Kategori: PENDIDIKAN

  • Disnaker Kota Tangerang Gelar Pelatihan Konten Kreator

    Disnaker Kota Tangerang Gelar Pelatihan Konten Kreator

    TANGERANG, BANPOS – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) memberikan wadah bagi masyarakat Kota Tangerang yang berminat menjadi seorang konten kreator dan digital marketer dengan pelatihan yang dilaksanakan pada kegiatan perluasan kesempatan kerja, Dinas Ketenagakerjaan.

    Pada pelatihan tersebut, Disnaker menyedikan delapan angkatan untuk konten kreator dan sepuluh angkatan untuk digital marketer yang bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) GeTI Incubator Serpong.

    “Melalui pelatihan ini kami (Disnaker) siap melahirkan 240 konten kreator dan 300 digital marketer,” ucap Ujang Hendra, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, pada saat pembukaan acara, Senin (14/03).

    Selama tiga hari, 30 peserta pelatihan disetiap angkatan akan mendapatkn wawasan dan ilmu baru dari narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Selain itu. Setelah kegiatan pelatihan peserta pun akan diberikan sertifikat sebagai bukti administasi mereka telah mengikuti pelatihan tersebut.

    “Nanti, setelah pelatihan berlangsung, para peserta akan mendapatkan sertifikat. Dan khusus bagi mereka yang tekun pada saat pelatihan akan kami ajukan untuk mendapatkan sertifikat dari BNSP,” kata Ujang.

    “Para peserta juga akan mendapatkan masa inkubasi serta kesempatan diskusi dan sosialisasi hingga akhirnya mereka mahir menjadi seorang konten kreator dan digital marketer,” lanjut Ujang.

    Sementara Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasa Kesempatan Kerja Mualim, menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai kerjasama dengan perbankan dan e-commerce untuk menanggulangi permasalahan kewirausahaan.

    “Yang pertama bagaimana kita menambah pengetahuan yang harus dimiliki oleh entrepreneur, oleh karena itu hadirlah pelatihan ini. Selanjutnya ada market atau pasar kami juga telah bekerjasama dengan UMKM sedangkan pelatihan barista kami ajukan kerjasama dengan Kopi Kenangan dan yang terakhir modal, bekerjasama dengan KUR BRI dan BJB, PNM serta Telkom,” paparnya.

    Selain konten kreator dan digital marketing Disnaker juga menyediakan lima pelatihan lainnya yang dapat dilihat dan didaftarkan melalui aplikasi Tangerang LIVE.

    (MADE/BNN)

  • Ratusan Anak Ikuti FASI ke XI BKPRMI Banten

    Ratusan Anak Ikuti FASI ke XI BKPRMI Banten

    RATUSAN anak dari berbagai daerah di Provinsi Banten mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) ke XI yang digelar oleh DPW Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Banten, Sabtu (12/3) di Masjid Raya Al Bantani, KP3B, Kota Serang. FASI merupakan program unggulan LPPTKA DPW BKPRMI Banten yang dilaksanakan setiap tahun.

    Hadir dalam festival tersebut, Ketua DMI Provinsi Banten, Kabag Keagamaan Kesra Provinsi Banten, Wadir Humas Polda Banten, Pengurus BKPRMI kabupaten/ kota, dan lainnya.

    Pada kegiatan FASI ke XI itu, terdapat 32 jenis perlombaan yang dilombakan antaranya adalah lomba mewarnai (TK), menggambar, adzan (TK), adzan (TPA), tartil (TK), tartil (TPA), nasyid (TK), nasyid (TPA), Tartil TKA perempuan, tartil TKA laki laki, tartil TPA laki laki, tartil perempuan, tilawah laki laki, dan tilawah perempuan. Selanjutnya lomba ceramah agama TPA, ceramah agama TQA, adzan iqomah TKA, adzan iqomah TPA, tahfidz Juz Amma TPA laki laki, tahfidz Juz Amma TPA, cerdas cermat TPA, praktek shalat laki laki, dan praktek shalat perempuan. Lalu lomba nasyid, mewarnai TKA laki laki, mewarnai TKA perempuan, menggambar perempuan, menggambar laki laki, kaligrafi laki laki, dan kaligrafi perempuan.

    Ketua Umum BKPRMI Provinsi Banten, Tb Haerul Jaman, mengungkapkan bahwa total peserta sebanyak 205 anak, mewakili LPPTKA BKPRMI Se-Provinsi Banten. Menurutnya, kegiatan FASI ke XI ini merupakan kegiatan yang sangat positif, khususnya bagi putra-putri bangsa.

