Kategori: PENDIDIKAN

  • Faris Sang Generasi Qurani Kota Serang Diapresiasi Wakil Walikota

    Faris Sang Generasi Qurani Kota Serang Diapresiasi Wakil Walikota

    SERANG, BANPOS – Faris Fabregas Dhiaulhaq, bocah berumur 5 tahun yang menyabet juara 1 pada perlombaan tilawah Quran tingkat nasional, diberikan apresiasi oleh Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Faris diundang agar datang ke kantor Subadri untuk diberikan penghargaan. Faris didampingi oleh kedua orang tuanya, yakni M. Harir Baldan dan Mawar Sari serta adik kecilnya, Brilian.

    Subadri mengatakan bahwa dirinya sangat berbangga hati dan mengapresiasi serta bersyukur bahwa ada anak Kota Serang yang memiliki prestasi yang membanggakan di kancah nasional.

    “Saya atas nama Pemkot Serang, disamping berbangga hati juga sangat mengapresiasi. Saya berharap, mudah-mudahan prestasi yang sudah ditorehkan oleh ananda Faris ini, bisa memacu semangat untuk anak-anak yang lain,” ujar Subadri, Rabu (27/5).

    Apabila anak-anak lain di Kota Serang terpacu semangatnya, Subadri mengaku bahwa slogan ‘Kota Sejuta Santri, Seribu Kyai’ dapat benar-benar direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

    “Kewajiban Pemkot Serang untuk memotivasi, sekaligus memberikan apresiasi atas prestasi yang sudah ditorehkan. Salah satunya dengan memberikan beasiswa, memberikan kepedulian khusus untuk semua anak-anak yang mampu mengharumkan nama Kota Serang,” tuturnya.

    Ia pun mengajak kepada para orang tua, agar dapat meniru jejak yang telah dilakukan oleh orang tua Faris, yaitu mengajarkan pemahaman dan semangat keagamaan sejak dini kepada anak-anaknya.

    “Menuntun anak-anaknya belajar agama. Sehingga, meski tidak berprestasi lebih, setidaknya anaknya memiliki rem yaitu keagamaan. Saya imbau kepada seluruh orang tua agar berpacu untuk mendidik anaknya diawali dari rumah masing-masing,” tandasnya. (DZH)

    [yotuwp type=”videos” id=”kZITz7UVHF4″ title=”on” description=”off”]

  • Membanggakan, Bocah Asal Kota Serang Juara Tilawah dan Tahfiz Qur’an se-Indonesia

    Membanggakan, Bocah Asal Kota Serang Juara Tilawah dan Tahfiz Qur’an se-Indonesia

    SERANG, BANPOS – Berawal dari keinginan orangtua agar anaknya berani dan percaya diri, tidak disangka Muhammad Faris Fabregas Dhiaulhaq (5), murid Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Jannah Qur’an Kota Serang, Provinsi Banten, dinobatkan sebagai juara 1 lomba tilawah (baca) quran dan juara 2 untuk lomba tahfiz (hafal) quran pada Festival Ramadan 1441 H yang diselenggarakan oleh lembaga haji dan umroh Pakem Tours Real Travel se- Indonesia, sejak, 30 April-20 Mei 2020.

    Kepastian tersebut diketahui, setelah panitia mengumumkan para pemenang lomba yang dishare melalui media sosial (medsos) Fanspage Facebook Pakem Tours Haji – Umrah dan Haji Plus dan Instagram realpakemtours, pada Jumat (21/5). Atas capaian cemerlang tersebut, Faris berhak mendapatkan tropi, sertifikat dan uang pembinaan dari pihak panitia penyelenggara, Pakem Tours Real Travel.

    Ibunda Faris, Mawar Sari, mengaku tak percaya anak sulungnya berhasil menjadi juara pada lomba tersebut. Semula, ia hanya ingin mengikutsertakan Faris pada Festival Ramadan Pakem Tours Real Travel, untuk menguji mental anaknya, agar berani dan lebih percaya diri tampil di publik.

    “Kaget dan tidak percaya ketika melihat instagram suami saya, foto Aa Faris juara satu tilawah dan juara dua tahfiz,” ungkapnya.

    Untuk memastikan, ia mengknfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp kepada guru Faris, Bunda Rika dan adik iparnya, Dina, untuk mengecek di instagram dan fanspage facebook real pakem. Karena, kata dia, yang mengunggah video rekaman lomba tersebut adalah gurunya.

