Kategori: PENDIDIKAN

  • Realisasi Program KCS, 520 Mahasiswa Dapat Beasiswa Full Sarjana

    Realisasi Program KCS, 520 Mahasiswa Dapat Beasiswa Full Sarjana

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota Cilegon memberikan beasiswa pendidikan full sarjana untuk masyarakat Kota Cilegon. Hal ini dilakukan sebagai realisasi program Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta dalam Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).

    Program ini diberikan langsung kepada penerima beasiswa dalam kegiatan launching program KCS Beasiswa Perguruan Tinggi di Aula Dinas Kominfo kota Cilegon, Senin (30/8).

    Helldy menjelaskan bahwa prorgam beasiswa full sarjana ini sebagai bentuk peduli terhadap pendidikan. “Ini adalah salah satu dari pada janji kampanye kami, tentunya pada hari ini tadi saya dan pak wakil sudah memberikan Kartu Cilegon Sejahtera atau KCS sebagai bukti pada masyarakat bahwa kami peduli terhadap pendidikan,” ungkapnya.

    “Saya terus terang merinding kenapa saya bangga hari ini, saya senang hari ini karena wujud apa yang saya cita-citakan semula sebelum saya jadi walikota saya konsen dalam pendidikan, karena pendidikan itu bisa merubah ekonomi keluarga, karena pendidikan dapat berdampak pada pengangguran, pengangguran menjadi miskin dan bisa menimbulkan kriminalitas,” sambung Helldy.

    Ditegaskan Helldy, bahwa dirinya ingin pemerintahan yang dibangun merupakan pemerintahan yang peduli terhadap pendidikan. “Pemerintahan kami ini adalah pemerintahan yang peduli terhadap pendidikan, oleh karena itu tidak ada orang yang boleh melarang cita-cita generasi Cilegon kedepan, yang miskin itu bapaknya yang kaya itu bapaknya tapi generasi ini harus betul-betul disentuh agar mereka ini menjadi generasi emas kedepannya,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Helldy menjelaskan bahwa tahun ini akan menganggarkan beasiswa full sarjana untuk 520 Mahasiswa.
    “Tahun ini kami baru bisa menganggarkan 520 mahasiswa, dari yang seharusnya 1000 mahasiswa per tahun, jadi tahun depan 1000 sama yang tahun ini dikurangi 520, berarti tahun depan ada 1480 mahasiswa dan mahasiswi Kota Cilegon yang kami akan berikan beasiswa selama 8 semester atau beasiswa full sarjana,” terangnya.

    Helldy berpesan kepada mahasiswa yang menerima beasiswa untuk memanfaatkan kesempatan belajar dengan baik. “KCS hari ini mudah-mudahan jadi motivasi kita semua, motivasi kepada adik-adik bahwa Pemerintah Kota Cilegon membiayai, Pemerintah Kota Cilegon menganggarkan dan ini adalah uang rakyat maka pergunakanlah dengan sebaik-baiknya, gapai prestasi anda, jangan sampai nanti udah belajar dikasih beasiswa belajarnya males-malesan, ini adalah uang rakyat yang akan kita kembalikan lagi kepada rakyat. Jadi ini adalah amanat daripada rakyat, tolong belajar secara maksimal agar supaya uang ini bisa bermanfaat menjadi ilmu nantinya kedepan dan kalian bisa membangun kota Cilegon,” terangnya.

    Helldy juga berpesan kepada aparatur Pemerintahan untuk menyaring masyarakat kota Cilegon yang layak mendapatkan beasiswa ini.

    “Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada UNTIRTA, UIN, UNIVAL, dan Insan Unggul, kedepan kita akan membuka kesempatan kepada mahasiswa yang berprestasi, dan kami mohon minta ketersediaan dari lurah dan camat untuk dapat betul-betul beasiswa yang didapatkan ini adalah beasiswa yang tepat sasaran,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ismatullah mengatakan Program KCS sebagai janji yang membanggakan untuk masyarakat kota Cilegon.

    “Program KCS beasiswa ini merupakan program yang sangat membanggakan, karena ini merupakan janji dari Walikota dan Wakil Walikota Cilegon. Dan alhamdulillah saat ini program beasiswa bisa dijalankan dimana nanti program ini bisa dirasakan oleh masyarakat kota Cilegon,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Ismatullah berharap program beasiswa bisa meningkatkan daya saing masyarakat serta indeks pembangunan manusia di Kota Cilegon. “Dengan adanya program beasiswa di berbagai wilayah kecamatan di Kota Cilegon saya berharap dapat meningkatkan daya saing masyarakat serta meningkatkan indeks pembangunan manusia di kota Cilegon,” katanya.

    Mahasiswa Teknik Industri Unival, Riswandi, yang mendapatkan beasiswa full sarjana mengungkapkan bahwa dirinya mengapresiasi program Pemerintah Kota Cilegon ini.

    “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap Pemerintah Kota Cilegon dengan program beasiswa ini, Pemerintah Kota Cilegon mempersiapkan pemuda untuk menjadi pemimpin di masa depan, intinya saya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Pemerintah Kota Cilegon, semoga beasiswa ini berkah bagi kami yang menerimanya,” pungkasnya.

    Diketahui, pemberian beasiswa ini tersebar ke delapan kecamatan di Kota CIlegon, diantaranya Kecamatan Cibeber 74, Kecamatan Cilegon 75, Kecamatan Citangkil 103, Kecamatan Ciwandan 73, Kecamatan Grogol 36, Kecamatan Jombang 59, Kecamatan Purwakarta 66 dan Kecamatan Pulomerak 34 beasiswa. (LUK/RUL)

  • Diskominfosatik Gandeng Mahasiswa, Pelatihan Peretas Program Tahap II Digelar

    Diskominfosatik Gandeng Mahasiswa, Pelatihan Peretas Program Tahap II Digelar

    SERANG, BANPOS – Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang akan menggelar pelatihan Bug Bounty Program tahap kedua (II) yang akan diikuti para mahasiswa dari berbagai universitas. Pelatihan yang akan dilaksanakan pada 1 sampai 3 September 2021 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para peretas atau hacker.

