Kategori: PENDIDIKAN

  • Masjid Megah SMAN 1 Ciruas Diresmikan

    Masjid Megah SMAN 1 Ciruas Diresmikan

    CIRUAS, BANPOS – SMAN 1 Ciruas akhirnya kembali memiliki bangunan masjid yang baru. Masjid dua lantai yang diberikan nama At-Tarbiyah tersebut, merupakan hasil donasi yang dilakukan oleh seluruh alumni SMAN 1 Ciruas beserta berbagai dermawan.

    Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Tarbiyah, Sopan, mengatakan bahwa pembangunan masjid At-Tarbiyah merupakan ide dan gagasan pihak sekolah beserta segenap alumni SMAN 1 Ciruas, pada saat dilakukannya reuni tiga dasawarsa pada 2019 lalu.

    “Lahirnya gagasan ini berangkat dari keprihatinan alumni pada kondisi masjid yang sebelumnya, yang dibangun pada 1986 dan sudah dalam kondisi yang rusak berat serta tidak dapat menampung seluruh warga sekolah yang berjumlah 1.500 orang,” ujarnya, Rabu (10/3/2021).

    Ia menuturkan bahwa Masjid At-Tarbiyah dibangun selama kurang lebih 8 bulan lamanya, sejak dilakukan peletakan batu pertama oleh Asda 1 Pemprov Banten tahun lalu. Pembangunan juga dilakukan berdasarkan surat rekomendasi Dinsos Kabupaten Serang bernomor 460/468/Dinsos-2020.

    “Sumber anggaran pembangunan Masjid At-Tarbiyah ini berasal dari donasi keluarga besar alumni SMAN Ciruas dan beberapa dermawan non-alumni serta pihak swasta. Donasi yang diterima oleh panitia pembangunan terdiri dari donasi uang dan barang dengan total Rp2,5 miliar,” jelasnya.

    Ketua IKA SMAN 1 Ciruas, Hani Suryadini, mengatakan bahwa pada mula rencana pembangunan masjid tersebut muncul, pihaknya sempat pesimistis rencana itu dapat terealisasi. Sebab saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19.

    “Namun ternyata semangat para alumni SMAN Ciruas yang ingin membantu adik-adik yang masih belajar, yang berharap memiliki masjid yang layak itu besar. Maka kami segenap alumni bangkit dengan optimis kebersamaan mencoba mengambil langkah yang konkret,” katanya.

    Ia mengatakan, dengan modal kepercayaan yang diberikan oleh seluruh alumni, dewan guru serta orang tua siswa. Akhirnya pembangunan Masjid At-Tarbiyah yang diamanahkan kepada IKA SMAN 1 Ciruas dapat terealisasi.

    “Saya selaku ketua IKA SMAN 1 Ciruas tentunya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh panitia dan pihak yang membantu pembangunan masjid ini,” terangnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani, mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia melihat kekompakkan yang dilakukan oleh para alumni SMAN 1 Ciruas. Karena menurutnya, baru kali ini ia melihat alumni yang berkumpulnya dapat membangun masjid yang megah.

    “Selama 5 bulan saya menjabat sebagai Kepala DIndikbud Provinsi Banten, rasanya baru kali ini saya melihat alumni dapat membangun sebuah masjid yang megah. Biasanya alumni itu kumpul-kumpul bulanan reuni, rujakan, bacakan. Tapi ini luar biasa, bisa membangun rumah ibadah. Ini akan saya jadikan bahan cerita untuk sekolah-sekolah lainnya,” tandasnya. (DZH)

  • Malu Sama Mancak, Helldy Akan Tambah SMP Negeri di Setiap Kecamatan

    Malu Sama Mancak, Helldy Akan Tambah SMP Negeri di Setiap Kecamatan

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian meminta Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon untuk menambah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di setiap kecamatan yang ada di Kota Cilegon. Karena menurutnya SMP negeri sangat penting untuk masyarakat Cilegon.

    “Tahun ini saya minta tolong ke kadis harus ada pembukaan SMP negeri, tahun ajaran baru harus ada,” kata Helldy saat sidak ke Dindik Cilegon, Rabu (10/3/2021) pagi.

    Menurutnya, sejak tahun 2008 sampai sekarang belum ada penambahan SMP Negeri di Kota Cilegon.