    “Ternyata benar anak saya jadi juara. Saya langsung sujud syukur,” ujar Mawar dengan mimik bahagia bercampur sedih.

    Sangat beralasan bila Mawar merasa terkejut dengan prestasi gemilang yang dicapai putra sulungnya tersebut. Mengingat, pesertanya diikuti dari berbagai daerah se Indonesia. Apalagi, ini adalah lomba kali pertama yang dikuti Faris, sehingga ia tidak bisa membaca kemampuan para peserta lainnya.

    “Alhamdulillah ini kado lebaran terindah di penghujung Ramadan. Bagi saya, ini bonus dari Allah. Hasil ini juga tentunya memotivasi Aa Faris dan juga kami sebagai orangtua Faris, untuk lebih giat lagi belajar Al-Qur’an,” tuturnya.

    Meski demikian, ia belum mengetahui persis terkait berapa jumlah poin yang diperoleh Faris. Mawar menjelaskan, penilaian peserta lomba dibagi dua, yakni 60 persen penilaian dari dewan juri dan 40 persen penilaian melalui medsos instagram dan facebook.

    “Jadi, kemenangan Aa Faris ini juga berkat doa dan dukungan semua orang wabil khusus, keluarga besar saya, tetangga, keluarga besar TK Islam Jannah Qur’an, keluarga besar Rumah Dunia, dan teman-teman suami saya yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. Berkat kalian semua, Aa Faris jadi juara tilawah dan tahfidz tingkat nasional,” pungkasnya.

    Untuk rincian penilaian melalui medsos, dihitung dari berapa like (suka), view (nonton) dan share (dibagikan). Like 1-100= 2 poin, view 1-100= 1 poin dan share 1-20= 2 poin.

    Kebahagiaan serupa pun dirasakan oleh Kepala Yayasan TK Islam Jannah Quran Ummi Ema Nurmawati. Sebab, anak didiknya tersebut telah mengharumkan nama sekolah khususnya, umumnya Kota Serang, Banten.

    “Alhamdulillah kami senang pastinya dan bangga, karena Aa Faris sudah mengharumkan nama TK Islam Jannah Qur’an. Saya optimis, kedepan Aa Faris pasti akan lebih baik lagi,” ujar Ema.

    Sebelumnya, ia juga memprediksi Aa Faris akan mampu bersaing untuk merebut gelar juara. Benar saja prediksinya menjadi kenyataan, Faris berhasil menjadi juara.

    “Setelah Ummi melihat peserta lain seusia Aa membaca Al-Qur’an, seperti yang sudah Ummi sampaikan ke Ummi Aa, insyaa Allah Aa bisa masuk (juara), dan Ummi pribadi yakin Aa dapat juara. Ternyata doa Ummi diijabah, Aa Faris juara,” ungkapnya.

    Karena itu, pihak Yayasan TK Islam Jannah Qur’an berjanji akan membina bacaan dan hafalan Alquran Faris secara intensif, agar kemampuannya semakin mahir dan mutqin Al-Qur’an.

    “Seperti janji saya kepada Ummi Aa, memenuhi keinginan Aa Faris untuk tetap bisa menghafal quran di kelas tahfidz/TPQ Jannah Quran program beasiswa,” pungkasnya.

    Diketahui, ada beberapa cabang lomba yang diadakan untuk kategori usia 5-6 tahun dan 7-12 tahun. Yakni lomba hikayat nabi dan rasul, adzan, ceramah berbahasa daerah, tilawah, tahfiz, dan shalawatan ibu-ibu majelis ta’lim dengan total 186 peserta. Ratusan peserta itu berasal dari Banten, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku Utara, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

    Faris mengikuti dua cabang lomba yakni tilawah dan tahfiz usia 5-6 tahun, dan berhasil menjadi juara satu tilawah setelah menyingkirkan tujuh peserta se-Indonesia. Untuk juara dua tilawah, direbut oleh Hilal Faturrahman (Jayapura) dan untuk peringkat ketiga ditiadakan oleh pihak panitia.

    Sedangkan untuk lomba tahfiz (hafal) Qur’an, Faris menjadi juara dua setelah mampu bersaing dengan 46 peserta se-Indonesia. Untuk lomba hafalan Quran, Faris hanya ada kesalahan khafi (samar-samar) sehingga meraih juara kedua. Untuk juara 1 tahfiz direbut Abiezzar Rayyan Al Adha asal Samarinda, dan juara 3 jadi milik Alya Zafirah Azzahra asal Makassar. (MUF)

  • Teologi Belajar di Rumah

    Teologi Belajar di Rumah

    Dibalik wabah Covid-19 yang melanda dunia saat ini terdapat hikmah yang menyadarkan kita tentang tanggung jawab pendidikan.