    “Persiapan saat ini untuk memaparkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat diikuti dengan baik oleh peserta maupun panitia dan juga untuk menjalin tali silaturahmi antar peserta dan panitia,” ujar Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya.

    Hal itu diungkapkan olehnya, usai membuka rapat persiapan pelatihan Bug Bounty Program Tahap II di Aula KH Syam’un Setda Kabupaten Serang, Senin (30/8). Hadir dalam rapat tersebut, Plt Sekretaris dan juga Kabid Komunikasi Informasi Publik, Hartono, Kabid Persandian dan Statistik, Shinta Asfilian Harjani, dan puluhan dosen dan mahasiswa dari Untirta, Unbaja, Unsera, dan AMIK.

    “Karena program ini akan melibatkan SDM di Diskominfosatik dan unsur dari mahasiswa serta lembaga lainnya, yang akan membentuk tim dalam mencari celah kerentanan yang ada pada suatu website,” katanya.

    Anas menjelaskan, tujuan akan dilaksanakanya Bug Bounty Program tahap II selain untuk meningkatkan kemampuan para hacker, juga memberikan bekal aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar.

    “Disisi lain untuk mencari kerentanan yang ada pada suatu website di lingkungan Pemkab Serang. Sehingga, keamanan informasi yang ada dapat terjaga dengan baik,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Kabid Persandian dan Statistik Diskominfosatik Kabupaten Serang, Shinta Asfilian Harjani mengaku, pelatihan Bug Bounty Program tahap II akan di ikuti masing-masing 5 mahasiswa untuk setiap universitas diantaranya, Untirta, Unsera, Unbaja dan AMIK. Ia berharap, dengan dilaksanakannya Bug Bounty Program dapat mewujudkan tata kelola sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang aman pada Pemkab Serang.

    “Disamping itu, menciptakan wadah yang positif untuk aktifitas hacking,” ucapnya.

    Shinta mengatakan, dalam upaya melindungi sebuah informasi, dibutuhkan keamanan informasi baik secara fisik dan logik. Keamanan fisik berupa keamanan infrastruktur yang mengoperasikan pertukaran informasi tersebut seperti tempat komunikasi, tempat penyimpanan informasi, alat komunikasi yang mentransmisikan informasi, serta perangkat pendukungnya.

    “Sementara untuk keamanan logik berupa keamanan dalam bentuk digital yang mencakup password, sertifikat elektronik, akses login, otentikasi, dan tingkat otoritas yang dapat mengakses sebuah informasi,” jelasnya.

    Perpaduan keamanan informasi secara logik dan fisik, tentunya perlu diatur dengan tata kelola keamanan informasi. Sehingga diperlukan kebijakan dari organisasi agar suatu keamanan informasi dapat berjalan dengan baik dan lancar serta terjaga keamanannya.

    “Sinergi dalam suatu keamanan informasi sangatlah diperlukan, karena itu Pemkab Serang memandang perlu untuk mengajak pihak yang berkaitan dan dunia pendidikan untuk ikut berpartisipasi dalam menerapkan sistem keamanan informasi yang handal,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Sekolah Dibuka, Pemkot Bingung

    Sekolah Dibuka, Pemkot Bingung

    SERANG, BANPOS – Pembelajaran Tatap MUka (PTM) Bakal resmi diijinkan mulai 1 September 2021, besok. Sejumlah sekolah di beberapa wilayah di Banten sudah memulainya lebih dulu. Tapi, Pemerintah Kota Serang justru galau karena perbedaan pandangan dari dua kepala daerahnya.

    Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengungkapkan pendidikan tatap muka akan dibuka pada awal September 2021. Namun demikian ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk rasa aman para siswa dan tenaga kependidikan.

    “1 September (Besok, Rabu) sekolah akan dibuka. Para guru sudah divaksinasi semua,” ungkap WH saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 Bagi 1000 Pelajar SMA dan SMK di BCS Logistics Center Jl. Raya Merak KM. 115, Rawa Arum, Kecamatan Gerogol, Cilegon (30/8).

    Dikatakan, untuk pendidikan tatap muka salah satu persyaratannya sudah divaksinasi. Saat ini cakupan vaksinasi untuk para pelajar sudah lebih dari 50 persen. Persyaratan lainnya kapasitas maksimal 50 persen serta melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

    “Bulan September kita harapkan para siswa sudah divaksinasi Covid-19 semua,” ungkapnya.

    “Vaksinasi mengurangi gejala dan risiko kematian akibat Covid-19. Berkat kesadaran kita terhadap protokol kesehatan, vaksinasi, dan pola hidup sehat, rumah sakit kita sekarang sudah normal,” sambungnya.

    Sementara, meskipun masuk ke dalam daftar wilayah yang boleh menggelar PTM pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, tidak serta merta membuat sekolah-sekolah yang ada di Kota Serang langsung menggelar PTM. Apalagi terdapat perbedaan pandangan antara Walikota dan Wakil Walikota Serang perihal PTM.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengaku telah memberikan anjuran dan arahan kepada para kepala sekolah, untuk bisa menggelar PTM. Namun PTM yang akan dilakukan, harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

    “Mulai hari ini (kemarin) juga sudah boleh PTM, kan suratnya sudah ditandatangani. Yang penting kalau saya sudah menganjurkan dan memerintahkan sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan, 50 persen (jumlah siswa),” ujarnya di Puspemkot Serang, Senin (30/8).

    Terkait dengan target vaksinasi Covid-19 untuk pelajar, Syafrudin menuturkan bahwa hingga saat ini sudah mencapai 8.000 pelajar atau sekitar 30 persen lebih dari 26.000 pelajar yang ada di Kota Serang telah divaksin.

    “Untuk yang pelajar itu kan totalnya ada 26.000 siswa, dan yang sudah divaksin itu sekitar 8.000 siswa atau pelajar,” ucapnya.