    “Kami minta tolong kabid terkait dan kepala dinas untuk mencari SD-SD yang bisa dijadikan SMP di setiap kecamatan. Kita akan lihat regulasinya seperti apa sehingga warga Cilegon bisa mengenyam pendidikan SMP nya. Agar Cilegon jadi generasi emas dan mampu bersaing dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia,” terangnya.

    Lebih lanjut, Helldy mengatakan untuk mensiasati bangunan yang ada untuk dijadikan SMP negeri, dirinya menyarankan agar SD yang jumlah siswanya sedikit agar dijadikan SMP negeri.

    “Ngga harus baru, kita minta gedung-gedung yang siswa SD nya sedikit atau strategis letaknya bisa dijadikan SMP negeri,” katanya.

    “Kita minta Jombang, ada 24 SD negeri, smp negerinya cuma 1 itu dibangunnya tahun 58, minimal di Jombang 1 atau maksimalnya 2. Citangkil 24 sd negeri, SMPN nya 1, di Grogol juga harus ada, Purwakarta juga harus ada. Kita malu sama Mancak, mancak aja 3. Paling tidak per kecamatan nambah satu sekolah negeri,” tandasnya.

    Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, akan mempelajari terlebih dahulu pengubahan status SD menjadi SMP.

    “Bisa SD yang siswanya sedikit digabungkan, bisa juga SD yangblokasinya memungkinkan untuk perluasan SMP Negeri yang dibangun. Untuk aturan marger akan kita tempuh, tapi akan kami selesaikan bertahap karena mekanismenya panjang,” terangnya.

    Lebih lanjut Mantan Kabag Kesra Setda Cilegon ini mengatakan, penekanan yang diberikan walikota untuk segera dibangun SMP Negeri yakni di Kecamatan Purwakarta dan Jombang. Namun, ia juga sudah mempersiapkan juga di Kecamatan Citangkil.

    “Kalau di Kecamatan Jombang rencananya ada dua, di Kelurahan Masigit dan Gedong Dalem. Untuk di Citangkil di SDN Wilikukun, Lebak Denok dan satu lagi yang sudah anggarannya SMPN 12 di Kecamatan Purwakarta,” tandasnya. (LUK)

  • Soal Kasus Meninggalnya Mahasiswa, Alumni Kecam Ketidakpedulian Rektor Untirta

    Soal Kasus Meninggalnya Mahasiswa, Alumni Kecam Ketidakpedulian Rektor Untirta

    SERANG, BANPOS- Ikatan Keluarga Alumni Untirta (IKA Untirta) mengecam sikap Rektor Untirta yang dinilai tidak peduli terhadap meninggalnya salah satu mahasiswa Untirta, Fadli Abdi Sudrajat. Hal itu lantaran hingga hampir seminggu pasca-meninggalnya Fadli, rektor sama sekali tidak bertakziah ke kediaman almarhum.

    Ketua Umun IKA Untirta, Asep Abdullah Busro, mengatakan bahwa pihaknya turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Fadli, usai mengikuti pendidikan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Untirta. Penyampaian duka cita secara langsung disampaikan pada saat melakukan takziah ke kediaman Fadli.

    “Kami melakukan takziah, memberikan santunan serta menyampaikan rasa prihatin dan rasa duka cita mendalam kepada orang tua dari Fadli Abdi Sudrajat yaitu Mahasiswa Untirta yang meninggal dunia pasca mengikuti kegiatan diklat salah satu organisasi ekstrakurikuler kemahasiswaan Untirta,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Minggu (7/3).

    Asep menuturkan bahwa pihaknya mengecam sikap rektor Untirta, Fatah Sulaiman, yang dinilai tidak peduli dengan peristiwa itu. Sebab terhitung sejak meninggalnya Fadli, rektor tak kunjung melakukan takziah.

    “IKA Untirta mengecam keras sikap ketidakpedulian Rektor Untirta yang sampai dengan 4 hari pasca-meninggalnya Almarhum Fadli, Prof. Fatah Sulaiman selaku Rektor Untirta belum juga datang takziah berkunjung ke rumah orang tua almarhum Fadli, untuk menyampaikan rasa bela sungkawanya,” tuturnya.