    “Kegiatan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak-anak dan kebanggaan yang besar bagi orang tua. Bagaimana tidak, festival  ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bisa berpartisipasi dan melatih kemampuan anak dibidang agama,” ujarnya.

    Ia mengaku, suatu kebanggaan baginya selaku Ketua Umum BKPRMI Provinsi Banten bahwa pada kegiatan FASI dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prosedur serta ketetapan yang berlaku saat ini. Bahwa kondisi Pandemi saat ini menjadi salah satu kendala paling besar dalam penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan  banyak pihak.

    “Dalam kegiatan Festival Anak Soleh Indonesia ini banyak pilihan lomba yang bisa diikuti seperti lomba tilawah, lomba adzan dan iqomah, lomba praktek sholat, lomba cerdas cermat qur’an, lomba ceramah agama, lomba nasyid islami, lomba kaligrafi, lomba menggambar dan mewarnai,” tuturnya.

    Haerul Jaman mengatakan, melalui sejumlah perlombaan yang digelar, anak-anak dilatih dan dibimbing dengan disiplin bagaimana mengikuti lomba sesuai dengan aturan panitia FASI. Ia menegaskan, hasil tidak harus menjadi patokan bagi anak-anak, karena menang dan kalah adalah hal biasa.

    “Yang luar biasa adalah tergalinya potensi anak dan jika itu terus dikembangkan akan menjadi kemenangan yang luar biasa,” ucapnya.

    Ia berharap, melalui kegiatan FASI ke XI, anak-anak Indonesia bisa menjadi anak-anak yang soleh dan cerdas juga bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak di Provinsi Banten.

    “Saya yakin, dengan lebih banyak kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menjadi tolak ukur dan cerminan bagi masyarakat dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak menjadi lebih positif,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Mengenal Metode Hafalan Kitab Kuning Pesantren Irhamna

    Mengenal Metode Hafalan Kitab Kuning Pesantren Irhamna

    PANDEGLANG, BANPOS – Pondok Pesantren Irhamna Bil Quran yang berlokasi di Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang terus berinovasi dan mengembangkan metode pembelajaran. Terbaru, pondok pesantren mengembangkan program khusus hafalan kitab kuning dengan metode Irhamna Bil Lughoh Wat-Turots. Sebelumnya, Pondok Pesantren Irhamna sudah mengembangkan motode cepat menghafal Alquran.

    Metode ini terlahir dari sebuah diskusi dan eksperimen para santri dan ustaz di lingkungan Pondok Pesantren Irhamna Bil Quran. Dalam eksperimen itu, seorang santri ada yang mampu menghafal salah satu kitan dalam hitungan pekan, dua pekan hingga sekitar dua bulan, bergantung dari ketekunan dan kemampuan santri.

    Untuk menguji metode hafalan kitab kuning, Pimpinan Pondok Pesantren Irhamna Bil Quran, KH Taftazani beserta sejumlah ustaz terus melakukan penyempurnaan metode dengan bersilaturahmi kepada para kiai, akademisi dan sejumlah pihak lainnya. Selain diminta masukan, para kiai dan akademisi juga dipersilakan menguji efektivitas dan kecepatan menghafal kitab kuning dengan menggunakan metode tersebut.

    “Saya sudah beberapa kali bertemu bersilaturahmi dengan para kiai dan akademisi. Melalui pertemuan itu, kami mendapatkan banyak masukan untuk pengembangan pondok pesantren, khususnya pengembangan metode. Hasilnya, alhamdulillah metode ini sangat efektif dalam mencetak penghafal kitab kuning,” kata KH Taftazani, Sabtu (12/3/2022).

    KH Taftazani mengatakan, target hafalan untuk para santri yang masuk program khusus adalah sebanyak 20 kitab, seperti alfiyah, matan fathul qirub dan lain-lain. Pada tahap memasuki program khusus, para santri diminta menghafal metode kitab kuning Bil Lughoh Wat-Turots, alfiyah, matan fathul qorib dan lain-lain.

    Seberapa efektif metode tersebut diterapkan terhadap para santri, KH Taftazani menyebut, sangat efektif dan spektakuler. Sebab, melalui metode tersebut ada santri yang mampu menghafal metode Bil Lughoh Wat-Turots setebal seratusan halaman, alfiyah 170 bait, dan menghafal matan fathul qorib hingga bab salat dalam hitungan tujuh hari.