    Syafrudin mengatakan, sebenarnya sejak minggu lalu pun PTM di Kota Serang sudah dibolehkan, tanpa perlu menunggu vaksinasi Covid-19 pelajar selesai. Kendati demikian, Pemkot Serang tetap menggencarkan vaksinasi untuk pelajar sebagai antisipasi adanya penularan kasus Covid-19.

    “Sebetulnya bukan tidak bisa sekolah tatap muka, karena sudah dianjurkan oleh SKB tiga menteri. Bahkan dari minggu kemarin itu sudah bisa sekolah tatap muka. Tapi saya sudah menganjurkan tidak harus menunggu vaksinasi selesai. Sekolah tatap muka harus dibuka, dan berjalan,” katanya.

    Sementara Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa Pemkot Serang hingga saat ini belum mau melaksanakan PTM lantaran pihaknya tidak ingin mengambil risiko adanya klaster pelajar.

    “Kami, Pemkot Serang sedang mengkaji agar keputusan (PTM) benar-benar matang, dan tidak menimbulkan klaster baru,” ujarnya.

    Subadri membenarkan bahwa pusat melalui SKB Tiga Menteri telah memberikan restu bagi Pemkot Serang untuk menggelar PTM. Namun, Pemkot Serang tidak ingin sembarangan dalam mengambil keputusan.

    “Kami lagi benar-benar mempersiapkan dan mengkaji terkait sekolah tatap muka, baru nanti kami putuskan,” ucapnya.

    Menurut Subadri, pihak sekolah sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan PTM. Kesiapan tersebut pun tentunya dibuktikan dengan kesiapan dalam menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.

    “Hasil obrolan saya dengan kepala sekolah, semuanya sudah siap. Bahkan para wali murid juga sudah siap, tinggal menunggu saja,” tandasnya.

    Sementara, di Kota Cilegon uji coba PTM sudah digelar sejak Senin (30/8) kemarin. Sebanyak 43 SMP dan 180 SD negeri maupun swasta di wilayah ini ikut menggelar simulasi yang rencananya bakal digelar selama satu pekan.
    Walikota Cilegon, Helldy Agustian, mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Cilegon menggunakan sistem ganjil-genap.

    “Jadi jika tanggal ganjil yang masuk kelas ganjil sementara jika tanggal genap yang masuk kelas genap ini berlaku untuk SD dan SMP,” kata Helldy kepada awak media saat ditemui di SMP Negeri 7 Cilegon, Senin (30/8).

    Dikatakan Helldy, selama uji coba sekolah tatap muka, para siswa berada di sekolah selama satu sampai dua jam untuk setiap kelas. Selain itu, kegiatan tatap muka dibatasi sebanyak 50 persen dari kuota maksimal kelas.

    “Satu Minggu ini merupakan uji coba nanti pada Jumat akan kita lakukan evaluasi akan dilanjut atau tidak,” ujarnya.

    Lebih lanjut Politisi Partai Beringin Karya ini mengatakan sudah memiliki skenario terburuk jika dalam pelaksanaan ini didapati siswa positif Covid-19.

    “Kami akan hentikan di sekolah tersebut saja tidak di seluruhnya yang ada di Cilegon kalau begitu. Semoga saja tidak ada (Covid-19-red) biar anak-anak bisa sekolah tatap muka lagi,” tuturnya.

    Selain itu, untuk pemberian vaksinasi Covid-19 bagi para guru, pihak pemerintah sudah memberikan vaksinasi pelajar sejak Juli lalu. Sementara itu, pemberian vaksinasi untuk para pelajar berusia 12-17 tahun, baru dimulai pada Sabtu (28/8) kemarin.

    “Saya sudah mengintruksikan Kepala Dinas Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi guru di lokasi masing-masing,” pungkasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ismatullah mengatakan saat ini sudah ada 6.000 guru yang divaksinasi.

    “Untuk guru yang belum divaksin itu ada penyakit bawaan yang tidak memungkinkan untuk paksa divaksin, jumlahnya di bawah 1.000 guru,” tuturnya.

    Sementara vaksinasi pelajar sudah mencapai 20 persen dari seluruh pelajar di Kota Cilegon. Lebih lanjut, Ismatullah mengungkapkan sudah ada 85 siswa SMP yang sudah divaksin dari sekitar total 15 ribu siswa.

    Pantauan di SMP Negeri 7 Kota Cilegon yang mulai menggelar metode PTM, para siswa ditemani orang tua wali murid mendatangi sekolah. Terlihat para siswa yang datang masih memakai baju bebas.

    Salah satu orang tua siswi kelas IX SMPN 7 Kota Cilegon, Ulfa Nurdiah Uyun mengaku senang anaknya dapat kembali belajar di sekolah.

    “Senang lah saya jika dimulai sekolah offline lagi soalnya jika sudah kelas IX itu butuh motivasi dan materi yang terbimbing dari para gurunya,” kata dia, kepada saat ditemui di SMPN 7 Cilegon, Senin (30/8).

    Melalui metode PTM, dia meminta, para guru agar fokus mendidik para siswa yang sudah lebih dari satu tahun vakum dari tatap muka. Selama ini, kata dia, anaknya menjalani sekolah daring dengan cara mencari sendiri setiap materi yang diberikan guru agar bisa memahami pelajaran.

    “Saya menyambut baik PTM, tadi saya sudah membuat surat pernyataan untuk sekolah tatap muka semoga bisa berjalan lancar lah PTM-nya,” tuturnya.

    Sampai saat ini, anaknya belum menerima vaksinasi Covid-19. Namun, dia tidak
    mengkhawatirkan hal itu serta tetap mendukung PTM. “Ya nanti itu menyusul saja yang penting kan tetap protokol kesehatan ketat saat di sekolah,” katanya.

    Sementara itu, siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Cilegon, Bayu Aditya sangat antusias belajar tatap muka di sekolah. “Dari kelas VII sudah daring sekolahnya. Jadi ngga sabar pengen sekolah offline ketemu teman-teman,” katanya.

