SERANG, BANPOS – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Serang, menggelar pendidikan dasar organisasi (PDO). Hal itu dilakukan sebagai organisasi yang konsisten di gerakan rakyat, dan memilih memilih tempat di salah satu daerah bersejarah di Kota Serang, yaitu Banten Lama, Kecamatan Kasemen.
Ketua LMND Kota Serang, Recky Pamungkas mengatakan, pendidikan tahun ini pihaknya mendekatkan organisasi kepada masyarakat. Terlebih, isu-isu daerah Kota Serang yang saat ini masih santer di soroti elemen masyarakat.
“Sebagai organisasi pelopor gerakan, LMND akan tetap berada di barisan massa, dan mengawal isu-isu ke daerahan, khususnya Kota Serang,” ujarnya, Sabtu (7/11).
Recky menjelaskan, pihaknya mengusung tema ‘Membentuk Karakter Anggota yang memiliki Jiwa Solidaritas dan Berwawasan Luas untuk Hidup di Garis Massa Memenangkan Pancasila’, dan itu merupakan hal yang penting untuk di jalankan.
“Terlebih saat ini Kasemen akan berubah tata ruang menjadi kawasan industri, yang tentu saja hanya mementingkan pemodal besar,” ucapnya.
Kata dia, Kecamatan Kasemen merupakan daerah yang mempunyai persawahan yang cukup luas harus menjadi pondasi kekuatan ekonomi Kota Serang.
“Dengan sejarah yang cukup luar biasa, Kota Serang, khususnya Kasemen memiliki jejak sejarah sebagai pusat perdagangan dan jasa antar negara,” terangnya.
Ia menegaskan, Pemerintah Kota Serang maupun DPRD Kota Serang, harus mementingkan kepentingan masyarakatnya. Menurutnya, kawasan industri hanya akan menggerus habis sosial dan budaya masyarakat yang ada di Kasemen.
“Terlebih, industri hanya mementingkan kepentingan modal besar,” tegasnya.
Diketahui, peserta yang hadir dalam pendidikan tersebut diikuti oleh beberapa kampus di Banten antara lain, Uniba, Uin Banten, Untirta, Unsera, STIH PAINAN, Falatehan, Universitas Terbuka dan UNMA.
Untuk menambah spirit peserta dalam berjuang dengan LMND, Eksekutif Kota Serang juga mengundang Eksekutif Nasional. Guna mentransformasikan materi-materi dasar yang ada di organisasi berlogo bintang kuning dengan tangan mengepal dan buku yang dikelilingi jeriji besi tersebut.
“Kami undang juga pengurus Eksekutif Nasional untuk mengisi materi-materi dasar yang ada di LMND ini. Ada ketua umum, Bung Asrul, Bung Adhina selaku sekjen dan Bung Syamsudin,” jelasnya.
Ia memandang, pendidikan ini merupakan pendidikan ideologis yang tidak sebatas menjadi seremoni organisasi belaka. Dalam keadaan negara sedang mengalami krisis ekonomi dan politik akibat pandemi dan kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat, LMND merasa memiliki tanggung jawab moral, intelektual dan sosial dalam memperluas struktur organisasi yang kokoh untuk dipersiapkan melawan kekuasaan yang menindas rakyat.
“Intinya ini bukan agenda seremonial belaka. Ditengah krisis ekonomi dan politik seperti sekarang akibat pandemi dan kebijakan pemerintah yang menindas rakyat. Kita secara keorganisasian memiliki tanggung jawab moral, intelektual dan sosial untuk melibatkan kelompok student bergabung dengan lmnd dalam melawan neoliberalisme dan kaki tangannya yang menindas,” tandasnya. (DZH)