    KH Taftazani mengakui bahwa tidak semua santri mencapai target hafalan sebanyak itu dalam waktu tujuh hari. Namun, pada umumnya para santri yang masuk program khusus akan mampu menghafal kitab kuning dalam waktu cepat.

    “Bagi santri yang memiliki kemampuan di atas rata-rata bisa sangat cepat menghafal kitab kuning. Misalnya tadi, ada santri yang mampu menghafal metode kitab kuning, alfiyah sebanyak 170 bait dan matan fathul qorib hingga bab salat dalam waktu tujuh hari,” katanya.

    Padahal, menurut informasi dari wali santri, santri tersebut belum pernah meraih peringkat satu sewaktu masih di sekolah dasar atau hanya masuk tiga besar. Selain itu, santri tersebut tidak terlalu menyukai program hafalan.

    Saat ditanya lebih jauh tentang kecepatan menghafal kitab kuning, KH Taftazani menyebut bahwa para santri yang memasuki program khusus harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pihak pondok pesantren. Misalnya, santri harus menjalankan tirakat dan royadhoh, salat malam dan aturan waktu belajar yang sudah ditetapkan pengelola pondok.

    Selain itu, santri yang masuk program khusus harus terlebih dahulu mengikuti program hafalan Alquran. Oleh karena itu, saat santri masuk program khusus, mereka juga harus terus mengulang (murojaah) hafalan Alquran.

    “Mengapa bisa cepat menghafal kitab kuning, itu adalah buah tirakat dan riyadhoh yang terus diperjuangkan, puasa daim, tidur hanya sekitar dua-tiga jam, zikir, selain metode pengajaran yang memang sangat spektakuler serta kemampuan para ustaz dalam memberikan bimbingan,” ujarnya.

    KH Tahtazani juga sempat menyinggung tentang awal kelahiran metode menghafal kitab kuning. Ia mengatakan, metode itu terlahir dari sebuah diskusi dan eksperimen para santri dan ustaz. Diskusi dan eksperimen tersesebut dilakukan, guna menciptakan metode cepat menghafal kitab kuning.

    “Kalau sebelumnya kita lebih banyak mengenal metode menghafal kitab kuning itu di Jawa Tengah atau Jawa Timur, sekarang kami mencoba mengenalkan dan menggunakan metode sendiri. Mudah-mudahan bermanfaat dalam pengembangan keilmuan khususnya di kalangan pesantren,” ucapnya.

    (MGA)

  • Miris, Rata-rata Pendidikan Masyarakat Banten Hanya Sampai SMP

    Miris, Rata-rata Pendidikan Masyarakat Banten Hanya Sampai SMP

    SERANG, BANPOS – Meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten mengalami peningkatan di tahun 2021 dibanding 2020 lalu, akan tetapi rata lama-lama sekolah masyarakat Banten hanya mengenyam sampai ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau 8,93 tahun.

    Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy pada saat menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun anggaran 2021 dalam Rapat paripurna DPRD Banten, Kamis (10/3) mengungkapkan, IPM dan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Provinsi Banten tahun 2021 angkanya melampaui angka rata-rata Nasional. Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran juga dilaporkan menurun.

    “Peningkatan IPM Banten tahun 2021, terjadi pada tiga komponen, yaitu umur harapan hidup (UHH) menjadi 70,02 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi 13,02 tahun, rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 8,93 tahun, dan pengeluaran per kapita (PKP) per tahun sebesar Rp12 juta,” katanya.

    Adapun LPE sendiri mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,44 persen, atau pulih dari kondisi perekonomian tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif -3.38 persen. “Lebih baik dibandingkan perekonomian nasional yang hanya tumbuh 3.51 persen

    “Pembangunan manusia di Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan, yang dilihat dari peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Capaian IPM sebesar 72,72 poin atau meningkat 0,27 poin dari tahun sebelumnya, dan lebih baik dibandingkan IPM nasional yang mencapai 72.29 poin,” kata Andika

    Berikutnya, Andika melanjutkan, capaian persentase penduduk miskin sebesar 6,50 persen atau menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yang mencapai 6,63 persen, dan angka tersebut masih lebih baik dari tingkat kemiskinan nasional yang mencapai 9,71 persen. Angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan sebesar 0,13 poin dibanding kondisi tahun sebelumnya. Hal ini, kata Andika, sejalan dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 15,000 ribu orang. Adapun capaian persentase pengangguran terbuka pada 2021 terealisasi sebesar 8,98 persen, menurun signifikan dari kondisi pengangguran tahun 2020 yang mencapai 10,64 persen atau turun sebesar 1,66 persen. Jumlah pengangguran berkurang signifikan sebanyak 99.000 ribu orang.