    Asep pun mengaku sangat kecewa dan menyayangkan sikap Rektor tersebut. Karena seharusnya, Rektor Untirta sebagai pemimpin di Untirta yang juga menyandang gelar akademik tertinggi sebagai Profesor atau Guru Besar, dapat memiliki rasa peduli, kemanusiaan dan empati yang tinggi terhadap peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta.

    “Meninggalnya Almarhum Fadli menjadi preseden negatif dan merusak citra positif Untirta, serta membuktikan buruknya kualitas pembinaan kampus Untirta dibawah kepemimpinan Rektor Untirta saat ini, dalam menjaga keselamatan jiwa para mahasiswanya,” tegas Asep.

    Oleh karena itu, selaku Ketua IKA Untirta dirinya mengimbau kepada Rektor Untirta beserta jajarannya, agar tidak hanya mengurusi permasalahan rutinitas akademik dan infrastruktur gedung Kampus saja. Namun diharapkan juga memprioritaskan pembinaan intelektual mahasiswa dan upaya menjaga keselamatan jiwa para mahasiswanya.

    “Karena nyawa satu orang mahasiswa lebih berharga daripada infrastruktur gedung kampus Untirta yang hanya benda mati,” ungkapnya.

    IKA Untirta berpandangan, peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta tersebut dapat dihindarkan apabila Rektor Untirta mampu melakukan pembinaan dan pengawasan yang baik, serta tegas dan konsisten dalam melarang kegiatan kampus yang bersifat interaksi fisik langsung pada masa pandemi Covid-19.

    Sebab, berdasarkan informasi yang ia dapat dari pihak panitia penyelenggara yang menyatakan bahwa mereka telah menyampaikan surat pemberitahuan mengenai pelaksanaan kegiatan Diklatsar tersebut, yang disampaikan kepada Pihak Rektor Untirta.

    “Namun pihak Rektor Untirta tidak melakukan pencegahan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Apabila Rektor Untirta mencegah pelaksanaan kegiatan, tentu tidak akan ada mahasiswa Untirta yang meninggal,” jelasnya.

    Asep mengaku pihaknya sedang melakukan kajian mendalam atas validitas informasi tersebut, termasuk mendengar klarifikasi yang disampaikan oleh Rektor Untirta tentang peristiwa itu kepada IKA Untirta.

    Apabila fakta tersebut benar, ia menuturkan bahwa Rektor dapat diklasifikasikan melakukan tindak pidana dalam bentuk kelalaian, yang mengakibatkan meninggalnya mahasiswa Untirta.

    Apabila terdapat proses hukum pidana dan terbukti oleh pengadilan, maka akan berimplikasi pada pemberhentian Rektor Untirta sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (2) huruf C Permendikbud RI No.33 Tahun 2012.

    “Yang pada pokoknya menyatakan bahwa Rektor diberhentikan apabila dipidana berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan pidana yang diancam kurungan,” jelasnya.

    Pihaknya pun akan melakukan analisa hukum mengenai hal yang berkaitan dengan ada atau tidaknya tindak pidana, jenis tindak pidananya maupun apakah diperlukan untuk ditindaklanjuti langkah proses hukum dalam bentuk pelaporan hukum kepada pihak kepolisian atau tidak.

    “Hal tersebut bergantung pada hasil kajian hukum atas fakta hukum yang diperoleh serta itikad baik dan sikap kooperatif dari pihak Rektor Untirta beserta jajarannya terhadap langkah yang sedang dilakukan oleh IKA Untirta,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa imbauan dan langkah-langkah kajian hukum yang dilakukan oleh IKA Untirta dalam peristiwa tersebut, semata-mata didasarkan rasa kemanusiaan serta rasa peduli dan kecintaan mereka terhadap almamater Untirta

    “Agar peristiwa meninggalnya mahasiswa Untirta tidak terulang kembali serta dapat memberikan rasa aman kepada para orang tua mahasiswa yang kuliah di Untirta,” tandasnya. (AZM)

  • Rizky Kurniawan Minta Pemerintah Pertimbangkan Lagi Penghapusan UN

    Rizky Kurniawan Minta Pemerintah Pertimbangkan Lagi Penghapusan UN

    PENGHAPUSAN Ujian Nasional (UN) diminta untuk dipertimbangkan lebih matang. Sebab, dengan penghapusan UN tersebut dikhawatirkan berdampak pada penurunan kualitas pendidikan di Indonesia, apalagi saat ini mayoritas kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.

    Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Rizky Kurniawan. Politisi asal Partai Gerindra ini menuturkan bahwa secara langsung, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk Kota Serang.

    “Sekarang saja pendidikan kita tidak akan bisa maksimal. Karena hampir seluruh siswa dan siswi sekarang banyak melakukan kegiatan belajar dari rumah secara daring,” ujarnya.

    Menurutnya penghapusan UN pun bisa turut berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Ia pun meminta agar penghapusan UN dapat dipertimbangkan lebih matang, agar kekhawatiran tersebut dapat terantisipasi.

    “Saya pikir penghapusan UN ini perlu pertimbangan yang sangat matang. Jangan sampai keputusan untuk menghapus UN ini malah merugikan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia,” tuturnya.

    Namun jika memang UN ini harus dihapuskan, Rizky berharap pengganti UN harus bisa lebih baik dalam peningkatan standar pendidikan. Hal itu agar kualitas pendidikan Indonesia tidak tertinggal dengan Negara-negara lain.

    “Karena menurut saya pendidikan ini sangat penting sekali untuk menentukan masa depan bangsa kita. Kalau di kemudian hari kualitas pendidikan kita menurun, maka kita akan lebih tertinggal jauh dengan dunia luar,” tandasnya. (DZH)

  • Digadang-gadang Jadi Ketua TTKKDH, Wahyu Nurjamil Usung Modernisasi

    Digadang-gadang Jadi Ketua TTKKDH, Wahyu Nurjamil Usung Modernisasi

    SERANG, BANPOS – Musyawarah Besar (Mubes) V Kesti TTKKDH semakin dekat. Sejauh ini, sudah ada beberapa nama yang digadang-gadang dapat menggantikan posisi mendingan Maman Rizal sebagai Ketua Umum Kesti TTKKDH, diantaranya yakni anak dari mendingan Maman Rizal, Wahyu Nurjamil dan Ketua IPSI Banten, Ajat Sudrajat.

    Ketua pelaksana Mubes V Kesti TTKKDH, Mahyudin, mengatakan bahwa untuk bakal calon Ketua Umum yang saat ini telah muncul namanya, berasal dari beberapa daerah. Sedangkan untuk Banten sendiri terdapat dua nama yakni Wahyu Nurjamil dan Ajat Sudrajat.

    “Kalau Banten itu sebelumnya pak Ajat ketua IPSI dan pak Wahyu Nurjamil. Yang akan mencalonkan diri itu awalnya Jateng, Riau, Banten ada dua dan DKI. Jadi ada 5, tapi perkembangannya kita lihat nanti yah pada Mubes,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (17/2/2021).

    Mahyudin mengatakan, untuk menjadi Ketua Umum Kesti TTKKDH terdapat beberapa persyaratan. Salah satunya yaitu harus mendapatkan dukungan dari empat DPW Kesti TTKKDH. Jika memenuhi syarat dukungan, maka secara resmi orang tersebut menjadi calon Ketua Umum.

    “Kalau syarat lainnya itu dia anggota TTKKDH, dia memiliki akhlakul karimah, mau mendedikasikan diri. Artinya dia mau benar-benar memikirkan kemajuan dari lembaga Kesti TTKKDH. Nanti mereka akan bertanding dari sisi administrasi dan visi-misi terlebih dahulu,” tutur Mahyudin.

    Untuk mekanisme pemilihan Ketua Umum, ia menuturkan bahwa akan ada dua metode. Pertama yakni aklamasi terbuka atau penentuan melalui musyawarah, dan demokrasi tertutup atau penentuan melalui voting.

    “Nanti satu wilayah memiliki dua suara. Tapi sebelumnya, setiap wilayah akan menyampaikan pemandangan umumnya. Misalkan dalam pemandangan umumnya itu menyatakan satu pandangan dan lebih dari 50 persen itu mengarah pada satu orang, maka kami akan aklamasi. Namun jika berbeda-beda, maka akan pemilihan tertutup,” jelasnya.

    Sementara itu, Wahyu Nurjamil saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya akan maju sebagai calon Ketua Umum lantaran adanya dorongan dari berbagai DPW Kesti TTKKDH. Sejauh ini, dirinya sudah mendapatkan dukungan dari Banten, Lampung dan DKI Jakarta.

