, internasional dan ikut pada kompetisi profesional.

     

    “Kita berharap dari momen ini, akan muncul nanti para olahragawan sepak bola yang bisa muncul di tingkat provinsi, nasional, internasional, dan merumput di kompetisi-kompetisi profesional,” ungkapnya.

     

    Al menuturkan, dengan adanya kompetisi ini, maka SDM yang dimiliki oleh Banten bukan hanya baik secara prestasi saja, namun juga baik secara mental. Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk mendukung para santri dalam mengembangkan potensi di kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.

     

    “Jadi seperti juga pada momen lainnya, bahkan kita secara spesifik ada Hari Santri dan lain-lainnya. Pemerintah selalu memberikan dukungan penuh apa-apa saja yang bisa didukung oleh pemerintah, tentu juga terkait dengan olahraga ini,” ucapnya.

     

    Dandim 0602/Serang, Kolonel Inf. Susilo, mengatakan bahwa Piala KASAD diselenggarakan sebagai upaya penjaringan bibit unggul di bidang sepak bola, sekaligus pengembangan potensi para santri.

     

    “Mencari bibit lokal, khususnya di Provinsi Banten, sehingga bisa memunculkan bibit unggul di bidang olahraga, khususnya sepak bola,” ujarnya kepada awak media.

     

    Ia mengatakan, untuk masing-masing daerah yang berada di bawah naungan masing-masing Komando Distrik Militer (Kodim), nantinya akan menyeleksi Ponpes mana yang akan maju mewakili daerahnya di tingkat Provinsi.

     

    “Jadi nanti setelah di tingkat Kota/Kabupaten, maka akan dipertemukan kembali di tingkat Provinsi. Lalu nanti akan kembali dipertemukan di tingkat nasional,” ucapnya.

     

    Untuk sejauh ini, sebanyak 8 Ponpes di Kabupaten Serang mengikuti kompetisi Piala KASAD. Sementara untuk Kota Serang, terdapat 6 Ponpes yang bertanding.

     

    “Ini juga sesuai dengan Instruksi Presiden terkait dengan percepatan sepak bola nasional. Bahwa sepak bola Indonesia harus maju dan sejajar dengan sepak bola di negara-negara lain,” tandasnya. (DZH/AZM)

     

  • Program Tahfidz SMPN 5 Jadi Percontohan

    Program Tahfidz SMPN 5 Jadi Percontohan

    SERANG, BANPOS- Walikota Serang, Syafrudin, menyebut program ekstrakuriler tahfidz di SMPN 5 Kota Serang yang berlokasi di Kasemen, bisa menjadi contoh bahwa sekolah umum mampu menghasilkan bibit-bibit unggul di bidang tahfidz. Tak hanya itu, ia juga mendukung rencana tambahan program ekstrakurikuler lainnya yaitu marhaban di sekolah tersebut.

    Menurutnya, wilayah Kasemen bukan hanya dikenal seantero nasional saja. Akan tetapi Kasemen dikenal hingga taraf internasional karena ada waliyullah Sultan Maulana Hasanuddin, yang merupakan penyebar agama Islam pertama di Banten.

    “Kasemen ini bukan dikenal se-nasional saja, bahkan internasional. Karena ada waliyullah Sultan Maulana Hasanuddin, beliau adalah penyebar agama islam pertama di Banten terutama di Kasemen ini,” ujarnya, usai menghadiri kegiatan wisuda tahfidz di SMPN 5 Kota Serang, Kamis (16/6).

    Syafrudin menjelaskan, pihaknya telah memberikan surat edaran (SE) yang dinamakan budaya mutu. Disebutkan olehnya bahwa budaya mutu ini bukan hanya pelajaran umum saja, tetapi pelajaran yang lain juga dalam hal ini non akademik.

    “Dianjurkan oleh Dindik untuk dilakukan di sekolah-sekolah yang lain. Tapi SMPN 5 ini sebagai contoh, pada hari ini (kemarin, red) menyaksikan sendiri bahwa di sekolah umum ada tahfidz alquran,” katanya.