    Andika mengatakan, meskipun wabah Covid-19 belum berakhir, patut disyukuri Pemprov Banten masih dapat mewujudkan keberhasilan pembangunan, seperti dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemprov Banten mendapatkan sejumlah prestasi dan penghargaan. Prestasi tersebut di antaranya penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 tahun berturut-turut, peringkat dua penghargaan pencegahan korupsi dari KPK, provinsi sangat inovatif dari Kemendagri, peringkat pertama manajemen kepegawaian dari BKN dan predikat provinsi informatif dari Komisi Informasi Republik Indonesia.

    Untuk pencapaian dalam bidang pembangunan Infrastruktur, Andika menyebut, Pemprov Banten telah berhasil merevitalisasi Banten Lama, membangun stadion “Banten International Stadium”, membangun Jembatan Bogeg di Kota Serang, membangun jembatan Ciberang yang merupakan akses wisata negeri di atas awan di Kabupaten Lebak, hingga tercapainya 98 persen dari 762 km jalan provinsi dalam kondisi mantap. “Berikutnya, tertanganinya 1.823 rumah tidak layak huni dan saat ini sedang dibangun 3 ruas jalan baru yaitu jalan akses Cikeusal-Boru, Tonjong-Banten lama dan Lingkar Baros,” tambahnya.

    Semua capaian tersebut, kata dia, sudah sesuai dengan Perda 10/2019 tentang Perubahan RPJMD tahun 2017-2022, yang telah menetapkan 5 prioritas pembangunan daerah, yaitu mempercepat pemulihan pandemi covid 19, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat infrastruktur untuk interkonektivitas wilayah dan daya saing daerah. “Berikutnya memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor unggulan dan memperkuat tata kelola pemerintahan,” kata Andika.

    (RUS/PBN)

  • 32 Madrasah Terdampak Gempa di Lebak Diajukan Dapat Bantuan

    32 Madrasah Terdampak Gempa di Lebak Diajukan Dapat Bantuan

    LEBAK, BANPOS – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak mengusulkan perbaikan 32 madrasah yang rusak akibat terdampak gempa bumi beberapa waktu lalu ke Kementerian Agama RI.

    Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lebak Badrusalam mengatakan, dari 32 sekolah madrasah yang rusak akibat terdampak gempa bumi tersebut terdiri dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang tersebar di wilayah Kabupaten Lebak.

    “Ada 32 madrasah yang sudah kami usulkan perbaikannya ke pusat, salah satunya MTs di Curug Panjang, Cikulur yang memang kondisinya rusak berat karena longsor dan diperparah dengan gempa,” kata Badrusalam, Kamis (10/3).

    Badrusalam mengatakan, akibat gempa hanya beberapa sekolah saja yang kondisi kerusakannya berat. Sisanya hanya rusak-rusak ringan dan sedang. Namun begitu, pihaknya tetap mengusulkan untuk perbaikan ke Kemenag RI.

    “Hanya beberapa saja yang rusak parah seperti madrasah yang di Curug Panjang itu, kebanyakan hanya rusak ringan dan sedang saja,” ucapnya.

    Badrusalam berharap Kemenag Pusat bisa mengakomodir usulan perbaikan puluhan madrasah tersebut, terutama madrasah-madrasah dengan tingkat kerusakan yang sangat parah.

    “Harapan saya usulan kami bisa direalisasikan, setidaknya 70 persen atau madrasah yang memang mengalami kerusakan berat,” harapnya.

    Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Ahmad Firdaus. Pihaknya berharap usulan bantuan program untuk perbaikan sebanyak 32 madrasah diakomodir oleh Kemenag Pusat.

    “Kita sudah mengusulkan ke pusat, nah kebijakannya itu ada disana. Tentunya kita berharap usulan itu bisa terealisasi,” katanya.

    Kepala Desa Curugpanjang, Yadi mengapresiasi langkah Kemenag Lebak yang bergerak cepat dengan mengusulkan bantuan program untuk perbaikan madrasah yang terdampak gempa bumi beberapa waktu lalu yang kondisinya rusak parah.