    Dia lebih memilih untuk sekolah tatap muka karena lebih dapat memahami materi yang diberikan oleh gurunya. Namun, dia harus beradaptasi menjalani sekolah tatap muka. Salah satunya, dia harus bangun lebih pagi.

    “Iya nanti paling masang alarm biar bisa bangun 05.30 WIB. Soalnya selama daring bangunnya jam 10.00 terus,” tuturnya.

    Sementara di tempat berbeda di SD Ciwaduk tepatnya di Jalan Kedung Kemiri, Kavling Blok F, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, terdapat siswa kelas III bernama Firga lupa dengan teman sekelasnya bahkan dirinya juga lupa cara berhitung pengurangan.

    “Lupa namanya siapa. Soalnya udah lama enggak sekolah tatap muka. Kan sekolahnya pake zoom. Enggak tau gimana (soal matematika) ngerjainya. Lupa. Soalnya belajarnya daring,” kata Firga saat ditemui di lokasi, Senin (30/8).

    Senada dengan Firga, siswa lainnya, Nisa Kelas V, mengaku senang dan gembira dengan sekolah tatap muka pertama ini.

    “Senang aja pertama sekolah. Apalagi ketemu dengan teman-teman yang udah lama enggak ketemu. Orang tua saya pun senang sekolah ini,” ujarnya.

    “Alhamdullilah hari ini saya bisa bertemu teman-teman. Tapi wajahnya udah banyak yang beda yah,” tutupnya.

    Seperti di Cilegon, sejumlah sekolah di Kabupaten Lebak juga sudah menggelar PTM lebih dulu dari instruksi yang disebutkan Gubernur Banten. Beberapa sekolah tingkat menengah di Kecamatan Malingping sudah ada yang sudah menjalankan ada pula yang tengah simulasi persiapan.

    Sebagaimana di SMKN 2 Rangkasbitung Kecamatan Rangkasbitung, dalam seminggu ini kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan PTM terbatas sudah berjalan lancar.
    Seperti dikatakan Humas SMKN 2 Rangkasbitung, Rohmat Mulyana, bahwa saat ini sekolahnya melaksanakan KBM dengan pola PTM terbatas dan tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes).

    “Sekarang kita melakukan pembelajaran tatap muka terbatas,jadi di atur dari setengah jumlah siswa perkelasnya dengan tetap memperhatikan prokes dan rutin mengukur suhu tubuh siswa dengan menggunakan termogun, dan bagi siswa yang tidak mengikuti PTM tetap di berikan materi melalui Daring atau dalam jaringan secara bergantian,” ujar Rohmat.

    Ditambahkan, pihaknya juga akan selalu berupaya memberikan pembelajaran yang baik bagi para siswa-siswinya sehingga hak-hak mereka memiliki pendidikan yang layak bisa terpenuhi. “Insha Allah dengan keterampilan dan semangat rekan-rekan guru SMKN 2 Rangkasbitung ,semua itu akan tercapai. Karena kami juga sudah rindu memberi pengajaran secara tatap muka, sudah lebih sepekan ini kita laksanakan,”katannya.

    Di Baksel, Plt Kepala SMAN 01 Malingping, Jaka, menutur kesiapan sekolahnya untuk segera melaksanakan PTM agar suasana KBM efektif.

    “Kita sudah siap, salah satunya dengan meratakan dulu program vaksin. Walaupun vaksin bukan indikator utama, sekarang pun sedang ada vaksinasi pada siswa-siswi kami,” kata Jaka, Senin (30/08).

    Namun Jaka pun menjelaskan, kendati sudah persiapab, pihaknya belum menerima surat edaran resmi dari dinas terkait, perihal dilaksanakannya PTM tersebut.

    “Edaran resmi dari Dinas belum, kalau instruksi gubernur kan hanya kepada pemerintah daerah, yang belum itu instruksi teknis dari dinas ke kami. Kalau tahap simulasi itu sudah kita lakukan,” terangnya.

    Adapun terkait fasilitas sarana dan prasarana penunjang kelancaran KBM, Jaka mengaku sudah mempersiapkannya. “Karena di sini sekitar 900 lebih siswa, kalau 50 persen kan hampir 500 siswa, adapun fasilitas untuk Prokes sudah disiapkan, kelas pun sudah kita persiapkan dari sebelumnya,” ungkapnya.

    Sementara itu, di SMKN 01 Malingping nampak terlihat sibuk sedang mempersiapkan kelas untuk melaksanakan PTM.

    “Kita baru siapkan dan merapikan kelas, karena ruangan kelas sudah sangat lama tidak digunakan, hingga banyak meja yang lapuk, dan kotor berdebu,” tutur salah satu guru.

    Diketahui, sisi lain dari akan dimulainya PTM ini akan segera menjawab harapan anak didik yang sudah rindu untuk segera bisa belajar bersama, rindu teman-temannya di sekolah dan rundu kegiatan sekolah. Tampak di beberapa siswa yang terlihat, terpancar jelas antusias belajar penuh keceria.(WDO/DZH/RUS/ENK)
    Caption : Tampak situasi KBM PTM Terbatas di SMAN 01 Malingping terlihat berjalan tertib penuh semangat dari para siswa-siswi. Senin (30/08).
    (WDO/DZH)

  • Wali Murid Gak Sabar PTM

    Wali Murid Gak Sabar PTM

    SERANG, BANPOS- Wali murid di Kota Serang saat ini semakin gak sabar agar pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara tatap muka di sekolah atau PTM. Ketidaksabaran mereka terkait PTM lantaran merasa kasihan dengan anak-anak mereka, yang mengalami banyak kendala selama pembelajaran daring.

    Salah seorang wali murid asal Ciwaru, Kelurahan Cipocok Jaya, Harudin, mengatakan bahwa sejak adanya pembelajaran secara daring, anaknya kerap mengeluh kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

    “Makanya saya ingin agar sekolah tatap muka ini segera dibuka. Kasihan anak-anak. Kadang terkendala dengan mengerjakan tugasnya,” ujarnya kepada awak media, Kamis (26/8).