    Ia mengaku terkejut dengan adanya sejumlah siswa yang diwisuda tahfidz di sekolah umum. Bahkan, ia pun turut menguji para wisudawan dan wisudawati tahfidz sesaat sebelum diberikan tanda kelulusan olehnya.

    “Yang bikin saya kaget itu ada wisuda tahfidz, karena ini pelajaran-pelajaran ekstrakurikuler bukan pelaraan inti, biasanya sekolah umum itu tidak ada yang namanya tahfidz, tapi ini luar biasa. Kami mengapresiasi dengan keberadaan SMPN 5 ini yang terus berkembang, kemudian prestasinya yang sangat luar biasa,” tuturnya.

    Ia berharap, kedepan pelajaran ektrakurikuler yang lain juga dapat mengukir prestasi. 

    “Adanya marhaban ini karena budaya di Kota Serang apalagi di Kecamatan Kasemen,” tandasnya.

    Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Serang, Jindar Tamimi, mengaku mencoba membuat warna di sekolahnya. Menurutnya, sekolah diberi keleluasaan melalui manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk mengembangkan ekstrakurikuler-ekstrakurikuler.

    “Di Kasemen ini karena berbasis agama, religi, sehingga kita dorong hal-hal yang cenderung ke religi diantaranya tahfidz. Kebetulan di sekitar sini (SMPN 5 Kota Serang, red) banyak yang mumpuni dalam hal itu, sehingga kami terus mendorong hal itu,” ujarnya.

    Ia mengaku tidak mengklaim bahwa program ekstrakurikuler tahfidz di SMPN 5 menjadi yang pertama di Kota Serang. Jindar menegaskan bahwa dirinya sebagai Kepala Sekolah terus mendukung dan memberi ruang kepada siswa yang memiliki minat di bidang tahfidz.

    “Kami terus mensupport dan memberi ruang pada kegiatan ini. Muaranya akhirnya terhadap pendidikan mutu di Kota Serang, sumbangsihnya bukan hanya untuk SMPN 5, tapi kalau positif kan mengharumkan nama baik Kota Serang juga,” jelasnya.

    Diakhir ia mengatakan, alasan memilih mengadakan ekstrakurikuler marhaban karena marhaban merupakan tradisi masyarakat Banten yang tetap harus dipertahankan. Hal itu juga mempertimbangkan banyaknya minat dari siswa sehingga pihak sekolah sepakat mengadakan program tersebut.

    “Kedepan insyaaalah ada ekstrakurikuler marhaban, karena marhaban menjadi tradisi masyarakat Banten,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Link PPDB SMKN 1 Cilegon Eror, Pendaftar Kesulitan

    Link PPDB SMKN 1 Cilegon Eror, Pendaftar Kesulitan

    CILEGON, BANPOS –  Laman pendaftaran untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)  SMKN 1 Cilegon  tahun ajaran 2022 sejak Rabu(15/6/2022), sampai Kamis (hari ini) eror.

    Pada hari pertama pembukaan (Rabu),  peserta sempat mengeluhkan tidak bisa melanjutkan pendaftaran di eppdb.smkn1cilegon.sch.id/registrasi.

    Salah seorang siswa pendaftar, Ayat, Kamis (16/6/2022) mengaku sejak hari pertama perintah dalam link pendaftaran selalu bermasalah. “Saya sudah lebih  dari 10 kali daftar, tapi sangat sulit.” katanya.

    Ia mengaku khawatir,  jika hal tersebut sengaja diciptakan agar proses pendaftaran ,hanya diperuntukan bagi siswa titipan.

    “Semoga ini tidak benar (ada siswa titipan).  Tahun kemarin saudara saya juga kesusahan masuk ke link sekolah yang sama, karena eror nggak bisa dibuka,” katanya.

    Kepala Sekolah SMKN 1 Cilegon, Widodo dalam pesan tertulisnya meminta masyarakat yang kesulitan mengakses pendaftaran untuk langsung datang kelokasi.

    “Saya kebetulan baru selesai Bimtek (bimbingan tekhnis), apabila memang ada yang kesulitan masuk link, bisa hadir langsung kita layani,” katanya

    Widodo mengaku telah melakukan komunikasi agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang datang, menanyakan mengenai pendaftatan ke sekolah.