    “Saya apresiasi langkah Kemenag Lebak. Semoga usulan perbaikan benar-benar direspon dan diakomodir oleh Kemenag Pusat,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Tiga Ruang Kelas Jadi Sarang Burung Walet, KBM di SDN 01 Cileles Terganggu

    Tiga Ruang Kelas Jadi Sarang Burung Walet, KBM di SDN 01 Cileles Terganggu

    LEBAK, BANPOS – Selain bangunan sudah lapuk, tiga ruang kelas di SDN 01 Cileles Kecamatan Cileles ini juga dipenuhi oleh sarang burung walet. Sehingga saat ini dilaporkan, bangunan itu dalam kondisi memprihatinkan dan rapuh.

    Disebutkan, kerusakan di setiap sudut bangunan menunjukkan bangunan tersebut sudah tidak layak untuk dijadikan ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa, Rabu (09/03).

    Keterangan dari Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 01 Cileles, Nahdia membenarkan bahwa bangunan sekolahnya tersebut sudah banyak yang rusak, namun belum mendapatkan untuk rehab perbaikan.

    “Iya, bangunan ini sudah banyak yang rusak dan lapuk. Jadi sebenarnya sudah tidak layak untuk KBM para murid, ya kita khawatir terjadi yang tidak diharapkan,” ungkapnya.

    Selain itu, Kepsek Nahdia juga menyebut keberadaan ruangan kelasnya juga jadi tempat bersarang burung walet.

    “Itu juga ruangan kelasnya jadi sarang burung walet, KBM siswa kami juga terganggu jadinya,” katanya.

    Dijelaskan pula, pihaknya bersama para dewan guru sudah sering mengusir keberadaan burung liar tersebut agar tidak bersarang di sana, namun tetap saja membandel.

    “Kami sudah mencoba mengusir burung-burung walet itu, tapi susah. Malah balik lagi balik lagi, dan sekarang malah tambah banyak. Itu tiga ruang kelas sudah diisi semua. Pokoknya mengganggu sekali,” terangnya.

    Oleh karenanya, kata Nahdia, ia berharap agar segera mendapat rehab serta tambahan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) dan mushola.

    “Saya sudah mengajukan permohonan perbaikan dan berharap ruang kelas itu dapat secepatnya direhab. Dan juga maunya ada tambahan fasilitas bangunan seperti MCK dan punya mushola. Intinya kepada pemerintah Kabupaten atau pusat agar secepatnya memberikan Rehabilitasi pada sekolah kami,” paparnya.

    (WDO/ENK)

  • Pembangunan Ponpes Daarul Quro’ di Curug Dimulai

    Pembangunan Ponpes Daarul Quro’ di Curug Dimulai

    SERANG, BANPOS – Lantaran bangunan Pondok Pesantren Daarul Quro’ yang berlokasi di Kemang sudah tidak sanggup menampung santri, dan tidak bisa dikembangkan lagi dari segi bangunannya, maka Pemkot Serang Pihak Ponpes melakukan alih lokasi bangunan Ponpes yang akan di dirikan di Lingkungan Rancayomas, Kecamatan Curug, Kota Serang.

    Walikota Serang, Syafruddin dengan ditemani stakeholder Kecamatan Curug yaitu Camat, Lurah, dan para Kyai hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quro’ yang berlokasi di Lingkungan Rancayomas, Kecamatan Curug, Kota Serang, pada Rabu (9/3).

    Syafruddin mengungkapkan, sebelumnya Ponpes Daarul Quro’ telah berdiri di Kemang, namun tidak mampu menampung banyaknya santriwan dan santriwati. Sehingga perlu dialihkan ke Ponpes baru yang lebih memadai.

    “Jadi Daarul Quro’ itu ada dua di Kota Serang ini. Yang pertama di Kemang, karena sudah tidak bisa menampung anak-anak santri, jadi ada pengembangan kesini. Ya mudah-mudahan disana jalan, disini juga jalan gitu. Syukur-syukur disatu tempat, jadi fokus pak Kyai H. Sholih itu disatu tempat,” terangnya.

    Upaya tersebut dilakukan demi kemajuan Ponpes dan guna meningkatan kualitas religiusitas masyarakat Kota Serang, khususnya anak-anak.

    “Tentunya apa yang saya sampaikan bagian dari peningkatan SDM masyarakat Kota Serang. Karena pondok pesantren itu salah satu pembentukan karakter anak-anak kita menjadi santun dan sopan, menjadi orang-orang yang ngerti, terutama dengan masalah-masalah keagamaan, bisa menulis Al-Quran, bisa membaca Al-Quran,”

    Terlebih lagi pihaknya mengaku bahwa Ponpes tersebut berperan penting dalam pembentukan karakter anak dan tentunya memiliki kelebihan dibanding sekolah-sekolah lainnya.