    Dalam keyakinan Islam dijelaskan bahwa tanggungjawab pendidikan anak terletak pada keluarga di Rumah, terutama dalam menanamkan iman dan takwa serta akhlak mulia. Orangtua waib menanamkan iman dan takwa kedalam hati sanubari seluruh anggota keluarga, sehingga semua terbebas dari api neraka.

    “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (Qs. At-Tahrim [66]: 6).

    Dalam tradisi Islam, rumah adalah tempat tinggal yang nyaman untuk berbagi cinta dan kasih sayang, belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

    Pendidik di rumah adalah orangtua –khususnya ibu– bersama anggota keluarga lainnya. Ibu adalah orang pertama yang memberikan sentuhan kasih sayang, mulai dari mengandung, melahirkan dan menyususi selama dua tahun sempurna, hingga mengasuhnya dengan interaksi yang bersifat edukatif.

    Maka, sangat tepat jika ibu disebut sebagai madrasah utama sebagaimana diungkapkan Hafezd Ibrahim “Ibu adalah madrasah, apabila dipersiapkan dapat membentuk bangsa yang baik lagi kuat”.

    Dalam bahasa Arab, “ibu” dilambangkan dalam kata “Umm”. Kata “Umm” ini seakar kata dengan kata “Imam” yang menggambarkan konsep kepemimpinan dan kata “Ummah” yang menggambarkan kesatuan sosial atau bangsa.

    Melalui pendekatan kebahasaan ini dapat ditarik pemahaman, bahwa ibu (“Umm”) memiliki peran strategis sebagai madrasah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa (“Ummah”) yang bermartabat, dengan kepemimpinan (“Imam”) masa depan yang memiliki integritas watak, ketajaman intelektual dan kreativitas yang tinggi, serta memiliki jiwa leadership yang mantap dan penuh percaya diri.

    Di sinilah peran strategis keluarga khususnya ibu dalam mewujudkan doa berikut:

    “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan [25]: 74).

    Berkenaan dengan posisi ibu dan wanita pada umumnya tersebut ada pepatah yang menyatakan: “Wanita adalah tiang negara”.

    Masa depan suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas perempuan yang bertanggung jawab mendidik anak-anak yang mereka lahirkan, dan ditentukan oleh seberapa besar komitmen mereka mencurahkan energi dalam memerankan fungsi pengasuhan dan pendidikan anak itu secara sungguh-sungguh dan istiqomah.

    Peran mulia ini tentu tidaklah dapat diberikan kepada “sembarang wanita” karena wanita yang tidak bertanggung jawab hanya akan melahirkan anak-anak yang terlantar, tunas bangsa yang tidak kenal aturan dan keadaban.

    Sehubungan dengan itu, Islam sejak awal telah memberikan nasihat kepada para pemuda untuk memilih pasangan hidup secara selektif.
    Faktor agama menjadi pertimbangan penting dalam memilih pasangan hidup. Indikator kualitas dari faktor agama ini dalam pandangan penulis meliputi: (1) kesehatan jasmani dan rohani, (2) beriman dan bertakwa kepada Allah swt. serta berbudi luhur, (3) cerdas dan memiliki komitmen dalam pendidikan anak, (4) memiliki pengetahuan yang memadai tentang ilmu jiwa dan pendidikan anak. Hanya perempuan yang memiliki komitmen kepada agama, yang dapat dipercaya dan diharapkan dapat membina generasi Islam masa depan.

    Selain menekankan faktor agama sebagai landasan, Islam mengharuskan suami agar sepadan (kufu) dengan isterinya. Karena perkawinan adalah hubungan di antara dua keluarga bukan hanya antara dua pribadi, maka mayoritas ahli fikih mensyaratkan kesepadanan (al-kafa’ah) suami dengan keluarga isteri agar dapat langgeng pergaulan di antara keluarganya.

    Dengan dasar pilihan itu, keluarga dapat diharapkan bertanggung jawab mendidik anak menjadi keluarga sakinah.

    “Mereka (isteri) adalah pakaian bagimu dan kamu (suami) pun adalah pakaian bagi mereka”. (QS. Al-Baqarah [2]: 187).