    “Saya udah berkoordinasi dengan panitia. Sampaikan aja persoalannya, Insha Allah kami siap melayani dengan baik,” terangnya. (RUS)

  • Perempuan Potensial Dilatih Publik Speaking

    PANDEGLANG, BANPOS-

    Dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri perempuan, juga meningkatkan keterampilan perempuan untuk berbicara didepan public. Dinas pengendalian penduduk, Keluarga berencana dan pemberdayaan Perempuan (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang, memfasilitasi kegiatan pelatihan Publik Speaking untuk perempuan potensial, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, di Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Selasa (14/6).

                Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga DP3AKKB Provinsi Banten, Evi Sopia mengatakan, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mendapatkan akses, berpartisipasi, mendapatkan manfaat dan mengontrol jalannya pembangunan. Namun tidak jarang kesempatan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal hanya karena perempuan kurang mampu menyampaikan literasinya dengan baik dihadapan publik atau dalam musyawarah-musyawarah pembangunan.

                “Aspirasi perempuan terutama kaitannya dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak belum tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, perempuan harus meningkatkan kemampuannya dalam menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan dan sumbangan pemikirannya di hadapan publik. Karena kegiatan-kegiatan untuk melatih kepercayaan diri perempuan berbicara didepan publik sangat dibutuhkan,” katanya.

                Menurutnya, kegiatan yang difasilitasi oleh DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang tersebut, tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan diri perempuan juga untuk meningkatkan keterampilan perempuan berbicara didepan publik.

                “Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh peserta dari lokus Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Kabupaten Pandeglang yaitu Desa Gerendong, Kecamatan Koroncong dan Desa Gunung Datar, Kecamatan Cimanuk, dan DRPPA Kabupaten Lebak yaitu Desa Panancangan dan Desa Prabugantungan,” terangnya

                Kabid Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Pandeglang, Enong Iroh Rohayah mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya menyampaikan materi pembuka wawasan tentang gambaran  secara umum pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi Banten.

                “Meskipun materi ini tidak berkaitan langsung dengan Publik Speaking, tapi ketika perempuan memahami kondisi kaumnya saat ini mereka memiliki bahan untuk menganalisa dan mampu menyampaikan aspirasi, keinginan dan harapannya pada kegiatan kegiatan musyawarah pembangunan,” katanya.

                Kabid PUG dan PP Dp3AP2KB Kabupaten Lebak, Imas Trisnawati mengatakan, pada kegiatan tersebut, pihaknya menyampaikan materi tentang bagaimana membangun kepercayaan diri.

                “Dalam kegiatan ini peserta selain mendapatkan materi tentang pengetahuan dan pemahaman berkomunikasi juga langsung dilatih keterampilannya berbicara didepan publik oleh akademisi dari Universitas Banten Jaya sebagai narasumber ketiga yang memberikan materi Teknik berbicara didepan umum dan pengetahuan tentang ilmu komunikasi,” katanya.

                Sementara salah seorang peserta yang juga relawan sahabat perempuan dan anak Desa Gerendong, Sukmayani mengaku merasa senang dan antusias dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut.

                “Dengan adanya kegiatan ini, saya merasa senang. Karena dalam pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan untuk berbicara didepan orang banyak,” katanya.(dhe/pbn)

  • Pemprov Banten ‘PeDe’ Pelaksanaan PPDB Lancar

    Pemprov Banten ‘PeDe’ Pelaksanaan PPDB Lancar

    SERANG, BANPOS- Pemprov Banten mengklaim diri telah siap untuk menghadapi pekan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022. Pemprov Banten optimistis kejadian seperti tahun lalu tidak kembali terulang di tahun sekarang.

    Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan infrastruktur digital guna menghadapi PPDB. Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan tahapan-tahapan pelaksanaan PPDB kepada masyarakat, sehingga tidak ada yang terlewat.