    Ia sendiri pun mengaku tidak terlalu paham tentang pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh anaknya. Sehingga, ia juga tidak bisa membantu anaknya ketika kesulitan belajar.

    “Iya, saya tidak terlalu tahu daring dan saya inginnya segera tatap muka saja. Karena kan memang terbatas kalau daring,” tuturnya.

    Dengan adanya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dalam rangka mempercepat PTM, Hairudin pun merasa senang dan mendukungnya. Sebab, semakin cepat vaksinasi, maka semakin cepat pula sekolah tatap muka dibuka.

    “Saya mendukung adanya vaksinasi untuk pelajar ini. Saya juga berharap pemerintah cepat-cepat membuka sekolah tatap muka,” ucapnya.

    Senada disampaikan oleh wali murid lainnya, Ratna. Ia mengaku bahwa anaknya sangat ingin segera masuk sekolah. Bahkan, anaknya meminta segera divaksin agar bisa masuk ke sekolah bertemu dengan teman-temannya.

    “Tapi kan anak saya masih SD, jadi belum tahu apakah nanti divaksin juga atau tidak. Soalnya belum ada pengumumannya,” ujarnya.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa untuk saat ini para orang tua sudah mulai sadar untuk mengizinkan anak-anaknya melaksanakan vaksinasi Covid-19.

    “Dengan kesadaran itu kan juga sebuah jawaban kalau masyarakat sudah mulai sadar,” ujarnya.

    Dari 28 SMP Negeri yang ada di Kota Serang, Subadri menyebutkan bahwa baru 19 SMP Negeri yang melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sisanya, akan dikebut hingga awal bulan depan.

    “Ada 19 SMP yang sudah melaksanakan vaksinasi dari 28 SMP. Dan per hari ini sudah 20,7 persen siswa yang melaksanakan vaksinasi. Bulan depan akan terus dipercepat sesuai dengan arahan pusat,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Banten Antusias Menuju PTM

    Banten Antusias Menuju PTM

    TANGERANG, BANPOS – Program vaksinasi kepada pelajar dan mahasiswa terus dikebut di sejumlah daerah di Banten. Kemajuan yang dicapai dalam program itu, membuat banyak pihak optimis pembelajaran tatap muka (PTM), baik di sekolah maupun di kampus-kampus bisa segera dijalankan.

    Para guru dan murid sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Tangerang antusias menyambut rencana dibukanya pembelajaran tatap muka (PTM). Selama ini, mereka mengalami kesulitan di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.

    Guru SMK swasta Al Husna, Ita Unpitawati mengungkapkan belajar mengajar secara daring sulit dilakukan di sekolah kejuruan. Hal itu disebabkan oleh karakter SMK yang lebih menuntut siswa memiliki kompetensi dan kemampuan. Sehingga, diperlukan lebih banyak pembelajaran tatap muka untuk melaksanakan kegiatan praktikum.

    “Kalau untuk SMK di masa pandemi ini sulit ya. Sekolah ini kan sekolah kejuruan, dimana sekolah itu harus memiliki kompetensi dan skill,”ujar Ita, guru jurusan otomatisasi tata keuangan SMK Al Husna kepada Satelit News, Rabu (25/8/2021).

    Dia mengatakan sekolah kejuruan harus lebih banyak melakukan praktik. Sehingga, memudahkan siswa untuk mendapatkan ilmu atau bekal.

    “Jadi memang kalau sekolah kejuruan itu baiknya ada tatap muka untuk praktiknya, jadi nggak semata mata sekolah itu online. Karena kalau online itu kan siswa nggak sepenuhnya paham. Kalau mereka di lapangan bisa melihat, mendengar bahkan praktik mata pelajaran tersebut,” jelasnya.

    Ia juga menceritakan, ketika siswa belajar online menurutnya kurang efektif. “Sebenarnya sekarang masih bisa belajar daring tapi kan mengaplikasikan keuangan harusnya langsung. Mereka harus memegang langsung komputer,” ujar Ita.

    Menurutnya ita, adanya informasi terkait Pembelajaran Tatap Muka akan dibuka, disambut para pelajar. “Justru mereka antusias ada tatap muka. Mereka lebih antusias pokoknya. Kalau di mata pelajaran saya, kalau PTM mereka jadi paham, bisa bertanya langsung. Kalau nanya langsung kita jawab. Hari itu juga dan bisa diaplikasikan langsung,” katanya.

    Ita berharap, pembelajaran tatap muka segera dibuka tapi hal itu tentunya tetap mengikuti aturan pemerintah.
    “Siapa sih yang nggak pengen PTM tapi kan negara kita yang punya aturan Otomatis kita harus mengikuti aturan yang berlaku. Mudah-mudahan pandemi cepat berlalu dan kita bisa belajar tatap muka. Kita tidak bisa menyalahi aturan tersebut. Kalau dilarang PTM ya kita ikut aja, tapi mudah-mudahan segera dibuka,” pungkasnya.

    Sementara itu, guru SMAN 15 Kota Tangerang Retno Puji berharap PTM segera dibuka karena menjadi kabar baik bagi pelajar. Menurutnya sekolah tatap muka itu tentu menjadi keinginan para siswa.

    “Harapan saya semoga PTM segera terealisasikan karena PTM itu merupakan angin segar bagi saya selaku guru dan siswa-siswi SMA. Memang belajar melalui daring kita sebagai guru dituntut berinovasi dan berkreatif supaya siswa enjoy dan bisa belajar seperti tatap muka, tapi daring ini tidak bisa mengalahkan atau menggantikan pertemuan tatap muka,” harapnya.

    Terpisah, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan pihaknya terus menggencarkan vaksinasi bagi pelajar. Pemberian vaksin bagi pelajar itu pun akan dilakukan secara merata, hingga ke pelosok Kota Serang.

    “Kemarin kami sudah lakukan vaksinasi di perkotaan di SMP Negeri I Kota Serang. Sekarang kami lakukan di SMP Negeri 5 Kota Serang, di Kasemen,” ujarnya usai melakukan peninjauan.