    Tali kasih yang diikat dalam akad nikah ini akan langgeng ketika pasangan suami-isteri, saling memahami hak dan kewajiban mereka, dan mampu bekerja sama dalam menunaikan kewajiban bersama mendidik anak.

    Rumah dirancang secara sadar, teratur dan terarah sebagai madrasah, home-based learning di mana anak belajar 24 jam: mulai bangun tidur sampai berangkat tidur kembali.

    Mulai bangun tidur pada waktu sahur di sepertiga malam; sholat subuh disertai tadarus Al-Qur’an, dhuha sebelum bekerja dan istirahat saat dzuhur, dilanjutkan dengan refleksi pada waktu ashar hingga maghrib. Kemudian tidur sesudah isya’.

    Keteraturan ini, diharapkan mampu menumbuhkan pola hidup sehat, sopan, percaya diri, berani, kreatif, dan bijaksana.
    Keunggulan pendidikan anak di rumah adalah belajar tanpa instruksi, konstekstual, tematik, dan nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu. Anak bersama orangtua dapat belajar sesuai minat, bakat, dan gaya belajar masing-masing.

    Pendidikan keluarga kepada anak dapat dilakukan melalui pembiasaan, pendelegasian, magang dan pemberian tanggung-jawab untuk melaksakan tugas tertentu mewakili keluarga. Tugas dapat berupa pekerjaan di rumah, ladang, bengkel kerja, laboratorium, ruang kesenian, perpustakaan.

    Pendidik di Rumah tidak hanya dilakukan oleh orangtua. Orangtua dapat mengundang guru privat untuk mengajar anak-anaknya, sebagaimana para bangsawan pada zaman dahulu. Wabah Covid-19 mengingatkan kita tentang akar teologis belajar di rumah yang berlaku sejak dahulu.***

  • Pindah Rekening ke BJB, Sektor Pendidikan Jadi Korban

    Pindah Rekening ke BJB, Sektor Pendidikan Jadi Korban

    SERANG, BANPOS – Pemindahan RKUD daari Bank Banten ke Bank BJB tak hanya membuat masyarakat hilang kepercayaan dan terjadi penarikan uang secara besar-besaran atau rush money. Pemindahan itu juga dinilai menjadi biang kesalahan kesemrawutan keterlambatan pembayaran sertifikasi guru SMA/SMK di Banten.

    Ketua Komisi V PRD Banten M Nizar mengatakan, dirinya telah mengkonfrotasi terkait belum terdistribusikannya sertifikasi guru SMA/SMK ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud). Dalam keterangannya, meski tak membahas secara teknis namun mereka beralasan hal itu terjadi karena dibutuhkan waktu untuk mengklarifikasi RKUD yang baru.

    “Sehingga saya berasumsi efek dari (penutupan) rekening Bank Banten ini terjadi perubahan sehingga menjadi tertunda. Kalau ini terjadi artinya apa yang terjadi di Bank Banten itu berefek ke semua termasuk tunjangan (sertifikasi) dan (honor) guru honorer. Ini kan menimbulkan banyak problem akhirnya,” katanya, Kamis (14/5).

    Nizar mengaku, tak mau masuk ke ranah persoalan penutupan RKUD Pemprov Banten di Bank Banten, namun pada akhirnya efeknya dirasakan semua bidang. Bukan hanya soal belanja rutin sertifikasi guru dan honor guru non ASN, kebijakan itu juga berdampak pada pencairan bantuan operasional sekolah (BOS).

    Dia mencontohkan, di SMAN 2 Kota Tangerang yang kini dana BOS-nya tertahan. Padahal, dana segar itu sudah ditransfer oleh pemerintah pusat untuk periode pertama saat RKUD masih di Bank Banten.

    “Hari ini posisinya Rp300 juta tidak bisa diambil oleh sekolah tersebut untu melakukan pembayaran operasional. Ini kan menjadi masalah artinya ini sudah merembet kemana-mana,” ungkapnya.

    Disinggung belum tertunaikannya kewajiban pembayaran tunjangan sertifikasi guru karena kemampuan kas daerah (kasda) belum memadai, Nizar sangat menyayangkannya. Hal itu semakin menguatkan dugaan jika pemindahan RKUD telah menimbulkan permasalahan di tingkat bawah.

    “Saya berpikir ini bukan lagi menjadi ranah Dindikbud. Berharap ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) megambil langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan ini,” terangnya.