    “Secara infrastruktur digitalisasi, kemudian simulasinya (pelaksanaan PPDB), kemudian woro-woronya itu sudah siap. Laman website sudah dibuat pengumuman. Beberapa juga ada spanduk dan pamflet, kami imbau masyarakat untuk menyalurkan minatnya ke sekolah yang difavoritkan atau dituju,” ujarnya, Senin (13/6/2022).

    Menurutnya, dalam pelaksanaan PPDB tersebut, pihaknya akan tetap melakukan pembenahan sembari melaksanakan. Apabila masih ditemukan masalah, Pemprov Banten pun bisa membuat jadwal lain agar dapat membuka kesempatan kepada masyarakat seluas-luasnya.

    “Dan tentu nanti beberapa tahapan apabila masih ada hal-hal yang kurang, akan kami perbaiki. Itu akan kami schedule untuk memberi seluas-luasnya kesempatan. Tentu tidak semua bisa diterima,” ungkapnya.

    Ia mengatakan, untuk mencegah terjadinya permasalahan pada saat pelaksanaan PPDB, pihaknya telah menyerahkan pengelolaan portal pendaftaran PPDB ke masing-masing sekolah. Dengan demikian, gangguan yang terjadi di suatu sekolah, tidak akan mengganggu sekolah lainnya.

    “Kan ikhtiar kita adalah dengan telah diturunkan ke sekolah (portal pendaftaran), maka bila terjadi gangguan, maka yang terjadi spesifik di sekolah itu saja, tidak mengganggu area-area yang lain. Kalau terintegrasi, satu masalah di Lebak bisa mengganggu keseluruhan,” ungkapnya.

    Menurut Al, meski dikembalikan ke masing-masing sekolah untuk portal pendaftaran PPDB, namun pihaknya tetap membangun sistem digital yang adil bagi para siswa yang hendak masuk ke sekolah yang dituju oleh mereka.

    “Jadi itu ikhtiar kita untuk mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan trouble (masalah) dengan menggunakan cara komputerisasi yah. Mekanisme digital yang ada itu untuk membangun fairness (keadilan) kita, dijalankan,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • 862 Guru SLTA di Banten Terima SK Pengangkatan PPPK 

    862 Guru SLTA di Banten Terima SK Pengangkatan PPPK 

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 862 guru yang terdiri dari para guru yang bertugas di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) antara lain guru SMAN, SMKN, dan SKhN di Banten terima  Surat Keputusan (SK)  Gubernur Banten Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pemprov kepada 862 orang di Lapangan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (13/6/2022).

    Penyerahan SK dilakukan secara simbolis,  kepada 4 orang PPPK oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar didampingi Pj Sekda Banten M Tranggono, Asda III  Deni Hermawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabrani, dan Kepala Badan Kepagawaian Daerah, Nana Supiana.

    “Penyerahan SK Gubernur Banten ini, menandakan pemerintah hadir dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,” ungkap Al Muktabar.

    “Kita bersama akan terus membangun Provinsi Banten ini dengan tugas dan tanggung jawab masing masing,” tambahnya.

    Masih menurut Al Muktabar, di pundak para guru, ada tanggung jawab mendidik generasi penerus bangsa untuk mengisi pembangunan Indonesia khususnya Provinsi Banten.

    “Guru sebagai profesi mulia. Di dalamnya ada pengabdian dan amal jariah. Karena pengajaran ilmu yang bermanfaat itu pahalanya tidak putus,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga berpesan kepada para guru untuk tidak hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu saja. Namun harus dibarengi dengan pengajaran atau transfer adab/akhlak agar selalu berada di dalam jalan kebaikan.

    “Otak kita diperintahkan untuk sangat cerdas dalam berpikir baik. Di dalam tubuh itu ada qolbu yang memerintahkan otak untuk bekerja sesuai apa yang kita tanamkan dalam qolbu kita,” jelasnya.

    Ditambahkan Al Muktabar, para guru yang sudah menerima SK PPPK untuk terus menambah pengetahuan guna mengembangkan dan meningkatkan kapasitas diri. Para guru juga diajak untuk turut berkontribusi dan berpikir untuk pengembangan pendidikan yang berbasis online.