    “Alhamdulillah untuk Banten itu mungkin sudah 7 kabupaten/kota. Untuk Lampung itu insyAllah 15 kabupaten/kota. Untuk DKI itu seluruh DKI termasuk provinsinya sudah memberikan rekomendasi untuk saya,” ujarnya.

    Menurut Wahyu, dorongan dari beberapa wilayah tersebut bukan berdasarkan kesepakatan-kesepakatan politis. Namun menurutnya, rekomendasi yang diberikan merupakan hasil kedekatan karena adanya pembinaan-pembinaan yang dirinya lakukan.

    “Yah namanya kami ini organisasi kultural, jadi pendekatan-pendekatan itu lebih berdasarkan pada pendekatan pembinaan dan kepercayaan dari wilayah,” jelasnya.

    Dalam mengemban amanah rekomendasi dari berbagai wilayah itu, ia mengusung visi modernisasi organisasi tanpa menghilangkan sifat kultural dari Kesti TTKKDH. Dalam kepemimpinanya nanti, ia akan memperkuat pondasi Kesti TTKKDH sebagai rumah dari orang Cimande, agar dapat lebih kuat dan berkarya.

    “Pada poinnya, saya ingin organisasi yang sifatnya kultural ini akan dipadukan dengan sentuhan-sentuhan modernisasi. Harapan besarnya yakni TTKKDH ini akan bertambah besar dan bertambah kuat. Anggota-anggotanya dapat lebih berdaya dan berkarya. Sehingga bisa mewujudkan Kesti TTKKDH yang secara organisasi dipandang, bukan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri,” tuturnya.

    Langkah yang akan ditempuhnya yakni membentuk lembaga semi otonom dari Kesti TTKKDH, seperti membentuk Lembaga Ekonomi dan Lembaga Kepelatihan. Sehingga, pemberdayaan anggota Kesti TTKKDH dapat lebih baik lagi.

    “Jadi nanti misalkan setiap pelatih yang lolos skrining, mudah-mudahan nanti bisa ditempatkan sebagai pelatih pada lembaga seperti sekolah. Lalu untuk lembaga ekonomi, saya akan mendorong setiap DPW atau DPD dapat membentuk lembaga ekonomi sendiri. Sehingga membutuhkan, misalkan ada yang sakit atau meninggal dunia, kita memiliki anggaran sendiri dari kas,” tandasnya. (DZH)

  • Ketua FSPP Baros Dukung Vaksinasi Covid-19

    Ketua FSPP Baros Dukung Vaksinasi Covid-19

    SERANG, BANPOS – Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, KH Mustofa menyatakan mendukung program pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 sebagai ikhtiar agar wabah penyakit mematikan ini dapat segera berakhir, baik di Banten maupun Indonesia pada umumnya.

    “Kami bersama seluruh keluarga besar FSPP Kecamatan Baros mendukung program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya mengakhiri penyebaran virus corona,” kata KH Mustofa kepada, Jumat (5/2/2021).

    KH Mustofa mengatakan dalam menangani Covid -19, pemerintah sudah melakukan upaya sempurna untuk menekan angka kematian dan penyebaran pandemi ini. Oleh karena itu, Mustofa berharap program vaksin Covid-19 ini harus didukung seluruh lapisan masyarakat agar berjalan lancar seperti yang diharapkan bersama.

    “Kami mengajak dan menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung vaksinasi yang dilaksanakan oleh negara. Ini bagian dari ikhtiar kita dalam penanganan pandemi Covid 19,” tandasnya.

    Selain itu, Mustofa mengimbau agar masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

    “Kuncinya adalah ketika kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, kita akan terhindar dari bahaya COVID-19. Ketika semua sudah aman dari wabah, tentunya aktivitas warga akan kembali normal, aman dan nyaman,” kayanya. (AZM)

  • IKA Untirta Minta Plt Kepala Daerah Berkompeten

    IKA Untirta Minta Plt Kepala Daerah Berkompeten

    SERANG, BANPOS – Seiring dengan mayoritas pendapat fraksi Parpol di DPR RI yang memutuskan pelaksanaan Pilkada Serentak tetap dilaksanakan tahun 2024. Hal ini sesuai agenda yang ditetapkan dalam Undang-undang No.7 Tahun 2017 Tentang Pemilu akan memiliki berbagai konsekuensi yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah.

