Gabungan mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten semester 2 dan semester 8 menggelar kegiatan pameran budaya di gedung Fakultas Hukum dan Sosial (FHS) Unma Banten, Selasa (21/6).
Dekan FHS Unma Banten, Holil mengatakan, pihaknya merasa takjub dengan adanya kegiatan ini. Meskipun tanpa dukungan anggaran dari pihak kampus, kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan baik.
“Kami sangat kaget saat mendapat undangan membuka acara pameran budaya, tentu ini sangat kami apresiasi karena dengan swadaya mahasiswa kegiatan bisa berjalan,” kata Holil.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi mahasiswa Ikom yang merupakan mahasiswa yang kreatif karena melihat dari intensitas kegiatan yang dilaksanakan.
“Mahasiswa Ilmu Komunikasi paling banyak melaksanakan kegiatan, ini menunjukan kreatifitas mereka sangat tinggi, semoga bisa diikuti oleh mahasiswa lainnya khususnya FHS Unma,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Pameran Budaya, Muhamad Haerul Kodar mengatakan, kegiatan pameran ini dilaksanakan dalam rangka mempertajam pemahaman mahasiswa terhadap budaya yang ada di Indonesia.
“Ini memang bagian dari penyelesaian tugas kuliah Antropologi Budaya, tapi lebih dari itu pemahaman mahasiswa terhadap budaya akan bertambah,” katanya.
Menurutnya, ditengah perkembangan teknologi, secara tidak disadari bahwa kebudayaan ini akan terdegradasi bahkan mulai menghilang tergerus jaman.
“Disinilah peran mahasiswa untuk melestarikan akar budaya bangsa yang sangat berlimpah di Indonesia dan yang saat ini kita tampilkan pada pameran budaya ada 13 kebudayaan,” terangnya.
Dijelaskannya, tiga belas budaya yang dimaksud tersebut yaitu Suku Wana, Suku toraja, Suku Baduy, Suku Dayak, Suku jawa, Suku sunda, Suku Banjar, Suku Batak, Suku Wakatobi, Suku Morotai, Suku Bajo, Suku Ende, dan Suku Asmat.
“Tiga belas suku ini kita buat poster dan kita cetak berikut deskripsinya, selanjutnya mahasiswa menjelaskan masing-masing suku kepada pak Dekan,” ujarnya.
Terkait dengan anggaran kegiatan, lanjut Haerul, dirinya bersama para mahasiswa yang lainnya melakukan penggalangan dana atau iuran agar dapat menggelar pameran budaya.
“Alhamdulillah hasil iuran kami kurang lebih terkumpul 1 juta, itu kita gunakan untuk pelaksanaan pameran budaya dari mulai cetak poster hingga kebutuhan lainnya,” ungkapnya.(dhe/pbn)