    “Sebuah cita-cita besar sarana pendidikan yang menopang waktu menempuh pendidikan dalam melaksanakan wajib belajar,” jelasnya.

    “Kita akan menggunakan teknologi untuk menjawab tantangan ke depan. Kita akan memikirkan bersama, sekolah yang akrab dengan teknologi,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, guru PPPK penerima Surat Keputusan Gubernur tersebut merupakan PPPK Tahap 1 dan 2 formasi 2021 yang prosesnya sudah berlangsung sejak 2019. (RUS/AZM)

  • PPDB 2022, Pemkot Serang Prioritaskan Jalur Prestasi

    PPDB 2022, Pemkot Serang Prioritaskan Jalur Prestasi

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang akan memprioritaskan calon siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022. Bahkan, disebutkan bahwa Pemkot Serang akan menegur pihak terkait apabila calon siswa dengan jalur prestasi tidak diterima oleh sekolah tujuan.

    Demikian disampaikan oleh Walikota Serang, Syafrudin, usai menghadiri kegiatan Rapat Paripurna di DPRD Kota Serang, Kamis (9/6). Menurutnya, calon siswa dengan yang mendaftar melalui jalur prestasi harus diprioritaskan mendaftar ke sekolah manapun.

    “Kalau jalur prestasi, harus diprioritaskan (daftar) kemana saja, jadi tidak jalur zonasi,” ujarnya. 

    Ia mengatakan, tes untuk jalur prestasi tetap ada. Akan tetapi, apabila calon siswa tersebut tidak lolos tes, maka Pemkot Serang akan menegur pihak terkait.

    “Tes sesuai dengan jalurnya, Pemkot Serang akan dukung kalau seumpama tidak lulus. Malah Pemkot akan menegur karena itu jalur prestasi, kalau prestasi boleh di mana saja,” tandasnya.

    Sementara itu, Kabid SMP pada Dispendikbud Kota Serang, Leni Puspasuri Sesunan, mengungkapkan salah satu bidang prestasi dalam PPDB Kota Serang yaitu bidang keagamaan. Pada prestasi bidang keagamaan, dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) PPDB Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Serang tahun 2022-2023 nomor 421/1275-dispendikbudkot2022.

    “Bahwa prestasi di bidang keagamaan dalam pasal 18 ayat 6 adalah hafidz Qur’an berdasarkan jumlah juz yang dikuasai calon peserta didik, dengan jumlah juz yang dikuasai minimal 2 juz. Kemudian bagi non muslim hafal kitab suci minimal 2 bab,” ujarnya.

    Leni menjelaskan, untuk prestasi di bidang keagamaan dibuktikan dengan surat keterangan dari Lembaga yang berkaitan.

    “Dibuktikan dengan surat keterangan dari lembaga Tahfidz lainnya yang ada di satuan pendidikan asal calon peserta didik dan atau satuan pendidikan yang dituju oleh tim tenaga ahli yang ditunjuk oleh satuan Pendidikan,” jelasnya. (MUF/AZM) 

  • Tidak Dianjurkan, LKS di SMP Kota Serang Akan Dihapuskan

    Tidak Dianjurkan, LKS di SMP Kota Serang Akan Dihapuskan

    SERANG, BANPOS – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, akan melakukan penghapusan terhadap penggunaan lembar kerja siswa (LKS) di SMP dan SMPN se-Kota Serang. Hal itu dikarenakan Dindikbud tidak menganjurkan sekolah-sekolah memakai LKS.

    Kepala Dindikbud Kota Serang, Alpedi, menegaskan bahwa guru tidak perlu lagi menggunakan LKS. Ia juga meminta agar jangan ada lagi yang menjual LKS, sebab LKS disebut tidak berkontribusi tinggi dalam pembelajaran.

    “Memang menurut saya kontribusi terhadap pembelajaran tidak tinggi, sebaiknya LKS sudah akhiri saja, jangan ada orang yang jual-jual LKS lagi. Jangan lagi guru membuat LKS apalagi dijual, enggak boleh itu,” ucapnya, Selasa (7/6).