    Ia menjelaskan, hingga saat ini vaksinasi dosis pertama sudah dilakukan sebesar 57 persen, baik untuk pelajar hingga masyarakat umum lainnya. Ia menargetkan vaksinasi bisa rampung 100 persen di Desember 2021 mendatang.

    “Vaksinasi ini tugas dari pemerintah, kami berikan baik kepada pelajar maupun masyarakat umum, kami juga terus berusaha agar vaksinasi bisa diberikan hingga 100 persen,” tandasnya.

    Sementara, Plt Kepala Dinkes Kota Serang, dr. Hasanuddin mengungkapkan, di Kota Serang vaksinasi yang menyasar kalangan pelajar tercatat telah mencapai sebanyak 3.800 penerima vaksin dari 26.036 pelajar, atau dalam persentase sebesar 14,7 persen. Masih rendahnya jumlah pelajar yang divaksin disebut karena pelaksanaan vaksinasi baru berjalan beberapa pekan.

    Plt Kepala Dinkes Kota Serang, dr. Hasanuddin, mengatakan bahwa besaran 14,7 persen pelajar yang sudah divaksin merupakan rekapitulasi data pada Senin (23/8) lalu. Menurutnya jika dihitung hingga Rabu (25/8), jumlah tersebut akan bertambah.

    “14,7 persen itu data terakhir, kalau untuk saat ini belum dihitung semuanya. Tapi kalau dihitung, pasti angka nambah terus, karena vaksinasi terus kami lakukan,” ujarnya usai meninjau vaksinasi di SMP 5 Kota Serang.

    Menurutnya, masih rendahnya vaksinasi untuk pelajar dikarenakan vaksinasi baru dilakukan beberapa pekan ini. Kendati demikian, antusiasme pelajar dan wali murid pun sangat tinggi, agar anaknya bisa mendapatkan vaksin.

    “Tentu dalam vaksinasi ini kami meminta restu juga dari pihak orang tua, kami tidak sembarangan dalam memberikan vaksin, kalau sudah diizinkan maka bisa dilakukan vaksinasi,” tuturnya.

    Ia menjelaskan, vaksinasi yang diberikan untuk pelajar saat ini, baru dosis pertama. Sementara ditargetkan vaksinasi bagi pelajar dapat benar-benar rampung pada akhir tahun ini.

    “Dosis yang kami berikan baru dosis pertama yakni 0,5, nanti setelah itu berjalan bisa dosis kedua. Tapi target tetap sampai akhir tahun ini mencapai 100 persen,” ucapnya.

    Tak hanya itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum agar mau divaksinasi. Sehingga heard immunity dapat benar-benar terealisasi.

    “Sosialisasi dilakukan dimana-mana, bahkan di media massa, dan kita juga sering melihat bagaimana efek Covid-19 kepada masyarakat yang belum divaksin,” terangnya.

    Pada bagian lain, Menterui KOminfo, Johnny G. Plate menyatakan pemerintah pusat mengapresiasi gerak cepat pemerintah daerah dalam menggencarkan program vaksinasi pelajar. Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dan instansi pendidikan, untuk secara agresif menggelar program vaksinasi sebagai persiapan pembukaan PTM terbatas.

    Di DKI Jakarta, misalnya. Cakupan vaksinasi pelajar sudah mencapai 93 persen dari target, sedangkan di Yogyakarta mencapai 30 persen. Begitu pula di tiap daerah lainnya, ribuan pelajar mulai divaksin baik terpusat di sekolah atau sentra vaksin, atau secara mandiri.

    Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan vaksinasi pelajar ini. Hingga saat ini, Jokowi sudah 2 kali meninjau langsung pelaksanaan vaksin pelajar di daerah, yaitu vaksinasi pelajar di Madiun pada Kamis (19/8) dan di Samarinda Selasa (24/8). Secara virtual, Jokowi meninjau vaksinasi pelajar di 10 kabupaten/kota pada pekan lalu.

    “Presiden menegaskan, daerah tidak perlu ragu akan ketersediaan vaksin. Sejalan dengan arahan tersebut, pemerintah terus melakukan upaya pengadaan dan distribusi vaksin ke seluruh Indonesia,” tandas Johnny.(MG5/GATOT/DZH/ENK/BNN)

  • Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dimulai

    Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dimulai

    LEBAK, BANPOS- Surat edaran Kemendagri tentang diperbolehkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di wilayah berstatus pandemi level 3 disambut baik oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak dengan mengimbau ke sekolah-sekolah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di wilayah Lebak.

    Kasi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Yunira membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, pihaknya melakukan proses pemantauan dan pengawasan selama berjalannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang dilakukan oleh pengawas, penilik, dan korwil. Sebelum pelaksanaan, seluruh pengawas jenjang sekolah melakukan FGD untuk merumuskan instrumen sebelum pembelajaran.

    “Dan sekarang, ketika PTM Terbatas itu dibuka, mereka (pengawas, penilik, dan korwil, red) punya kewajiban yang sama tetap memantau, meninjau pelaksanaan tersebut dan melaporkan secara berkala kepada pak kadis setiap satu bulan sekali, bagaimana kondisi PTM Terbatas di wilayah masing-masing,” terangnya saat ditemui BANPOS, Selasa (24/8).

    Ia mengungkapkan, beberapa sekolah terdapat tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum keseluruhan divaksinasi, namun dipersilakan bagi yang belum divaksin untuk melakukan pembelajaran tatap muka melalui daring.

    “Untuk vaksinasi belum semua, yang dilakukan meskipun itu hampir mendekati kalo dari angka mereka juga mengirimkan kepada kami ya data, hampir dari satu sekolah itu lebih dari 50 persen bahkan ada yang sudah 100 persen tenaga pendidiknya dan kependidikan yang melakukan vaksin. Kita berstrategi saja, ketika memang gurunya itu belum divaksin, kita persilakan mereka untuk tatap muka secara daring, tetapi bagi mereka yang sudah divaksin secara lengkap, mereka melaksanakan tatap muka, kita tinggal membagi saja,” ungkapnya.