    “Saya yakin pondok ini punya andil besar, dibandingkan di sekolah-sekolah biasa. Kalo di sekolah-sekolah biasa itu satu minggu belajar agama satu kali. Kalo di pondok ini setiap hari, siang dan malam, jadi itu yang jadi kelebihan,” tambahnya.

    Dengan demikian, ia berharap agar semua pihak turut serta mendukung dalam pembangunan Ponpes itu baik dari segi materil maupun moril.

    “Oleh karena itu bagi masyarakat Rancayomas juga kami mohon dukungan dari semua pihak, dari pak Camat, pak Lurah, untuk terus sama-sama berjuang. Kalo tidak ada uang, gotong-royong. Kalo umpamanya punya uang, ya sumbangkan, baik sumbangannya satu sak atau setengah sak. Itu kalo lama-lama di kumpulkan, sama halnya dengan lidi gitu. Kalo satu ya gabisa berbuat apa-apa, tapi kalo banyak insyaallah itu bisa berbuat,” tuturnya.

    Hal sama diungkapkan oleh pemilik Ponpes Daarul Quro’, Khoirul Sholih, bahwa alasan Ponpes nya dipindah yaitu sebagai upaya pengembangan dan karena lokasi awal Ponpes yang sempit.

    “Bangunannya aja yang awal, santri nya mah sudah ada. Karena pengembangan asrama aja yang susah. Kemang kan disana tempatnya sempit, kita pindah kesini, kan daya tampung nya sudah tidak memungkinkan,” ujar pemilik Ponpes tersebut.

    Diperkirakan luas tanah yang akan dibangun Ponpes baru adalah sekitar 2407 m³ dan mampu menampung sebanyak 300 santri.

    “Luasnya 2407, InsyaAllah bisa menampung sekitar 300 an. Rencananya yang akan di bangun adalah pertama asrama santri dan majlis taklim atau aula pengajian,” tandas Sholih.

    (MG-01/AZM).

  • Untirta Dapat Hibah Lahan dari Pemkab Pandeglang

    Untirta Dapat Hibah Lahan dari Pemkab Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menghibahkan lahan seluas 6,8 hektar di Kampung Kaduela, Desa Kaduela, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, untuk pembangunan kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

    Rektor Untirta, Fatah Sulaeman mengatakan, pembukaan lahan untuk kampus Untirta saat ini telah dilakukan. Tahap pertama pembangunan akan dibuat tempat riset untuk pengembangan produk pertanian.

    “Di sini akan berkumpul banyak pakar pertanian, kita akan kembangkan pangan lokal Pandeglang yang berkelas dunia. Kami akan konsen lakukan itu,” kata Fatah saat land clearing kampus Untirta, Rabu (9/3).

    Menurutnya, apa yang telah diberikan oleh Pemkab Pandeglang tersebut merupakan amanah dari masyarakat Pandeglang. Lahan yang diberikan tersebut harus bermanfaat bagi masyarakat.

    “Kita akan adakan pelatihan dan Diklat, membuat kebun percobaan untuk pengembangan. Karena menurut riset, di Pandeglang banyak potensi sumber daya alamnya,” terangnya.

    Untuk anggaran pembangunan, pihaknya saat ini sedang mengajukan dana kontigensi dari Islamic Development Bank (IDB). Anggaran tersebut dapat dilakukan untuk pembangunan infrastruktur.

    “Tahapan terus berlanjut, mungkin tidak seluruhnya di periode sekarang. Tapi ibu Bupati sudah menanam jejak yang indah ini di tanah Kaduela yang akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

    Fatah menambahkan, wacana pembangunan kampus Untirta itu sudah dirintis sejak Bupati Achmad Dimyati Natakusumah, namun sempat tersendat dalam prosesnya.

    “Alhamdulillah sekarang terwujud, semoga memberikan keberkahan dan manfaat yang besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, apa yang dihibahkan tersebut merupakan milik masyarakat yang diamanahkan kepada Pemda Pandeglang. Oleh sebab itu, Irna berharap dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Pandeglang.

    “Dengan adanya pengembangan potensi pertanian di Pandeglang dapat meningkatkan taraf ekonomi petani, karena produk yang keluar itu bahan jadi, bukan bahan mentah,” katanya.