    Demikian yang dikatakan Ketua Umum IKA Untirta, Asep Abdullah Busro seperti yang dilansir dari siaran persnya yang diterima BANPOS, Senin (1/2/2021).

    “Pertama Penempatan Pejabat yang kompeten, karena seiring dengan akan purna bakti dari para Kepala Daerah Gubernur/Bupati/Walikota pada tahun 2022 dan 2023. Untuk itu, maka pemerintah perlu menempatkan orang-orang yang tepat dan kompeten sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Daerah,” katanya.

    Hal ini, menurut Asep, agar posisinya tidak kontra produktif menimbulkan instabilitas birokrasi yang berimplikasi menghambat pembangunan namun sosok pejabat harus figur kompeten yang mampu menjaga stabilitas dan soliditas birokrasi serta dapat mendukung akselerasi program pembangunan didaerah.

    “Kedua, Persiapan Penyelenggaran Pemilu, karena mempertimbangkan pelaksanaan Pilkada 2024 berbarengan dengan agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) maka diperlukan persiapan dan pembekalan extra dan matang terhadap Penyelenggara Pemilu hal tersebut menghindari jatuhnya korban dikalangan penyelenggara pemilu seperti yang terjadi pada saat pelaksanaan agenda Pilpres dan Pileg yang dilaksanakan bersamaan pada Pemilu 2019,” ungkap Asep.

    Lebih jauh Asep menjelaskan, dalam konteks politik, pelaksanaan Pilkada 2024 berdampak pada perubahan konstelasi politik di daerah. Karena tidak ada petahana (incumbent) murni maka seluruh kandidat calon kepala daerah memiliki peluang yang sama karena semuanya memulai dari nol atau Start from Zero dalam mengelola Popularitas dan Elektabilitasnya dimata masyarakat.

    “Para kepala daerah yang purna bakti pada tahun 2022 dan 2023 dan hendak mencalonkan kembali pada Pilkada 2024 memiliki peluang lebih baik karena sudah menanamkan orang-orangnya di birokrasi pemerintahan meskipun dukungan birokrat masih perlu diuji kembali loyalitasnya. Peluang bagi Kepala daerah yang baru terpilih di 2020 untuk ikut kontestasi di level diatasnya justru terbuka lebar, namun hal tersebut kembali pada kemampuan dan strategi masing-masing calon kepala daerah mempersiapkan kendaraan politik serta memanfaatkan berbagai issue yang berkembang dimasyarakat untuk dipergunakan membangun brand image personal calon kepala daerah dalam rangka meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya dimata masyarakat pemilih didaerahnya,” papar Asep.

    Asep menambahkan, sisi positif dari Petapan Pilkada 2024 diharapkan dapat efektif menurunkan eksalasi kompetisi politik didaerah dan memastikan para kepala daerah dapat lebih fokus dalam melakukan program pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi pada masa pandemik Covid-19 serta merealisasikan program pembangunan daerah dengan baik dan optimal yang akan bermanfaat bagi masyarakat. (MUF)

  • IKA ITS Banten Hibahkan 47 Tablet ke SD Dekat Kawasan Baduy

    IKA ITS Banten Hibahkan 47 Tablet ke SD Dekat Kawasan Baduy

    SERANG, BANPOS – Ikatan Keluarga Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (IKA-ITS) Provinsi Banten menghibahkan 47 tablet, 47 nomor perdana dan 47 sanitizer kepada SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger Kabupaten Lebak, Sabtu (16/1). Hibah ini bertujuan membantu siswa-siswi untuk belajar dalam jaringan (Daring) atau lebih dikenal dengan sebutan belajar online.

    “Panjangnya masa pandemik menyebabkan proses belajar-mengajar bergantung pada internet atau online. Sistem ini menyebabkan siswa membutuhkan peralatan tambahan seperti HP, tablet, laptop atau PC. Sayangnya tidak semua siswa memiliki alat itu. Karenanya, kami dari IKA ITS berusaha membantu kondisi ini dengan menghibahan beberapa tablet sekaligus nomor perdana untuk siswa,” kata Ketua DPW IKA-ITS Provinsi Banten, David Rahadian.