    Menurutnya, di dalam peraturan tidak ditetapkan bahwa siswa yang ke sekolah pada posisi yang sudah divaksin. Pihaknya berharap imun siswa lebih kuat dibandingkan dengan tenaga pendidik dan kependidikan. Tetapi, kondisi di lapangan sudah banyak siswa sekolah menengah pertama sudah melakukan vaksin meskipun belum merata.

    “Untuk siswa, diperaturannya tidak ditetapkan siswa harus divaksin,” katanya.

    Ia menjelaskan, PTM Terbatas yaitu dilaksanakan pembelajaran terbatas dari sisi jumlah, waktu, dan interaksi pembelajaran. Artinya hanya untuk pembelajaran tatap muka, tidak diperkenankan melakukan kegiatan ekstrakurikuler, jumlah yang diperbolehkan hanya maksimal 50 persen.

    “Sedangkan khusus untuk PAUD hanya boleh maksimal 5 anak per kelas. Terbatas juga dari sisi waktu, misalnya untuk satu sekolah dari pagi sampai jam 2, sampai jam 1, itu dibatasi saja. Artinya capaian kurikulum itu tidak menjadi target, tapi lebih pada target bahwa anak-anak mendapatkan pembelajaran yang seharusnya mereka dapatkan, mengenai apa yang diajarkan, guru-guru sudah memilah pak, dengan kaidah KD mana yang bisa diajarkan secara tatap muka, mana yang bisa mereka ajarkan secara daring,” jelasnya.(MG-01/PBN)

  • KKM Tematik 94 Untirta Dukung Program di Kampung Jimpitan

    KKM Tematik 94 Untirta Dukung Program di Kampung Jimpitan

    SERANG, BANPOS- Kelompok KKM Tematik 94 Untirta, membuka peluang bagi mahasiswa serta masyarakat untuk berpartisipasi peduli terhadap sesama dengan mencetuskan kreatifitasnya yaitu melakukan bentuk program dukungan Open Donasi. Donasi dibuka dengan cara menyebar poster dan broadcast, agar khalayak mengetahui kegiatan tersebut.

    Salah satu anggota KKM 94, Fitri Kumalasari, mengungkapkan bahwa hasil dari donasi yang diadakan ini seluruhnya diberikan kepada Kampung Jimpitan yang ada di Kelurahan Batu Jaya, Kota Tangerang. Tujuan dari donasi tersebut untuk memberikan bantuan bibit untuk ketahanan pangan.

    “Tujuan lainnya yaitu membantu pengembangan produk UMKM Loh Jinawi dan memberikan donasi buku bacaan ke taman edukasi yang ada di Kampung Jimpitan, Kelurahan Batu Jaya, Kota Tangerang,” ujarnya, kemarin.

    Ia menjelaskan, rencana awal terbentuknya progam donasi, karena adanya keinginan warga untuk mengembangkan program kemasyarakatan yang ada di wilayahnya, dalam meningkatkan produktivitas dan kreativitas warga Kampung Jimpitan. Kemudian, progam pemberian bibit tanaman sayuran dimaksudkan untuk memudahkan dan melengkapi kebutuhan, memfasilitasi program dalam produktivitas masyarakat.

    “Pemberian bantuan ini dibagikan langsung kepada RT, bantuan yang diberikan yaitu ada 5 bibit sayuran, 75 buku bacaan anak untuk taman edukasi, masker, serta banner dan stiker UMKM,” tuturnya.

    Dengan terealisasinya progam bantuan ini, pihaknya berharap bibit tanaman yang sudah dibagikan dapat tumbuh dengan baik dan bermanfaat bagi warga setempat.

    “Semoga dengan ini, kami mendapatkan pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung merumuskan, memecahkan dan membantu permasalahan yang ada di masyarakat,” tandasnya.

    RT Kampung Jimpitan, Nanang (47), mengapresiasi Mahasiswa KKM Tematik 94 Untirta yang ikut peduli dalam program kemasyarakatan yang ada di Kelurahan Batu Jaya. Ia juga menjadi salah satu penerima bantuan tumbuhan yang diberikan oleh para mahasiswa tersebut.

    “Saya sebagai RT03/RW03 Kampung Jimpitan, merasa senang dan berterima kasih atas pemberian dari para mahasiswa. Semoga semua bantuan ini dapat bermanfaat untuk warga desa,” ungkapnya. (MUF/AZM)

  • Ratusan Guru Honorer Tiba-tiba Datangi Gedung DPRD Cilegon, Ada Apa?

    Ratusan Guru Honorer Tiba-tiba Datangi Gedung DPRD Cilegon, Ada Apa?

    CILEGON, BANPOS- Gedung DPRD Kota Cilegon tiba-tiba kedatangan ratusan guru honorer. Diketahui saat ini para guru honorer tersebut berstatus Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Kedatangan mereka ke gedung wakil rakyat tersebut yaitu menuntut pengangkatan dari TKS menjadi TKK (Tenaga Kerja Kontrak).

    Selain itu, para guru honorer juga sekaligus mengawal Hearing atau rapat dengar pendapat antara para guru honorer dengan Komisi I, II, dan III DPRD Kota Cilegon, Asda II Setda Cilegon, Dindik Cilegon Cilegon, BKPP Kota Cilegon yang digelar di Ruang Rapat DPRD Kota Cilegon, Senin (23/8/2021).

    Pantauan di lokasi sekira pukul 10.15 WIB, para guru honorer berdatangan ke lantai dasar gedung DPRD Kota Cilegon. Ratusan guru honorer, itu langsung duduk di depan ruang rapat komisi, guna menunggu hasil Hearing rekannya yang berada di dalam ruang rapat bersama para wakil rakyat dan dinas terkait.

    Terlihat, para guru honorer juga membawa sejumlah karton yang bertulisan tuntutan, seperti ‘kerja maksimal, gajih minimal’, ‘wali kota baru status baru’, ‘TKK harga mati’.