    Lebih lanjut dipaparkan Nizar, dengan kondisi saat ini apapun persoalan teknis yang terjadi di bawah, Komisi V agar pemprov bisa segera mengatasinya. “Ini covid masalah besar, bagi kita jangan kemudian muncul masalah baru sehingga akan bertumpuk menjadi problem besar bagi Provinsi Banten,” tututrnya.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dindikbud Provinsi Banten M Yusuf membenarkan, belum terdistribusikannya tunjangan sertifikasi dikarenakan saat ini sedang proses klarifikasi rekening. Pihaknya selalu mengupayakan agar bisa seger direalisasikan.

    “Sedang berproses dan masih ada beberapa rekening perlu klarifikasi. Karena ada perubahan rekening, ada yang sudah selesai, ada yang belum dan perlu klarifikasi. Doakan saja pada waktunya akan sampai ke yang menerima,” ujarnya.

    Walau demikian, dia tak mengetahui secara persis berapa besaran tunjangan sertifikasi yang akan dicairkan. “Saya mengusulkan saja, saya enggak ingat,” pungkasnya.(RUS/ENK)

  • Penilik Sekolah Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Cilegon

    Penilik Sekolah Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Guna meringankan korban terdampak banjir, Penilik Sekolah dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon menyalurkan bantuan terhadap korban banjir dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terdampak banjir bandang 4 Mei 2020 lalu. Bantuan tersebut berasal dari donasi anggota Penilik Sekolah se-Kota Cilegon disalurkan kepada guru PAUD yang rumahnya terdampak banjir dan lembaga PAUD yang terdampak banjir.

    Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kota Cilegon Johadi mengatakan, penyaluran bantuan hasil donasi anggota IPI Kota Cilegon disalurkan ke lima PAUD dan 37 guru PAUD yang rumahnya terdampak banjir.

    “Kita salurkan bantuan untuk terdampak banjir. Ke guru dan lembaga yang terdampak banjir,” kata Johadi ditemui saat penyerahan bantuan di PAUD Al-Kautsar di Perumahan Metro, Kota Cilegon, Kamis (14/5).

    Lebih lanjut Johadi mengatakan bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk guru PAUD yang terdampak dan bantuan uang tunai jutaan rupiah untuk lembaga PAUD yang terdampak banjir. “Bantuan uang yang diberikan untuk guru mudah-mudahan bisa membantu untuk kebutuhan hidup dan untuk lembaga PAUD bisa untuk membeli fasilitas belajar yang terkena banjir,” terangnya.

    Menurut Johadi, di Cilegon ada lima PAUD yang terdampak banjir dan beberapa fasilitas pembelajaran rusak. “Meubeleur PAUD banyak yang rusak akibat banjir. Mudah-mudahan bisa membantu membeli fasilitas pembelajaran untuk menggantikan yang rusak. Selain di Metro, kita juga memberikan bantuan ke PAUD di Kecamatan Grogol yang terkena banjir,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala PAUD Al-Kautsar, Perumahan Metro Cilegon, Farida Haryani mengatakan, PAUD Al-Kautsar pada 4 Mei lalu turut terdampak banjir. Banjir terparah melanda PAUD Al-Kautsar karena ketinggian mencapai dua meter.

    “Meubeleur kita banyak yang rusak, bangku, meja, dan media pembelajaran, mainan anak-anak banyak yang rusak,” tuturnya.

    Farida menambahkan, saat banjir terjadi, kebetulan tidak ada pembelajaran. “Pas kebetulan sudah libur sejak dua bulan lalu sejak adanya pandemic korona,” pungkasnya.(LUK)

  • Tetap Semangat Ditengah Pandemi, Guru di Pandeglang Mengajar Door To Door

    Tetap Semangat Ditengah Pandemi, Guru di Pandeglang Mengajar Door To Door

    PANDEGLANG, BANPOS – Karena keterbatasan alat telekomunikasi dan jaringan Internet, Guru di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terpaksa menyambangi rumah muridnya untuk mengajar. Hal itu dilakukan agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)) tetap berjalan.

    Salah satu guru yang melaksanakan kegiatan mengajar daring dan luring itu adalah Edi Sumaedi, ia mengatakan, selama pandemic COVID-19 atau Virus Korona, Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan Belajar di rumah dan kegiatan Belajar mengajar dilakukan dari rumah dengan berbagai sistem. Dimana sistem Daring merupakan salah satu sistem yang cukup efektif dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

    “Saya melaksanakan home visit sejak ada anjuran dari Pemerintah, pelaksanaannya di minggu ke 3 dan ke 4 di bulan April itupun pas ada kejadian wabah virus korona,” katanya kepada BANPOS.