    Donasi Gawai Gotong Royong ini merupakan program IKA-ITS nasional. Selain di Banten, hibah juga dilaksanakan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Banten, lokasi hibah dilaksanakan di Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak.

    “SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger terletak di sebelah tanah ulayat Baduy. Informasi yang kami dapatkan, sebagian besar siswa berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Sehingga tidak semua siswa mempunyai gadget untuk belajar online. Mudah-mudahan bantuan gadget yang tidak seberapa banyak ini dapat membantu mereka,” ujar David.

    Kepala Sekolah SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger Usen Suhendar menyatakan, siswanya berjumlah 198 orang. Ditangani oleh 10 guru yang terdiri dari 3 PNS dan 7 honorer (GTK).

    “Kami mengucapkan sangat-sangat terima kasih atas perhatian IKA-ITS. Selama massa pandemik ini, SD Negeri Bojong Menteng 2 menggunakan dua metoda belajar. Untuk kelas 4, 5 dan 6 menggunakan metoda daring atau online. Sedangkan untuk kelas 1, 2 dan 3 menggunakan metoda guru mendatangi siswa,” kata Usen Suhendar.

    Siswa-siswa SDN Bojong Menteng 2 berasal dari 5 kampung di sekitarnya. Sehingga dapat dibentuk 5 kelompok belajar. Secara bergantian, guru mendatangi 5 kelompok belajar itu.

    Hadir dalam acara serah-terima hibah tablet itu, Kabid SD Dindik Kabupaten Lebak Maman Suryana, Ketua PGRI Kecamatan Leuwidamar dan beberapa kepala sekolah di Leuwidamar. Sementara dari IKA-ITS Banten diwakili oleh Ketua David Rahadian dari CEO PT Krakatau Argo Logistic, Herwan Febriyadi dari ASN LPMP Lebak, Jimmy SHP Sitanggang dari ASN Distamben Banten, dan Ucu NA Jauhar dari IeSPA Banten.(CR-01)

  • Refleksi Akhir Tahun, Mahasiswa Ajak Jaga Persatuan dan Kesatuan

    Refleksi Akhir Tahun, Mahasiswa Ajak Jaga Persatuan dan Kesatuan

    SERANG, BANPOS – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) dan PMII Kota Serang menggelar refleksi akhir tahun dengan melaksanan riskusi online yang bertema “Menyongsong Indonesia 2021 Dengan Gotong Royong Dan Persatuan Nasional”.

    Moderator diskusi Iqbal Fascal menyampaikan, pentingnya memahami dan menjadikan contoh tahun 2020, tahun yang penuh lika-liku, tahun yang penuh cobaan dan tantangan. Diskusi ini sebagai refleksi kita untuk mempersiapkan diri mengahadapi 2021, yang di anggap akan begitu berat karena dampak dari Virus Covid 19.

    “Hari ini kita bedah resolusi karena di tahun 2021 belum kita ketahui apa yang akan kita alami nantinya. Saya yakini kita akan dihadapkan satu tantangan yang begitu besar, maka dari diskusi ini saya harap ada jawaban dari mahasiswa terkait kondisi yang akan dihadapi tersebut,” ujarnya.

    Ketua DPC GMNI Serang, Arman Maulana Rachman mengatakan Covid-19 telah menganggu semua sistem kehidupan, namun itu semua adalah pelajaran yang harus dipetik bersama, betapa kuatnya dan kokohnya bangsa ini dalam menghadapi musibah yang cukup menggemparkan dunia.

    “Oleh sebab itulah, di tahun yang baru nanti kita semua harus berjalan bersama sama dengan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan. Sehingga tahun yang sebentar lagi akan kita lalui bersama akan lebih kokoh lebih tangguh dan lebih bersatu,” kata Arman.

    Arman mengingatkan bahwa tahun 2020, merupakan tahun yang begitu berat, penuh cobaan dan tantangan dibawah ujian wabah Covid-19. Kita semua belajar kuat, belajar sabar dan belajar betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Hanya dengan kekuatan hati dan berjiwa besar tahun 2020 kita lalui bersama.

    Arman juga menyampaikan di tahun 2021, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat harus fokus bertahan dan bangkit dengan memperkuat persatuan nasional untuk mengembalikan kondisi seluruh sektor yang terdampak.