    “Riset seperti ini sangat diharapkan oleh petani kami dalam pengembangan produk unggulan pertanian seperti talas beneng yang saat ini sudah mendunia,” sambungnya.

    Menurut Irna, dengan adanya kampus Untirta di Kabupaten Pandeglang, pihaknya memberikan apresiasi dan merasa senang, karena akan memberikan dampak positif kepada masyarakat.

    “Disini ekonomi masyarakat akan berkembang, seiring berkembangnya kampus mulai dari pedagang hingga rumah kos untuk mahasiswa,” ujarnya.

    Terpisah, salah satu warga setempat, Tatu mengatakan, dengan dibangunnya kampus Untirta, dirinya merasa senang, karena akan meningkatkan jumlah pembeli untuk warung miliknya.

    “Tentunya kami merasa senang dengan adanya kampus Untirta ini, dampaknya jelas akan meningkatkan jumlah pembeli,” katanya.

    (DHE/PBN)

  • Tumbuhkan Kecintaan Pada Budaya Lokal, DPAD Cilegon Gelar Lomba Bercerita

    Tumbuhkan Kecintaan Pada Budaya Lokal, DPAD Cilegon Gelar Lomba Bercerita

    CILEGON, BANPOS – Guna menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Cilegon menggelar lomba bercerita tingkat Kota Cilegon yang diikuti puluhan peserta yang terdiri dari siswa SD/MI, SMP/MTs dan guru PAUD/TK yang digelar di salah satu hotel di Kota Cilegon, Selasa (8/3).

    Kepala DPAD Kota Cilegon Ismatullah mengungkapkan bahwa lomba bercerita merupakan kegiatan rutin yang dilakukan DPAD Kota Cilegon guna memberikan pembelajaran kepada anak-anak baik tingkat PAUD/TK, SD/MI maupun SMP/MTs.

    “Jadi dilakukan kegiatan ini untuk mengembalikan mereka kepada kondisi zaman ketika kita dididik oleh orang tua kita yakni dengan bercerita. Kedepan anak-anak ini akan saya jadikan orang tua bertanggung jawab, dimana ketika anak-anaknya mau tidur dididik dengan cerita-cerita positif atau nasehat melalui cerita yang disampaikan,” tuturnya.

    Lebih lanjut Ismatullah menjelaskan dilaksanakannya lomba bercerita ini dilatarbelakangi mulai sirnanya bercerita, maka dari itu, DPAD selalu mengadakan lomba bercerita agar generasi anak-anak milenial gemar membaca dan membacakan kembali dalam bentuk cerita.

    “Tentunya dengan improvisasi yang lebih menarik. Karena dengan menarik dalam menyampaikan sebuah cerita diharapkan dapat menjaga dari permasalahan-permasalahan dunia anak, jangan sampai terkontaminasi dengan perkembangan zaman yang sekarang ini sudah dibumbui sebuah informasi yang kurang positif,” katanya.

    Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon ini berharap, adanya perlombaan bercerita ini anak-anak menjadi tumbuh berkembang secara alamiah dan kegiatan ini terus dilaksanakan. “Kami akan terus sosialisasikan manfaat dari lomba bercerita ini untuk kehidupan di masa depan. Sehingga dapat terwujudnya masyarakat Kota Cilegon yang baru, modern dan bermartabat,” tandasnya.

    Sementara itu, Sekretaris DPAD Kota Cilegon Sulelah mengatakan lomba bercerita ini diikuti sebanyak 90 peserta yang terdiri dari 30 siswa SD/MI, 30 siswa SMP/MTs dan 30 dari guru PAUD/TK.

    “Pelaksanaan lomba kami bagi per sesi agar tidak terjadi penumpukan peserta dan pendamping karena kondisi masih pandemi Covid-19,” tutupnya.

    Diketahui, untuk lomba tingkat SD/MI dilaksanakan tanggal 8 Maret dan lomba tingkat SMP/MTs dilaksanakan tanggal 9 Maret. Sedangkan lomba tingkat guru PAUD/TK dilaksanakan tanggal 10 Maret.
    Kegiatan tersebut bertajuk ‘Membangun Generasi Milenial Indonesia yang Gemar Membaca, Berkarakter dan Cinta Kearifan Lokal’ berlangsung selama tiga hari yakni dari tanggal 8-10 Maret 2022 dengan tujuan untuk membudayakan kegemaran membaca, menanamkan kecintaan terhadap buku cerita daerah dan menumbuhkan kecintaan budaya nusantara khususnya budaya Banten.