    Akan tetapi, tidak semua peserta didik dapat mengikuti sistem pendidikan tersebut, khususnya di beberapa daerah di Kabupaten Pandeglang.

    Karena tidak semua orang tua dan peserta didik di daerah itu memiliki alat komunikasi untuk mendukung sistem pembelajaran Daring tersebut, bahkan tidak semua daerah di kabupaten itu terjangkau akses Internet.

    “Ga bisa online, maklum orang kampung jadi tidak semua punya Handphone karena keuangannya sangat terbatas, makanya saya berniat untuk mengajar dengan cara menyambangi rumah murid satu persatu, “ucapnya.

    Edi juga menambahkan, agar peserta didik tetap mendapatkan pengajaran selama proses Belajar di rumah, maka dia sebagai tenaga pendidik di sekolah SDN Cisereh, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang itu menyambangi rumah para Siswa untuk memberikan tugas dan pengajaran.

    “Hanya 4 kali tatap muka dengan durasi 20 menit, itupun cuma ngasih tugas khusus buat pelaksanaan ujian kelas 6,” tambahnya.

    Selain tidak memiliki alat komunikasi yang mendukung sistem pembelajaran Daring, akses rumah peserta didik tersebut cukup jauh dari teman-temannya.

    Tidak semua Siswa yang tidak memiliki akses pembelajaran Daring disambangi oleh tenaga pendidik. Sejumlah peserta didik yang tidak memiliki alat komunikasi pendukung sistem pembelajaran Daring diminta untuk bergabung bersama teman lainnya yang memiliki alat komunikasi pendukung untuk membuat kelompok belajar.

    “Jarak rumahnya jauh-jauh serta trek jalannya sangat licin, apalagi kalau habis hujan pasti motor ga bisa mulus jalannya, kadang juga saya terjatuh dari motor,” ungkapnya.

    Namun, Edi tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 terutama kepada murid-muridnya, seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir.

    “Saya tetap memperhatikan protokol kesehatan dari Pemerintah, dengan cara jaga jarak. pakai masker dan juga cuci tangan. Itu dilakukan oleh saya maupun kepada murid-murid yang saya sambangi,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Dana BOS Boleh Untuk Subsidi Kuota

    Dana BOS Boleh Untuk Subsidi Kuota

    DINDIKBUD Kota Serang mempersilahkan SD maupun SMP yang ada di Kota Serang mengalokasikan dana BOS untuk keperluan pembelian kuota internet, sebagai penunjang kebutuhan selama pembelajaran daring.

    Hal tersebut disampaikan oleh, Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto, seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Serang, Rabu (6/5).

    “Penggunaan dana bos itu kan fleksibel. Jadi untuk kelancaran belajar daring di masa pandemi Covid-19 ini, setiap sekolah boleh mengalokasikan dana bos untuk pembelian kuota data internet,” ujarnya.

    Selain memang karena fleksibelnya dana Bos, Wasis juga mengatakan bahwa pembelian kuota internet untuk belajar daring juga merupakan rekomendasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

    “Mas Menteri melalui surat edaran Nomor 4/2020 tentang penggunaan dana BOS dalam penanggulangan Covid-19 yang dikeluarkan pada Maret lalu juga memperbolehkan pengalokasian dana bos ke kuota internet itu. Asalkan sesuai petunjuk dan teknisnya,” kata Wasis.

    Dalam surat edaran tersebut, pada poin 6 disebutkan bahwa dana BOS dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah, termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19.

    “Seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, dan masker bagi warga sekolah serta untuk membiayai pembelajaran daring/jarak jauh,” jelasnya.

    Selain itu, Wasis menyampaikan bahwa untuk teknis penggunaan dan pembagian kuota internet untuk belajar daring, semuanya menjadi kewenangan sekolah. Dindik hanya merekomendasi dan mengawasi.

    “Kuota data internet akan dibagikan kepada guru dan ataupin nantinya untuk siswa, itu ada di kebijakan dari masing-masing sekolah, kan ada juknisnya. Kami hanya rekomendasi dan mengawasi,” ucapnya.

    Terpisah, manajer BOS pada Dindikbud Kota Serang, Sarnata, mengatakan bahwa hingga saat ini memang pihaknya telah mempersilahkan sekolah untuk memberikan subsidi kuota. Hanya saja, baru sebatas subsidi untuk para guru.