    Sementara itu, Kasi Kurikulum pada bidang SMP Dindikbud Kota Serang, Anah, mengungkapkan bahwa dari 84 SMP di Kota Serang, hanya 5 SMP saja yang masih menggunakan LKS. Berdasarkan informasi yang didapat olehnya, penggunaan LKS tersebut berperan untuk membantu pekerjaan rumah yang ditugaskan dari sekolah.

    “Ada beberapa sekolah yang menggunakan LKS, tidak semua menggunakan LKS. Tapi setelah saya tanya, yang menggunakan LKS peruntukannya untuk membantu pekerjaan di rumah atau PR  yang ditugaskan dari sekolah,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa pihaknya tidak tahu menahu perihal pemakaian LKS di masing-masing sekolah. Sebab, adanya LKS di sekolah langsung berurusan dengan penyedia LKS, tidak melalui Dindikbud Kota Serang.

    “Tapi saya juga enggak tahu menahu tentang LKS, itu penyedia langsung ke sekolah yang bersangkutan,” terangnya.

    Perihal penghapusan, pihaknya belum bisa memastikan karena sebelumnya Dindikbud Kota Serang sendiri dari awal sudah tidak menganjurkan sekolah-sekolah menggunakan LKS.

    “Itu inisiatif dari sekolah yang bersangkutan, yang jelas kami dari Dinas Pendidikan enggak pernah menganjurkan untuk membeli LKS,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Kepsek, Kasubag TU dan Pengawas Bakal Dirotasi

    SERANG, BANPOS – Ratusan kepala sekolah (Kepsek) dan pengawas serta Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) di SMA dan SMK Negeri se Banten akan mengalami perubahan dan pergantian.

    Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten, Nana Supiana Minggu (5/6) menjelaskan, pihaknya tengah memproses rencana pelantikan Kepsek, pengawas dsn Kasubag TU untuk SMA/SMK se Banten. 

    “InsyAllah dalam bulan Juni, akan ada pelantikan pengisian jabatan disekolah-sekolah SMA dan SMK,” katanya.

    Ia menjelaskan, pelantikan kepsek dan pengawas yang merupakan jabatan fungsional.(Jafung) dilakukan untuk melakukan pengisian posisi yang kosong. “Ada jabatan kepala sekolah ini yang hanya Plt. Maka pengisiannya ini disesuaikan dengan syarat-syarat kepala sekolah,” ujarnya.

    Dengan pelantikan Kepsek  tersebut, kedepan semua Kepsek telah memiliki sertifikat yang diikuti melalui seleksi substansi dan dinyatakan lulus dari Kementerian Pendidikan dan Kebidayaan. “Sedangkan Pengawas Sekolah wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan pengawas,” ujarnya. 

    Adapun  untuk jabatan Kasubag TU yang merupakan jabatan struktural akan diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan administrasi dan paham anggaran. “Prosesnya sedang berlangsung, dan akan segera dilantik,” ujarnya.

    Untuk pelantikan Kepsek dan Pengawas Sekolah lanjut Nana, bukan saja akan dilakukan tahun 2022,akan  tetapi pada tahun 2023 juga dilakukan hal yang sama. “Tahun depan, ada juga Kepsek yang pensiun. Saya lupa jumlahnya berapa,” ujarnya.

    Sementara itu salah seorang ASN Banten yang enggan disebutkan namanya meminta Pemprov Banten menempatkan Kepsek, Pengawas dan Kasubag TU yang tepat. “Apalagi untuk jabatan Kasubag TU ini  nantinya mereka-mereka yang mengelola anggaran. Keberadaan Kepsek ini tak berhak ikut campur, semuanya tanggungjawabnya di Kasubag TU,” ujarnya.

     Oleh karena itu, perlu seorang Kepsek dan Kasubag TU yang masing-masing memahami tugasnya. 

    “Khawatir nanti kalau Kepsek nya keukeuh ikut campur dianggaran, maka akan terjadi keributan. Ditambah lagi kalau Kasubag TU nya tidak paham mengelola anggaran. Ini akan lebih bahaya lagi, karena disetiap sekolah ada Biaya Operasional Sekolah (BOS),” ujarnya. (RUS/AZM)