    “Mahasiswa harus fokus dan mengajak masyarakat untuk sama-sama gotong royong dan terus berjuang dalam bingkai Pancasila untuk bertahan dan bangkit dari ujian pandemi Covid 19. Kita tidak boleh terpecah belah oleh konstilasi politik yang hari ini terjadi seperti politik indentitas dan radikalisme yang memang hari ini bermunculan,” lanjutnya.

    Pernyataan yang sama dikatakakan, Ketua PC PMII Kota Serang, Abdul Muhit Harry. Ia menyampaikan, akhir ini banyak hal yang terjadi terlebih persoalan tentang kebangsaan dan keamanan negara. Harry menyatakan sebagai aktivis yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan merasa terganggu dengan aksi-aksi yang muncul, atau faham yang mengatasnamakan identitas tertentu.

    “Saya meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan sekeras-kerasnya terhadap kelompok tersebut, sehingga masyarakat tidak merasa terancam, dan pemerintah juga harus fokus dalam penyelesain dampak pandemik yang terjadi,” tegasnya. (MUF)

  • Hidupkan Budaya Literasi, LPM Dialektika STISIP Banten Raya Gelar Diskusi Mingguan

    Hidupkan Budaya Literasi, LPM Dialektika STISIP Banten Raya Gelar Diskusi Mingguan

    PANDEGLANG, BANPOS – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dialektika STISIP Banten Raya, Pandeglang, Sabtu (12/12) siang menggelar diskusi mingguan. Kali ini tema yang diangkat yakni mengenai “Teknik Dasar Menulis Karya Ilmiah dan Mengenal Jauh Pers.”

    Ketua LPM Dialektika, Yulis Tiawati mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan dengan tujuan untuk menghidupkan budaya literasi dan mencetak pengurus dan anggota LPM Dialektika yang mahir menulis, baik berita, esai, artikel ataupun karya tulis lainnya.

    “Budaya membaca akan menambah wawasan yang luas yang lebih luas dan untuk membangun skill. Oleh Karena itu buku adalah jendela dunia,” kata dia kepada BANPOS.

    Narasumber dalam diskusi, Ari Supriyadi mengatakan, penting bagi mahasiswa untuk mampu menulis. Sebab, dengan menulis akan melatih daya nalar dan juga sikap kritis mahasiswa terhadap fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

    “Namun tentu sebelum menulis, yang utama adalah membaca. Jika ingin mahir menulis, harus mau membaca, perbanyak referensi, dan diskusi. Insyaallah rekan-rakan akan mampu menulis,” ujar Ari.

    Dosen mata kuliah E-Government STISIP Banten Raya ini mengingatkan, mahasiswa jangan terjebak pada teori saat akan menulis. Menurutnya, jika bisa lepaskan semua teori dan mulai menulis.

    “Terkadang kalau kita terpaku pada teori, kita akan terpasung. Maka lebih baik langsung menulis, setelah baru lihat teorinya. Lebih baik satu kali praktik, dari pada puluhan kali belajar teori,” ungkap pria yang juga berprofesi sebagai wartawan di media lokal di Banten ini.

    Menurutnya, dengan sering menulis akan terlatih daya nalar dan juga keindahan tulisan. Namun tentu sekali lagi, tulisan yang bagus itu dituangkan dari hasil daya nalar bersumber referensi yang bermutu.

    “Tulis saja, jangan tunggu besok. Karena waktu terbaik menulis adalah hari ini. Saya harap teman-teman bisa membuat rilis setiap kegiatan di kampus dan ini penting sebagai media promosi kampus,” tandasnya.

    Mengenai karya ilmiah, sambung Ari, tentunya sudah asa kaidah yang mengaturnya. Karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan opini penulis. Kemudian tidak bersifat ambigu, objektif, menggunakan bahasa baku, kalimat yang sudah dipahami pembaca dan lainnya.

    “Soal teknis penulisan seperti skripsi tentu setiap kampus memiliki pakem masing-masing. Maka, nanti saat teman-teman menulis skripsi sebagai tugas akhir, harus mengacu pada pedoman penulisan yang terbitkan oleh kampus,” imbuhnya.

    Sementara pembina LPM Dialektika, Defi Nuryadin mengungkapkan, bahwa LPM Dialektika harus menjadi tempat untuk menampung inspirasi sebagai aktivis kampus untuk membawa nama baik kampus melalui tulisannya.(CR-02/PBN)