    Ketua FKGTH Kota Cilegon Somy Wirardi mengatakan, dirinya bersama rekannya datang ke gedung DPRD Kota Cilegon memenuhi undangan dari Ketua DPRD Kota Cilegon untuk melakukan Hearing.

    “Kami kesini, diundang oleh ketua DPRD untuk Hearing bersama Dewan dan Pemerintah,” kata Somy sebelum Hearing dimulai saat ditemui di Gedung DPRD Cilegon, Senin (23/8/2021).

    Lebih lanjut Somy mengatakan kedatangan ratusan guru honorer yang tergabung dalam FKGTH itu bukan bentuk dari aksi demo, melainkan kedatangan para guru honorer itu untuk mengawal rekannya yang ada di dalam sedang Hearing bersama pemerintah dan DPRD.

    “Bukan ini bukan demo, mereka kesini karena mengawal mendukung dan memberikan support kepada kami dan rekan kami yang berada di dalam ruang rapat,” tuturnya.

    Selain itu, kata dia kedatangan para guru honorer ke gedung DPRD Kota Cilegon merupakan bentuk tuntutan para guru honorer kepada pemerintah untuk meningkatkan status dari TKS menjadi TKK.

    “Kami ingin status guru honorer yang berstatus TKS menjadi TKK melalui SK (Surat Keputusan, red),” tandasnya. (LUK)

  • Kader HMI Harus Paham Teknik Persidangan

    Kader HMI Harus Paham Teknik Persidangan

    PANDEGLANG, BANPOS – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) wajib untuk memahami tentang teknik persidangan. Pasalnya, kader HMI dicetak untuk menjadi seorang pemimpin dimasa depan.

    “Teknik persidangan wajib dipelajari oleh kader HMI, sebab dalam berorganisasi teknik persidangan pasti akan dipergunakan baik dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab), Rapat Anggota Komisariat (RAK) dan juga kegiatan organisasi lainnya,” kata Ketua PWI Kabupaten Pandeglang, Iman Fathurohman saat menjadi pemateri dalam acara Latihan Kader 1 (LK1) HMI Komisariat FKIP UNMA Banten, di Karoeng, Kecamatan Pagelaran, Minggu (22/8).

    Iman menambahkan, ketika kader HMI mengikuti acara dalam internal organisasi dan eksternal organisasi, kader HMI bisa menguasai forum sebab sudah paham terkait aturan dalam teknik persidangan.

    “Karena dalam persidangan kita harus paham bagaimana, misalkan kita akan melakukan interupsi untuk meminta kesempatan berbicara kepada pimpinan sidang,” terangnya.

    Sementara itu, ketua HMI Komisariat FKIP UNMA Banten, Farhan mengatakan, dengan adanya materi teknik persidangan kader HMI bisa memahami dan mempraktekan dalam berorganisasi.

    “Iya, ini memang sangat penting (teknik persidangan,red) sebab dalam kegiatan berorganisasi kita wajib memahaminya,” katanya.

    Menurutnya, kegiatan LK 1 HMI Komisariat FKIP UNMA Banten tersebut dilaksanakan selama tiga hari, dengan peserta sekitar 12 orang dari berbagai kampus di Kabupaten Pandeglang.

    “Kegiatan ini pembukaan hari Jumat dan sekarang (Minggu,red) penutupan, mudah-mudahan kader yang sudah ikut LK 1 ini bisa konsen untuk belajar berorganisasi di HMI,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Rehab Gedung Pramuka Jadi Harapan Kado HUT ke-60

    Rehab Gedung Pramuka Jadi Harapan Kado HUT ke-60

    SERANG, BANPOS – Momentum HUT Pramuka yang ke-60 memunculkan berbagai harapan atas gerakan kepemanduan tersebut. Salah satu harapan yang mengemuka dalam perayaan HUT Pramuka tersebut yakni rehabilitasi gedung Pramuka milik Kwarcab Kota Serang.

    Ketua Kwarcab Kota Serang, Ahmad Saefullah, mengatakan bahwa rehabilitasi gedung Kwarcab sangat mendesak untuk segera dilakukan. Hal itu lantaran sejak berpindah tangan asetnya dari Kabupaten Serang, gedung ini belum pernah mendapat sentuhan rehabilitasi.

    “Ini karena semenjak dari zaman Kabupaten Serang sampai Kota Serang berdiri ini memang belum pernah direhab,” ujarnya saat ditemui di gedung Kwarcab Pramuka Kota Serang, Jumat (20/8).

    Menurutnya, lokasi tempat gedung Kwarcab berdiri sangat strategis lantaran berada di tengah kota. Sehingga, banyak masyarakat yang ingin menggunakan tempat tersebut untuk berbagai. Namun kondisinya justru memperihatinkan lantaran banyak plafon yang jebol.

    “Kami kadang malu dengan kondisi di dalem. Padahal banyak pelatihan-pelatihan yang menginginkan tempatnya di sini. Kekhawatiran pasti ada dengan kondisi gedung saat ini, makanya kami usulkan untuk direhab,” jelasnya.

    Menurutnya, apabila hujan tiba apalagi hujan turun dengan deras, kondisi di dalam ruang sering kali bocor. “Mudah-mudahan harapan kami bisa segera diperbaiki,” ucapnya.

    Ia mengaku, pengajuan perbaikan gedung telah diajukan sejak tahun 2020 dan sempat akan dibangun pada tahun 2021 ini. Namun karena terkena refocusing anggaran, perbaikan itu pun terpaksa harus tertunda.

    “Sudah pengajuan sejak tahun 2020, sudah masuk di 2021. Tapi karena refocusing, akhirnya tidak terlaksana begitu. Mudah-mudahan di 2022 bisa terlaksana,” terangnya.

    Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa untuk rehabilitasi gedung sudah diajukan sejak tahun lalu. Namun karena terkena refocusing, pembangunan pun harus tertunda.

    “Mudah-mudahan di 2022 bisa direhab, karena memang keadaannya harus direhab. Udah lengkap, udah ada DEDnya, tinggal pelaksanaan,” tandasnya. (DZH)