    “Dengan catatan pemberian kuota kepada guru menggunakan dana BOS itu digunakan sesuai dengan prosedur dan pertanggungjawaban. Jadi nanti akan ada LPJnya. Jadi dana BOS boleh digunakan untuk subsidi kuota kepada guru,” tandasnya.(DZH/AZM)

  • Horee, BI Banten Tambah Kuota Beasiswa. Catat Syarat-syaratnya

    Horee, BI Banten Tambah Kuota Beasiswa. Catat Syarat-syaratnya

    SERANG, BANPOS – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Banten berencana untuk menambah kuota penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) sebanyak 25. Hal ini disampaikan oleh Ketua GenBI Banten, Sugandi.

    Ia mengatakan, sebagai salah satu beasiswa yang paling diminati oleh para mahasiswa, bertambahnya kuota tersebut menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Sebab selama ini, beasiswa BI kerap diserbu oleh banyak mahasiswa UIN Banten maupun Untirta.

    “Kemungkinan GenBI Banten akan menambah kuota sebanyak 25 orang untuk penerima beasiswa dari Bank Indonesia. Semula 100 orang menjadi, akan bertambah menjadi 125 orang. Sehingga, akan semakin banyak mahasiswa yang terjaring,” ujarnya, Selasa (5/5).

    Menurut Sugandi, beasiswa BI ini tidak hanya memberikan kebutuhan berupa biaya untuk menunjang perkuliahan saja. Namun juga akan membangun kapasitas dari mahasiswa penerima beasiswa itu.

    “Ini yang unik pada beasiswa BI. Jadi mahasiswa tidak hanya mendapatkan bantuan berupa biaya untuk menunjang kebutuhan selama kuliah, tapi juga akan mendapat capacity building untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerimanya,” ucapnya.

    Ia pun meminta kepada para mahasiswa yang ingin mendaftar menjadi calon penerima beasiswa BI ini, agar segera mempersiapkan diri. Karena menurutnya, syarat untuk mengikuti seleksi penerimaan beasiswa BI ini cukup mudah.

    “Syarat umumnya yaitu sudah pasti harus mahasiswa aktif. Lalu, pendaftar merupakan mahasiswa semester 4 dan 6, tidak sedang menerima beasiswa lain, usia maksimal 22 tahun, mempunyai pengalaman sosial, IPK di atas 3.0 dan bersedia aktif pada program GenBI,” terangnya.

    Selain syarat umum tersebut, terdapat pula syarat khusus. Di antaranya yakni mengikuti Instagram @genbibanten, @bank_indonesia @bank_indonesia_kpwbanten dan @perpusbi serta kanal YouTube GenBI Banten dan BI Banten.

    “Untuk lebih lanjut, teman-teman bisa ‘pantengin’ terus akun instagram GenBI Banten. Informasi bakal terus terbuka. Karena beasiswa ini untuk mahasiswa umum, bukan untuk golongan tertentu, dengan beberapa kriteria yang ada,” tuturnya.

    Ia pun berharap para mahasiswa dapat terbantu dengan adanya beasiswa dari bank sentral Indonesia ini. Maka dari itu, ia meminta agar para pemburu beasiswa jangan sampai ketinggalan informasi sedikit pun.

    “Semoga dengan adanya informasi beasiswa ini, dapat menjadi penyemangat kawan-kawan untuk melanjutkan kuliahnya,” tandasnya. (DZH)

  • Kabar Baik! Hasil Rapid Test 16 Pegawai Untirta Non Reaktif

    Kabar Baik! Hasil Rapid Test 16 Pegawai Untirta Non Reaktif

    SERANG, BANPOS – Menindaklanjuti satu pegawai yang terkonfirmasi positif, Untirta menggelar rapid test bagi 16 pegawainya. Hasilnya, seluruh pegawai yang diperiksa diketahui non reaktif.

    Humas Untirta, Veronica Dian Faradisa, menjelaskan bahwa rapid test tersebut dilakukan oleh tim dokter dari Fakultas Kedokteran Untirta.

    “(Setelah adanya satu pegawai terkonfirmasi Korona) tim Gugus Tugas Covid-19 Untirta langsung meminta rapid tes dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Untirta. Karena kan kamibsudah punya Kedokteran yah,” ujarnya, Senin (4/5).