    (LUK/RUL)

    Caption : DPAD Kota Cilegon menggelar lomba bercerita tingkat Kota Cilegon yang diikuti puluhan peserta yang terdiri dari siswa SD/MI, SMP/MTs dan guru PAUD/TK yang digelar di salah satu hotel di Kota Cilegon, Selasa (8/3). LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

  • Helldy Minta Semua Sekolah di Kota Cilegon Bersih

    Helldy Minta Semua Sekolah di Kota Cilegon Bersih

    CILEGON, BANPOS – Dinas Pendidikan Kota Cilegon menggelar acara penyerahan penghargaan sertifikat sekolah sehat yang berlokasi di Ruang Rapat Walikota Cilegon, Rabu (9/3). Penyerahan sertifikat sekolah sehat ini diberikan secara langsung oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Heni Anita Susila dan Direktur Eksekutif LSM Bina Usaha Mandiri, Muhamad Salahudin Hakim.

    Dalam sambutannya, Helldy mengapresiasi atas terselenggaranya program sekolah sehat di Kota Cilegon. “Saya sangat mengapresiasi adanya program sekolah sehat di Kota Cilegon ini, semoga program ini bisa terus berlanjut secara rutin di tahun – tahun berikutnya,” ungkapnya.

    “Dan untuk sekolah yang memenangkan program sekolah sehat ini mudah – mudahan bisa dijadikan sebagai acuan untuk sekolah lain agar sekolahnya menjadi sekolah yang sehat,” sambungnya.
    Lebih lanjut, Helldy menerangkan bahwa sekolah yang bersih dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang aman dan nyaman. “Kondisi sekolah itu sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kita harus menciptakan sekolah yang bersih agar supaya kegiatan belajar mengajar pun akan terasa aman dan nyaman,” ucapnya.

    “Jika sekolahnya bersih juga akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi siswa – siswi di sekolah,” lanjutnya.

    Helldy berharap program sekolah sehat dapat memberikan dampak positif untuk sekolah di Kota Cilegon. “Saya berharap dengan adanya program sekolah sehat ini dapat memberikan motivasi bagi sekolah – sekolah agar tetap menjaga kebersihan dan ketertiban di sekolahnya masing – masing,” jelasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Heni Anita Susila menyampaikan jika program sekolah sehat ini sebagai upaya untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. “Program sekolah sehat ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan dan memotivasi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan, khusunya di lingkungan sekolah,” ucapnya.

    Heni juga mengatakan bahwa Program Sekolah Sehat diikuti sebanyak 38 sekolah. “Program sekolah sehat ini diikuti oleh 38 sekolah yang ada di Kota Cilegon dan setelah melakukan beberapa tahapan-tahapan akhirnya dipilihlah 5 sekolah terbaik yang diantaranya terdapat 3 sekolah swasta dan 2 sekolah negeri,” imbuhnya.

    Di kesempatan yang sama, Perwakilan PT. Unilever yang diwakilkan Direktur Eksekutif LSM Bina Usaha Mandiri, Muhammad Salahudin Hakim mengatakan penyerahan sertifikat ini merupakan apresiasi sekolah terbaik dalam pelaksanaan sekolah sehat tahun 2021. “Penyerahan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kita kepada sekolah, khususnya untuk 5 sekolah terbaik dalam pelaksanaan sekolah sehat di tahun 2021 ini,” tuturnya.

    Salahudin menambahkan selain mendapatkan sertifikat sekolah terbaik juga akan mendapatkan wastafel permanen. “Selain sertifikat kami juga akan memberikan wastafel permanen untuk sekolah terbaik tetapi hanya juara 1 sampai 3 saja yang mendapatkan wastafel permanen ini,” ucapnya.

    “Semoga program sekolah sehat ini bisa dijadikan sebagai percontohan dan inspirasi sekolah serta pihak lain untuk menciptakan sekolah sehat di Kota Cilegon,” pungkasnya.
    Terdapat sebanyak 5 Sekolah terbaik yang mendapatkan sertifikat ini, adapun sekolah tersebut meliputi SDIT Raudhatul Jannah Juara 1, SD YPWKS 4 Juara 2, SD PLTU Suralaya Juara 3, SD Negeri Ciwandan Juara 4 dan SD Negeri Bujang Gadung Juara 5.

    (LUK/RUL)