    Rapid test yang digelar di lantai 1 gedung Rektorat tersebut diikuti oleh 16 pegawai bagian kepegawaian. Sebab, AT yang merupakan pasien positif merupakan pegawai di bagian tersebut.

    “Untuk hasil rapid test Alhamdulillah ya non reaktif semua. Dan 16 orang yang mengikuti rapid test sebagian besar adalah pegawai di bagian kepegawaian,” jelasnya.

    Dian mengatakan, rapid test akan digelar dalam dua tahap. Tahap pertama yang telah dilakukan, dikhususkan bagi pegawai di bagian kepegawaian.

    “Sementara tahap kedua akan digelar bagi pegawai rektorat lainnya, termasuk para pimpimpin. InsyaAllah akan digelar pada 5 Mei yang akan datang. Harapannya tahap kedua nanti hasil yang keluar non reaktif semua juga,” terangnya.

    Kabag Kepegawaian Untirta, Evi Masna, menjelaskan bahwa dengan dilakukannya rapid test ini, menjawab segala kekhawatiran pihaknya akan penyebaran Covid-19.

    “Alhamdulillah terjawab sudah dan hasilnya non reaktif. Semua kasubag dan staf kepegawaian telah mengikuti arahan Gugus Tugas Kota Serang yang ditindaklanjuti dan dikoordinir oleh Gugus Tugas Untirta yang di ketuai oleh pak Kurnia Nugraha,” katanya.

    Untuk diketahui, Evi merupakan atasan dari AT yang sempat melakukan perjalanan dinas ke Jakarta bersama AT. (DZH)

  • Ada Pasien Positif, Untirta Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    Ada Pasien Positif, Untirta Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    SERANG, BANPOS – Menyikapi adanya temuan salah satu pegawai Untirta yang terkonfirmasi positif, pihak Untirta langsung mengadakan penyemprotan disinfektan di gedung dan direncanakan akan dilakukan rapid test massal bagi para pegawai.

    Demikian disampaikan oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, melalui Humas Untirta, Veronica Dian. Ia mengatakan, pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 memang merupakan pegawai pada rektorat Untirta.

    “Orang yang berinisial AT yang dinyatakan positif adalah benar pegawai kami, yang bekerja di bagian administrasi kepegawaian dengan status sebagai ASN,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Minggu (3/5).

    Menurut Dian, AT sempat melakukan perjalanan dinas ke Jakarta pada 13 April yang lalu bersama satu atasannya. Menurut Dian, saat perjalanan dinas itu dilakukan, Jakarta masih belum menerapkan PSBB.

    “Sepulangnya dari Jakarta, yang bersangkutan sadar diri dan langsung mengisolasi diri selama 14 hari dan setelahnya melakukan WFH,” jelasnya.

    Pada 17 April, AT melakukan rapid tes atas inisiatif sendiri dan hasilnya reaktif. Lalu, dilanjut dengan test swab dan hasil tes keluar pada 2 Mei 2020 dengan AT dinyatakan positif tanpa gejala, sedangkan anak dan istrinya negatif.

    “Sore harinya yang bersangkutan dijemput oleh tim BPBD Kota Serang dibawa ke RS Drajat Prawiranegara.
    Karena Kondisi yang terus membaik, AT telah dipulangkan dari RSDP dengan status OTG dan berkewajiban isolasi mandiri sesuai protokol Covid-19,” katanya.

    Dengan adanya satu kasus terkonfirmasi positif itu, Dian mengatakan bahwa pihak rektorat langsung melakukan beberapa upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Di antaranya yakni melakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test massal.

    “Sejak pukul 13.00 WIB tadi kami sudah melakukan disinfeksi ulang di lingkungan kampus. Kalau Rapid Test insyaAllah besok sudah dilakukan,” terangnya.

    Ia pun mengaku pihaknya akan kembali memperketat upaya pencegahan penyebaran COVID 19 khususnya di lingkungan Untirta. Ia pun mengajak kepada masyarakat dan warga Untirta untuk tidak panik dan resah, tetap lakukan hidup sehat, social distancing, dan physical distancing.

    “Tim gugus tugas cegah Covid-19 Untirta siap berkordinasi dengan tim gugus tugas Covid-19 Pemkot Serang maupun Penprov Banten dalam upaya bersama menegakkan upaya pencegahan secara massif, sesuai dengan protokol kesehatan. Kami pun akan dukung pihak keluarga AT agar melakukan upaya penyembuhan,” tandasnya. (DZH)